Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MIKRO (RPP

MICROTEACHING)

Satuan Pendidikan : SMKN 1 PRAYA


Mata Pelajaran : MAKANAN KONTINENTAL
Kelas/Semester :X/2
Materi pokok : SAUS
Alokasi Waktu : 1 x 30 menit
Pertemuan :1
Tahun Pelajaran : 2019/2020

A. Kompetensi Inti ( KI )
KI 1 :

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 :

Menghayati dan mengamalkan perilaku ( jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,


santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsive
dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.

KI 3 :

Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual dan


prosedural dalam pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.

KI 4 :
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri dan
mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
1.1 Mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa, melalui pengembangan
pengetahuan tentang saus sebagai tindakan pengamalan menurut agama yang
dianutnya.
1.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
kerjasama, santun, ramah lingkungan,proaktif dan resposif) dalam melakukan
pembelajaran sebagai bagian dari sikap ilmiah.
1.3 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam pembelajaran sehari-hari
sebagai wujud implementasi sikap kerja.
3.1 Menganalisis saus dari segi pengertian, karakteristik, bahan untuk membuat
dan pembagian saus dasar.
4.1 Mengolah saus dasar

C. Indikator Pencapaian
1. Siswa dapat memahami pengertian saus
2. Siswa dapat memahami fungsi saus
3. Siswa dapat mengetahui bahan pembuat saus
4. Siswa dapat mengklasifikasikan saus

D. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan dari KI 1
Peserta didik mensyukuri atas kebesaran Tuhan melalui memahami saus dan
pembagiannya.

2. Tujuan dari KI 2
a. Peserta didik mampu berdisiplin dalam mengikuti pembelajaran.
b. Peserta didik mampu bertanggung jawab atas tugas yang diberikan sehingga
dapat terselesaikan tepat waktu.
3. Tujuan dari KI-3
a. Peserta didik mampu mendeskripsikan pengertian saus.
b. Peserta didik mampu memahami karakteristik saus
c. Peserta didik mampu menguraikan bahan untuk membuat saus
d. Peserta didik mampu menguraikan jenis jenis saus dasar
4. Tujuan dari KI-4
Peserta didik mampu membuat dan mengolah saus.

E. Metode Pembelajaran
a. Pendekatan : Student Centered
b. Model : Problem Based Learning
a. Metode : ceramah, diskusi, penugasan, tanya jawab

F. Materi pembelajaran

SAUS
1. Pengertian Saus.
Sauce adalah bahan setengah cair atau cairan yang dikentalkan oleh bahan
pengental, yang ditambahkan pada daging,ikan,ayam atau cake dengan maksud
untuk menambah rasa makanan tersebut.

2. Fungsi Saus
a. Sebagai pelembab.
b. Sebagai penambah rasa.
c. Memperkaya kandungan gizi.
d. Menambah penampilan (warna dan kilap) sehingga menambah daya tarik
dan menimbulkan selera.

3. Kriteria Saus yang baik


a. Licin
b. Halus dan mengkilap
c. Teksturnya ringan
4. Bahan yang digunakan untuk membuat Sauce.
Sauce terbentuk dari unsur utama yaitu :
a. Bahan cair/cairan.
Bahan cair adalah bahan dasar dalam pembuatan sauce.
Bahan cair tersebut adalah :
1) kaldu putih: menggunakan chicken stock atau fish stock
2) kaldu coklat: menggunakan beef stock atau lamb stock
3) susu cair
4) clarified butter (margarine yang dicairkan)
b. Bahan Pengental
Sauce yang baik harus cukup kekentalannya, yaitu tidak terlalu cair ataupun
terlalu kental.
Bahan pengental dari sauce adalah :
1) Roux adalah campuran antara lemak dan tepung yang dimasak
bersama-sama. Ada tiga macam roux yaitu : White roux,blond roux
dan brown roux.
2) Corn flour / Maizena adalah teknik pengentalan dengan tepung yang
dicairkan dengan air dingin lalu dimasukkan kedalam cairan yang akan
dikentalkan.
3) Beurre Manie (burr mah nyay) adalah campuran mentega dan tepung
dikacau sampai menjadi pasta dan dicampurkan pada bahan cair
mendidih, diaduk-aduk sampai licin dibiarkan sebentar di atas api agar
tepungnya masak. Cara ini dipakai untuk pengentalan secara cepat
pada akhir suatu masakan dan untuk menyelesaikan sauce.
4) Egg yolk (kuning telur), perlakuan pengentalan dengan kuning telur
harus dilakukan secara hati-hati agar kuning telur tidak berbutir.

