Anda di halaman 1dari 3

KLINIK MATA EDC GROUP

Head Office :Jl Raya Veteran 435, Miagan, Mojoagung, Jombang.


Telp. 0821 4000 1606 , E-mail : edcgroup09@gmail.com

HIPERMETROPIA
Batasan
Kelainan refraksi dimana sinar sejajar yang masuk ke mata dalam keadaan istirahat (tanpa
akomodasi) akan dibias membentuk bayangan dibelakang retina

Patofisiologi
• Hipermetropia aksial karena sumbu aksial mata lebih pendek dari normal
• Hipermetropia kurvatura karena kurvatura kornea atau lensa lebih lemah dari normal
• Hipermetropia indeks karena indeks bias mata lebih rendah dari normal

Gejala Klinis

• Penglihatan jauh kabur, terutama hipermetropia 3 D atau lebih, hipermetropia pada


orang tua dimana amplitudo akomodasi menurun
• Penglihatan dekat kabur lebih awal, terutama bila lelah, bahan cetakan kurang
terang atau penerangan kurang
• Sakit kepala terutama daerah frontal dan makin kuat pada penggunaan mata yang
lama dan membaca dekat
• Penglihatan tidak enak (asthenopia akomodatif = Eye Strain) terutama bila melihat
pada jarak yang tetap dan diperlukan penglihatan jelas pada jangka waktu yang
lama, misalnya menonton TV, dll
• Mata sensitif terhadap sinar
• Spasme akomodasi yang dapat menimbulkan pseudomiopia
• Perasaan mata juling karena akomodasi yang berlebihan akan diikuti konvergensi
yang berlebihan pula
Berdasarkan besar kelainan refraksi, dibagi :
• Hipermetropia ringan :
∫ + 0.25 s/d ∫ + 3.00
• Hipermetropia sedang :
∫ + 3.25 s/d ∫ + 6.00
• Hipermetropia berat :
∫ + 6.25 atau lebih

Berdasarkan kemampuan akomodasi, dibagi :


1. Hipermetropia latent
Kelainan hipermetropik yang dapat dikoreksi dengan tonus otot siliaris secara fisiologis,
dimana akomodasi masih aktif
2. Hipermetropia manifest, dibagi :
a. Hipermetropia manifest fakultatif
Kelainan hipermetropik yang dapat dikoreksi dengan akomodasi sekuatnya atau dengan
lensa sferis positif
b. Hipermetropia manifest absolut
Kelainan hipermetropik yang tidak dapat dikoreksi dengan akomodasi sekuatnya
c. Hipermetropia total
Jumlah dari hipermetropia latent dan manifest

Pemeriksaan
Refraksi subyektif
Metode “Trial and Error”

• Jarak pemeriksaan 6 meter / 5 meter / 20 feet dengan menggunakan kartu Snellen


yang diletakkan setinggi mata penderita
• Mata diperiksa satu persatu
• Ditentukan visus / tjam penglihatan masing-masing mata
• Pada dewasa dan visus tidak 6 / 6, dikoreksi dengan lensa sferis positif
• Pada anak-anak dan remaja dengan visus 6 / 6 dan keluhan asthenopia
akomodativa dilakukan tes sikloplegik, kemudian ditentukan koreksinya
Refraksi obyektif
 Retinoskop
Dengan lensa kerja ∫ + 2.00, pemeriksa mengamati refleksi fundus yang bergerak
searah gerakan retinoskop (with movement), kemudian dikoreksi dengan lensa sferis
positif sampai tercapai netralisasi
 Autorefraktometer

Penatalaksanaan
• Kacamata
 Koreksi dengan lensa sferis positif terkuat yang menghasilkan tajam penglihatan
terbaik
• Lensa kontak
 Untuk anisometropia, hipermetropia tinggi

Komplikasi

• Glaukoma sudut tertutup


• Esotropia pada hipermetropia > 2.0 D
• Ambliopia terutama pada hipermetropia an anisotropia. Hipermetropia merupakan
penyebab tersering ambliopia pada anak dan bisa bilateral

Anda mungkin juga menyukai