Anda di halaman 1dari 136

Kahfian’s

Menoreh Kata
Menggapai
Segudang Cerita

Penerbit: Kahfiandres Pustaka


Sumatera Selatan
Menoreh Kata
Menggapai Segudang Cerita

Diterbitkan pertama kali oleh


Penerbit Kahfiandres Pustaka
Febuari 2024 M.

Penulis:
Kahfian’s

Penyunting:
Kahfi

Desain Cover:
Al-Kahf

Hak cipta dilindungi undang-undang

Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau

seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.

www.kahfiandrespustaka27.com

II
Tentang Hak Cipta

Sangksi Pelanggaran Pasal 113

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta

1. Setiap orang yang dengan tanpa hak melakuakan


pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam
pasal 9 ayat (1) huruf i untuk menggunakan secara komersial
dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun
dan atau pidana denda paling banyak Rp. 100.000.000,00
(seratus juta rupiah).
2. Setiap orang yang dengan tanpa hak dan atau tanpa izin
pencipta atau pemegang hak cipta melakukan pelanggaran
hak ekonomi pencipta sebagaimana dimaksud dalam pasal 9
ayat (1) huruf c, hururf d, hururf f, dan atau huruf h, untuk
penggunaan secara komersial dipidana dengan pidana
penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan atau pidana denda
paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
3. Setiap orang yang dengan tanpa hak dan atau tanpa izin
pencipta atau pemegang hak cipta melakukan pelanggaran
hak ekonomi pencipta sebagaimana dimaksud dalam pasal 9
ayat (1) huruf a, hururf b, hururf e, dan atau huruf g untuk
penggunaan secara komersial dipidana dengan pidana
penjara paling lama 4 (empat) tahun dan atau pidana denda
paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
4. Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh)
tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp.
4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

III
Sepenggal Kata
Oleh: Penulis

Setiap keabadian haruslah terabadikan dengan suatu


pembuktian yang nyata. Melanggengkan segala kenangan adalah
suatu pembukuan sejarah yang tak akan pernah terlupakan.
Karena, kenangan itu tak akan bisa tergantikan dengan apapun,
dan ia akan menjadi peneman kita dalam menjalani kehidupan di
masa tua nanti.

Karena itulah, aku, kamu, dan kita, sudah sepatutnya


melestarikan kenangan yang tak akan pernah sirna, walau kita tak
akan tahu kapan waktunyu akan tiba.

Tak terlepas dari sebuah maha karya, seorang insan harus


tertancapkan di dalam hatinya yang terdalam, bahwa kenyataan
akan membawanya meraih masa depam.

Masa yang saat ini tak tahu akan menjadi apa. Masa yang
akan terus menjadi misteri kapan pun waktunya. Masa yang dulu
kau nantikan, kau inginkan, kau legendakan, dan sesungguhnya
kita sudah berada di dalamnya. Hari itu adalah hari esok yang kau
nantikan kemarin.

Private Room M3HM,


19 January 2024 M.

IV
Kata Pengantar
Oleh: Agus Ahmad Hilmi Abyan al-Haq

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


Jadi dalam kesempatan kali ini saya akan menyampaikan
sedikit kata pengantar. Saya sangat merekomendasikan buku ini,
karena dalam buku Kang Nu’man yang berisi tentang puisi-puisi
sangat bermanfaat sekali bagi para pembaca agar mengerti apa
yang dimaksud dengan suatu sastra. Suatu sastra yang bisa
melembutkan hati kita, yang bisa merasakan apa yang ada di
dalam hati kita.

Juga betapa pentingnya mempelajari puisi, karena juga


termasuk gaya hidup seseorang agar bisa merasakan apa
hakikatnya kehidupan dalam dunia dan akhirat. Mungkin seperti
itu saja.

Saya sangat mendukung penerbitan buku ini, dan untuk


kedepannya semoga buku ini ramai dibaca oleh banyak kalangan
baik kalangan-kalangan yang awan atau yang paham agama atau
yang lainnya. Walaupun itu puisi, tapi cukuplah bagi orang-orang
yang membacanya untuk sedikit memahaminya.

Saya sangat mengapresiasi dari sang pembuat atau


penulis, bahwa penulis (Kang Nu’man) ini menpunyai tujuan

V
ketika menerbitkan buku ini, dan yang terpenting adalah untuk
mendekatkan diri kepada Sang Ilahi.

Cukup sekian, kurang lebihnya mohon maaf.

‫والسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Lirboyo, 28 January 2024 M.

