ART-DEKOPIN 2021 (Final) - 221007 - 170716
ART-DEKOPIN 2021 (Final) - 221007 - 170716
KEPUTUSAN
RAPAT PIMPINAN NASIONAL
DEWAN KOPERASI INDONESIA
NOMOR: 09/RAPIMNAS-DEKOPIN/X/2021
TANGGAL 23 OKTOBER 2021
BAB I
KEDUDUKAN DAN DAERAH KERJA DEKOPIN
Pasal 1
(1) Dewan Koperasi Indonesia disingkat DEKOPIN mempunyai wilayah kerja di
seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
(2) Untuk membantu tugas melaksanakan fungsi dan peran DEKOPIN, gerakan
koperasi di Provinsi/Daerah Istimewa membentuk DEKOPIN Wilayah disingkat
DEKOPINWIL yang berkedudukan di ibukota Provinsi/Daerah Istimewa, dan
mempunyai daerah kerja meliputi seluruh wilayah Provinsi/Daerah Istimewa.
(3) Untuk membantu tugas melaksanakan fungsi dan peran DEKOPIN, gerakan
koperasi di Kabupaten atau Kota membentuk DEKOPIN Daerah disingkat
DEKOPINDA yang berkedudukan di Ibukota Kabupaten atau Kota, dan
mempunyai daerah kerja meliput seluruh daerah kabupaten atau kota.
(4) Sesuai dengan kedudukan DEKOPIN sebagai organisasi tunggal gerakan
koperasi, DEKOPINWIL dan DEKOPINDA merupakan bagian integral dari
DEKOPIN.
BAB II
KANTOR DAN ATRIBUT ORGANISASI
Pasal 2
DEKOPIN, DEKOPINWIL dan DEKOPINDA berkantor di tempat kedudukan masing-
masing yang dibuka setiap hari kerja.
Pasal 3
(1) Logo DEKOPIN merupakan identitas organisasi yang melambangkan dinamika
gerak, kegiatan, tumbuh kembangnya koperasi sebagai pelaku utama ekonomi
nasional berdasar pada jati diri Koperasi.
(2) Logo DEKOPIN sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan dalam RAPIMNAS
DEKOPIN.
(3) Logo DEKOPIN sebagai dimaksud ayat (2) adalah berikut:
BAB III
RENCANA STRATEGIS DAN PROGRAM KERJA
Pasal 4
(1) Dalam upaya pelaksanaan fungsi dan tugas DEKOPIN sebagaimana diatur
dalam Pasal 3 dan Pasal 4 ayat (1) Anggaran Dasar DEKOPIN, MUNAS
DEKOPIN menetapkan Rencana Kerja 5 (lima) tahun sebagai Rencana
Strategis (RENSTRA) DEKOPIN.
(2) Rencana Strategis sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah:
a. sebagai dasar dalam menentukan arah, strategi, dan kebijakan
pembangunan perkoperasian yang ditetapkan oleh RAPIMNAS;
b. sebagai sumber utama dalam menyusun dan mengevaluasi Program
Kerja Tahunan DEKOPIN yang ditetapkan oleh RAKERNAS untuk
dilaksanakan oleh Pimpinan Paripurna.
Pasal 5
Program Kerja Tahunan DEKOPIN sebagaimana dimaksud ayat (2) huruf b
dituangkan dalam berbagai bidang kegiatan DEKOPIN.
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 6
(1) Anggota biasa DEKOPIN sebagaimana dimaksud Pasal 5 ayat (1) huruf a dan
ayat (2) Anggaran Dasar adalah sebagai berikut:
a. koperasi sekunder yang keanggotaannya meliputi seluruh wilayah
Republik Indonesia atau lebih dari 1 (satu) Provinsi/Daerah Istimewa
mendaftar ke DEKOPIN;
b. koperasi sekunder yang keanggotaannya meliputi 1 (satu)
Provinsi/Daerah Istimewa atau lebih dari 1 (satu) Kabupaten/Kota
mendaftar ke DEKOPINWIL di provinsi di mana koperasi yang
bersangkutan berkedudukan;
c. koperasi primer yang keanggotaannya meliputi lebih dari 1 (satu)
Provinsi/Daerah Istimewa mendaftar ke DEKOPINWIL di provinsi di mana
koperasi yang bersangkutan berkedudukan;
d. koperasi primer yang keanggotaannya meliputi lebih dari 1 (satu)
Kabupaten/Kota mendaftar ke DEKOPINDA di kabupaten/kota di mana
koperasi yang bersangkutan berkedudukan;
e. koperasi sekunder atau primer yang keanggotaannya meliputi 1 (satu)
Kabupaten/ Kota mendaftar ke DEKOPINDA di kabupaten/kota di mana
koperasi yang bersangkutan berkedudukan.
