Anda di halaman 1dari 10

hindari aborsi dan

pergaulan bebas
Linnata Putri Gunawan (XII MIPA 1)
aborsi Aborsi dapat dibedakan dengan
pembunuhan bayi. Aborsi
ditujukan bagi usia kandungan
Aborsi adalah lima bulan kebawah. Bila diatas
menggugurkan itu, maka termasuk dalam
pembunuhan.
kandungan. Ini adalah
suatu proses
pengakhiran hidup dari
Macam Aborsi:
janin sebelum diberikan
1. Aborsi spontan/alamiah
kesempatan untuk 2. Aborsi buatan/sengaja
tumbuh. 3. Aborsi terapeutik/medis
Tindakan aborsi merupakan praktik yang penuh
risiko. Risiko yang dimaksud seperti rusaknya alat Sebab dan akibat
reproduksi sang ibu, kemandulan, bahkan
kematian. Aborsi merupakan perbuatan jahat atau
tidak baik. Aborsi adalah suatu tindakan
aborsi
pembunuhan. Mereka yang telah melakukan
Berbagai latar belakang yang menyebabkan
tindak kejahatan, akan mendapatkan akibat di
aborsi:
kemudian hari, baik dalam kehidupan sekarang
maupun yang akan datang. 1. Keluarga yang tidak siap karena memiliki
ekonomi pas-pasan.
2. Masyarakat cenderung menyisihkan dan
menyudutkan wanita yang hamil di luar nikah.
3. Ada aturan perusahaan yang tidak
Bagi mereka yang menyediakan jasa aborsi tidak memperbolehkan karyawatinya hamil (meskipun
resmi dan ketahuan tentu akan mendapat ganjaran punya suami) selama dalam kontrak.
menurut hukum negara, setelah melalui proses 4. Pergaulan yang sangat bebas bagi remaja.
peradilan berdasarkan bukti-bukti yang ada. Ini 5. Risiko hamil diluar batasan umur reproduksi
juga sebagai akibat dari perbuatan (karma) buruk sehat (20-35 tahun).
yang dilakukan saat ini. Di dalam hukum, aborsi 6. Normalisasi adanya praktik aborsi.
yang dilakukan atas keinginan jahat, maka kasusnya 7. Indikasi medis aborsi yang mengabaikan konsep
menjadi pelanggaran kriminal dan pihak yang definisi kesehatan secara keseluruhan.
melakukannya dapat dituntut dan dihukum.
Aborsi dan agama buddha
Aborsi adalah suatu tindakan pengguguran kandungan atau membunuh makhluk hidup yang sudah ada dalam
rahim seorang ibu. Hal ini karena sudah terjadi kehidupan di dalam rahimnya. Syarat terjadinya kehidupan
manusia menurut pandangan agama Buddha yaitu adanya pertemuan antara sel sperma dan sel telur (mata
pitaro hoti). Pertemuan tersebut terjadi pada masa subur (mata utuni hoti), dan adanya kesadaran penerus
(gadhabo paccuppatthito) dalam siklus kehidupan baru yang merupakan kelanjutan dari kesadaran ajal (cuti
citta), yang memiliki energi karma. Oleh karena itu, jika dilakukan aborsi berarti melakukan pembunuhan makhluk
hidup (manusia).

Buddha menyatakan dalam Mahatanhasankhaya Sutta bahwa karena adanya tiga sebab terjadinya perwujudan
(kehamilan) yaitu senggama antara wanita dan pria, wanita dalam masa subur, dan masuknya gandhabha
(kesadaran yang bertunimbal lahir). Apabila salah satu sebab tidak terpenuhi tidak akan terjadi kehamilan.

Dikatakan melakukan pembunuhan karena telah memenuhi syarat-syarat perbuatan membunuh. Suatu
pembunuhan telah terjadi bila terdapat lima faktor.