Agus Ahmad Hilmi Abyan al-Haq

VI
VII
VIII
Daftar Isi
Sepenggal Kata .................................................................................. IV
Kata Pengantar ................................................................................... V
Daftar Isi ............................................................................................ IX
BAGIAN SATU, MEREKA YANG BERJASA ........................................ 1
Hidayah ....................................................................................... 4
Tiga Sungai Samudra .................................................................. 8
Perpisahan ................................................................................ 14
Guru .......................................................................................... 18
Sahabat ..................................................................................... 22
BAGIAN DUA, AKU YANG MERANA .............................................. 25
Hujan......................................................................................... 28
Hujan 2...................................................................................... 30
Nilai Tinggi ................................................................................ 32
Murotil ...................................................................................... 36
Garis .......................................................................................... 40
Lelah ......................................................................................... 42
Mimpi........................................................................................ 44
Buku Puisi ................................................................................. 48
Nafsu ......................................................................................... 50
Tidur.......................................................................................... 52
Ujian.......................................................................................... 56
IX
Tak Ada Daya ............................................................................ 57
Tinggal Satu Lagi ....................................................................... 60
Bangun Kesiangan .................................................................... 62
Lirboyo ...................................................................................... 63
Pulpen ....................................................................................... 66
Diriku yang Lain ........................................................................ 70
Menaklukkan Segerombol Singa .............................................. 71
Secangkir Kopi .......................................................................... 74
Batu........................................................................................... 76
Menangis .................................................................................. 77
Kekang Manis di Bawah Kekangan ........................................... 80
Lentera...................................................................................... 84
Doa............................................................................................ 85
Buku .......................................................................................... 88
Sorot ......................................................................................... 90
Kartu ......................................................................................... 94
Anak Tangga ............................................................................. 96
Salah Langkah ........................................................................... 98
BAGIAN TIGA, DIA YANG DI SANA ................................................ 99
For You .................................................................................... 102
Kembali Terluka ...................................................................... 106
Duduk Berdampingan ............................................................. 107
Bersamanya ............................................................................ 110
Rindu ....................................................................................... 112

X
Masa Lalu ................................................................................ 114
Sebongkah Anggapan ............................................................. 116
Luka......................................................................................... 120
Jam Tangan ............................................................................. 122
Catatan Sang Perindu ............................................................. 124

XI
BAGIAN SATU,
MEREKA YANG
BERJASA

1
“Sebaik-Baiknya Manusia
Adalah Kalian Yang
Bermanfaat Bagi Orang
Lain.”

2
3
Hidayah
Kreatifitas kita lahir dan tumbuh di sini,

tertempa dan terasah dengan segala yang ada.

Memperkenalkan banyak generasi,

tak terhitung berapa ribu jiwa yang telah tergugah.

Kini kutahu,

bahwa Hidayah dapat membawa

perubahan nyata tanpa prantara.

Kini tlah tiba

masa dimana

puncak bahagia seorang sastra.

Mungkin kutahu,

kutelah melakukan hal sia.

Namun kini, kusudah beranjak

menemani diri menjadi dewasa.

Kini kutahu,

Hidayah bukan sekedar nama,


4
namun dia tumbuh

menumbuhkan setiap hal tak terduga.

Dan kini,

kuada di sana

bersamanya

bersimbah di dalamnya.

Suatu hal yang tak tergantikan,

suatu pembuktian,

suatu penegasan,

bahwa Literasi mampu bersaing

dalam mengarungi derasnya arus zaman.

Melalui Meja Redaksi

dan mereka yang telah berjuang

dari dulu hingga sekarang.

For you, Hidayah.

Class Room D.01 3 Aliyah,


17 January 2024 M.

5
“Terkadang Kita
Memang Perlu Memaksakan
Diri Samapi Batas Maksimal
Untuk Mengetahui Potensi
Diri Kita Yang Sebenarnya.”
-Bennasyar Eliyanor-

6
7
Tiga Sungai Samudra
Persembahan: Gamananta_27
Untuk mereka: Tamatan Gaza (2022) Kamar U.29 Sumsel

Dalam gelapnya penjara suci dunia,


tiga sungai berjajar memanjang
berkumpul menjadi lautan biru,
menaungi setiap mata insan kelabu,
berharap surga di bawah kuasa Ilahi.

Subuh... Subuh... Subuh...


Pastilah sepi tanpa uluran tangannya.
Tetes-tetes keringat perjuangan,
tak luput selalu menyertai jeri payahnya.

Mendobrak, menghantam, menjebol


iblis kemalasan yang berjalan di bumi.

Alif... Ba... Ta...


Tak henti-hentinya terulang sabar
menghiasi senja yang sudah tenggelam.

Ini bukanlah permainan,


bukan juga lelucon ketertawaan.
8
Tapi sebuah pengabdian suci
seorang calon kiai.

Dalam deraian ombak samudra kehancuran,


sesosok pahlawan hadir dalam genggaman.
Nasihatnya tak terungkapkan.
Prilakunya tak juga tertunjukkan.

Ia hadir menjelma sebagai bayangan.


siap! siap! dan siap!
Menghadang sang penghalang.

Kini semua telah berbeda.


Waktu telah menjadi penentu.
Tanda sang pencipta
telah berkata.

Tiga Sungai Samudra sudah saatnya berpisah,


mengarungi luas nan ganasnya samudra dunia.

Dunia ini luas.


Dunia ini ganas.
Dunia ini penuh dengan misteri.

9
Haruskah ini terjadi?!

Tak ada lagi tarikan mesra malaikat subuh.


Tak ada lagi alif, ba’, ta’ yang terlantunkan setiap senja.
Tak ada lagi bayangan penjagaan yang selalu menaungi.

Haruskah?!

Tapi tak apa.


Benih-benih yang mereka tanam,
mereka pupuk,
mereka jaga tanpa kata lelah,

kini telah tumbuh menjadi sungai-sungai baru.


