Anda di halaman 1dari 123

KODE ETIK DAN PERATURAN JABATAN PPAT

1. Dibawah ini termasuk perbedaan kode etik dengan peraturan jabatan PPAT, kecuali :
a. Kode etik berisi kaidah moral, peraturan jabatan PPAT berisi norma atau aturan jabatan PPAT.
b. Kode Etik mengatur kewajiban jabatan PPAT, akhlak, sikap dan perilaku anggota perkumpulan
dalam pergaulan masyarakat, peraturan jabatan PPAT mengatur tugas dan kewajiban jabatan
PPAT.
c. Kode etik ditetapkan negara, peraturan jabatan PPAT ditetapkan perkumpulan.
d. Pelanggaran kode etik dan peraturan jabatan PPAT dapat menjadi awal mula PPAT dapat
tersangkut kasus perdata maupun pidana.
Jawaban : c

2. Dibawah ini pernyataan yang menggambarkan hubungan antara etika dan moral, kecuali :
a. Etika lebih bersifat intrinsik atau teoritis, moral bersifat ekstrinsik atau praktis.
b. Etika berkaitan dengan etiket, moral berkaitan dengan sopan santun.
c. Etika membicarakan bagaimana yang seharusnya, moral membicarakan apa adanya.
d. Etika menjelaskan ukuran baik dan buruk, moral menyatakan ukuran baik dan buruk dalam
tindakan manusia.
Jawaban : b

3. Hal yang menjadi hakikat tujuan ditetapkannya Kode Etik PPAT adalah :
a. menjunjung tinggi keluhuran harkat dan martabat jabatan.
b. mencegah PPAT terjerat permasalahan hukum.
c. menjunjung tinggi nama baik perkumpulan.
d. hormat menghormati sesama anggota perkumpulan.
Jawaban : a

4. Kewajiban PPAT yang termuat pada Pasal 3 Lampiran Kementerian ATR / Ka.BPN No.
112/Kep-4.1/IV/2017, terdiri dari berapa kewajiban?
a. 16 kewajiban.
b. 17 kewajiban.
c. 18 kewajiban.
d. 15 kewajiban.

1
Jawaban : a

5. Kewajiban PPAT sebagaimana termuat pada Pasal 3 Lampiran Kementerian ATR / Ka.BPN
No. 112/Kep-4.1/IV/2017, dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok kewajiban, yaitu :
a. antar PPAT, terhadap rakyat, professional jabatan, terhadap organisasi.
b. antar PPAT, terhadap negara, professional jabatan, terhadap perkumpulan.
c. antar PPAT, terhadap negara, professional jabatan, terhadap rakyat.
d. antar PPAT, professional jabatan, terhadap masyarakat, terhadap perkumpulan.
Jawaban : b

6. Mentaati isi sumpah jabatan merupakan perwujudan dari pelaksanaan?


a. profesional jabatan.
b. kewajiban terhadap negara.
c. a dan b benar.
d. a dan b salah.
Jawaban : c

7. Persaingan tidak sehat dengan melakukan “perang tarif” dan “pabrikasi akta” merupakan
perbuatan PPAT yang melanggar kewajiban dibawah ini, kecuali :
a. antar PPAT.
b. professional jabatan.
c. terhadap perkumpulan.
d. terhadap rakyat.
Jawaban : d

8. Dibawah ini merupakan ciri dari suatu profesi, kecuali :


a. adanya pengetahuan khusus.
b. adanya standar dan kaidah moral yang tinggi (kode etik).
c. bersifat temporer.
d. mengandalkan keahlian dalam pelaksanaan kegiatannya.
Jawaban : c

9. Dibawah ini merupakan karakteristik jabatan PPAT, kecuali :


a. lebih mendahulukan pelayanan daripada imbalan (pendapatan).
b. menjalankan kewenangan secara professional.
2
c. mengangkat sumpah dan janji sebelum melaksanakan jabatan.
d. adanya SK jabatan dan plang nama jabatan PPAT yang terpasang.
Jawaban : d

10. PPAT disebut profesional apabila :


a. menjalankan jabatannya sesuai sumpah jabatan, pengetahuan dan keahliannya.
b. menjalankan pekerjaan lain sebagai pencaharian utama disamping sebagai PPAT.
c. menjalankan jabatan PPAT secara paruh waktu.
d. b dan c benar.
Jawaban : a

11. Dasar hukum perlunya disusun Kode Etik PPAT adalah :


a. Pasal 69 PerKa.BPN No. 1 Tahun 2006.
b. Pasal 69 PP No. 24 Tahun 2016.
c. Pasal 69 Permen ATR/Ka.BPN No. 2 Tahun 2018.
d. Pasal 69 Permen ATR/Ka.BPN No. 112/Kep-4.1/IV/2017.
Jawaban : a

12. Dasar hukum pengesahan Kode Etik PPAT adalah :


a. PP No. 24 Tahun 2016.
b. Kepmen ATR/Ka.BPN No. 112/Kep-4.1/IV/2017.
c. Permen ATR/Ka.BPN No. 2 Tahun 2018.
d. PerKa.BPN No. 23 Tahun 2009.
Jawaban : b

13. Dasar hukum tentang pembentukan Organisasi PPAT adalah :


a. Pasal 69 PerKa.BPN No. 1 Tahun 2006.
b. Pasal 69 PP No. 24 Tahun 2016.
c. Pasal 69 Permen ATR/Ka.BPN No. 2 Tahun 2018.
d. Pasal 69 Permen ATR/Ka.BPN No. 112/Kep-4.1/IV/2017.
Jawaban : a

14. Organisasi PPAT dibentuk ditujukan untuk :


a. PPAT dan PPAT Khusus.
b. PPAT dan PPAT Sementara.
3
c. PPAT dan PPAT Pengganti.
d. PPAT, PPAT Pengganti dan PPAT Sementara.
Jawaban : b

15. Larangan PPAT yang termuat pada Pasal 4 Lampiran Kementerian ATR / Ka.BPN No.
112/Kep-4.1/IV/2017, terdiri dari berapa larangan?
a. 16 kewajiban.
b. 17 kewajiban.
c. 18 kewajiban.
d. 15 kewajiban.
Jawaban : c

16. Larangan PPAT sebagaimana termuat pada Pasal 4 Lampiran Kementerian ATR / Ka.BPN No.
112/Kep-4.1/IV/2017, dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok larangan, yaitu larangan
berkaitan dengan :
a. tugas jabatan dan kehidupan sehari-hari.
b. etika dan moral.
c. etika dan etiket.
d. anggaran dasar dan peraturan perkumpulan.
Jawaban : a

17. Berikut ini bukan merupakan pelanggaran terhadap larangan PPAT berdasarkan Kode Etik
PPAT, kecuali :
a. memasang iklan ucapan selamat di surat kabar dengan mencantumkan hanya nama pribadi.
b. memasang spanduk di kantor PPAT yang berisi ucapan selamat merayakan hari raya
keagamaan kepada masyarakat, meski hanya mencantumkan nama pribadi tanpa
mencantumkan jabatan.
c. mendatangi klien yang lumpuh di kabupaten lain dalam rangka transaksi jual beli HAT dengan
menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli dan Kuasa Menjual.
d. memberi nasihat kepada sesama rekan PPAT secara santun apabila ada akta yang dibuat rekan tsb
yang memuat adanya kesalahan.
Jawaban : b

4
18. Alat kelengkapan perkumpulan yang berwenang melakukan pemeriksaan atas dugaan
pelanggaran kode etik PPAT adalah :
1. Majelis Kehormatan Daerah.
2. Majelis Kehormatan Pusat.
3. Majelis Pembina dan Pengawas Daerah PPAT .
4. Majelis Pembina dan Pengawas Wilayah PPAT.

a. 1 dan 2 benar.
b. 3 dan 4 benar.
c. 1, 2, 3 dan 4 benar.
d. 1, 2, 3 dan 4 salah
Jawaban : a

19. Jika seorang PPAT menemukan suatu akta yang dibuat PPAT lain terdapat kesalahan yang
serius dan dapat membahayakan klien yang bersangkutan, maka :
1. PPAT tersebut melaporkan kepada Majelis Kehormatan Daerah atas adanya pelanggaran Kode
Etik dalam pembuatan akta yang salah.
2. PPAT tersebut melaporkan kepada PPAT sejawat yang membuat akta yang salah tersebut
supaya tidak menjadi masalah yang lebih besar.
3. PPAT tersebut menjelaskan kepada klien mengenai hal-hal yang salah dan cara
memperbaikinya.
4. PPAT tersebut tidak perlu mencampuri urusan akta yang dibuat oleh PPAT lain.

a. hanya 2 dan 3 yang benar.


b. hanya 1 yang benar.
c. hanya 1, 2 dan 3 yang benar.
d. hanya 4 yang benar
Jawaban : a

20. Seorang klien merasa tidak puas dengan biaya pembuatan akta dan kemudian membawa
rancangan akta yang sudah disiapkan oleh PPAT sebelumnya tetapi tidak jadi ditandatangani,
kepada PPAT lain. Klien tersebut meminta supaya rancangan akta tersebut dimuat dalam akta
PPAT lain tersebut. PPAT yang bersangkutan langsung menerimanya dan membuatkan akta
sesuai dengan rancangan tersebut.

5
1. PPAT lain tidak melanggar Kode Etik PPAT karena rancangan akta tersebut adalah milik klien.
2. PPAT lain tidak melanggar Kode Etik PPAT karena klien datang atas keinginnan sendiri dan tidak
dibujuk untuk berpindah PPAT.
3. PPAT lain melanggar Kode Etik PPAT karena akta tersebut masih bersifat rancangan atau
draft.
4. PPAT lain melanggar Kode Etik PPAT karena akta tersebut belum selesai.

a. 1 dan 2 benar.
b. 3 dan 4 benar.
c. semuanya salah.
d. semuanya benar.
Jawaban : b

21. Sanksi pelanggaran Kode Etik PPAT dapat berupa :


a. teguran, peringatan, schorsing (pemecatan sementara), onzetting (pemecatan).
b. pemberhentian dengan tidak hormat.
c. teguran, peringatan, schorsing (pemecatan sementara), onzetting (pemecatan), naasting,
pemberhentian dengan tidak hormat.
d. a dan b benar.
Jawaban : d

22. PPAT Sementara adalah :


a. pejabat pemerintah yang ditunjuk karena jabatannya untuk melaksanakan tugas PPAT
dengan membuat akta PPAT didaerah yang belum cukup terdapat PPAT.
b. pejabat Badan Pertanahan Nasional yang ditunjuk karena jabatannya untuk melaksanakan tugas
PPAT dengan membuat akta PPAT tertentu dalam rangka pelaksanaan program atau tugas
pemerintah.
c. Orang yang ditunjuk menggantikan PPAT yang diberhentikan sementara waktu.
d. Orang yang ditunjuk menggantikan PPAT yang menjalani cuti.
Jawaban : a

23. PPAT melakukan penyuluhan hukum pertanahan kepada masyarakat PPAT, agar masyarakat
memiliki kesadaran hukum berkaitan dengan hukum pertanahan :
a. merupakan pelanggaran Kode Etik karena secara tidak langsung melakukan promosi jabatan.

6
b. bukan merupakan pelanggaran Kode Etik karena merupakan salah satu kewajiban PPAT.
c. bukan merupakan pelanggaran Kode Etik asalkan dilakukan secara diam-diam.
d. merupakan pelanggaran Kode Etik karena tidak memperoleh rekomendasi dari perkumpulan.
Jawaban : b

24. Berikut ini yang tidak termasuk protokol PPAT adalah :


a. akta asli.
b. warkah pendukung akta.
c. agenda dan surat-surat PPAT.
d. SK pengangkatan dan Berita Acara Pengambilan Sumpah Jabatan PPAT.
Jawaban : d (Pasal 1 angka 5 Peraturan Jabatan PPAT)

25. Dibawah ini termasuk kategori rangkap jabatan PPAT yang tidak dilarang berdasarkan
Peraturan Jabatan PPAT :
a. rangkap jabatan sebagai pimpinan sekolah, perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta.
b. rangkap jabatan sebagai mediator.
c. rangkap jabatan sebagai dosen.
d. rangkap jabatan sebagai notaris diluar tempat kedudukan notaris.
Jawaban : c (Pasal 7 Peraturan Jabatan PPAT)

26. Apa dasar hukum pembinaan dan pengawasan PPAT?


a. Permen ATR/Ka.BPN No. 2 Tahun 2018.
b. PP No. 37 Tahun 1998.
c. PerKa.BPN No. 23 Tahun 2009.
d. PerKa.BPN No. 1 Tahun 2006.
Jawaban : a

27. Apa tujuan utama diadakannya pembinaan PPAT ?


a. untuk meningkatkan kesejahteraan PPAT.
b. menjaga agar PPAT dalam menjalankan jabatannya sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
c. mencapai kualitas PPAT yang lebih baik.
d. PPAT terhindar dari permasalahan hukum.
Jawaban : c

7
28. Apa tujuan utama diadakannya pengawasan PPAT ?
a. untuk meningkatkan kesejahteraan PPAT.
b. menjaga agar PPAT dalam menjalankan jabatannya sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
c. mencapai kualitas PPAT yang lebih baik.
d. PPAT terhindar dari permasalahan hukum.
Jawaban : b

29. Berikut ini materi pembinaan PPAT, kecuali :


a. pemeriksaan kantor PPAT dalam rangka pengawasan.
b. memastikan PPAT menjalankan ketentuan anggaran dasar perkumpulan.
c. pelaksanaan tugas dan fungsi PPAT sesuai Kode Etik PPAT.
d. sosialisasi peraturan perundang-undangan pertanahan.
Jawaban : b

30. Berikut ini bentuk pengawasan PPAT, kecuali :


a. terhadap pelaksanaan jabatan PPAT.
b. penegakan aturan hukum sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang PPAT.
c. pelaksanaan tugas dan fungsi PPAT sesuai Kode Etik PPAT.
d. memeriksa protokol akta PPAT.
Jawaban : c

31. Siapa yang berwenang dan bertugas melakukan pembinaan dan pengawasan PPAT ?
a. Menteri ATR / Kepala BPN.
b. Kepala Kantor Wilayah BPN
c. Kepala Kantor Pertanahan.
d. a, b dan c benar.
Jawaban : d

32. Siapa yang membantu tugas pembinaan dan pengawasan PPAT ?


a. Majelis Pembina dan Pengawas PPAT.
b. Majelis Kehormatan Perkumpulan
c. Ketua Pengwil dan Ketua Pengda IPPAT.
d. PPAT yang bersangkutan.

8
Jawaban : a

33. Tidak membantu permufakatan jahat dan tidak melayani pembuatan akta dalam rangka
permufakatan jahat serta memberikan keterangan yang benar di dalam akta, merupakan
peranan PPAT dalam :
a. mencegah terjadinya sengketa atau konflik atau perkara pertanahan.
b. memberdayakan masyarakat supaya jujur.
c. mensosialisasikan peraturan perundang-undangan pertanahan.
d. memeliharan data pendaftaran tanah dengan benar.
Jawaban : a

34. Bagaimana akibat hukum terhadap akta PPAT yang dibuat oleh PPAT yang berkedudukan
diluar tempat kedudukannya sebagai notaris ?
a. Akta PPAT tersebut tetap berlaku sah sebagai akta autentik.
b. Akta PPAT tersebut turun derajat menjadi akta bawah tangan (bukan akta autentik).
c. Akta PPAT tersebut tetap dapat didaftarkan ke Kantor Pertanahan.
d. Akta PPAT tersebut batal demi hukum.
Jawaban : b

35. Apakah yang dapat dilakukan terhadap atau oleh PPAT yang berkedudukan diluar tempat
kedudukannya sebagai notaris ?
1. diberhentikan dengan tidak hormat oleh Menteri.
2. diberhentikan sementara waktu oleh Menteri.
3. PPAT mengajukan permohonan pindah kedudukan jabatan.
4. PPAT dipecat oleh perkumpulan.

a. hanya 1 dan 3 yang benar.


b. hanya 4 yang benar.
c. hanya 2 dan 3 yang benar.
d. hanya 2 dan 4 yang benar.
Jawaban : c

36. Ada tiga putusan pemberhentian PPAT oleh Menteri, kecuali :


a. pemberhentian dengan hormat.
b. pemberhentian dengan tidak hormat.
9
c. pemberhentian antar waktu.
d. pemberhentian sementara.
Jawaban : c (Pasal 10 ayat (1) Peraturan Jabatan PPAT)

37. PPAT yang dijatuhi pidana kurungan karena melakukan suatu perbuatan tercela yang diatur
dalam KUHP, oleh menteri dapat diberhentikan :
a. sementara.
b. dengan hormat.
c. dengan tidak hormat.
d. antar waktu.
Jawaban : a (Pasal 10 ayat (4) Peraturan Jabatan PPAT)

38. Apa alasannya ketentuan Pasal 12 ayat (1) PP No. 24 Tahun 2016 tentang Peraturan Jabatan
PPAT yang mengatur wilayah jabatan PPAT adalah satu propinsi belum terlaksana?
a. karena sulit dilaksanakan.
b. karena belum ada peraturan menterinya.
c. karena perkumpulan tidak menyetujuinya.
d. karena akan sama dengan wilayah jabatan Notaris
Jawaban : b (Pasal 12 ayat (3) Peraturan Jabatan PPAT)

39. Manakah pernyataan berikut ini yang salah?


1. PPAT yang dalam proses penyelidikan atas suatu dugaan tindak pidana dapat
diberhentikan sementara waktu.
2. PPAT yang berhenti atas permintaan sendiri dapat diangkat kembali menjadi PPAT.
3. PPAT diberhentikan dengan hormat karena dibawah pengampuan dalam waktu 2 tahun
terus menerus.
4. PPAT yang tidak mampu menjalankan tugas jabatannya karena keadaan kesehatan
jiwanya, dapat diberhentikan dengan hormat setelah dinyatakan oleh tim pemeriksa Majelis
Pembina dan Pengawas PPAT.
5. PPAT Khusus tidak perlu mengangkat sumpah jabatan PPAT.

a. hanya 1, 2 dan 3.
b. hanya 2, 3 dan 4.
c. hanya 3, 4 dan 5

10
d. hanya 1, 3 dan 4.
Jawaban : d

40. Apabila PPAT diberhentikan sementara, maka tugas dan kewenangannya dapat dilaksanakan
oleh :
a. PPAT pengganti atas permohonan PPAT yang bersangkutan.
b. PPAT sementara atas permohonan PPAT yang bersangkutan.
c. PPAT khusus atas permohonan PPAT yang bersangkutan.
d. Majelis Pembina dan Pengawas PPAT mengambil alih protokol PPAT yang bersangkutan.
Jawaban : a (Pasal 31 ayat 91) Peraturan Jabatan PPAT)

11
HUKUM AGRARIA, HUKUM PERTANAHAN NASIONAL
DAN HUKUM PENDAFTARAN TANAH

1. Pada tanggal berapa UUPA disahkan oleh Presiden Soekarno, dan momentum tersebut
dikenang sebagai hari apa?
1. tanggal 24 September 1960 sebagai hari Agraria Nasional.
2. tanggal 24 September 1960 sebagai hari Pertanahan Nasional.
3. tanggal 24 September 1960 sebagai hari ulang tahun Badan Pertanahan Nasional.

a. hanya 1 yang benar.


b. hanya 2 yang benar.
c. hanya 3 yang benar.
d. semuanya benar.
Jawaban : a

2. Implikasi dari orang asing yang sesudah berlakunya UUPA mempunyai hak milik karena
pewarisan tanpa wasiat atau percampuran harta karena perkawinan, dan seorang WNI yang
kehilangan kewarganegaraannya adalah :
a. wajib menyerahkan hak itu setelah 1 (satu) tahun sejak diperolehnya hak tersebut atau hilangnya
kewarganegaraan itu.
b. seharusnya melapaskan hak itu dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak diperolehnya hak tersebut
atau hilangnya kewarganegaraan itu.
c. seyogyanya menjual hak setelah 1 (satu) tahun sejak diperolehnya hak tersebut atau hilangnya
kewarganegaraan itu.
d. wajib melepaskan hak itu setelah 1 (satu) tahun sejak diperolehnya hak tersebut atau
hilangnya kewarganegaraan itu.
Jawaban : d

3. Pernyataan berikut ini mencirikan perubahan fundamental yang terjadi dalam hukum agraria
Indonesia sejak lahirnya UUPA :
1. UUPA menciptakan Hukum Agraria Nasional yang bersifat tunggal.
2. UUPA berdasarkan atas Hukum Adat tentang tanah, sebagai hukum aslinya sebagian
terbesar rakyat Indonesia.
12
3. UUPA merupakan Hukum Tanah Antar Golongan.
4. UUPA sesuai dengan kepentingan rakyat Indonesia dan memenuhi keperluan menurut
permintaan zaman.

a. semuanya salah
b. semuanya benar.
c. hanya 1 dan 3 yang benar.
d. hanya 2 dan 4 yang benar.
Jawaban : b

4. Berikut ini merupakan pokok-pokok materi dari Reformasi Agraria Indonesia, mana yang
benar?
1. Pembaharuan Hukum Agraria melalui unifikasi hukum yang berkonsepsi nasional dan
pemberian jaminan kepastian hukum.
2. Penghapusan hak-hak asing dan konsesi-konsesi colonial atas tanah.
3. Mengakhiri penghisapan feodal secara berangsur-angsur.
4. Perombakan pemilikan dan penguasaan tanah serta hubungan-hubungan hukum yang
bersangkutan dengan penguasaan tanah dalam mewujudkan pemerataan kemakmuran dan
keadilan.
5. Perencanaan persediaan dan peruntukan bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung
didalamnya serta penggunaannya secara terencana, sesuai dengan daya dukung dan
kemampuannya.
6. Melestarikan Hukum Adat sebagai pondasi Hukum Agraria Nasional.

a. 1, 2, 4, 5 dan 6 yang benar.


b. semuanya benar.
c. 1 s/d 5 yang benar.
d. 1, 2, 3, 4 dan 6 yang benar.
Jawaban : c

5. Manakah yang dimaksud dengan “Program Landreform”?


a. Pembaharuan Hukum Agraria melalui unifikasi hukum yang berkonsepsi nasional dan pemberian
jaminan kepastian hukum.
b. Penghapusan hak-hak asing dan konsesi-konsesi colonial atas tanah.

13
c. Perombakan pemilikan dan penguasaan tanah serta hubungan-hubungan hukum yang
bersangkutan dengan penguasaan tanah dalam mewujudkan pemerataan kemakmuran dan
keadilan.
d. Melestarikan Hukum Adat sebagai pondasi Hukum Agraria Nasional.
Jawaban : c

6. Pengertian Hukum Agraria dalam UUPA (Pasal 1 ayat (2) mengandung arti yang luas, meliputi:
a. bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.
b. bumi, air, ruang angkasa termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.
c. bumi, air dan pertambangan.
d. bumi, air, ruang bawah tanah dan perikanan.
Jawaban : b

7. Dalam pengertian UUPA, Hukum Agraria meliputi beberapa bidang hukum, yaitu :
a. Hukum Tanah, Hukum Air, Hukum Pertambangan, Hukum Perikanan, Hukum
Penguasaan Atas Tenaga dan Unsur-Unsur Dalam Ruang Angkasa.
b. Hukum Tanah, Hukum Air, Hukum Pertambangan, Hukum Perikanan, Hukum Penguasaan Atas
Tenaga dan Unsur-Unsur Dalam Ruang Angkasa, Hukum Kehutanan.
c. Hukum Tanah, Hukum Pertambangan, Hukum Perikanan, Hukum Penguasaan Atas Tenaga dan
Unsur-Unsur Dalam Ruang Angkasa, Hukum Kehutanan.
d. Hukum Tanah, Hukum Air, Hukum Pertambangan, Hukum Penguasaan Atas Tenaga dan Unsur-
Unsur Dalam Ruang Angkasa, Hukum Kehutanan.
Jawaban : a

8. Pengertian “Bumi” sebagaimana dimaksud Pasal 1 ayat (4) jo Pasal 4 ayat (1) UUPA adalah :
a. permukaan bumi, permukaan bumi yang berada dibawah air, tubuh bumi dibawahnya.
b. tanah, permukaan bumi yang berada dibawah air, tubuh bumi dibawahnya.
c. permukaan bumi, tanah, permukaan bumi yang berada dibawah air, tubuh bumi dibawahnya, air
laut.
d. tanah, permukaan bumi yang berada dibawah air, tubuh bumi dibawahnya, air laut.
Jawaban : d

9. Pengertian “Air” sebagaimana dimaksud Pasal 1 ayat (5) jo Pasal 4 ayat (3) UUPA adalah :
a. perairan pedalaman dan laut wilayah Indonesia.

