Anda di halaman 1dari 25

TUGAS 1 PERTEMUAN 2

PENGANTAR TEKNIK LEPAS PANTAI

DISUSUN OLEH:
Nama : Christian Willy Silitonga
NIM : 120300106
Dosen : Elsa Riskiya Kencana, S.T., M.Sc.

PROGRAM STUDI TEKNIK KELAUTAN


JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
LAMPUNG SELATAN
2023
a. Jelaskan pengertian/fungsi dari istilah yang ada di slide materi pembelajaran
minggu 1 (Minimal 30 istilah).

Penyelesaian :

Adapun beberapa istilah dari pembelajaran pada minggu pertama mengenai


bangunan lepas pantai diantaranya sebagai berikut:

1. Offshore Engineering

Offshore engineering dapat didefinisikan sebagai cabang dari rekayasa atau teknik
yang berkaitan dengan perancangan, konstruksi, dan pemeliharaan struktur dan
sistem yang beroperasi di perairan lepas pantai, seperti laut dalam atau laut terbuka.
Ini mencakup berbagai aspek dan disiplin ilmu teknik yang terkait dengan proyek-
proyek yang terjadi di laut, dan umumnya terkait dengan industri perminyakan dan
gas bumi, energi terbarukan laut, transportasi laut, dan infrastruktur laut lainnya.
Adapun aspek utama dalam offshore engineering ialah perancangan struktur,
teknologi pengeboran, manajemen proyek, ketahanan terhadap cuaca ektrim,
teknologi pengangkutan dan instalasi, serta ketahanan terhadap lingkungan.

Offshore engineering juga memiliki keterkaitan erat dengan disiplin ilmu lain
seperti geoteknik, hidrodinamika, ilmu material, dan kontrol teknik. Hal ini
merupakan bidang yang berkembang pesat karena peningkatan permintaan akan
sumber daya energi dan perluasan aktivitas manusia di perairan lepas pantai.

Gambar 1. Offshore Engineering


2. Fixed Bottom Platform

Fixed bottom platform (platform dasar tetap) dapat diartikan sebagai salah satu jenis
struktur laut yang biasa dimanfaatkan dalam industri offshore, terutama dalam
pengeboran minyak dan gas serta pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai.
Platform ini dirancang untuk tetap berada di tempatnya dan menopang fasilitas
diatasanya. Adapun beberapa ciri dari jenis platform ini ialah memiliki stabilitas
yang tinggi, konstruksi terendam, pemeliharaan yang teratur, stabilitas geoteknik.
Platform dasar tetap merupakan salah satu pilihan untuk lokasi offshore yang
dangkal hingga menengah. Pemilihan jenis platform tergantung pada faktor-faktor
seperti kondisi lingkungan, kedalaman air, serta tujuan utama dari fasilitas yang
akan dibangun di atasnya.

Gambar 2. Fixed Bottom Platform

3. TLP (Tension Leg Platform)

Tension Leg Platform (TLP) dapat didefinisikan sebagai suatu bangunan anjungan
lepas pantai yang biasanya digunakan untuk kegiatan eksplorasi migas di laut
dalam. Salah satu permasalahan yang sering terjadi adalah goncangan TLP sebagai
respon terhadap gelombang laut (Akmal, 2022). TLP dirancang untuk menjaga
platform tetap di atas permukaan air dengan menggunakan kabel tegangan
(mooring) yang menghubungkan platform dengan dasar laut. Keuntungan dari TLP
termasuk kestabilan yang tinggi, kemampuan untuk bekerja di kedalaman air yang
dalam, serta fleksibilitas dalam mengatasi kondisi lingkungan yang berubah-ubah.
Gambar 3. Tension Leg Platform

4. Semi FPS

Semi-FPS (Floating Production System) dengan desain semi-submersible. Jenis


platform ini merupakan jenis platform lepas pantai yang digunakan dalam industri
minyak dan gas bumi untuk keperluan produksi minyak dan gas di perairan dalam.
Semi-FPS merupakan salah satu dari beberapa jenis sistem produksi lepas pantai
yang digunakan, dan memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari jenis
lainnya. Semi-FPS merupakan salah satu opsi yang populer dalam industri minyak
dan gas bumi untuk lokasi di perairan dalam karena kemampuannya untuk bekerja
di kedalaman air yang dalam sambil tetap menjaga kestabilan dan efisiensi operasi
produksi.

