Anda di halaman 1dari 4

FASHAL KE-18

BEKERJA KERAS BAGI SEORANG PELAJAR

‫بسم اهلل الرمحن الرحيم‬


‫ َمْن َيْه ِدِه اُهلل َفاَل‬،‫ َو َنُعْو ُذ بِاِهلل ِم ْن ُش ُر ْو ِر َأْنُفِس َنا َو ِم ْن َس ِّيَئاِت َأْع َم اِلَنا‬،‫ِإَّن اَحْلْم َد ِهلل ْحَنَم ُد ُه َو َنْس َتِعْيُنُه َو َنْس َتْه ِدَيُه‬
‫ِد‬ ‫ِل‬ ‫ِض‬
‫ َو َأْش َه ُد َأَّن َحُمَّم ًد ا َعْب ُد ُه‬،‫ َو َأْش َه ُد َأْن اَل ِإل َه ِإاَّل اُهلل َو ْح َد ه اَل َش ِر ْيَك َل ه‬،‫ َو َمْن ُيْض ْل َفاَل َه ا َي َل ُه‬،‫ُم َّل َل ه‬
‫ أما بعد‬،‫ َص َّلى اُهلل َعَلْيِه َو َعَلى آِلِه َو َصْح ِبِه َو َس َّلَم َتْس ِلْيًم ا كثًريا‬،‫َو َرُسْو ُله‬
Bapak/Ibu …. yang saya hormati, serta teman-teman kelas …. yang saya sayangi.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan nikmat sehat pada kita
sehingga kita dapat menjalankan ibadah puasa sampai dengan hari ini.
Shalawat serta salam, tercurah kepada Nabi agung Muhammad SAW semoga kita diakui
sebagai umatnya kelak di hari akhir. Amiin, Allahumma Amin.
Izinkan kami perwakilan dari kelas …. akan menyampaikan ceramah Ramadhan yang
berjudul “Bekerja Keras bagi Seorang Pelajar”.

Teman-teman yang dirahmati Allah,


Sebagai pelajar, kita memiliki tanggung jawab untuk terus belajar dan belajar. Karena
tanpa belajar, mustahil kita akan memperoleh ilmu yang kita harapkan. Di samping itu, sebagai
orang yang memiliki bekal keilmuan, kita juga memiliki tugas untuk mengamalkan dan memberi
manfaat untuk diri sendiri maupun orang lain. Karena, dengan bekal keilmuan yang kita miliki
tersebut, kelak kita akan memperoleh kebahagiaan duniawi maupun ukhrawi. Sebagaimana
disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadistnya yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad :

‫ َو َمْن َأَر اَدَمُها َفَعَلْيِه بِالِعْلِم‬، ‫ َو َمْن َأَر اَد اآلِخ َة َفَعَلْيِه ِباْلِعْلِم‬، ‫َمْن َأَر اَد الُّد ْنَيا َفَعَلْيِه ِبْالِعْلِم‬
‫َر‬

Sahabat-sahabat yang berbahagia,


Melalui ilmu yang kita miliki, maka sudah sepatutnya bagi kita untuk menerapkan ilmu
tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan Rasulullah SAW saja memberikan teladan bagi
kita untuk bekerja keras tanpa rasa malu. DI usianya yang masih belia, Rasulullah SAW pernah
menggembalakan kambing sebelum diutus menjadi Nabi. Kemudian beliau berdagang sampai
beliau diutus menjadi Nabi dan beliau tidak pernah meninggalkan usaha untuk mencukupi
kehidupannya.
Sebagaimana Imam Ahmad, Bukhari dan lainnya meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah
ra. dari Nabi SAW beliau telah bersabda: “Allah tidak mengutus seorang Nabi, kecuali dengan
menggembalakan kambing terlebih dahulu”. Para sahabat mengajukan pertanyaan: “Apakah
engkau juga demikian wahai Rasulullah?” Jawabnya: “Ya, aku menggembalakan kambing di
ladang sebelah sana, milik penduduk Makkah”.
Hadits-hadits shahih lainnya juga menerangkan bahwa sesungguhnya Nabi SAW bekerja
sama dengan Khadijah untuk berdagang sebelum beliau diutus menjadi Nabi. Imam Ahmad
meriwayatkan hadits dari Ibnu Umar, dari Nabi SAW beliau bersabda: “Aku diutus dengan
mengangkat pedang (berperang) di zaman akhir, sampai Allah saja yang abadi, tidak ada yang
menjadi sekutu bagi-Nya. Dan rezekiku datang dari bawah anak tombak”.
Hal ini juga dilakukan oleh sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq, yang merupakan seorang
saudagar kaya. Serta pekerjaan ini pun berhenti setelah beliau diangkat menjadi khalifah
pertama. Demikian juga para sahabat Nabi yang lain dan para tabi’in serta para “Salafus Shalih”,
selalu bekerja untuk mencukupi kebutuhannya. Agama Islam mengajarkan pada kita untuk selalu
berusaha mencari rezeki yang halal, serta menjadi teladan di dalam bekerja dengan bekal
keilmuan yang dimiliki.

