Anda di halaman 1dari 9

BADAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN

KEMENTERIAN LUAR NEGERI


REPUBLIK INDONESIA
VOL. 6 NO. 1 | JANUARI - MARET 2021

POLICY BRIEF
Peluang Kawasan Ekonomi Khusus Aqaba, Yordania
bagi Indonesia

Dampak COVID-19 terhadap Industri Fashion Halal


di Indonesia

DEWAN REDAKSI

PENGARAH
KEPALA BPPK

PENANGGUNG JAWAB
SEKRETARIS BPPK

PEMIMPIN REDAKTUR
ANANG FAUZI
FIRDAUS

REDAKTUR
1. DEDE AHMAD RIFAI
2. GANTOSORI
3. ANDRI HAEKAL
4. RIZKIA AMELIA

EDITOR
1. TITIK NAHILAL H.
2. JUANG AKBAR
3. DIANY AUDANA A.
4. WAHYU KUMORO

SEKRETARIAT
1. DARYOTO
2. SAKRI
3. HENDIKA EKA S.

BADAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN


KEMENTERIAN LUAR NEGERI
SEKRETARIAT BADAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
GEDUNG ROESLAN ABDUL GHANI LANTAI 2
JL. PEJAMBON NO. 6 JAKARTA PUSAT
TELP : 3441508
POLICY BRIEF
V O L U M E 6 N O . 1 | J A N U A R I - M A R E T 2 0 2 1

PELUANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS AQABA, YORDANIA BAGI


INDONESIA

Executive Summary
Salah satu upaya Yordania mengatasi tantangan geografis dan terbatasnya sumber daya alam
adalah dengan membuat Kawasan Ekonomi Khusus Aqaba (Aqaba Special Economic Zone/ASEZ) di
tepi Teluk Aqaba yang menuju Laut Merah sebelum ke Terusan Suez dan berdekatan dengan Arab
Saudi dan Mesir. ASEZ menawarkan berbagai keuntungan berinvestasi, baik dari segi lokasi,
peraturan, tenaga kerja maupun produk. ASEZ juga menawarkan beberapa kemudahan berbisnis
kepada Indonesia pada di beberapa sektor industri, real estate dan pariwisata, serta transportasi dan
logistik. Oleh karena itu, ASEZ dapat dimanfaatkan sebagai lokasi investasi untuk kepentingan
pebisnis Indonesia.

A. Latar Belakang ekonomi yang diinisiasi pada tahun 2001 terdiri


dari kawasan industri dengan berbagai insentif
Yordania merupakan salah satu negara fiskal dan pelabuhan untuk menjadi hub ke hin-
yang terbentuk setelah perjanjian Sykes-Picot terland dan entry point ke kawasan lain.
antara Inggris dan Perancis. Pada tahun 1921,
Raja Abdullah I mendapat mandat dari Inggris
memimpin wilayah Transjordan. Mandat terse-
but berubah menjadi wilayah keamiran dan
kemudian menjadi kerajaan setelah Yordania
menerima kemerdekaan penuh pada tahun
1946. Raja Hussein, cucu Raja Abdulah I, mem-
impin Kerajaan Yordania modern pada tahun
1953-1992.
Perekonomian Yordania sedikit banyak
dipengaruhi oleh letak geografi dan sumber
daya alam. Yordania nyaris merupakan negara
landlocked dan memiliki sumber daya alam
yang sangat terbatas pada fosfat dan potash. Gambar 1. Peta Kawasan Ekonomi Khusus Aqaba
Keadaan ini dipersulit dengan kelangkaan tanah
pertanian, hanya 10 persen dari keseluruhan B. Peluang ASEZ bagi Perdagangan
daratan Yordania, dan kelangkaan air, serta dan Investasi Indonesia
jumlah penduduk yang sedikit. Disamping itu,
Yordania merupakan importir minyak. ASEZ berpeluang untuk dimanfaatkan
Salah satu upaya Yordania mengatasi sebagai lokasi investasi maupun dioptimalkan
tantangan geografis dan terbatasnya sumber penggunaan fasilitas pelabuhannya untuk
daya alam adalah dengan membuat Kawasan kepentingan pebisnis Indonesia. Oleh karena
Ekonomi Khusus Aqaba (Aqaba Special Eco- itu, pertanyaan yang muncul adalah peluang
nomic Zone/ASEZ). AZES terletak di Teluk Aqa- apa yang dapat dimanfaatkan dengan
ba yang menuju Laut Merah sebelum ke Teru- keberadaan ASEZ, baik dari sisi perdagangan
san Suez dan berdekatan dengan Arab Saudi maupun investasi dan langkah-langkah apa
dan Mesir. AZES adalah kawasan ekonomi yang dapat ditempuh Indonesia untuk optimal-
terpadu yang ditujukan untuk pengembangan isasi pemanfaatan ASEZ.
investasi dan perdagangan Yordania. Kawasan Aqaba mencakup wilayah seluas 375