14
b. sumber mata air, sungai, danau, laut.
c. sumber mata air, perairan pedalaman dan laut.
d. perairan pedalaman dan laut.
Jawaban : a

10. Pengertian “Kekayaan Alam yang terkandung didalam bumi” sebagaimana dimaksud Pasal 1
ayat (2) UUPA adalah :
1. bahan-bahan galian.
2. unsur-unsur kimia, mineral-mineral, bijih-bijih, segala macam batuan, termasuk batu-
batuan mulia yang merupakan endapan alam.
3. pertambangan, baik didarat maupun dilaut.
4. mineral-mineral, bijih-bijih, segala macam batuan

a. 1 dan 3 benar.
b. 2 dan 3 benar.
c. 1 dan 2 benar.
d. 3 dan 4 benar
Jawaban : c

11. Pengertian “Kekayaan Alam yang terkandung didalam air” sebagaimana dimaksud Pasal 1
ayat (2) UUPA adalah :
1. ikan.
2. biota laut.
3. kekayaan alam yang berada di dalam perairan pedalaman dan laut wilayah Indonesia.
4. benda-benda yang tenggelam didasar perairan pedalaman maupun lautan.

a. 1, 2 dan 3 benar.
b. 1 dan 2 benar.
c. 2 dan 3 benar.
d. semua benar.
Jawaban : a

12. Berikut ini adalah pernyataan-pernyataan yang memuat perbedaan Hukum Agraria dengan
Hukum Tanah?
1. Hukum Agraria lebih luas dibandingkan Hukum Tanah.
15
2. Hukum Tanah hanya mengatur hak-hak penguasaan atas tanah.
3. Hukum Agraria tidak hanya mengatur tanah tetapi mengatur bumi.
4. Hukum Tanah adalah hukum pendaftaran tanah.
5. Hukum Agraria adalah hukum yang berkaitan dengan bidang tugas Kementerian Agraria dan Tata
Ruang sedangkan Hukum Tanah adalah hukum yang berkaitan dengan bidang tugas Kantor
Pertanahan.

a. semua benar.
b. hanya 1, 2 dan 3 yang benar.
c. hanya 1, 2, 3 dan 4 benar.
d. hanya 1 dan 3 yang benar.
Jawaban : b

13. Berkaitan dengan hak penguasaan atas tanah, berikut ini adalah pernyataan yang benar,
kecuali :
1. pemegang hak atas tanah berhak atas sebagian tertentu permukaan bumi, yang berbatas dan
berdimensi dua dengan ukuran panjang dan lebar.
2. pemegang hak atas tanah hanya berhak atas sebagian tertentu permukaan bumi, yang
berbatas dan berdimensi dua dengan ukuran panjang dan lebar.
3. pemegang hak atas tanah berhak pula atas tubuh bumi yang ada dibawah permukaan bumi
serta ruang angkasa yang ada diatas tanah.
4. pemegang hak atas tanah hanya berhak mempergunakan tubuh bumi yang ada dibawah permukaan
bumi serta ruang angkasa yang ada diatas tanah sekedar diperlukan untuk kepentingan yang
langsung berhubungan dengan penggunaan tanah.
5. pemegang hak atas tanah berhak pula atas mineral-mineral dan bahan galian yang ada
dibawah bidang tanahnya.
6. pemegang hak atas tanah mutlak dapat mendirikan bangunan bertingkat berapapun diatas
bidang tanahnya sesuai kebutuhan pemegang hak dalam rangka memenuhi kebutuhan
hunian bagi keluarganya.

a. 1, 3, 5 dan 6.
b. 2, 3, 5 dan 6.
c. 1 dan 4.
d. 2 dan 3.

16
Jawaban : b

14. Ketika pemegang hak atas tanah mengambil tanah yang ada dalam bidang tanah yang menjadi
dikuasainya dengan suatu hak atas tanah, maka pemegang hak atas tanah tersebut :
a. membutuhkan kuasa pertambangan.
b. membutuhkan uasa penggalian.
c. tidak membutuhkan izin apapun karena yang bersangkutan adalah pemegang hak atas
tanah tersebut, asalkan tidak untuk dijual.
d. membutuhkan kuasa penggunaan lahan.
Jawaban : c

15. Ketika pemegang hak atas tanah mengambil tanah yang ada dalam bidang tanah yang menjadi
dikuasainya dengan suatu hak atas tanah, maka pemegang hak atas tanah tersebut :
a. Pasal 5 PP No. 24 Tahun 1997.
b. Pasal 6 PP No. 24 Tahun 1997.
c. Pasal 5 UU No. 5 Tahun 1960.
d. Pasal 6 UU No. 5 Tahun 1960.
Jawaban : c

16. Dapatkah suatu bidang tanah hak milik yang diatasnya didirikan bangunan milik orang lain
yang berbeda dengan pemegang ha katas tanah, dijaminkan dengan dibebani hak tanggungan
untuk menjamin hutang atas nama pemegang hak atas tanah?
a. tidak dapat karena hukum tanah kita menganut asas pemisahan horizontal (horizontale scheiding).
b. dapat karena hukum tanah kita menganut asas perlekatan (accesie), dimana bangunan yang ada
diatas tanah tersebut merupakan satu kesatuan dengan tanah.
c. tidak dapat karena bangunan tersebut milik orang lain.
d. dapat asalkan pemilik bangunan menyetujui atas pemberian hak tanggungan tersebut
dengan turut menandatangani Akta Pemberian Hak Tanggungan.
Jawaban : d

17. Hak atas tanah memiliki pengertian “dapat dikuasai”, baik secara yuridis maupun secara fisik.
Berikut ini adalah pernyataan yang menggambarkan hal tersebut :

17
1. pemegang hak tanggungan memiliki hak menguasai secara yuridis, yaitu menjualnya
apabila debitur atau pemberi hak tanggungan cidera janji tetapi tidak memiliki hak
menguasai secara fisik.
2. pemegang hak atas tanah dapat menyewakan tanahnya, yang mengakibatkan beralihnya
hak menguasai secara fisik, dengan pemberian imbalan sejumlah uang tertentu sebagai
dapat biaya sewa.
3. pemegang hak atas tanah dapat menuntut pihak lain yang menguasai bidang tanahnya
tanpa hak (secara melawan hukum).
4. pemenang lelang objek hak tanggungan memiliki hak menguasai, baik secara fisik maupun
secara yuridis atas bidang tanah yang tercantum dalam Risalah Lelang.

a. semua benar.
b. hanya 3 dan 4 yang benar.
c. hanya 1 dan 2 yang benar.
d. Semua salah.
Jawaban : a

18. Berikut ini adalah urutan atau hirarki yang benar berkaitan dengan hak penguasaan atas tanah
dalam Hukum Tanah Nasional, yaitu :
a. Hak Negara Indonesia (beraspek publik), Hak Bangsa Indonesia (beraspek perdata dan publik),
Hak Menguasai dari Negara (beraspek publik), Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat (beraspek
publik), Hak-Hak Perorangan / Individual (beraspek perdata).
b. Hak Bangsa Indonesia (beraspek perdata dan publik), Hak Menguasai dari Negara
(beraspek publik), Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat (beraspek publik), Hak-Hak
Perorangan / Individual (beraspek perdata).
c. Hak Menguasai dari Negara (beraspek publik), Hak Bangsa Indonesia (beraspek perdata dan
publik), Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat (beraspek publik), Hak-Hak Perorangan / Individual
(beraspek perdata).
d. Hak Menguasai dari Negara (beraspek publik), Hak Bangsa Indonesia (beraspek perdata dan
publik), Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat (beraspek perdata), Hak-Hak Perorangan /
Individual (beraspek perdata).
Jawaban : b

18
19. Pasal 33 UUD 1945 secara khusus memberikan dasar bagi lahirnya kewenangan sebagaimana
dituangkan dalam Hukum Tanah Nasional yaitu UUPA yang tercantum dalam Pasal 2 ayat (2)
mengenai hak menguasai negara, kecuali :
a. mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan dan pemeliharaan bumi, air
dan ruang angkasa tersebut.
b. menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang dengan bumi, air dan
ruang angkasa.
c. menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang dan perbuatan-
perbuatan hukum yang mengenai bumi, air dan ruang angkasa.
d. mengatur dan menyelenggarakan serta memanfaatkan peruntukan, penggunaan,
persediaan dan pemeliharaan sumber daya agraria.
Jawaban : d

20. Pasal 33 UUD 1945 yang menjadi dasar mengenai hak menguasai negara, berbunyi :
a. bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
b. bumi dan air dan ruang angkasa dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat.
c. tubuh bumi dan yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat.
d. sumber daya agrarian dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat.
Jawaban : a

21. Berikut ini merupakan prinsip-prinsip pembaruan agraria sebagaimana diatur dalam
Ketetapan MPR No. IX/MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya
Alam Dalam Kebijakan Pertanahan Nasional, kecuali :
a. memelihara dan mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
b. menghormati dan menjunjung tinggi hak asasi manusia;
c. mengembangkan demokrasi, kepatuhan hukum, transparansi dan optimalisasi partisipasi rakyat;
d. mengembangkan iklim investasi dengan membuka peluang investasi asing masuk ke
Indonesia.
Jawaban : d

19
22. Berikut ini merupakan arah kebijakan pembaruan agraria sebagaimana diatur dalam
Ketetapan MPR No. IX/MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya
Alam Dalam Kebijakan Pertanahan Nasional, kecuali :
a. melakukan pengkajian ulang terhadap berbagai peraturan perundang-undangan yang berkaitan
dengan agraria.
b. melaksanakan penataan kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah
(landreform) yang berkeadilan.
c. menyelenggarakan pendataan atas tanah-tanah terlantar.
d. mengupayakan dengan sungguh-sungguh pembiayaan dalam melaksanakan programpembaharuan
agraria dan penyelesaian konflik-konflik sumber daya agraria yang terjadi.
Jawaban : c

23. Dalam UUPA diatur macam-macam hak atas tanah yang dapat diberikan kepada subjek
hukum yang memenuhi syarat. Dibawah ini adalah macam-macam hak atas tanah sesuai
UUPA, kecuali :
a. hak guna bangunan.
b. hak numpang karang.
c. hak sewa.
d. hak membuka tanah.
Jawaban : b

24. Berdasarkan Pasal 5 UUPA, hukum adat masih diakui sebagai hukum yang berlaku dalam
hukum agraria. Berikut ini adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh hukum adat, kecuali:
a. sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan nasional dan negara, yang berdasarkan
persatuan bangsa.
b. sepanjang tidak bertentangan dengan sosialisme Indonesia.
c. sepanjang tidak bertentangan dengan hak asasi manusia.
d. sepanjang mengindahkan unsur-unsur yang bersandar pada hukum agama.
Jawaban : c

25. Apakah yang menjadi tolak ukur atau kriteria yang membedakan hak-hak penguasaan atas
tanah dalam Hukum Tanah Nasional dibagi menjadi beberapa jenis hak atas tanah?
a. subjek hukum yang dapat menjadi pemegang haknya, jangka waktu haknya dan luas bidang tanah
yang dapat dimiliki.
20
b. subjek hukum yang dapat menjadi pemegang hak dan jangka waktu haknya.
c. isi penguasaan hak atas tanah, yaitu sesuatu yang boleh (kewenangan), wajib (kewajiban)
dan dilarang (larangan) untuk diperbuat berkaitan dengan hak atas tanah.
d. dapat atau tidaknya dikuasai secara perdata atau publik.
Jawaban : c

26. Hak-hak penguasaan atas tanah oleh perorangan / individual, terdiri dari :
a. Hak Milik, Hak Guna Bangunan, Hak Guna Usaha, Hak Pakai Atas Tanah Negara.
b. Hak Milik, Hak Guna Bangunan, Hak Guna Usaha, Hak Pakai Atas Tanah Negara, Hak
Tanggungan.
c. Hak Milik, Hak Guna Bangunan, Hak Guna Usaha, Hak Pakai Atas Tanah Negara, Hak
Tanggungan, Hak Guna Bangunan / Hak Pakai diatas tanah Hak Milik.
d. Hak-hak atas tanah sebagai hak-hak individual yang semuanya secara langsung atau tidak
langsung bersumber pada Hak Bangsa, Wakaf dan Hak Jaminan atas Tanah (Hak
Tanggungan).
Jawaban : d

27. Manakah hak-hak atas tanah yang tidak secara langsung bersumber pada Hak Bangsa?
a. Hak Pakai yang diberikan kepada Lembaga Negara atau BUMN.
b. Hak Tanggungan atas tanah.
c. Hak Pakai atas tanah negara.
d. Hak Guna Bangunan / Hak Pakai di atas tanah Hak Milik.
Jawaban : d

28. Manakah pernyataan dibawah ini yang benar yang menggambarkan perbedaan antara “hak
penguasaan atas tanah” dengan “hak atas tanah”?
a. hak penguasaan atas tanah adalah hak mengusai dari negara, sedangkan hak atas tanah adalah hak
menguasai dari perorangan / individual (orang atau badan hukum).
b. hak penguasaan atas tanah beraspek publik, sedangkan hak atas tanah beraspek perdata.
c. hak penguasaan atas tanah dapat beraspek perdata maupun publik, sedangkan hak atas
tanah hanya beraspek perdata.
d. hak penguasaan atas tanah adalah hak ulayat masyarakat adat, sedangkan hak atas tanah adalah
hak yang dimiliki oleh individu dalam masyarakat hukum adat.
Jawaban : c
21
29. Sistematika pengaturan hak-hak penguasaan atas tanah dalam Hukum Tanah Nasional
dikelompokkan dalam dua ketentuan, yaitu :
a. hak penguasaan atas tanah sebagai “lembaga hukum” dan sebagai “hak perorangan / individual”.
b. hak penguasaan atas tanah sebagai “lembaga hukum” dan sebagai “hubungan hukum
konkret”.
c. hak penguasaan atas tanah sebagai “lembaga hukum” dan sebagai “hubungan hukum perdata”.
d. hak penguasaan atas tanah sebagai “lembaga hukum” dan sebagai “hubungan hukum publik”.
Jawaban : b

30. Ketentuan pengaturan hak penguasaan atas tanah yang mengatur tentang :
1. pemberian nama pada hak penguasaan ybs;
2. menetapkan isinya yaitu apa yang boleh, wajib dan dilarang untuk diperbuat oleh
pemegang haknya serta jangka waktu penguasaannya;
3. mengatur hal-hal mengenai subjeknya, siapa yang boleh menjadi pemegang haknya dan
syarat-syarat bagi penguasaannya;
4. hal-hal mengenai tanahnya.
merupakan pengaturan hak penguasaan atas tanah sebagai apa ?
a. sebagai “lembaga hukum”.
b. sebagai “hubungan hukum konkret”.
c. sebagai “hak perorangan / individual”.
d. sebagai “hubungan perdata”
Jawaban : a

31. Ketentuan pengaturan hak penguasaan atas tanah yang mengatur tentang :
1. penciptaannya menjadi suatu hubungan hukum.
2. pembebanannya dengan hak-hak lain.
3. pemindahannya kepada pihak lain.
4. hapusnya hak.
5. pembuktian haknya.
merupakan pengaturan hak penguasaan atas tanah sebagai apa ?
a. sebagai “lembaga hukum”.
b. sebagai “hubungan hukum konkret”.
c. sebagai “hak perorangan / individual”.
d. sebagai “hubungan publik”
22
Jawaban : b

32. Manakah dibawah ini yang bukan masuk pengaturannya dalam hukum tanah?
a. tanah garapan yang dikuasai dengan surat petuk tanah atau girik atau letter c atau sporadik yang
dimohonkan hak atas tanah melalui prosedur pendaftaran tanah.
b. Perjanjian Jual Beli menurut pengertian dan atau dilakukan berdasarkan hukum adat.
c. Akta Jual Beli (Tanah) yang dibuat dihadapan PPAT.
d. Perjanjian Pengikatan Jual Beli (Tanah) yang dibuat dihadapan Notaris.
Jawaban : d

33. Politik hukum pertanahan termasuk ketentuan yang beraspek :


a. Hukum Tanah Nasional.
b. Hukum Tanah Perdata.
c. Hukum Tanah Administratif (Publik).
d. Hukum Agraria nasional.
Jawaban : c

34. Berdasarkan Konsiderans UUPA dan Pasal 5 UUPA, Hukum agraria nasional adalah
berdasarkan :
a. Hukum Adat.
b. Agrarische Wet.
c. Agrarisch Besluit.
d. Koninklijk Besluit.
Jawaban : a

35. Apakah “Pernyataan Domein” atau “Domein Verklaring” (Pasal 1 Agrarisch Besluit)
bertentangan dengan hukum adat berkaitan dengan penguasaan tanah?
a. bertentangan, karena domein verklaring adalah warisan kolonial.
b. tidak bertentangan, untuk menghindari kekosongan hukum berkaitan dengan penguasaan atas
tanah.
c. tidak bertentangan, karena sebagai dasar negara memiliki hak “menguasai” atas tanah, permukaan
bumi yang berada dibawah air, tubuh bumi dibawahnya, air laut dan ruang angkasa yang ada
diatas permukaan bumi.
d. bertentangan, karena memperkosa hak-hak rakyat.

23
Jawaban : d

36. Perihal bagaimana asas domein dalam hukum agraria dan atau hukum tanah nasional, dimuat
dimana?
a. UUPA pada Penjelasan Umum bagian II butir 1.
b. UUPA pada Penjelasan Umum bagian II butir 2.
c. Pasal 519 dan 520 KUHPerdata.
d. PP No. 24 Tahun 1997.
Jawaban : b

37. Kegiatan pendaftaran tanah terdiri dari dua kegiatan, yaitu :


a. pendaftaran tanah secara sistematik dan pendaftaran tanah secara sporadik.
b. pendaftaran tanah untuk pertama kali dan pemeliharaan data tanah.
c. pendaftaran tanah untuk pertama kali dan penyelesaian sengketa pertanahan.
d. Prona / PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap) dan pendaftaran tanah individual.
Jawaban : b

38. Berikut ini yang termasuk kegiatan pendaftaran tanah, kecuali :


a. pengumpulan keterangan atau data tanah dan pengolahan data tanah.
b. penyimpanan dan penyajian data tanah.
c. penerbitan tanda bukti hak dan pemeliharaan data tanah.
d. penyelesaian sengketa pertanahan.
Jawaban : d

39. Berikut ini adalah objek pendaftaran tanah berdasarkan Pasal 9 ayat (1) PP No. 24 Tahun 1997:
a. hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan, hak pakai, hak pengelolaan, tanah wakaf,
hak milik atas satuan rumah susun, hak tanggungan, tanah negara.
b. hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan, hak pakai, hak pengelolaan, tanah wakaf, hak
milik atas satuan rumah susun, hak tanggungan.
c. hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan, hak pakai, hak pengelolaan, hak milik atas satuan
rumah susun, hak tanggungan, tanah negara.
d. hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan, hak pakai, hak pengelolaan, hak sewa, tanah
wakaf, hak milik atas satuan rumah susun, hak tanggungan, tanah negara.
Jawaban : a

24
40. Kegiatan pendaftaran untuk pertama kali (initial registration) dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu :
a. pendaftaran tanah secara sistematik dan pendaftaran tanah secara sporadik.
b. pendaftaran tanah secara serentak dan pendaftaran tanah secara parsial.
c. pendaftaran tanah secara masal dan pendaftaran tanah secara perorangan.
d. Prona / PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap) dan pendaftaran tanah individual.
Jawaban : a

41. Ada dua sistem pendaftaran tanah, yaitu sistem pendaftaran akta (registration of deeds) dan
sistem pendaftaran hak (registration of titles), berikut ini adalah perbedaan antara kedua sistem
pendaftaran tanah tersebut :
1. Dalam sistem pendaftaran akta, terdapat salinan akta dikantor pejabat pendaftaran tanah,
sedangkan dalam sistem pendaftaran hak, terdapat register dikantor pejabat pendaftaran
tanah, contohnya : buku tanah.
2. Dalam sistem pendaftaran akta, pejabat pendaftaran tanah bersifat pasif, sedangkan dalam
sistem pendaftaran hak, pejabat pendaftaran tanah bersifat aktif.
3. Dalam sistem pendaftaran akta, aktanya yang didaftar, sedangkan dalam sistem
pendaftaran hak, haknya yang didaftar.
4. Dalam sistem pendaftaran akta, aktanya setelah dibubuhi tanda pendaftaran diserahkan
kepada para pihak sebagai tanda buktinya, sedangkan dalam sistem pendaftaran hak,
diterbitkan sertifikat sebagai tanda bukti hak.

a. 1, 2 dan 3 yang benar.


b. 1,3 dan 4 yang benar.
c. semua salah.
d. semua benar.
Jawaban : d

42. Dalam dua sistem pendaftaran tanah, apa yang menjadi sumber data yuridis?
a. proses ajudikasi.
b. akta.
c. sertifikat hak atas tanah.
d. surat ukur.
Jawaban : b
25
43. Berdasarkan Pasal 13 PP No. 24 Tahun 1997, sertifikat hak atas tanah terdiri dari :
a. salinan buku tanah, data fisik dan data yuridis.
b. salinan buku tanah, surat ukur dan gambar bidang.
c. salinan buku tanah dan surat ukur.
d. Salinan buku tanah, nama pemegang hak dan uraian bidang tanah.
Jawaban : c

44. Berikut ini adalah kesulitan dari sistem pendaftaran akta, kecuali :
a. setiap terjadi perubahan harus dibuat akta sebagai buktinya.
b. jika membutuhkan data yuridis harus mencari dalam akta-akta yang bersangkutan (title search).
c. tidak ada sertifikat hak atas tanah.
d. untuk memperoleh data yuridis memakan waktu dan biaya.
Jawaban : c

45. Sistem pendaftaran tanah (legal cadaster) berkaitan dengan sistem publikasi yang digunakan
dalam penyelenggaraan pendaftaran tanah, yaitu sistem publikasi positif dan publikasi negatif,
manakah pernyataan yang tidak benar?
1. sistem publikasi menentukan siapa pemegang hak sebenarnya atau sah atau tidaknya perbuatan
hukum sebagai dasar bagi berpindahnya hak.
2. sistem publikasi menentukan sistem pendaftaran tanah yang dipergunakan.
3. sistem publikasi menentukan peran negara dalam menjamin kebenaran data yang disajikan.
4. sistem publikasi menentukan dapat atau tidaknya pemegang hak digugat kepemilikannya.

a. 1 dan 4.
b. tidak ada.
c. 1.
d. 4.
Jawaban : b

46. Berikut ini adalah ciri-ciri dari sistem publikasi positif, kecuali :
a. selalu menggunakan sistem pendaftaran akta.
b. negara menjamin kebenaran data yang disajikan.
c. pemegang hak yang tercatat tidak dapat diganggu gugat.
d. data yang disajikan mempunyai kekuatan pembuktian mutlak.

26
Jawaban : a

47. Berikut ini adalah ciri-ciri dari sistem publikasi negatif, kecuali :
a. selalu menggunakan sistem pendaftaran hak.
b. negara tidak menjamin kebenaran data yang disajikan.
c. pemegang hak yang tercatat masih menghadapi kemungkinan digugat.
d. sahnya perbuatan hukum yang menentukan berpindahnya hak.
Jawaban : a

48. Apa yang dimaksud dengan lembaga “acquisitieve verjaring”


a. cara yang diatur dalam KUHPerdata, yaitu bahwa daluarsa menjadi dasar seseorang kehilangan
suatu hak kebendaan.
b. cara yang diatur dalam hukum adat, yaitu bahwa daluarsa menjadi dasar seseorang kehilangan
suatu hak kebendaan.
c. cara yang diatur dalam KUHPerdata dalam rangka memperoleh suatu hak kebendaan,
yaitu melalui prosedur daluarsa .
d. cara yang diatur dalam hukum adat dalam rangka memperoleh suatu hak kebendaan, yaitu melalui
prosedur daluarsa .
Jawaban : c

49. Apa lawan dari lembaga “acquisitieve verjaring”


a. rechts verjaring.
b. rechts verwerking.
c. rechts cadastre.
d. verval van rechten
Jawaban : b

50. Sistem publikasi apa yang dipergunakan UUPA dan PP No. 24 Tahun 1997?
a. sistem positif.
b. sistem negatif.
c. sistem publikasi positif yang mengandung unsur negatif
d. sistem publikasi negatif yang mengandung unsur positif
Jawaban : d

27
51. Dimanakah dinyatakan mengenai sistem publikasi yang dipergunakan UUPA dan PP No. 24
Tahun 1997?
1. Pasal 19 ayat (2) huruf c, Pasal 23 ayat (2), Pasal 32 ayat (2) dan Pasal 38 ayat (2) UUPA.
2. Pasal 31 ayat (1), Pasal 32 ayat (1), Pasal 33 ayat (1) dan Pasal 34 ayat (1) PP No. 24 Tahun 1997.
3. Penjelasan Umum UUPA
4. Penjelasan Umum PP No. 24 Tahun 1997.

a. 1 dan 4.
b. 2 dan 3.
c. 1, 2, dan 3
d. 1, 2, 3 dan 3.
Jawaban : c

52. Bagaimana posisi hukum adat dalam Pembangunan Hukum Tanah Nasional ?
a. sumber utama.
b. hukum yang melengkapi.
c. hukum utama.
d. sumber yang melengkapi.
Jawaban : a

53. Bagaimana posisi hukum adat dalam Hukum Tanah Nasional Positif ?
a. sumber utama.
b. hukum yang melengkapi.
c. hukum utama.
d. sumber yang melengkapi.
Jawaban : b

54. Hak Milik dapat hapus dengan cara, kecuali :


a. karena pewarisan atau diwariskan.
b. karena pencabutan hak.
c. karena tanahnya musnah.
d. karena tanahnya jatuh kepada negara.
Jawaban : a

28
55. UUPA mengatur tentang konversi hak-hak barat menjadi hak atas tanah yang sesuai dengan
UUPA. Berikut ini, mana yang merupakan ketentuan konversi yang diatur dalam UUPA :
1. Hak Eigendom atas tanah menjadi Hak Milik.
2. Hak Opstal menjadi Hak Guna Bangunan.
3. Hak Erfpacht untuk perusahaan perkebunan besar menjadi Hak Guna Usaha.
4. Hak Erfpacht untuk perumahan menjadi Hak Guna Bangunan.
5. Hak Gebruik (Recht Van Gebruik) menjadi Hak Pakai.
6. Hak Gogolan atau pukelan yang bersifat tetap menjadi Hak Pakai.

a. 1 s/d 3.
b. 1 s/d 4.
c. 1 s/d 5.
d. 1 s/d 6.
Jawaban : c

56. Berikut ini adalah yang paling tepat mengenai sebab hapusnya hak atas tanah, yaitu :
a. dibebani hak tanggungan.
b. sengketa dengan pihak lain.
c. ditelantarkan.
d. dimusnahkan.
Jawaban : c

57. Tanah yang dapat diberikan dengan Hak Guna Usaha adalah :
a. tanah hak milik.
b. tanah negara.
c. tanah kawasan hutan.
d. semua benar.
Jawaban : b

58. Berikut ini merupakan prinsip-prinsip hukum tanah nasional, kecuali :


a. individual.
b. nasionalitas.
c. hak menguasai negara.
d. pengakuan hak ulayat.