Bagian Kesatu
PIMPINAN DEKOPIN
Pasal 10
(1) Pimpinan DEKOPIN terdiri dari Pimpinan Paripurna dan Pimpinan Harian.
(2) Pimpinan Paripurna terdiri atas Pimpinan Harian dan Anggota - Anggota
yang jumlah dan komposisinya disesuaikan dengan kebutuhan.
(3) Pimpinan Harian terdiri atas Ketua Umum, Wakil-Wakil Ketua Umum, dan
Ketua-Ketua Komite.
(4) Pembagian tugas Pimpinan Paripurna diatur dan ditetapkan oleh Pimpinan
Paripurna.
Pasal 11
Keanggotaan Pimpinan Paripurna DEKOPIN harus mencerminkan unsur-unsur:
a. koperasi anggota DEKOPIN;
b. pemuda dan wanita; dan
c. tokoh masyarakat/cendekiawan yang berminat besar pada koperasi dan
bersedia mengabdikan diri pada DEKOPIN.
Pasal 12
Untuk dapat dipilih sebagai Pimpinan Paripurna DEKOPIN, harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. warga negara Indonesia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. sehat jasmani dan rohani;
c. menyetujui Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga DEKOPIN;
d. sanggup dengan rasa tanggung jawab melaksanakan tugas kewajiban
DEKOPIN;
e. tidak pernah melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan gerakan
koperasi;
f. telah dengan nyata memberikan sumbangan/pengabdiannya bagi kemajuan
gerakan koperasi.
Pasal 13
Pemilihan Pimpinan Paripurna DEKOPIN dilakukan dengan tata cara sebagai
berikut:
(1) Sebagaimana ketentuan Pasal 10 ayat (2) dan ayat (4) Anggaran Dasar
DEKOPIN, Ketua Umum DEKOPIN dipilih secara langsung dari dan oleh
Peserta MUNAS untuk masa jabatan 5 (lima) tahun.
(2) Pimpinan Paripurna DEKOPIN selain Ketua Umum dipilih secara tidak
langsung, di mana Ketua Umum terpilih sekaligus menjadi Ketua
Formatur.
Bagian Kedua
PIMPINAN DEKOPIN WILAYAH
Pasal 20
(1) Pimpinan DEKOPIN Wilayah terdiri dari Pimpinan Pleno dan Pimpinan Harian.
(2) Pimpinan Pleno terdiri atas Pimpinan Harian dan Anggota-Anggota Bidang
yang jumlah dan komposisinya disesuaikan dengan kebutuhan.
(3) Pimpinan Harian terdiri atas Ketua, Wakil-Wakil Ketua, dan Ketua-Ketua
Bidang.
(4) Pembagian tugas Pimpinan Pleno dan Pimpinan Harian DEKOPIN Wilayah
diatur dan ditetapkan oleh Pimpinan Pleno DEKOPIN Wilayah.
Pasal 21
(1) Ketentuan mengenai Pimpinan Paripurna DEKOPIN sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 11, 12, 13, dan Pasal 14 ayat (1) ART mutatis mutandis berlaku
terhadap Pimpinan DEKOPIN Wilayah.
(2) Pemilihan dan penyusunan Pimpinan Pleno DEKOPIN Wilayah secara
tidak langsung sebagaimana dimaksud pada Pasal 14 ayat (5) AD dilakukan
oleh formatur dan Ketua terpilih sebagai Ketua Formatur.
(3) Jumlah anggota formatur sebagaimana dimaksud ayat (2) sebanyak 4 (empat)
orang dari peserta MUSWIL yang terdiri atas 2 (dua) orang dari unsur Koperasi
dan 2 (dua) orang dari unsur DEKOPINDA.