PAGE 1
km2 dengan populasi sekitar 200.000 orang Aqaba Port Company (APC), sebagai entry
(2018). Aturan mengenai penanaman modal di point wilayah sekitar Yordania, seperti Irak, Su-
ASEZ diatur khusus oleh Undang-Undang riah, Palestina, Mesir dan Lebanon. Pelabuhan
ASEZ 32/2007. UU ASEZ berbeda dengan UU Aqaba terbagi tiga zona, yaitu: pelabuhan uta-
Penanaman Modal ataupun UU Bea Cukai ma, pelabuhan kontainer, dan pelabuhan indus-
Yordania secara umum. Beberapa keuntungan tri. Pelabuhan Aqaba merupakan satu-satunya
yang diperoleh meliputi: barang-barang yang pelabuhan laut di Yordania dan menjadi tempat
diproduksi di ASEZ diperlakukan sebagai utama lalu lintas perdagangan negara tersebut
produk dalam negeri melalui mekanisme certifi- (melayani 78% ekspor dan 65% impor Yorda-
cate of origin, tidak ada pembatasan investasi nia). Pelabuhan Aqaba merupakan gerbang
kepemilikan asing, tanah dapat dimiliki pihak masuk untuk 1,6 miliar konsumen di Kawasan
asing, lokasi strategis, kondisi keamanan yang Timur Tengah, Eropa, dan Amerika Utara.
relatif stabil, akses darat ke lima negara dan Pelabuhan Aqaba saat ini mampu menampung
setiap proyek dapat memperkerjakan 70% kapal dengan Panjang 300 m dan kedalaman
pekerja asing. 15-23 m, serta memiliki kapasitas kargo ta-
ASEZ juga memiliki aturan fiskal hunan sebesar 1,3 juta TEU atau setara kapasi-
sendiri, yang lebih ringan dibanding wilayah lain tas TEU Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
di Yordania, diantaranya: tidak ada pajak social
service, ataupun pajak tanah dan bangunan
tahunan untuk bangunan tambahan, tidak ada
pajak pembagian dividen atau profit. Pajak
penghasilan hanya 5% (jauh lebih rendah dari
pada pajak di luar ASEZ, sebesar 35%). Pajak
sebesar 7% untuk barang-barang pribadi terten-
tu dan jasa hotel/restoran (di luar ASEZ pajak
barang mewah sebesar 13%).
Kawasan Ekonomi Khusus Aqaba
dikelola oleh Aqaba Special Economic Zone
Authority (ASEZA). ASEZA dipimpin enam
orang Komisioner yang ditunjuk kabinet dan
melapor langsung kepada Perdana Menteri
Yordania. ASEZ menjadikan Aqaba sebagai
business hub dan tujuan wisata berkelas dunia,
membantu meningkatkan kualitas hidup dan
kemakmuran masyarakat sekitar, dan menjadi-
kan Aqaba sebagai driving force untuk pertum- Gambar 2. Kawasan Ekonomi Khusus Aqaba dikelola
buhan ekonomi di Yordania dan seluruh wilayah oleh Aqaba Special Economic Zone Authority
Timur Tengah. (ASEZA).
ASEZ memiliki otoritas penuh untuk
mengatur roadmap, perencanaan, pengem- Yordania merupakan salah satu mitra
bangan infrastruktur, model penanaman modal, Free Trade Agreement (FTA) dengan Uni Eropa
hingga mekanisme penyelesaian sengketa. yang berlaku sejak tahun 2002. Yordania juga
Wewenang dari Kementerian pusat sangat telah memiliki Free Trade Agreement dengan
terbatas pada masukan, saran, dan evaluasi, Amerika Serikat, Kanada, Singapura, 17 negara
namun semua keputusan untuk tahap imple- Arab (Greater Arab Free Trade Agreement) dan
mentasi Kawasan ASEZ tetap merupakan hak Tunisia, Mesir dan Maroko (Agadir Agreement).
dari ASEZA. Sementara itu, wewenang Investasi merupakan bagian terpenting
Pemerintah Kota Aqaba juga sangat terbatas dari pengembangan ASEZ. ASEZ menargetkan
pada penjamin keamanan, mengingat akses investasi sebesar USD 6 miliar pada tahun
dan rantai koordinasi yang dimiliki Pemerintah 2020. Namun pada tahun 2008, nilai investasi di
Kota dengan kepolisian maupun tentara nasion- ASEZ telah mencapai USD 18 miliar dan pada
al Yordania. Independensi ASEZ dari struktur tahun 2017 melebihi USD 20 miliar. Pada tahun
pemerintah juga tercermin dari kemampuan 2019, 1.500 perusahaan asing melakukan in-
ASEZ dalam menyediakan kebutuhan finansial- vestasi di ASEZ yang berasal dari AS, Eropa,
nya sendiri tanpa dukungan dari pemerintah RRT, India, dan negara-negara di Timur Ten-
pusat maupun daerah. gah. Perusahaan-perusahaan tersebut bergerak
ASEZ memiliki pelabuhan yang dikelola di bidang ICT, pariwisata, tekstil/garmen,

