Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN TUGAS AKHIR

PRAKTIK KERJA LAPANGAN


Tahun Pelajaran 2023/2024

“Menginstall ulang Windows 10 Pro pada komputer di PT. TEMBAGA MULIA


SEMANAN, TBK”

Diajukan sebagai syarat utama kenaikan kelas XI ke XII

Oleh :
ANANDA NOVANTYO ARIEL PRABOWO
NIS : 222310011

KOMPETENSI KEAHLIAN
TEKNIK KOMPUTER JARINGAN

YAYASAN PENDIDIKAN AL-ULYA


SMK BUDI MULIA TELUKJAMBE
Jl. Ciherang, Ds. Wadas, Kec. Telukjambe Timur, Kab. Karawang, Telp. (0267) 8458459

i
HALAMAN PENGESAHAN

Dengan ini telah disahkan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL)


Nama : ANANDA NOVANTYO ARIEL PRABOWO
NIS : 222310011
Kompetensi Keahlian : TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
Dengan Judul : “Menginstall ulang Windows 10 Pro pada komputer di PT. TEMBAGA
MULIA SEMANAN, TBK”

Dari Tanggal 02 Januari 2024 Sampai Dengan Tanggal 28 Maret 2024

Jakarta, 28 Maret 2024


Penulis

ANANDA NOVANTYO ARIEL P.

Mengetahui
Kepala Program, Guru Pembimbing,

Latif Abdul Salam, S. Tr. Kom (TKJ) Latif Abdul Salam, S. Tr. Kom

Mengesahkan, Menyetujui,
Kepala SMK Budi Mulia, Pembimbing Lapangan

Teti Tresnawati, M. Pd Fery Setiawan

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH


Perlu disadari bahwa sampai saat ini lulusan SMK belum dapat di serap langsung oleh pihak
dunia usaha maupun industri. Secara kasat mata terbukti hampir setiap dunia usaha maupun
industri ketika merenggut tenaga kerja, lulus.SMK masih menerapkan pendidikan dan pelatihan
bagi yang telah lolos seleksi penerimaan karyawan rata-rata (3 bulan). Hal ini menunjukkan
bahwa keterampilan yang di miliki lulusan SMK belum diakui oleh pihak dunia maupun
industri.
Jika kita kaji secara seksama, kita tidak dapat menyalahkan pihak di dunia usaha/indusrti.
Memang pada kenyataannya masih banyak SMK yang sangat minim peralatan praktek.
Sehingga peserta diklat yang harusnya porsi pembelajaran praktek idealnya 90% hanya dapat
dilaksanakan 70% saja. Bahkan ada beberapa SMK yang sama sekali tidak memiliki peralatan
praktik. Dalam pelaksanaan peserta diklat hanya dapat berangan-angan dengan teori saja tidak
dengan peralatan kenyataan yang sebenarnya.
SMK yang peralatan praktik cukup memadai, belum tentu peralatan itu sesuai dengan yang
ada di industri/usaha. Sekarang peralatan di dunia usaha/industri sudah serba otomatis
sedangkan peralatan yang ada di SMK-SMK masih manual. Sehingga pelaksanaan praktik hanya
sekedar mengenal peralatan yang ada, kurang memperhatikan kebutuhan didunia
industri/usaha, itu pun tidak semuanya dapat memanfaatkan secara maksimal.
Sesuai dengan hasil pengamatan dan penelitian direktorat pendidikan menengah kejuruan,
pola penyelanggaraan di SMK belum secara tegas dapat menghasilkan tamatan sebagaimana di
harapkan. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi pembelajaran yang belum kondusif untuk
menghasilkan tenaga kerja yang profesional, karena keahlian professional seseorang tidak
semata-mata diukur oleh penguasaan unsur pengetahuan dan teknik bekerja, tetapi
harus dilengkapi dengan penguasaan kiat (arts) bekerja yang baik.

iii
Penggunaan unsur ilmu pengetahuan dan teknik bekerja dapat dipelajari
disekolah, namun untuk kiat adalah sesuatu yang tidak dapat diajarkan tetapi harus
dikuasai melalui pembiasaan dan internalisasi.