Siap menaungi,
menggantikan sang Tiga Sungai Samudra.

Selamat jalan,
selamat menempuh samudra baru.
Doa nan harapan,
selalu mengiringi perjuangan kalian.
Bapak Miftakhur Ridho.

10
Bapak Rudi Triyono.
Bapak Edi Nursalim.

Kenangan bersamamu terus mengalir


dalam harapan
Sang Penghabbah Ilmu.

Lirboyo, 06 Maret 2022 M.

(foto tiga sekawan)

11
“Kita Tidak Bisa Bijaksana
Dengan Kebijaksanaan
Orang Lain, Tapi Kita Bisa
Berpengetahuan Dengan
Pengetahuan Orang Lain.”
-Michel De Montaigne-

12
13
Perpisahan1
Di kala bertemu,
satu hal yang harus kutahu:
Ada masa
dimana bahagia harus sirna dengan derita;
harus tunduk oleh nyata.

Semua padam.
Kenang bahagia di kala pertama berjumpa
hanya sebuah masa
yang tak lagi terulang.

Engkau, pelita pertama di sini.


Penggugah jiwa,
penyempurna rasa,
penghilang segala elu dan esah.

Sekarang saatnya telah berbeda.

1
Teruntuk: Bpk Arwan Fu’ad Muslim yang tidak bisa meneruskan
pengabdian menjadi mustahik angkatan 2027 di jenjang Ma’had Aly
Lirboyo. Beliau orang pertama yang dikagumi penulis di Lirboyo, karena
pertama kali kelas yang dirasakan adalah kelas beliau saat hari pertama
sekolah, saat pernulis masih tergolong santri coba-coba.

14
Kau punya hak atasnya.
Aku pun tak dapat menghela.
Kau punya rasa
yang harus tergoreskan dalam nyata.

Sudah saatnya semua sirna.


Namun kau yang pernah ada
tak akan lera dari jiwa.

Selamat menempuh hidup baru.

Class Room D.01 3 Aly,


27 January 2024 M.

15
“Setiap Pertemuan
Pasti Ada Perpisahan, Namun
Jadikan Perpisahan Itu Indah
Agar Tak Sukar Untuk
Bertemu Kembali.”
-Kahfian’s-

16
17
Guru2
Saban hari tanpa henti
kau didik kami,
kau curahkan seluruh
jiwa demi kami.

Lewat makna-maknamu,
lewat luasnya penjabaranmu3,
kau curahkan tanpa pernah rasa
ingin terbalas walau sekata.

Aku tahu,
berulang kali kumenyakitimu,
berulang kali kumembantah titahmu
dan berulang kali kubicarakan tanpa sepengetahuanmu.

Semua penghormatan dan kesetiaanku,


segala pemberian yang kuserahkan ,

2
Teruntuk pengawal jiwaku: Bpk. Fathur Rahman Mudhofar
3
Penjelasan beliua sungguh luas, seakan-akan tak ada habisnya. Bahkan tak
jarang beliau selalu over waktu padahal sudah jam istirahat atau pulang
sekolah.
18
bahkan kunjunganku4 di kala itu,
seujung duri kecilpun tak akan pernah sebanding
dengan segala yang kau curahkan,
terbalut ikhlas tanpa mengharap balas.

Kenang yang kau goreskan


tak akan luput dari ingatan
walau diri ini
tak juga mengerti.

Class Room D.01 3 Aly,


27 January 2024 M.

4
Pada liburan tahun 2023 pernah berkunjung ke kediaman beliau saat
lebaran yang berada di pasuruan, berjarak sekitar 4 jam ditempuh dengan
bersepeda motor.
19
“Guru Terbaik Masa Depan
Adalah Masa Silam.”
-Lord Byron-

20
21
Sahabat
Kau, peneman masaku.

Kau, penghibur laraku.

Kau, selalu ada di sisiku.

Kau, tempat berbagiku.

Dan pada saatnya nanti,

perjuangan yang dirindu,

mengenang sebuah masa

dimana tawa dan canda

Jadi parlemennya.

Sahabat...

Aku tahu,

Tak butuh pengakuan untuk itu.

Yang terpenting adalah,

di mana kuberada,

di situ kau ada.

Walau jarak dan masa

menengah antara kita,


22
dan juga sebaliknya.

Relaxed Room M3HM,


23 January 2024 M.

“Tak Perlu Pengakuan,


Hanya Perlu Pembuktian.”
-kahfian’s-

23
“Hal Yang Penting
Di Dunia Ini Bukanlah
Di Mana Kita Berdiri, Tetapi
Ke Arah Mana Kita
Bergerak.”
-Oliver Wendell Holmes-

24
BAGIAN DUA,
AKU YANG
MERANA

25
“Orang Yang Genius
Tidak Membuat Kekeliruan.
Kesalahan-Kesalahannya
Merupakan Kesengajaan Yang
Akan Menjadi Pintu-Pintu
Gerbang Penemuan.”
-James Joyce-

26
27
Hujan
Di kala hujan menimpa bumi,

wajahmu, tergambarkan dalam setiap tetesnya.

Akankah Kau di sana juga melihatnya?