5. Spar

Spar platform dapat didefinisikan sebagai salah satu jenis struktur lepas pantai yang
digunakan dalam industri minyak dan gas bumi serta dalam proyek energi
terbarukan laut, terutama pengeboran minyak dan gas serta pembangkit listrik
tenaga angin lepas pantai. Spar platform juga memiliki ciri khas berbentuk silinder
panjang yang mengapung secara vertikal di atas permukaan laut. Spar platform
merupakan salah satu alternatif yang cukup populer untuk lokasi offshore yang
dalam atau sangat dalam karena kemampuannya untuk menjaga stabilitas dan
mengatasi kondisi lingkungan yang keras. Konstruksi dan instalasi spar platform
biasanya melibatkan proses yang rumit, termasuk pengangkutan dan
penenggelaman platform di lokasi lepas pantai.
Gambar 4. Spar
6. FPSO

FPSO (Floating Production Storage and Offloading) merupakan salah satu


bangunan pengeboran dan penyimpanan minyak lepas pantai yang bersifat mobile
(bergerak). Dengan adanya pengaruh beban lingkungan yang bersifat acak dan
siklik, dapat mempengaruhi perilaku struktur kapal FPSO (Talia & Muhammad,
2018). FPSO juga dapat dijadikan sebagai alternatif solusi yang fleksibel dan
efisien untuk produksi minyak dan gas bumi di lokasi yang terletak di perairan
dalam atau di lokasi yang sulit dijangkau.

Gambar 5. FPSO

7. Oscillating Body System

Oscillating Body System dapat diartikan sebagai suatu sistem yang melibatkan
gerakan berulang atau osilasi dari sebuah benda atau sistem benda. Osilasi
merupakan pergerakan bolak-balik yang teratur di sekitar titik keseimbangan atau
posisi awal.
Gambar 6. Oscillating Body System

8. Powerbuoy

PowerBuoy dapat didefinisikan sebagai salah satu sistem pengumpul energi ombak
yang berfungsi dalam mengubah energi kinetik gelombang laut menjadi listrik.
Sistem ini umumnya terdiri dari struktur pelampung yang diikatkan ke dasar laut
dan dilengkapi dengan berbagai jenis mekanisme yang mengubah gerakan
gelombang menjadi energi listrik. Cara kerja PowerBuoy melibatkan gerakan
gelombang yang menggerakkan struktur pelampung. Gerakan ini kemudian
digunakan untuk menggerakkan generator atau perangkat lain yang menghasilkan
listrik.

Gambar 7. Powerbuoy

9. Pelamis

Pelamis merupakan salah satu sistem pembangkit listrik gelombang laut (wave
energy converter). Sistem Pelamis menggunakan rangkaian pipa terapung (floating
tube) yang bergerak secara vertikal di atas permukaan laut mengikuti gerakan
gelombang. Ketika pipa-pipa ini bergerak, mereka memompa fluida yang kemudian
digunakan untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik. Sistem Pelamis
dirancang sebagai suatu sistem yang dapat mengekstraksi energi dari ombak laut
dan mengubahnya menjadi sumber daya energi terbarukan.

Gambar 8. Pelamis

10. Wave Dragon

Wave Dragon merupakan salah satu dari jenis pembangkit listrik tenaga ombak
yang dirancang untuk mengubah energi kinetik ombak laut menjadi energi listrik.
Wave Dragon biasanya terdiri dari struktur apung besar yang ditempatkan di
perairan pantai atau lepas pantai (Aswad, 2022). Ketika gelombang melewati
struktur ini, air naik dan turun, yang menggerakkan beberapa jenis mekanisme
(seperti air turbin atau generator) di dalamnya untuk menghasilkan listrik. Energi
yang dihasilkan kemudian dapat dialirkan melalui kabel bawah laut ke daratan
untuk digunakan sebagai sumber energi listrik.

Gambar 9. Wave Dragon


11. Exploitation

Eksploitasi minyak dan gas merujuk biasa diartikan sebagai proses ekstraksi,
produksi, dan pemanfaatan minyak bumi dan gas alam dari sumber daya alam yang
terkandung dalam reservoir bawah tanah. Ini adalah salah satu sektor utama dalam
industri energi global, dan eksploitasi minyak dan gas memiliki implikasi ekonomi,
sosial, dan lingkungan yang signifikan.

12. Summerland Oil Field

Summerland Oil Field merupakan salah satu ladang minyak tertua di California dan
telah berkontribusi signifikan terhadap sejarah industri minyak di wilayah tersebut.
Seiring berjalannya waktu, Summerland Oil Field juga mengalami berbagai
perubahan dan tantangan terkait dengan masalah lingkungan, terutama terkait
dengan tumpahan minyak dan dampak lingkungan. Upaya-upaya telah dilakukan
untuk memitigasi dampak-dampak ini dan mengurangi risiko pencemaran dari
lingkungan.

Gambar 10. Summerland Oil Field

13. Compliant Tower

Compliant tower platform, merupakan salah satu jenis struktur laut yang dirancang
dalam industri minyak dan gas, terutama untuk pengeboran lepas pantai. Platform
ini memiliki kemampuan untuk "patuh" atau bergerak dengan respons terhadap
tekanan air dan angin, sehingga dapat mengurangi efek gelombang dan angin
terhadap platform tersebut. Fitur utama dari platform menara patuh ialah terdapat
kaki-kaki (tulang belakang) yang panjang dan fleksibel. Kaki-kaki ini dapat
mengikuti gerakan laut, sehingga platform dapat tetap stabil dan aman bahkan
dalam kondisi cuaca buruk. Keuntungan dari jenis platform ini ialah memiliki
stabilitas cenderung stabil, kemampuan pengeboran dalam kondisi yang lebih keras,
penurunan biaya operasi. Adapun kelemahan dari platform ini ialah biaya awal
yang tinggi dan keterbatasan dalam kapasitas produksi minyak dan gas yang lebih
rendah dibandingkan dengan platform tetap lainnya.

