Anda di halaman 1dari 24

TATA HIDANG RESTORAN

NAPKIN DAN LINEN

Dosen Pengampu : Dr. Dra Risa Panti Ariani,M.Si

OLEH :

NI KOMANG AYU DEWI SRI ASTITI NIM.1715011009


KADEK DESY PARWATI NIM.1715011022
TSANI HARTANI SUPRAPTO NIM 17150110

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2019
KATA PENGANTAR

Om Swastiastu,
Dengan menyebut nama Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha
Esa, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah kepada penulis, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Tata Hidang Restoran tentang Napkin dan Linen ini tepat
pada waktunya.
Adapun makalah Tata Hidang Restoran tentang Napkin dan Linen ini telah
kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai
pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak
lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadar sepenuhnya bahwa
ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka penulis membuka selebar-
lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami
sehingga kami dapat memperbaiki makalah Tata Hidang Restoran tentang Napkin
dan Linen ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah Tata Hidang
Restoran tentang Napkin dan Linen ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya
sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Om Shantih, Shantih, Shantih Om

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas adapun rumusan masalah yang akan dibahas yaitu :
1. Apa pengertian Linen dan Napkin ?
2. Apa Fungsi Linen dan Napkin ?
3. Bagaimana langkah memasang Linen ?
4. Bagaimana cara perawatan Napkin dan Linen ?
5. Apa saja jenis-jenis Lipatan Napkin sesuai tempatnya ?
6. Apa pengertian Table Mat ?
7. Apa saja jenis-jenis Table Mat ?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian Linen dan Napkin
2. Untuk mengetahui Fungsi Linen dan Napkin
3. Untuk mengetahui langkah memasang Linen
4. Untuk mengetahui cara perawatan Napkin dan Linen
5. Untuk mengetahui Lipatan Napkin sesuai tempatnya
6. Untuk mengetahui pengertian Table Mat
7. Untuk mengetahui jenis-jenis Table Mat

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pengertian Linen dan Napkin
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami Fungsi Linen dan Napkin
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami langkah memasang Linen
4. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami cara perawatan Napkin dan Linen
5. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami Lipatan Napkin sesuai tempatnya
6. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pengertian Table Mat
7. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami jenis-jenis Table Mat
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Linen dan Napkin


- Linen
Linen adalah barang-barang yang terbuat dari kain untuk keperluan operasional
suatu restoran antara lain : moelton / silence cloth, table cloth, table mat / doily
mat, guest napkin, buffet cloth, skirting / table skirting, service napkin, service
cloth / glass cloth, dll. Dan ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan.
- Napkin
Napkin/serbet merupakan kain berbentuk persegi panjang yang ada di atas meja
dan berguna untuk menyeka mulut dan jari ketika makan. Serbet berukuran kecil
dan diletakkan di meja dalam posisi terlipat. Bentuk lipatannya bermacam-
macam, mulai dari yang sederhana hingga lipatan yang rumit. Kata napkin berasal
dari bahasa Inggris Tengah dan sebenarnya mrupakan pinjamana dari bahasa
Prancis “Nappe” yang artinya untuk meja. “Nappe” kemudian ditambahkan
dengan akhiran “Kin” untuk menunjukan bahwa ukurannya kecil. Kata “Serbet”
atau dalam bahasanya aslinya “Serviette” masih digunakan dibeberapa Negara
seperti Inggris, Irlandia, dan beberapa daerah Kadana, Australia, Selandia Baru,
dan Afrika Selatn. Secara konvensional, serbet sering dilipat dan diletakan
dibagian kiri dari table setting dan di posisikan setelah garpu paling luar. Di
restoran atau tempat makan yang bonafit, lipatannya sering kali dibuat dengan
lebih rumit dan peletakannya berada di atas piring yang masih kosong. Untuk
melipat napkin , dapat digunakan teknik origami seperti ketika melipat kertas,
sehingga dapat dibentuk menjadi tiga dimensi. Napkin juga dapat disatukan
dengan sendok atau garpu yang dengan menggunakan cicncin khusus.
Penggunaan serbet atau napkin sudah ada dalam sejarah zaman romawi kuno.
Salah satu sumber tertua mengenai penggunaan ini sudah ada sejak tahun 1384-
1395. Dalam sejarahnya napkin pertama sebenarnya bukanlah berbahan kain,
melainkan adonan roti yang disebut dengan “Apomagdalie”. Adonan ini diotong-
potong menjadi kecil kemudian ditipiskan dengan cara digulung dan diletakan dii
atas meja. Hal ini merupakan awal mula kebiasaan menyeka tangan dengan
menggunakan irisan atau rempah-rempah roti. Pada zaman romawi, serbet atau
napkin dikenal dengan sebutan “Saudaria” dan “Mappae”. Saudaria merupakan
sejenis sapu tangan yang berukuran kecil dan dapat dimasukan di saku. Sementara
itu, mappae berukuran lebih besar an biasannya diletakan di tepi kursi. Salah satu
fungsi mappae adalah untuk menyeka bibir ketika makan. Pada awal abad
pertengahan, serbet tida dgunakan lagi. Tangan daan mulut diseka dengan
apaapun yang ada diatas meja atau bahkan hanya menggunakan tangan saja.
Kemudian beberapa amenities kembali digunakan seperti kain untuk menutupi
kesluruhan meja. Sekitar tahun 1415-1475, napkin kembali digunakan. Pada abad
ke 17, ukuran standar srbet atau napkin adalah dengan panjang 35 inchi dan lebar
45 inchi. Sebenarnya ukuran ini merupakan sepertiga luas dari taplak meja. Tidak
lama kemudian, ukuran serbet kembal mengalami perubahan hingga menjadi
panjang 36 inchi dan lebar 30 inchi. Namun sekarang ini ukuran napkin berbeda-
beda dan disesuaikan dengan kebutuhan. Napkin berukran besar biasanya dipakai
untuk jenis menu yang bervariasi dan biasanya digunakan ketika acara formal.
Ukuran napkin sedang digunakan untuk menu yang lebih simple dan digunakan
dengan ukuran kecil untuk acara minum teh atau koktail.