Setiap tetes yang turun,

menggambarkan kita yang selalu setia.

Walau terjun menghantam bumi dengan kerasnya,

walau tak ada kepastian akan bernasib seperti apa,

selagi selalu bersama,

segalanya akan terasa indah.

Walau hal itu baru akan datang

pada saat waktunya tiba.

Untukmu, Kau yang jauh di sana.

Class Room D.01 3 Aliyah,


17 January 2024 M.

28
29
Hujan 2
Tetes demi tetes bergelimpangan,

terjun tanpa ada keraguan.

Memberikan kehidupan,

mencurahkan ketenangan,

dan merajut kebahagiaan.

Adakah yang lebih hebat dari Hujan?

Ada, memang.

Namun adanya, tak akan mampu mengubah kepahitan

para petani karet,

di kala harga dan derasnya tiada.

Class Room D.01 3 Aliyah,


17 January 2024 M.

30
31
Nilai Tinggi
Kau di mana?

Aku di sini.

Di mana?

Di sini.

Ah, Bodoh!

Mengapa kuharus mencarimu?

Padahal kau tidak lebih dari sekedar angka.

Kau bukan penentu masa depan.

Kau bukan jaminan kebahagiaan.

Buat apa aku mencarimu?

Kalau hanya sekedar pengisi kolom.

Kalau hanya untuk sekali pakai,

sebagai bahan penyombong hati,

sebagai tameng penangkis kartu mati.

Percuma aku menemukanmu,

Jika akhirnya hanya berlalu.

Tak berbekas di kepala.


32
Tak tertorehkan dalam ingatan.

Tak ter-amalkan dalam kehidupan.

CUKUP!

Aku tak akan mencarimu lagi!

Kalau pada akhirnya mereka tertinggal di sana.

Terlantar tanpa pertolongan,

Berharap sebuah uluran,

Dari mereka yang kelebihan muatan.

Murotil Room Aliyah B


20 January 2024 M.

33
“Nilai Seseorang Yang
Sesungguhnya Diukur Dari
Tujuan Yang Ingin Dia Capai”
-Marcus Aurelius Antoninus-

34
(foto Murotil)

35
Murotil
Suara gema berkumandang

memecah sunyinya malam menjelang terang

mengantikan masa terlelap

untuk segera bangun menghadap.

Dingin...

Kantuk...

Malas...

Semua yang menghadang

tak akan pernah bisa lepas.

Demi selembar ketahkikan,

penantian dan kesabaran

menjadi kunci keberhasilan.

Waktu yang berlalu

tak akan terkira.

Masa yang ditempuh

tak bisa diharga.

36
Berjuang untuk sebuah masa,

dimana sorotan akan menghadap,

dijamah ribuan masa.

Dilantik,

ditahkik,

dengan sanad,

kepercayaan,

dan penobatan,

bahwa ia sudah dianggap

layak untuk berjuang.

Is the best, you Khotimin.

Murotil Room Aliyah B & Relaxed Room M3HM,


20 January 2024 M.

37
“Sering Kali,
Keadaan Yang Mengatur
Manusia, Bukan Manusia
Yang Mengatur Keadaan.”
-Herodotus-

38
39
Garis
Sret...

Dari ujung sini ke ujung sana.

Sret...

Dari sebuah alasan suatu hukum.

Sret...

Tergores rapih di antara lafad dan makna

Memberi tanda bahwa

ada hal penting dan juga tidak

menghiasi kehidupan yang sederhana.

Relaxed Room M3HM


20 January 2024 M.

40
41
Lelah
Ketika badan terlalu digundah

seakan hilang dari kenyataan.

Suaka hati juga tak henti

menutur jwa dalam sunyi.

Berbilah godaan tak luput dari sarang

menyeruak untuk segera merebah.

Tidak!

Dunia tidak butuh,

tapi aku.

Roda parlemen harus terus memutar

kehidupan menuju keberhasilan.

Murotil Room Aliyah B,


21 January 2024 M.

42
43
Mimpi
Suaka lembut ayunan cerita

tergambar kelabu.

Kadang tidak tahu.

Kadang hilang merana.

Kadang memberi tahu.

Kadang juga menuai tanya.

Namun, ketika ia sengaja,

ia bisa menjadi gila.

Hitam putih di atas segalanya.

Hanya di angan,

tanpa terbukti dalam nyata.

Heh...

Hanya mimpi.

Bukan nyata.

Tapi tak apa.

Boleh bermimpi,
44
asalkan nyata pada waktunya.

Murotil Room Aliyah B,


21 January 2024 M.

45
“Barang Kali Anda
Akan Kecewa Jika Gagal,
Tetapi Anda Akan Celaka Jika
Tidak Mencobanya.”
-Beverly Sills-

46
“Puisi Adalah
Notasi-Notasi Kasar Dari
Musik Yang Adalah
(Keseluruhan) Diri Kita.”
-Jalaludin Rumi-

47
Buku Puisi
Kubolak-balik mereka.

Sekitar lima.

Menilik sebuah kata

untuk juga bisa abadi.

Setiap kata terlewat;

lenyap.

Hilang dari memori.

Memang pernah menyimpannya?

Tidak!