Gambar 11. Compliant Tower


14. Sea Star

Sea Star Platform merupakan salah satu contoh dari upaya untuk menggabungkan
teknologi terbaru dengan sumber energi terbarukan untuk menghasilkan energi
yang bersih dan berkelanjutan. Seastar ini menggunakan komponen dan teknik
yang telah terbukti dalam konfigurasi baru yang mengurangi biaya platform secara
signifikan, sekaligus menjaga total biaya variabel tetap rendah. Platform Seastar
biasanya diterapkan sebagai platform produksi penuh pada ladang yang memiliki
cadangan lebih kecil atau sebagai platform tambahan, satelit, atau produksi awal
untuk penemuan perairan dalam yang lebih besar. Secara khusus, anjungan ini
dapat, membantu perusahaan minyak menentukan karakteristik reservoir sebelum
melakukan pengembangan lapangan secara penuh, berfungsi sebagai platform
pengumpulan dan kontrol untuk sumur bawah laut yang jauh dari anjungan induk,
serta menambah luas dek dan kapasitas muatan di masa depan (Kibbee, 1994).
Gambar 12. Sea Star Platform

15. Subsea System

Subsea system dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang dirancang dan
digunakan untuk operasi di bawah permukaan laut atau perairan dalam. Sistem ini
memiliki berbagai aplikasi, termasuk dalam industri minyak dan gas,
telekomunikasi bawah laut, pengeboran lepas pantai, penelitian laut dalam, dan
banyak lagi. Subsea system memiliki peran penting dalam eksploitasi sumber daya
alam di laut dalam dan juga dalam menjaga infrastruktur bawah laut seperti kabel
telekomunikasi internasional. Sistem ini merupakan sistem yang sangat kompleks
dan memerlukan teknologi canggih serta perawatan yang cermat untuk menjaga
kinerjanya.

Gambar 13. Subsea System


16. Guyed Tower

Guyed tower merupakan salah satu jenis struktur menara yang dirancang guna
mendukung berbagai aplikasi diantaranya pemancar radio, antena komunikasi,
radar dan lain sebagainya. Cir khas dari guyed tower terdapat kawat pendukung
(Guy Wire) yang menjaga menara tetap tegak dan stabil. Biasanya memiliki bentuk
tunggal atau berbentuk tiang dengan satu atau beberapa kabel pengikat yang
menjulang keluar dari menara ke titik pemasangan di tanah. Guyed tower dapat
menjadi alternatif yang baik ketika diperlukan ketinggian yang signifikan dan biaya
pembangunan serta pemeliharaan cenderung lebih murah.

17. Jacket Platform

Struktur jacket platform dapat diartikan sebagai sebuah konstruksi ataupun


bangunan lepas pantai terpancang yang di bangun di wilayah
territorial offshore yang dimanfaatkan dalam proses eksploitasi ladang minyak dan
gas termasuk fasilitas serta keselamatan operasional di atas air selama waktu
operasional dalam keadaan kondisi operasi maupun badai (Veriyanto & Hartono,
2016). Jacket Platform sangat umum digunakan dalam industri minyak dan gas
lepas pantai karena daya tahan mereka terhadap kondisi lingkungan yang keras di
lepas pantai. Mereka biasanya dibangun di darat, selanjutnya diangkut ke lokasi
offshore dan diturunkan ke dasar laut menggunakan kapal khusus.

Gambar 14. Jacket Platform

18. Monopod Platform

Monopod Platform dapat didefinisikan sebagai salah satu struktur berbentuk


tunggal atau tiang tunggal yang menonjol dari dasar laut dan digunakan untuk
menopang fasilitas pengeboran, produksi minyak dan gas, atau fasilitas lainnya di
laut dalam.
Gambar 15. Monopod Platform

19. Tripod Platform

Tripod Platform merupakan salah satu jenis struktur platform yang digunakan
dalam industri minyak dan gas lepas pantai (offshore). Nama "tripod" sendiri
merujuk pada bentuk struktur ini, yang memiliki tiga kaki atau tiang yang
menjulang dari dasar laut ke atas. Tripod Platform merupakan salah satu alternatif
struktur offshore yang digunakan dalam pengembangan sumber daya minyak dan
gas di laut dalam.