Untuk kiat yang manjadi faktor utama penentu kadar keahlian profesional seseorang, hanya
dapat di kuasai melalui cara mengerjakan pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri. Karena
itulah tumbuh suatu aturan keahlian profesional berdasarkan jumlah pengalaman kerja. Misalnya
tingkat keahlian seorang pilot diukur dari jumlah jam terbangnya, tingkat keahlian seorang
montir diukur dari jumlah tahun kerjanya sebagai seorang montir, dan sertifikat seorang
“wekder” biasa batal apabila lebih dari 1 tahun tidak lagi mengerjakan mengelas.
Mata diklat praktik kejuruaan yang disajikan di sekolah biarpun menggunakan peralatan
yang lengkap dan modern, pada dasarnya hanya mampu menyajikan proses dan situasi peniruan
(simulasi), karena bukan situasi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, sulit diharapkan untuk
mampu memberikan keahlian sebagaimana diharapkan .
Melihat kenyataan diatas, Dimenjur menerapkan strategi operasional yang berdasarkan
kebijakan “ Link and Match “ ( kesesuaian dan kesepadanan ) Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan dalam model penyelanggaran pendidikan sistem ganda. Pelaksanaannya sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam undang-undang No 2 tahun 1989 tentang
sistem pendidikan nasional, PP No 20 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah, PP No 39
1992 tentang Peran Serta Masyarakat Dalam Pendidikan Nasional, Kepmendikbud No
`080/U/1992 tentang Sekolah Menengah Kejuruan dan Kepmendikbud No 080/U/1993 tentang
Kurikulum SMK.

1.2 TUJUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


1. Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat
pengetahuan, keterampilan, etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan pekerjaan.
2. Memperkokoh Link and match antara SMK dan dunia kerja.
3. Meningkatkan efektifitas dan efensiensi proses pendidikkan dan pelatihan kerja berkualitas.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses
pendidikan.

iv
1.3 TUJUAN PENULISAN LAPORAN AKHIR
1. Mendorong siswa agar mampu mengembangkan atau mengemukakan pikiran
dan pendapatnya serta mampu menuangkannya dalam bentuk tulisan yang sistematis, logis,
dan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Meningkatkan kreativitas siswa dalam penulisan yang bersikap objektif dan ilmiah
3. Sebagai pertanggungjawaban siswa yang telah melaksanakan Tugas Praktek
Kerja Lapangan (PKL) yang berkaitan dengan program keahliannya masing-
masing.
4. Sebagai salah satu bukti bahwa siswa yang bersangkutan telah melakukan Praktek Kerja
Lapangan ( PKL ) dengan baik

1.4 MANFAAT PENULISAN LAPORAN AKHIR


Agar penulis dapat mengikuti Sumatif Akhir Semester (SAS) dan Ujian Akhir Nasional
(UAN) yang insya Allah dengan baik tanpa kurang satu syarat pun dalam pelaksanaan tersebut,
dan sebagai bukti bahwa saya telah melaksanakan dan menyelesaikan kegiatan Pratik Kerja
Lapangan (PKL) tanpa membuat kesalahan besar.

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN


Penulisan laporan akhir ini akan disusun secara sistematis dalam 5 (lima) bab masing-
masing bab akan diuraikan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah,
batasan masalah, tujuan, tujuan penulisan laporan, manfaat penulisan laporan,
metode penulisan, sistematika penulisan, waktu dan tempat pelaksanaan PKL.
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai Profil Perusahaan, Sejarah Perusahaan, logo
Perusahaan, Visi Misi serta Struktur Organisasi PT TMS.
BAB III : PELAKSANAAN PKL
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai waktu dan tempat praktik kerja lapangan,
kendala-kendala yang dialami ketika praktik, berbagai manfaat yang di dapatkan
oleh siswa ketika praktik, rekapitulasi kehadiran siswa, kegiatan-kegiatan PKL
secara berkala, dan juga kegiatan budaya kerja dalam lingkup PT TMS.
BAB IV : PENUTUP
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan, saran, kritik dan daftar pustaka.
v
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Profil Perusahaan


Nama Perusahaan : PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN, TBK.
Bidang Usaha : Industri kawat tembaga, batang, & batang aluminium
Alamat : Jl. Daan Mogot KM 16, Semanan, Kalideres, Jakarta Barat 11850 –
Indonesia.
Telepon : +6221 6190128(Hunting)
Email : sales@pttms.co.id
Website : www.pttms.co.id

2.2 Sejarah Perusahaan


PT. Tembaga Mulia Semanan, Tbk, atau yang dikenal dengan sebutan PT. TMS merupakan
salah satu Perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang industri tembaga dan aluminium. PT.
TMS berdiri pada tanggal 3 Februari 1977 dan menjadi supplier Copper Rod pertama di Indonesia
dengan system SCR (South wire Continuous Rod). Pada tanggal 23 Mei 1990, PT. TMS tercatat
dalam Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang menjadikannya Perusahaan terbuka.