Namun setidaknya pernah

terlintas untuk sekedar singgah.

Mengajarkan replika.

Aku akan segera menyusulnya,silahkan saja!

selama ambisi itu

masih ada.

Relaxed Room M3HM,


21 January 2024 M.

48
49
Nafsu
Beranjak dari mata,

menghilangkan rasa kepala .

Lupa.

Semua menjadi sirna

ditelan oleh nyata.

Ingin itu.

Ingin ini.

Semua dituruti

dengan berdalih

sekalian saja.

Tapi nyatanya,

ia beranjak dewasa,

lagi-lagi menggoda

mereka yang tak bisa membendungnya.

Murotil Room Aliyah B,


21 January 2024 M.

50
51
Tidur
Banyak gaya.

Bayak cerita.

Tak terhitung

berapa bayaknya.

Duduk memejam,

mantuk-mantuk de depan,

tak luput pula ambruk ke belakang.

Sebelum semua terbayang,

berdiri pun bisa jadi opsi.

Melerai segala lelah

jiwa dan juga raga.

Menghapus segala gelisah.

Suatu hal indah

bagi siapa yang menghendak.

Walau petir hitam

harus juga terabadikan.


52
Atau sebuah bentak,

siap diberdirikan.

Bahkan sebuah tampar

siap melesat

bagi siapa yang tak percaya

arti sebuah keberuntungan.

Class Room D.01 3 Aliyah,


21 January 2024 M.

53
“Kembali Tidur
Dan Lanjutkan Mimpi
Atau Bangun Untuk
Mewujudkannya.”
-Kahfian’s-

54
55
Ujian
9 bukan sekedarnya.
9 berhak didapat,
namun 4 harus juga selamat.

9 lamanya
menguras jiwa,
apalagi bagi mereka
yang hanya berjuang
saat 9 ada.

Haruskah?!

Class Room D.01 3 Aliyah,


22 January 2024 M.

56
Tak Ada Daya
Setelah semua terlewat,

lelah pun melanda

jiwa-jiwa lemah

dengan segala ke-manja-annya.

Memang sudah saatnya

mereka ber-rehat diri,

untuk menanti

semua terulang kembali.

Class Room D.01 3 Aliyah,


22 January 2024 M.

57
”Masalahnya
Bukan Karena Ada Masalah.
Tetapi Menginginkan Yang
Sebaliknya Dan Berfikir
Bahwa Menghadapi
Masalah Itu Merupakan
Suatu Masalah.”
-Theodore Rubin-

58
59
Tinggal Satu Lagi
Perjuangan,

ada pada akhir

sebuah penghabisan.

Hiruk-pikuk telah berlalu,

meninggalkan jejak-jejak angka.

Tak dapat diubah oleh siapa.

Tinggal satu lagi,

selesai sudah semua derita.

Sempurna sudah sebercak luka.

Angan-angan bahagia

menanti di sana.

Menunggu

siapa penemunya.

Class Room D.01 3 Aliyah,


22 January 2024 M.

60
61
Bangun Kesiangan
Cahaya mentari sudah masuk

melewati celah-celah,

lorong-lorong:

Sebuah tanda.

Sebenarnya sangat ingin

mendengar panggilan,

serta melakukan.

Entah kapan

wujud fatamorgana ini

hilang dari nyata.

Nestapaku,

ter-untuk Engkau.

Kapanlah sudi

dihadap daki.

Relaxed Room M3HM,


21 January 2024 M.

62
Lirboyo
Lirboyo...

Dari masa ke masa, kau selalu jaya berdiri.

Menghilangkah segala rasa bodoh dalam diri.

Menjadikan mereka sebagai panutan tuk menggapai rido Ilahi.

Lirboyo...

Bertahun-tahun kau tebarkan benih-benih ilmu.

Kau ajarkan mereka dengan penuh rasa.

Tiada kata jengkel, bosan, percuma dan meminta.

Lirboyo...

Tak hanya dari kitab-kitab salafy,

kau ajarkan semuanya.

Organisasi yang kau miliki,

sistematis yang kau terapkan,

adat yang kau usungkan,

menjadikan kesempurnaan di antara aku, kau dan kita semua.

Lirboyo...
63
Kau kunanti

sampai kapan kutelah pergi.

Relaxed Room M3HM,


23 January 2024 M.

64
65
Pulpen
Mengukir cerita

sejuta duka dan bahagia.

Selalu sedia

di mana.

Berjasa,

seakan terlupa

oleh mereka

yang tak hirau olehnya.

Tanpanya,

hanya berlalu saja,

tanpa bisa

terabadi sepanjang hari.

Tanpanya,

tak akan ada

tawa di masa

dimana uban menipuk kepala,

mengenang mahakarya bersamanya.


66
Relaxed Room M3HM,
23 January 2024 M.

67
”Tempalah Besi
Ketika Masih Panas.”
-Publilius Syrus-

68
69
Diriku yang Lain
Tak peduli kata mereka.
Tak ayal hujat yang mengena.
Diri dianggap hina
oleh mereka
yang tak mengerti rasa.

Di antara kita
telah terikat antar sesama.
Walau antara kita
nyatanya tak nyata.