2.2 Fungsi Linen dan Napkin


- Ukuran dan Fungsi Linen
1) Molton (under cloth)

Yaitu kain tebal lunak yang bersifat menyerap cairan. Molton ini dipasang
diatas permukaan meja makan sebelum meja makan tadi diberi taplak.
Biasanya terbuat dari kain flannel atau bahan selimut. Fungsinya:
1. Untuk menyerap cairan yang tumpah diatas permukaan meja makan
sehingga cairan tersebut tidak meluber kemana – mana.
2. Untuk melindungi permukaan meja makan agar tidak cepat rusak oleh
benda benda panas yang diletakkan diatasnya.
3. Untuk meredam bunyi pada saat benda – benda berat diletakkan diatasnya,
seperti tea pot, tea cup, dan lain – lain.
4. Untuk menambah kerapian permukaan meja makan.
5. Untuk menahan taplak meja supaya tidak mudah meleset

2) Table cloth

Table cloth atau taplak meja makan dapat dibuat dari bermacam-macam bahan
seperti katun, satin, batik dan sebagainya. Warna taplak meja bermacam-macam,
tergantung selera, warna cat, karpet ruangan atau selera pimpinan. Namun untuk
keperluan state banquet, jamuan makan resmi kenegaraan harus dipergunakan
taplak meja yang bewarna putih, boleh putih polos atau putih bermotif (warna
motif harus putih juga). Bentuk dan ukuran taplak meja harus disesuaikan dengan
bentuk dan ukuran meja makannya. Ukuran yang serasi antara taplak dan meja
makan adalah apabila taplak tersebut dibentangkan diatas meja, maka masih akan
tersisa 15-40 cm dari permukaan meja makan atau tepat menyentuh permukaan
tempat duduk, taplak ini harus diusahakan jangan sampai menggantung terlalu
lebar karena hal tersebut akan menganggu kaki para tamu disaat mereka sedang
makan. Pemasangan taplak meja makan harus simetris, datar dan rapi, tidak boleh
ada yang terlipat ataupun bergelombang.
3) Slip cloth

Adalah taplak meja penghias. Sering kali diatas taplak meja dipasang slip
cloth sesuai dengan dekorasi ruangan. Slip cloth sebaiknya berwarna,
misalnya kain batik. Bila ada makanan yang jatuh atau tumpah diatas
meja, maka slip cloth yang akan kotor, sedangkan taplak meja tetap bersih
sehingga yang perlu diganti hanyalah slip cloth. Selain itu kegunaan slip
cloth adalah untuk menutup taplak meja yang hanya kotor sedikit. Ukuran
slip cloth adalah 1 x 1 m.