PAGE 2
sepatu, makanan, pengolahan logam, dan lain- pupuk dengan menggunakan gas alam.
lain. ASEZ sangat terbuka bagi perusahaan Dengan berinvestasi di ASEZ, Indone-
startup digital. Yordania menjadi tempat inves- sia dapat memanfaatkan beberapa perjanjian
tasi perusahaan digital terkemuka seperti FTA yang dimiliki oleh Yordania dengan Uni
Google, Amazon, Alibaba, dan Uber. Eropa dan Amerika Serikat. Yordania mempu-
nyai association agreement/special agreement
yang mengatur liberalisasi perdagangan dua
arah. Namun demikian, perlu dicatat bahwa
berbagai produk yang akan masuk ke UE tetap
harus memenuhi standar kualitas UE.
Yordania tengah gencar mempromosi-
kan Foreign Direct Investment untuk pertum-
buhan ekonominya. Meskipun saat ini berada
pada peringkat 103 dalam ease of doing busi-
ness (2018), Yordania sangat fleksibel dalam
menghapus berbagai macam persyaratan atau-
pun birokrasi demi kemudahan investor. Na-
mun, Pemerintah Indonesia perlu terus
mengawal proses investasi dan perdagangan
antara perusahaan Indonesia dan mitra kerja
Gambar 3. Perjanjian Perdagangan Bebas Yordania setempat untuk menghindari hidden cost yang
tidak tercantum di dalam kontrak awal yang
ASEZ memilliki prospek sebagai hub dibebankan kepada perusahaan yang baru di
dan basis produksi untuk kepentingan penetrasi free zone/special economic zone.
produk ekspor Indonesia di kawasan Timur Banyak perusahaan Indonesia yang
Tengah, Afrika Utara, Afrika Timur dan Eropa. belum mengetahui secara detail peluang-
ASEZ mendapat fasilitas khusus berupa kemu- peluang outward investment, kebijakan dan in-
dahan melakukan ekspor ke Uni Eropa karena sentif investasi di ASEZ. Terbatasnya akses
perannya dalam menampung banyak pengung- informasi dan jejaring kerja antar kedua negara
si dari Irak, Suriah dan Palestina. Uni Eropa merupakan salah satu penyebabnya. Selain itu,
mendukung upaya Yordania menyalurkan tena- untuk saat ini masih terdapat prioritas untuk
ga pengungsi sebagai tenaga kerja guna men- mengembangkan pasar dalam negeri dan be-
dukung pertumbuhan ekonomi nasional Yorda- lum menetapkan target untuk memperluas
nia. pasarnya ke luar negeri. Terdapat lack of readi-
Yordania secara aktif membuka diri ness perusahaan nasional untuk memasuki
bagi investor asing untuk melakukan investasi. pasar global.
Secara khusus bagi Indonesia, penjajakan un-
tuk melakukan investasi di ASEZ secara lang- C. Kesimpulan dan Rekomendasi
sung disampaikan oleh Prince Hasan Talal
kepada Menteri Luar Negeri Indonesia pada Sebagai upaya meningkatkan pertum-
acara East West Forum di Amman, Yordania. buhan ekonominya, pemerintah Yordania telah
ASEZ menawarkan beberapa kemudahan ber- menciptakan Kawasan Ekonomi Khusus Aqaba
bisnis kepada Indonesia yang meliputi: (i) (ASEZ). Beberapa keuntungan berinvestasi di
sektor industri pupuk dan produk kimia, ASEZ meliputi: tidak ada pembatasan investasi
produksi kendaraan lapis baja, pengolahan ma- kepemilikan asing, tanah dapat dimiliki, lokasi
kanan, manufaktur tembakau, green & solar strategis, kondisi keamanan relatif stabil, akses
energy, furniture, plastik dll. (ii) real estate dan darat ke lima negara dan setiap proyek dapat
pariwisata serta (iii) transportasi dan logistik. memperkerjakan 70% pekerja asing. Barang-
Salah satu peluang yang dapat di- barang yang diproduksi di ASEZ diperlakukan
manfaatkan Indonesia meliputi melimpahnya sebagai produk dalam negeri Yordania melalui
produksi fosfat di Yordania. Sebagai salah satu mekanisme certificate of origin. Sehingga, ba-
penghasil fosfat terbesar di dunia, Yordania rang-barang tersebut memperoleh akses pasar
memproduksi fosfat 8.3 juta MT (2016) dan bebas ke negara-negara anggota Uni Eropa,
memiliki cadangan fosfat sebesar 1.2 miliar MT. Amerika Serikat, Kanada, Singapura dan 17
Peluang ini juga didukung dengan rencana negara Arab yang memiliki Free Trade Agree-
pembangunan terminal LPG dan LNG di ASEZ ment dengan Yordania. ASEZ juga memiliki
yang akan menyokong pembangunan industri