29
Jawaban : a

59. Berikut ini asas hukum adat dalam hukum tanah nasional yang termuat dalam UUPA, adalah :
1. religiusitas
2. kebangsaan.
3. perlekatan.
4. kemasyarakatan.
5. pemerataan dan keadilan sosial.
6. penggunaan dan pemeliharaan tanah secara berencana.

a. 1, 3, 4, 5 dan 6.
b. 1, 2, 3, 5 dan 6.
c. 1, 2 4, 5 dan 6.
d. 1, 2, 5 dan 6.
Jawaban : c

60. Berdasarkan Pasal 53 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1960 tentang UUPA menetapkan macam hak
atas tanah yang bersifat sementara, yaitu, kecuali :
1. Hak Gadai.
2. Hak Usaha Bagi Hasil.
3. Hak Menumpang.
4. Hak Sewa Tanah Pertanian.
5. Hak Eigendom.

a. 1 dan 5.
b. 2 dan 5.
c. 4 dan 5.
d. 5.
Jawaban : d

61. Berdasarkan Pasal 37 ayat (1) dan (2) PP No. 18 Tahun 2021, Hak Guna Bangunan dapat
diberikan diatas tanah, kecuali :
a. Hak Milik.
b. Ulayat

30
c. Negara.
d. Hak Pengelolaan.
Jawaban : b

62. Berdasarkan Pasal 37 ayat (1) dan (2) PP No. 18 Tahun 2021, Hak Guna Bangunan dapat
diberikan untuk jangka waktu paling lama :
a. 20 tahun, diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 20 tahun, dan diperbarui untuk jangka
waktu paling lama 30 tahun.
b. 25 tahun, diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 20 tahun, dan diperbarui untuk jangka
waktu paling lama 30 tahun.
c. 30 tahun, diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 20 tahun, dan diperbarui untuk
jangka waktu paling lama 30 tahun.
d. 35 tahun, diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 20 tahun, dan diperbarui untuk jangka
waktu paling lama 30 tahun.
Jawaban : c

63. Berikut ini adalah cara dan prosedur terjadinya Hak Guna Bangunan yang benar :
1. diatas tanah negara dengan keputusan pemberian hak oleh Menteri.
2. diatas tanah hak milik dengan keputusan pemberian hak oleh Menteri berdasarkan kesepakatan
para pihak.
3. diatas tanah hak pengelolaan dengan keputusan pemberian hak oleh Menteri berdasarkan
persetujuan pemegang hak pengelolaan.
4. diatas tanah ulayat dengan keputusan pemberian hak oleh Menteri berdasarkan persetujuan ketua
masyarakat hukum adat setempat.

a. semua benar.
b. hanya 1 dan 3 yang benar.
c. hanya 1, 2 dan 3 yang benar.
d. hanya 2 dan 3 yang benar.
Jawaban : b

64. Berdasarkan Pasal 4 PP No. 18 Tahun 2021, Hak Pengelolaan berasal dari :
1. tanah negara
2. tanah Hak Milik.

31
3. tanah ulayat.
4. hak pakai atas tanah negara.

a. 3 dan 4.
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 1 dan 2.
Jawaban : d

65. Pemegang hak pengelolaan mempunyai kewenangan berikut ini, kecuali :


a. mengalihkan hak pengelolaan kepada pihak ketiga dengan akta PPAT.
b. menyusun rencana peruntukan, penggunaan dan pemanfaatan tanah sesuai dengan rencana tata
ruang.
c. menggunakan dan memanfaatkan seluruh atau sebagian tanah hak pengelolaan untuk digunakan
sendiri atau dikerjasamakan dengan pihak lain.
d. menentukan tarif dan/atau uang wajib tahunan dari pihak lain sesuai dengan perjanjian.
Jawaban : a

66. Hak-hak atas tanah berikut ini dapat dibebani hak tanggungan :
1. Hak Milik.
2. Hak Guna Usaha.
3. Hak Guna Bangunan.
4. Hak Milik diatas Hak Pengelolaan yang dikerjasamakan dengan pihak lain.
5. Hak Pakai atas Tanah Negara.
6. Hak Pakai diatas tanah Hak Milik.
7. Hak Pengelolaan.

a. 1, 2 dan 3.
b. 1, 2, 3, 5, 6 dan 7
c. 1, 2, 3, 4 dan 5
d. 1 s/d 7.
Jawaban : c

67. Berikut ini adalah sebab-sebab hapusnya tanah hak pengelolaan hapus, kecuali :
a. diberikan hak milik.
32
b. tanah tidak dikelola sehingga berpotensi terlantar.
c. dicabut berdasarkan undang-undang.
d. ditetapkan sebagai tanah musnah.
Jawaban : b

68. Ketentuan mengenai reklamasi diatur dalam :


a. Perpres No. 7 Tahun 2015 dan Permen ATR/Ka.BPN No. 2 Tahun 2018.
b. Perpres No. 17 Tahun 2015 dan Permen ATR/Ka.BPN No. 20 Tahun 2018.
c. Perpres No. 20 Tahun 2015 dan Permen ATR/Ka.BPN No. 1 Tahun 2016.
d. Perpres No. 122 Tahun 2012 dan Permen ATR/Ka.BPN No. 17 Tahun 2016.
Jawaban : d

69. Berkaitan dengan reklamasi, kepada subjek hukum pemegang izin reklamasi dapat diberikan
hak, kecuali :
a. hak milik.
b. hak atas tanah diatas hak pengelolaan.
c. hak pengelolaan.
d. hak guna bangunan.
Jawaban : c

70. Hak Guna Usaha dapat diberikan kepada subjek hukum berikut ini :
1. WNI.
2. badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia.
3. badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di luar negeri.
4. badan hukum asing yang memiliki kantor perwakilan di Indonesia.

a. 1, 3 dan 4.
b. 1, 2, 3 dan 4
c. 1, 2 dan 3
d. 1 dan 2.
Jawaban : d

71. Berdasarkan Pasal 21 PP No. 18 Tahun 2021, tanah yang dapat diberikan dengan Hak Guna
Usaha adalah :
1. tanah negara
33
2. tanah hak pengelolaan.
3. tanah ulayat.
4. hak pakai atas tanah negara.
a. 3 dan 4.
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 1 dan 2.
Jawaban : d

72. Berdasarkan Pasal 22 ayat (1) dan (2) PP No. 18 Tahun 2021, Hak Guna Usaha dapat diberikan
untuk jangka waktu paling lama :
a. 20 tahun, diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 25 tahun dan diperbarui untuk jangka
waktu paling lama 35 tahun.
b. 25 tahun, diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 25 tahun dan diperbarui untuk jangka
waktu paling lama 35 tahun.
c. 30 tahun, diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 25 tahun dan diperbarui untuk jangka
waktu paling lama 35 tahun.
d. 35 tahun, diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 25 tahun dan diperbarui untuk
jangka waktu paling lama 35 tahun.
Jawaban : d

73. Salah satu kewajiban pemegang hak guna usaha yang berbentuk badan hukum PT, yang menggunakan
HGU untuk perkebunan, adalah memfasilitasi pembangunan kebun masyarakat, paling sedikit berapa
persen dari luas tanah yang diberikan hak guna usaha?
a. 10%
b. 20%.
c. 25%
d. 30%
Jawaban : b

74. Perbuatan pemegang Hak Guna Usaha berikut ini merupakan yang dilarang dilakukan dalam rangka
mengolah tanah Hak Guna Usaha adalah :
1. membuka dan mengolah lahan dengan cara membakar.
2. mendirikan bangunan non permanen diatas tanah Hak Guna Usaha.
34
3. menyerahkan pemanfaatan tanah Hak Guna Usaha kepada pihak lain.
4. baru melaksanakan usaha pertanian setelah 1 (satu) tahun sejak keputusan pemberian Hak Guna
Usaha diberikan.
a. 1, 2, 3 dan 4.
b. 1, 2 dan 3
c. 1 dan 4
d. 1 dan 3.
Jawaban : d

75. Berdasarkan Pasal 49 ayat (1) PP No. 18 Tahun 2021, Hak Pakai terdiri dari :
1. Hak Pakai dengan jangka waktu.
2. Hak Pakai selama dipergunakan.
Yang dapat diberikan Hak Pakai dengan jangka waktu adalah, kecuali :
1. WNI.
2. badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia.
3. badan hukum asing yang mempunyai perwakilan di Indonesia.
4. Instansi Pemerintah Pusat.
5. Pemerintah Daerah.
6. Pemerintah Desa.
7. badan keagamaan.
8. perwakilan negara asing.
9. perwakilan badan internasional.
10. orang asing.

a. 1, 2 dan 7.
b. 3, 8, 9 dan 10.
c. 4, 5, 6, 8 dan 9.
d. 1, 2, 3, 7 dan 10.
Jawaban : c

76. Berdasarkan Pasal 49 ayat (1) PP No. 18 Tahun 2021, Hak Pakai terdiri dari :
1. Hak Pakai dengan jangka waktu.
2. Hak Pakai selama dipergunakan.
Yang dapat diberikan Hak Pakai selama dipergunakan adalah, kecuali :

35
1. WNI.
2. badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia.
3. badan hukum asing yang mempunyai perwakilan di Indonesia.
4. Instansi Pemerintah Pusat.
5. Pemerintah Daerah.
6. Pemerintah Desa.
7. badan keagamaan.
8. perwakilan negara asing.
9. perwakilan badan internasional.
10. orang asing.

a. 1, 2 dan 7.
b. 3, 8, 9 dan 10.
c. 4, 5, 6, 8 dan 9.
d. 1, 2, 3, 7 dan 10.
Jawaban : d

77. Berdasarkan Pasal 51 ayat (1) PP No. 18 Tahun 2021, tanah yang dapat diberikan dengan Hak
Pakai dengan jangka waktu adalah :
1. tanah negara
2. tanah Hak Milik.
3. tanah hak pengelolaan.
4. hak ulayat.

a. 1 dan 2.
b. 1 dan 3.
c. 1, 2 dan 3.
d. 1, 2, 3 dan 4
Jawaban : c

78. Berdasarkan Pasal 51 ayat (2) PP No. 18 Tahun 2021, tanah yang dapat diberikan dengan Hak
Pakai selama dipergunakan adalah :
1. tanah negara
2. tanah Hak Milik.

36
3. tanah hak pengelolaan.
4. hak ulayat.

a. 1 dan 2.
b. 1 dan 3.
c. 1, 2 dan 3.
d. 1, 2, 3 dan 4
Jawaban : b

79. Berdasarkan Pasal 52 ayat (1) PP No. 18 Tahun 2021, Hak Pakai diatas tanah negara dan tanah
hak pengelolaan dengan jangka waktu, diberikan untuk jangka waktu paling lama :
a. 20 tahun, diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 20 tahun dan diperbarui untuk jangka
waktu paling lama 30 tahun.
b. 25 tahun, diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 20 tahun dan diperbarui untuk jangka
waktu paling lama 30 tahun.
c. 30 tahun, diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 20 tahun dan diperbarui untuk
jangka waktu paling lama 30 tahun.
d. 35 tahun, diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 20 tahun dan diperbarui untuk jangka
waktu paling lama 30 tahun.
Jawaban : c

80. Berdasarkan Pasal 52 ayat (2) PP No. 18 Tahun 2021, Hak Pakai selama dipergunakan
diberikan untuk jangka waktu paling lama :
a. tidak ditentukan lamanya selama dipergunakan.
b. 25 tahun.
c. 30 tahun.
d. 35 tahun.
Jawaban : a

81. Berdasarkan Pasal 52 ayat (3) PP No. 18 Tahun 2021, Hak Pakai diatas tanah Hak Milik,
diberikan untuk jangka waktu paling lama :
a. 20 tahun, dapat diperbarui untuk jangka waktu paling lama 30 tahun.
b. 25 tahun, dapat diperbarui untuk jangka waktu paling lama 30 tahun.
c. 30 tahun, dapat diperbarui dengan akta pemberian hak pakai diatas tanah Hak Milik.

37
d. 35 tahun, dapat diperbarui dengan akta pemberian hak pakai diatas tanah Hak Milik.
Jawaban : c

82. Berikut ini adalah cara dan prosedur terjadinya Hak Pakai yang benar, kecuali :
a. diatas tanah negara dengan keputusan pemberian hak oleh Menteri.
b. diatas tanah hak milik terjadi melalui pemberian oleh pemegang hak milik dengan akta PPAT.
c. Diatas tanah hak pengelolaan dengan keputusan pemberian hak oleh Menteri berdasarkan
persetujuan pemegang hak pengelolaan.
d. diatas tanah ulayat dengan keputusan pemberian hak oleh Menteri berdasarkan
persetujuan ketua masyarakat hukum adat setempat.
Jawaban : d

83. Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun dapat diberikan kepada subjek hukum berikut ini :
1. WNI.
2. badan hukum Indonesia.
3. badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di luar negeri.
4. badan hukum asing yang memiliki kantor perwakilan di Indonesia.
5. orang asing yang mempunyai izin sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
6. perwakilan negara asing yang berada atau mempunyai perwakilan di Indonesia.
7. lembaga internasional yang berada atau mempunyai perwakilan di Indonesia.
8. Instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

a. 1, 2, 3 dan 4.
b. 1, 2, 4 dan 5
c. 1, 2, 4, 5, 6, 7 dan 8
d. 1, 2, 3, 5, 6, 7 dan 8.
Jawaban : c

84. Berikut ini Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun yang dapat dibebani hak tanggungan, yaitu
yang diberikan kepada subjek hukum :
1. WNI.
2. badan hukum Indonesia.
3. badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di luar negeri.

38
4. badan hukum asing yang memiliki kantor perwakilan di Indonesia.
5. orang asing yang mempunyai izin sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
6. perwakilan negara asing yang berada atau mempunyai perwakilan di Indonesia.
7. lembaga internasional yang berada atau mempunyai perwakilan di Indonesia.
8. Instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

a. 1, 2, 7 dan 8.
b. 1, 2, 4, 5, 6 dan 7
c. 1, 2, 4, 5, 6, 7 dan 8
d. 1, 2, 3, 5, 6, 7 dan 8.
Jawaban : b

85. Syarat supaya WNI yang menikah dengan WNA dapat memiliki hak atas tanah yang sama
dengan WNI lainnya adalah :
a. hak atas tanah tersebut bukan merupakan harta bersama yang dibuktikan dengan
perjanjian pemisahan harta antara suami dan isteri yang dibuat dengan akta notaris.
b. hak atas tanah tersebut merupakan harta bersama, karena tidak adanya perjanjian pemisahan harta.
c. hak atas tanah tersebut harus diatasnamakan WNI yang bersangkutan.
d. hak atas tanah tersebut merupakan harta bawaan.
Jawaban : a

86. Manakah yang benar : rumah tempat tinggal atau hunian yang dapat dimiliki oleh orang asing
merupakan :
1. rumah tapak diatas tanah hak pakai.
2. rumah tapak diatas tanah hak pakai diatas tanah hak milik.
3. rumah tapak diatas tanah hak pakai diatas tanah hak pengelolaan.
4. rumah susun yang dibangun diatas bidang tanah hak pakai diatas tanah negara.
5. rumah susun yang dibangun diatas bidang tanah hak guna bangunan diatas tanah negara.
6. rumah susun yang dibangun diatas bidang tanah hak pakai diatas tanah hak pengelolaan.
7. rumah susun yang dibangun diatas bidang tanah hak guna bangunan diatas tanah hak
pengelolaan.
8. rumah susun yang dibangun diatas bidang tanah hak pakai diatas tanah hak milik.
9. rumah susun yang dibangun diatas bidang tanah hak guna bangunan diatas tanah hak
milik.

39
a. 4 s/d 9 benar.
b. 4, 5, 8 dan 9 yang benar
c. 1, 2, 4, 5, 8 dan 9
d. semua benar.
Jawaban : d

87. Mana yang benar : syarat pembangunan satuan rumah susun harus dikawasan ekonomi
khusus, Kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas, kawasan industri dan kawasan
ekonomi lainnya adalah rumah susun yang dibangun diatas tanah :
1. hak pakai diatas tanah negara.
2. hak guna bangunan diatas tanah negara.
3. hak pakai diatas tanah hak pengelolaan.
4. hak guna bangunan diatas tanah hak pengelolaan.
5. hak pakai diatas tanah hak milik.
6. hak guna bangunan diatas tanah hak milik.

a. semua benar.
b. 1, 3 dan 5 yang benar.
c. 2, 4 dan 6 yang benar.
d. 1, 2, 3 dan 4 yang benar.
Jawaban : a

88. Manakah ketentuan yang benar berkaitan dengan pembatasan penggunaan dan pemanfaatan
bidang tanah oleh pemegang hak atas tanah berdasarkan Pasal 74 ayat (1) PP No. 18 Tahun
2021?
a. batas ketinggian maksimal satu lantai untuk bangunan yang didirikan diradius 1 kilometer dari
fasilitas bandara atau ruang publik yang dipergunakan untuk radar militer maupun navigasi dan
batas kedalaman diatur dalam rencana tata ruang.
b. batas ketinggian sesuai dengan koefisien dasar bangunan dan koefisien lantai bangunan
yang diatur dalam tata ruang dan batas kedalaman diatur dalam rencana tata ruang atau
s/d kedalaman 30 meter dari permukaan tanah dalam hal belum diatur dalam rencana tata
ruang.

40
c. batas ketinggian sesuai dengan keadaan kontur tanah untuk menyangga bangunan yang didirikan
diatas permukaan tanah dan batas kedalaman 30 meter dari permukaan tanah atau diatur dalam
rencana tata ruang.
d. batas ketinggian tidak dibatasi menyesuaikan dengan kemampuan pemegang ha katas tanah yang
disetujui oleh pemerintah daerah setempat dengan diterbitkannya Izin Mendirikan Bangunan dan
batas kedalaman menyesuaikan kebutuhan dan kepentingan hukum dari pemegang ha katas tanah.
Jawaban : b

89. Bagaimanakah ketentuannya apabila tanah yang secara struktur dan/atau fungsi terpisah dari
pemegang hak atas tanah sebagaimana dimaksud Pasal 74 ayat (1) PP No. 18 Tahun 2021?
a. merupakan hak guna bangunan dan hak pakai yang dapat diberikan oleh pemegang tanah hak
milik.
b. merupakan ruang angkasa dan perut bumi yang dikuasai langsung oleh negara.
c. merupakan Ruang Atas Tanah atau Ruang Bawah Tanah yang dikuasai langsung oleh
negara.
d. merupakan hak guna bangunan dan hak pakai yang dapat diberikan oleh pemegang tanah hak
pengelolaan.
Jawaban : c

90. Manakah yang merupakan ketentuan yang benar mengenai penggunaan dan pemanfaatan
ruang bawah tanah oleh pemegang hak atas tanah berdasarkan Pasal 74 PP No. 18 Tahun 2021?
1. ruang bawah tanah dangkal merupakan tanah yang dipunyai pemegang hak atas tanah.
2. ruang bawah tanah dalam merupakan tanah yang dikuasai langsung oleh negara.
3. ruang bawah tanah dangkal kedalamannya sampai dengan 30 meter dari permukaan tanah.
4. ruang bawah tanah dangkal kedalamannya diatur dalam rencana tata ruang.
5. ruang bawah tanah dangkal kedalamannya sampai dengan pemegang hak atas tanah menemukan
sumber mata air untuk memenuhi kebutuhan air bagi kehidupannya.
6. ruang bawah tanah dalam merupakan tanah yang secara struktur dan/atau fungsi terpisah
dari pemegang hak atas tanah.
7. ruang bawah tanah dalam adalah yang kedalamannya lebih dari 30 meter dari permukaan
tanah jika tidak diatur dalam rencana tata ruang.
8. ruang bawah tanah dalam adalah yang kedalamannya lebih dari kedalaman yang diatur
dalam rencana tata ruang.

41
a. semua benar.
b. 1, 2, 3, 4, 5, 7 dan 8 yang benar.
c. 1, 2, 3 dan 7 yang benar.
d. 1, 2, 3, 4, 6, 7 dan 8 yang benar.
Jawaban : d

91. Ruang Atas Tanah yang ketinggiannya melebihi koefisien dasar bangunan dan koefisien lantai
bangunan yang diatur dalam rencana tata ruang, merupakan apa ?
1. Ruang Atas Tanah yang dikauasi langsung oleh negara.
2. Ruang Atas Tanah yang dapat diberikan dengan hak pengelolaan oleh negara.
3. Ruang Atas Tanah yang dapat disewakan oleh pemegang hak atas tanah.
4. Ruang Atas Tanah yang dapat dipergunakan dan dimanfaatkan oleh pemegang hak atas tanah.
5. Ruang Atas Tanah dapat diberikan hak guna bangunan atau hak pakai oleh pemegang hak milik
atas tanah.

a. semua benar.
b. 1 dan 2 yang benar.
c. 4 dan 5 yang benar.
d. 3, 4 dan 5 yang benar.
Jawaban : b

92. Apabila ruang bawah tanah kita terdapat sumber daya minyak dan gas bumi atau mineral atau
batu bara, maka sebagai pemegang hak atas tanah :
a. berhak untuk memanfaatkan atau menambangnya, karena merupakan pemegang hak atas tanah
tersebut.
b. tidak berhak atas ruang bawah tanah tersebut, namun tetap berhak atas hak atas tanah
tersebut.
c. kehilangan hak atas tanah tersebut.
d. pemberian hak atas tanah dapat dibatalkan oleh Kantor Pertanahan.
Jawaban : b

93. Hak apakah yang dapat diberikan oleh negara berkaitan dengan penggunaan dan pemanfaatan
ruang atas tanah dan ruang bawah tanah?
1. hak pengelolaan.

42
2. hak guna bangunan.
3. hak pakai.
4. hak guna usaha.
5. hak sewa.

a. 1 dan 2.
b. 2 dan 3.
c. 1, 2 dan 3.
d. 4 dan 5.
Jawaban : c

94. Apakah alas hak dari penggunaan dan pemanfaatan ruang atas tanah dan ruang bawah tanah
yang diberikan dengan hak pengelolaan, hak guna bangunan atau hak pakai?
a. keputusan pemberian hak oleh Menteri.
b. keputusan pemberian hak oleh Menteri berdasarkan persetujuan pemegang hak atas tanah.
c. keputusan pemberian hak oleh pemerintah daerah berdasarkan rencana tata ruang.
d. perjanjian dengan pemegang hak atas tanah.
Jawaban : a

95. Apakah alas hak dari penggunaan dan pemanfaatan ruang atas tanah dan ruang bawah tanah
yang diberikan dengan hak guna bangunan dan hak pakai diatas tanah hak pengelolaan?
a. keputusan pemberian hak oleh Menteri.
b. keputusan pemberian hak oleh Menteri berdasarkan persetujuan pemegang hak
pengelolaan.
c. keputusan pemberian hak oleh pemerintah daerah berdasarkan rencana tata ruang.
d. perjanjian dengan pemegang hak pengelolaan.
Jawaban : b

96. Apabila penggunaan dan pemanfaatan ruang atas tanah mengganggu kepentingan umum, maka
apakah yang diperlukan?
a. persetujuan dari menteri.
b. persetujuan dari pemerintah daerah
c. persetujuan dari pemerintah propinsi.
d. persetujuan dari pemerintah pusat.

43
Jawaban : d

97. Apabila penggunaan dan pemanfaatan ruang atas tanah mengganggu kepentingan pemegang
hak atas tanah, maka apakah yang diperlukan?
a. persetujuan dari pemegang hak atas tanah dengan akta autentik
b. pemberian hak guna bangunan oleh pemegang hak atas tanah.
c. pemberian hak pakai oleh pemegang hak atas tanah.
d. perjanjian sewa menyewa dengan pemegang hak atas tanah dengan akta autentik.
Jawaban : a

98. Hak pengelolaan, hak guna bangunan dan hak pakai dapat diberikan pada ruang bawah tanah
apa?
a. ruang bawah tanah dangkal saja.
b. ruang bawah tanah dalam saja.
c. ruang bawah tanah dangkal dan dalam.
d. ruang bawah tanah dalam dan perut bumi.
Jawaban : c

99. Apabila penggunaan dan pemanfaatan ruang bawah tanah dangkal mengganggu kepentingan
umum dan kepentingan pemegang hak atas tanah, maka apakah yang diperlukan?
a. persetujuan dari pemegang hak atas tanah dengan akta autentik.
b. persetujuan Menteri berdasarkan persetujuan dari pemegang hak atas tanah.
c. persetujuan pemerintah pusat berdasarkan persetujuan dari pemegang hak atas tanah.
d. persetujuan pemerintah daerah berdasarkan persetujuan dari pemegang hak atas tanah.
Jawaban : a

100. Tanda bukti kepemilikan apakah yang diberikan kepada pemegang hak pengelolaan, hak guna
bangunan atau hak pakai pada ruang atas tanah atau ruang bawah tanah?
a. bukti Akta Autentik dengan pemegang hak atas tanah atau pemegang hak pengelolaan.
b. bukti keputusan Menteri tentang pemberian hak ruang atas tanah atau ruang bawah tanah.
c. bukti keputusan Menteri tentang pemberian hak ruang atas tanah atau ruang bawah tanah
berdasarkan persetujuan pemegang hak atas tanah atau pemegang hak pengelolaan.
d. sertifikat yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan.
Jawaban : d

44
101. Berdasarkan Pasal 81 PP. No. 18 Tahun 2021, Sertifikat Hak Ruang Atas Tanah atau Ruang
Bawah Tanah manakah yang dapat dibebani hak tanggungan?
1. Sertifikat Hak Guna Bangunan Ruang Atas Tanah atau Ruang Bawah Tanah diatas tanah Hak
Pengelolaan.
2. Sertifikat Hak Pakai Ruang Atas Tanah atau Ruang Bawah Tanah diatas tanah Hak Pengelolaan.
3. Sertifikat Hak Guna Bangunan Ruang Atas Tanah atau Ruang Bawah Tanah.
4. Sertifikat Hak Pakai Ruang Atas Tanah atau Ruang Bawah Tanah.
5. Sertifikat Hak Pengelolaan Ruang Atas Tanah atau Ruang Bawah Tanah.

a. 1 dan 2.
b. 3 dan 4.
c. 3, 4 dan 5.
d. 1 s/d 5.
Jawaban : b

102. Manakah pernyataan dibawah ini yang benar tentang pemindahan hak atas tanah melalui
lelang?
a. lelang bidang tanah yang belum terdatar mensyaratkan surat pernyataan penguasaan fisik selama
20 (dua puluh) tahun.
b. Pejabat Lelang wajib meminta keterangan tentang hak atas tanah yang akan dilelang selambat-
lambatnya 7 hari sebelum lelang.
c. pemindahan hak atas tanah melalui lelang dibuktikan dengan kutipan risalah lelang atau
dengan akta PPAT.
d. Jawaban b dan c benar.
Jawaban : c

103. Apabila ada permohonan pembuatan akta PPAT oleh para pihak, PPAT menolak membuat
akta, kecuali :
a. sertifikat hak atas tanah tidak sesuai dengan data fisik dan data yuridis yang tercantum dalam buku
tanah di Kantor Pertanahan.
b. salah satu pihak bukan suami atau isteri PPAT.
c. belum diperoleh izin dari pejabat yang berwenang, apabila dipersyaratkan adanya izin terlebih
dahulu sebelum penandatangan akta PPAT.

