Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK 5

PANIC
DISORDER
Presentasi Oleh

Aulia Nurussyifa 2020901097, Siti Meilinda 2020901098, Heppy Savira Octaviani 2020901099
Halaman 02 KELOMPOK 5

Panic disorder adalah serangan panik parah yang


sering terjadi. Panic disorder atau gangguan panik
adalah salah satu jenis gagguan kecemasan.
Gangguan panik adalah penyakit yang merusak
PENGERTIAN
karena banyaknya komorbiditas (penyakit
penyerta) fisik dan psikiatri dan adanya kecacatan
fungsional yang signifikan. Panic disorder ditandai
dengan adanya perasaan takut akan bencana atau
takut kehilangan kendali atau bahkan merasa
takut ketika tidak ada bahaya yang nyata.

Serangan ini bisa terjadi sekitar 10 sampai 30 menit


dan kadang bisa berlangsung sampai 1 jam.

Dialami pada masa akhir remaja atau dewasa awal.


Dialami oleh lebih banyak wanita dibanding pria
sampai 2-3 kali lipat
a. Serangan panik yang tiba-tiba atau ketakutan dan kecemasan yang
berlebihan
b. Perasaan melakukan sesuatu yang diluar kendali, atau bencana yang
akan datang selama serangan panik terjadi
c. Gejala fisik yang terjadi selama serangan panik yaitu jantung berebar
Ciri-ciri Panic
dengan kencang, berkeringat, menggigil, gemetaran, masalah
pernapasan yaitu napas pendek dan tercekik, lemas atau pusing,
Disorder
tangan kesemutan atau mati rasa, nyeri dada, sakit perut, dan mual
d. Derealisasi (perasaan tidak nyata) atau depersonalisasi (terpisah dari
diri sendiri)
e. Takut kehilangan kendali atau menjadi gila
f. Takut akan kematian
g. Kekhawatiran yang intens tentang kapan mengalami serangan panik
selanjutnya
h. Ketakutan atau menghindari tempat dimana serangan panik telah
terjadi di masa lalu.
i. Serangan panik yang terjadi pada panic disorder ini bersifat diskrit.
Terjadi secara tiba-tiba dengan durasi yang relative singkat (dengan
gejala memuncak dalam 10 menit setelah onset), gangguan panik
didiagnosis ketika ada serangan panik yang berulang yang tidak
terduga/tidak disengaja dan ketakutan terus menerus tentang
serangan panik dan juga perubahan perilaku akibat serangan panik.
Halaman 04

Faktor Penyebab
• Factor genetic : anggota keluarga yang mengalami panic
disorder, fungsi pada bagian otak dan proses biologis.
• Penyakit mental lainnya
• Pola hidup yang tidak sehat
• Kejadian traumatis : kecelakaan, kekerasan yang telah
dialami, perubahan drastis dalam hidup, seperti
perceraian, kehilangan orang terdekat, atau kehilangan
pekerjaan
Halaman 05

Masalah Pertama
Pada pasien dengan gangguan panik,
Komorbiditas sebanyak 91% mengalami setidaknya 1
gangguan psikiatri lain seperti pada
84% mereka dengan agoraphobia.

Beresiko mengalami beberapa Masalah Kedua


penyakit dalam sekali waktu 15 hingga 30% juga mengalami phobia
yang cukup tinggi, misalnya sosial, 2-20%mengalami phobia spesifik,
memiliki masalah kardiovaskular, 15-30% mengalami gangguan cemas
pernapasan, gastrointestinal, dan menyeluruh, 2-10% mengalami Post-
masalah medis yang lain. Pasien Traumatic Stress Disorder (PTSD), dan
dengan gangguan panik juga hingga 30% mengalami Obsessive-
memiliki banyak penyakit Compulsive Disorder (OCD).
penyerta termasuk OCD, fobia
sosial, asma, COPD, sindrom
iritasi usus, hipertensi,dan Masalah Ketiga
memiliki resiko lahirnya bayi
dengan berat badan rendah. Kondisi komorbid yang sering terjadi
lainnya adalah hipokondriasis,
gangguan kepribadian, dan
gangguan yang berhubungan
dengan zat.
Halaman 06

Pengobatan
Intervensi psikologis

Intervensi psikologis yang dapat dilakukan yaitu


CBT (Cognitif Behavioral Therapy), Breathing
Training, Humanistic Therapy (client-centered
therapy, gestalt therapy, and existential therapy)

Pemberian obat-obatan

obat obatan antidepresan dan benzodiazepine,


serta Selective serotonin reuptake inhibitors
(SSRIs) dan Serotonin-norepinephrine reuptake
inhibitors (SNRIs).
Halaman 08

Kesimpulan
Panic disorder adalah serangan panik yang sering terjadi
yang merusak karena banyaknya komorbiditas fisik dan
psikiatri dan adanya kecacatan fungsional yang signifikan.
Pasien dengan gangguan panik juga memiliki banyak
penyakit penyerta termasuk OCD, fobia sosial, asma, COPD,
sindrom iritasi usus, hipertensi,dan memiliki resiko lahirnya
bayi dengan berat badan rendah. Pada pasien dengan
gangguan panik, sebanyak 91% mengalami setidaknya 1
gangguan psikiatri lain seperti pada 84% mereka dengan
agoraphobia. Gangguan panik ini adapat diatasi dengan
intervensi secara psikologis dan pemberian obat-obatan

www.reallygreatsite.com
TERIMA
KASIH!

Anda mungkin juga menyukai