Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN ISPA

Pokok pembahasan : Penyakit ISPA

Sub Pokok Pembahasan : Pengertian penyakit ISPA, Tanda Gejala, dan


Penanganannya

Sasaran : Keluarga

Waktu : ± 30 menit

Tanggal : 02 Februari 2024

Tempat : NS 5B RS TMC Kota Tasikmalaya

Penyuluh : Entin Prihatini

A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan ± 30 menit, diharapkan keluarga mampu
memahami dan mengerti tentang cara penanganan penyakit ISPA.
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama ± 30 menit, diharapkan keluarga
dapat :
1. Menjelaskan definisi penyakit ISPA
2. Mampu menjelaskan tanda dan gejala penyakit ISPA
3. Mampu menjelaskan cara penanganan penyakit ISPA
C. Materi penyuluhan (terlampir)
1. Pengertian penyakit ISPA
2. Penanganan penyakit ISPA
D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
1. Leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan

N Tahap Kagiatan
Waktu Sasaran Media
o Kegiatan Penyuluhan
1 Pembukaan ±5 menita. Mengucapkan a. Menjawab salam Kata-kata/
salam b. Mendengarkan dan kalimat
b. Memperkenalkan menyimak
diri c. Bertanya mengenai
c. Menyampaikan perkenalan dan
tentang tujuan jika ada
tujuan pokok yang kurang jelas
materi
d. Menyampaikan
pokok pembahasan
e. Kontrak waktu
2 Pelaksanaan ±20 a. Penyampaian a. Mendengarkan dan Leaflet
menit Materi menyimak
b. Menjelaskan b. Bertanya mengenai
definisi penyakit hal-hal yang belum
ISPA jelas dan
c. Menjelaskan tanda dimengerti
dan gejala penyakit
ISPA
d. Menjelaskan cara
penaganan
penyakit ISPA
e. Tanya Jawab
f. Memberikan
kesempatan pada
peserta untuk
bertanya
3 Penutup ±5 menit a.Melakukan evaluasi a. Sasaran menjawab Kata-kata/
b.Menyampaikan tentang pertanyaan kalimat
kesimpulan materi yang diajukan
c.Mengakhiri b. Mendengar dan
pertemuan dan memperhatikan
menjawab salam c. Menjawab salam
G. Evaluasi
Diharapkan keluarga mampu :
1. Menjelaskan definisi penyakit ISPA
2. Mampu menjelaskan tanda dan gejala penyakit ISPA
3. Mampu menjelaskan cara penaganan penyakit ISPA

H. DAFTAR PUSTAKA
Karundeng,Y. M. (2016). Hubungan Peran Orang TuaDalam Pencegahan
ISPA Pada Balita di Puskesmas Bilalang Kota Kotambgu. E-Journal
Keperawatan (e-Kep) Volume 4 nomor 1.
Rosana,E.N. (2016). Faktor Resiko Kejadian ISPA Pada Balita Ditinjau Dari
Lingkungan Dalam Rumah Di Wilayah Kerja Puskesmas Blado1.
(http://lib.unnes.ac.id)
Wijayaningsih, K. S. (2013). Asuhan Keperawatan Anak. Jakarta: CV. Trans
Info Media.
Yustiawan,E., Immawati, N. R. D. (2022). Penerapan Inhalasi Sederhana
Mnggunakan Minyak Kayu Putih untuk Meningkatkan Bersihan Jalan
Napas pada Anak dengan ISPA diWilayah Kerja Puskesmas Metro.
Jurnal Cendekia Muda, 2(1).
Lampiran Materi

Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)

I. Definisi ISPA
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah radang akut saluran
pernapasan atas maupun bawah yang disebabkan oleh bakteri, dan virus tanpa
atau disertai dengan radang parenkim paru (Wijayaningsi, 2013).
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang
melibatkan organ saluran pernafasan bagian atas dan saluran pernafasan
bagian bawah. Infeksi ini disebabkan oleh virus, jamur, dan bakteri. ISPA
akan menyerang host, apabila ketahanan tubuh (immunologi) menurun.
Penyakit ISPA ini paling banyak di temukan pada anak di bawah lima tahun
karena pada kelompok usia ini adalah kelompok yang memiliki sistem
kekebalan tubuh yang masih rentan terhadap berbagai penyakit (Karundeng
Y.M, et al. 2016).

II. Tanda dan Gejala Penyakit ISPA


Gejala ISPA berdasarkan tingkat keparahan adalah sebagai berikut (Rosana,
2016):
a. Gejala dari ISPA ringan
Seseorang balita dinyatakan menderita ISPA ringan jika ditemukan satu
atau lebih gejala-gejala sebagai berikut :
1) Batuk.
2) Serak, yaitu anak bersuara parau pada waktu mengeluarkan suara
(pada waktu berbicara atau menangis).
3) Pilek, yaitu mengeluarkan lendir atau ingus dari hidung.
4) Panas atau demam, suhu badan lebih dari 37°C atau jika dahi anak
diraba dengan punggung tangan terasa panas.
b. Gejala dari ISPA sedang
Seseorang balita dinyatakan menderita ISPA sedang jika dijumpai gejala
dari ISPA ringan disertai satu atau lebih gejala-gejala sebagai berikut :
1) Pernapasan cepat (fast breathing) sesuai umur yaitu: untuk kelompok
umur kurang dari 2 bulan frekuensi nafas 60 kali per menit atau lebih
untuk umur 2 -< 5 tahun.
2) Suhu tubuh lebih dari 39°C.
3) Tenggorokan berwarna merah.
4) Timbul bercak-bercak merah pada kulit menyerupai bercak campak.
5) Telinga sakit atau mengeluarkan nanah dari lubang telinga.
6) Pernapasan berbunyi seperti mengorok (mendengkur).
c. Gejala dari ISPA berat
Seseorang balita dinyatakan menderita ISPA berat jika dijumpai gejala-
gejala ISPA ringan atau ISPA sedang disertai satu atau lebih gejala-gejala
sebagai berikut :
1) Bibir atau kulit membiru.
2) Anak tidak sadar atau kesadaran menurun.
3) Pernapasan berbunyi seperti mengorok dan anak tampak gelisah.
4) Sela iga tertarik ke dalam pada waktu bernafas.
5) Nadi cepat lebih dari 160 kali per menit atau tidak teraba.
6) Tenggorokan berwarna merah.

III. Cara Penanganan Penyakit ISPA


Penatalaksanaan terapi keperawatan juga dapat diberikan pada penderita
ISPA. Terapi yang tepat untuk menangani ISPA aromaterapi dengan minyak
esensial, seperti basil, minyak kayu putih, eukaliptus, frankincese, lavender,
marjoram, peppermint, atau rosemary dapat mengurangi kongesti dan
meningkatkan kenyamanan dan kesembuhan. Ajarkan pasien bahwa minyak
esensial ini digunakan hanya untuk inhalasi, bukan untuk dikonsumsi
internal. Terapi komplementer yang dapat diberikan pada penderita ISPA
yaitu inhalasi sederhana dengan menggunakan minyak kayu putih. Inhalasi
sederhana adalah suatu tindakan memberikan inhalasi atau menghirup uap
hangat untuk mengurangi sesak napas, melonggarkan jalan napas,
memudahkan pernapasan dan mengencerkan sekret atau dahak. Tujuan
inhalasi sederhana menggunakan minyak kayu putih yaitu untuk
meningkatkan bersihan jalan nafas pada anak dengan ISPA. (Yustiawan,
Immawati,& Dewi 2021).

Anda mungkin juga menyukai