Anda di halaman 1dari 6

ARTIKEL HEWAN DAN TUMBUHAN LANGKA DI INDONESIA

A. HEWAN LANGKA DI INDONESIA

1. KOMODO

Kita patut mensyukuri bahwa komodo masuk ke list polling New 7


Wonders of Nature. Namun masih banyak orang Indonesia yang belum
tahu bahwa saat ini hanya tersisa 2.500-4.000 ekor Komodo yang
tersebar di Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan di Pulau Flores. Pemerintah
melalui program cagar alam berusaha melindungi species ini dari
kepunahan, walaupun pada prakteknya harus perlu banyak pembenahan.
2. HARIMAU SUMATERA

Harimau Sumatera ( latin : Panthera Tigris Sumatrae)Memprihatinkan

karena jumlah semua harimau sumatera hanya tinggal sekitar 500 ekor.

Penebangan hutan yang serampangan dan perburuan liar dituding

sebagai penyebab langkanya harimau ini. Hanya terdapat di hutan

sumatera.
3. BADAK BERCULA 1

Badak Bercula Satu (latin : Rhinoceras Sundaicus) Adalah salah satu

hewan langka khas indonesia. Walau sekarang sudah tidak banyak,

hanya sekitar 50 ekor saja dapat ditemukan di hutan ujung kulon.

Merupakan hewan herbivora pemakan daun-daunan.


B. TUMBUHAN LANGKA DI INDONESIA

1. Rafflesia Arnoldi

Padma Raksasa (Rafflesia arnoldii) merupakan tumbuhan parasit obligat


yang terkenal karena memiliki bunga berukuran sangat besar, bahkan
merupakan bunga terbesar di dunia. Ia tumbuh di jaringan tumbuhan
merambat (liana) Tetrastigma dan tidak memiliki daun sehingga tidak
mampu berfotosintesis.

Penamaan bunga raksasa ini tidak terlepas oleh sejarah penemuannya


pertama kali pada tahun 1818 di hutan tropis Bengkulu (Sumatera) di
suatu tempat dekat Sungai Manna, Lubuk Tapi, Kabupaten Bengkulu
Selatan, sehingga Bengkulu dikenal di dunia sebagai The Land of
Rafflesia atau Bumi Rafflesia. Seorang pemandu yang bekerja pada Dr.
Joseph Arnold yang menemukan bunga raksasa ini pertama kali. Dr.
Joseph Arnold sendiri saat itu tengah mengikuti ekspedisi yang dipimpin
oleh Thomas Stamford Raffles. Jadi penamaan bunga Rafflesia
arnoldi didasarkan dari gabungan nama pemimpin ekspedisi dan Dr.
Joseph Arnold sebagai penemu bunga.

Tumbuhan ini endemik di Pulau Sumatera, terutama bagian selatan


(Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Selatan). Taman Nasional Kerinci
Seblat merupakan daerah konservasi utama spesies ini. Jenis ini,
bersama-sama dengan anggota genus Rafflesia yang lainnya, terancam
statusnya akibat penggundulan hutan yang dahsyat. Di Pulau Jawa
tumbuh hanya satu jenis patma parasit, Rafflesia patma. Bunga
merupakan parasit tidak berakar, tidak berdaun, dan tidak bertangkai.
Diameter bunga ketika sedang mekar bisa mencapai 1 meter dengan
berat sekitar 11 kilogram.
2. MANGGA KASTURI

Mangga kasturi yang merupakan Maskot Kalimantan Selatan ternyata


telah ditetapkan sebagai salah satu tumbuhan yang “punah in situ”
(Extinct in the Wild). Artinya Kasturi, salah satu spesies mangga yang
menjadi flora identitas provinsi Kalimantan Selatan ini telah punah dari
habitat aslinya. Kasturi yang dalam bahasa ilmiah (latin) disebut
Mangifera casturi, merupakan salah satu dari sekitar 31 jenis mangga
yang dapat ditemukan di Kalimantan, Indonesia. Bahkan, mangga yang
dalam bahasa Inggris selain disebut kasturi juga dinamakan Kalimantan
Mango ini merupakan tumbuhan endemik Kalimantan. Sayang, IUCN
redlist melabelinya sebagai Extinct in the Wild atau telah punah dari
habitat aslinya. Mangifera casturi mempunyai pohon yang mampu
mencapai tinggi 25 meter dengan diameter batang antara 40-110 cm.
Kulit kayu kasturi berwarna putih keabu-abuan sampai coklat terang.
Daun berbentuk lanset dengan ujung yang meruncing. Saat muda daun
kasturi berwarna ungu tua. Buah kasturi seperti buah mangga lainnya
namun berukuran lebih kecil dengan berat kurang dari 80 gram
3. KANTONG SEMAR

Pada umumnya, Nepenthes (Kantong Semar) memiliki tiga macam


bentuk kantong, yaitu kantong atas, kantong bawah, dan kantong roset.
Kantong atas adalah kantong dari tanaman dewasa, biasanya berbentuk
corong atau silinder, tidak memiliki sayap, tidak mempunyai warna yang
menarik, bagian sulur menghadap ke belakang dan dapat melilit ranting
tanaman lain, kantong atas lebih sering menangkap hewan yang terbang
seperti nyamuk atau lalat, kantong jenis ini jarang bahkan tidak ditemui
pada beberapa spesies, contohnya N. ampullaria.
Kantong bawah adalah kantong yang dihasilkan pada bagian tanaman
muda yang biasanya tergelatak di atas tanah, memiliki dua sayap yang
berfungsi sebagai alat bantu bagi serangga tanah seperti semut untuk
memanjat mulut kantong dan akhirnya tercebur dalam cairan berenzim di
dalamnya, adapun kantong roset, memiliki bentuk yang sama seperti
kantong bawah, namun kantong roset tumbuh pada bagian daun
berbentuk roset, contoh spesies yang memiliki kantong jenis ini adalah N.
ampullaria dan N. gracilis. Beberapa tanaman terkadang mengeluarkan
kantong tengah yang berbentuk seperti campuran kantong bawah dan
kantong atas.

Anda mungkin juga menyukai