Anda di halaman 1dari 10

Kuis Biofarmasi AB Rute Pemberian Rektal & Kulit

1. Pernyataan di bawah ini adalah benar kecuali :


a. Zat aktif yang tidak diserap rektum adalah zat aktif yang mengiritasi mukosa rektum
b. Volume cairan dalam rektum sangat sedikit ( 2 mL) sehingga laju difusi obat menuju
tempat absorpsi lebih lambat
c. Vena haemorrhoidales anterior adalah pembuluh darah yang melalui hati
d. Adanya feses menghambat penyerapan
e. pH cairan rektum adalah netral

2. Zat aktif larut lemak (Kp tinggi) sulit berdifusi ke dalam cairan rektum, namun
mudah diabsorpsi.
a. Benar
b. Salah

3. Seorang apoteker membuat suppositoria ketoprofen 100 mg. Suppositoria ketoprofen


tersebut memberikan efek :
a. Mekanik
b. Setempat
c. Lokal
d. Sistemik
e. Kimia

4. Rute penetrasi kulit :


a. Melalui saluran keringat/pori-pori
b. Melalui folikel rambut
c. Melalui stratum corneum
d. Jawaban a, b, c benar
e. Jawaban b dan c benar

5. Penyerapan obat paling besar terjadi pada :


a. stratum korneum
b. Folikel rambut
c. Pori-pori
d. Sebaseus gland
e. hair folicle

6. Penyerapan zat aktif yang diberikan melalui rute rektal tergantung pada derajat
ionisasi zat aktif. Zat aktif yang tak terionkan pada pH rektum (7,2-7,4) akan diserap
lebih lambat
a. Benar
b. Salah
7. Pada keadaan patologis kulit yang ditandai oleh perubahan sifat lapisan tanduk maka
umumnya permeabilitas kulit akan menurun
a. Benar
b. Salah

8. Pada sediaan kosmetik, fase penembusan sediaan kosmetik dibatasi sampai ke :


a. Lapisan tanduk
b. Folikel rambut
c. Kelenjar keringat
a. a, b, c benar
b. a,b, c salah

9. Di bawah ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan zat aktif ke dalam
rektum, kecuali :
a. Konsistensi sediaan
b. Viskositas setelah peleburan
c. Sifat zat aktif
d. Koefisien partisi
e. tonisitas sediaan

10. Zat aktif larut dalam basis lemak cepat berdifusi dalam cairan rektum setelah itu
diabsorpsi, sedangkan zat aktif larut dalam cairan rektum cepat diabsorpsi
a. Benar
b. Salah

11. Penyerapan zat aktif dalam rektum hanya terjadi dengan mekanisme difusi pasif.
Lebih mudah penyerapan untuk zat-zat dengan sifat basa lemah daripada asam lemah.
a. Benar
b. Salah

12. Bila zat aktif dilepaskan pada ampula recti bagian atas (superior) maka zat tersebut
akan dibawa ke hati dan mengalami first pass effect
a. Benar
b. Salah

13. Difusi kulit juga tergantung pada umur subyek, kulit dewasa lebih permeabel
dibandingkan kulit anak-anak
a. Benar
b. Salah

14. Faktor fisiologik yang mempengaruhi penyerapan perkutan adalah


a. kelarutan zat aktif
b. jenis pembawa
c. koefisien partisi
d. konsentrasi zat aktif
e. aliran darah

15. Tetapan difusi akan berkurang dengan meningkatnya viskositas. BM tinggi lebih
cepat berdifusi daripada BM rendah.
a. Benar
b. Salah

16. Pertimbangan pemberian rektal :


a. Jumlah zat aktif yang diserap lebih besar dari pemberian lainnya
b. Mudah digunakan
c. Zat aktif diabsorpsi cepat
d. Luas permukaan rektal besar
e. Menghindari first pass effect

17. Kortikosteroid dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah sehingga


mengurangi kapasitas alir darah dan menimbulkan efek depo pada kulit
a. Benar
b. Salah

18. Zat aktif yang tidak diserap pada pemberian rektum adalah :
a. Zat aktif yang mudah larut
b. Zat aktif yang diserap melalui difusi pasif
c. Zat aktif yang sukar larut
d. Zat aktif yang penyerapannya tidak tergantung pada keadaan dan jumlah makanan
yang tidak terdapat di rektum
e. Zat aktif yang tidak mengiritasi mukosa rektum

19. Pada pemberian obat secara sistemik, zat aktif :


a. Harus bisa menembus pembuluh darah yang ada di hipodermis
b. Harus bisa menembus peredaran darah yang ada di epidermis
c. Harus bisa menembus peredaran darah yang ada di stratum corneum
d. Semua jawaban salah
e. Harus bisa menembus peredaran darah yang ada di dermis

20. Kinetika pre disposisi pada sediaan suppositoria terdiri dari 2 tahap yaitu peleburan
bahan pembawa dan pelarutan bahan pembawa
a. Benar
b. Salah
Kuis Rute Mata dan Rute Injeksi