PAGE 3
aturan fiskal sendiri, diantaranya: tidak ada pa-
jak social service ataupun pajak tanah dan
bangunan, tidak ada pajak pembagian dividen/ Daftar Pustaka
profit. Pajak penghasilan hanya 5%. Pajak ba-
rang pribadi tertentu dan jasa hotel/restoran Gary Daughters. Aqoba: the Key to the King-
sebesar 7%. dom. siteselection.com/issues/2018/nov/
Beberapa langkah ke depan yang perlu aqoba-jordan-the-key-to-the-
dilakukan Indonesia untuk merealisasikan pelu- kingdom.cfm. 2018.
ang bisnis yang ditawarkan ASEZ adalah men-
goptimalkan perjanjian kerja sama ekonomi an- Khaleej Times. Aqaba: Jordan’s investment dar-
tar pemerintah dan memanfaatkan forum-forum ling stares down an economic boom. 21
dan perjanjian bilateral yang telah ada untuk May 2017. https://www.khaleejtimes.com/
mendorong pemanfaatan konektivitas aqaba-jordans-investment-darling-stares-
perdagangan dan investasi di ASEZ. Indonesia down-an-economic-boom
dan Yordania memiliki Bilateral Investment
Treaty (BIT) yang memberikan jaminan perlin- Mary Nazzal. Economic Reform in Jordan: An
dungan hukum bagi investor kedua negara dan Analysis of Structural Adjustment and
jaminan penyelesaian sengketa melalui Qualified Industrial Zones. 2005.
mekanisme Investor-State Dispute Settlement
(ISDS) yang diatur pada BIT. Selain itu, Indone- Marwan A. Kardoosh, The Aqaba Special Eco-
sia – Jordan Joint Business Council dapat di- nomic Zone, Jordan: A Case Study of
manfaatkan untuk mempromosikan produk dan Governance. Zentrum fur Entwicklungs-
investasi Indonesia ke ASEZ dan secara bersa- forschung, Universitat Bonn. 2005.
maan memberikan kesempatan kepada
pebisnis Indonesia untuk melakukan business Siswo Pramono (Editor). Pemanfaatan Konek-
matchmaking dengan counterpart di Yordania. tivitas Perdagangan dan Investasi Zone
Ekonomi Khusus Aqaba, Badan Pengem-
********** bangan dan Pengkajian Kebijakan, Ke-
*Artikel ini disarikan dari Kajian Mandiri Badan menterian Luar Negeri Indonesia. 2019.
Pengembangan dan Pengkajian Kebijakan, Ke-
menterian Luar Negeri tahun 2019 dengan judul The Jordan Times. Jordanian Investment. 1
“Pemanfaatan Konektivitas Perdagangan dan October 2018 http://
Investasi Zona Ekonomi Khusus Aqabah”. www.jordantimes.com/news/local/
Kajian selengkapnya dapat diakses melalui jordanian-investments-egypt-estimated-
tautan: https://bit.ly/39qLYlC 2b.