Teman-teman seperjuangan,
Saat ini kita menempuh pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pati, di mana kita telah
memperoleh berbagai macam ilmu pengetahuan. Tidak hanya ilmu agama saja, tetapi juga
pengetahuan umum, ilmu keterampilan, maupun ilmu untuk hidup bersosial. Oleh karena itu,
sudah sepatutnya ketika nanti kita terjun ke masyarakat, kita perlu menerapkan ilmu yang telah
kita peroleh selama ini dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kita juga perlu mengajarkan ilmu
tersebut pada masyarakat di lingkungan sekitar kita sehingga Allah SWT akan melipatgandakan
pahala kita atas amal dalam menyebarluaskan ilmu.
Kita memiliki kewajiban untuk terus belajar tanpa ada rasa malas, capek, maupun bosan.
Bekerja keras bagi kita sebagai seorang pelajar tentu akan banyak tantangan. Terlebih di masa
pandemi seperti saat ini, kita dihadapkan pada suatu kondisi yang tidak baik-baik saja. Untuk
dapat mengikuti pelajaran, kita harus terpisahkan jarak waktu dan tempat dengan bapak ibu
guru kita. Kita juga harus mengeluarkan biaya lebih untuk membeli smartphone dan kuota
internet. Tentu hal ini menjadi tantangan terbesar bagi kita karena kita harus mampu
mengalahkan ego dan rasa malas kita untuk tetap mengikuti pembelajaran. Inilah yang
dinamakan bekerja keras bagi seorang pelajar. Apabila tidak demikian, maka kita akan kesulitan
untuk menggapai impian kita di masa mendatang.

Teman-teman kelas ...... yang berbahagia,


Sungguh sayang seribu sayang apabila kita berperilaku malas sebagai seorang pelajar
sekaligus generasi penerus bangsa. Semangat belajar tidak boleh tercoreng dengan perilaku yang
buruk. Untuk berubah, memang sering kali kesulitan akan menimpa. Maka dari itu, diperlukan
kerja keras dan semangat tinggi untuk bisa menggapai prestasi.
Kita perlu belajar dari sepeda. Apabila kita perhatikan, sepeda itu akan mendapat
keseimbangan ketika ia bergerak dan dikayuh. Sedangkan bila sepeda tidak bergerak, kita yang
berada di atasnya akan segera jatuh. Seperti itu pula jika kita enggan mengayuh sepeda. Kita bisa
mundur dan terjatuh lebih parah.
Apa pelajaran yang bisa kita petik dari sepeda?
Sejatinya, kita sebagai seorang pelajar juga hidup laksana orang yang sedang naik sepeda.
Kita harus terus bergerak agar bisa maju ke depan dan tidak terjatuh. Di depan sana, sudah pasti
ada jalan menurun, jalan berliku, dan ada pula jalan menanjak. Ketika sudah bertemu tebing, kita
harus melewatinya dengan kerja keras. Kayuhan pedal sudah pasti akan memerlukan tenaga
yang besar.
Ketahuilah teman-teman, bahwa motivasi terbesar itu datangnya dari diri sendiri. Apabila
kita sandingkan antara semangat belajar dan bekerja keras, maka mudah-mudahan prestasi dan
impian kita segera tergapai.
Kita tidak perlu berkecil hati apabila menemui jalan kesulitan dalam menggapai prestasi
tersebut karena setiap kesulitan pasti akan ada kemudahan. Sebagaimana yang telah dijanjikan
Allah SWT dalam firmanNya Q.S. Al Insyirah ayat 5-6 :
         
Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan.

Sahabat-sahabatku kebanggaan orang tua,


Kesuksesan itu tidak akan datang dengan sendirinya, perlu usaha yang lebih untuk
mendapatkannya. Orang yang malas tidak akan menemui kesuksesan, begitu juga sebaliknya
orang yang berusaha secara keras atau kerja keras dalam melakukan sesuatu maka peluang
kesuksesan bagi mereka akan semakin besar.

Sebuah kata mutiara yang sering kita dengar : ‫ َمْن َج َّد َو َج َد‬yang artinya “barang siapa
yang bersungguh-sungguh maka ia akan akan berhasil.”

Hasil itu selalu sebanding dengan usaha yang kita kerjakan. Apabila kita ingin
mendapatkan ilmu yang bermanfaat maka kita harus bekerja keras dalam menuntut ilmu dan
belajar. Jika kita ingin mendapatkan rejeki maka kita harus berkerja keras dalam bekerja. Belajar
merupakan bekal bagi kita nantinya dan sebagai bentuk kerja keras kita selagi masih muda dan
masih duduk di bangku sekolah sehingga nantinya ketika kita lulus dari sekolah maka kita akan
menjadikan ilmu yang kita peroleh sebagai bekal kita mencari jalan rejeki.

Saudara-saudaraku yang aku sayangi,


Salah satu sahabat Nabi SAW yang benama Abdullah bin Umar bin Khattab pernah
bersabda yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi :

)‫ِاْع َمْل ِلُد ْنَياَك َك َاَّنَك َتِعْيُش َاَبًد ا َو اْع َمْل َاِلِخ َر ِتَك َك َاَّنَك ُمَتْو ُت َغًد ا (رواه البيهقی‬
“Bekerjalah untuk duniamu, seakan-akan kamu hidup selamanya, dan bekerjalah untuk
akhiratmu seakan-akan kamu mati besok.”
Hal ini mengajarkan pada kita untuk terus bekerja keras tanpa mengesampingkan urusan
akhirat. Karena hidup di dunia merupakan bekal untuk melanjutkan perjalanan hidup kita di
akhirat nanti.
Demikian yang dapat kami sampaikan, mohon maaf atas segala kekurangan dan
kesalahan.
Wallahul muwaffiq ilaa aqwamit thariq,
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Sumber :
1. Kitab Washoya
2. Juan, “Pidato tentang Kerja Keras”, https://www.ilmupena.com/2018/02/pidato-tentang-kerja-
keras.html (diakses pada Sabtu, 16 April 2022).
3. Guru Penyemangat, “Semangat Belajar dan Kerja Keras untuk Menggapai Prestasi”,
(24 Januari 2022), https://www.gurupenyemangat.com/2022/01/pidato-semangat-belajar-dan-kerja-
keras.html (diakses pada Sabtu, 14 April 2022)

Anda mungkin juga menyukai