Anda di halaman 1dari 9

H$. Brodje 'Sudjofio.

HAMpalam Wacana: Pro-Kontra dari Masa keMasa

HAM dalam Wacana:


Pro-Kontra dari Masa ke Masa

HS. Brodjo Sudjono

Abstract

Human rights history and development experiencing many descends and ascends. This
phenomenon can not expelled from social and political conditon at that moment. In this
modem era, human rights is entering third generation, where human rights no longer
viewed merely from political, economy, social and vulture perspective, ut more as
universalsolidarty rights even thought inreality this third generation still retain numerous
problems.

Pendahuluan

Dalam negara modem, hakasasi manusia' Sejumlah dokumen yang dlkenai


(HAM) merupakan salah satu institusi hukum sekarang seperti: Universal Declaration of
yang sangat penting. Sistem hukum di negara- Human Rights, IntemationalCovenantof Eco
negara beradab ditandal oleh apresiasi yang nomic, Social, and Cultural Rights, The Inter
tinggi tertiadap HAM. HAM telah menjadi ba nationalCovenanton Civil and Political Rights,
rometer peradaban hukum, karena disitu dan The Optional Protocolto TheIntemational
martabatmanusia dengan manusia, dihormati Covenant on Civil and political Rights, secara
dan dijunjung tinggi. kolektif merupakan Temyataan Hak Asasi

^Dalam kepustakaan filsafat, teori danilmu hukum, terdapat dua istilah baku yang secara umum sering
dianggap sama, tetapi sebenamyamemiliki makna yangberbeda, yakni hak-hak dasar (fundamentalrights),
danhak-hak (asasi) manusia (human rights). Menurut Meuwissen seperti dikutip Abdul Gani, hak-hak (asasi)
manusia memiliki pengertian yang sangatluas, baik yang bersangkut pautdenganwliayah berlakunya maupun
menyangkut kcnotasinya. Hak-hak (asasi) manusia menunjuk pada hak-hak yang memperoleh pengakuan
secara intemasional, atau hak-hak yang dibela dan dipertahankan secara intemasional. ^baliknya, hak-hak
dasar hanya dan selalu dikaltkan dengan negara bangsa (nation state), dalam arti hak-hakyangdiakui oleh
dan melalui hukum nasional negaratertentu. UhatAbdul Gani, Hak-hak Manusia dan Mutu Manusia Indonesia,
Makalah padaSeminarNasionalmengenai Hak-hakAsasi Manusia, Semarang 25Januari 1993, him. 2.

121
Manusia Internasional dan Universal" yang demikian: "hukum alam adalah hukum yang
berfungsi sebagai batu uji bag! setlap negara .alami-bukan dibuat negara, yang
beradab dalam menginterpretaslkan diperuntukkan bagi semua makhluk manusia,
ketetapan-ketetapan Piagam PBB mengenai baik warga Roma maupun warga non-
hak asasi manusia. Tetapi bagalmanakah Roma".^
proses historis dari apayang sekarang diterima
sebagai "Pernyataan HAM Semesta" itu?
Tulisan ini hendak mengurai dalam garis Magna Charta: Dokumen Awal
besamya tonggak-tonggak wacana tentang Salah satutonggakyang mengungkapkan
HAM hingga ter-c/ysfa///zed dalam dokumen- HAM secara tersurat, terjadi pada tanggal 19
dokumen internasional yang dikenal sekarang. Juni 1215 di padang rumput Runnymede,
ketika Raja John menandatangani dokumen
Cikal Bakal HAM: Yunani dan Romawi Kuno
yang kemudian dikenal sebagai Magna
Charta, atas tuntutan para baron Inggris.
Ihwal asal-usul HAM, para ahli umumnya Kemudian pada tahun 1689,seabad sebelum
mengaltkan dengan sejarah Yunani dan RevolusI Perancis meletus, parlemen Inggris
Romawi kuno. Hal itu didasarkan pada asumsl mengesahkan Undang-undang tentang Hak
bahwa ide hak asasi manusia berkaitan erat (The Bill of Rights). Tetapi dokumen yang
dengan doktrin-doktrin hukum alam pra- menjadi cikal bakal dari apa yang sampai
modern dari Stoicisme Yunani (Mazhab sekarang diterima sebagai pernyataan HAM,
filsafat yang didirikan oleh Zeno dari Citium), baru dirumuskan hampir seratus tahun
yang beranggapan bahwa suatu kekuatan uni kemudian oleh Thomas Jefferson. Itulah
versal meliputi semua ciptaan, dan oleh karena Pernyataan' Kemerdekaan (Declaration of In
itu tindak-tanduk manusia hendaknya diniiai dependence) Amerika, yang disetujui oleh
dan diselaraskan dengan hukum alam.^ Konggres Kontinental II pada tanggal 4 Juli
. Hukum Romawi lewat lus Gentium, juga 1776.
dllihat sebagai pengakuan eksistensi hukum Tiga belas tahun kemudian, gagasan
alam dalam semangat yang sama dengan tentang HAM terhablur dalam "Undang-
Stoicisme Hellenistik Yunani. lus Gentium (= undang Amerika tentang Hak" (American Bill
hukum bangsa-bangsa), dllihat sebagai of Rights). Dalam waktu yang hampir
pengakuan hak asasi universal tertentu yang bersamaan, Perancis membuat "Deklarasi
meluas melebihi hak warga negara Roma. Hak Manusia dan Warga Negara Perancis"
Ulpian, seorang hakim Romawi berkata (Declaration of The Rights of Man and of The