1. Faktor fisikokimia yang berpengaruh terhadap ketersediaan hayati zat aktif adalah:
a. Keadaan dan fungsi kornea dan konjungtiva
b. Semua jawaban salah
c. Adanya ikatan molekul obat dengan protein air mata
d. Semua jawaban benar
e. Tonisitas

2. Obat mata harus memiliki kelarutan bifasik karena lapisan kornea mata yang terdiri
dari 3 lapisan
a. Benar
b. Salah

3. Tebal olesan ketika mengoleskan salep mata pada mata berpengaruh terhadap
penembusan obat
a. Benar
b. Salah

4. Pada sediaan obat mata mutlak nilai tonisitas harus 0,9% NaCl, karena jika kurang
atau lebih maka akan terjadi iritasi mata
a. Benar
b. Salah

5. Pemberian intravena secara bolus artinya injeksi yang diberikan melalui infus dengan
waktu pemberian 6-24 jam
a. Benar
b. Salah

6. Proses masuknya obat melalui mata secara sistemik dengan cara proses transportasi
aktif
a. Benar
b. Salah

7. Viskositas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi distribusi obat yang
diberikan secara parenteral
a. Benar
b. Salah

8. Jalur pemberian secara topikal untuk obat mata :


a. Melalui kornea mata
b. Melalui konjungtiva
c. Melalui retina
d. Jawaban a dan b benar
e. Jawaban b dan c benar

9. Pada pemberian intravena, obat tidak melalui fase absorpsi


a. Benar
b. Salah

10. Pemberian sistemik melalui mata melalui 2 jalur yaitu : melintasi epitel ciliary body
dan menembus dinding kapiler jaringan penghubung di sekitar iris
a. Benar
b. Salah

11. Zat aktif yang paling baik menembus kornea adalah yang bersifat :
a. Lipofil
b. Hidrofil
c. Ampifil
d. Semua jawaban benar
e. Semua jawaban salah

12. Di bawah ini adalah urutan absorpsi dalam berbagai bentuk sediaan dimulai dari yang
terlambat hingga yang tercepat :
a. Suspensi dalam air--larutan dalam minyak-emulsi m/a-emulsi a/m-suspensi dalam
minyak
b. Suspensi dalam air-larutan dalam minyak-emulsi a/m- emulsi m/a-suspensi dalam
minyak
c. Suspensi dalam minyak-emulsi a/m-emulsi m/a-larutan dalam minyak-suspensi dalam
air
d. Emulsi a/m- emulsi m/a- suspensi dalam minyak- suspensi dalam air- larutan dalam
minyak
e. Larutan dalam minyak-suspensi dalam air-emulsi a/m- emulsi m/a - suspensi dalam
minyak

13. Molekul besar seperti protein dan peptida lebih banyak diserap di area intramuskular
dibanding area sub kutan karena lebih banyak pembuluh limfa di area intra muskular
a. Benar
b. Salah

14. Pemberian senyawa vasokontriktor seperti adrenalin pada tempat penyuntikan,


mempunyai pengaruh terhadap zat aktif :
a. Menghambat penyerapan zat aktif tersebut
b. Meningkatkan penyerapan zat aktif tersebut
c. Memperpanjang efek pada tempat penyuntikan
d. Jawaban A dan C benar
e. Jawaban B dan C benar
15. PVP dapat memperlama aksi insulin karena :
a. PVP merupakan senyawa vasokontriktor sehingga efeknya menjadi lama
b. PVP mempunyai pengaruh terhadap kepadatan jaringan di tempat penyuntikan
c. PVP merupakan senyawa makromolekul yang dapat meningkatkan kekentalan cairan
d. PVP merupakan senyawa vasodilatasi sehingga meningkatkan penyerapan zat aktif
e. Semua jawaban benar

16. Larutan obat dalam air lebih cepat diabsorpsi daripada bentuk suspensi
a. Benar
b. Salah

17. Makin tinggi kelarutan obat dalam lemak, makin rendah koefisien partisi, dan makin
lambat absorpsi obat ke dalam sistem sirkulasi terjadi
a. Benar
b. Salah

18. Absorpsi sistemik dapat terjadi pada pemberian topikal bila obat masuk ke bagian
mukosa hidung melalui saluran air mata seperti yang terjadi pada kasus timolol yang
menewaskan 32 orang. Cara mengurangi absorpsi sistemik tersebut adalah :
a. Mendesain obat dengan absorpsi ke pembuluh darah tinggi
b. Memberikan obat vasodilatasi
c. Pro drug
d. Semua jawaban salah
e. Semua jawaban benar

19. Pemberian obat secara intravaskular adalah obat harus diabsorpsi dahulu sebelum
masuk ke peredaran sistemik
a. Benar
b. Salah

20. Pemberian obat lewat mata pada umumnya melalui


a. Iris
b. Konjungtiva
c. Pupil
d. Kornea
e. Retina

(2023) BIOFAR kuis - Bioavaibilitas

1. jumlah obat yang terabsorpsi dan masuk ke peredaran darah disebut


a. bioavalabilitas
b. bioekivalensi
c. biologi sel
d. Farmakokinetika
e. Farmakodinamik