(4) Tata cara pemilihan Ketua DEKOPIN Wilayah/Ketua Formatur dan Anggota
Formatur diatur lebih lanjut dalam Tata Tertib Pemilihan Pimpinan DEKOPIN
Wilayah dalam MUSWIL.
Pasal 22
(1) Ketentuan mengenai Sumpah atau Janji dan berhentinya Pimpinan Paripurna
DEKOPIN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) dan Pasal 16 ART
mutatis mutandis berlaku terhadap Pimpinan DEKOPIN Wilayah.
(2) Pengucapan sumpah atau janji Ketua DEKOPIN Wilayah dilakukan di
hadapan Musyawarah Wilayah (MUSWIL).
(3) Pengucapan sumpah atau janji Pimpinan Pleno DEKOPIN Wilayah selain
Ketua DEKOPIN Wilayah dapat dilakukan di hadapan Rapat Kerja Wilayah
(RAKERWIL)
Pasal 23
(1) Pimpinan Harian DEKOPIN Wilayah mempunyai tugas dan kewajiban:
a. Melaksanakan kebijakan, peraturan-peraturan, keputusan Pimpinan
Paripurna DEKOPIN, dan keputusan Pimpinan Pleno Wilayah;
Keputusan RAPIMNAS DEKOPIN No. 09/RAPIMNAS-DEKOPIN/X/2021 Tanggal 23 Oktober 2021 7
b. menyelenggarakan hubungan intern dan ekstern DEKOPIN di tingkat
wilayah; dan
c. mengadakan rapat-rapat sekurang-kurangnya sekali dalam satu bulan.
(2) Setiap anggota Pimpinan Harian DEKOPIN Wilayah bertanggungjawab atas
sesuatu bidang tugas yang diatur dengan peraturan khusus tanpa mengurangi
tanggung jawab kolektifnya.
Pasal 24
(1) Untuk menjaga akuntabilitas laporan keuangan DEKOPIN Wilayah, Pimpinan
Pleno DEKOPIN Wilayah dapat meminta jasa audit akuntan publik.
(2) Hasil dari audit akuntan publik dilaporkan kepada Rapat Kerja Wilayah dan
Pimpinan Paripurna DEKOPIN.
Bagian Ketiga
PIMPINAN DEKOPIN DAERAH
Pasal 25
(1) Pimpinan DEKOPIN Daerah terdiri dari Pimpinan Harian dan Pimpinan Pleno.
(2) Pimpinan Pleno terdiri atas Pimpinan Harian dan Anggota-Anggota Bidang
yang jumlah dan komposisinya disesuaikan dengan kebutuhan.
(3) Pimpinan Harian terdiri atas Ketua, Wakil-Wakil Ketua, dan Ketua-Ketua
Bidang.
(4) Pembagian tugas Pimpinan Pleno dan Pimpinan Harian diatur dan ditetapkan
oleh Pimpinan Pleno DEKOPIN Daerah.
Pasal 26
(1) Ketentuan mengenai Pimpinan Paripurna DEKOPIN sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 11, 12, 13, dan Pasal 14 ayat (1) ART mutatis mutandis berlaku
terhadap Pimpinan DEKOPIN Daerah.
(2) Pemilihan dan penyusunan Pimpinan Pleno DEKOPIN Daerah secara
tidak langsung sebagaimana dimaksud pada Pasal 17 ayat (5) AD dilakukan
oleh formatur dan Ketua terpilih sebagai Ketua Formatur.
(3) Jumlah anggota formatur sebagaimana dimaksud ayat (2) sebanyak 2 (dua)
orang yang dipilih dari peserta Musyawarah Daerah
(4) Tata cara pemilihan Ketua DEKOPIN Wilayah/Ketua Formatur dan Anggota
Formatur diatur lebih lanjut dalam Tata Tertib Pemilihan Pimpinan DEKOPIN
Daerah dalam Musyawarah Daerah.
Pasal 27
(1) Ketentuan mengenai Sumpah atau Janji dan berhentinya Pimpinan Paripurna
DEKOPIN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) dan Pasal 16 ART
mutatis mutandis berlaku terhadap Pimpinan DEKOPIN Daerah.
(2) Pengucapan sumpah atau janji Ketua DEKOPIN Daerah dilakukan di hadapan
Musyawarah Daerah (MUSDA).