Class Room D.01 3 Aly,


24 January 2024 M.

70
Menaklukkan Segerombol Singa
Bodoh!
Lalu bagaimana?
Taklukkan mereka,
lalu kau dapatkan dia!

Class Room D.01 3 Aly,


24 January 2024 M.

Foto singa

71
”Anda Hari Ini
Adalah Hasil Keputusan
Anda Kemari, Anda Esok Hari
Ditentukan Oleh Keputusan
Anda Hari Ini.”
-Dr. Ibrahim Elfiky-

72
73
Secangkir Kopi
Satu rasa,
munculkan beribu suka.
Duka yang terpendam di dalamnya,
menyimpan kenang mereka.

Satu rasa,
satukan seluruh jiwa.
Melalui kopi,
ungkapkan semua rasa.

Sungkan,
canggung,
diam,
luntur dalam secangkir rasa.

Mengumpulkan kita.
Menuai sejuta cita.

Class Room D.01 3 Aly,


24 January 2024 M.

74
75
Batu
Hanya terdiam membisu.
Membebani bumi,
namun tak pernah mengeluh.

Ke sana ke mari
tak bermandiri.

Hanya membisu,
seperti mereka yang tak memiliki
gairah hidup selalu.

Namun dibalik itu,


ia tak pernah berlalu.
Selalu setia
sampai terbuang sendirinya.

Class Room D.01 3 Aly,


24 January 2024 M.

76
Menangis
Tetes itu...
Bukanlah sebuah hina
yang dianggap mereka
tanda lemahnya jiwa.

Tetes itu...
Sebuah tanda
kedekatan seorang hamba.
Suatu ungkapan suka
antara-Nya dan dia di sana.

Tetes itu...
Menandakan sebuah qolbu.
Menolak kata keras.
Menyerap sebuah sentuh
bagi mereka yang tahu.

Class Room D.01 3 Aly,


24 January 2024 M.

77
”Menangis
Bukan Tanda Bahwa
Kita Lemah, Namun Sebagai
Bukti Bahwa Kita
Mudah Menerima.”
-Kahfian’s-

78
79
Kekang Manis di Bawah
Kekangan
Di kala rindu tak bisa terbendung,
bukannya ruang lapang yang datang
melainkan penjara yang semakin mengekang.

Hanya gurauan, mungkin


seberat biji gandum,
namun apinya bercurat
menggores setiap relung harapan.

Clotehan-clotehan pemurka
beradu paru,
melawan estetika yang ada.

Gelap!
Setitik cahaya tersisa.
mungkin hanya sekilas,
sebelum semuanya tandas
oleh nafsu otoritas sahaja.

Lupa, mungkin

80
atau hanya sok-sok.

81
“ Barang Kali Anda
Akan Kecewa Jika Gagal,
Tetapi Anda Akan Celaka Jika
Tidak Mencobanya.”
-Kahfian’s-

82
83
Lentera
Setitik cahaya.
Hanya setitik, namun
terangnya menyingkap gelap
menjadikannya pusat
bagi seluruh yang hidup.

Tanpanya,
dunia tak akan punya jiwa,
terjebak gelap sepanjang masa,
tiada daya untuk ada lebih lama.

Tanpanya,
pengelihatan tiada berguna,
sama dengan mereka yang tak punya.
Berjalan merangkak
tanpa tahu tujuan dan arah.

Engkaulah lentera,
penerang semua kita,
petunjuk manusia tak berguna
Class Room D.01 3 Aly,
27 January 2024 M.

84
Doa
Lantuanan sunyi berbalut sepi.
Menadah mantap menghadap.
Merendah sampai lupa tuk bergerak.

Kupanjatkan dengan segenap rasa.


Meminta serta menghina.
Menjatuhkan tetes-tetes harap
menjadi nyata pada waktunya.
Class Room D.01 3 Aly,
27 January 2024 M.

85
“ Doa Adalah
Lagu Hati Yang Membimbing
Ke Arah Singgasana Tuhan
Meskipun Ditingkah Oleh
Suara Ribuan Orang Yang
Sedang Meratap.”
-Kahlil Gibran

86
87
Buku
Kau tahu?
Selamanya kau akan membutuhkanku
tanpa henti,
tanpa pernah mati.

Walau saat ini


penyebaran informasi tak pernah henti,
tapi aku pasti yang paling dicari.
Bak berlian terkubur jauh
di antara batu karang lalu.

Bodoh, bagi mereka yang tak pernah.


Hina, bagi mereka yang tahu meyepele.

Bahwa pada saatnya nanti


nyata akan lebih tampak dari aslinya.
Mengenggam seluruh tawa,
menghancurkan segala penghina,
menbuktikan mana yang nyata.
Relaxed Room M3HM,
27 January 2024 M.

88
89
Sorot
Hidup tak semu
layaknya sebuah pelangi.
Dia bermacam.

Tak terhitung berapa.


Tak ada yang tahu,
mungkin juga yang ingin tahu.

Tapi salah satu,


seperti yang ternukil oleh guru5,
hidup bagai sorot
dengan berbagai warnanya.

Terang benderang .
Menerangi sekitar yang jauh,
menghidupi seluruh bumi.