PAGE 4
POLICY BRIEF
V O L U M E 6 N O . 1 | J A N U A R I - M A R E T 2 0 2 1

D AM PAK CO V I D - 1 9 TE RH AD AP I N DU S T RI FAS HI O N
H AL AL DI I N DO NE S I A

Executive Summary

Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) tidak hanya merenggut jutaan nyawa manusia, tetapi juga
telah menghambat pertumbuhan ekonomi baik pada skala nasional maupun internasional. Namun,
mesin diplomasi ekonomi Kementerian Luar Negeri terus bergerak untuk mendukung pemulihan
ekonomi Indonesia, termasuk di sektor industri fashion halal yang juga terdampak cukup berat
dengan penurunan omzet fashion halal sebesar 50-90% dan mengakibatkan pengurangan karyawan
hingga 70%. Selain itu, ekspor fashion halal ke Timur Tengah masih rendah sehingga peran
pemerintah diharapkan dapat ditingkatkan guna mendukung dan mendampingi para produsen fashion
halal untuk peningkatan bisnis di sektor menjanjikan ini.

A. Latar Belakang dilepaskan dari industri fashion dunia secara


umum yang memang menargetkan kelompok
Corona Virus Diseases tahun 2019 perempuan sebagai pasar utama. Oleh karena
(selanjutnya disebut Covid-19), tidak hanya itu tidak mengherankan ketika busana muslimah
merenggut jutaan nyawa manusia, tetapi juga (pakaian gamis atau baju panjang, jilbab,
telah menghambat pertumbuhan ekonomi baik kerudung, dan lain sebagainya) sebagai produk
pada skala nasional maupun internasional dan dari fashion halal atau fashion muslim berlomba-
menambah jumlah angka kemiskinan nasional lomba melakukan kreasi dan inovasi.
secara signifikan. Berdasarkan beragamnya definisi
Sebagai salah satu tren dari industri fashion halal dari beberapa ahli, penelitian ten-
halal, industri fashion halal berkembang cukup tang fashion halal yang dilakukan tidak secara
baik bahkan dapat dikatakan sangat pesat spesifik merujuk pada salah satu definisi, namun
sebelum terjadinya pandemi Covid-19, khu- dibatasi pada fashion halal sebagai "jenis
susnya di beberapa kota seperti Yogyakarta, pakaian yang menutup aurat, baik bagi laki-laki
Surakarta, dan Pekalongan. Ketiga wilayah ini maupun perempuan yang berasal dari beragam
dapat dikatakan sebagai pusat penjualan material (non-kulit) dan motif". Beberapa jenis
fashion halal di Indonesia. Pada masa pandemi, pakaian yang masuk dalam kategori ini dian-
industri fashion halal menerima dampak yang taranya adalah kemeja laki-laki, peci, sarung,
cukup signifikan. Merespon hal tersebut, upaya gamis perempuan, jilbab, dan lain sebagainya.
pemulihan industri fashion halal tidak cukup Definisi yang digunakan ini lebih menekankan
dilakukan hanya pada pasar domestik, namun
fashion halal pada aspek fungsionalnya, tanpa
perlu upaya peningkatan ekspor fashion halal
khususnya ke wilayah Timur Tengah yang mengurangi prinsip-prinsip yang telah ditetap-
memiliki latar belakang budaya muslim seperti kan dalam fikih klasik Islam; dan bukan pada
Indonesia. alur produksinya.
Saat ini, terdapat beragam interpretasi
mengenai konsep halal yang digunakan pada B. Peluang dan Target Indonesia
sektor fashion halal, namun belum ada kesepa- dalam Bisnis Fashion Halal
katan bulat mengenai konsepsi halal dalam in-
dustri fashion halal ini. Karena terminologi halal Dalam percaturan bisnis fashion halal
berasal dari Islam, maka sebagian peneliti secara global, Indonesia menempati posisi
mengidentikkannya sebagai fashion muslim. kedua Top 10 GIE (Global Islamic Economy)
Kecenderungan fashion halal yang sering di- Indicator dalam fashion muslim dunia pada ta-
identikkan dengan perempuan tidak bisa hun 2018. Di tahun yang sama, Indonesia juga