Hendaknya kasus aborsi yang sering terjadi menjadi pelajaran bagi semua pihak. Bagi para remaja tidak
menyalahartikan cinta sehingga tidak melakukan perbuatan salah yang melanggar sila.
remaja adalah individu labil yang
emosinya rentan tidak terkontrol oleh
pergaulan bebas pengendalian diri yang benar. ada
banyak sebab remaja bisa terjerumus
untuk melakukan pergaulan bebas,
Pergaulan bebas adalah
semuanya berakar dari penyebab
salah satu bentuk perilaku utama yakni kurangnya pegangan
menyimpang, yang mana hidup remaja dalam hal keyakinan
"bebas" yang dimaksud agama dan ketidakstabilan emosi
remaja. pergaulan bebas yang
adalah melewati batas-
melewati batas norma dalam budisme
batas norma yang ada. telah melanggar sila atau aturan
kemoralan yakni seperti melakukan
tindak aborsi, tindakan asusila, dan
bahkan mengkonsumsi narkoba dan
minuman keras.
Penyebab pergaulan bebas
ada dua faktor utama yang 2. Faktor eksternal
menyebabkan seorang remaja faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar dirinya.
terjerumus dalam pergaulan dalam kaitan ini faktor yang dimaksud antara lain ialah pola asuh
bebas. dari keluarga. kurangnya perhatian dan kasih sayang dari
keluarga atau orang tuanya sendiri menyebabkan seorang
1. Faktor Internal remaja mencari perhatian lain, yang terkadang malah
faktor internal adalah faktor yang menjerumuskannya ke dalam pergaulan bebas. Beberapa faktor
berasal dari dalam diri faktor ini yang dapat menyebabkan remaja menjalani pergaulan bebas
merupakan faktor yang sangat yaitu tindakan keluarga yang menolak, acuh tak acuh,
penting karena berhubungan menghukum, mengolok-olok, memaksakan kehendak, dan
dengan perasaan, sikap, dan mengajarkan yang salah tanpa dibekali dasar keimanan yang
pikiran dari remaja itu sendiri. kuat bagi anak. Ketika seorang remaja mengalami tekanan
pikiran yang sudah terkontaminasi karena kekecewaan, ia akan menjadi remaja yang sangat labil
dengan hal-hal negatif akan dalam mengatur emosi, dan mudah terpengaruh oleh hal-hal
membawa dampak negatif pula negatif di sekelilingnya.
pada perkembangan jiwa
perasaan dan sikapnya.
hindari sahabat palsu
bergaulah dengan sahabat
sejati Dalam Sigalovada Sutta, Buddha mengatakan bahwa
terdapat empat macam sahabat atau kalyanamitta
yang berarti teman yang baik atau bagus yang dapat
Menghindari sahabat palsu atau tidak menjadikan diri kita selalu waspada dalam
baik berarti tidak melakukan pergaulan
menempuh kehidupan dunia dan setelah meninggal.
bebas. ajaran Buddha menunjukkan
Sahabat yang menjadi penolong, sahabat pada
kepada kita mengenai pergaulan tidak
waktu senang dan susah, ia yang menunjukkan apa
baik dengan menjauhi sahabat palsu.
yang engkau butuhkan, dan ia yang menaruh simpati
dalam pergaulan perlu mengembangkan
kewaspadaan, Karena bila lalai maka untuk dirimu. Ada juga keempat sahabat yang perlu
kemungkinan sekali akan mendapatkan dihindari (Akalyanamitta), yakni sahabat yang selalu
teman yang akan menghancurkan kita. mencari sesuatu untuk diambil, sahabat yang
Buddha memabarkan bahwa bersabar ucapannya berbeda dengan perbuatannya, sahabat
dengan orang-orang jahat dapat yang menjilat dan berusaha membuat kamu senang
menjadikan seseorang tergelincir. dengan demikian, dan sahabat yang bergembira
dengan jalan-jalan yang jahat.
akibat pergaulan bebas
Dampak negatif yang timbul dari Dampak negatif yang berasal dari luar seperti
dalam diri remaja seperti tidak masalah keluarga akan berdampak pada
terkendalian pikiran dapat pembentukan kepribadian anak. Seorang anak
menyebabkan remaja mudah terbawa akan menjadi rendah terhadap disiplin diri,
dengan hal-hal yang bersifat negatif. suka murung, mudah marah dan tersinggung,
Jadi pikiran adalah pelopor, apabila kurang peka terhadap tuntutan sosial, dan
pikiran banyak menerima stimulus- kurang mampu mengontrol dirinya. Lingkungan
stimulus yang negatif dari luar dirinya masyarakat yang memiliki kebiasaan buruk juga
maka respon yang akan dikeluarkan berdampak negatif. Jika dalam suatu
juga akan bersifat negatif. hal ini masyarakat memiliki kebiasaan buruk maka
menciptakan remaja yang tidak sehat tumbuh kembang anak di lingkungan tersebut
secara mental. juga akan kurang baik.
Jalan keluar dari pergaulan bebas
Jika seorang remaja sejak dini Pendidikan utama yang harus diajarkan adalah
dibekali dengan landasan moral penanaman moralitas (sila) dan menanamkan
yang baik dan dari remaja itu keyakinan (saddha). Buddha sangat menekankan
sendiri melatih pikiran dengan pentingnya pergaulan yang baik. Pada dasarnya
baik maka kemungkinan ia akan semua solusi atau upaya pencegahan pergaulan bebas
terjerumus dalam pergaulan itu tetap tergantung dari diri setiap remaja untuk mau
bebas sangatlah kecil. Agar melakukannya atau tidak. pengembangan kesadaran
dapat memiliki kehidupan yang terhadap pergaulan bebas didasarkan pada sikap
bermoral seseorang harus mental sebagai rangkaian hubungan sebab akibat
mengembangkan bentuk-bentuk yang saling bergantungan. Melalui pengembangan
pikiran yang baik, yakni dasar batin yang berdasarkan kebijaksanaan, perilaku moral,
moralitas yaitu malu berbuat konsentrasi, dan belas kasih menyadari betapa
jahat (hiri) dan takut akibat pentingnya pergaulan yang sehat secara luas,
perbuatan jahat (ottappa). sehingga para remaja tidak akan melangkah ke arah
yang salah.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai