Anda di halaman 1dari 24

CARA PENGHEMATAN

AIR TANAH
Disampaikan pada diklat Pengenalan Air Tanah

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

@geominerba @geominerba PPSDM GEOMINERBA 08212 6666 230 www.ppsdm-geominerba .esdm.go.id


Suryo Hespiantoro, ST.,MT.
197711072005021001
Widyaiswara Madya,
Pembina/IVa
suryo.hespiantoro@esdm.go.id

PPSDM GeoMinerBa
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti mata diklat ini peserta diharapkan
mampu menjelaskan upaya-upaya dalam kegiatan
penghematan air tanah
Outline
•Pengertian
•Manajemen Air Tanah
•Pelaksanaan 4R
•Penghematan Air
Tanah
•Kesimpulan
JUMLAH AIR TANAH
DI BUMI?
1. PENGERTIAN
AIR SUMBER AIR
Adalah semua air yang terdapat pada, Adalah tempat atau wadah air alami
di atas, atau di bawah permukaan dan/atau buatan yang terdapat pada, di
tanah, termasuk dalam pengertian ini air atas, ataupun di bawah permukaan
permukaan, air tanah, air hujan dan air tanah
laut yang berada di darat

AIRTANAH AIR PERMUKAAN


Adalah air yang terdapat dalam lapisan Adalah semua air yang terdapat pada
tanah atau batuan di bawah permukaan permukaan tanah
tanah

PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR


Adalah upaya merencanakan, melaksanakan,
memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan
konservasi SDA, pendayagunaan SDA dan
pengendalian daya rusak air
Penghematan penggunaan air tanah merupakan bagian dari
upaya konservasi yang ditujukan untuk menjaga
kelangsungan keberadaan, daya dukung, dan fungsi air tanah

PENGERTIAN
PERATURAN MENTERI
ENERGI DAN SUMBER Penghematan penggunaan air tanah dilakukan agar
DAYA MINERAL air tanah tersedia secara terus menerus dan
berkesinambungan
NO 15 TAHUN 2015

PENGHEMATAN
AIR TANAH Penghematan penggunaan air tanah dilakukan secara efisien
dan rasional
2. MANAJEMEN AIR TANAH
MANAJEMEN AIR TANAH CEKUNGAN AIR TANAH (CAT)

• struktur CAT yang merupakan suatu wilayah yang dibatasi oleh batas-
wadah air tanah batas hidrogeologis, tempat semua kejadian
• satuan-satuan hidrogeologi dalam hidrogeologis mencakup proses imbuhan,
CAT
• aliran air tanah
pengaliran, pelepasan air tanah
berlangsung.
Pada Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral : No. 2
Tahun 2017 tentang CAT di Indonesia, disebutkan bahwa CAT
menjadi dasar pengelolaan air tanah di Indonesia dan menjadi
dasar penetapan zona :
- Konservasi air tanah
- Pendayagunaan air tanah
- Pengendalian daya rusak air tanah
MANAJEMEN AIR TANAH BERBASIS CAT