PAGE 5
berada di posisi ketiga sebagai negara kon- Indonesia telah melakukan beberapa langkah
sumen tertinggi fashion muslim. konkret, diantaranya adalah dengan
Laporan tahun 2016/2017 pada tabel 1 mendukung berdirinya organisasi-organisasi
menunjukkan bahwa kalangan milenial Indone- non-profit yang mewadahi para pelaku industri
sia merupakan kalangan yang sangat mendomi- fashion di Indonesia, seperti IFC (Indonesian
nasi dan terkait langsung dengan perkem- Fashion Chamber). Selain itu peran aktif Indo-
bangan fashion halal di Indonesia bahkan no- nesia dalam menginisiasi dan menyelenggara-
mor satu di dunia. kan berbagai pertunjukan fashion berskala in-
ternasional juga menjadi faktor lain akselerasi
industri fashion halal Indonesia. Pertunjukan
fashion muslim bergengsi telah dilakukan oleh
Indonesia, antara lain Indonesian Muslim
Fashion Week, The International Indonesian
Islamic Fashion Fair, Muslim Fashion Festival
Indonesia, dan Modest Fashion Summit. Per-
tunjukan fashion muslim bertaraf internasional
ini menjadi tempat Indonesia memperkenalkan
produk fashion halalnya kepada dunia. Salah
satu target ekspor produk fashion halal dari
Indonesia adalah negara-negara Timur Tengah
seperti UEA, Arab Saudi, dan Iraq dengan
mayoritas baju perempuan dengan nilai US$
567 juta.

Di samping menjadi pasar utama,


Indonesia juga secara aktif memperkenalkan
produk fashion halal Indonesia pada dunia.
Tujuannya tidak lain agar Indonesia menjadi
kiblat fashion halal dunia. Pada tahun 2013
misalnya, tercatat 1,6 miliar muslim melakukan
transaksi pembelian baju dengan nilai total US$
280 miliar dan Indonesia menjadi salah satu
produsen pemasok baju muslim yang diekspor
ke beberapa negara seperti Malaysia, Turki,
Brunei Darussalam, Pakistan, Uni Emirat Arab,
beberapa negara di wilayah Eropa Selatan,
Eropa Timur, Asia Selatan, dan Timur Tengah.
Sehingga pada tahun 2015, Indonesia
ditetapkan sebagai negara pengekspor kelima
terbesar setelah Bangladesh, Turki, Malaysia
dan Pakistan. Progres dari sektor industri Gambar 1. Fashion Halal
fashion halal yang begitu cepat ini menjadikan
Kementerian Perindustrian dan Kementerian C. Tantangan dan Kendala Ekspansi
Perdagangan menargetkan ekspor industri Bisnis Fashion Halal Indonesia
fashion muslim untuk mencapai US$ 7.18 juta
dan menjadi bagian dari 10 komoditi ekspor Dari kajian yang melibatkan produsen di
terpenting Indonesia. Yogyakarta yaitu: Margaria Group (Al-Fath, Ka-
Untuk merealisasikan target tersebut rita Griya Muslim Indah, dan Annisa), dan So-
dan mempercepat industri fashion halal, phie Boutique, serta produsen di Jawa Tengah