20. Space Frame

Space frame dapat didefinisikan sebagai salah satu jenis struktur arsitektur atau
teknik struktural yang menggambarkan kerangka tiga dimensi yang terdiri dari
elemen-elemen batang yang saling terhubung dalam jaringan geometris. Struktur
space frame biasanya dirancang untuk memberikan dukungan kuat dan tahan lama,
sambil memungkinkan pembentukan bentuk dan ruang yang kompleks. Struktur ini
banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk bangunan, stadion, jembatan,
dan struktur lainnya.
21. Cellar Deck

Cellar Deck merupakan suatu area yang ada di dek suatu platform offshore yang
biasanya terletak dibawah dek utama. Cellar Deck biasanya berfungsi sebagai ruang
kerja dan penyimpanan untuk berbagai peralatan dan komponen yang terkait
dengan operasi pengeboran, produksi minyak dan gas, atau pemeliharaan fasilitas.
Dalam platform lepas pantai, cellar deck biasanya terintegrasi dengan dek utama
dan sistem lainnya untuk memastikan berjalannya operasi pengeboran, produksi,
atau pemeliharaan dengan lancar dan efisien.

22. Sub Cellar

Sub Cellar atau yang biasa disebut juga Sub Cellar Deck merupakan area yang
terletak dibawah Cellar Deck yang merupakan ruang tambahan yang igunakan
sebagai penyimpanan, perawatan, dan pengelolaan peralatan dan komponen yang
diperlukan dalam operasi pengeboran, produksi minyak dan gas. Sub cellar dan
cellar deck secara bersama-sama membentuk bagian integral dari desain platform
lepas pantai, dan keduanya area berkontribusi pada efisiensi operasi serta
pemeliharaan peralatan dan sistem di lingkungan laut yang keras.

23. Skirt

Skirt merupakan bagian bawah tiang pancang yang digunakan dalam menambah
stabilitas dan menopang beban dari platform offshore. Skirt sendiri digunakan
dalam tiang pancang untuk memastikan agar tiang tersebut tidak tergelincir atau
terangkat dari dasar laut serta berguna meningkatkan kapasitas beban vertikal tiang
pancang. Pemasangan skirt pada tiang pancang adalah bagian penting dalam
konstruksi platform lepas pantai. Ini memungkinkan platform untuk tetap stabil di
bawah tekanan dari gelombang laut, angin kencang, dan kondisi lingkungan
lainnya, serta memastikan platform dapat menahan beban vertikal yang ditangani
oleh struktur tersebut.

24. Neutrally Bouyant

Neutrally Bouyant dapat didefinisikan sebagai kondisi dimana sebuah objek


ataupun benda memilikiberat yang sama dengan berat air yang dipindahkan oleh
objek tersebut ketika objek tersebut tenggelam dalam cairan, seperti air. Perlu
diketahui dalam kondisi ini, objek akan tetap mengapung di dalam cairan tanpa naik
atau tenggelam ke permukaan atau dasar cairan tersebut.

25. Positively Bouyant

Positively Bouyant dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi di mana sebuah objek
ataupun benda memiliki berat yang lebih ringan daripada berat air yang
dipindahkan oleh objek tersebut ketika suatu objek tenggelam dalam cairan, seperti
halnya air. Dalam kondisi yang seperti ini, objek akan cenderung mengapung ke
atas dan tidak akan tenggelam ke dasar cairan (air laut).

26. Semi-Submersible

Semi-Submersible dapat diartikan sebagai suatu bangunan lepas pantai diatas


permukaan air yang secara umum digunakan untuk penambangan offshore,
basecamp keamanan kapal, dan tempat produksi minyak di lepas pantai. Bangunan
dibangun agar tetap stabil terhadap posisinya semula dengan cara dipancang
kebawah laut dengan beberapa jangkar dan struktur penahan (Halim & Kusuma,
2019). Ciri utama dari semi-submersible terdapat ponton atau badan kapal yang
sangat besar dan berat di bawah air, yang memberikan stabilitas dan daya apung
yang besar. Sementara itu, pada bagian atasnya biasanya terdiri dari dek yang lebih
kecil yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti halnya pengeboran
minyak dan gas lepas pantai.

27. Drilling Ship

Kapal pengeboran (drilling ship) merupakan salah satu jenis kapal yang dirancang
khusus untuk melakukan pengeboran di dasar laut atau perairan dalam. Kapal ini
sering digunakan dalam industri minyak dan gas bumi untuk mengebor sumur-
sumur minyak dan gas di lepas pantai atau di perairan dalam. Drillship memiliki
kemampuan untuk beroperasi di berbagai ladang minyak lepas pantai. Apabila
dibandingkan dengan bangunan apung lainnya, Drillship mempunyai kapasitas
penyimpanan yang lebih besar, khususnya pada daerah dek, tidak memerlukan
anchor tugs, dapat menempuh jarak jauh dalam waktu yang relatif singkat, dan
tidak tergantung dari pelayanan supply vessel sehingga sesuai untuk pengeboran
laut dalam (Yuda & Djatmiko, 2013).
Gambar 16. Drilling Ship
28. Ballast

Ballast dapat didefinisikan sebagai suatu bahan yang dapat digunakan sebagai
pemberi stabilitas atau berat tambahan pada kapal, pesawat atau kendaraan lainnya.
Fungsi utama dari ballast adalah untuk menjaga keseimbangan, kestabilan, dan trim
(kemiringan) dari kendaraan tersebut, terutama ketika beban yang diangkutnya
berubah atau dalam situasi tertentu seperti saat berlayar di laut.