45
d. terdapat sengketa atas bidang tanah sesuai sertifikat hak atas tanah, baik yang tercatat pada buku
tanah maupun yang diketahui oleh PPAT yang bersangkutan.
Jawaban : b

104. Bagaimana kedudukan hukum atas data dan informasi elektronik dan/atau hasil cetak
dokumen elektronik pada pendaftaran tanah berdasarkan PP No. 18 Tahun 2021 yang
dipergunakan dalam rangka pembuktian?
a. merupakan barang bukti yang sah.
b. merupakan bukti pentunjuk dalam rangka pendaftaran tanah.
c. merupakan alat bukti hukum yang sah.
d. merupakan bukti permulaan yang sah.
Jawaban : c

105. Berikut ini merupakan alasan Kantor Pertanahan menolak melakukan pendaftaran peralihan
atau pembebanan hak atas tanah atau HMASRS, kecuali :
a. bidang tanah menjadi objek perkara pengadilan.
b. bidang tanah menjadi objek penetapan status quo oleh hakim yang memeriksa perkara.
c. bidang tanah merupakan tanah guntai.
d. bidang tanah sedang dibebani hak tanggungan.
Jawaban : d

106. Prosedur pencatatan atau pemblokiran sertifikat hak atas tanah atau sertifikat HMASRS
berdasarkan Pasal 91 PP No. 18 Tahun 2021, dapat dilakukan oleh pihak yang berkepentingan
atau oleh hakim yang memeriksa perkara, dengan jangka waktu pemblokiran demi hukum
berapa lama?
a. 90 hari sejak tanggal pencatatan.
b. 60 hari sejak tanggak pencatatan.
c. 30 hari sejak tanggal pencatatan.
d. semua salah.
Jawaban : c

107. Pernyataan mana yang benar : dalam rangka percepatan pendaftaran tanah, bagaimanakah
kewajiban pemilik bidang tanah yang belum bersertifikat yang berasal dari tanah bekas milik
adat berdasarkan Pasal 96 PP No. 18 Tahun 2021? dan apa konsekuensinya?

46
a. wajib mendaftarkan bidang tanahnya dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun sejak tanggal
1 Pebruari 2021, jika tidak maka alat bukti tertulis tanah bekas milik adat dinyatakan tidak
berlaku.
b. wajib mendaftarkan bidang tanahnya dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun sejak
tanggal 2 Pebruari 2021, jika tidak maka alat bukti tertulis tanah bekas milik adat
dinyatakan tidak berlaku.
c. wajib mendaftarkan bidang tanahnya dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun sejak tanggal
3 Pebruari 2021, jika tidak maka alat bukti tertulis tanah bekas milik adat dinyatakan tidak
berlaku.
d. wajib mendaftarkan bidang tanahnya dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun sejak tanggal
4 Pebruari 2021, jika tidak maka alat bukti tertulis tanah bekas milik adat dinyatakan tidak
berlaku.
Jawaban : b

108. Bagaimana mekanismenya berdasarkan Pasal 76A ayat (3) dan (4) Permen ATR/K.BPN No. 16
Tahun 2021 apabila setelah batas waktu sebagaimana disebutkan pada Pasal 96 PP No. 18
Tahun 2021 terlampaui tanpa pemilik bidang tanah mendaftarkan bidang tanah bekas milik
adatnya?
a. pendaftaran tanah atas bidang tanah tersebut dilakukan dengan mekanisme pelepasan hak.
b. pendaftaran tanah atas bidang tanah tersebut dilakukan dengan mekanisme pembebasan hak.
c. pendaftaran tanah atas bidang tanah tersebut dilakukan dengan mekanisme pengakuan
hak.
d. pendaftaran tanah atas bidang tanah tersebut dilakukan dengan mekanisme peningkatan hak.
Jawaban : c

109. Bagaimana akibat hukumnya terhadap tanah bekas milik adat yang tidak didaftarkan oleh
pemilik bidang tanah dalam jangka waktu sebagaimana ditentukan dalam Pasal 96 PP No. 18
Tahun 2021 (melewati batas waktu)?
a. bidang tanah tersebut menjadi tanah negara.
b. bidang tanah tersebut menjadi tanah bekas milik adat.
c. bidang tanah tersebut menjadi tanah hak pengelolaan.
d. bidang tanah tersebut menjadi tanah eigendom.
Jawaban : b

47
110. Tanah-tanah berikut ini merupakan tanah bekas milik adat :
1. tanah berdasarkan Petuk Pajak Bumi atau Landrente.
2. tanah berdasarkan surat Girik.
3. tanah berdasarkan surat Pipil.
4. tanah berdasarkan surat Ketitir.
5. tanah berdasarkan surat Verponding Indonesia.

a. 1, 2, 3 dan 4.
b. 2, 3 dan 4.
c. 2, 3, 4 dan 5.
d. semua benar.
Jawaban : d

111. Pada pasal berapa dari PP No. 18 Tahun 2021 yang memungkinkan pencatatan perjanjian
pengikatan jual beli atau perjanjian sewa atas tanah dalam Daftar Umum pada Kantor
Pertanahan dan/atau pada sertifikat hak atas tanah atau HMASRS?
a. Pasal 90.
b. Pasal 92.
c. Pasal 80.
d. Pasal 82.
Jawaban : a

112. Pada pasal berapa dari PP No. 18 Tahun 2021 yang memungkinkan pencatatan perjanjian
pengikatan jual beli atau perjanjian sewa atas tanah dalam Daftar Umum pada Kantor
Pertanahan dan/atau pada sertifikat hak atas tanah atau HMASRS?
a. Pasal 90.
b. Pasal 92.
c. Pasal 80.
d. Pasal 82.
Jawaban : a

113. Berdasarkan Permen ATR / K.BPN No. 16 Tahun 2021 Pasal 23, Nomor Identifikasi Bidang
Tanah (NIB) terdiri dari 14 (empat belas) digit, dengan urutan yaitu :

48
a. 3 digit pertama kode propinsi, 3 digit berikutnya kode kota/kabupaten, 7 digit berikutnya nomor
bidang tanah, 1 digit terakhir kode bidang tanah di permukaan, di ruang atas tanah, di ruang bawah
tanah, satuan rumah susun atau hak diatas hak bidang permukaan, hak diatas ruang atas tanah dan
hak diatas ruang bawah tanah.
b. 3 digit pertama kode propinsi, 2 digit berikutnya kode kota/kabupaten, 8 digit berikutnya nomor
bidang tanah, 1 digit terakhir kode bidang tanah di permukaan, di ruang atas tanah, di ruang bawah
tanah, satuan rumah susun atau hak diatas hak bidang permukaan, hak diatas ruang atas tanah dan
hak diatas ruang bawah tanah.
c. 2 digit pertama kode propinsi, 2 digit berikutnya kode kota/kabupaten, 9 digit berikutnya
nomor bidang tanah, 1 digit terakhir kode bidang tanah di permukaan, di ruang atas tanah,
di ruang bawah tanah, satuan rumah susun atau hak diatas hak bidang permukaan, hak
diatas ruang atas tanah dan hak diatas ruang bawah tanah.
d. 2 digit pertama kode propinsi, 3 digit berikutnya kode kota/kabupaten, 8 digit berikutnya nomor
bidang tanah, 1 digit terakhir kode bidang tanah di permukaan, di ruang atas tanah, di ruang bawah
tanah, satuan rumah susun atau hak diatas hak bidang permukaan, hak diatas ruang atas tanah dan
hak diatas ruang bawah tanah.
Jawaban : c

114. Apa fungsi Nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB)?


a. merupakan nomor referensi yang digunakan dalam setiap tahapan pendaftaran tanah.
b. merupakan nomor identifikasi yang digunakan dalam setiap tahapan pendaftaran tanah.
c. merupakan nomor verifikasi yang digunakan dalam setiap tahapan pendaftaran tanah.
d. merupakan nomor pengenal yang digunakan dalam setiap tahapan pendaftaran tanah.
Jawaban : a

115. Apa hubungan antara bidang tanah, Nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB), plotting dan peta
pendaftaran?
a. bidang tanah yang sudah diplotting, selanjutnya diterbitkan NIB dan dicatat dalam peta
pendaftaran.
b. bidang tanah yang sudah mempunyai NIB, diplotting ke dalam peta pendaftaram.
c. bidang tanah yang sudah diplotting, selanjutnya dicatat dalam peta pendaftaran dan terakhir
diterbitkan NIB.
d. bidang tanah yang sudah mempunyai NIB, selanjutnya dicatat dalam peta pendaftaran dan terakhir
diplotting.
49
Jawaban : b

116. Berdasarkan Pasal 45A ayat (4) Permen ATR / K.BPN No. 16 Tahun 2021, pendaftaran tanah
secara sporadik dilakukan dalam hal, kecuali :
a. suatu desa atau kelurahan belum ditetapkan sebagai lokasi pendaftaran tanah secara sistematik.
b. pemilik bidang tanah tidak bersedia mengikuti pendaftaran tanah secara sistematik.
c. atas permintaan pihak yang berkepentingan.
d. pemilik bidang tanah tidak memiliki biaya untuk mengikuti pendaftaran tanah secara
sistematik.
Jawaban : d

117. Berikut ini yang termasuk perubahan data fisik objek pendaftaran tanah, kecuali :
a. pemecahan bidang tanah.
b. penggabungan dua atau lebih bidang tanah.
c. pencatatan PPJB atau perjanjian sewa pada Daftar Umum dan/atau sertifikat hak atas
tanah.
d. pemisahan bidang tanah.
Jawaban : c

118. Berikut ini yang termasuk perubahan data yuridis objek pendaftaran tanah :
1. peralihan hak karena pewarisan.
2. peralihan hak karena pemasukan dalam perusahaan.
3. perubahan nama akibat pemegang hak ganti nama.
4. perubahan data pendaftaran tanah berdasarkan putusan pengadilan atau penetapan Ketua
pengadilan.
5. perpanjangan jangka waktu hak atas tanah.
6. pencatatan PPJB atau perjanjian sewa pada Daftar Umum dan/atau sertifikat hak atas tanah.
7. hapusnya hak atas tanah.

a. 1, 2, 3, 5 dan 7.
b. 1, 2, 3, 5, 6 dan 7.
c. 1, 2, 3 dan 5
d. semua benar.
Jawaban : d

50
119. Berdasarkan ketentuan Pasal 97 Permen ATR/K.BPN No. 16 Tahun 2021 : sebelum
melaksanakan pembuatan akta pemindahan atau pembebanan hak atas tanah atau HMASRS,
PPAT wajib melakukan hal berikut ini, kecuali :
a. memastikan kesesuaian data fisik pada sertifikat dengan data elektronik pada pangkalan data
melalui layanan informasi pertanahan elektronik.
b. memastikan kesesuaian data yuridis pada sertifikat dengan data elektronik pada pangkalan data
melalui layanan informasi pertanahan elektronik.
c. memastikan dan yakin objek fisik bidang tanah yang akan dialihkan dan/atau dibebani hak tidak
dalam sengketa.
d. memastikan apakah PPh dan BPHTB sudah dilunasi berkaitan dengan pemindahan hak
atas tanah atau HMASRS.
Jawaban : d

120. Berdasarkan ketentuan Pasal 98 Permen ATR/K.BPN No. 16 Tahun 2021 : PPAT tidak wajib
menerima bukti Izin Pemindahan, sebelum membuat dan/atau menandatangani akta
pemindahan hak atas tanah atau HMASRS, yaitu dalam hal-hal berikut ini :
1. pemindahan hak atas tanah atau HMASRS yang didalam sertifikatnya dicatat bahwa hak tersebut
hanya boleh dipindahkan apabila telah diperoleh izin dari instansi yang berwenang.
2. pemindahan hak pakai atas tanah negara.
3. pemindahan hak yang dilakukan dalam rangka pelaksanaan kesesuaian kegiatan
pemanfaatan ruang.
4. pemasaran hasil pengembangan bidang tanah Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai induk
oleh perusahaan penyelenggara perumahan, kawasan industri atau pengembangan lain
yang sejenis.
5. peralihan hak karena lelang.
6. dalam rangka pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum, proyek
strategis nasional maupun Kawasan ekonomi khusus.

a. 2, 3, 4 dan 5.
b. 2, 3, 4, 5 dan 6.
c. 3, 4, 5 dan 6
d. 3, 5 dan 6.
Jawaban : c

51
121. Berdasarkan ketentuan Pasal 99 Permen ATR/K.BPN No. 16 Tahun 2021 : Dalam hal
pemindahan hak atas tanah untuk tanah pertanian, maka pernyataan apa yang harus dibuat
oleh calon penerima hak sebelum akta mengenai pemindahan hak atas tanah dibuat dan
ditandatangani dim hadapan PPAT?
1. Pernyataan calon penerima hak bahwa dengan pemindahan hak tersebut tidak menjadi
pemegang hak atas tanah yang melebihi ketentuan batas maksimum penguasaan tanah
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
2. Pernyataan calon penerima hak bahwa dengan pemindahan hak tersebut tidak menjadi
pemegang hak atas tanah absentee (guntai) sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
3. Pernyataan calon penerima hak bahwa apabila dengan pemindahan hak tersebut, calon penerima
hak menjadi pemegang hak atas tanah absentee (guntai), maka calon penerima hak akan mengurus
pemindahan data kependudukan pada kecamatan yang sama dengan lokasi letak tanah tersebut
berada.
4. Pernyataan calon penerima hak bahwa yang bersangkutan menyadari bahwa apabila
pernyataan-pernyataannya tidak benar, maka tanah kelebihan atau tanah absentee tersebut
menjadi objek landreform.
5. Pernyataan calon penerima hak bahwa yang bersangkutan bersedia menanggung semua
akibat hukum, apabila pernyataan-pernyataannya tidak benar.

a. 1, 2, 3 dan 4.
b. 1, 2, 3 dan 5.
c. 1, 2 4 dan 5.
d. 1, 2, 3, 4 dan 5.
Jawaban : c

122. Apabila ahli waris lebih dari 1 (satu) orang dan diantara para ahli waris terdapat akta waris
yang memuat keterangan bahwa hak atas tanah atau HMASRS jatuh kepada 1 (satu) orang ahli
waris saja, apakah pencatatan peralihan haknya dapat dilakukan langsung kepada 1 (satu)
orang ahli waris tersebut?
a. tidak dapat, harus melalui penandatanganan Akta Pembagian Hak Bersama.
b. dapat, dengan menyertakan Akta Waris.
c. dapat langsung menandatangani Akta Pembagian Hak Bersama.
d. tidak dapat, harus balik nama kepada seluruh ahli waris terlebih dahulu.
Jawaban : b
52
123. Peralihan hak atas tanah atau HMASRS atau Hak Pengelolaan karena penggabungan,
peleburan atau pemisahan perseroan atau koperasi, tanpa melalui likuidasi, dapat dilakukan
dengan menandatangani akta apa?
a. Akta PPAT yaitu Akta Pemasukan Dalam Perusahaan (Inbreng).
b. Akta Notaris yaitu Akta Penggabungan, Peleburan atau Pemisahan Perseroan atau Koperasi.
c. Akta Notaris yaitu Akta Merger, Akta Konsolidasi dan Akta Spin Off Perseroan atau Koperasi.
d. b dan c benar.
Jawaban : d

124. Dapatkah hak atas tanah atau HMASRS yang sedang dibebani hak tanggungan, dibuatkan akta
peralihan hak oleh PPAT? Jelaskan!
a. dapat, dengan persetujuan tertulis pemegang hak tanggungan dan diketahui oleh penerima
peralihan hak, dan/atau surat perjanjian pengakuan hutang, dan hak tanggungan tetap
melekat pada hak atas tanah atau HMASRS tersebut, dasar hukum Pasal 104 APermen
ATR/K.BPN No. 16 Tahun 2021.
b. tidak dapat, harus melalui prosedur roya hak tanggungan terlebih dahulu, baru ditandatangani akta
peralihan hak oleh PPAT, dasar hukum Pasal 104 APermen ATR/K.BPN No. 16 Tahun 2021.
c. dapat, dengan menggunakan akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli dan Kuasa Menjual, selanjutnya
setelah kredit dilunasi, dilanjutkan dengan proses roya hak tanggungan, baru ditandatangani akta
peralihan hak oleh PPAT, dasar hukum Pasal 104 APermen ATR/K.BPN No. 16 Tahun 2021.
d. tidak dapat, karena masih tercatat adanya beban hak tanggungan, dasar hukum Pasal 104 APermen
ATR/K.BPN No. 16 Tahun 2021.
Jawaban : a

125. Berapa jangka waktu paling lama bagi PPAT harus menyampaikan Akta Pemberian Hak
Tanggungan kepada Kantor Pertanahan, sejak penandatanganan akta?
a. 7 hari kalender.
b. 14 hari kerja.
c. 7 hari kerja
d. 14 hari kalender.
Jawaban : c

126. Bagaimana cara PPAT menyampaikan Akta Pemberian Hak Tanggungan kepada Kantor
Pertanahan berdasarkan Permen ATR/K.BPN No. 16 Tahun 2021?

53
a. dengan menyampaikan dokumen persyaratan kepada Kantor Pertanahan.
b. melalui kreditur menyampaikan dokumen persyaratan kepada Kantor Pertanahan.
c. secara elektronik dengan mengunggah dokumen persyaratan dan menyampaikan dokumen fisik
kepada Kantor Pertanahan.
d. secara elektronik dengan mengunggah dokumen persyaratan.
Jawaban : d

127. Berapa jangka waktu paling lama bagi Kantor Pertanahan harus mendaftar hak tanggungan
dengan menerbitkan Sertifikat Hak Tanggungan, dan apa ketentuannya?
a. 7 hari kerja, dengan ketentuan telah dinyatakan memenuhi syarat.
b. 14 hari kerja, dengan ketentuan telah dinyatakan memenuhi syarat.
c. 7 hari kalender, dengan ketentuan telah dinyatakan memenuhi syarat.
d. 14 hari kalender, dengan ketentuan telah dinyatakan memenuhi syarat.
Jawaban : c

128. Perbuatan hukum dibawah ini yang tidak memerlukan penandatanganan Akta Pemberian Hak
Tanggungan baru adalah, kecuali :
a. cessie.
b. novasi.
c. subrogasi.
d. restrukturisasi Pembiayaan Murabahah menjadi Pembiayaan Musyarakah.
Jawaban : b

129. Berdasarkan Pasal 126 ayat (2) Permen ATR/K.BPN No. 16 Tahun 2021, berapa jangka waktu
berlakunya pencatatan pada buku tanah hak atas tanah atau HMASRS tentang adanya perkara
perdata dipengadilan?
a. 30 hari kalender.
b. 60 hari kalender.
c. 90 hari kalender.
d. sampai dengan perkara diputus inkracht.
Jawaban : a

130. Berdasarkan ketentuan Pasal 126 ayat (1) dan Pasal 126A ayat (1) Permen ATR/K.BPN No. 16
Tahun 2021, hal-hal apa sajakah yang bisa menjadi dasar pertimbangan Kantor Pertanahan

54
untuk mencatat pada buku tanah hak atas tanah atau HMASRS tentang adanya perkara
dipengadilan?
1. Kementerian ATR/Badan Pertanahan/Kantor Wilayah/Kantor Pertanahan sebagai pihak dalam
perkara.
2. berdasarkan permohonan pihak yang berkepentingan dengan menyampaikan salinan gugatan.
3. adanya perintah status quo dari hakim yang menyidangkan perkara.
4. Kementerian ATR/Badan Pertanahan/Kantor Wilayah/Kantor Pertanahan secara jabatan.

a. 1.
b. 1 dan 2.
c. 1, 2 dan 3.
d. 1, 2, 3 dan 4.
Jawaban : c

131. Apakah persyaratan yang harus dilengkapi untuk dapatnya dilakukan pendaftaran peralihan
atau pembebanan hak setelah jangka waktu berlakunya pencatatan pada buku tanah hak atas
tanah atau HMASRS tentang adanya perkara dipengadilan berakhir sesuai ketentuan Pasal 126
ayat (1) Permen ATR/K.BPN No. 16 Tahun 2021?
a. Pernyataan pihak yang mengalihkan dan pihak yang menerima pengalihan hak, bahwa objek tanah
masih dalam perkara dan akan tunduk pada putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap.
b. Pernyataan pihak debitur dan kreditur dalam hal pembebanan hak, bahwa objek tanah masih
dalam perkara dan akan tunduk pada putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum
tetap.
c. surat izin ketua pengadilan negeri setempat.
d. semua benar.
Jawaban : d

132. Berdasarkan Pasal 127 ayat (4) Permen ATR/K.BPN No. 16 Tahun 2021, berapa jangka waktu
berlakunya pencatatan pada buku tanah hak atas tanah atau HMASRS tentang adanya perkara
pidana pidana?
a. 30 hari kalender.
b. 60 hari kalender.
c. 90 hari kalender.

55
d. sampai dengan perkara diputus inkracht.
Jawaban : b

133. Pada pasal berapa dari Permen ATR/K.BPN No. 16 Tahun 2021 yang mengatur bahwa pihak
yang berkepentingan dapat mengajukan permohonan pencatatan perjanjian pengikatan jual
beli atau perjanjian sewa atas tanah dalam Daftar Umum pada Kantor Pertanahan dan/atau
sertifikat hak atas tanah atau HMASRS, termasuk permohonan untuk mencoret catatan
tersebut (roya) ?
a. Pasal 126B.
b. Pasal 127B.
c. Pasal 129B.
d. Pasal 128B
Jawaban : b

134. Bagaimana pengaturan kepemilikan HMASRS untuk orang asing berdasarkan ketentuan Pasal
164 Permen ATR/K.BPN No. 16 Tahun 2021?
a. dibangun diatas tanah hak pakai atas tanah negara, dan kepemilikan satuan rumah susunnya
termasuk tanah bersama.
b. dibangun diatas tanah hak pakai atas tanah negara, dan kepemilikan satuan rumah susunnya tidak
termasuk tanah bersama.
c. dibangun diatas tanah HGB, dan kepemilikan satuan rumah susunnya tidak termasuk
tanah bersama.
d. dibangun diatas tanah HGB, dan kepemilikan satuan rumah susunnya termasuk tanah bersama.
Jawaban : c

135. Hak berikut ini merupakan perwujudan dari hak menguasai negara yang kewenangan
pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepada pemegang hak :
a. Hak milik.
b. Hak pakai atas tanah negara.
c. Hak pengelolaan.
d. Hak pakai atas tanah hak milik.
Jawaban : c
136. Hak berikut ini yang bukan merupakan hak atas tanah :
a. Hak milik.

56
b. Hak pakai atas tanah negara.
c. Hak pengelolaan.
d. Hak pakai atas tanah hak milik.
Jawaban : c

137. Pemeliharaan data pendaftaran tanah terhadap data fisik dan yuridis dilakukan terhadap data-
data yang ada dalam :
1. peta pendaftaran.
2. peta bidang.
3. peta dasar.
4. daftar tanah.
5. gambar situasi.
6. surat ukur.
7. daftar nama.
8. buku tanah.
9. sertifikat hak.
10. sertifikat hak tanggungan.

a. 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10.
b. 1, 4, 6, 7, 8, 9.
c. 3, 4, 6, 7, 8, 9.
d. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10.
Jawaban : b

138. Apa tujuan dari pendaftaran tanah?


1. memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum kepada pemegang hak atas tanah
dan satuan rumah susun dan hak-hak lain yang terdaftar dalam rangka membuktikan diri
sebagai pemegang hak.
2. memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum kepada pemegang hak atas tanah
dan satuan rumah susun, hak tanggungan, hak yang timbul dari perbuatan hukum jual beli
berdasarkan perjanjian pengikatan jual beli yang dicatat pada daftar umum, hapusnya hak
tanggungan dan catatan adanya PPJB dan hak-hak lain yang terdaftar dalam rangka
membuktikan diri sebagai pemegang hak.