PAGE 6
yaitu: Larizka, Batik Pesisir, Haifa (Nayef dampingi pengusaha dan pelaku UMKM untuk
Aslam), King Batik, Bunda Collection, Griya Mu- melakukan pameran di Jeddah, Arab Saudi,
barok, Batik Diajeng, serta Nasrafa dan Afan- pada tahun 2019 dan memperoleh informasi
tex, diperoleh kesimpulan bahwa di masa pan- bahwa harga barang yang akan dijual produsen
demi beberapa dampak yang sangat dirasakan untuk skala ekspor adalah 1/5 dari harga yang
oleh pelaku usaha di bidang fashion halal ada- dijual di retail, dengan pertimbangan penamba-
lah penurunan omzet dengan nilai yang be- han biaya logistik, pajak, dsb. Walaupun pada
ragam dari 50-90% sebagaimana terlihat pada dasarnya produsen Indonesia mampu untuk
Tabel 2. Selain itu, pengurangan karyawan juga bersaing dengan pemasok dari negara lain, na-
merupakan hal yang tidak terelakkan dengan mun secara teknis dan regulasi, tidak semua
persentase pengurangan hingga mencapai produsen Indonesia mampu menjangkau pasar
70%. Di lain pihak, pelaku usaha perlu juga internasional dan mempunyai akses untuk
menerapkan strategi pemasaran produk misal- berkomunikasi dengan prospective buyers. Da-
nya dengan memberikan diskon besar, lam kaitan ini, peran aktif dan serius dari lem-
melakukan penjualan secara online, serta baga terkait seperti ITPC dan Perwakilan RI
melakukan alih produksi dengan memproduksi sangat diharapkan untuk menjembatani proses
masker dan alat pelindung diri (APD). bisnis produsen Indonesia dengan prospective
buyers di luar negeri.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan


(Disperindag) Yogyakarta menyebutkan bahwa
data ekspornya berdasarkan pengajuan Surat
Keterangan Asal (SKA) yang diajukan eksportir
untuk meringankan pajak produk, dan tidak
semua eksportir mengajukan SKA, sehingga
data Disperindag belum lengkap. Disperindag
sendiri tidak secara khusus memiliki program
pendampingan pelaku usaha untuk melakukan
ekspor. Meskipun demikian, Disperindag
pernah mempromosikan produk-produk lokal
Yogyakarta saat kunjungan sejumlah pengu-
saha asal Timur Tengah (sekitar tahun 2015).
Selama 2017-2019 total ekspor fashion halal
tercatat 64.277,63 Kg dengan nilai
$1.199.836,55 sebagaimana tersebut pada
Terkait potensi ekspor ke Timur tabel 3.
Tengah, dari perspektif pelaku industri, terdapat
beberapa hal yang perlu menjadi perhatian
pemerintah, yaitu: (1) Kurangnya informasi
mengenai cara ekspor serta adanya kesan ru-
mit dan merepotkan untuk proses ekspor serta
masih adanya anggapan ekspor hanya untuk
produsen berskala besar. (2) Adanya kendala
teknis dari situasi dan kondisi geopolitik dan
ekonomi dunia, misalnya perputaran dana dari
dan ke Timur Tengah yang terkendala sejak
peristiwa 9/11, selain dengan adanya ketentuan
tarif yang diterapkan negara pengimpor terma-
suk mahalnya tarif kargo. (3) Adanya
keengganan dari produsen untuk merambah
pasar internasional mengingat pasar domestik
yang masih cukup besar.
Dari perspektif KADIN Solo dan Yogya-
karta, kebutuhan pasar di Timur Tengah belum
dapat dipetakan secara komprehensif. Kegiatan Institusi lain yang juga berperan dalam
market intelligence yang pernah dilakukan ekspor fashion halal adalah Bea Cukai. Menurut
KADIN Solo dan Yogyakarta adalah men- Kantor Bea Cukai Yogyakarta selama 2017-