4) Glass towel

Berguna untuk megelap semua peralatan restoran yang akan dipergunakan untuk
menata meja makan maupun untuk melengkapi persediaan peralatan di side
board.

5) Arm towel (service cloth, waiter cloth)


Dipakai oleh setiap waiter sebagai kelengkapan uniform. Fungsinya adalah untuk
melindungi tangan agar tidak terkena panas dari piring dan menahan air yang
menetes waktu menuangkan air ke dalam gelas.

6) Tray cloth

Biasanya terbuat dari kain flannel. Fungsinya untuk menjaga agar baki tidak licin
dan menyerap cairan atau minuman yang tumpah di atas baki. Bentuk dan
ukurannya bermacam – macam sesuai dengan bentuk baki.

7) Sarung kursi

Biasanya dipakai pada kursi – kursi hotel atau restoran. Ukurannya disesuaikan
dengan lebar sandaran kursi, selain sebagai hiasan, sarung ini juga berfungsi
sebagai pelindung sandaran kursi agar tidak cepat kotor.

8) Skirting
Skirting adalah semacam kain batik, satin panjang yang dipergunakan untuk
menutup meja makan sekeliling atau setengah keliling, supaya kaki meja tidak
tampak dari depan. Sering digunakan pada waktu buffet dan seminar.

- Ukuran dan Fungsi Napkin


Napkin atau serbet makan memiliki peran penting dalam service restoran
terutama dalam hal table manner. Napkin bisa dilipat dalam berbagai bentuk
yang unik dan indah yang disebut napkin folding. Kepiawaian dalam napkin
folding sangat direkomendasikan bagi waiter dan waitress.
Adapun ukuran napkin atau serbet makan adalah sebagai berikut :
1. Ukuran 45 cm x 45 cm
2. Ukuran 55 cm x 55 cm
3. Ukuran 60 cm x 60 cm
Fungsi Napkin/ Serbet makan :
1. Menghias meja makan
Napkin dibentuk dengan apik dan cantik dengan napkin folding. Selanjutnya
ditempatkan di atas piring atau dekat perlatan makan lainnya di meja makan
sehingga meja makan tampak indah
2. Menutupi pangkuan waktu makan
Saat tamu duduk di kursi, maka waiter akan mengambil napkin di atas meja
dan kemudian membuka nakpin serta menaruhnya di atas pangkuan tamu
untuk menutupi pangkuan tamu dari makanan yang mungkin terjatuh dan
mengotori pangkuan tamu.
3. Membersihkan mulut
Napkin juga bisa dipakai oleh tamu untuk membersihkan mulut saat acara
makan atau saat selesai makan.
4. Sebagai bahasa isyarat
Jika tamu meletakkan napkin di meja dengan dilipat, maka itu artinya tamu
hendak pergi sebentar dan segera kembali lagi.
Jenis-Jenis Napkin/serbet :
1. Serbet makan
2. Serbet jari atau cocktail napkin
3. Serbet kertas

2.3 Langkah memasang Linen


Adapun langkah-langkah dalam memasang linen yaitu serta Hal-hal yang
perlu diperhatikan sebelum memasang taplak meja (laying a table cloth).
1. Meja beserta kursinya harus sudah diatur pada tempatnya.
2. Atas meja harus dibersihkan.
3. Meja harus dipasang pada tempat yang rata sehingga tidak bergoyang.
4. Pasanglah molleton (taplak yang tebal) diatasnya.
5. Letakkanlah taplak meja yang tidak terbuka (unfolded table cloth) secara
memanjang dan menyilang di atasnya.
6. Ambillah lipatan paling atas yang terbalik (inverted) diantara ibu jari dan
telunjuk serta lipatan yang menyendiri antara telunjuk dari jari tengah.
Lipatan paling bawah yang menyendiri dibiarkan.
7. Angkatlah table cloth tersebut dan lemparkan lipatan paling bawah yang
menyendiri itu sampai ke ujung meja.
8. Lepaskan lipatan paling atas yang terbalik (inverted) yang terletak antara
ibu jari dan telunjuk serta tariklah lipatan yang menyendiri yang terletak
diantara telunjuk dan jari tengah secara perlahan-lahan ke arah kita (yang
memasang taplak tersebut).
9. Goyangkan taplak meja tersebut secara pasti pada saat menariknya dan hal
tersebut akan lebih mudah membuka lipatan table cloth tersebut.
Tetapi pada meja yang panjang cara ini berbeda dimana harus dilakukan
oleh dua orang.
a. Letakanlah table cloth itu pada salah satu dari ujung meja dan tepi dari cloth
menghadap ke bawah.
b. Bukalah taplak tersebut dan secara pasti berada pada tengah meja dan
akhirnya buanglah pada kedua ujungnya.
c. Tarik taplak tersebut kencang dengan mempergunakan kedua tangan.
d. Angkatlah taplak secara jalas pegang kuat-kuat dan bukalah lipatan tengah
taplak itu.
e. Letakkan cloth diatas meja dengan lipatan tengah berada di tengah-tengah
meja.