Pada tahun 1995, PT. TMS mendapatkan sertifikat ISO-9002 dan membuka bisnis unit
Copper Drawing Wire (CDW) yang merupakan unit produksi dari kawat tembaga dengan proses
penarikan. Pada tahun 2003 dibangun gedung baru untuk bisnis unit SCR , dan memasang mesin
SCR baru (kapasitas sebelumnya 60.000 ton/tahun dan menjadi 100.000 ton/tahun) serta
memindahkan bisnis unit drawing (CDW) ke- lantai dua. Karena pada tahun 2002 PT. TEMBAGA
MULIA SEMANAN, Tbk, mengalami bencana banjir, Pada tahun ini pula didirikan kantor
administrasi yang baru dan PT TMS memperoleh sertifikat ISO 9001 versi 2003. Pada tahun 2005
PT TMS memasang Properzi Line 2 pada unit Aluminium. Pada tahun 2008, mesin Intermediate
Drawing dipasang pada unit Aluminium serta memperoleh sertifikat ISO 9001 versi 2008.
Selanjutnya pada tahun 2009, dipasang mesin Annealing Furnace dan Heavy Duty pada bisnis unit
Aluminium. Pada tahun 2010, PT TMS memasang satu unit mesin baru yaitu Copper Wire Heavy
Duty di bisnis unit CDW. Pada tahun 2011 memasang Regenerative Burner pada Properzi Line 2,
serta membuat akses jalan antara Copper dengan Aluminium Plant. Pada tahun 2012 PT TMS
memasang satu unit mesin Multi Drawing dan 1 unit mesin Bunching untuk bisnis unit Copper
Drawing Wire, serta memasang Line 3 untuk bisnis unit Aluminium. Pada tahun 2015, PT TMS

vi
memperoleh sertifikat ISO 9001. Pada tahun 2018, PT TMS memperoleh sertifikat ISO 9001:2015 &
ISO-14001:2015.

Saat ini PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN, Tbk, sudah memiliki empat bisnis unit yaitu
South Continuous Rod (SCR), Copper Drawing Wire (CDW), Aluminium (ALU), dan Ecology
(ECO), yang memproduksi batang dan kawat tembaga serta aluminium.

PT TMS memiliki motto ”TMS means Quality and Green”, dengan visi “Menjadi Nomor 1 di
Indonesia”, hal ini dimaksudkan agar TMS selalu menjaga kualitas produknya agar tetap menjadi
nomor satu dan tetap peduli pada lingkungan sekitar.

2.3 Makna logo

2.1 logo perusahaan PT TEMBAGA MULIA SEMANAN, Tbk


Logo yang dilihat berbentuk huruf “V” yang melambangkan victory atau kemenangan dan di berikan
gabungan warna merah muda yang berarti kepercayaan dan biru yang berarti menunjukkan kesan
komunikasi, kreativitas, dan loyalitas. Hal ini yang ingin di tunjukkan oleh perusahaan yaitu Visual
PCH akan memberikan kepercayaan kepada klien dengan menunjukkan kreativitas dari hasil desain
yang di ciptakan serta memberikan loyalitas terhadap klien.

2.4 Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi Perusahaan
PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN, Tbk memiliki visi berkontribusi terhadap pembangunan dan
pertumbuhan di Indonesia.

2. Misi Perusahaan
PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN, Tbk memiliki misi yaitu :

vii
 Dapat diandalkan oleh pelanggan, pemegang saham, karyawan dan masyarakat melalui
produk yang berkualitas tinggi.
 Memiliki sumber daya yang cakap dan kreatif.
 Bertanggung jawab atas lingkungan, keselamatan kerja dan Kesehatan.

2.5 Struktur Organisasi

2.6 Job Description

Di dalam Perusahaan Visual PCH memiliki bagian job description, yaitu:


a. Team Leader adalah ketua dari desainer Visual PCH yang akan memberikan pengarahan sebelum
proses desain dilakukan.
b. Desainer adalah dari beberapa orang yang di khususkan hanya untuk mendesain dan hasil desain
tersebut akan di asistensikan kepada Team Leader, kemudian Team Leader akan
mengasistensikan ke Direktur Manajer Visual PCH, apabila desain tersebut belum di asistensi
oleh Direktur Manajer maka akan direvisi lagi oleh disainer kembali dan menurut arahan dari
Team Leader.
c. Bagian Admin adalah dimana tugasnya untuk mengecek data-data email yang dikirim oleh klien
baik itu dari PT. Djarum atau perusahaan lain, dan kemudian di beritahukan kepada desainer
bersama dengan materi yang akan dikerjakan oleh para desainer. Isi dari materi biasanya adalah-

viii
jumlah desain yang akan dibuat, kemudian jenis media cetak apa, dan stok foto yang akan
dimasukkan ke dalam desain tersebut.