57
3. menyediakan informasi untuk memperoleh data guna keperluan melakukan perbuatan hukum
mengenai bidang tanah dan satuan rumah susun yang terdaftar maupun belum terdaftar.
4. menyediakan informasi untuk memperoleh data guna keperluan melakukan perbuatan
hukum mengenai bidang tanah dan satuan rumah susun yang terdaftar.
5. terselenggaranya tertib administrasi pertanahan.
6. terselenggarannya pendaftaran dan pemeliharaan data pendaftaran tanah secara elektronik.

a. 1, 2, 4, 5
b. 1, 2, 3, 4, 5.
c. 1, 2, 3, 4, 6.
d. 1 s/d 6.
Jawaban : a

139. Kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali meliputi :


1. pengumpulan dan pengolahan data fisik.
2. pembuktian hak dan pembukuannya.
3. pengumuman pada surat kabar.
4. penerbitan sertifikat.
5. penyajian data fisik dan data yuridis.
6. pelaksanaan prona dan PTSL.
7. penyimpanan daftar umum dan dokumen.

a. 1, 2, 3, 4, 5.
b. 1, 2, 3, 4, 5, 7.
c. 1, 2, 4, 5, 7.
d. 1 s/d 7
Jawaban : c

140. Kegiatan pemeliharaan data perdaftaran tanah meliputi, kecuali :


a. pendaftaran peralihan dan pembebanan hak.
b. pendaftaran perubahan data pendaftaran tanah lainnya.
c. pencatatan PPJB dalam daftar umum.
d. penerbitan sertifikat.
Jawaban : d

58
141. Penyiapan dan pembuatan akta PPAT dapat dipersiapkan oleh masing-masing PPAT dengan
berpedoman pada :
a. Perkaban No. 6 Tahun 2012.
b. Perkaban No. 16 Tahun 2012.
c. Perkaban No. 8 Tahun 2012.
d. Perkaban No. 18 Tahun 2012.
Jawaban : c

142. Satuan Rumah Susun untuk orang asing diatur dalam pasal berapa UU No. 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja?
a. Pasal 142 s/d 144.
b. Pasal 143 s/d 145.
c. Pasal 144 s/d 146.
d. Pasal 145 s/d 147.
Jawaban : b

143. Berdasarkan UU Cipta Kerja, Rumah Susun dapat dibangun diatas tanah :
1. HGB diatas tanah negara.
2. Hak Pakai diatas tanah negara.
3. HGB diatas tanah hak pengelolaan.
4. Hak Pakai diatas tanah hak pengelolaan.
5. HGB diatas tanah hak milik.
6. Hak Pakai diatas tanah hak milik.

a. 1, 2, 3, 4.
b. 1, 2, 5, 6.
c. 2, 4.
d. 1, 3.
Jawaban : a

144. Berkaitan dengan pertanahan, UU Cipta Kerja mengubah, menghapus atau menetapkan
pengaturan baru beberapa ketentuan yang diatur dalam :
1. UU No. 5 Tahun 1960.
2. UU No. 2 Tahun 2012.
59
3. UU No. 41 Tahun 2009.
4. UU No. 4 Tahun 1996.
5. PP No. 24 Tahun 1997 .
6. PP No. 24 Tahun 2016.

a. 1, 2, 3, 4, 5, 6.
b. 2, 3.
c. 2, 3, 4.
d. 2, 3, 5.
Jawaban : b

145. Berdasarkan UU Cipta Kerja Pasal 19B, dalam hal pengadaan tanah untuk kepentingan umum
yang luasnya kurang dari 5 hektare, dapat dilakukan langsung antara pihak yang berhak
dengan instansi yang memerlukan tanah tersebut, hal mana penetapan lokasi dilakukan oleh :
a. Kepala Kantor Pertanahan Setempat.
b. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional setempat
c. Bupati atau Wali Kota.
d. Gubernur.
Jawaban : c

146. Berdasarkan UU Cipta Kerja Pasl 19C, dalam hal pengadaan tanah untuk kepentingan umum
yang luasnya kurang dari 5 hektare, persyaratan-persyaratan berikut ini tidak diperlukan :
1. Analisis mengenai Dampak Lingkungsn Hidup.
2. Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang.
3. Pertimbangan Teknis.
4. diluar kawasan hutan dan diluar kawasan pertambangan.
5. diluar kawasan gambut atau sempadan pantai.

a. 1, 3, 4 dan 5 benar.
b. 1, 2 dan 3 benar
c. 2 s/d 4 benar.
d. semua benar.
Jawaban : d

60
147. Penggantian kerugian berkaitan dengan pengadaan tanah untuk kepentingan umum, dapat
diberikan dalam bentuk :
1. uang.
2. tanah pengganti.
3. pemukiman kembali.
4. kepemilikan saham.
5. mobil asal disetujui oleh kedua belah pihak.

a. 1, 2, 3 benar.
b. 1, 2, 3, 4 benar.
c. 1, 2, 3, 5 benar.
d. semua benar.
Jawaban : d

148. Pengaturan baru dalam UU Cipta Kerja diantaranya mengatur tentang :


1. Bank Tanah.
2. Satuan Rumah Susun Untuk orang asing.
3. Kemudahan pengadaan tanah untuk kepentingan umum yang luasnya kurang dari 5 hektare.
4. Penguatan Hak Pengelolaan.

a. 1, 2 benar.
b. 1, 2, 3 benar.
c. 1, 2, 4 benar.
d. semua benar.
Jawaban : d

149. Berdasarkan UU Cipta Kerja Pasal 129 ayat (1), tanah yang dikelola badan bank tanah
diberikan dengan hak apa?
a. Hak pengelolaan.
b. Hak pakai atas tanah negara.
c. Hak sewa.
d. Hak guna usaha.
Jawaban : a

61
150. Berdasarkan UU Cipta Kerja Pasal 129 ayat (2), diatas hak yang diberikan pada tanah yang
dikelola badan bank tanah, dapat diberikan hak atas tanah apa, kecuali?
a. Hak guna usaha.
b. Hak pengelolaan.
c. Hak guna bangunan.
d. Hak pakai.
Jawaban : b

151. Berdasarkan UU Cipta Kerja Pasal 130, Badan Bank Tanah terdiri atas, kecuali :
a. Komite.
b. Dewan Pengawas.
c. Badan Pembina
d. Badan Pelaksana.
Jawaban : c

152. Berdasarkan UU Cipta Kerja Pasal 137 ayat (1), Hak pengelolaan dapat diberikan atas tanah
negara dengan keputusan pemberian hak di atas tanah negara, kepada :
1. Instansi Pemerintah Pusat.
2. Pemerintah Daerah.
3. Badan Bank Tanah.
4. BUMN.
5. BUMD.
6. Badan Hukum Milik Negara.
7. Badan Hukum Milik Daerah.
8. Badan Hukum yang ditunjuk oleh Pemerintah Pusat.

a. 1, 2, 3, 4, 5 benar.
b. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 benar.
c. 1, 2, 4, 5 benar.
d. semua benar.
Jawaban : c

153. Berdasarkan UU Cipta Kerja Pasal 140, dapatkah bagian bidang tanah hak pengelolaan
diberikan dengan hak milik?

62
a. dapat, dan bagian bidang tanah hak pengelolaan tersebut hapus dengan sendirinya, dan
hanya diberikan untuk keperluan rumah umum dan transmigrasi.
b. tidak dapat, karena diatas tanah hak pengelolaan hanya dapat diberikan ha katas tanah lainnya
selain hak milik.
c. dapat, dan bagian bidang tanah hak pengelolaan tersebut hapus dengan sendirinya, dan hanya
diberikan untuk keperluan rumah sederhana dan transmigrasi.
d. tidak dapat, karena tanah hak milik diatas tanah hak pengelolaan apabila dijaminkan harus
memperoleh persetujuan dari pemegang hak pengelolaan, sedangkan sifat hak milik adalah terkuat
sehingga seharusnya tidak memerlukan persetujuan dari pemegang hak pengelolaan.
Jawaban : a

154. Berdasarkan UU Cipta Kerja Pasal 146 ayat (1), tanah atau ruang yang terbentuk pada ruang
atas dan/atau ruang bawah tanah dan digunakan untuk kegiatan tertentu, dapat diberikan hak,
kecuali :
a. Hak guna usaha.
b. Hak pengelolaan.
c. Hak guna bangunan.
d. Hak pakai.
Jawaban : a

155. Pasal berapa dalam UU Cipta Kerja yang memungkinkan pemberian tanda bukti hak atas
tanah, HMASRS, hak pengelolaan, hak tanggungan, akta peralihan hak atas tanah dan
dokumen lainnya yang berkaitan dengan tanah dapat berbentuk elektronik?
a. Pasal 145.
b. Pasal 146.
c. Pasal 147.
d. Pasal 148.
Jawaban : c

156. Berikut ini adalah Peraturan Pemerintah yang berkaitan dengan pertanahan yang merupakan
peraturan pelaksana Undang-Undang Cipta Kerja :
a. PP No. 17 Tahun 2021.
b. PP No. 18 Tahun 2021.
c. PP No. 19 Tahun 2021.
63
d. PP No. 20 Tahun 2021.
Jawaban : a

157. Subjek hukum, baik perorangan maupun badan hukum, yang sebelumnya menjadi pemegang
hak atas tanah yang jangka waktu haknya sudah berakhir, tetapi masih mempergunakan dan
memanfaatkan bidang tanah tersebut, disebut sebagai apa?
a. pihak yang menguasai tanah negara yang sudah jatuh tempo.
b. pihak yang menguasai tanah negara dengan itikad baik.
c. pihak yang menguasai tanah negara bekas hak atas tanah.
d. pihak yang menguasai tanah negara bebas.
Jawaban : b

158. Berdasarkan PP No. 19 Tahun 2021, apakah kawasan hutan dapat dijadikan objek pengadaan
tanah?
1. dapat, dengan pelepasan kawasan hutan oleh Menteri terkait kepada instansi pemerintah.
2. dapat, dengan pelepasan kawasan hutan oleh Menteri terkait kepada swasta / badan usaha
sebagai kuasa dari prinsipal yang mendapat penugasan khusus dari pemerintah pusat.
3. dapat, dengan pinjam pakai kawasan hutan terkait kepada swasta / badan usaha sebagai
kuasa dari prinsipal yang mendapat penugasan khusus dari pemerintah pusat.
4. tidak dapat, karena kawasan hutan merupakan bidang tanah yang dikecualikan sebagai objek
pengadaan tanah.
5. tidak dapat, karena kawasan hutan merupakan daerah resapan air bagi suatu kawasan tertentu
sebagai penyangga banjir.

a. hanya 1 yang benar.


b. 1 dan 2 benar.
c. 1, 2 dan 3 benar
d. 4 dan 5 benar.
Jawaban : c

159. Yang dimaksud kawasan terlantar adalah, kecuali :


a. kawasan hutan yang belum dilekati hak atas tanah yang telah memiliki izin atau konsesi
atau perizinan berusaha, yang sengaja tidak diusahakan, tidak dipergunakan dan/atau
dimanfaatkan.

64
b. kawasan non kawasan hutan yang belum dilekati hak atas tanah yang telah memiliki izin atau
konsesi atau perizinan berusaha, yang sengaja tidak diusahakan, tidak dipergunakan dan/atau
dimanfaatkan.
c. kawasan pertambangan yang telah memiliki izin atau konsesi atau perizinan berusaha, yang
sengaja tidak diusahakan, tidak dipergunakan dan/atau dimanfaatkan.
d. Kawasan perumahan atau pemukiman skala besar atau terpadu.
Jawaban : a

160. Tanah hak pengelolaan dan tanah lain yang diperoleh berdasarkan dasar penguasaan atas
tanah, baik yang sudah terdaftar maupun yang belum terdaftar, yang sengaja tidak diusahakan,
dipergunakan, tidak dimanfaatkan dan/atau tidak dipelihara, dapat menjadi objek penertiban :
a. kawasan terlantar.
b. tanah terlantar.
c. tanah negara bebas.
d. kawasan tanah terlantar.
Jawaban : b

161. Sesuatu bidang tanah HGB, HP, HGU dan Hak Pengelolaan serta tanah yang diperoleh
berdasarkan Dasar Penguasaan Tanah, dapat menjadi objek penertiban tanah terlantar, yaitu
jika tidak diusahakan, dipergunakan, dimanfaatkan dan/atau diperlihara berapa tahun sejak
diterbitkannya haka tau dasar penguasaan tanah?
a. 2 tahun.
b. 3 tahun.
c. 4 tahun.
d. 5 tahun.
Jawaban : a

162. Ada tiga hal sebagai akibat atau indikasi atau parameter bahwa suatu tanah HM tidak
diusahakan, dipergunakan, dimanfaatkan dan/atau diperlihara oleh pemegang haknya,
sehingga dapat menjadi objek penertiban tanah terlantar, yaitu kecuali :
a. dikuasai oleh masyarakat serta menjadi wilayah perkampungan.
b. dikuasai oleh pihak lain secara terus menerus selama 20 tahun tanpa adanya hubungan hukum
dengan pemegang hak.

65
c. dikuasai oleh masyarakat berdasarkan pertimbangan pemanfaatan tanah untuk fungsi
sosial.
d. fungsi sosial hak atas tanah tidak terpenuhi, baik pemegang hak masih ada maupun sudah tidak
ada.
Jawaban : c

163. Apa yang menjadi dasar hukum bahwa saat ini CV (Persekuuan Komanditer) dapat
memperoleh Hak Guna Bangunan?
a. SE Menteri ATR/K.BPN No. 2/SE-HT.02.01/VI/2019.
b. Permen ATR/K.BPN No. 16 Tahun 2021.
c. PP No. 18 Tahun 2021.
d. UU No. 11 Tahun 2020.
Jawaban : a

164. Tanah dalam hukum pertanahan adalah :


a. Tanah negara, tanah hak, tanah ulayat.
b. Tanah hak, tanah adat.
c. Tanah negara, tanah hak, tanah hak pengelolaan.
d. b dan c
Jawaban : a

165. Berikut ini merupakan peraturan yang secara khusus mengatur penerapan sistem elektronik
dalam bidang pertanahan, kecuali :
a. Permen ATR/K.BPN No. 5 Tahun 2017.
b. Permen ATR/K.BPN No. 3 Tahun 2019.
c. Permen ATR/K.BPN No. 9 Tahun 2019.
d. Permen ATR/K.BPN No. 16 Tahun 2021.
Jawaban : d

166. Berikut ini merupakan jenis layanan informasi pertanahan yang saat ini dapat diperoleh secara
elektronik, kecuali :
1. pengecekan sertifikat hak atas tanah.
2. Surat Keterangan Pendaftaran Tanah.
3. informasi data tekstual dan/atau spasial.

66
4. informasi catatan sengketa tanah dan pemblokiran.
5. informasi Zona Nilai Tanah.
6. informasi titik koordinat.
7. informasi paket data Global Navigation Satellite Systen (GNSS) atau Continuously Operating
Reference Systen (CORS).
8. informasi peta pertanahan.
9. informasi tata ruang.

a. 7
b. 5
c. 4
d. 9
Jawaban : c

167. Berikut ini merupakan pihak-pihak yang dapat mengajukan permohonan layanan informasi
pertanahan secara elektronik sesuai yang diatur pada Pasal 3 ayat (1) Permen ATR/K.BPN No. 5
Tahun 2017, selain pemegang hak atas tanah atau kuasanya, PPAT, Notaris, kecuali :
a. Kantor Lelang Negara.
b. Kantor Jasa Surveyor Kadaster Berlisensi.
c. Pengacara.
d. Bank.
Jawaban : c

168. Pendaftaran hak tanggungan saat ini dapat dilakukan melalui Pelayanan Hak Tanggungan
Terintegrasi Secara Elektronik (HT-el), apa dasar hukumnya?
a. Permen ATR/K.BPN No. 5 Tahun 2017.
b. Permen ATR/K.BPN No. 3 Tahun 2019.
c. Permen ATR/K.BPN No. 9 Tahun 2019.
d. Permen ATR/K.BPN No. 16 Tahun 2021.
Jawaban : c

169. Jenis layanan HT-El meliputi, kecuali :


a. pendaftaran dan penghapusan hak tanggungan.
b. peralihan hak tanggungan.

67
c. perubahan nama kreditor.
d. perubahan nama debitur.
Jawaban : d

170. Wakaf diatur dalam undang-undang, yaitu :


a. UU No. 16 Tahun 2001.
b. UU No. 41 Tahun 2004.
c. UU No. 11 Tahun 2021.
d. UU No. 20 Tahun 2011.
Jawaban : b

171. Undang-Undang yang mengatur rumah susun adalah :


a. UU No. 16 Tahun 2001.
b. UU No. 41 Tahun 2004.
c. UU No. 11 Tahun 2021.
d. UU No. 20 Tahun 2011.
Jawaban : d

172. Rumah Susun pada umumnya dipergunakan untuk tempat hunian, yang dilengkapi dengan,
kecuali :
a. bagian bersama.
b. benda bersama.
c. hak bersama.
d. tanah bersama.
Jawaban : c

173. Cara peralihan hak atas tanah atau HMASRS dapat terjadi karena atau akibat, kecuali :
a. peristiwa hukum.
b. pembebanan hak tanggungan.
c. pemindahan hak dengan akta PPAT.
d. pemindahan hak dengan menggunakan selain akta PPAT.
Jawaban : b

174. Contoh peralihan hak akibat peristiwa hukum adalah :


a. pewarisan.
68
b. putusan pengadilan yang mengakibatkan berpindahnya pemegang hak atas tanah atau HMASRS.
c. pemindahan hak melalui lelang.
d. a dan b benar.
Jawaban : d

175. Contoh pemindahan hak dengan menggunakan selain akta PPAT adalah, kecuali :
a. pemasukan kedalam perusahaan (inbreng).
b. pemindahan hak sebagai akibat perbuatan hukum penggabungan (merger) atau peleburan
(konsolidasi) perseroan atau koperasi yang tidak didahului likuidasi.
c. tukar guling atau ruislag.
d. pemindahan hak melalui lelang.
Jawaban : a

176. SKMHT merupakan perbuatan hukum bertimbal balik, hal ini menyimpangi prinsip dasar
pemberian kuasa sebagai perbuatan hukum sepihak, dimana dasar hukumnya?
a. Pasal 20 ayat (2) UUHT.
b. Pasal 21 ayat (2) UUHT.
c. Pasal 14 ayat (2) UUHT.
d. Pasal 15 ayat (2) UUHT.
Jawaban : d

177. SKMHT merupakan khuasa khusus, apa maksudnya?


a. kuasa yang berkaitan dengan pemberian kredit atau hutang piutang.
b. kuasa yang hanya mengenai perbuatan hukum tertentu.
c. kuasa yang dilarang memuat klausula lain atau kuasa lain.
d. b dan c benar.
Jawaban : d

178. SKMHT merupakan khuasa khusus, dimana dasar hukumnya?


a. Pasal 14 ayat (1) huruf a UUHT.
b. Pasal 15 ayat (1) huruf a UUHT.
c. Pasal 20 ayat (1) huruf a UUHT.
d. Pasal 21 ayat (1) huruf a UUHT.
Jawaban : b

69
179. Kuasa substitusi dilarang dimuat dalam SKMHT, dimana dasar hukumnya?
a. Pasal 14 ayat (1) huruf b UUHT.
b. Pasal 15 ayat (1) huruf b UUHT.
c. Pasal 20 ayat (1) huruf b UUHT.
d. Pasal 21 ayat (1) huruf b UUHT.
Jawaban : b

180. Dasar hukum tentang Penetapan Batas Waktu Penggunaan SKMHT Untuk Menjamin
Pelunasan Kredit Tertentu adalah :
a. UU No. 4 Thn 1996
b. Permenag/K.BPN No. 4 Tahun 1996.
c. Permen ATR/K.BPN RI No. 22 Tahun 2017.
d. Perkaban No. 8 Tahun 2012.
Jawaban : c

181. Berikut ini alasan penggunaan SKMHT, kecuali :


a. Pemegang HAT / HMASRS tidak dapat hadir dihadapan PPAT untuk menandatangani APHT
dalam wilayah jabatan PPAT.
b. HAT atau HMASRS sedang dalam proses balik nama sebagai tindak lanjut peralihan hak (baik
melalui Akta Jual Beli, Hibah, APHB dll) atau proses roya hak tanggungan.
c. Untuk menjamin kredit atau pembiayaan atau pinjaman tertentu yang diperbolehkan menggunakan
SKMHT sampai dengan berakhirnya perjanjian pokok.
d. HAT atau HMASRS sedang dalam status sita pengadilan.
Jawaban : d

182. Berikut ini persyaratan objek hak tanggungan, kecuali :


a. dapat dinilai dengan uang.
b. dapat dipindahtangankan.
c. termasuk hak yang didaftar menurut peraturan pendaftaran tanah yang berlaku.
d. harus atas nama debitur.
Jawaban : d

183. Berikut ini yang bukan merupakan objek hak tanggungan :


1. Hak Milik.

70
2. Hak Pakai Atas Tanah Negara, yang menurut ketentuan yang berlaku wajib didaftar dan menurut
sifatnya dapat dipindahtangankan, yaitu Hak Pakai yang diberikan oleh negara kepada orang
perseorangan dan badan hukum perdata dengan jangka waktu terbatas.
3. Hak Pakai yang diberikan kepada instansi-2 pemerintah, pemerintah daerah, badan2
keagamaan dan sosial serta perwakilan negara asing.
4. Hak Guna Bangunan.
5. Hak Pakai yang diberikan oleh pemilik tanah.
6. Hak Guna Usaha.
7. Hak Milik yang sudah diwakafkan.
8. Bangunan rumah susun dan HMASRS yang berdiri diatas tanah Hak Milik, Hak Guna Bangunan
atau Hak Pakai yang diberikan oleh negara.

a. 5 dan 7.
b. 3, 5 dan 7.
c. 2, 5 dam 7.
d. hanya 7.
Jawaban : b

184. Pemegang HT (kreditor preferen) mempunyai hak mendahului daripada kreditor-kreditor


lainnya (kreditor konkuren) (Pasal 1angka 1 dan Pasal 20 ayat (1) UUHT), sifat HT ini disebut
….
a. accessoir.
b. droit de suite.
c. droit de preference.
d. horizontale scheiding.
Jawaban : c

185. Klausula roya parsial dalam APHT (Pasal 2 ayat (2) UUHT), menyimpangi sifat HT yaitu :
a. droit de suite.
b. droit de preference.
c. sifat tidak dapat dibagi-bagi.
d. horizontale scheiding.
Jawaban : c

71
186. Syarat hak tanggungan adalah, kecuali :
a. autentisitas.
b. spesialitas.
c. publisitas.
d. accessoir.
Jawaban : d

187. Janji yang dilarang dalam pemberian hak tanggungan adalah :


a. janji bahwa kreditur berwenang untuk mempertahankan dan menyelamatkan objek hak
tanggungan guna mencegah hapusnya atau dibatalkannya hak atas objek HT.
b. janji bahwa apabila debitor cidera janji, kreditor karena hukum akan menjadi pemilik
objek HT.
c. janji bahwa kreditur akan mengelola hak tanggungan apabila debitur cidera janji.
d. janji pemberi hak tanggungan tidak akan menyewakan objek HT tanpa persetujuan tertulis dari
pemegang HT.
Jawaban : b

72
ORGANISASI KELEMBAGAAN, KEBIJAKAN AGRARIA &
PERTANAHAN DAN SENGKETA ATAU KONFLIK PERTANAHAN
SERTA PERATURAN BIDANG PERTANAHAN DARI MASA KE MASA

1. Beberapa hal berikut ini merupakan 3 pilar bangsa Indonesia, kecuali :


a. Garuda Pancasila.
b. NKRI.
c. UUD 1945.
d. Bhineka Tunggal Ika.
Jawaban : a

2. Lagu Kebangsaan Indonesia adalah :


a. Indonesia Tanah Airku
b. Indonesia Raya
c. Bendera Merah Putih
d. Garuda Pancasila
Jawaban : b

3. Berikut ini merupakan dasar hukum-dasar hukum tentang nama baru dari kementerian yang
dahulu disebut BPN RI :
a. Pasal 11 UU No. 39 Tahun 2008, Keppres No. 113/P/2019 dan Perpres No. 47 Tahun 2020.
b. Pasal 11 UU No. 39 Tahun 2008, Keppres No. 113/P/2019 dan Perpres No. 47 Tahun 2021.
c. Pasal 12 UU No. 39 Tahun 2008, Keppres No. 113/P/2019 dan Perpres No. 47 Tahun 2020.
d. Pasal 12 UU No. 39 Tahun 2008, Keppres No. 113/P/2019 dan Perpres No. 47 Tahun 2021.
Jawaban : a

4. Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 113/P/2019 tentang Pembentukan Kementerian


Negara dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024, saat ini
BPN RI berganti nama menjadi apa?
a. Kementerian Agraria, Tata Ruang dan Badan Pertanahan Nasional
b. Kementerian Agraria dan Tata Ruang
c. Kementerian Badan Pertanahan Nasional
d. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
73
Jawaban : d

5. Tugas Kementerian yang dahulu bernama BPN RI adalah :


a. penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang agraria dan pertanahan untuk membantu Presiden
dalam menyelenggarakan pemerintahan negara
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang agraria dan tata ruang untuk membantu Presiden
dalam menyelenggarakan pemerintahan negara
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang pertanahan dan tata ruang untuk membantu
Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara
d. penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang agraria atau pertanahan dan tata ruang
untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara
Jawaban : d

6. Tanggal 24 September 1960 adalah hari kelahiran Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA)
yang disebut-sebut pro petani, maka pada setiap tanggal 24 September diperingati sebagai:
a. Hari Kelahiran UUPA
b. Hari Tani Nasional
c. Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional
d. Hari UUPA dan Tata Ruang
Jaw
aban : c

7. Pelaksanaan Undang-Undang Pokok Agraria merupakan amanah dari UUD 1945 Pasal:
a. Pasal 32 ayat (3)
b. Pasal 33 ayat (3)
c. Pasal 34 ayat (3)
d. Pasal 31 ayat (3)
Jawaban : b

8. Terdapat 7 Direktorat Jenderal yang merupakan bagian dari kelembagaan Kementerian


Agraria dan Tata Ruang, kecuali :
1. Dirjen Tata Ruang.
2. Dirjen Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang.
3. Dirjen Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah.
74
4. Dirjen Pendaftaran Tanah dan Hak Tanggungan Secara Elektronik (HT-El).
5. Dirjen Penataan Agraria.
6. Dirjen Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan.
7. Dirjen Pengembangan Kawasan.
8. Dirjen Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang.
9. Dirjen Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan.
10. Dirjen Hukum Agraria dan Masyarakat Adat.

a. 4, 7 dan 10.
b. 5, 6 dan 8.
c. 1, 4 dan 5.
d. 1, 7 dan 8
Jawaban : a

9. Kementerian Agraria dan Tata Ruang bertanggung jawab langsung kepada :


a. Kepala BPN RI.
b. Presiden.
c. Staff Khusus Presiden Bidang Agraria dan Tata Ruang.
d. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Jawaban : b

10. Bagian mana dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang yang bertugas melakukan pembinaan
dalam kementerian?
a. Wakil Menteri.
b. Sekretaris Jenderal.
c. Bidang Reformasi Birokrasi.
d. Inspektorat Jenderal.
Jawaban : b

11. Bagian mana dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang yang bertugas melakukan pembinaan
surveyor?
a. Sekretaris Jenderal.
b. Bidang Reformasi Birokrasi.
c. Inspektorat Jenderal.

