Matakuliah : Etnobotani
Dosen Pengampuh :
Oleh Kelompok 5 :
PENDIDIKAN BIOLOGI
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Maha Yang Esa yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini, yang kami buat dengan waktu yang telah ditentukan. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua dan dengan adanya penyusunan
makalah seperti ini, semoga pembaca dapat belajar dengan baik dan benar tentang
“Peralatan Rumah Tangga”. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Dan tentunya kami juga
menyadari, bahwa masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan pada
makalah ini. Oleh karena itu, kami senantiasa menanti kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini.
Penyusun
Kelompok 5
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan …………………………………………………………….. 11
B. Saran …………………………………………………………………… 11
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Etnobotani merupakan sebuah istilah yang pertama kali
dikemukakan oleh ahli botani berkebangsaan Amerika, John Harshberger
pada tahun 1895 dan didefinisikan sebagai pengetahuan tradisional dari
masyarakat lokal tentang keragaman tanaman sekitar dan studi tentang
bagaimana masyarakat dengan budaya tertentu menggunakan tanaman
lokal tersebut (Abbasi et al., 2012). Secara terminologi istilah etnobotani
berasal dari dua kata Yunani yaitu “Ethnos” yang berarti ras, orang,
kelompok budaya, bangsa, dan “botany” yang berarti ilmu yang
mempelajari tumbuhan. Dengan demikian etnobotani berarti kajian
interaksi antara manusia dengan tumbuhan atau dapat diartikan sebagai
studi mengenai pemanfaatan tumbuhan pada suatu budaya tertentu. Secara
sederhana Walujo (2017) mendefinisikan etnobotani sebagai suatu bidang
ilmu yang mempelajari hubungan antara masyarakat lokal dengan
tumbuhan yang terdapat di alam lingkungan sekitarnya. Sehingga dalam
hal ini etnobotani dapat membantu masyarakat setempat dalam mencatat
atau merekam kearifan lokal yang mereka miliki selama ini, untuk masa
yang akan datang. Etnobotani menjelaskan tentang pengetahuan
masyarakat tradisional terhadap penggunaan tumbuhan dalam menunjang
kehidupannya yang memiliki kaitan antara budaya dan kegunaan
tumbuhan, bagaimana tumbuhan digunakan, dirawat dan dinilai
memberikan manfaat untuk manusia, contohnya sebagai makanan, obat,
kosmetik, pewarna, upacara adat, pakaian dan dalam kehidupan
masyarakat sehari-hari. Kelompok masyarakat sesuai dengan karakteristik
wilayah dan adat masing-masing memiliki ketergantungan terhadap
tumbuhan, paling tidak untuk sumber bahan pangan. Berdasarkan definisi
di atas dapat disimpulkan etnobotani adalah ilmu yang mempelajari
keterkaitan hubungan langsung manusia dengan tumbuhan dalam kegiatan
pemanfaatannya yang bersumber dari pengalaman atau dengan cara
memanfaatkan nilai-nilai pengetahuan masyarakat tradisional sehingga
menjadikan bentuk sebuah kebudayaan yang tercermin dalam realitas
kehidupan. Etnobotani, sebagai bidang ilmu yang mempelajari hubungan
antara manusia dan tumbuhan, menjadi jendela unik untuk memahami
keterkaitan mendalam antara budaya dan alam. Dalam konteks ini, fokus
makalah ini adalah pada aspek keseharian yang seringkali diabaikan, yaitu
peralatan rumah tangga. Peralatan rumah tangga tidak hanya menjadi
sarana praktis dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga mencerminkan
warisan budaya yang diwariskan melalui generasi. Etnobotani peralatan
rumah tangga membawa kita dalam perjalanan eksplorasi, menyelusuri
bagaimana tumbuhan yang sering kali dianggap sepele menjadi inti dari
peralatan-peralatan yang menyusun kehidupan domestik. Dalam makalah
ini, kita akan merinci kontribusi tumbuhan terhadap pembuatan peralatan
rumah tangga, membuka pintu wawasan terhadap nilai-nilai budaya yang
terkandung di dalamnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja peralatan rumah tangga yang digunakan oleh SAD (suku anak
dalam) di taman nasional bukit dua belas kabupaten sarolangun Jambi?
2. Apa saja tumbuhan yang digunakan untuk prmbuatan peralatan rumah
tangga?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk menjelaskan tumbuhan yang digunakan sebagai peralatan
rumah tangga
2. Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah etnobotani
BAB II
PEMBAHASAN
2. Kelapa
Buah kelapa terdiri dari sabut kelapa, tempurung kelapa, daging
kelapa dan air kelapa. Sabut kelapa merupakan bahan berserat
dengan ketebalan sekitar 5 cm, dan merupakan bagian terluar dari
buah kelapa. Tempurung kelapa terletak di sebelah dalam sabut,
ketebalannya berkisar 3 5 mm. Ukuran buah kelapa dipengaruhi
oleh ukuran tempurung kelapa yang sangat dipengaruhi oleh usia
dan perkembangan tumbuhan kelapa. Tempurung kelapa beratnya
antara 15 – 19 % berat kelapa. Sedangkan di Sulawesi Utara
menunjukkan bahwa berat tempurung kelapa adalah 17,78 %
(Suhartana, 2006).