PAGE 7
2020 produk fashion halal dari Yogyakarta tidak *Artikel ini disarikan dari kajian
tercatat diekspor ke Timur Tengah namun ke kemitraan BPPK, Kemenlu dengan Universitas
Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Jepang, Ahmad Dahlan Yogyakarta tahun 2020 dengan
Myanmar dan Taiwan. Hal ini kemungkinan ka- judul “Dampak Covid-19 terhadap Industri Halal
rena produk fashion halal yang diekspor tidak Fashion di Daerah Istimewa Yogyakarta dan
melalui pelabuhan atau bandara di kepabeanan Jawa Tengah Serta Potensi Ekspor Ke Timur
Yogyakarta atau menggunakan sistem “hand Tengah”. Kajian selengkapnya dapat diakses
carry”. Tabel 4 menjelaskan jenis fashion halal melalui tautan: https://bit.ly/3diHheL
yang diekspor dan negara tujuan ekspor produk
fashion halal tersebut.
Daftar Pustaka
Amrullah, E. F. N. (2008). Indonesian Muslim
Fashion: Styles and Designs. ISIM Review.

Brenner, S. (1996). reconstructing self and


society: Javanese Muslim women and “the
veil.” American Ethnologist. https://
doi.org/10.1525/ae.1996.23.4.02a00010

DinardStandar, T. R. and. (2018). State of the


Global Islamic Economy Report 2018/2019.

Faried, A. I., & Sembiring, R. (2019).


Tabel 4. Data Ekspor Halal Fashion DIY 2017-2020 Development Model of Halal Fashion
Industry In Indonesia. 1st International Halal
D. Kesimpulan dan Rekomendasi Conference & Exhibition 2019. Atlantis
Press.
Secara keseluruhan, industri fashion
halal Indonesia memiliki prospek yang tinggi Planning, I. M. of N. D. (2019). Indonesia
baik di kawasan Timur Tengah maupun kawa- Islamic Economic Masterplan 2019-2024. In
san lainnya, terlihat dari peningkatan tren Indones i an M in is tr y of Nationa l
ekspor produk tersebut ke berbagai negara. Development Planning.
Kreatifitas dari produsen dan pengusaha
fashion halal sangat dibutuhkan untuk tetap ber-
tahan di masa pandemi COVID-19, seperti Puspitasari, C., & Dolah, J. (2019). The
penjualan secara online, pemberian diskon dan Analysis of Integration between Hijab
alih produksi ke produk-produk APD. Concept and Fashion in Indonesia. 3rd
Pelaku industri fashion halal di Yogya- International Conference on Creative Media,
karta dan Jawa Tengah (Pekalongan dan Solo) Design and Technology (REKA 2018), 207
terkenal memiliki kreatifitas tinggi untuk mencip- (Reka), 325–328. https://doi.org/10.2991/
takan high-end halal fashion yang sesuai selera reka-18.2018.71
pasar dengan target konsumen menengah ke
atas. Oleh karena itu, ekspor produk fashion Reuters, T., & Standard, D. (2016). State of the
halal terus dilakukan khususnya setelah pan- global Islamic economy report 2016/17. In
demi, dengan upaya lebih komprehensif dan Dubai: Thomson Reuters.
serius melibatkan lembaga terkait seperti ITPC
dan Perwakilan RI di luar negeri. Lembaga Sukardani, P. S., Setianingrum, V. M., &
terkait tidak hanya menghubungkan prospective Wibisono, A. B. (2018). Halal Lifestyle:
buyers dengan produsen, namun juga untuk Current Trends In Indonesian Market. 1st
terus mengawal proses bisnis ekspor produk International Conference on Social
fashion halal hingga ekspor berjalan lancar dan Sciences (ICSS 2018), 226, 334–339.
terus meningkat. https://doi.org/10.2991/icss-18.2018.68
*********

PAGE 8

Anda mungkin juga menyukai