2. berapakah dosis yang harus diberikan jika obat pemberian oral mengalami FPE 50%
sedangkan jika dosis diberikan secara intravena 50 mg
a. 50 mg
b. 100 mg
c. 250 mg
d. 25 mg

3. berapakah waktu maksimal dari obat tersebut dalam darah

a. 1
b. 2
c. 4
d. 6

4. zat aktif sediaan nimodipine dibuat dengan rute berbeda bioavailabilitas absolut untuk
oral adah 1.17%, Nasal 67,4% dan IV 100% maka rute sediaan mana yang dipilih
a. oral
b. Nasal

5. Dilakukan uji bioavailabilitas obat pada suatu pabrik industri yang sedang
mengembangkan formula baru sebuah sediaan sefiksim 200 mg. Dibandingkan uji
bioavailabilitas antara iv, tabet inovator dan tablet generiknya. Diperoleh data sebagai
berikut Berapakah nilai F (bioavailabilitas absolut) dalam persen dari sediaan tablet
generik F tersebut?

a. 1,6
b. 2
c. 40
d. 50
e. 90

6. Dilakukan uji bioavailabilitas obat pada suatu pabrik industri yang sedang
mengembangkan formula baru sebuah sediaan sefiksim 200 mg. Dibandingkan uji
bioavailabilitas antara iv, tabet inovator dan tablet generiknya. Diperoleh data sebagai
berikut Berapakah nilai F (bioavailabilitas relatih) dalam persen dari sediaan tablet
generik F terhadap inovator tersebut?

a. 1,6
b. 2
c. 40
d. 50
e. 80

Kuis biofar inhalasi

1. Kelebihan sediaan melewati paru adalah


a. Metode dan teknik pemberian yang sulit karena memerlukan alat bantu yang dapat
digunakan dengan ukuranyang tepat
b. Lokasi disposisi obat yang tepat
c. Kecepatan pembersihan
d. terhidar dari pengaruh cairan lambung dan FPE

2. Yang merupakan daerah pertukaran pada paru-paru


a. hidung
b. bronchus terminalis
c. Alveoli
d. mulut
e. trakea

3. Cabang dari bronkus adalah


a. trakea
b. laring
c. Alveoli
d. Bronkiolus
e. Hidung

4. Bulu yang berfungsi menyaring partikel masuk adalah


a. silia
b. mucus
c. epitel
d. trakea
e. bronkus
5. Bila dahak diencerkan dan disentrifugasi kandungan yang mengandung mukoprotein,
mukopolisakarida
a. Busa
b. Air
c. Gel

6. Daerah pertukaran dimulai dari


a. trakea
b. bronkus
c. bronkeolus
d. Transisi bronkiolus
e. alveoli

7. Tahapan perjalanan aerosol yang dipengaruhi oleh bobot jenis pemawa dan partikel
adalah
a. Transit atau penghirupan
b. Depo
c. Penahanan dan pembersihan
d. Penyerapan

8. Tahapan perjalanan aerosol yang dipengaruhi oleh aliran gas tubulen atau laminar
adalah
a. Transit atau penghirupan
b. Depo
c. Penahanan dan pembersihan
d. Penyerapan

9. penyerapan yang terjadi dengan ukuran parikel yang kecil 1-3 µm pada daerah
yang di kelilingi banyak pembuluh darah adalah
a. Penyerapan dihidung
b. Penyerapan dimulut
c. Penyerapan di trakea
d. Penyerapan di bronkus
e. Penyerapan alveolar

10. penyerapan obat seperti nikotina pada daerah


a. Penyerapan dihidung
b. Penyerapan dimulut
c. Penyerapan di trakea
d. Penyerapan di bronkus
e. Penyerapan alveolar

11. penyerapan brokodilator yang bekerja pada reseptor beta adalah


a. Penyerapan dihidung
b. Penyerapan dimulut
c. Penyerapan di trakea
d. Penyerapan di bronkus
e. Penyerapan alveolar

12. Faktor yang berpengaruh pada absorpsi obat yang berkaitan dengan nilai
perbandingan antara minyak dan air adalah
a. pH dan pKa obat yang diabsorpsi
b. Lipofilisitas
c. Koefisien partisi
d. Konsentrasi awal obat

13. bentuk sediaan yang memiliki bioavalabilitas yang lbh rendah karena terdeposit pada
daerah yang bersilia adalah
a. Obat tetes hidung
b. Obat semprot (metered dosed nasal spray, fixed volume nasal spray)
c. Nebulizer
d. Aerosol (idem obat semprot) : sistem dispersi tetesan halus cairan dalam gas/udara

14. Faktor yang berpengaruh pada ketersediaan hayati obat erat kaitan dengan obat
terdeposit dan mudah mengalir ketika digunakan
a. Sifat fisikokimia zat aktif
b. Bobot jenis dan viskositas sediaan
c. pH/toksisitas sediaan
d. Eksipien yang digunakan

15. faktor yang mempengaruhi pemberian obat kecuali


a. Ukuran tetesan
b. Tempat deposisi
c. Pennahanan mekanik ke esophagus
d. Penghilangan mekanik ke bagian lain dari hidung
e. Penghilangan mekanik keluar hidung

Anda mungkin juga menyukai