Redup meranup.
Tak jauh, namun
di antara gelap gulita

5
Bapak Arwan Fu’ad Muslim saat Muwadaah perpisahan beliau tahun 2024
M.
90
bagai titik sumber hidup.

Redup di sekitar
jauh tak terhingga jarak.
Meyinari kejauhan;
tetap gulita dalam dekat.

Kolaburasi antar sesama


menyatukan kelebihan,
melengkapi kekurangan,
menwujudkan kata “sempurna”
di antara kita semua.
Class Room D.01 3 Aly,
27 January 2024 M.

91
” Pikiran Itu
Bagaikan Parasut;
Yang Hanya Berfungsi
Ketika Terbuka.”
-Thomas Dewar-

92
93
Kartu
Di balik AS ada Waru.
Di dalam satu perkumpulan
pasti ada salah satu
yang menjadi waru.

Siapakah dia?
Entah siapa, kutak tahu.

Bagaimana ombak bisa menghantam permukaan?


Bagaimana awan bisa mengilang?
Dan bagaimana hidup penuh kegelapan?

Semua terjadi karena Waru.


Waru berangka dadu
mengubah arah kehidupan
berbalik dengan kenyataan.
Relaxed Room M3HM,
27 January 2024 M.

94
95
Anak Tangga
Hidup tak semudah yang dibayang.
Lika dan liku terus menapuk
jiwa yang telah letih;
ingin segela merehat jiwa.

Namun, hidup terus meningkat.


Semakin ke depan
semakin tinggi menjulang.

Seperti anak tangga


yang terus terdaki
tanpa ada habisnya.
Relaxed Room M3HM,
27 January 2024 M.

96
97
Salah Langkah
Benarkah ini?
Entahlah, kutak yakin
apakah ini jalanku
atau mungkin yang itu.

Kutak tahu.
Kutakut melangkah
meninggalkan luka
yang entah kapan
bisa kembali terobati.

Kupasrahkan semua
pada-Nya yang kuasa,
karena sebaik-baik pemberi
hanyalah Ia yang selalu ada.
Relaxed Room M3HM,
27 January 2024 M.

98
BAGIAN TIGA,
DIA YANG DI
SANA

99
” Quot.”
--

100
101
For You
Satu hal yang kutahu. Di kala rindu menekuk jiwa, ia datang
membawa hal yang entah mengapa kutersenyum karenanya.
Mungkin ini adalah sebuah hal yang tak dapat digambarkan, atau
sekedar dianalogikakan.

Hal-hal yang hanya dapat dipahami oleh orang-orang yang


mau memahami dengan tanpa hanya memandang luarnya saja.
Bahwa setiap orang mempunyai titik dimana ia dikatakan bahagia.
Titik yang hanya dapat dipahami oleh dirinya sendiri. Tak dapat orang
lain mengetahui ataupun menerka-nerka karena memang semua itu
adalah hal yang bersifat pribadi.

Roda kehidupan terus membawaku mengarungi perjalanan


yang aku merasakan adanya keistimewaan di dalamnya. Entah,
padahal hanya demikian, tapi rasanya tak dapat diremehkan. Lain dari
yang lain. Ia datang membawaku ke dalam rasa perjuangan untuk
selalu bisa bersama. Rasanya sedih campur iri yang menyelimuti
perjalanan pulangku tanda semuanya akan berakhir sirna
meninggalkan butir-butir kenangan yang tak dapat dihargakan.

Andaikan aku dapat memilih, aku masih ingin terus


bersamanya. Melewati hari-hari indah bersama sampai rasa bosan
datang untuk singgah. Tapi tak apa, pertemuan memang harus

102
disudahi dengan perpisahan. Tak dapat dilanggengkan atau
kebosanan akan mampir untuk menghilangkan segala keindahan.

Walaupun sunyi tapi tetap heppy. Itulah aku. Entah


bagaimana akan kujalani hari demi hari dengan mengejar kata bahwa
aku harus mulai berfikir dewasa. Menghilangkan semua sikap
kekanak-kanakan yang masih singgah di relung hati. Meleraikan
semua sikap keegoisan. Serta meneguhkan bahwa kita adalah teman.

For You, Nasyel.

Malang to Kediri, 10 Maret 2023 M.

103
”Kebanyakan Dari Kita
Tidak Mensukuri Apa Yang
Sudah Kita Miliki, Tetapi
Kita Selalu Menyesali Apa
Yang Belum Kita Capai.”
-Schopenhauer-

104
105
Kembali Terluka
Sebenarnya hidup itu yang dicari apa toh?

Berkelana untuk mencari kebahagiaan sesaat

Atau bersusaah payah mengumpulkan serpihan kebahagiaan


selamanya?

Hati serasa terbelenggu

Ingin selalu bersamanya

Ingin rasanya tak berpisah walau sekejam mata

Mencapai runtukan kata yang disebut puas

Entah mengapa hal ini kembali lagi

Kembali singgah menghantui hati yang gelisah

Luka yang belum pulih

Harus tersayat kembali

Menuai noda yang dapat menjadikan lara

Lirboyo, 15 April 2023 M.

106
Duduk Berdampingan
Diiringi lantunan melodi merdu.

Dalam sebuah keramaian,

seakan dalam kesepian

Hanya kau dan aku seorang.