^Lihat Bum H. Weston, "Hak-hak Asasi Manusia", T. Mulya Lubls (penyunting), Hak-hakAsasi Manusia
dalam MasyarakatDunia: Isudan findakan ^Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1993), him. 2.
'Ide ini juga dapat ditemukan pada pemlkiran para pelopor Hukum Intemasional seperti F. de Victoria.
Hugo Grotius, dan E. de Vattel. Uhat dalam Kartinl Sekartadji, "impiementasi Perjanjian Intemasional mengenai
Kejahatan terhadap HAM dalam Pembatiaruan Hukum PIdana Indonesia", Tbes/spada Program Pascasaijana
UNDIP, 1994. Hal. 76 (tidak dipublikasikan)

122 JURNAL HUKUM. NO. 22 VOL. 10. JANUARimi^: m- m


HS. Brodjo Sudjono. HAM dalam Wacana: Pro-Kontra dari Masa ke Masa

Citizen). Thomas Jefferson, yang waktu itu IntI dari semua ajaran serta ketentuan Itu
menjadi'duta besar Amerika yang pertama di adalah, bahwa makhluk manusia dikamniakan
Perancis, dan Marquis de Lafayette, nagarawan hak-hak yang kekal dan tidak dapat dicabut,
Perancis, memalnkan peran amat penting yang tidak pemah ditlnggalkan ketlka umat
dalam kelahiran dua dokumen Itu. Kedua manusia "berallh" untuk memasuki era baru
dokumen tersebut dlmaksudkan untuk dari kehldupan pramodern ke kehldupan
mematrikan "hak-hak manusia yang kodrali, modem, serta tidak pemah berkurang karena
kudus, tak teraiihkan untuk selamanya" pada tuntutan "hak lllahl pada Raja".® Konsepsi inl
persada polltik modern, inllah konsepsi berbeda dengan konsepsi abad pertengahan,
modernis mengenai hukum -alam yang yang menganggap hukum alam sebagal
mengimplikasikan hak^hak alamiah abad XVII manlfestasi dari rencana lliahi atau
danXVIII." kebijaksanaan lliahi. Dengan dillhami
semangat Aufklarung yang antroposentrls,
Pasca Abad Pertengahan: konsepsi hukum alam abad XVil dan XVIII
Dari Kewajiban ke Hak justru bertumpu pada did manusia, yaknl rasio
manusia.' Ekspresi yang lebih komprehensif
Selepas abad pertengahan, doktrin hukum terhadap pengagungan humanitas, tidak
alam mulal dikaltkan dengan teori-teori polltik terlepas dari pencapaian-pencapaian ilmiah
liberal mengenai hak-hak alamiah. Perdamalan dan intelektual abad XIX lewat penemuan
Westpalia-masa kejayaan Renaissance, dan Galileo dan S.I. Newton, materialisme Thomas
merosotnya feodallsme, oleh para ahll dlllhat Hobbes, rasionallsme dualistik Rene
sebagal wujud nyata tuntutan terhadap hak Descartes, dan emplrisme Francis Bacon dan
asasi manusia (hukum alam) untuk dijadlkan John Locke.
sebagal kebutuhan dasar sekallgus menjadi John Locke yang dianggap sebagai teoritis
realltas soslal yang umum.® Selama periode hukum alam terkemuka pada zaman modem,
Inl terjadi pula pergeseran cara pandang dalam tullsan-tulisan yang berkaltan dengan
terhadapstatus hukum alam, dari hukum alam Revolusi Inggris (Glorias Revolution) tahun
sebagal kewajiban (bagi penguasa dalam 1688, mengatakan bahwa hak-hak asasI
memerintah), kepada hukum alam sebagal tertentu sedah jelas dengan sendirinya
hak yang harus dimlliki rakyat. mengenai Indlvidu-lndlvidu sebagai makhluk