5. Klasifikasi Sauce.
Pada dapur Eropa terdapat induk sauce yang disebut juga sebagai “Mother
Sauce”. Dari sauce dasar dapar dilahirkan bermacam-macam sauce turunan
yang disebut dengan Secondary Sauce yang jumlahnya sangat banyak.
Macam sauce dasar dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

MOTHER SAUCE

Bechamel Sauce Veloute Sauce Espagnol Sauce

Sauce Dasar Mentega Tomato Sauce Sauce Dasar Minyak

a. Bechamel Sauce
Sauce bechamel dibuat dari susu ditambah dengan white roux.
b. Veloute Sauce
Sauce veloute dibuat dari white roux ditambah dengan white stock.
Kaldu ini diberi nama dari sauce tersebut misalnya chicken veloute
(dibuat dengan kaldu ayam), fish veloute (dibuat dengan kaldu ikan).
c. Espagnol Sauce
Sauce espagnol merupakan sauce dasar coklat, karena terbuat dari brown
roux ditambah dengan brown stock.
d. Tomato Sauce
Sauce tomat dibuat dari wortel, bawang bombay, bawang putih, tomat
segar, tomato paste, kulit bacon (babi asap) dan bumbu-bumbu yang
terdiri dari merica bulat, bay leaf, thyme dan oregano dimasak dengan
air kaldu daging, dan dikentalkan dengan tepung kemudian disaring
halus.
e. Saus Dasar Mentega
Saus mentega yaitu saus yang pada pembuatannya menggunakan
mentega sebagai bahan dasar ditambahkan bahan dasar lainnya
sehingga dapat disajikan menurut kebutuhannya. Saus ini
diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu :
1) Melted butter
Yaitu butter yang dipanaskan sampai meleleh, kemudian
ditambahkan bahan dasar lain.
2) Soft butter
Yaitu butter yang dilembekkan untuk mempermudah bahan lain
yang ditambahkan dapat tercampur rata. Sesuai dengan
penyajiannya maka butter campuran tadi dikeraskan lagi dengan
jalan menyimpannya ke kulkas.
3) Simpel sauce
Dibuat dari soft butter ditambah dengan satu macam bahan lain,
yang akan menentukan nama dari simple butter sauce tersebut.
f. Saus dasar minyak
Pada umumnya saus ini dibagi menjadi dua yaitu :
1) Sauce vinaigrette
Yang dibuat dari cuka, mustard, minyak selada, peterseli cincang
dan chives (tumbuhan kecil keluarga onion).
2) Sauce mayonnaise
Yang dibuat dari kuning telur ditambah mustard, cuka dan minyak
selada.

Sumber : Jauharo, Asti Safira. 2017. Saus. Diperoleh di : www.academia.edu . Diakses pada 05
Mei 2020.

G. Langkah – Langkah Pembelajaran

Pertemuan 1

No Tahap Aktivitas pembelajaran Waktu

1. Pembukaan Apersepsi 5 menit


 Guru mengucapkan salam sebagai pembuka
pertemuan
 Guru meminta salah seorang siswa
memimpin doa
 Guru mengecek kehadiran dan menanyakan
kabar siswa.
 Guru bersama siswa mengecek kesiapan
perangkat pembelajaran
 Guru memberikan motivasi kepada siswa
dengan cara memberikan pandangan
terhadap materi yang akan diberikan.
Menanya
 Guru meminta pendapat siswa tentang sau
dan pengertiannya

2. Inti Mengamati 20 menit


 Guru meminta siswa memberikan
pendapatnya secara bergiliran
Menjelaskan
 Guru menjelaskan pengertian saus, fungsi
saus, kriteria saus yang baik, bahan
membuat saus, dan klasifikasi saus.
Mengasosiasi/Menalar
 Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok sesuai jumlah klasifikasi saus.
 Guru meminta siswa untuk berdiskusi
tentang turunan saus sesuai dengan tema
yang didapat.
 Siswa diminta berdiskusi dengan teman
kelompoknya. Setiap anggota kelompok
dituntut harus memahami materi.