29. Brace

Brace dalam konstruki diartikan sebagai penyangga atau dukungan yang


merupakan suatu sistem yang digunakan untuk menjaga suatu struktur tetap stabil
atau untuk menguatkannya. Brace biasanya berupa balok, tiang, atau struktur lain
yang digunakan untuk mencegah penjajaran atau pergeseran yang tidak diinginkan.

30. Tethers

Tethers sejenis ikatan atau pengikat yang digunakan untuk menghubungkan atau
menjaga sesuatu agar tetap terikat atau terhubung satu dengan yang lainnya.
Biasanya dalam konstruksi atau platform lepas pantai TLP (Tension Leg Platform)
yang sering menggunakan Tethers ini yang diikatkan pada seabed laut.

31. Mud Mats

Mud mats dapat diartikan sebagai suatu jenis perlengkapan atau alat yang
digunakan untuk mengendalikan atau mengurangi masuknya lumpur atau kotoran
ke dalam area tertentu. Mud mats biasanya terbuat dari bahan yang tahan terhadap
keausan dan korosi, seperti logam, karet, atau plastik.
b. Aspek mengenai tipe struktur dibawah ini

Penyelesaian :

1. Tension Leg Platform (TLP)

Tension Leg Platform (TLP) merupakan salah


satu dari jenis struktur lepas pantai yang
digunakan dalam industri minyak dan gas
untuk pengeboran minyak dan gas bawah laut.
TLP sendiri biasanya digunakan dalam
menjaga stabilitasnya di atas permukaan laut
sambil tetap terhubung dengan dasar laut
melalui sistem kawat atau kabel yang dikenal
sebagai tension legs. Kabel-kabel akan ditarik
tegang agar dapat mengimbangi gerakan gelombang dan angin, sehingga TLP
tersebut nantinya tetap berada pada posisinya di atas sumur-sumur minyak atau gas
di dasar laut.

 Karakteristik utama dari TLP meliputi:

 Tension Legs: Sistem tension legs adalah kawat baja atau kabel komposit
yang menghubungkan TLP ke dasar laut. Mereka memberikan tekanan
tegang yang konstan untuk mengimbangi gerakan TLP yang disebabkan
oleh gelombang dan angin.
 Stabilitas: TLP tetap relatif stabil di permukaan laut, bahkan di dalam
kondisi laut yang kasar atau di perairan dalam. Ini memungkinkan bahwa
TLP dapat digunakan untuk beroperasi secara efisien di lokasi yang
mungkin sulit dijangkau oleh struktur lepas pantai lainnya.
 Fasilitas Produksi: TLP dapat menampung fasilitas produksi minyak dan
gas yang besar, termasuk sumur-sumur pengeboran, pemisahan minyak
dan gas, dan fasilitas penyimpanan.
 Kapasitas Transportasi: Mereka dapat digunakan untuk mengangkut
minyak dan gas dari dasar laut ke fasilitas darat atau kapal penyimpanan.
TLP merupakan salah satu inovasi dalam industri minyak dan gas yang
memungkinkan eksploitasi sumber daya di perairan dalam dengan lebih efisien dan
aman. Mereka biasanya digunakan di perairan dalam yang dalam dan dangkal serta
telah digunakan secara luas di seluruh dunia dalam pengeboran dan produksi
minyak dan gas bawah laut.

 Kekhasan Tension Leg Platform (TLP):

Adapun kekhasan dari Tension Leg Platform (TLP) merupakan salah satu jenis
struktur lepas pantai yang digunakan untuk pengeboran minyak dan gas bawah laut,
diantaranya sebagai berikut:
 Sistem Tension Legs: TLP menggunakan sistem kabel atau kawat yang
dikenal sebagai tension legs yang ditarik tegang untuk menjaga anjungan
tetap di lokasi. Ini memungkinkan TLP untuk mengapung di atas
permukaan air, tetapi tetap stabil ketika terkena gelombang dan angin.
 Fleksibilitas: TLP dapat digunakan di perairan dalam dan dangkal serta
dalam berbagai kondisi laut, termasuk daerah dengan gelombang tinggi.
 Kapasitas Produksi Tinggi: Mereka dapat menampung fasilitas produksi
minyak dan gas yang besar.

 Fungsi TLP

Adapun fungsi dari Tension Leg Platform diantaranya daoat digunakan sebagai:
 Pengeboran dan produksi, mengebor dan mengeksploitasi sumber daya
minyak dan gas bawah laut.
 Pengangkutan dan penyimpanan, digunakan dalam mengangkut minyak
dan gas dari bawah laut ke fasilitas darat maupun kapal penyimpanan.