2.7 Jasa yang ditawarkan oleh Visual PCH


Berbagai macam-macam jasa yang ditawakan oleh Visual PCH, berikut ini adalah jasa yang
ditawarkan oleh Visual PCH :
1. Advertising

2. Creative Design Media ATL

3. Marketing Service

4. Konsultan Brand

2.8 Proses produksi di Visual PCH


a. Proses desain dan advertising yang dilakukan di Visual PCH adalah melalui bagian Creative
Design, di mana bagian Creative Design di ketuai oleh Team Leader yang akan
mempresentasikan Brief desain yang akan dibuat kemudian hasil presentasi oleh Team Leader di
Visualisasikan oleh para desainer melalui software.
b. Desain yang sudah fix akan dikirim oleh kurir Visual PCH. Bagian printing/percetakan ini
dilakukan oleh perusahaan lainnya yang khusus untuk bagian mencetak bagi perusahaan Visual
PCH di bawah pengawasan PT. Djarum.

ix
BAB III

PELAKSANAAN PKL

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini di mulai pada tanggal 2 Januari 2024
sampai dengan 28 Maret 2024, yang bertempat di PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN, TBK, Jl.
Daan Mogot KM 16, Semanan, Kalideres.

Berikut ini merupakan jam masuk di perusahaan PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN, TBK :

HARI JAM JAM


MASUK PULANG
Senin 08 : 00 16 : 30
Selasa 08 : 00 16 : 30
Rabu 08 : 00 16 : 30
Kamis 08 : 00 16 : 30
Jum’at 08 : 00 17 : 00
Sabtu Libur Libur
Minggu Libur Libur

3.2 Kendala-kendala yang di dapatkan


Dalam setiap melaksanakan pekerjaan pasti mengalami berbagai kendala begitu pula dengan
penulis yang baru mengenal dunia usaha yang langsung praktek ke lapangan sehingga penulis
mengalami beberapa kendala berikut :
1. Kurangnya Pengalaman
Pengalaman merupakan guru utama bagi keberhasilan suatu pekerjaan yang kita lakukan
khususnya bagi penulis yang belum berpengalaman dibidang teknologi dan jaringan yang
dijalankan di PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN, TBK.
2. Kurangnya pembekalan yang diterima
Pembekalan yang diterima kurang jelas karena diberikan dalam waktu singkat dan hanya garis
besarnya saja atau tidak dijelaskan secara rinci.
3. Kurangnya keterampilan dan kreativitas siswa

x
Keterampilan dan kreativitas siswa kurang karena siswa baru terjun ke lapangan kerja.
4. Kurang mampu dalam memerapkan teori dan praktek
Siswa mengalami kesulitan dalam hal menerapkan teori dan praktek karena teori yang diberikan
di sekolah berbeda dengan pelaksanaan atau prakteknya.
5. Kurangnya komunikasi dan kerja sama yang baik antara peserta pkl, sehingga menyulitkan
peserta pkl untuk memahami dalam melakukan tugas-tugas yang diberikan sehingga hasil yang
diperoleh tidak sesuai dengan keinginan yang diharapkan.

Kendala-kendala tersebut tidak melemahkan semangat penulis untuk menyelesaikan tugas, namun
justru menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis.

3.3 Manfaat yang diperoleh

Dengan adanya kegiatan Praktik Kerja Industri ini memberikan manfaat yang baik bagi para
siswa/siswi SMK BUDI MULIA KARAWANG serta SMK lainnya. Ada beberapa point manfaat
yang penyusun dapatkan setelah melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Industri di PT. TEMBAGA
MULIA SEMANAN, Tbk, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Siswa/siswi dapat mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh di SMK BUDI
MULIA KARAWANG
b. Siswa/siswi mendapatkan kompetensi yang tidak mereka peroleh di sekolah.
c. Siswa/siswi dapat memberikan kontribusi tenaga kerja di kantor atau industri yang mereka
tempatkan.
d. Menambah wawasan mengenai dunia kerja langsung (real) dalam rangka menanamkan iklim
kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.
e. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta dapat menanamkan etos kerja yang tinggi.
f. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi keahlian yang dipelajari.
g. Mengembangkan kemampuannya sesuai dengan bimbingan/arahan pembimbing industri.
h. Memberi motivasi dan meningkatkan etos kerja bagi siswa.
i. Mempererat hubungan sekolah dengan partner instansi atau industri.
j. Sebagai media promosi alumni SMK BUDI MULIA KARAWANG.