Membimbing diskusi
 Guru membimbing diskusi siswa dan
memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya.
Mengkomunikasi
 Setelah 15 menit berdiskusi guru akan
menyebutkan nama kelompok secara acak,
kemudian siswa yang nama kelompoknya
disebut diminta untuk berdiri dan
memaparkan materi yang didapatnya.
3 Penutup Merangkum pembelajaran 5 menit
 Guru bersama siswa menyimpulkan materi
yang sudah dipelajari
Evaluasi
 Guru memberikan quiz kapada siswa. Quiz
berupa menebak nama saus dasar. Guru
memberikan klue dengan menyebutkan nama
bahan yang digunakan dalam membuat saus
dasar tersebut kemudian siswa diminta untuk
menyebutkan saus dasar apakah yang
dimaksud.
 Guru memberikan tugas essay kepada siswa.
Menutup pembelajaran
 Guru bersama siswa mengakhiri pembelajaran
dengan salam dan doa

H. Sumber , Bahan dan Alat Pembelajaran


a. Bahan/Alat Belajar
 Power point
 LCD
 Laptop
 White Board
 Spidol
b. Sumber Belajar
 Artikel Internet
 Video
 Modul

I. Asesmen
a. Teknik Asesmen: Tes
b. Instrumen Asesmen: Tes Esasi

a. Jelaskan Pengertian saus!


b. Jelaskan fungsi saus!
c. Sebutkan dan jelaskan bahan untuk membuat saus!
d. Sebutkan macam-macam mother sauce!

c. Rubrik Penilaian

No Kunci Jawaban Skor


1. PENGERTIAN SAUS 25
Sauce adalah bahan setengah cair atau cairan yang
dikentalkan oleh bahan pengental, yang
ditambahkan pada daging,ikan,ayam atau cake
dengan maksud untuk menambah rasa makanan
tersebut.

2. FUNGSI SAUS 15
Saus berfungsi sebagai:
e. Sebagai pelembab.
f. Sebagai penambah rasa.
g. Memperkaya kandungan gizi.
h. Menambah penampilan (warna dan kilap)
sehingga menambah daya tarik dan
menimbulkan selera.

3. Bahan yang digunakan untuk membuat Sauce. 35


Sauce terbentuk dari unsur utama yaitu :
a. Bahan cair/cairan.
Bahan cair adalah bahan dasar dalam
pembuatan sauce.
Bahan cair tersebut adalah :
1) kaldu putih: menggunakan chicken
stock atau fish stock
2) kaldu coklat: menggunakan beef
stock atau lamb stock
3) susu cair
4) clarified butter (margarine yang
dicairkan)
b. Bahan Pengental
Sauce yang baik harus cukup
kekentalannya, yaitu tidak terlalu cair
ataupun terlalu kental.
Bahan pengental dari sauce adalah :
1) Roux adalah campuran antara
lemak dan tepung yang dimasak
bersama-sama. Ada tiga macam
roux yaitu : White roux,blond
roux dan brown roux.
2) Corn flour / Maizena adalah
teknik pengentalan dengan tepung
yang dicairkan dengan air dingin
lalu dimasukkan kedalam cairan
yang akan dikentalkan.
3) Beurre Manie (burr mah nyay)
adalah campuran mentega dan
tepung dikacau sampai menjadi
pasta dan dicampurkan pada
bahan cair mendidih, diaduk-aduk
sampai licin dibiarkan sebentar di
atas api agar tepungnya masak.
Cara ini dipakai untuk
pengentalan secara cepat pada
akhir suatu masakan dan untuk
menyelesaikan sauce.
4) Egg yolk (kuning telur),
perlakuan pengentalan dengan
kuning telur harus dilakukan
secara hati-hati agar kuning telur
tidak berbutir.