^Walaupun abad XVII dl Eropa sudah banyak orang berpikir dan berbicara tentang hak-hak alamiah tetapl
de facto secara konstltuslonal hak-hak tersebut pertama-tama dltetapkan dalam Unanimous Declaration of
Independence ofAmerica. Lihat A. Gunawan Setiarja, "MenjajagI PengetfanHAM secara FilsafatI", Makalah
dalam SeminarNasional Hak-hakAsasiManusia, Semarang, 25Januari 1993, him. 7.
®Bum H. Weston, op cit, him. 3.
®Sejarah telah mencatat bahwa tonggak pertama bagI kemenangan hak asasI terjadi dl Inggrls yaltu
dengan lahlmya Magna Charta.
'Grotlus memakal Istllah iushominis (hukum manusia). Hukum manusia Itu berhubungan dengan hukum
alam hanyakarenalaadalah manusia. Setlardja, op cit, him. 7.

123
manusia karena hak asasi itu hadir dalam di dalam hak".'°
"keadaan alamiah" sebelum umat manusia
menjadi masyarakatberadab. Hak-haktertentu
yangdimaksud terutamaadalah hak asasi atas Pergeseran di Abad ke-19: Konservatisme
kehidupan, kebebasan/kemerdekaan dari Di tengah-tengah dominasi penganjur
pemerintah yang sewenang-wenang, sertahak hak-hak asasi manusia sebagai hak alamiah,
milik.^ Perpaduan dinamtka intelektual liberal muncul pulapencela-pencelayangtidak kalah
ini dengan Glorius Revolution dan pemyataan vckalnya. Titik serang mereka adalah doktrin
hak-hak asasi yang dihasilkannya, menurut tentang absoiutisme hak-hak alamiah.
Weston, berpengaruh besar terhadap dunia Edmund Burke mengutuk absoiutisme karena
Barat di akhir abad XVIII dan awal abad XIX, menurutnya, tuntutan pubiik terhadap hak-hak
sehingga menjadi justiflkasi munculnya alamiah akan menimbulkan pergolakan
gelombang agitasi tentang kebebasan.^ sosial. Dalam kaitan dengan Declaration of
Thomas Jefferson yang dapatdikategorikan The Rights of Man and of The Citizen, Burke
sebagai penganut setia ajaran Locke dan mengritik para penyusun deklarasi tersebut
Montesquieu, menegaskan bahwa orang- dengan mengatakan bahwa mereka telah
orang senegaranya adalah rakyat mereka mempromosikan "fiksl yang menakutkan"
yang sedang menuntuthak-hak asasi mereka mengenai persamaan manusia, yang hanya
yang berasal dari hukum alam dan bukan berfungsi mengilhami ide-ide yang tidak benar
sebagai anugerah kepala negara. Dalam dan harapan-harapan yang sia-sia padamanusia
Deklarasi Kemerdekaan 4 Juli 1776, Jefferson yang teiah ditakdirkan untuk menjalani
memberi ungkapan yang sangat puitis: "kami perjalanan kehidupan yang tidak jelas dengan
beranggapan bahwa kebenaran-kebenaran ini susah payah. Sementara itu, Jeremy Bentham,
sudah nyatadengansendln'nya, bahwa semua pendiri utilitarianisme itu, mengatakan, bahwa
manusia diciptakan sederajat, bahwa mereka hak adalah "anak hukum", dari hukum yang
dikaruniai oleh pencipta mereka dengan hak nyata muncul hak-hak yang nyata, tetapi dan
asasi tertentu yang tidak dapat dicabut, bahwa hukum-hukum yang imajiner, yakni hukum
di antara hak-hak ini adalah kehidupan, alam, muncul hak-hak yang imajiner pula.
kebebasan, serta mengejar kebahagiaan." Menurutnya, hak alamiah adalah omong
Demikian pula dengan Marquis de Lafayette kosong sederhana; hak-hak alamiah yangtidak
yang meniru pernyataan-pernyataan dalam dapat dicabut (suatu ungkapan Amerika)
revoiusi Inggris dan Amerika menyatakan adalah omong kosong yang retorik, omong
bahwa "manusia lahir tetap bebas dan sama kosong di atas jangkauan.^^