Tumbuhan kelapa di Indonesia merupakan tumbuhan serbaguna
mulai dari akar, batang, bunga, buah sampai dengan daun dapat
digunakan baik sebagai pengobatan tradisional ataupun untuk
kehidupan sehari-hari seperti untuk bahan masakan dan kayu
bakar, serta perabotan rumah tangga yang berbahan dasar pohon
kelapa. Batang pohonnya dapat digunakan sebagai bahan bangunan
perabotan rumah tangga, hiasan dan lain sebagainya. Daun kelapa
dapat digunakan untuk pembungkus makanan terutama daun yang
agak muda dan bila dianyam dapat digunakan untuk atap rumah
sedangkan lidinya selain untuk membuat sapu juga untuk barang
kerajinan tangan, seperti taplak meja, alas piring makan, tirai,
tempat koran hiasan dinding ataupun aksesoris rumah tangga
lainnya (Hermita, 2019). Sedangkan batok kelapa dapat
dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat asbak, toples atau
juga lampu hias.
3. Kayu Ulin
Biasanya masyarakat Natuna menggunakan kayu ulin atau belien
untuk membuat lesung. Lesung adalah sebuah alat untuk
menumbuk padi yang terbuat dari kayu. Dalam memilih bahan
kayu itu haruslah yang sudah tua dan bagus teksturnya. Setelah itu,
kayu tersebut dibelah-belah menjadi balok dengan ukuran rata-rata
±8 cm dan panjangnya ±3 cm. Kemudian membuat bentuk dasar
dari lesung. Lesung berbentuk bulat persegi panjang, pada bagian
tengahnya dicekungi cukup dalam. Besar penampang bakal lesung
dibuat berukuran ±30 cm dan tinggi ±45 cm.
4. Pandan
Menurut Penelitian Zebua Masyarakat kampung Papuma di Kep.
Yapen Papua memanfaatkan serat akar P. tectorius dan P.
leptocaulis sebagai alat penangkap ikan dan daunnya dimanfaatkan
sebagai bahan tikar. Pandanus sp.2 digunakan sebagai bahan tali
atau benang untuk menjahit tikar dan pakaian adat. Masyarakat
Papua yang tinggal di wilayah dataran tinggi memanfaatkan serat
akar, batang dan daun P. jiulianetii sebagai bahan membuat tas atau
noken, papan lantai atau dinding, bahan tikar dan payung
tradisional.
5. Kayu jati
Pohon jati adalah jenis pohon dengan nama ilmiah Tectona grandis
Linn. f . Pohon ini termasuk pohon penghasil kayu berkualitas
tinggi. Dalam bahasa Inggris, pohon yang dikenal dengan nama
“teak” ini menghasilkan kayu jati yang sangat kuat dan awet. Hasil
dari kayu pohon jati saat ini banyak dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan manusia, misalnya bahan baku furniture, mebel,
peralatan rumah tangga serta penyangga struktur bangunan.
Sifat dari kayu jati yang kuat, awet, dan stabil cocok digunakan
sebagai bahan pembuatan perkakas rumah tangga, seperti meja,
kursi, almari, kusen, berbagai macam ukiran dan sebagainya.
6. Rotan
Rotan asalnya merupakan tumbuhan yang tergolong dalam
kelompok palem-paleman yang hidupnya merambat. Golongan ini
termasuk dalam sub-famili calamoideae yang mempunyai 13
marga dan sekitar 600 jenis hidup pada kawasan hutan hujan tropis
di Asia Tenggara. Kelompok rotan pada umumnya tumbuh dan
dijumpai pada daerah yang beriklim basah. Setiap bagian dari
batang rotan mempunyai kegunaan yang beragam tergantung dari
jenis hasil olahannya, antara lain: Rotan bulat kegunaanya adalah
untuk kerangka dalam pembuatan kursi, meja, tangkai payung, dan
tangkai sapu.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa peralatan
rumah tangga tidak hanya menjadi sarana praktis dalam kehidupan sehari-
hari, tetapi juga mencerminkan warisan budaya yang diwariskan melalui
generasi.
Sama halnya dengan Suku Anak Dalam memanfaatkan berbagai jenis
tumbuhan diantaranya kayu pohon, bamboo dan rotan untuk pembuatan
alat rumah tangga dimana pengetahuan pembuatan peralatan rumah
tangga ini secara turun-temurun diajarkan dari generasi ke
generasi.Tumbuhan memiliki peran penting dalam pembuatanperalatan
rumah tangga khususnya sebagai bahan baku pembuatan peralatan.
Tumbuhan yang biasa digunakan sebagai bahan baku pembuatan peralatan
rumah tangga diantaranya yaitu, jati, mahoni, bamboo, rotan dan
sebagainya
Dengan demikian , etnobotani peralatan rumah tangga mencerminkan
kekayaan pengetahuan local yang terkait dengan pemanfaatan tumbuhan
untuk memenuhi berbagai kebutuhan rumah tangga.
B. SARAN
Diperlukannya promosi pendekatan berkelanjutan dalam pemanfaatan
tumbuhan mencakup penggunaan kayu dari sumber daya hutan yang
harus dikelola dengan bijak dengan memastikan praktik penanaman
Kembali dan perlindungan ekosistem. Selain itu mendorong pemanfaatan
tumbuhan untuk mendukung keberlanmjutan dan melestarikan kearifan
local . hal ini dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan
meningkatkan apresiasi terhadap warisan budaya yang terkait dengan
tumbuhan khususnya dalam konteks peralatan rumah tangga
DAFTAR PUSTAKA
Hermita, Rani. 2019. Memanfaatkan Limbah Batok Kelapa Menjadi Berbagai Macam
Bentuk Kerajinan. Jurnal Proporsi 4(2).
Suhartana. 2006. Pemanfaatan Tempurung Kelapa Sebagai Bahan baku Arang Aktif
dan Aplikasinya Untuk Penjernihan Air Sumur di Desa Belor Kecamatan
Ngaringan Kabupaten Grobogan. Berkala Fisika 9(3)