Anda di halaman 1dari 5

BAB III

MODELING PHOTOGRAPHY
Secara hemat, definisi Modeling Photography adalah membuat karya foto yang harus
melibatkan model. Modeling Photography atau fotografi model sering disamakan dengan
fotografi portrait, padahal keduanya memiliki perbedaan. Perbedaan yang mendasar antara
fotografi model dan fotografi portrait adalah fotografi portrait fokus pada ekspresi karakter
pada model atau karakter manusia pada subjek yang difoto. Sedangkan secara teknis fotografi
model dan fotografi portrait seluruhnya hampir sama yaitu ekspresi dan gerakan tubuh serta
pencahayaan, latarbelakang atau background, dsb.

Dalam memotret model, minimal harus munguasai unsur-unsur teknis fotografi seperti
komposisi dengan menggunakan teori Rule of Third dan pencahayaan dengan menggunakan
teori segitiga exposure. Selain daripada itu, fotografer pun harus bisa mengarahkan pose dan
ekspresi sang model. Kemampuan dan ketrampilan pada sang model dalam mengeluarkan
ekspresi dan dalam berpose menjadi unsur yang mutlak dan tidak bisa terpisahkan dari
berhasilnya sebuah karya foto model. Dalam memunculkan sebuah ekspresi dan mood pada
sang model diperlukan kedekatan emosional dan berkomunikasi yang baik antara fotografer
dan model.

Secara singkat berikut teknik dasar membuat foto model :

1. Konsep. Konsep merupakan hal yang mendasar dalam membuat foto apapun. Dalam
hal ini konsep diperlukan agar si model bisa menyesuaikan kostum, make up sesuai
dengan tujuan fotografer.
2. Komposisi. Gunakan teori Rule of Third atau menempatkan subjek pada 1/3 bagian
dari frame.
3. Pencahayaan. Cahaya sangat berperan penting dalam menonjolkan ekspresi pada sang
model.
4. Latar belakang atau background. Perhatikan lokasi sekeliling model, apabila ada
sesuatu yang mengganggu maka sebaiknya disingkirkan terlebih dahulu, apabila tidak
memungkinkan untuk disingkirkan maka pilihlah lokasi atau sudut atau angle yang
lain. Perhatikan juga warna pada model dan latarbelakang sehingga menonjolkan akan
harmonisasi warna yang indah.
5. Properti. Manfaatkan properti apapun sesuai dengan kebutuhan untuk menonjolkan
suasana tertentu.
6. Waktu dan Lokasi. Waktu yang cocok untuk melakukan pemotretan diluar ruangan
adalah pagi hari dimulai dari pukul 7-10 pagi dan sore hari pada pukul 3-6 sore. Pada
waktu tersebut cahaya matahari masih lembut sehingga bayangan yang dihasilkan
tidak terlalu keras. Sedangkan untuk lokasi, carilah lokasi yang sekiranya cocok
dengan konsep yang diinginkan.
7. Interaksi dan komunikasi. Cobalah menjalin interaksi dengan cara berkomunikasi
dengan sang model. Suasana yang cair akan mendapatkan ekspresi model yang
natural, menarik, dinamis, dan tidak kaku. Diperlukan kesabaran dalam mendapatkan
momen yang baik dari ekspresi yang ditonjolkan oleh model karena perbedaan detik
saja bisa menghasilkan foto dengan mode yang berbeda dari sebelum dan sesudahnya.
8. Evaluasi, koreksi dan olah digital. Sebelum membereskan semua peralatan
pemotretan cobalah melihat hasilnya terlebih dahulu, pilihlah beberapa foto yang
mendekati sempurna kemudian cobalah untuk menggunakan olah digital agar bisa
menghasilkan karya yang sempurna, usahakan untuk memberikan warna yang natural
yang sejajar dengan warna pada model.

Macam-macam jenis pencahayaan pada model photography :


1. Board Lighting
Pada teknik ini Lampu utama diposisikan untuk menerangi (Brighter) sisi wajah yang
menghadap kamera. Digunakan untuk tujuan mengkoreksi jenis cahaya, dengan teknik ini
akan memunculkan kontur wajah yang kuat. Pencahayaan dengan teknik ini menerangi wajah
dari sisi wajah, bagian terluas dari wajah dari hidung ke telinga dari sudut kamera.
pencahayaan ini merupakan yang terbaik bagi wajah kurus.
2. Short Light
Pada teknik ini Lampu utama menerangi sisi wajah yang berpaling dari kamera. Teknik ini
menerangi wajah dari sisi yang pendek, sisi wajah yang berpaling dari kamera. Pencahayaan
ini membuat wajah terlihat lebih langsing dalam gambar, dan merupakan pilihan terbaik
untuk sebagian besar objek.
3. Butterfly Lighting
Posisi lampu utama langsung di depan mata objek, dan menyesuaikan ketinggian untuk
menciptakan bayangan langsung di bawah, dan sejalan dengan hidung. Cocok bagi
perempuan. Tidak dianjurkan untuk laki-laki karena cenderung menyoroti telinga.

4. Rambrandt Lighting
Pencahayaan Rembrandt Diperoleh dengan menggabungkan pencahayaan short dan
pencahayaan butterfly. Lampu utama diposisikan tinggi dan di sisi wajah yang jauh dari
kamera. Teknik pencahayaan ini digunakan dalam foto potret studio. Kunci di pencahayaan
Rembrandt adalah menciptakan segitiga atau berlian berbentuk cahaya di bawah mata. Salah
satu sisi wajah menyala dengan baik dari sumber cahaya utama sementara sisi lain dari wajah
menggunakan interaksi bayangan dan cahaya. Pencahayaan Rembrandt segitiga akan
menerangi hanya di bawah mata dan tidak di bawah hidung. Posisi lampu utama biasanya
sekitar 45 derajat dari sumbu kamera-subjek dan harus sedikit lebih tinggi dari subjek.
PANDUAN PRAKTIKUM MODELLING
1. Buatlah dua buah gambar dengan menggunakan dua dari empat teknik yang sudah
diberikan di atas!

Anda mungkin juga menyukai