®Bum H. weston, op cit, him. 4.


«,hlm.5.
^°lbid.
"Serangan terhadap hukum alam dan hak-hak alamiah ini, dengan demikian dimulai sejak akhir abad
XVIII dan menjadi intensif serta meluas pada abad XIX dan awal abad XX J.S. Mill, F.K. von Savigny, S.H.
Maine, dan John Austin, untuk menyebut beberapa nama, merupakan pengkritik terhadap absoiutisme hak-hak
alamiah. Weston, op.cit, him. 6-7.

124 JURNAL HUKUM. NO. 22 VOL. 10. JANUARI2003:121 -129


HS. Brodjo Sudjono. HAM dalarri^Wacana: Pro-Kontra daii Mass ke Mesa

Dostoyevsky, melalui tokoh "Sang Penyidik gerakan hak pilih yang universal merupakan
Agung" (The GrundInquisitor) dalam novelnya contoh dan sekaligus asalnya yang trans-
"Kamarasov Bersaudara"(1881). berkata: Kalian empirik telah menjadi skeptisisme umum.
memasuki dunia yang menjajikan kebebasan Lebih lagi setelah kebangkitan dan keruntuhan
yang bahkan tidak dapat dipahami orang Nazi, Jerman, ide tentang hak asasi manusia
dalam kebersahajaan dan ketidakpatuhan. mendapat penghargaan yang selayaknya.
Nah, sekarang, katanya orang lebih bebas dari Hukum yang mengesahkan pemusnahan or-
sebelumnya, namun mereka telah membawa ang-orang Yahudi dan kaum minoritas yang
kebebasannya kepada kami, dan dengan alin justru dilihat sebagai pelanggaran hak
sopannya meletakannya di bawah telapak kaki asasi manusia yang keji, sehingga persoalan
kami. Mereka meraung dan memohon kepada HAM tidak dapat didasarkan pada doktrin-
kami: Kami kembali kepadamu; selamatkanlah doktrin utilitarian murni, idealis, ataupun
kami dari diri kami sendiri!"^^ kedaulatan pemerintah.
Dari "kubu kiri", Karl Marx dalam eseinya Dewasa ini, mayoritas cendekiawan
tahun 1840, mengalakan bahwa: "deklarasi hukum. filsuf, dan kaum moralis setuju bahwa,
HAM ala Amerika dan Perancis itu bagaikan terlepas dari budaya peradaban. setiap
selembar ijazah yang menerangkan bahwa makhluk manusia berhak, paling tidak dalam
pemegangnya siap untuk terjun ke dalam teori, atas sebagian hak asasi. Louis Henkin,
peperangan satu lawansatu", ";....HAM adalah cendekiawan hak-hak asasi manusia, pemah
tak lebih dari hak-hak seorang warga mengatakan bahwa: "penerimaan yang pada
masyarakat beradab, yakni hak seorang egois pokoknya universal terhadap hak-hak asasi
yang terpisah dari orang-orang lainnya dan dari manusia pada prinsipnya sedemikian rupa
masyarakat.,.. tersedot ke dalam dirinya sendiri, sehingga tidak ada pemerintah yang berani
sepenuhnya sibuk dengan kepentingan membangkang terhadap ideologi hak asasi
pribadinya, dan bertindak sesuai dorongan manusia dewasa ini.^^
impulsifnya sendiri".'^ Paruh terakhir abad XX. dapat dikatakan
sebagai puncak iahirnya pengakuan
Seabed Kemudian: Prograsif Lagi intemasionaldan universal terhadap hak asasi
manusia. Dalam traktat pembentukan
Walaupun masa jaya hak-hak alamiah Perserikatan Bangsa-bangsa, semua anggota
telah berlalu, namun ide tentang hak asasi berjanji untuk melakukan tindakan bersama
manusia tetap bertahan. Penghapusan dan terpisah untuk pencapaian penghormatan
perbudakan, pembuatan undang-undang universal dan ketaatan terhadap hak asasi
pabrik, pendidikan rakyat, serikat buruh, dan manusia dan kebebasan yang fundamental

"M.Berman, Modernism andHuman Rights Near The Millenium (Dissent Summer, 1995) him 333-341
»/b/d,hlm.339.
"Weston, op.cit., him. 7.