75
d. Dirjen Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang.
Jawaban : d

12. Bagian mana dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang yang bertugas melakukan pembinaan
PPAT?
a. Sekretaris Jenderal.
b. Inspektorat Jenderal.
c. Dirjen Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah.
d. Dirjen Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan.
Jawaban : c

13. Bagian mana dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang yang bertugas melakukan pengaturan
dan tanah instansi?
a. Dirjen Penataan Agraria.
b. Dirjen Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah.
c. Dirjen Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang.
d. Dirjen Tata Ruang.
Jawaban : b

14. Bagian mana dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang yang bertugas melakukan
penatagunaan dan penataan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil dan perbatasan?
a. Dirjen Penataan Agraria.
b. Dirjen Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang.
c. Dirjen Tata Ruang.
d. Dirjen Pengembangan Kawasan.
Jawaban : a

15. Bagian mana dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang yang bertugas dibidang redistribusi
tanah, termasuk penetapan tanah dengan status kelebihan kepemilikan tanah pertanian atau
tanah guntai (absentee) sebagai objek landreform?
a. Dirjen Penataan Agraria.
b. Dirjen Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang.
c. Dirjen Tata Ruang.
d. Dirjen Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan.

76
Jawaban : a
16. Bagian mana dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang yang bertugas dibidang penilaian
tanah, termasuk penetapan zona nilai tanah (ZNT)?
a. Dirjen Penataan Agraria.
b. Dirjen Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang.
c. Dirjen Tata Ruang.
d. Dirjen Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan.
Jawaban : d

17. Bagian mana dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang yang bertugas dibidang alih fungsi
lahan?
a. Dirjen Penataan Agraria.
b. Dirjen Tata Ruang.
c. Dirjen Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang.
d. Dirjen Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan.
Jawaban : c

18. Bagian mana dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang yang bertugas dibidang penanganan
dan pencegahan sengketa, konflik dan perkara pertanahan?
a. Dirjen Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan.
b. Staff Ahli Hukum Bidang Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan.
c. Staff Ahli Hukum Bidang Penanganan Sengketa, Konflik dan Perkara Pertanahan.
d. Dirjen Penanganan Sengketa, Konflik dan Perkara Pertanahan.
Jawaban : a

19. Bagian mana dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang yang bertugas dibidang pengawasan
internal di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang?
a. Sekretaris Jenderal.
b. Inspektorat Jenderal.
c. Internal Auditor Kementerian Agraria dan Tata Ruang.
d. Bidang Reformasi Birokrasi.
Jawaban : b

20. Siapa Menteri Agraria dan Tata Ruang Kabinet Indonesia Maju Periode 2019 – 2024?

77
a. Sofyan A. Djalil.
b. Ferry Mursidan Baldan.
c. Hendarman Supandji.
d. Suharso Monoarfa.
Jawaban : a

21. Badan Pertanahan Nasional yang selanjutnya disebut BPN adalah Lembaga Pemerintah Non
Kementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada :
a. Presiden.
b. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
c. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
d. Menteri Agraria dan Tata Ruang.
Jawaban : a

22. Berikut ini adalah dasar hukum pengaturan Organisasi dan Tata Kerja Kanwil BPN dan
Kantor Pertanahan :
a. Permen ATR/K.BPN No. 5 Tahun 2018 (perubahan Permen ATR/K.BPN No. 38 Tahun 2016).
b. Permen ATR/K.BPN No. 4 Tahun 2018 (perubahan terhadap Permen ATR/K.BPN No. 38
Tahun 2016).
c. Permen ATR/K.BPN No. 5 Tahun 2018 (perubahan Permen ATR/K.BPN No. 36 Tahun 2016).
d. Permen ATR/K.BPN No. 4 Tahun 2018 (perubahan Permen ATR/K.BPN No. 36 Tahun 2016).
Jawaban : b

23. Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (Kantor Wilayah) adalah instansi vertikal
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional di provinsi yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada :
a. Presiden.
b. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional.
c. Kepala BPN RI.
d. Kantor Pusat Badan Pertanahan Nasional.
Jawaban : b

78
24. Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan terdiri dari, kecuali :
1. Bagian Tata Usaha.
2. Bagian Humas.
3. Bidang Infrastruktur Pertanahan.
4. Bidang Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang.
5. Bidang Hubungan Hukum Pertanahan.
6. Bidang Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah.
7. Bidang Penataan Pertanahan.
8. Bidang Pengadaan Tanah.
11. Bidang Penanganan Masalah dan Pengendalian Pertanahan.
12. Bidang Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan.

a. 1, 2, 3 dan 5.
b. 2, 4, 6 dan 12.
c. 1, 4, 5 dan 8.
d. 2, 7, 11 dan 12.
Jawaban : b

25. Bagian mana dari Kanwil BPN dan Kantor Pertanahan yang bertugas melaksanakan urusan
hubungan masyarakat dan pelayanan informasi, advokasi hukum, peraturan perundang-
undangan, dan penanganan pengaduan masyarakat?
a. Bagian Tata Usaha.
b. Bagian Humas.
c. Bidang Hubungan Hukum Pertanahan.
d. Bidang Penanganan Masalah dan Pengendalian Pertanahan.
Jawaban : a

26. Bagian mana dari Kanwil BPN dan Kantor Pertanahan yang bertugas melaksanakan urusan
pengkoordinasian, pembinaan, dan pelaksanaan pengukuran dan pemetaan dasar, pengukuran
dan pemetaan kadastral, serta survei dan pemetaan tematik?
a. Bidang Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang.
b. Bidang Penataan Pertanahan.
c. Bidang Infrastruktur Pertanahan.

79
d. Bidang Hubungan Hukum Pertanahan.
Jawaban : c

27. Bagian mana dari Kanwil BPN dan Kantor Pertanahan yang bertugas melaksanakan urusan
pengembangan dan pembinaan PPAT?
a. Bagian Tata Usaha.
b. Bidang Penataan Pertanahan.
c. Bidang Penanganan Masalah dan Pengendalian Pertanahan.
d. Bidang Hubungan Hukum Pertanahan.
Jawaban : d

28. Bagian mana dari Kanwil BPN dan Kantor Pertanahan yang bertugas dibidang pelaksanaan
pendaftaran hak atas tanah, hak atas ruang, hak milik atas satuan rumah susun, hak
pengelolaan, hak tanggungan, tanah wakaf, hak atas tanah badan sosial atau keagamaan dan
pencatatan pembatalan hak serta hapusnya hak, pemeliharaan data pendaftaran tanah dan
ruang, hak milik atas satuan rumah susun, hak pengelolaan,tanah wakaf, dan pemberian izin
peralihan hak, pelepasan hak, perubahan penggunaan dan perubahan pemanfaatan atau
komoditas, peralihan saham?
a. Bagian Tata Usaha.
b. Bidang Penataan Pertanahan.
c. Bidang Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah.
d. Bidang Hubungan Hukum Pertanahan.
Jawaban : d

29. Bagian mana dari Kanwil BPN dan Kantor Pertanahan yang bertugas melaksanakan
pengkoordinasian, pembinaan dan pelaksanaan penatagunaan tanah, landreform, dan
konsolidasi tanah, serta penataan kawasan tertentu?
a. Bidang Pengadaan Tanah.
b. Bidang Penataan Pertanahan.
c. Bidang Infrastruktur Pertanahan.
d. Bidang Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan.
Jawaban : b

80
30. Bagian mana dari Kanwil BPN dan Kantor Pertanahan yang bertugas melaksanakan
pengkoordinasian, pembinaan, dan pelaksanaan pemanfaatan tanah pemerintah, bina
pengadaan dan penetapan tanah pemerintah, serta penilaian tanah?
a. Bidang Pengadaan Tanah.
b. Bidang Penataan Pertanahan.
c. Bidang Infrastruktur Pertanahan.
d. Bidang Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan.
Jawaban : a

31. Bagian mana dari Kanwil BPN dan Kantor Pertanahan yang bertugas melaksanakan
pengkoordinasian, pembinaan, dan pelaksanaan penanganan sengketa dan konflik pertanahan,
penanganan perkara pertanahan, serta pengendalian pertanahan?
a. Bagian Humas.
b. Bagian Tata Usaha.
c. Bidang Penanganan Masalah dan Pengendalian Pertanahan.
d. Bidang Hubungan Hukum Pertanahan.
Jawaban : c

32. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kementerian ATR/BPN melakukan koordinasi
dengan menteri yang mengurusi bidang :
a. Politik, Hukum, dan Keamanan
b. Perekonomian
c. Kemaritiman dan Investasi
d. Pembangunan
Jawaban : b

33. Kepala Badan Pertanahan Nasional RI, telah menetapkan Sapta Tertib Pertanahan dengan
nomor SK : 277 Tahun 2012, dengan harapan agar penyelenggaraan pertanahan di negara ini
jauh lebih tertib dan semakin tertib. Berikut ini termasuk Sapta Tertib Pertanahan, kecuali :
1. Tertib Administrasi.
2. Tertib Anggaran.
3. Tertib Perlengkapan.
4. Tertib Hukum.
5. Tertib Perkantoran.

81
6. Tertib Kepegawaian.
7. Tertib Prosedur.
8. Tertib Pelayanan.
9. Tertib Disiplin Kerja.
10. Tertib Moral.

a. 3, 5 dan 10.
b. 1, 4 dan 9.
c. 2, 3 dan 6.
d. 4, 7 dan 8.
Jawaban : d

34. Berikut ini adalah tujuh rencara strategis (renstra) Kementerian Agraria dan Tata Ruang /
BPN, yaitu, kecuali :
1. Terwujudnya keadilan pertanahan.
2. Mendaftarkan bidang-bidang tanah di seluruh Indonesia.
3. Penataan ruang berbasis Rencana Detil Tata Ruang (RDTR) untuk mewujudkan tujuan
pembangunan berkelanjutan yang mendorong pertumbuhan ekonomi.
4. Penataan ruang bawah tanah dan atas tanah secara terintegrasi dengan tanah.
5. Meningkatkan standar kompetensi sumber daya manusia menuju birokrasi berstandar dunia.
6. Mewujudkan kantor layanan modern.
7. Mewujudkan layanan elektronik pertanahan.
8. Mengoptimalisasi layanan informasi pertanahan dan tata ruang.
9. Melaksanakan PTSL sebagai program agrarian nasional.
10. Mewujudkan kepastian hukum hak atas tanah dengan memberlakukan sistem stelsel positif.

a. 1, 3 dan 6.
b. 4, 7 dan 9.
c. 5, 8 dan 10.
d. 2, 6 dan 10.
Jawaban : b

82
35. Undang-Undang yang mengatur tentang pengadaan tanah bagi pembangunan untuk
kepentingan umum adalah :
a. UU No. 2 Tahun 2012.
b. UU No. 23 Tahun 2014.
c. UU No. 41 Tahun 2009.
d. UU No. 39 Tahun 2008.
Jawaban : a

36. Peraturan Pemerintah sebagai pelaksanaan UU Cipta Kerja yang mengatur tentang
penyelenggaraan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum adalah :
a. PP No. 18 Tahun 2021.
b. PP No. 19 Tahun 2021.
c. PP No. 20 Tahun 2021.
d. PP No. 21 Tahun 2021
Jawaban : b

37. Peraturan Pemerintah sebagai pelaksanaan UU Cipta Kerja yang mengatur tentang penertiban
kawasan dan tanah terlantar adalah :
a. PP No. 18 Tahun 2021.
b. PP No. 19 Tahun 2021.
c. PP No. 20 Tahun 2021.
d. PP No. 21 Tahun 2021
Jawaban : c

38. Peraturan Pemerintah sebagai pelaksanaan UU Cipta Kerja yang mengatur tentang hak
pengelolaan, hak atas tanah, satuan rumah susun dan pendaftaran tanah adalah :
a. PP No. 18 Tahun 2021.
b. PP No. 19 Tahun 2021.
c. PP No. 20 Tahun 2021.
d. PP No. 21 Tahun 2021
Jawaban : a

39. Peraturan Pemerintah sebagai pelaksanaan UU Cipta Kerja yang mengatur tentang
penyelenggaraan penataan ruang adalah :

83
a. PP No. 18 Tahun 2021.
b. PP No. 19 Tahun 2021.
c. PP No. 20 Tahun 2021.
d. PP No. 21 Tahun 2021
Jawaban : d

40. Peraturan Pemerintah sebagai pelaksanaan UU Cipta Kerja yang mengatur tentang
penyelesaian ketidaksesuaian tata ruang, Kawasan hutan, izin dan/atau hak atas tanah adalah :
a. PP No. 42 Tahun 2021.
b. PP No. 43 Tahun 2021.
c. PP No. 44 Tahun 2021.
d. PP No. 45 Tahun 2021.
Jawaban : b

41. Peraturan yang mengatur tentang pelayanan hak tanggungan terintegrasi secara elektronik
adalah :
a. PP No. 2 Tahun 2018.
b. PP No. 13 Tahun 2021.
c. Permen ATR/K.BPN No. 9 Tahun 2019.
d. Permen ATR/K.BPN No. 16 Tahun 2021.
Jawaban : c

42. Peraturan yang mengatur tentang pembinaan dan pengawasan PPAT adalah :
a. PP No. 2 Tahun 2018.
b. PP No. 13 Tahun 2021.
c. Permen ATR/K.BPN No. 9 Tahun 2019.
d. Permen ATR/K.BPN No. 16 Tahun 2021.
Jawaban : a

43. Peraturan yang mengatur tentang penyelenggaraan rumah susun adalah :


a. PP No. 2 Tahun 2018.
b. PP No. 13 Tahun 2021.
c. Permen ATR/K.BPN No. 9 Tahun 2019.
d. Permen ATR/K.BPN No. 16 Tahun 2021.

84
Jawaban : b

44. Peraturan yang mengatur tentang pendaftaran tanah adalah :


1. PP No. 24 Tahun 1997.
2. Permen ATR/K.BPN No. 3 Tahun 1997.
3. Perkaban No. 8 Tahun 2012.
4. Permen ATR/K.BPN No. 7 Tahun 2019
5. Permen ATR/K.BPN No. 9 Tahun 2019.
6. Permen ATR/K.BPN No. 16 Tahun 2021.
a. 1, 2, 4, 5 dan 6.
b. 1, 2, 3, 5 dan 6.
c. 1, 2, 3, 4 dan 6.
d. 1, 3, 4, 5 dan 6.
Jawaban : c

45. Peraturan yang mengatur tentang Pejabat Pembuat Akta Tanah adalah, kecuali :
a. PP No. 24 Tahun 2016.
b. Permen ATR/K.BPN No. 10 Tahun 2017.
c. Permen ATR/K.BPN No. 3 Tahun 2019.
d. Perkaban No. 23 Tahun 2009.
Jawaban : c

46. Peraturan yang mengatur tentang penerapan tanda tangan elektronik dalam dokumen
pertanahan adalah :
a. Permen ATR/K.BPN No. 5 Tahun 2017.
b. Permen ATR/K.BPN No. 2 Tahun 2018.
c. Permen ATR/K.BPN No. 3 Tahun 2019.
d. Permen ATR/K.BPN No. 7 Tahun 2019.
Jawaban : c

47. Peraturan yang mengatur tentang layanan informasi pertanahan secara elektronik adalah :
a. Permen ATR/K.BPN No. 5 Tahun 2017.
b. Permen ATR/K.BPN No. 2 Tahun 2018.
c. Permen ATR/K.BPN No. 3 Tahun 2019.

85
d. Permen ATR/K.BPN No. 1 Tahun 2021.
Jawaban : a

48. Peraturan yang mengatur tentang sertifikat elektronik adalah :


a. Permen ATR/K.BPN No. 5 Tahun 2017.
b. Permen ATR/K.BPN No. 2 Tahun 2018.
c. Permen ATR/K.BPN No. 3 Tahun 2019.
d. Permen ATR/K.BPN No. 1 Tahun 2021.
Jawaban : d

49. Peraturan yang mengatur tentang Kementerian ATR adalah :


a. Perpres No. 46 Tahun 2020.
b. Perpres No. 47 Tahun 2020.
c. Perpres No. 48 Tahun 2020.
d. Perpres No. 49 Tahun 2020.
Jawaban : b

50. Peraturan yang mengatur tentang Badan Pertanahan Nasional adalah :


a. Perpres No. 46 Tahun 2020.
b. Perpres No. 47 Tahun 2020.
c. Perpres No. 48 Tahun 2020.
d. Perpres No. 49 Tahun 2020.
Jawaban : c

51. Peraturan yang mengatur tentang tata cara pendaftaran tanah wakaf di Kementerian
ATR/BPN adalah:
a. Permen ATR/K.BPN No. 2 Tahun 2017.
b. Permen ATR/K.BPN No. 7 Tahun 2019.
c. Permen ATR/K.BPN No. 5 Tahun 2020.
d. Permen ATR/K.BPN No. 16 Tahun 2020.
Jawaban : a

52. Peraturan yang mengatur tentang organisasi dan tata kerja Kementerian ATR/BPN adalah:
a. Permen ATR/K.BPN No. 2 Tahun 2017.
b. Permen ATR/K.BPN No. 7 Tahun 2019.
86
c. Permen ATR/K.BPN No. 5 Tahun 2020.
d. Permen ATR/K.BPN No. 16 Tahun 2020.
Jawaban : d

53. Peraturan yang mengatur tentang pelayanan hak tanggungan terintegrasi secara elektronik
adalah:
a. Permen ATR/K.BPN No. 2 Tahun 2017.
b. Permen ATR/K.BPN No. 7 Tahun 2019.
c. Permen ATR/K.BPN No. 5 Tahun 2020.
d. Permen ATR/K.BPN No. 16 Tahun 2020.
Jawaban : c

54. Berikut ini adalah peraturan yang mendasari pelaksanaan layanan elektronik dan dokumen
elektronik dalam lingkungan Kementerian ATR/BPN :
1. UU No. 11 Tahun 2008.
2. PP No. 71 Tahun 2019.
3. Permen ATR/K.BPN No. 5 Tahun 2017.
4. Permen ATR/K.BPN No. 3 Tahun 2019.
5. Permen ATR/K.BPN No. 5 Tahun 2020.
6. Permen ATR/K.BPN No. 1 Tahun 2021.

a. 1, 2, 3, 4 dan 5.
b. 1, 2, 3, 4 dan 6.
c. 1, 2, 3, 5 dan 6.
d. semua benar.
Jawaban : d

55. Badan Pertanahan Nasional yang selanjutnya disebut BPN adalah Lembaga Pemerintah Non
Kementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada :
a. Presiden.
b. Menteri Agraria dan Tata Ruang.
c. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
d. Kepala BPN RI.
Jawaban : a

87
56. Kepala Badan Pertanahan Nasional dijabat oleh :
a. Kepala BPN RI yang ditunjuk oleh Presiden.
b. Kepala BPN RI yang ditunjuk oleh Menteri ATR BPN.
c. Menteri Agraria dan Tata Ruang.
d. Wakil Menteri Menteri Agraria dan Tata Ruang.
Jawaban : c

57. Bagaimanakah unsur pendukung, unit organisasi dan sumber daya pada BPN ?
a. memiliki unsur pendukung, unit organisasi dan sumber daya mandiri yang terpisah dari
Kementerian ATR.
b. menggunakan unsur pendukung, unit organisasi dan sumber daya yang ada pada
Kementerian ATR yang tugas dan fungsinya bersesuaian.
c. memiliki unsur pendukung, unit organisasi dan sumber daya mandiri yang terpisah dari
Kementerian ATR namun dibawah koordinasi Kementerian ATR.
d. Sepenuhnya menggunakan unsur pendukung, unit organisasi dan sumber daya yang ada pada
Kementerian ATR.
Jawaban : b

58. Sesuai bunyi Bagian Menimbang Permen ATR/K.BPN No. 1 Tahun 2021 : untuk mewujudkan
modernisasi pelayanan pertanahan guna meningkatkan indikator kemudahan berusaha dan
pelayanan publik kepada masyarakat, perlu mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi
dan komunikasi dengan menerapkan pelayanan pertanahan berbasis elektronik, bagaimana
mewujudkannya?
a. Akta PPAT dibuat secara elektronik.
b. hasil kegiatan pendaftaran tanah diterbitkan dalam bentuk dokumen elektronik.
c. pelayanan pertanahan dilakukan secara elektronik.
d. pendaftaran hak tanggungan dilakukan secara elektronik melalui pelayanan HT terintegrasi secara
elektronik.
Jawaban : b

59. Pelaksanaan pendaftaran tanah secara elektronik meliputi:


a. pendaftaran tanah untuk pertama kali.
b. pemeliharaan data pendaftaran tanah.
c. a dan b benar.

88
d. a dan b salah.
Jawaban : c

60. Penyelenggaraan Sistem Elektronik untuk pelaksanaan pendaftaran tanah meliputi, kecuali :
a. pengumpulan data.
b. pengolahan data.
c. penandatanganan elektronik.
d. penyajian data.
Jawaban : c

61. Dokumen Elektronik yang merupakan hasil penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam
pelaksanaan pendaftaran tanah, dapat berbentuk :
1. dokumen elektronik yang diterbitkan melalui sistem elektronik.
2. dokumen elektronik yang disahkan secara elektronik.
3. dokumen elektronik yang ditandatangani secara elektronik.
4. dokumen yang dilakukan alih media menjadi dokumen elektronik.

a. 1 dan 2 benar.
b. 1 dan 3 benar.
c. 1 dan 4 benar.
d. 3 dan 4 benar.
Jawaban : c

62. Bagaimana bentuk pengesahan dokumen elektronik hasil pendaftaran tanah yang diterbitkan
melalui sistem elektronik?
a. menggunakan tanda tangan elektronik.
b. diberikan stempel digital melalui sistem elektronik.
c. menggunakan barcode melalui sistem elektronik.
d. divalidasi melalui sistem elektronik.
Jawaban : a

63. Bagaimana prosedur memberlakukan dokumen elektronik hasil alih media dalam rangka
penerapan sistem elektronik pada proses pendaftaran tanah?
1. divalidasi oleh pejabat berwenang atau pejabat yang ditunjuk.
2. diberikan barcode sebagai identifikasi dokumen elektronik hasil alih media.
89
3. diberikan stempel digital melalui sistem elektronik.
4. divalidasi melalui sistem elektronik.

a. 1 dan 2 benar.
b. 1 dan 3 benar.
c. 2 dan 4 benar.
d. 3 dan 4 benar.
Jawaban : b

64. Bagaimana status hukum terhadap dokumen elektronik atau hasil cetaknya dari hasil
pendaftaran tanah berdasarkan Pasal 5 Permen ATR/K.BPN No. 1 Tahun 2020?
a. hanya sebagai barang bukti dalam proses pembuktian.
b. alat bukti hukum yang sah dan perluasan dari alat bukti yang sah sesuai dengan hukum
acara yang berlaku di Indonesia.
c. bukti permulaan yang harus didukung dengan alat bukti lainnya sesuai ketentuan dalam hukum
acara yang berlaku di Indonesia.
d. alat bukti hukum yang diakui sah dan mengikat.
Jawaban : b

65. Sebagai tanda bukti kepemilikan hak kepada pemegang hak atau nazhir, diberikan:
1. sertifikat elektronik.
2. dokumen elektronik.
3. hak akses pada sistem elektronik untuk mengunduh bukti kepemilikan elektronik.
4. sertifikat hak yang dialih mediakan menjadi dokumen elektronik.

a. 1 dan 2 benar.
b. 1 dan 3 benar.
c. 2 dan 3 benar.
d. 3 dan 4 benar.
Jawaban : b

66. Penggantian Sertipikat menjadi Sertipikat-el dilaksanakan melalui :


a. permohonan penerbitan sertifikat pengganti berbentuk sertifikat-el.
b. penerbitan sertifikat pengganti pada saat sertifikat hilang atau rusak.
c. permohonan pelayanan pemeliharaan data pendaftaran tanah.
90
d. penerbitan sertifikat secara masal.
Jawaban : c

67. Berikut ini merupakan hal yang dilakukan berkaitan dengan penggantian sertipikat menjadi
Sertipikat-el?
1. penggantian buku tanah.
2. penggantian surat ukur.
3. penggantian sertifikat elektronik.
4. penggantian gambar denah satuan rumah susun.

a. 1 dan 3 benar.
b. 2 dan 3 benar.
c. 1, 2 dan 3 benar.
d. 1, 2, 3 dan 4 benar.
Jawaban : d

68. Pada proses penggantian sertipikat menjadi Sertipikat-el, apa yang dilakukan terhadap
sertifikat dan buku tanah yang ada sebelumnya?
a. dimusnahkan karena sudah digantikan dengan sertifikat-el dan buku tanah-el.
b. disimpan menjadi warkah pada Kantor Pertanahan.
c. dialih mediakan menjadi dokumen elektronik dan sesudahnya sertifikat dan buku tanah
sebelumnya dimusnahkan.
d. sertifikat sebelumnya dimusnahkan sedangkan buku tanah sebelumnya disimpan menjadi warkah
bersama-sama buku tanah-el.
Jawaban : b

69. Jenis layanan Hak Tanggungan yang dapat diajukan melalui Sistem HT-el, meliputi :
1. pendaftaran Hak Tanggungan.
2. peralihan Hak Tanggungan.
3. perubahan nama kreditor.
4. penghapusan Hak Tanggungan.

91
a. hanya 1 benar.
b. 1 dan 4 benar.
c. 1, 2 dan 3 benar.
d. semua benar.
Jawaban : d

70. Pengguna layanan sistem HT-el meliputi, kecuali :


a. badan hukum sebagai kreditur.
b. perseorangan sebagai kreditur.
c. badan usaha yang tidak berbadan hukum sebagai kreditur.
d. aparatur sipil negara Kementerian yang bertugas melayani hak tanggungan.
Jawaban : c

71. Pengguna layanan sistem HT-el harus melakukan pendaftaran sebagai Pengguna Terdaftar
pada Sistem HT-El, dengan memenuhi persyaratan yaitu, kecuali :
1. mempunyai domisili elektronik.
2. mempunyai domisili terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.
3. Surat Keterangan Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.
4. pernyataan pemenuhan persyaratan dan kriteria dan pernyataan persetujuan ketentuan sebagai
Pengguna Terdaftar.
5. syarat lainnya yang ditentukan Otoritas Jasa Keuangan.
6. syarat lainnya yang ditentukan Kementerian ATR.

a. 1 dan 4.
b. 2 dan 5.
c. 1 dan 3.
d. 1 dan 6.
Jawaban : b

72. Berkaitan dengan layanan pendaftaran HT-el, dimanakah peran PPAT setelah
penandatanganan akta APHT?
a. hanya sampai pada penyampaian APHT dalam bentuk dokumen elektronik dengan
mengupload ke sistem HT-el.