 Keuntungan dari TLP

Adapun keuntungan dengan adanya TLP ini dibanding platform lainnya ialah
sebagai berikut:
 TLP mampu memberikan stabilitas dalam air, bahkan di laut yang kasar
 Kemampuan untuk mengebor do perairan dalam maupun dangkal
 Dapat menampung fasilitas produksi dalam jumlah yang besar
 Efisien dalam mengekploitasi sumber daya di kedalaman bawah laut
 Kerugian dari TLP

Adapun kerugian TLP dibanding dengan platform lepas pantai lainnya sebagai
berikut:
 Dalam pembangunannya, dibutuhkan biaya konstruksi yang tinggi
 Keterbatasan dalam desain serta operasi di daerah dengan kondisi
lingkungan ekstrem.

 Prinsip Kerja TLP

Adapun prinsip kerja dari TLP diantaranya sebagai berikut:

 TLP diangkut ke lokasi pengeboran menggunakan kapal pengangkut.


 Setelah mencapai lokasi, selanjutnya sistem tension legs ditarik tegang
untuk menjaga TLP tetap stabil di permukaan laut.
 Pengeboran dan produksi minyak ataupun gas dilakukan melalui sumur-
sumur yang terhubung ke fasilitas produksi di atas TLP.
 Minyak dan gas yang diproduksi kemudian diangkut melalui pipa bawah
laut atau kapal penyimpanan.

Dari gambar diatas terlihat bahwa TLP memiliki sistem kabel atau tension leg yang
tegang dan dapat memastikan bahwa struktur diatasnya dapat terjaga kestabilannya.
Tentunya ini yang menjadi salah satu ciri unik yang dimiliki platform ini.
2. Single Point Anchor Reservoir (SPAR)

SPAR (Single Point Anchor Reservoir) dapat


didefinisikan sebagai salah satu struktur
terapung lepas pantai yang sesuai dan efisien
serta dapat digunakan pada perairan dalam
untuk pengeboran, produksi, pengolahan,
penyimpanan maupun sebagai pembangkit
listrik terbarukan. SPAR Platform terdiri dari
sebuah silinder yang mengapung vertikal di
dalam air (Ahmad, 2023). Adapun Vertical
Plate dapat menjadi solusi alternatif yang dapat mengurangi gerakan rotasi
sehingga sistem SPAR tersebut menjadi lebih stabil dan berfungsi lebih efisien.

 Kekhasan Spar:

Spar dapat juga diartikan sebagai salah satu jenis struktur lepas pantai yang
digunakan dalam industri minyak dan gas untuk pengeboran dan produksi minyak
dan gas bawah laut. Adapun kekhasan dari SPAR sendiri diantaranya sebagai
berikut:
 Desain Cylindrical, Spar memiliki desain silinder panjang yang
mengapung di atas permukaan laut dan menonjol di bawah air. Struktur
silinder ini memberikan stabilitas yang baik.
 Kekurangan Penyokongan, Spar tidak memiliki kaki-kaki pendukung yang
mencapai dasar laut seperti platform konvensional. Sebaliknya, mereka
menggunakan sistem penimbangan untuk menjaga keseimbangan
strukturnya.

 Fungsi Spar:

Adapun fungsi dari SPAR sendiri dapat digunakan sebagai:

 Pengeboran dan Produksi: Mengebor dan mengeksploitasi sumber daya


minyak dan gas bawah laut.
 Pengangkutan dan Penyimpanan: Mengangkut minyak dan gas dari bawah
laut ke fasilitas darat atau kapal penyimpanan.
 Keuntungan Spar:

 Stabil di dalam air, bahkan di laut yang kasar.


 Kemampuan untuk mengebor di perairan dalam.
 Dapat menampung fasilitas produksi yang besar.

 Kerugian Spar:

 Biaya konstruksi yang tinggi.


 Keterbatasan dalam desain dan operasi di daerah dengan kondisi
lingkungan ekstrem.

 Prinsip Kerja Spar:

 Spar diangkut ke lokasi pengeboran menggunakan kapal pengangkut.


 Setelah mencapai lokasi, Spar diisi dengan air di bagian bawahnya
sehingga tenggelam sebagian ke dalam air, sementara bagian atas tetap
mengapung.
 Ini menciptakan keseimbangan yang stabil di atas permukaan air.
 Pengeboran dan produksi minyak/gas dilakukan melalui sumur-sumur
yang terhubung ke fasilitas produksi di atas Spar.
 Minyak dan gas yang diproduksi kemudian diangkut melalui pipa bawah
laut atau kapal penyimpanan.