Pengelolaan Pengelolaan air tanah yang dilakukan secara menyeluruh, terpadu


dan berwawasan lingkungan memerlukan tata cara pengelolaan sebagai
pegangan bagi para pengelola dalam menjalankan tugasnya. Kegiatan
pengelolaan air tanah meliputi inventarisasi, konservasi dan pendayagunaan air
tanah, pengendalian dan pengawasan air tanah dan kegiatan ini ditujukan untuk
mewujudkan kelestarian, kesinambungan ketersediaan serta kemanfaatan air
tanah yang berkelanjutan.
Potensi air tanah dalam cekungan air tanah, termasuk kemampuan penyediaan air
tanah dari akuifer yang terdapat dalam cekungan air tanah. Dengan melaksanakan
pengelolaan didasarkan pada cekungan air tanah, seluruh kegiatan pengelolaan air
tanah yang meliputi inventarisasi, konservasi dan pendayagunaan air tanah, mencakup
pengendalian dan pengawasan air tanah akan dapat direncanakan dan dilaksanakan
dengan baik.
Manajemen air tanah berbasis konservasi, sebagai salah satu alternatif
pengelolaan air tanah, merupakan paragdigma pengelolaan air tanah.
Dalam pengelolaan ini lebih dititikberatkan bagaimana mengusahakan
agar air yang jatuh ke bumi dapat diserap secara maksimal oleh tanah,
sehingga cekungan air tanah yang merupakan wadah air tanah
MANAJEMEN dapat terisi dengan maksimal. Daerah yang disebut juga daerah
imbuhan air tanah. Pengisian yang paling besar adalah daerah hutan
lindung. Konservasi air tanah ditujukan tidak hanya meningkatkan
AIR TANAH volume air tanah, tetapi juga meingkatkan efisiensi penggunaannya,
sekaligus memperbaiki kuantitas maupun kualitasnya sesuai
BERBASIS KONSERVASI dengan peruntukannya.

Dalam kontek sumber daya air, konservasi juga mempunyai efek


berganda, diantaranya mengurangi biaya akibat banjir, menambah
kapasitas air tanah dan air permukaan, mengurangi biaya pengolahan
air, mengurangi ukuran jaringan pipa dan lain sebagainya.
Kegiatan konservasi air tanah meliputi :
a. Perlindungan dan pelestarian air tanah
b. Pengawetan air tanah
c. Pengelolaan kualitas dan pengendalian pecemaran air tanah
Pada prinsipnya perencanaan pengelolaan air tanah merupakan penggabungan dari pengembangan opsi,
sumber daya, interaksi antar manusia, yang merupakan bagian dari perancangan pengelolaan sumber daya
air. Proses perancangan sumber daya air dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
• Pembuatan pola pengelolaan sumber daya air : merupakan kerangka dasar dalam pembangunan
mulai dari studi, perencanaan, pelaksanaan, operasi dan pemeliharaan, monitoring dan evaluasi
• Perencanaan pengelolaan air tanah : merupakan perencanaan yang menyeluruh dan terpadu
• Pemograman pengelolaan air tanah oleh instansi pemerintah, swasta dan masyarakat
• Pelaksanaan
• Organisasi dan Pemeliharaan
• Monitoring dan Evaluasi
Aspek – aspek pengelolaannya meliputi : konservasi air tanah, pendayagunaan air tanah, pemantuan air
tanah dan sistem informasi air tanah
3. PELAKSANAAN 4R
menggunakan kembali air yang dimaksudkan untuk menghindari
bekas (yang sudah digunakan pemborosan penggunaan air
sebelumnya) untuk keperluan
lain yang memungkinkan untuk
menggunakan air bekas

cara mendaur ulang air bekas cara untuk meningkatkan jumlah


untuk digunakan sesuai dengan ketersediaan air tanah, akan tetapi
peruntukannya atau untuk pengisian ini harus memenuhi
dibuang maupun diresapkan ke syarat tertentu, yang paling utama
dalam tanah kembali. adalah bahwa air yang di
masukkan tidak menimbulkan
dampak penurunan kualitas air
tanah
4. PENGHEMATAN
AIR TANAH
KIAT PENGHEMATAN:
1. Menggunakan air tanah secara efektif dan efisien
2. Mengurangi penggunaan air tanah
3. Menggunakan kembali air tanah
4. Mendaur ulang air tanah
5. Mengambil air tanah sesuai dengan kebutuhan
6. Menggunakan air tanah sebagai alternatif terakhir
7. Mengembangkan dan menerapkan teknologi hemat air
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
PAH merupakan suatu sistem
konservasi air tanah melalui
penampungan dan pemanfaatan air
hujan guna memenuhi kebutuhan
air untuk sanitasi. Sistem ini
memiliki banyak manfaat,
diantaranya mengurangi
penggunaan air tanah dan
mengurangi emisi sehingga
mengurangi dampak perubahan
iklim dan pemanasan global.
BANGUNAN AKUIFER BUATAN
SIMPANAN AIR HUJAN
Sumber: Pulitbang Sumber Daya Air