92
b. penyampaian APHT dalam bentuk dokumen elektronik dengan mengupload ke sistem HT-el
hingga mencetak catatan adanya HT-el.
c. penyampaian APHT dalam bentuk dokumen elektronik dengan mengupload ke sistem HT-el
hingga mencetak catatan adanya HT-el dan melekatkan hasil cetakan catatan adanya HT-el pada
sertifikat hak atas tanah.
d. peran PPAT hanya membuat akta APHT, proses pendaftaran dimulai dari penyampaian APHT
dalam bentuk dokumen elektronik dengan mengupload ke sistem HT-el hingga mencetak catatan
adanya HT-el dan melekatkan hasil cetakan catatan adanya HT-el pada sertifikat hak atas tanah,
semuanya dilakukan oleh Kreditor.
Jawaban : a

73. Hasil layanan Hak Tanggungan melalui Sistem HT-el berupa, kecuali :
a. sertifikat hak tanggungan.
b. catatan hak tanggungan pada buku tanah.
c. catatan hak tanggungan pada buku tanah hak tanggungan.
d. catatan hak tanggungan pada sertifikat ha katas tanah atau HMASRS.
Jawaban : c

74. Apabila terjadi kesalahan pengisian data dalam permohonan pelayanan Hak Tanggungan
melalui Sistem HT-el yang diketahui setelah sertipikat diterbitkan, pemegang sertipikat dapat
mengajukan permohonan perbaikan atas Sertipikat Hak Tanggungan, dan permohonan
tersebut diajukan melalui Sistem HT-el, dengan waktu yang disediakan berapa lama?
a. 30 hari sejak diketahuinya kesalahan pengisian data.
b. 30 hari sejak tanggal sertifikat hak tanggungan diterbitkan.
c. 60 hari sejak tanggal sertifikat hak tanggungan diterbitkan.
d. tidak ada batasan waktu, dapat diajukan permohonan perbaikan selama jangka waktu kredit masih
berlangsung.
Jawaban : b

75. Apabila suatu sertifikat hak atas tanah sudah dilakukan balik nama melalui prosedur jual beli
dengan akta PPAT, namun terbukti bahwa para pihak atau salah satu pihak beritikad tidak
baik, namun bukan berkaitan dengan cacat administrasi, apa yang bisa dilakukan terhadap
sertifikat hak atas tanah tersebut dan bagaimana prosedurnya?

93
a. minta kepada PPAT untuk membatalkan akta PPAT yang sudah ditandatangani.
b. ajukan gugatan kepada pengadilan negeri untuk memohon pembatalan Akta Jual Beli dan
balik nama sertifikat.
c. minta kepada Kantor Pertanahan untuk membatalkan balik nama sertifikat.
d. minta kepada pihak yang tidak beritikad baik untuk membatalkan akta PPAT, dan jika yang
bersangkutan tidak bersedia maka buat laporan polisi.
Jawaban : b

76. Penyelesaian kasus pertanahan secara khusus diatur dalam :


a. Permen ATR/K.BPN No. 11 Tahun 2016.
b. Permen ATR/K.BPN No. 11 Tahun 2018.
c. Permen ATR/K.BPN No. 11 Tahun 2019.
d. Permen ATR/K.BPN No. 11 Tahun 2021.
Jawaban : a

77. Kasus Pertanahan yang perlu mendapatkan penanganan penyelesaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan/atau kebijakan pertanahan, terdiri dari, kecuali :
a. sengketa pertanahan.
b. konflik pertanahan.
c. perkara pertanahan.
d. kasus pertanahan.
Jawaban : d

78. Kasus Pertanahan yang berupa perselisihan pertanahan antara orang perseorangan, badan
hukum, atau lembaga yang tidak berdampak luas, merupakan :
a. sengketa pertanahan.
b. konflik pertanahan.
c. perkara pertanahan.
d. kasus pertanahan.
Jawaban : a

79. Kasus Pertanahan yang berupa perselisihan pertanahan antara orang perseorangan, kelompok,
golongan, organisasi, badan hukum, atau lembaga yang mempunyai kecenderungan atau sudah
berdampak luas, merupakan :

94
a. sengketa pertanahan.
b. konflik pertanahan.
c. perkara pertanahan.
d. kasus pertanahan.
Jawaban : b

80. Kasus Pertanahan yang berupa perselisihan pertanahan yang penanganan dan penyelesaiannya
melalui lembaga peradilan, merupakan :
a. sengketa pertanahan.
b. konflik pertanahan.
c. perkara pertanahan.
d. kasus pertanahan.
Jawaban : c

81. Berikut ini merupakan sengketa atau konflik pertanahan yang menjadi kewenangan
Kementerian ATR/K.BPN, kecuali :

1. kesalahan prosedur dalam proses pengukuran, pemetaan dan/atau perhitungan luas.


2. kesalahan prosedur dalam proses pendaftaran penegasan dan/atau pengakuan hak atas tanah bekas
milik adat.
3. kesalahan prosedur dalam proses penetapan dan/atau pendaftaran hak tanah.
4. kesalahan prosedur dalam proses penetapan tanah terlantar.
5. tumpang tindih hak atau sertifikat hak atas tanah yang salah satu alas haknya jelas terdapat
kesalahan.
6. kesalahan dalam prosedur penandatanganan akta PPAT.
7. kesalahan prosedur dalam proses pemeliharaan data pendaftaran tanah.
8. kesalahan prosedur dalam proses penerbitan sertifikat pengganti.
9. kesalahan dalam memberikan informasi data pertanahan.
10. kesalahan prosedur dalam proses pemberian izin.
11. sengketa kepemilikan tanah antara penggugat dan tergugat di pengadilan.
12. penyalahgunaan pemanfaatan ruang.

a. 10 dan 12.
b. 6 dan 11.

95
c. 10 dan 11.
d. 6 dan 12.
Jawaban : b

82. Penyelesaian Sengketa dan Konflik dilakukan berdasarkan, kecuali :


a. inisiatif dari Kementerian ATR/K.BPN.
b. pengaduan masyarakat.
c. pengaduan pemegang hak.
d. laporan kepolisian.
Jawaban : d

83. Setelah menerima Laporan Penyelesaian Sengketa dan Konflik pertanahan, maka Kepala
Kantor Wilayah BPN atau Menteri menyelesaikannya dengan menerbitkan, kecuali :
a. Keputusan Pembatalan Hak Atas Tanah atau Pembatalan Sertifikat.
b. Keputusan Perubahan Data pada Sertifikat, Surat Ukur, Buku Tanah dan/atau Daftar Umum
lainnya.
c. Keputusan Pembatalan Perbuatan Hukum Pemindahan atau Pembebanan Hak Atas Tanah
atau HMASRS.
d. Surat Pemberitahuan bahwa tidak terdapat kesalahan administrasi.
Jawaban : c

84. Berapakah jangka waktu pemblokiran sertifikat hak atas tanah atau HMASRS berlaku,
dihitung sejak tanggal pemblokiran atau tanggal penetapan sita oleh pihak kepolisian,
kejaksaan, pengadilan atau lembaga penegak hukum lainnya?
a. 15 hari.
b. 30 hari.
c. 60 hari.
d. 90 hari.
Jawaban : b

96
AKTA PPAT, PAJAK, BEA, PNBP DAN LELANG HAK ATAS TANAH

1. Akta PPAT merupakan alat untuk membuktikan telah dilakukannya suatu perbuatan hukum,
yaitu pemindahan dan pembebanan hak atas tanah dan HMASRS, dimana keterangan tersebut
tercantum :
a. Penjelasan Pasal 45 ayat (1) PP No. 24 Tahun 1997.
b. Penjelasan Pasal 46 ayat (1) PP No. 24 Tahun 1997.
c. Penjelasan Pasal 45 ayat (1) PP No. 24 Tahun 2016.
d. Penjelasan Pasal 46 ayat (1) PP No. 24 Tahun 2016.
Jawaban : a

2. Apabila akta PPAT belum ditindaklanjuti dengan pendaftaran di Kantor Pertanahan, dan
perbuatan hukum batal atau dibatalkan, maka bagaimana dengan akta PPAT tersebut?
a. harus ada pembatalan dari pengadilan.
b. putusan pengadilan yang mengakibatkan berpindahnya pemegang hak atas tanah atau HMASRS.
c. pemindahan hak melalui lelang.
d. tidak berfungsi lagi.
Jawaban : d

3. Manakah pernyataan berikut ini yang benar tentang pemindahan hak?


a. Semua pemindahan hak atas tanah hanya dapat didaftarkan jika ada akta yang dibuat oleh PPAT
b. Akta yang tidak dibuat oleh PPAT tidak dapat digunakan sebagai bukti pemindahan hak.
c. Tanah yang bersengketa tidak dapat dibuatkan akta pemindahan hak oleh PPAT
d. Jawaban a dan c benar
Jawaban : d

4. Manakah pernyataan berikut yang benar tentang proses pemindahan hak dengan lelang?
a. Pemindahan hak dengan lelang dibuktikan dengan kutipan risalah lelang atau dengan akta
PPAT
b. Pejabat lelang wajib meminta keterangan tentang hak atas tanah yang akan dilelang selambat-
lambatnya 7 hari sebelum lelang
c. Lelang bidang tanah yang belum terdaftar mensyaratkan surat keterangan Kepala Desa/Kelurahan
d. Jawaban a dan b benar

97
Jawaban : a

5. Manakah pernyataan berikut yang benar tentang peralihan hak karena pewarisan?
a. Peralihan karena pewarisan didaftar jika hanya ada surat tanda bukti sebagai ahli waris
b. Warisan Bersama berupa Hak Atas Tanah tidak dapat dialihkan jika tidak ada akta pembagian
waris
c. Surat kematian pemegang hak wajib ada di setiap pendaftaran peralihan hak karena pewarisan
d. Jawaban a dan b benar
Jawaban : d

6. Manakah pernyataan berikut yang benar tentang peralihan hak karena penggabungan?
a. Peralihan hak karena penggabungan tidak harus didahului proses likuidasi perseroan
b. Hanya akta yang dibuat PPAT yang bisa dijadikan dasar peralihan hak karena peleburan
c. Penggabungan melalui proses likuidasi perseroan wajib dibuktikan dengn akta PPAT
d. Jawaban a dan c benar
Jawaban : d

7. Manakah pernyataan berikut yang benar tentang pemecahan hak atas tanah pertanian?
a. Ketentuan pemecahan tanah pertanian dan non pertanian adalah sama
b. Pemecahan tanah pertanian harus memperhatikan aturan tentang batas minimal
c. Pemecahan tanah pertanian membutuhkan izin dari Kepala Daerah Bupati
d. Jawaban a dan b benar
Jawaban : b

8. Manakah pernyataan berikut yang benar tentang pembagian hak bersama atas tanah hak
milik?
a. Semua pemegang hak sepakat mengenai pembagian hak bersama
b. Kesepakatan antar pemegang hak tidak harus dibuktikan dengan akta PPAT
c. Kantor Pertanahan tidak dapat memproses permohonan jika tidak ada akta PPAT
d. Jawaban a dan c benar
Jawaban : d

9. Manakah pernyataan berikut yang benar tentang hak tanggungan?


a. Hak tanggungan tidak dapat dialihkan
b. Riwayat hak tanggungan tidak dapat diketahui melalui sertipikat
98
c. Kepala Kantor Pertanahan dapat melakukan penolakan terhadap permohonan hak tanggungan
d. Jawaban a dan b benar
Jawaban : a

10. Tata usaha pendaftaran tanah untuk Hak Milik mempunyai satuan wilayah …..
a. Kecamatan
b. Kabupaten/Kota
c. Provinsi
d. Desa/Kelurahan
Jawaban : b

11. Satuan wilayah tata usaha pendaftaran tanah untuk hak tanggungan adalah ….
a. Kecamatan
b. Kabupaten/Kota
c. Provinsi
d. Desa/Kelurahan
Jawaban : b

12. Pelayanan yang masuk kategori pendaftaran pertama kali adalah …..
a. Pengakuan Hak
b. Peralihan Hak
c. Pembebanan Hak
d. Tukar Menukar
Jawaban : a

13. Dalam pelaksanaan pelayanan pertanahan melalui lelang, Kepala Kantor Pertanahan selambat-
lambatnya mengeluarkan Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT) atas permohonan dari
Kepala Kantor Lelang adalah …..
a. 3 hari kerja
b. 5 hari kerja
c. 7 hari kerja
d. 14 hari kerja
Jawaban : b

99
14. Orang asing dapat mempunyai rumah tinggal di Indonesia dengan hak pakai untuk luas 2000m 2
apabila rumah tersebut berada di Jakarta, maka berapa harga minimal rumah yang dapat
dimiliki oleh orang asing?
a. 10 Milyar
b. 5 Milyar
c. 3 Milyar
d. 2 Milyar
Jawaban : b

15. Berapa yang harus Saudara bayar untuk pendaftaran pemasangan hak tanggungan
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 128 Tahun 2015 apabila sertipikat hak atas tanah 5
buah dengan sertipikat hak tanggungan sampai dengan Rp. 1 milyar.
a. Rp. 50.000,00
b. Rp. 250.000,00
c. Rp. 200.000,00
d. Rp. 500.000,00
Jawaban : c

16. Dalam pendaftaran pertama kali ada kewajiban pemohon untuk memasang tanda batas yang
akan diukur oleh petugas ukur dengan persetujuan para tetangga batas, istilah yang dikenal
dengan …….
a. Lex specialis derogate legi generalis
b. Contradicture deliminatie
c. Contradicture Cadastral
d. Jawaban a, b, c salah
Jawaban : b

17. PT Angin Ribut telah memperoleh tanah dengan cara pelepasan hak dari masyarakat dengan
luas 50 ha dan diajukan permohonannya untuk perkebunan dengan diberikan Hak Guna
Usaha, PT Angin Ribut harus mengajukan permohonan kepada ….
a. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota
b. Kantor Wilayah BPN Provinsi
c. Kementrian ATR/BPN
d. Jawaban a dan b benar

100
Jawaban : b

18. Salah satu persyaratan peralihan hak atas tanah adalah penjual harus membayar PPH. Khusus
untuk perorangan, berapa persentase PPh yang dikenakan sesuai dengan Peraturan Nomor 34
Tahun 2016 ?
a. 1%
b. 2,5%
c. 3%
d. 5%
Jawaban : b

19. PT Margahayu Raya sebagai developer membangun perumahan dengan kategori RS dan RSS
dengan bantuan pembiayaan dari Pemerintah. Berapa persentase PPh yang dikenakan kepada
developer berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2016?
a. 1%
b. 1,5%
c. 2,5%
d. 3%
Jawaban : a

20. Dalam rangka memberikan kepastian hukum hak masyarakat maka pemerintah mempunyai
tugas untuk mensertipikatkan tanah masyarakat, sertipikat adalah alat bukti hak yang …..
a. Mutlak
b. Kuat
c. Penuh
d. Sangat mutlak
Jawaban : b

21. Dalam pembuatan akta jual beli harus dihadiri para pihak dan disaksikan sekurang-kurangnya
2 orang saksi, berapa usia dewasa yang telah ditetapkan untuk para pihak dan para saksi dalam
pelayanan pertanahan ? dan diatur dimana?
a. 17 tahun, SE Menteri ATR/BPN No. 4/SE/I/2015.
b. 18 tahun, SE Menteri ATR/BPN No. 4/SE/I/2015.
c. 16 tahun, SE Menteri ATR/BPN No. 9/SE/I/2017.

101
d. 21 tahun, SE Menteri ATR/BPN No. 9/SE/I/2017.
Jawaban : b

22. Akta yang dilarang dibuat oleh PPAT yaitu :


a. Akta pemberian hak guna bangunan/ hak pakai atas tanah hak milik
b. Akta peralihan hak tanggungan
c. Akta pemasukan ke dalam perubahan (inbreng)
d. Akta pemberian hak tanggungan
Jawaban : b

23. Akta PPAT dibuat dalam bentuk asli dalam 2 lembar yaitu ….
a. Lembar pertama sebanyak 2 rangkap disimpan oleh PPAT yang bersangkutan
b. Lembar pertama atau lembar kedua sebanyak 2 rangkap disimpan oleh PPAT yang bersangkutan
c. Lembar pertama 1 rangkap disimpan di kantor PPAT dan lembar kedua sebanyak 1
rangkap disampaikan ke kantor pertanahan
d. Lembar pertama dan kedua sebanyak 2 rangkap disampaikan ke kantor pertanahan
Jawaban : c

24. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
1997 tentang Pendaftaran Tanah serta Peraturan Kepala BPN RI Nomor 1 Tahun 2006 tentang
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998, PPAT wajib
menyampaikan akta PPAT dan dokumen lainnya kepada Kepala Kantor Pertanahan untuk
keperluan pendaftaran peralihan haknya dalam waktu paling kurang ….
a. 3 hari kerja sejak ditandatanganinya akta
b. 5 hari kerja sejak ditandatanganinya akta
c. 7 hari kerja sejak ditandatanganinya akta
d. 9 hari kerja sejak ditandatanganinya akta
Jawaban : c

25. Apa dasar hukum adanya 8 jenis akta PPAT?


a. Pasal 97 ayat (1) Perkaban No. 8 Tahun 2012.
b. Pasal 96 ayat (1) Perkaban No. 8 Tahun 2012.
c. Pasal 95 ayat (1) Perkaban No. 8 Tahun 2012.
d. Pasal 94 ayar (1) Perkaban No. 8 Tahun 2012.

102
Jawaban : b

26. Perubahan penting berkaitan dengan akta PPAT yang terdapat pada Pasal 1 Perkaban No. 8
Tahun 2012 adalah ….
a. penyiapan dan pembuatan akta-akta PPAT dilakukan sendiri oleh PPAT.
b. Akta PPAT dapat dibuat secara elektronik.
c. Pendaftaran APHT dilakukan langsung oleh kreditur pemegang hak tanggungan.
d. SKMHT selain dibuat dengan Akta PPAT, juga dapat dibuat dengan akta notaris.
Jawaban : a

27. Bentuk blanko akta PPAT diatur dalam :


a. Permen ATR/K.BPN No. 16 Tahun 2021.
b. PMNA/K.BPN No. 3 Tahun 1997
c. Perkaban No. 8 Tahun 2012.
d. Permen ATR/K.BPN No. 7 Tahun 2019.
Jawaban : b

28. Salah satu kewajiban PPAT adalah penandatanganan akta PPAT dihadapan para pihak harus
dilakukan dihadapan PPAT, hal ini dalam rangka menjamin lahirnya kekuatan pembuktian …
a. pembuktian lahiriah akta.
b. pembuktian materiil akta.
c. pembuktian formal akta.
d. pembuktian akta autentik.
Jawaban : c

29. Dimanakah kekuatan pembuktian formal akta terletak dalam struktur akta PPAT?
a. awal akta dan penutup akta.
b. badan akta dan penutup akta.
c. awal akta dan badan akta.
d. hanya awal akta.
Jawaban : a

30. Sebutkan minimal 2 syarat untuk pembuatan dan penandatanganan akta PPAT dalam hal isteri
pemegang hak meninggal dunia dan ada anak-anak yang sudah dewasa?

103
a. Asli sertifikat hak dan IMB.
b. Kutipan Akta Kematian isteri pemegang hak.
c. Surat Keterangan Ahli Waris / Penetapan Ahli Waris dari pengadilan.
d. b dan c benar.
Jawaban : d

31. Untuk memenuhi persyaratan akta PPAT disebut memiliki autentisitas sebagai akta autentik,
maka harus dipenuhi persyaratan, yaitu :
a. akta harus dibacakan oleh PPAT.
b. akta harus ditandatangani oleh para pihak atau penghadap dihadapan PPAT.
c. pembacaan dan penandatanganan akta harus disaksikan minimal 2 saksi.
d. semua benar.
Jawaban : d

32. Berdasarkan hukum adat, dikenal prinsip “terang dan tunai” artinya penyerahan hak atas
tanah (sifat zakelijke) dilakukan di hadapan pejabat umum yang berwenang, dalam hal ini
Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) serta pembayarannya (sifat zakelijke) dilakukan
secara tunai dan bersamaan (sifat obligatoir dan zakelijke bersatu). Prinsip tersebut tercantum
dimana?
a. Pasal 2 UUPA.
b. Pasal 3 UUPA.
c. Pasal 5 UUPA.
d. Pasal 20 UUPA.
Jawaban : c

33. Pihak penjual yang wajib menandatangani akta jual beli dihadapan PPAT ternyata seorang
anak yang belum dewasa dan dalam keadaan sakit ingatan, maka perbuatan hukum anak
tersebut dilakukan berdasarkan :
a. pengampuan hakim.
b. perwalian orang tuanya.
c. kuasa orang tuanya.
d. diwakili oleh BHP.
Jawaban : b

104
34. Jenis kertas dan ukuran kertas sampul akta PPAT beserta beratnya sesuai Perkaban No. 8
Tahun 2012 adalah :
a. kertas HVS ukuran 28,7 cm x 42 cm, berat 150 s/d 250 gram.
b. kertas HVS ukuran 29,5 cm x 42 cm, berat 150 s/d 250 gram.
c. kertas karton ukuran 29,7 cm x 42 cm, berat 150 s/d 250 gram.
d. kertas karton ukuran 29 cm x 42 cm, berat 150 s/d 250 gram.
Jawaban : c

35. Jenis dan ukuran kertas atau formulir akta PPAT beserta beratnya sesuai Perkaban No. 8
Tahun 2012 adalah :
a. kertas HVS ukuran 28,7 cm x 42 cm, berat 70 s/d 100 gram.
b. kertas HVS ukuran 29,5 cm x 42 cm, berat 70 s/d 100 gram.
c. kertas HVS ukuran 29,7 cm x 42 cm, berat 80 s/d 100 gram.
d. kertas HVS ukuran 29 cm x 42 cm, berat 80 s/d 100 gram.
Jawaban : c

36. Penulisan judul akta PPAT pada sampul akta PPAT diketik dengan huruf :
a. Time New Roman ukuran 12 warna hitam.
b. Time New Roman ukuran 28 warna hitam.
c. Bookman Old Style ukuran 12 warna hitam.
d. Bookman Old Style ukuran 28 warna hitam.
Jawaban : d

37. Penulisan setiap halaman formulir atau akta PPAT diketik dengan huruf :
a. Time New Roman ukuran 12 warna hitam.
b. Time New Roman ukuran 28 warna hitam.
c. Bookman Old Style ukuran 12 warna hitam.
d. Bookman Old Style ukuran 28 warna hitam.
Jawaban : c

38. Sampul akta PPAT berwarna :


a. hijau.
b. putih.
c. biru.

105
d. hitam.
Jawaban : b

39. Penulisan yang benar untuk minuta akta yang disampaikan kepada kantor pertanahan adalah :
a. AKTA TUKAR MENUKAR
Nomor : 10/2021
Lembar Pertama
b. AKTA HIBAH
Nomor : 10/X/2021
Lembar Kedua
c. AKTA JUAL BELI
Nomor : 10/2021
Lembar Kedua
d. AKTA PEMBEBANAN HAK TANGGUNGAN
Nomor : 10/10/2021
Lembar Pertama
Jawaban : c

40. Hal-hal yang tercantum dalam sampul akta PPAT adalah, kecuali :
a. Daerah kerja PPAT.
b. SK BPN RI, No. dan tanggal.
c. Judul Akta.
d. Sifat akta.
Jawaban : d

41. Hal-hal berikut ini yang membedakan Salinan akta PPAT dengan minuta akta PPAT, kecuali :
a. Salinan akta dijilid dengan sampul akta PPAT.
b. Ditempel teraan cap jabatan PPAT ditengah sisi kiri.
c. Lembar pertama dicoret.
d. Lembar pertama dan kedua dicoret.
Jawaban : c

42. Cara penulisan nomor akta PPAT adalah :


a. berganti setiap bulan.

106
b. berganti setiap tahun.
c. terus sampai pensiun.
d. sama dengan penomoran akta notaris.
Jawaban : b

43. Berikut ini merupakan contoh penulisan catatan kaki yang benar pada Akta PPAT :
a.

b.

c.

d.