xi
3.4 Rekapitulasi Kehadiran

REKAPITULASI KEHADIRAN PESERTA DIDIK DI PERUSAHAAN


Nama Siswa : Ananda Novantyo Ariel Prabowo
Program Keahlian : Teknik Komputer & Jaringan
Lama Praktek : 3 Bulan (2 Januari 2024 – 28 Maret 2024)

No. Uraian Banyaknya Keterangan


1 Hadir …. : Hari Kerja Hadir
2 Sakit …. : Hari Kerja -
3 Izin Tertulis ….. : Hari Kerja -
4 Tanpa izin ….. : Hari Kerja -
Total ….. : Hari Kerja

3.5 Kegiatan PKL secara berkala

Kegiatan yang saya lakukan selama 3 (tiga) bulan di PT. TEMBAGA MULIA SEMANAN,
TBK, membantu di bagian IT mulai pukul 08.00 WIB sampai 16.30 WIB, antara lain:

1. Install ulang Windows 10 Pro pada pc yang dibutuhkan.


2. Crimping kabel LAN dan memasangkan pada device yang diperlukan.
3. Mengecek kondisi pc (kapasitas hard disk & RAM).
4. Memonitoring kegiatan penarikan kabel LAN.
5. Mengecek printer yang bermasalah.
6. Mendata seluruh printer yang berada di lingkungan PT TMS.
7. Mengatasi pc yang mengalami kendala.
8. Set up ruangan meeting yang akan digunakan dan memastikan peralatan sudah siap digunakan.
9. Kontrol ruangan server PT TMS.
10. Instalasi switch di stockyard SCR.
11. Membersihkan pc dan printer yang sudah kotor.
12. Mengganti baterai mikrofon pada ruang meeting.
13. Mengatasi pc & tablet yang memiliki kendala dalam masalah jaringan.

xii
3.6 Kegiatan Budaya Kerja

Selama kegiatan PKL di tempat saya, berikut kegiatan budaya kerja yang ada di Perusahaan tempat
saya PKL :

No Kegiatan

1 Sudah hadir 15 menit dari jam berkerja dimulai.

2 Melakukan 3S (Senyum, Sapa, Salam) ketika bertemu pertama kali dengan


seseorang.

3 Memakai safety first di area lingkungan PT. TEMBAGA MULIA


SEMANAN.

4 Berjalan di jalur hijau yang disediakan dan hati-hati ketika ingin


menyebrang jalan serta menggunakan jari telunjuk sebagai isyarat ketika
hendak menyebrang jalan.
5 Tidak menyentuh benda bergerak atau berputar ketika sedang dalam
pengoprasian.

xiii
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembelajaran di dunia kerja dan industri adalah suatu strategi yang
memberi peluang kepada peserta mengalami proses belajar melalui bekerja langsung pada
pekerjaan sesunggunya. Dengan adanya prakerin penulis dapat merasakan bagaimana
pelaksanaan praktek langsung di lingkungan dunia kerja yang langsung dibimbing oleh
pihak Perusahaan.
Bahkan kami dapat mengukur sejauh mana penguasaan ilmu yang
didapatkan di sekolah, antara lain :
1. Program PKL yang sudah menjadi program di sekolah kejuruan, sangat besar artinya bagi siswa
untuk memperkenalkan dan mempraktikkan kerja secara langsung pengetahuan dan kompetensi
dasar yang telah diperoleh dari sekolah, sebagai pengembangan sarana belajar siswa sesuai
bidang kejuruannya.
2. Dengan prakerin tersebut penulis dapat mengatasi beberapa kendala yang sering dialami oleh
users dalam masalah komputer.
3. Dengan adanya penulisan laporan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa perlunya
pengetahuan mengenai teknologi dan informasi.

B. Saran-saran
Sekolah hendaknya lebih menyiapkan lagi kemampuan siswa sebelum
praktek di dunia kerja dan industri.
Adanya Kerjasama yang baik antara sekolah dengan dunia kerja dan
industri sehingga terjadi sinkronisasi materi yang diajarkan di sekolah dan
proses pembimbingan di tempat praktek.

xiv

Anda mungkin juga menyukai