125
bagisemua tanpa perbedaan ras, seks, bahasa partai politik dan sebagalnya;
atau agama.^^ Melalui Deklarasi Universal 4. Hak-hak asasi untuk mendapatkan
Hak-hak Asasi Manusia(1948),yangkemudian pehakuan yang sama dalam hukum dan
dikenal dengan UDHR, para wakli bangsa- pemerintahan atau (rihgts oflegal equality)-,
bangsa yang beraneka budayanya mengakui 5. Hak-hak asasi sosialdan kebudayaan atau
hak-hak asasi yang tercantum di dalamnya, social and culture. Umpamanya hak untuk
"sebagai tolok ukur pencapaian bersama bagi memilih pendidikan, hak untuk
semua rakyat dan semua bangsa". Hak-hak mengembangkan kebudayaan dan
tersebut secara kategorial dapat digolongkan sebagalnya;
menjadi enam kategori: 6. Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan
tata cara peradilan dan perlindungan
1. Hak asasi pribadi {personal rights), yang
{procedural rights). Misalnya peraturan
meliputi kebebasan menyatakan
dalam hal penahanan, penangkapan,
pendapat, kebebasan memeluk agama,
penggeledahan, peradilan dan
kebebasan bergerak dan sebagalnya;
sebagalnya/®
2. Hak-hak asasi ekonomi {property rights),
yaitu hak untuk memiliki sesuatu, membeli Piagam Perserlkatan Bangsa-bangsa
dan menjual serta memanfaatkannya; (1945), diawali dengan penegasan kembali
3. Hak-hak asasi poiltik {political rights), yaitu suatu "kepercayaan terhadap hak-hak asasi
hak untuk ikutserta dalam pemerintahan, manusia, martabat dan nilai pribadi manusia,
hak pilih (dipilih dan memilih dalam suatu hak asasi yang sama anatara laki-laki dan
pemllihan umum), hak untuk mendirikan perempuan," serta kesederajatan antara

'®Sesudah Perang Dunia II, komunitas bangsa-bangsa yang sebagian besar dillhami oleh semangat
Komisi Paiang Merah Intemaslonal menandatangani serangkalan deklarasi dan konvenan multilateral yang
dimaksudkan untuk meredakan sikap permusuhan, melindungi korban-korban peperangan. Sekitar masa yang
sama, mula-mula dengan dua konvensi buruh multilateral yang ditandatangani pada tahun 1906, dan kemudian
•dengan InlsiatifOrganisasi Buruh Intemaslonal (ILO-1909), sebuah komunitas Intemaslonal yang diarahkan
untuk mempromosikan hak-hak asasi manusia Langkah-langkah organisasi ini tidak saja terbatas padabidang-
bidang tradisional berkaitan dengan hukum dan hubungan perburuhan (misalnya: kesehatan buruh, keamanan,
serta kesqahteraan di bidang Industri), tetapi juga, terleblh sesudah Perang Dunia II memusatkan perhatian kepada
hak-hak asasi lannya, yaiti: kerja paksa, diskriminasi dalam pekeijaan dan mata pencaharian, kebebasan berhimpun
untuk melakukan tawar menawar secarakolektif dan upah yang sama untuk pekerjaan yang sama(Ibid).
"Ramdhon Naning, Cita dan Citra Hak-hak Asasi Manusia diIndonesia (Jakarta; Lembaga Kriminoiogi
Universitas Indonesia Program Penunjang Bantuan Hukum Indonesia, tt), him. 17; Bandingkan dengan R.B.
Lillch, 'Civil Rights", telah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia oleh A. Setiawan Abadi,"Hak-hak Sipil",
Dalam Weston, op.cit, him. 69-86.
•'istllah Human Rights (= hak-hak asasi manusia) pertama kali dikemukakan oleh E. Roosevelt untuk
menggantikan istilah The rights of Man, ketika ia bertindak sebagai Ketua Komisi HAM PBB dalam rangka
merumuskan Universal Declaration ofHuman Rights tahun 1948. Penggantian istilahfrgrifs ofWan oleh karena
isflah tersebut selalu diucap senafas dengan semangat hukum alam dan tidak mencakup The rights ofWoman.
Uhatl. Mulya Lubis, "Dilema Pencariam Hak Asasi Manusia dalam Sejarah Indonesia Merdeka", Makalah
dalam Diskusi LBH18 Maret 1991, him. 4.