Ke sana ke mari berujar.

Melintasi luasnya samudra percakapan.

Menghabiskan waktu,

sampai pada titik habisnya.

Tak ada yang dapat mengganggu

balasan mimik indah di antara kita.

Berbagi luka.

Berbagi cerita.

Menaruh rasa.

Meninggalkan segala prasangka.

Ah, kamu...

Andai masih di sampingku,


107
aku tak perlu menulis ini.

Di atas sebuah kenang

saat aku masih di sana.

Class Room D.01 3 Aliyah,


21 January 2024 M.

108
109
Bersamanya
Nya...

Kenang suka dan tawa

tengiang sendu

di antara awan dan pepohonan.

Nya...

Luka-luka yang menganga

Pulih seketika,

mendapat polesan suka

Senyum manis darinya.

Nya...

Kuingin kau ada.

Walau sejenak di sini,

melipur lara duka.

Karenanya, kau telah tiada.

Relaxed Room M3HM,


23 January 2024 M

110
111
Rindu
Di tempat ini
hingar-bingar nan semu
terus menusuk ke dalam,
mengonggok-onggokkan
setiap sela yang tersisa.

Menanti,
mengharapkan setiap rasa dan harap.
Hanya engkau
tak bisa terganti,
walau diri ini
tak dapat mengerti.

Lirboyo, 18 Oktober 2022 M.

112
Tak peduli siapa
tak peduli mengapa .

#Go to Kemis Legi!

Lirboyo, 18 Oktober 2022 M.

113
Masa Lalu
Menepuk pelipis hati.
Menepis segala yang telah mati.

Hah!
sudahlah.

Mungkin sudah masanya


menghancurkan setiap prespektif kelam
yang tak pernah luput
dengan kata “singgah”.

Lirboyo, 18 Oktober 2022 M.

114
115
Sebongkah Anggapan
Apa ini?
Siapa yang sebenarnya salah?
Aku, yang dengan segala kekuranganku?
Atau dia, dengan segala kelebihannya?

Memang benar apa yang selama ini kusangka.


Bukannya su’u, tapi qorenahnya semakin nyata.
Atau ini hanya sangkaan belaka
dari hanya satu sisi saja.

Andaikan kutak bergelimang harta,


andaikan hutang padaku tak pernah ada,
andaikan modusku selama ini hanya dustsa,
masih maukah dia?

Ternyata hal yang selama ini kuanggap spesial,


yang selama ini kunomor satukan,
yang selama ini kurelakan segala urusan,
untuk pertemuan malam kamis di awal bulan,

Sama sekali bukan hal yang istimewa di matanya.


Bukan yang dikedepankan baginya.
116
Hanya kumpulan orang-orang
yang tak jelas kepastiannya.

Akan kubuktikan sendiri.


Akan kutindakkan sendiri.
Akan kutunjukan
bahwa kita bisa lebih dari ini.

Semoga saja.
Dengan 5 sekawan di antara 8 panglima,
satu lini menuju batas terakhir.

Maju dengan berkobar


atau musnah tanpa pernah punah.

Lirboyo, 04 Oktober 2023 M.

117
”Ketika Satu Pintu
Kebahagiaan Tertutup, Yang
Lain Terbuka. Tapi Sering
Kita Begitu Lama Menatap
Pintu Yang Tertutup Sehingga
Tidak Melihat Pintu Yang
Sudah Terbuka Bagi Kita.”
-Hellen Keller-

118
119
Luka
Rasa itu kembali datang,

kembali menghantui ketenangan.

Rasa yang tak dapat digambarkan.

Menusuk-nusuk jiwa.

Membelah harapan dada.

Merusak segala ketenangan dan kedamaian.

Iri...

Dengki...

Cemburu...

Mengapa bukan aku yang berada di posisi itu?

Mengapa luka itu harus kembali?

Menghantui diri.

Menyayat hati.

Class Room D.01 3 Aliyah,


17 January 2024 M.

120
121
Jam Tangan
Arloji itu,

bak yang kuberi padanya.

Terngiang senyum merekah

di setiap dentingnya.

Saat ia menerima.

Saat putih tertoreh di atas hitam.

Membanjiri bak meliputi.

Sebuah tangan mengulungkan pemberian.

Lihat jam ini!

Lalu kau akan melihat kita

di dalamnya sedang bersua.

Class Room D.01 3 Aliyah,


21 January 2024 M.

122
123
Catatan Sang Perindu6
Kucoba bertahan namun api tak kunjung padam.

Kucoba melangkah namun luka terlalu parah.

Hidup mengisi benih-benih harap

mengikuti sang penanti

dalam gelapnya malam yang tak kunjung sirna.

Hina diganti mulia

Sedih menjadi bahagia

Indahnya rembulan malam berkedip

kan kugapai dalam samudra pengharap.

Tiada akal di ujung tombakku

Maju tanpa letih

Sang perindu ku nanti.

11 Febuary 2022M.

6
Ditulis untuk menyatakan perjuangan penuh harap bisa bersamanya kelak
setelah melalui fase-fase kehinaan bersamanya.
124
125

Anda mungkin juga menyukai