''''PPHHAALLAAEENNOOPP

SSIISSAAMMAABBIILLIISS''
''

DESKRIPTIF
Anggrek Bulan langka memiliki bunga
cantik berbentuk sabit putih
kekuningan dengan corak merah. Tiga
helai kelopaknya licin bertekstur
lembut. Labelum kuning terang
dengan bintik ungu terekspos di
bagian tengah. Hanya tumbuh liar di
hutan hujan Jawa dan Bali pada
ketinggian 600-100 meter.
Populasinya tinggal ratusan karena
habitat rusak dan perburuan untuk
perdagangan. Spesies ini sangat
terancam punah.
MANFAAT
- Anggrek Bulan memiliki bau yang
harum , sehingga dapat dibuat menjadi
: Aroma terapi dan Parfum.
- Hasil persilangan Anggrek Bulan
dapat dimanfaatkan
oleh , petani untuk menciptakan varietas
Anggrek hibrida baru yang lebih unggul.
- Akar dari tanaman Anggrek Bulan
dapat dijadikan obat tradisional.
- Nilai estetika yang dimiliki oleh Bunga
Anggrek Bulan dapat dijadikan
tanaman hias yang mempercantik
suatu ruangan atau taman.
UU
- Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya. UU ini bertujuan untuk melindungi
keanekaragaman tumbuhan dan satwa langka
agar tidak punah.
-Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999
tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan
Satwa Liar. Aturan ini melindungi habitat dan
mencegah perburuan liar terhadap tumbuhan
langka.
-Peraturan Menteri LHK Nomor
P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang
Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi. Dalam
aturan ini, anggrek bulan termasuk salah satu jenis
tumbuhan yang dilindungi.
ASAL
Daerah asal Bunga Anggrek ini memang terdiri
dari berbagai pulau , dimulai dari : Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Tetapi
daerah asal mula bunga Anggrek ini berasal dari
: Ambon. Rumphius adalah orang yang paling
pertama menemukan spesies bunga tersebut di
daerah Ambon pada abad ke-17.

STOP! JANGAN BIARKAN ANGGREK

BULAN PUNAH DARI BUMI PERTIWI.
"HANYA KITA YANG BISA
MENYELAMATKANNYA!"