126 JURNAL HUKUM. NO. 22 VOL. 10. JANUARl 200S; 121 -120
HS. Bfodjo Sudjono. HAM^dalam Waoana: Pro-Kontra dariMasa /ce A^asa

bangsa-bangsa, baik yang besar maupun yang Tiga Generasi HAM: Epilog
kecil.
Daiam perjaianan sejarah sejakawal abad
Oleh karena UDHR dinilai hanya
modem hingga kini, ruang iingkup konsep hak
menekankan hak-hakyang bersifat politis, dan
asasi manusia teiah berkembang seturut
tidak mengandung kewajiban-kewajiban
pergumulan atau tuntutan zaman, baik dalam
hukum yang dapat dipaksakan, maka pada
subtansimaupun bentuknya. Karel Vasak, ahli
tahun 1966 dalam sidang umum PBB
hukum Perancis telah mengklasifikaslkan atau
disahkan dua kovenan yang secara hukum
iebih tepat mempoiarisasi "tiga generasi"
akan mengikat negara-negara anggota PBB
mengenai mazhab-mazhab pemikiran dan
yang menandatangani dan meratifikasinya.
tindakan yang dominan menyangkut hak-hak
Kedua kovenan tersebut adalah Interna
asasi manusia.^^
tional Covenant on Econimic, Social and
Generasi pertama berupa tuntutan akan
Cultural Rights; dan TheInternational Covenant
hak-hak kebebasan sipil dan poiitik yang cikal
on Civil and Political Rights, yang dilengkapi
bakalnya berasal dari teori-teori reformis abad
oleh satu instrumen yang dikenal dengan
17 dan 18. Generasi in! mengartikan hak asasi
nama The Optional Protocol to The Interna
manusia sebagai pembebasan dari intervensi
tional Covenant on Civil and Political Rights.
penguasa dalam pencarian martabat
Untuk masa sekarang UDHR dan dua
manusia. Nliai. sentral dan konsepsl generasi
kovenan di atas, secara kolektif dikenal
pertama tentang hak asasi manusia adalah
sebagal "pemyataan Hak-hak Asasi Manusia
kebebasan (liberty), sebagai suatu perisai
Intemaslonal dan Universal" yang berfungsi
yang melindungi individu dari penyelewengan
sebagal batu ujian (= tolok ukur) untuk
dan penyalahgunaan otontas poiitik. Konsepsi
menginterpretaslkan ketetapan-ketetapan
hak asasi seperti ini sering dilabeikan sebagai
Plagam PBB mengenai hak asasi manusia.
konsepsi liberai-barat.
Di iingkungan reglonai bangsa-bangsa Asia
Generasi Kedua berupa tuntutan akan
Afrika, muncui sejumlah piagam HAM yang
hak-hak ekonomi, sosial dan budaya yang
mencerminkan semangat perjuangan HAM
bersumber terutama dari tradisi sosial dan
bangsa-bangsa tersebut. Di sinidapat dicatat,
budaya yang berakar dalam tradisi sosialis,
misalnya Africa Charter on Human People's
dan secara revolusioner dipeijuangkan untuk
Rights (Banjul Charter, muiai berlaku 1986),
mementahkan intervensi atau pengaruh
Cairo Declaration on Human Rights in Islam
kapitalis dan kebebasan individu yang
(1990), Singapore White Paper of White
mendasarinya dalam mengekploitasi kelas
Shared Values (1991), dan The Kualalumpur
pekerja dan rakyat-rakyat daerah jajahan. Nilai
Declaration of Human Rights byAlPO (1993).
sentral dari hak-hak asasi generasi kedua
pada prinsipnya adalah tuntutan bagi
persamaan sosial yang universal.