BAB VI
PENGAWAS DEKOPIN
Pasal 30
(1) Pengawas DEKOPIN berjumlah sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang
yang terdiri dari seorang Ketua, seorang Sekretaris, dan tiga orang anggota.
(2) Untuk menyusun susunan Pengawas DEKOPIN sebagaimana ayat (1) di atas,
Pengawas DEKOPIN terpilih mengadakan rapat untuk menetapkan sekretaris
dari anggota Pengawas DEKOPIN terpilih.
(3) Pembagian tugas Pengawas DEKOPIN diatur dan ditetapkan oleh Pengawas
DEKOPIN.
Pasal 31
Untuk dapat dipilih sebagai Pengawas DEKOPIN, harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
a. warga negara Indonesia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. sehat jasmani dan rohani;
c. menyetujui Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga DEKOPIN;
d. sanggup dan bertanggungjawab melaksanakan tugas kewajiban sebagai
Pengawas DEKOPIN;
e. tidak pernah melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan gerakan
koperasi; dan
f. telah dengan nyata memberikan sumbangan/pengabdiannya bagi kemajuan
gerakan koperasi.
Pasal 36
Untuk efektivitas pelaksanaan tugas dan kewajiban, setiap personil Pengawas
DEKOPIN dilarang merangkap jabatan dalam struktur Pimpinan dan/atau Pengurus
badan khusus/ lembaga teknis DEKOPIN.
Pasal 37
Pengawas DEKOPIN berhak memperoleh imbalan biaya dan fasilitas lainnya
yang jumlah dan mekanismenya diatur lebih lanjut dan ditetapkan oleh Pimpinan
Paripurna DEKOPIN.
BAB VII
PENASIHAT DAN MAJELIS PAKAR
Pasal 38
(1) Pimpinan Paripurna DEKOPIN memilih dan mengangkat Penasihat dan
Majelis Pakar DEKOPIN untuk masa jabatan yang sama dengan
Pimpinan Paripurna DEKOPIN.
(2) Pembagian tugas Penasihat dan Majelis Pakar diatur dan ditetapkan oleh
Penasihat dan Majelis Pakar.
Pasal 39
Penasihat dan Majelis Pakar DEKOPIN berhenti karena:
a. permintaan sendiri;
b. meninggal dunia; atau
c. diberhentikan oleh Pimpinan Paripurna karena terbukti tidak mematuhi
AD/ART, mencemarkan nama baik DEKOPIN, melakukan tindakan yang
merugikan DEKOPIN atau gerakan koperasi pada umumnya.
Pasal 40
Dalam menjalankan tugasnya, Penasihat dan Majelis Pakar DEKOPIN
dapat memperoleh imbalan dan fasilitas kerja yang jumlah dan mekanismenya
diatur lebih lanjut dan ditetapkan oleh Pimpinan Paripurna DEKOPIN.
BAB IX
SEKRETARIAT JENDERAL
Pasal 44
(1) Sekretariat Jenderal DEKOPIN dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal
yang dipilih dan diberhentikan oleh Pimpinan Harian DEKOPIN.
(2) Sekretaris Jenderal dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada
Pimpinan Harian DEKOPIN.
(3) Dalam menjalankan tugasnya, Sekretaris Jenderal dibantu oleh Deputi,
Direktur dan karyawan-karyawan sesuai dengan kebutuhan.
Pasal 45
(1) Sekretaris Jenderal bertugas:
a. melaksanakan tugas DEKOPIN sehari-hari sesuai dengan pelimpahan
wewenang dari Pimpinan Harian DEKOPIN;
b. memimpin, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan
yang dilakukan para Deputi, para Direktur, badan/lembaga dan para
karyawan di lingkungan DEKOPIN;
c. memimpin kegiatan sekretariat dan menjadikan Sekretariat Jenderal
DEKOPIN sebagai sarana pelayanan organisasi/administrasi yang
mampu membantu Pimpinan Harian DEKOPIN dalam melaksanakan
tugas-tugasnya;
d. bertanggungjawab atas pengelolaan kegiatan dan anggaran baik yang
bersumber dari bantuan pemerintah maupun dari sumber-sumber lainnya;
e. melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Pimpinan Harian
DEKOPIN sekurang- kurangnya satu kali dalam sebulan.