Dapat dilihat dari gambar diatas bahawa SPAR memiliki kekhasan sendiri dimana
platform ini terdiri dari satu silinder vertikal tetapi tidak juga menyentuh dasar laut.
Kemampuan nya di laut yang dalam merupakan salah satu keunggulan dari platform
ini untuk mengebor minyak maupun gas di laut dalam.
3. Floating Production Storage and Offloading (FPSO)

Floating Production Storage and Offloading


(FPSO) dapat diartikan sebagai salah satu jenis
fasilitas lepas pantai yang biasa digunakan untuk
industri minyak dan gas dalam mengekstraksi,
menyimpan, serta mengangkut minyak mentah dan
gas alam dari lapangan produksi lepas pantai ke
kapal pengangkut. Berikut adalah penjelasan
mengenai kekhasan, fungsi, keuntungan, kerugian, prinsip kerja, dan aspek teknis
lainnya dari FPSO:

 Kekhasan FPSO:

Adapun ciri khas yang dimiliki dari FPSO sendiri diantaranya sebagai berikut:
 FPSO merupakan salah satu jenis kapal terapung yang dilengkapi dengan
fasilitas pemrosesan minyak dan gas.
 Umumnya FPSO terdiri dari dek atas yang berisi fasilitas pemisahan,
penyimpanan, dan pengolahan minyak dan gas.
 FPSO biasanya ditempatkan pada perairan dalam dan jauh dari pantai.

 Fungsi FPSO:

Adapun beberapa fungsi yang dapat saya rangkum dari FPSO ialah sebagai berikut:
 Ekstraksi minyak dan gas alam dari lapangan produksi lepas pantai.
 Pemrosesan minyak dan gas yang biasa digunakan sebagai pemisah antara
air dan gas.
 Penyimpanan minyak mentah dalam tangki-tangki yang ada di dalam
kapal.
 Pengiriman minyak dan gas ke kapal tanker atau pipa darat untuk
transportasi lebih lanjut.

 Keuntungan FPSO:

 Mobilitas: FPSO dapat digerakkan ke berbagai lokasi produksi yang


berbeda.
 Biaya Rendah: Lebih ekonomis daripada membangun fasilitas darat.
 Mengurangi Risiko Lingkungan: FPSO memiliki sistem pemisahan
minyak yang efektif, mengurangi risiko tumpahan minyak.
 Kapasitas Penyimpanan Besar: FPSO memiliki tangki penyimpanan yang
besar untuk minyak mentah.
 Dapat Digunakan di Lokasi Terpencil: Cocok untuk lapangan produksi
yang terletak di perairan dalam dan terpencil.

 Kerugian FPSO:

 Biaya Operasional Tinggi: FPSO memerlukan biaya operasional yang


cukup tinggi dibanding yang lain.
 Tergantung pada Cuaca: FPSO rentan terhadap cuaca buruk dan badai.
 Kapasitas Terbatas: Kapasitas penyimpanan terbatas oleh ukuran kapal.

 Prinsip Kerja FPSO:

 FPSO biasanya ditempatkan pada lokasi produksi dengan bantuan kapal


pengangkut.
 Minyak dan gas dari sumur diarahkan ke FPSO melalui pipa bawah laut.
 Di FPSO, minyak dan gas dipisahkan, diproses, dan disimpan.
 Minyak mentah kemudian dikirimkan ke kapal tanker atau fasilitas darat
melalui pipa atau sistem bongkar muat.

 Hal-hal Teknis Lainnya:

 FPSO dilengkapi dengan sistem pemisahan, kompresi, penyimpanan, serta


pengiriman minyak dan gas.
 Sistem kontrol yang lengkap dapat digunakan sebagai pengoperasian
semua fasilitas di kapal.
 FPSO juga mempunyai fasilitas dalam memproses air yang terkandung
dalam minyak dan gas.
c. Opini tentang Deepwater Horizon

Penyelesaian:
Deepwater Horizon merupakan salah satu
perusahaan anjungan pengeboran lepas pantai
semi-submersible yang berada di laut meksiko.
Letak dari deepwater horizon sendiri berada 66
kilometer dari Pantai Losiana. Kejadian yang
terkenal dengan nama "Bencana Deepwater
Horizon" terjadi pada tanggal 20 April 2010 ketika platform ini mengalami ledakan
yang dahsyat, yang kemudian mengakibatkan kebocoran minyak yang sangat besar
ke dalam perairan Teluk Meksiko. Kejadian ini merupakan salah satu bencana
lingkungan terburuk dalam sejarah Amerika Serikat.