2.4 Cara perawatan Napkin dan Linen


 Beberapa hal yang harus dipehatikan dalam pemakaian linen adalah
(1) Segera dicuci setelah selesai digunakan agar noda makanan dapat hilang
(2) Simpan dengan lipatan yang rapi dengan lipatan yang paling akhir (satu)
berada di bagian depan agar lebih mudah dalam mengambil dan
menghitung lenan

 Untuk napkin sebaiknya selaku di kanji setelah selesai digunakan


dengan cara sebagai berikut : (untuk 10 napkin)
1) Jerangkan 2 liter, setelah panas masukkan cairan tepung kanji (kanji 4 sdm
muncung dilarutkan dengan 1 gelas air
2) Aduk larutan kanji agar tidak menggumpal sampai larutan air mendidih
3) Masukkan napkin yang telah dicuci bersih dan jemur tanpa diperas
(sebaiknya dijemur tidak langsung dibawah terik matahari agar tidak pudar
warnanya
4) Napkin disetrika sebelum kering masih dalam keadaan lembab, agar
mempermudah proses saat setrika.

2.5 Lipatan Napkin sesuai tempatnya


Jenis Jenis Lipatan Napkin Sesuai Tempatnya
1.For Underliner ( Untuk Alas atau tataan )
-Pocket

- Rose
- Bread Dich

- Silver Holder

- Snowflake atau salju

- The Shirt Napkin


- Baling Baling

2. Center Of Interest/ Piece ( Untuk Pusat perhatian biasa digunakan pada


gelas )
- Twin Pige on

-Kipas atau Accordion


- Peacock

3. For The Guest ( Untuk hiasan diatas meja dan biasanya dilipat
membentuk segitiga dan ditaruh dipangkuan tamu )
- Piramid

- Elegant Simplicity
- Tri Corn

- Light Candle

- Cocks Comb
- Bishop Maitre

- Calamary/squid

- Cone
- Rising Sun Fan

- Butterfly

- The Rose
- The Banana

- The Atrium Lily


2.6 Pengertian Table Mat
Table mat ini merupakan taplak meja perorangan hanya untuk satu orang.
Berfungsi sebagai pengganti taplak meja, dipergunakan untuk meja yang
memiliki ukuran bagus dan indah ukiran. Bentuknya ada yang persegi empat
panjang, lonjong. Bahannya terbuat dari kertas, plastik, fornica, kain, anyaman
dan lainnya.
Itulah beberapa jenis dekorasi meja makan yang belum diketahui. Bahkan ada
orang yang bertanya mengenai penyusunan kain untuk meja makan dan
biasanya berukuran 45x30 cm dan adapun ukuran lain yang menyesuaikan
dengan kebutuhan.

Adapun Cara Perawatan Table Mat :


1. bersihkan tikar dengan air di bawah 70 ° dan cairan pencuci piring,
kemudian letakkan di tempat teduh sampai kering.
2. jangan gunakan baja kabel bola atau mesin cuci untuk membersihkan.

2.7 jenis-jenis Table Mat


Berikut beberapa jenis Table Mat :
1. Table Mat berbahan Fornica

2. Table Mat Berbahan Plastik


3. Table Mat berbahan Kain

4. Table Mat berbahan Anyaman


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/21977255/Bentuk-bentuk_lipatan_napkin. Diakses
pada tanggal 11 Maret 2019 pukul 21.06
https://studipariwisata.com/referensi/napkin-pengertian-dan-sejarahnya/. Diakses
pada tanggal 11 Maret 2019 pukul 21.15
http://edukasitatahidang.blogspot.com/2016/04/jenis-dan-fungsi-peralatan-makan-
dan_17.html. Diakses pada tanggal 13 April 2019 pukul 17.08
http://penagusdey.blogspot.com/2016/07/persiapan-pembuatan-restoran-1.html.
Diakses pada tanggal 13 April 2019 pukul 17.25

Anda mungkin juga menyukai