Jawaban : a

44. Dalam pembuatan akta PPAT terdapat larangan untuk memuat kalimat : “menurut
keterangannya”, kecuali :
a. penghadap yang bersangkutan menyatakan menjamin keterangannya tersebut.
b. adanya saksi pengenal yang menguatkan keterangan penghadap.
c. dengan menyebutkan surat atau dokumen yang sah yang menguatkannya;
d. mengangkat sumpah didalam akta PPAT.
Jawaban : c

45. Dalam proses penandatanganan akta PPAT, terdapat 3 penghadap dan ketiganya tidak dikenal
oleh PPAT, bagaimana cara PPAT memenuhi prosedur pengenalan dalam pembuatan akta
PPAT?
107
a. PPAT mengenal secara non otonom melalui dua orang saksi pengenal.
b. PPAT mengenal secara otonom melalui dua orang saksi akta.
c. para penghadap menjadi saksi pengenal diantara mereka sendiri.
d. a dan c benar.
Jawaban : d

46. Bagaimana tata cara penyebutan tanggal, bulan dan tahun dalam pembuatan akta PPAT
berdasarkan Perkaban No. 8 Tahun 2012?
a. penyebutan tanggal, bulan dan tahun dinyatakan terlebih dahulu dengan angka masing-
masing dan selanjutnya dinyatakan dengan huruf secara berurutan (tidak sekaligus).
b. penyebutan tanggal, bulan dan tahun dinyatakan semuanya terlebih dahulu dengan angka dan
selanjutnya dinyatakan dengan huruf (sekaligus).
c. penyebutan dengan huruf mendahului penyebutan dengan angka.
d. tidak ditentukan secara pasti diserahkan kepada PPAT masing-masing.
Jawaban : a

47. Berikut ini merupakan fungsi komparisi dalam rangka menguraikan kewenangan bertindak,
kecuali :
a. untuk mengidentifikasi “kedudukan” penghadap sebagai apa?
b. untuk mengidentifikasi perihal “kewenangan bertindak” penghadap untuk kepentingan hukum
siapa?
c. untuk mengidentifikasi “dasar hukum” atas kedudukan dan kewenangan bertindak para penghadap
dalam kapasitasnya sebagai pihak.
d. untuk mengidentifikasi apakah penghadap dewasa atau tidak.
Jawaban : d

48. Berikut ini contoh komparisi dimana penghadap berkedudukan sebagai apa?
- Tuan Budiman, … dan seterusnya
pada saat ini berada di Kota Banjarbaru;------------------------------------------------------
menurut keterangannya untuk melakukan perbuatan hukum dalam akta ini-------
bertindak berdasarkan Penetapan Pengadilan Negeri Kota Banjarmasin---------
Nomor : 45/Pdt.P/2018/PN.Bjm tanggal 22 (dua puluh dua) bulan 12--------------

108
(Desember) tahun 2018 (dua ribu delapan belas), dalam hal dan sebagai----------
demikian sebagai wali datif bagi anak yang belum dewasa, yaitu :------------------
Nona Susilawati, … dan seterusnya

a. komparisi perwalian yang diangkat oleh hakim.


b. komparisi perwalian curator.
c. komparisi pengampu (curatele).
d. komparisi debitur pailit.
Jawaban : a

49. Pernyataan pemasukan hak atas tanah kedalam perusahaan yang dituangkan dalam akta
PPAT, harus dinyatakan dikompensasi dan atau diperhitungkan dengan apa ?
a. saham.
b. sejumlah uang.
c. nilai saham.
d. a dan c benar.
Jawaban : d

50. Bagaimana pelaksanaan penandatanganan akta PPAT, jika objek hak atas tanah yang menjadi
objek tukar menukar terletak di beberapa kota atau kabupaten yang berbeda?
a. penandatanganan akta PPAT dilakukan di masing-masing PPAT yang memiliki wilayah jabatan
yang sama dengan letak tanah.
b. penandatanganan akta PPAT bisa dipilih dilakukan di salah satu PPAT yang memiliki
wilayah jabatan yang sama dengan salah satu letak bidang tanah tersebut.
c. penandatanganan akta tukar menukar tidak bisa dilaksanakan, karena syaratnya objek hak atas
tanah yang dipertukarkan harus terletak pada wilayah jabatan PPAT yang sama.
d. penandatanganan akta tukar menukar di salah satu PPAT yang memiliki wilayah jabatan yang
sama dengan salah satu letak bidang tanah, sedangkan bidang tanah lainnya dilengkapi surat kuasa
dari PPAT lain.
Jawaban : b
51. Apakah diperlukan persetujuan pasangan, ketika dilakukan pembagian hak bersama yang
awalnya berasal dari warisan dan berupa tanah kosong, namun setelah itu para pemegang hak
bersama sepakat membangun hotel mewah diatas tanah tersebut?
a. perlu, jika hotel dibangun dari harta persatuan masing-masing pemegang hak bersama.
109
b. tidak perlu karena hukum tanah menganut azas pemisahan horizontal.
c. perlu karena hotel tersebut dipergunakan untuk tujuan komersil.
d. tidak perlu karena status objek hak atas tanah dilihat pada saat pertama kali dialihkan, yaitu saat
pewarisan yang merupakan tanah kosong.
Jawaban : a

52. Ada tiga kemungkinan perihal nilai kelebihan dalam pembagian hak bersama yang harus
dinyatakan dalam Akta Pembagian Hak Bersama, yaitu kecuali :
a. tidak terdapat kelebihan nilai yang diperoleh oleh salah satu pihak.
b. ada kelebihan nilai yang sesuai kesepakatan dikompensasikan dengan barang tertentu
seperti mobil.
c. para pihak melepaskan haknya atas kelebihan nilai yang diperoleh oleh pihak yang memperoleh
hak.
d. ada kelebihan nilai dan pihak yang memperoleh hak membayar kelebihan nilai tersebut kepada
pihak yang melepaskan hak Bersama.
Jawaban : b

53. Pemberian HGB atau Hak Pakai yang dibuatkan akta PPAT, hanya dapat diberikan diatas
tanah ….
a. HMASRS.
b. Hak Pakai atas Tanah Negara.
c. Hak Pengelolaan.
d. Hak Milik.
Jawaban : d

54. Dasar hukum pengenaan PPh berkaitan dengan pemindahan hak atas tanah atau HMASRS
adalah :
a. UU Nomor 36 tahun 2008.
b. PP Nomor 34 tahun 2016
c. a dan b benar.
d. a dan b salah.
Jawaban : c

110
55. Dasar hukum pengenaan BPHTB berkaitan dengan pemindahan hak atas tanah atau HMASRS
adalah :
a. UU Nomor 20 tahun 2000.
b. UU No. 28 tahun 2009.
c. a dan b benar.
d. a dan b salah.
Jawaban : c

56. Berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (1) PP No. 34 tahun 2016, disebutkan bahwa dasar
pengenaan PPh adalah :
a. nilai perolehan hak.
b. nilai pengalihan hak.
c. nilai pasar wajar.
d. nilai NJOP PBB.
Jawaban : b

57. Berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (2) PP No. 34 tahun 2016, nilai yang dipergunakan dalam
hal pengalihan HAT dan/atau bangunan yang dilakukan melalui tukar menukar, pelepasan hak,
penyerahan hak, hibah, waris, atau cara lain yang disepakati antara para pihak adalah :
a. nilai seharusnya diterima atau diperoleh berdasarkan harga pasar.
b. nilai sesungguhnya diterima atau diperoleh.
c. nilai berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang.
d. nilai NJOP PBB.
Jawaban : a

58. Berdasarkan ketentuan Pasal 6 PP No. 34 tahun 2016, orang pribadi berpenghasilan dibawah
PTKP yang melakukan pengalihan HAT dengan jumlah brutto pengalihan kurang dari Rp. 60
juta dan merupakan jumlah yang dipecah-pecah, dikenakan PPh sebesar :
a. Nihil.
b. 1%.
c. 2,5%.
d. 5%.
Jawaban : a

111
59. Berdasarkan ketentuan UU No. 28 Tahun 2009, disebutkan bahwa dasar pengenaan BPHTB
adalah :
a. nilai perolehan objek pajak.
b. nilai pengalihan hak.
c. nilai pasar wajar.
d. nilai NJOP PBB.
Jawaban : a

60. Berdasarkan ketentuan Pasal 87 ayat (2) UU No. 28 tahun 2009, nilai yang dipergunakan dalam
hal pengalihan HAT dan/atau bangunan yang dilakukan melalui jual beli adalah :
a. nilai pasar.
b. harga transaksi.
c. nilai validasi.
d. nilai NJOP PBB.
Jawaban : b

61. Berdasarkan ketentuan Pasal 87 ayat (2) UU No. 28 tahun 2009, nilai yang dipergunakan dalam
hal pengalihan HAT dan/atau bangunan yang dilakukan melalui Pemasukan dalam perseroan
atau badan hukum lainnya adalah :
a. nilai pasar.
b. harga transaksi.
c. nilai validasi.
d. nilai NJOP PBB.
Jawaban : a

62. Berdasarkan ketentuan Pasal 88 UU No. 28 Tahun 2009, tarif BPHTB ditetapkan :
a. 5%.
b. paling rendah 5%.
c. paling tinggi 5%.
d. rata-rata 5%.
Jawaban : c
63. Tarif BPHTB ditetapkan dengan apa?
a. Peraturan Dirjen Pajak.
b. Peraturan Daerah.
112
c. Peraturan Kepala Kantor Pertanahan.
d. Peraturan Menteri ATR/K.BPN.
Jawaban : b

64. BPHTB menjadi pajak daerah, dasar ketentuannya adalah :


a. Pasal 88 ayat (2) PP Nomor 34 tahun 2016
b. Pasal 88 ayat (2) UU Nomor 36 tahun 2008.
c. Pasal 88 ayat (2) UU Nomor 20 tahun 2000.
d. Pasal 88 ayat (2) UU No. 28 Tahun 2009.
Jawaban : d

65. Berikut ini adalah ketentuan pengecualian pengenaan BPHTB, kecuali :


a. objek pajak yang diperoleh perwakilan diplomatik dan konsulat berdasarkan atas asas
perlakuan timbal balik.
b. objek pajak yang diperoleh orang pribadi atau badan karena wakaf.
c. objek pajak yang diperoleh orang pribadi atau badan yang digunakan untuk kepentingan
ibadah.
d. objek pajak yang diperoleh orang pribadi.
Jawaban : d

66. NPOPTKP sebagai pengurang atas nilai perolehan objek pajak, ditetapkan :
a. Rp. 60 juta.
b. paling rendah Rp. 60 juta.
c. paling tinggi Rp. 60 juta.
d. rata-rata Rp. 60 juta
Jawaban : b

67. NPOPTKP sebagai pengurang atas nilai perolehan objek pajak dari perbuatan hukum hibah
wasiat dan peristiwa hukum pewarisan, ditetapkan :
a. Rp. 300 juta.
b. paling rendah Rp. 300 juta.
c. paling tinggi Rp. 300 juta.
d. rata-rata Rp. 300 juta
Jawaban : b

113
68. Perhitungan PPh dan BPHTB berkaitan dengan pengalihan hak atas tanah atau HMASRS
adalah terhadap jumlah brutto, yaitu :
a. nilai yang sesungguhnya diterima atau diperoleh dalam hal pengalihan tidak dipengaruhi
hubungan istimewa.
b. nilai pasar wajar objek hak atas tanah dan HMASRS yang menjadi objek pengalihan.
c. nilai yang seharusnya diterima atau diperoleh dalam hal pengalihan dipengaruhi hubungan
istimewa.
d. a dan c benar.
Jawaban : d

69. Hitunglah PPh dan BPHTB jual beli dengan nilai pengalihan / perolehan hak sebesar Rp. 1
milyar!
a. PPh = Rp. 10 juta, BPHTB = Rp. 47 juta.
b. PPh = Rp. 25 juta, BPHTB = Rp. 47 juta.
c. PPh = Rp. 50 juta, BPHTB = Rp. 35 juta.
d. PPh = Rp. 10 juta, BHPTB = Rp. 47 juta.
Jawaban : b

70. Hitunglah PPh dan BPHTB jual beli dengan uraian sebagai-berikut :
Harga Jual Beli Objek A = Rp. 20.000.000 (nilai pecahan)
Harga Jual Beli Objek B = Rp. 20.000.000 (nilai pecahan)
Total Nilai Pasar = Rp. 40.000.000 (bukan jumlah yang dipecah-2)
Penghasilan Pihak Yang Mengalihkan : Rp. 50 juta (dibawah PTKP)
Wajib pajak menunjukkan SKBP (Surat Keterangan Bebas Pajak) sebelum membuat dan atau
menandatangani Akta PPAT.
a. PPh = Nihil, BPHTB = Nihil.
b. PPh = Rp. 1 juta, BPHTB = Nihil.
c. PPh = Rp. 400 ribu, BPHTB = Nihil.
d. PPh = Rp. 2 juta, BHPTB = Nihil.
Jawaban : a
71. Hitunglah PPh dan BPHTB tukar menukar dengan uraian sebagai-berikut :
Nilai Pasar Objek A = Rp. 1.000.000.000
Nilai Pasar Objek B = Rp. 800.000.000

114
a. Pihak A membayar PPh Objek A = Rp. 20 juta dan BPHTB Objek B = Rp. 37 juta.
b. Pihak A membayar PPh Objek A = Rp. 25 juta dan BPHTB Objek B =.Rp. 47 juta.
c. Pihak B membayar PPh Objek B = Rp. 20 juta dan BPHTB Objek A = Rp. 37 juta.
d. b dan c benar
Jawaban : d

72. Apakah dasar hukumnya bahwa hibah adalah objek PPh?


a. Pasal 1 ayat (2) PP No. 36 tahun 2008
b. Pasal 1 ayat (2) PP No. 34 tahun 2016
c. Pasal 2 ayat (2) PP No. 36 tahun 2016
d. Pasal 2 ayat (2) PP No. 34 tahun 2016
Jawaban : b

73. Berikut ini adalah ketentuan pengecualian pengenaan hibah (nihil), kecuali :
a. Hibah dari orang tua kepada anak / sebaliknya dalam satu derajat.
b. Hibah dari badan keagamaan, badan pendidikan, badan sosial termasuk yayasan, koperasi / orang
pribadi yg menjalankan usaha mikro dan kecil, sepanjang tdk ada hubungan dengan usaha,
pekerjaan, kepemilikan / penguasaan diantara pihak pihak yang bersangkutan.
c. Hibah dari orang pribadi berpenghasilan dibawah PTKP yang melakukan pengalihan HAT dengan
jumlah brutto pengalihan kurang dari Rp. 60 juta dan bukan merupakan jumlah yang dipecah-
pecah.
d. Hibah tanpa ada hubungan darah, hibah antara adik kakak, hibah hubungan darah bukan
satu derajat keatas atau kebawah.
Jawaban : d

74. Hitunglah PPh dan BPHTB hibah dengan uraian sebagai-berikut :


Nilai Pasar Objek A = Rp. 20.000.000 (nilai pecahan)
Nilai Pasar Objek B = Rp. 30.000.000 (nilai pecahan)
Nilai Pasar Objek C = Rp. 20.000.000 (nilai pecahan)
Total Nilai Pasar = Rp. 70.000.000 (bukan jumlah yang dipecah-2)
Penghasilan Pihak Yang Mengalihkan : Rp. 50 juta (dibawah PTKP)
a. PPh = Nihil, BPHTB = Nihil.
b. PPh = Rp. 1.750.000, BPHTB = Nihil.
c. PPh = Rp. 1.750.000, BPHTB = Rp. 500.000.

115
d. PPh = Nihil, BPHTB = Rp. 500.000.
Jawaban : c

75. Berikut ini adalah ketentuan PPh dan BPHTB pemasukan dalam perusahaan (inbreng)
berdasarkan UU No. 36 Tahun 2008 :
a. pihak yang memasukkan inbreng : wajib membayar PPh.
b. pihak yang menerima inbreng : wajib membayar BPHTB.
c. pihak yang menerima inbreng : tidak wajib membayar PPh.
d. semua benar.
Jawaban : d

76. Hitunglah PPh dan BPHTB pemasukan dalam perusahaan (inbreng) dengan uraian sebagai-
berikut :
Nilai Pasar Objek = Rp. I milyar.
a. PPh = Rp. 25 juta, BPHTB = Rp. 47 juta.
b. PPh = Rp. 50 juta, BPHTB = Rp. 35 juta.
c. PPh = Rp. 10 juta, BPHTB = Rp. 47 juta.
d. PPh = Rp. 10 juta, BHPTB = Rp. 47 juta.
Jawaban : a

77. Hitunglah PPh dan BPHTB pembagian hak bersama dengan uraian sebagai-berikut :
Nilai Pengalihan / Perolehan Hak = Rp. 1.000.000.000
(nilai sesungguhnya diterima berdasarkan kesepakatan jual beli – dalam hal tidak dipengaruhi
hubungan istimewa)
Jumlah Pemegang Hak Bersama misalnya : 4 orang / pihak
a. PPh = Rp. 12.500.000, BPHTB = Rp. 22.000.000.
b. PPh = Rp. 18.750.000, BPHTB = Rp. 34.500.000.
c. PPh = Rp. 25 juta, BPHTB = Rp. 47 juta.
d. PPh = Rp. 25 juta, BHPTB = Rp. 34.500.000.
Jawaban : b

78. Hitunglah PPh dan BPHTB pemberian HGB / HP diatas HM dengan uraian sebagai-berikut :
Nilai Pasar Objek = Rp. I milyar.
a. PPh = Rp. 25 juta, BPHTB = Rp. 47 juta.

116
b. PPh = Rp. 50 juta, BPHTB = Rp. 35 juta.
c. PPh = Rp. 10 juta, BPHTB = Rp. 47 juta.
d. PPh = Rp. 10 juta, BHPTB = Rp. 47 juta.
Jawaban : a

79. Berdasarkan Pasal 32 PP No. 24 Tahun 2016, biaya jasa (honorarium) PPAT berkaitan dengan
pembuatan Akta PPAT adalah :
a. 1 per mil x harga yang tercantum dalam akta.
b. 1% x harga yang tercantum dalam akta.
c. maksimal 1% x harga yang tercantum dalam akta.
d. maksimal 1 per mil x harga yang tercantum dalam akta.
Jawaban : c

PEMBINAAN & PENGAWASAN PPAT, UJIAN DAN MAGANG CALON


PPAT DAN PENINGKATAN KUALITAS
117
1. Kegiatan administratif yang bersifat preventif dan represif oleh Menteri yang bertujuan untuk
menjaga agar para PPAT dalam menjalankan jabatannya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, merupakan pengertian dari :
a. Pembinaan PPAT.
b. Pengawasan PPAT.
c. Pendidikan dan Pelatihan PPAT.
d. Peningkatan Kualitas PPAT.
Jawaban : b

2. Usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan oleh Menteri terhadap PPAT secara efektif dan
efisien untuk mencapai kualitas PPAT yang lebih baik, merupakan pengertian dari :
a. Pembinaan PPAT.
b. Pengawasan PPAT.
c. Pendidikan dan Pelatihan PPAT.
d. Peningkatan Kualitas PPAT.
Jawaban : a

3. Pembinaan dan pengawasan PPAT diatur dalam :


a. Permen ATR/K.BPN No. 7 Tahun 2019.
b. Permen ATR/K.BPN No. 10 Tahun 2017.
c. Permen ATR/K.BPN No. 9 Tahun 2019.
d. Permen ATR/K.BPN No. 2 Tahun 2018.
Jawaban : d

4. Pembinaan dan pengawasan PPAT dilakukan oleh siapa dan bagaimana mekanismenya ?
a. oleh Menteri melalui pemberian kewenangan kepada MPP PPAT.
b. bersama-sama oleh Kepala Kanwil BPN dan Kepala Kantor Pertanahan.
c. oleh Kepala Kanwil BPN melalui MPPW PPAT.
d. oleh Kepala Kantor Pertanahan melalui MPPD PPAT.
Jawaban : a
5. Pembinaan dan pengawasan PPAT didaerah dilakukan oleh siapa dan berkedudukan dimana?
a. MPPD berkedudukan di Kantor Pertanahan.
b. MPPD berkedudukan di Pengda IPPAT.
118
c. MPPW berkedudukan di Kantor Wilayah BPN.
d. MPPW berkedudukan di Pengwil IPPAT.
Jawaban : a

6. Tujuan Pembinaan dan pengawasan PPAT adalah, kecuali :


a. mewujudkan PPAT yang professional.
b. mewujudkan PPAT yang berintegritas.
c. mewujudkan PPAT yang melaksanakan jabatan PPAT sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan Kode Etik.
d. mewujudkan PPAT yang setia kepada NKRI.
Jawaban : d

7. Subjek yang terhadapnya dilakukan pembinaan dan pengawasan PPAT adalah, kecuali :
a. PPAT.
b. PPAT Sementara.
c. PPAT Khusus.
d. PPAT Pengganti Antar Waktu.
Jawaban : d

8. Pembinaan oleh Kepala Kantor Wilayah BPN dan Kepala Kantor Pertanahan dapat berupa,
kecuali :
a. penegakan aturan hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang PPAT.
b. penyampaian dan penjelasan serta sosialisasi, diseminasi kebijakan dan peraturan perundang-
undangan pertanahan.
c. pemeriksaan ke kantor PPAT dalam rangka pengawasan secara periodik.
d. pembinaan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi PPAT sesuai Kode Etik.
Jawaban : a

9. Pengawasan oleh Kepala Kantor Wilayah BPN dan Kepala Kantor Pertanahan dapat berupa,
kecuali :
a. pengawasan terhadap pelaksanaan jabatan PPAT.
b. pengawasan terhadap pelaksanaan kode etika jabatan PPAT.

119
c. penegakan aturan hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
PPAT.
d. pengawasan terhadap pembuatan akta PPAT.
Jawaban : b

10. Pengawasan terhadap pelaksanaan jabatan PPAT dapat dilakukan terhadap :


1. tempat kedudukan kantor PPAT.
2. stempel jabatan PPAT.
3. papan nama, dan kop surat PPAT.
4. penggunaan formulir akta.
5. pembuatan akta dan penyampaian akta.
6. penyampaian laporan bulanan akta.
7. pembuatan daftar akta PPAT.
8. penjilidan akta, warkah pendukung akta, protokol atau penyimpanan bundel asli akta.

a. 1 s/d 3 benar.
b. 4 s/d 8 benar.
c. semua benar.
d. semua salah.
Jawaban : c

11. Pemberian sanksi pemberhentian yang dikenakan terhadap PPAT yang melakukan
pelanggaran dapat berupa, kecuali :
a. pemberhentian sementara.
b. pemberhentian dengan hormat.
c. pemberhentian dengan tidak hormat.
d. pemberhentian sebagai anggota perkumpulan.
Jawaban : d

12. Susunan keanggotaan MPPP PPAT terdiri atas :


a. 1 (satu) orang ketua, dari unsur Kementerian yang dijabat oleh Direktur Jenderal atau
pejabat yang ditunjuk, 1 (satu) orang wakil ketua, yang dijabat oleh unsur IPPAT dan 9
(sembilan) orang anggota, dengan komposisi 5 (lima) orang dari unsur Kementerian dan 4
(empat) orang dari unsur IPPAT.

120
b. 1 (satu) orang ketua, dari unsur Kementerian yang dijabat oleh Direktur Jenderal atau pejabat yang
ditunjuk, 1 (satu) orang wakil ketua, yang dijabat oleh unsur IPPAT dan 9 (sembilan) orang
anggota, dengan komposisi 4 (empat) orang dari unsur Kementerian dan 5 (lima) orang dari unsur
IPPAT.
c. 1 (satu) orang ketua, dari unsur Kementerian yang dijabat oleh Direktur Jenderal atau pejabat yang
ditunjuk, 1 (satu) orang wakil ketua, yang dijabat oleh unsur IPPAT dan 7 (tujuh) orang anggota,
dengan komposisi 4 (empat) orang dari unsur Kementerian dan 3 (tiga) orang dari unsur IPPAT.
d. 1 (satu) orang ketua, dari unsur Kementerian yang dijabat oleh Direktur Jenderal atau pejabat yang
ditunjuk, 1 (satu) orang wakil ketua, yang dijabat oleh unsur IPPAT dan 7 (tujuh) orang anggota,
dengan komposisi 3 (tiga) orang dari unsur Kementerian dan 4 (empat) orang dari unsur IPPAT.
Jawaban : a

13. Bagaimanakah aturan penambahan jumlah MPPD PPAT?


a. setiap kelipatan 100 (seratus) PPAT dalam daerah kabupaten/kota ditambahkan 2 (dua) anggota
MPPD.
b. penambahan jumlah anggota MPPD tidak boleh melebihi jumlah anggota MPPP.
c. penambahan jumlah anggota MPPD boleh sama dengan jumlah anggota MPPP.
d. a dan b benar
Jawaban : d

14. Apa yang dapat dilakukan oleh Kepala Kantor Pertanahan jika ditemukan pelanggaran oleh
PPAT yang sudah secara jelas telah terbukti dan nyata?
a. memberhentikan sementara PPAT.
b. dapat langsung memberikan sanksi teguran tertulis kepada PPAT.
c. memerintahkan MPPD PPAT untuk menjatuhkan sanksi kepada PPAT.
d. tidak dapat langsung memberikan sanksi teguran tertulis kepada PPAT, tanpa melalui pemeriksaan
oleh MPPD.
Jawaban : b

15. MPP PPAT pada tingkatan mana yang berwenang menjatuhkan sanksi pemberhentian
sementara PPAT?
a. MPPD PPAT.
b. MPPW PPAT.
c. MPPP PPAT.
121
d. Menteri.
Jawaban : b

16. Dasar hukum yang mengatur mengenai tata cara ujian, magang, pengangkatan dan
perpanjangan masa jabatan PPAT adalah :
a. Permen ATR/K.BPN No. 7 Tahun 2019.
b. Permen ATR/K.BPN No. 10 Tahun 2017.
c. Permen ATR/K.BPN No. 9 Tahun 2019.
d. Permen ATR/K.BPN No. 2 Tahun 2018.
Jawaban : b

17. Ada tiga hal yang harus dilalui oleh calon PPAT sebelum dapat diangkat sebagai PPAT,
kecuali:
a. ujian PPAT.
b. magang PPAT.
c. pelatihan dasar PPAT
d. peningkatan kualitas PPAT.
Jawaban : c

18. Materi ujian PPAT meliputi, kecuali :


1. hukum pertanahan nasional.
2. organisasi kelembagaan kementerian.
3. hak tanah dan pendaftaran tanah.
4. peraturan jabatan PPAT.
5. pembuatan akta PPAT.
6. kode etik profesi PPAT.
7. peraturan lelang.

a. 6.
b. 7.
c. 4.
d. 2 dan 7.
Jawaban : b

122
19. Pelaksanaan magang dilakukan sebelum mengikuti Ujian PPAT, dan dilaksanakan selama ….
a. 2 (dua) tahun pada Kantor Pertanahan dan Kantor PPAT, dengan pembagian waktu : 1 (satu)
tahun di Kantor Pertanahan dan 1 (satu) tahun di Kantor PPAT.
b. 2 (dua) tahun pada Kantor Pertanahan dan Kantor PPAT, dengan pembagian waktu : 6 (enam)
bulan di Kantor Pertanahan dan 1,5 (satu setengah) tahun di Kantor PPAT.
c. 1 (satu) tahun pada Kantor Pertanahan dan Kantor PPAT, dengan pembagian waktu : 6
(enam) bulan di Kantor Pertanahan dan 6 (enam) bulan di Kantor PPAT.
d. 1 (satu) tahun pada Kantor Pertanahan dan Kantor PPAT, dengan pembagian waktu : 3 (tiga)
bulan di Kantor Pertanahan dan 9 (sembilan) bulan di Kantor PPAT.
Jawaban : c

20. Peningkatan kualitas PPAT dapat diikuti oleh :


a. Lulusan MKn yang akan mengikuti ujian PPAT.
b. PPAT yang telah menjabat atau berpraktik.
c. Camat yang ditunjuk sebagai PPAT Sementara.
d. a s/d c benar.
Jawaban : d

123

Anda mungkin juga menyukai