4. Pada dapur Eropa terdapat induk sauce yang 25


disebut juga sebagai “Mother Sauce”. Dari sauce
dasar dapar dilahirkan bermacam-macam sauce
turunan yang disebut dengan Secondary Sauce
yang jumlahnya sangat banyak.
Macam sauce dasar dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :

1. Bechamel sauce
2. Veloute sauce
3. Espagnol sauce
4. Saus dasar mentega
5. Saus dasar minyak
6. Saus tomat

Mengetahui, Praya, 09 Mei 2020

Guru mata pelajaran Mahasiswa PPL-Real

Lalu Subuh, S.Pd Lalu Muhammad Adha Hidayatullah

Mengetahui / Menyetujui,

Dosen Pembimbing
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP

Mata Pelajaran : Makanan Kontinental


Materi Pokok : Saus
Kelas/Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Waktu Pengamatan : Pertemuan ke 1

Rubrik :

Indikator sikap aktif dalam pembelajaran


1. Kurang baik jika kurang aktif dalam pembelajaran
2. Baik jika aktif dalam pembelajaran
3. Sangat baik jika sangat aktifdan konsisten dalam menyelesaikan tugas kelompok

Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.


1. Kurang baik jika tidak berusaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
2. Baik jika dapat bekerjasama dalam kegiatan kelompok walaupun belum konsisten.
3. Sangat baik jika dapatbekerjasama dalam kegiatan kelompok dan konsisten.

Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah
2. Baik jika menunjukkan sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah walau
belum konsisten.
3. Sangat baik jika mampu bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang
berbeda dan konsisten.

Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.


Sikap Jml
No Nama Siswa Aktif Bekerjasama Toleransi Skor
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Nilai yang diperoleh= jumlah skorper× 100


Jumlah skor maksimal
KeteranganPenilaian :
 81 – 100 = A (Sangat Baik)
 61 – 80 = B (Baik)
 41 – 60 = C (Sedang)
 21 – 40 = D (Kurang)
 0 – 20 = E (Sangat Kurang)

Observation Sheet (Discussion)

Grou No Participant Evaluation Aspect Scor Remark


p 1 2 3 4 5
Total

I 1
2
3
4

II 1
2
3
4

III 1
2
3
4

Keterangan :

1. Keaktifan skor 1-5


2. Kerja kelompok skor 1-5
3. Presentasi/performent skor 1-5
4. Sikap menghargai skor 1-5
5. Hasil simpulan diskusi skor 1-5
Total scor maximal = 25

Nilai = Jumlah nilai perolehan X 100


Scor maximal

Indikator keaktifan saat berdiskusi


1. Apabila tidak aktif dalam diskusi
2. Apabila cukup aktif dalam diksusi
3. Apabila aktif namun masih kurang memahami materi
4. Apabila siswa terlibat aktif dalam diskusi dan memahami materi dengan cukup
baik
5. Apabila siswa sangat aktif, memahami materi dengan baik dan konsisten dalam
menyelesaikan tugas kelompok
Indikator kerja kelompok
1. Apabila tidak berkontribusi dalam menyelesaikan tugas kelompok
2. Apabila sedikit berkontribusi dalam menyelesaikan tugas kelomok
3. Apabila cukup berkontribusi dalam menyelsaikan tugas kelompok namun belum
konsisten
4. Apabila siswa cukup berkontribusi dan sudah konsisten
5. Apabila siswa sangat berkotribusi dan sangat konsisten dalam menyelsaikan
tugas kelompok
Indikator presentasi/performent
1. Apabila hasil diskusi siswa melenceng dari materi yang seharusnya dibahas
2. Apabila hasil diskusi siswa sudah sesuai namun persentasi masih sangat kurang
3. Apabila hasil diskusi sudah sesuai namun persentasi perlu ditingkatakan
4. Apabila hasil diskusi sudah cukup baik dan persentasi baik
5. Apabila hasil diksusi sangat baik dan persentasi sangat baik dan sesuai

Indikator sikap mengharagai


1. Apabila siswa tidak bersikap toleran dengan siswa lainnya
2. Apabila siswa bersikap toleran namun belum konsisten
3. Apabila siswa bersikap toleran dan cukup konsisten
4. Apabila siswa bersikap toleran dan konsisten
5. Apabila siswa bersikap sangat toleran, konsisten dan mampu mengarahkan siswa
lain untuk bersikap toleran.
Indikator hasil simpulan diskusi
1. Apabila kesimpulan tidak sesuai dengan materi
2. Apabila kesimpulan sudah sesuai namun perlu diperbaiki
3. Apabila kesimpulan sudah sesuai namun masih perlu digali
4. Apabila kesimpulan sudah sesuai dan tepat namun bebrapa hal masih pelu digali
5. Apabila kesimpulan sudah sangat sesuai dan tidak terdapat kesalahan

Anda mungkin juga menyukai