Setelah saya menonton film ini dapat saya simpulkan beberapa kesalahan yang
terjadi sebelum adanya ledakan dasyat dan tumpahan minyak yang terjadi
diantaranya sebagai berikut:
1. Kesalahan Operasional, terdapat kesalahan dalam prosedur pengeboran
dan pengelolaan resiko yang dilakukan oleh perusahaan pengeboran
minyak, BP (British Petroleum). Ada tanda-tanda kelemahan dalam
manajemen keselamatan dan tindakan yang kurang tepat dalam menangani
masalah teknis.
2. Kesalahan Teknis, masalah teknis dalam sumur pengeboran juga
berkontribusi besar pada kejadian ini. Ketika tekanan dalam sumur
meningkat secara tiba-tiba, sistem pengeboran tidak mampu menahan
tekanan tersebut, dan ledakan pun terjadi.
3. Kelalaian dalam Pengawasan Regulasi, lembaga pengawas regulasi,
seperti Badan Perlindungan Lingkungan Hidup (Environmental Protection
Agency) dan Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(Occupational Safety and Health Administration), juga telah disorot
karena kurangnya pengawasan yang efektif terhadap operasi pengeboran
di Teluk Meksiko.
4. Kualitas Perencanaan Tanggap Darurat yang Buruk: Kesiapsiagaan dalam
menangani kebocoran minyak di laut juga menjadi permasalahan. Respons
darurat yang lambat dan kurang efisien dalam mengatasi kebocoran
minyak menyebabkan dampak lingkungan yang lebih parah.

Menurut pendapat saya orang atau kelompok yang paling bertanggung jawab atas
kejadian ini adalah berbagai pihak yang terlibat dalam operasi Deepwater Horizon,
termasuk BP (British Petroleum), perusahaan layanan pengeboran Transocean, dan
perusahaan jasa minyak dan gas Halliburton. BP adalah operator utama platform
ini, sehingga mereka memiliki tanggung jawab utama dalam menjaga keselamatan
operasi pengeboran. Setelah saya menonton film tersebut, pihak BP sendiri terlalu
mengirit biaya karena mereka sendiri menyepelekan tentang pengujian tes
ketahanan semen, dimana jika semen tersebut tidak dapat menutup lubang hasil
pengeboran hal ini pun akan berakibat fatal. Pihak BP pun angkat bicara dimana
perusahannya juga sedang mengelami keterlambatan pengiriman minyak sehingga
membuat mereka terpaksa untuk mengirit biaya tanpa memikirkan hal buruk apa
yang akan terjadi kedepannya. Selain itu, Transocean sebagai pemilik platform dan
Halliburton yang bertanggung jawab atas semen dan sementaraan sumur juga
memiliki peran penting dalam kejadian ini.

Kejadian ini mengakibatkan kerusakan lingkungan yang sangat besar, serta


merugikan ekosistem laut dan perekonomian wilayah sekitar Teluk Meksiko. Selain
itu, kejadian ini juga menimbulkan kerugian finansial yang signifikan bagi
perusahaan-perusahaan yang terlibat dan memicu tuntutan hukum besar-besaran.
Sejumlah tuntutan hukum, sanksi, dan perubahan dalam peraturan industri minyak
dan gas telah dilakukan sebagai akibat dari bencana Deepwater Horizon, dengan
tujuan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.

Sumber Film:
https://youtu.be/uCQWCTOs1bE?feature=shared
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, R. (2023). Analisis Vertical Plate pada Variasi Aliran di Lunas SPAR.
SENSISTEK: Riset Sains dan Teknologi Kelautan.
Akmal, J. (2022). Cek Similarity_Machine_RESPON DINAMIS TENSION LEG
PLATFORM (TLP). (Vol. 8).
Aswad, I. A. (2022). Analisis Potensi Energi Gelombang Laut di Perairan Barat
Provinsi Lampung. (Doctoral dissertation, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember).
Halim, L., & Kusuma, I. H. (2019). DYNAMIC POSITIONING SYSTEM PADA
PROTOTIPE MARINE SEMI-SUBMERSIBLE PLATFORM EMPAT
PENDORONG DENGAN KENDALI JARAK JAUH MELALUI
INTERNET. (Doctoral dissertation, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember).
Kibbee, S. (1994). The seastar tension-leg platform. In Offshore Technology
Conference. (pp. OTC-7535). OTC.
Talia, P., & Muhammad, Z. M. (2018). Talia, P., Juswan, J., & Alie, M. Z. M.
(2018). ANALISA KELELAHAN STRUKTUR FPSO PT. IRVINE
ENGINEERING DUBAI. SENSISTEK: Riset Sains dan Teknologi
Kelautan, 89-92.
Veriyanto, & Hartono, Y. (2016). Analisa Kekuatan Konstruksi Jacket Platform
Terhadap Beban Gravitasi Dan Interferensi Lingkungan Di Perairan
Madura Menggunakan Fem. Jurnal Teknik Perkapalan, 4.
Yuda, I. A., & Djatmiko, E. (2013). EVALUASI ASPEK GERAKAN DAN
OPERABILITAS DALAM PERANCANGAN DRILLSHIP DENGAN
DISPLASEMEN 35.000 TON. In: Prosiding Seminar Teori dan Aplikasi
Teknologi Kelautan, SENTA 2013.

Sumber Deepwater Horizon:

https://youtu.be/uCQWCTOs1bE?feature=shared

https://id.wikipedia.org/wiki/Kebocoran_minyak_Deepwater_Horizon

Anda mungkin juga menyukai