(2) Deputi bertugas:
a. membantu tugas Sekretaris Jenderal dalam mengkoordinasikan dan
mengawasi pelaksanaan tugas Direktur;
b. melaksanakan tugas-tugas khusus yang dilimpahkan oleh Sekretaris
Jenderal.
(3) Direktur bertugas:
a. membantu tugas Sekretaris Jenderal yang didelegasikan melalui Deputi;
b. mengumpulkan, mengolah data dari berbagai sumber informasi, terutama
yang berkaitan dengan bidang tugas teknisnya;
c. melaporkan secara berkala pelaksanaan tugasnya kepada Deputi yang
membidangi untuk diteruskan kepada Sekretaris Jenderal.
(4) Rincian lebih lanjut tentang tugas, wewenang, dan tanggung jawab Sekretaris
Jenderal, Deputi, Direktur, dan para karyawan diatur oleh Pimpinan Harian
DEKOPIN dalam peraturan khusus.
Keputusan RAPIMNAS DEKOPIN No. 09/RAPIMNAS-DEKOPIN/X/2021 Tanggal 23 Oktober 2021 13
Pasal 46
Sekretaris Jenderal, Deputi, Direktur dan karyawan-karyawan memperoleh imbalan
gaji dan hak- hak lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pasal 47
Biaya Sekretariat Jenderal dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
DEKOPIN.
BAB X
MUSYAWARAH
Bagian Pertama
MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS)
Paragraf Kesatu
UMUM
Pasal 48
(1) MUNAS dihadiri oleh:
a. peserta;
b. peninjau; dan
c. undangan.
(2) Peninjau MUNAS terdiri atas:
a. Badan Khusus/Lembaga Teknis Perangkat DEKOPIN; dan
b. anggota Luar Biasa yang terdaftar di DEKOPIN.
(3) Undangan MUNAS terdiri atas:
a. perwakilan Institusi; dan
b. perorangan.
(4) Jumlah peserta, peninjau, dan undangan ditetapkan oleh Pimpinan Harian
DEKOPIN.
Paragraf Kedua
HAK SUARA
Pasal 49
(1) Hak suara dalam MUNAS sebagaimana diatur Pasal 30 Anggaran
Dasar dan P a s a l 6 h u r u f a A n g g a r a n R u m a h T a n g g a , dimiliki
oleh:
a. koperasi sekunder yang terdaftar di DEKOPIN;
b. DEKOPIN Wilayah, mewakili suara gerakan Koperasi di tingkat
Wilayah; dan
c. DEKOPIN Daerah, mewakili suara gerakan Koperasi di tingkat
Daerah.
Paragraf Ketiga
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 50
(1) Pengambilan keputusan dilakukan secara kekeluargaan atas dasar
musyawarah untuk mufakat.
(2) Jika tidak tercapai kesepakatan seperti yang dimaksud dalam ayat (1),
maka keputusan diambil dengan cara pemungutan suara dan keputusannya
sah jika disetujui oleh lebih dari ½ (setengah) jumlah suara yang masuk.
(3) Pemungutan suara dapat dilakukan secara lisan atau tertulis.
(4) Pemungutan suara secara lisan dilakukan secara langsung dengan
mengacungkan tangan.
Bagian Kedua
MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA (MUNASLUB)
Pasal 51
(1) Musyawarah Nasional Luar Biasa (MUNASLUB) atas permintaan anggota
sebagaimana dimaksud pada Pasal 32 ayat (2) huruf b Anggaran Dasar, harus
sesuai ketentuan:
a. substansi usulan Koperasi Sekunder anggota DEKOPIN, berdasarkan
hasil keputusan rapat Pengurus dan Pengawas yang diselenggarakan
khusus untuk itu dengan menyebutkan secara tegas alasan usulan
tersebut;
b. substansi usulan DEKOPINWIL dan DEKOPINDA, berdasarkan
keputusan MUSWILLUB dan MUSDALUB yang diselenggarakan khusus
untuk itu dengan menyebutkan secara tegas alasan usulan tersebut.