^®Lihat Weston, op.cit, him. 12-17.

127
Generasi Ketiga berupa tuntutan akan Simpulan
hak-hak solidaritas kemanusiaan yang universal
Sejarah dan perkembangan HAM pada
(mondial). Mak-hak solidaritas kemanusiaan
perjalannya mengaiami pasang surut. Hal ini
yang universal dimaksud antara lain tuntutan
tidak teriepas dari kondisi sosial politik kala
adanya pemerataan kekuasaan, kekayaan
itu. Namun demikian, pada era modern ini
seila hak untuk berpartisipasl dalam
HAM sudah berada pada generasi ketiga, yaitu.
pemanfaatan warisan bersama umat manusia HAM tidak saja dipandang dari politik,
(sumber daya bum) dan ruang angkasa, ekonomi sosial dan budaya. Namun hiAM saat
informasi dan kemajuan ilmiah, tradisi dan
Ini dipandang sebagai hak-hak solidaritas
Iain-Iain). Empat hak-hak asasi yang tercakup
universal. Walaupun dalam kenyataannya
pula dalam tuntutan generasi ketiga adalah generasi ketiga ini masih menyimpan
hak atas penentuan nasib sendiri dalam
sejumlah masalah, a
bidang politik, ekonomi, sosialdan budaya; hak
atas lingkungan hidup yang sehat dan
seimbang; dan hak atas bantuan bencana Daftar Pustaka
alam yang bersifat kemanusiaan. Abdul Gani, Hak-hak Manusia dan Mutu
Cuma persoalannya sekarang adalah, Manusia Indonesia, Makalah pada
terdapat sejumlah masalah mendasar belum Seminar Nasional mengenai Hak-hak
disetujui secara penuh sebagal ruang lingkup Asasi Manusia, Semarang 25 Januari
substansif hak asasi manusia yang universal. 1993.
Masalah-masalah dimaksud antara lain: (1)
Apakah hak asasi manusia merupakan Bum H. Weston, "Hak-hak Asasi Manusia", T.
pemberian hak lllahi, moral atau hukum? (2) Muiya Lubis (penyunting), Hak-hak
Apakah hak asasi manusia disahkan dengan AsasiManusia dalam Masyarakat Dunia:
intuisi, kebiasaan, teori kontak sosial, asas Isu dan Tindakan ^Jakarta; Yayasan
keadilan distributif, atau sebagai prasyaratbagi Obor Indonesia, 1993).
kebahagiaan? (3) Apakah hak asasi manusia Kartini Sekartadji, "Implementasi Penanjian
akan dianggap tidakdapat ditarik kemball, atau Internasional mengenai Kejahatan
untuk sebagtan dapat ditarik kembali? (4) • terhadap HAM dalam Pembaharuan
Apakah hak asasi manusia akan luas atau Hukum Pidana Indonesia", Thes/spada
terbatas dalam hal jumlah dan Isi?^^ Tidak ada Program Pascasaijana UNDIP, 1994.
jawabanyang pasti dan mengikat untuk semua
masalah itu. Derajat komitmen pada HAM, A. Gunawan Setiaija, "Menjajagi Pengertian
akan ditentukan jawaban yang tepat bagi HAM secara Filsafati", Makalah dalam
Seminar Nasional Hak-hak Asasi
bangsa dan negara ini.
Manus/a, Semarang, 25 Januari 1993.
M.Berman, Modernism and Human Rights
Near The Millenium (Dissent; Summer,
1995).
«/b/d, hal. 10.

128 JURNAL HUKUM. NO. 22 VOL 10. JANUARI 2003:12i -1^9


HS. Bmijo Suf^ono. HAM dQlam Wacana: Pro-Kontra dari Masa ke Masa

Ramdhon Naning, Cita dan Citra Hak-hak T. Mulya Lubis, "Dilema Pencarian Hak Asasi
Asasi Manusia di Indonesia (Jakarta: Manusia dalam Sejarah Indonesia
Lembaga Kriminologi Universitas Merdeka", Makalah dalam'DiskusI LBH
Indonesia Program Penunjang Bantuan 18Maret1991.
Hukum Indonesia, tt).

129

Anda mungkin juga menyukai