Apa bedanya Bangunan Akuifer


Buatan Simpanan Hujan (ABSAH)
dengan Penampung Air Hujan
(PAH) biasa? Pada ABSAH air hujan
ditampung dalam bak besar,
kemudian dialirkan pada sekat-
sekat penyaringan atau filter. Ada
proses pengolahan lebih lanjut
disana.

Kalau PAH biasa, air ditampung


kemudian digunakan langsung. Air
tak bisa disimpan dalam waktu • Bangunan akuifer buatan simpanan air hujan adalah bangunan konservasi dan
lama, kualitasnya cepat berubah, sekaligus pendayagunaan air. Bangunan ini menirukan aliran air yang terjadi di
dan jika ditampung lama akan alam.
tumbuh lumut sehingga kurang
• Bangunan ini juga sebagai bangunan penyedia air baku mandiri.
baik untuk digunakan dan tidak
tidak higienis • Pendayagunaan air pada bangunan ini menggunakan pompa dan atau timba untuk
mengatur pemakaian air
BANGUNAN AKUIFER
BUATAN DAUR ULANG
AIR HUJAN

Prinsip konservasi yang


diterapkan adalah
menggunakan air hujan
yang tersimpan untuk
dipakai secara berulang
–ulang. Air mengalir
melalui akuifer buatan Keberlangsungannya tidak memerlukan syarat yang berat, bersofay
yang disusun secara luwes dalam penerapannya dan bisa dibentuk sesuai ketersediaan lahan,
vertikal. bahkan bisa juga ditempatkan di bawah bangunan tempat tinggal dan
gedung
Prinsip kerja dari sumur resapan adalah menyalurkan dan menampung air hujan ke dalam sebuah lubang atau sumur, agar
air hujan dapat memiliki waktu tinggal di permukaan tanah lebih lama sehingga sedikit demi sedikit air dapat meresap ke
dalam tanah. air yang meresap ini akan merembes masuk ke dalam lapisan tanah yang disebut lapisan tidak jenuh, dimana
pada berbagai jenis tanah, lapisan ini masih bisa menyerap air. Dari lapisan tersebut, air akan menembus kedalam
permukaan tanah (water table), di bawahnya ada air tanah (ground water), yang terperangkap dalam lapisan akuifer.
Dengan demikian, masuknya air hujan ke dalam tanah akan membuat imbuhan air tanah akan menambah jumlah air tanah
dalam lapisan akuifer.
Sumur injeksi adalah sumur yang digunakan untuk memasukkan atau
meresapkan air permukaan ke dalam lapisan tanah (akuifer), baik
akuifer tak tertekan maupun akuifer tertekan. Konstruksi sumur
kurang lebih sama dengan sumur pompa (pumping well), hanya arah
alirannya merupakan kebalikan dari pada sumur pompa.

Sumber : http://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirTanahBuatan/Bab5-
PengisianAirTanah.pdf
Konsep bendungan bawah tanah
Karangasem, Bali

Bendungan bawah tanah Bribin,


Daerah Istimewa Yogyakarta
K esimpulan
• Pengelolaan air tanah perlu diarahkan pada keseimbangan antara
konservasi dan pendayagunaan air tanah yang terintegrasi dalam
kebijakan dan pola pengelolaan sumberdaya air.
• Air Tanah perlu dikelola secara bijaksana, demi kesejahteraan dan
kemakmuran seluruh rahyat.
“MENYIMPAN AIR PADA SAAT BERLEBIHAN
DAN MENGGUNAKAN SEMINIMAL MUNGKIN”

Anda mungkin juga menyukai