(2) Musyawarah Nasional Luar Biasa (MUNASLUB) atas permintaan Pimpinan
Paripurna selain sebagaimana diatur Pasal 33 ayat (1), diselenggarakan
apabila:
a. Ketua Umum berhalangan tetap;
b. akan membubarkan DEKOPIN; atau
c. hal lain berdasarkan keputusan rapat Pimpinan Paripurna.
Pasal 52
(1) Waktu, tempat dan agenda acara MUNASLUB ditetapkan oleh Pimpinan
Paripurna atau Penyelenggara.
Keputusan RAPIMNAS DEKOPIN No. 09/RAPIMNAS-DEKOPIN/X/2021 Tanggal 23 Oktober 2021 16
(2) Undangan MUNASLUB sudah harus dikirim kepada semua Peserta
MUNASLUB selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sebelum waktu
penyelenggaraan MUNASLUB.
(3) Pada surat undangan dicantumkan acara pokok yang akan dibahas dalam
MUNASLUB.
(4) Untuk menjamin kelancaran jalannya MUNASLUB diadakan Tata Tertib
MUNASLUB.
(5) Biaya MUNASLUB dipikul secara gotong royong berdasarkan musyawarah dan
mufakat di antara para pengusul.
Pasal 53
(1) Pimpinan Paripurna dan Pengawas DEKOPIN berkewajiban menghadiri
MUNASLUB atas permintaan anggota sebagaimana dimaksud pada Pasal 32
ayat (5) Anggaran Dasar.
(2) Pimpinan Paripurna dan Pengawas DEKOPIN yang tidak menghadiri
MUNASLUB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berarti menyetujui semua
keputusan-keputusan MUNASLUB.
(3) MUNASLUB atas permintaan Anggota hanya memiliki kewenangan terbatas
dan khusus membahas dan mengambil keputusan tentang acara pokok
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat (1) ART ini.
Pasal 54
Ketentuan mengenai hak suara dan pengambilan keputusan dalam MUNAS
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 dan 50 mutatis mutandis berlaku terhadap
MUNASLUB.
Bagian Ketiga
MUSYAWARAH WILAYAH ( MUSWIL)
Pasal 55
(1) MUSWIL dihadiri oleh:
a. peserta;
b. peninjau; dan
c. undangan.
(2) Peninjau MUSWIL terdiri atas:
a. Badan Khusus/Lembaga Teknis Perangkat DEKOPIN di Wilayah; dan
b. anggota Luar Biasa yang terdaftar di DEKOPIN Wilayah.
(3) Undangan MUSWIL terdiri atas:
a. perwakilan Institusi; dan
b. perorangan.
(4) Jumlah peserta, peninjau, dan undangan ditetapkan oleh Pimpinan Pleno
DEKOPIN Wilayah.
Bagian Keempat
MUSYAWARAH WILAYAH LUAR BIASA (MUSWILLUB)
Pasal 59
(1) Musyawarah Wilayah Luar Biasa (MUSWILLUB) diselenggarakan oleh
Pimpinan DEKOPIN Wilayah atau penyelenggara yang khusus dibentuk untuk
itu.
(2) Musyawarah Wilayah Luar Biasa (MUSWILLUB) atas permintaan anggota
sebagaimana dimaksud pada Pasal 41 ayat (1) Anggaran Dasar, harus sesuai
ketentuan:
a. substansi usulan Koperasi anggota DEKOPIN di tingkat Wilayah
berdasarkan hasil keputusan rapat Pengurus dan Pengawas yang
diselenggarakan khusus untuk itu dengan menyebutkan secara tegas
alasan usulan tersebut; dan/atau
b. substansi usulan DEKOPINDA berdasarkan keputusan MUSDALUB yang
diselenggarakan khusus untuk itu dengan menyebutkan secara tegas
alasan usulan tersebut.
(3) MUSWILLUB selain atas permintaan Pimpinan DEKOPIN Wilayah, anggota
DEKOPIN yang terdaftar di Wilayah dan DEKOPINDA sebagaimana diatur
Pasal 41 ayat (1), dapat juga diselenggarakan atas permintaan Pimpinan
Paripurna DEKOPIN apabila:
a. Pimpinan Paripurna DEKOPIN menilai bahwa Pimpinan DEKOPIN
Wilayah telah melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, keputusan MUNAS/MUNASLUB, Keputusan
Rapat Tingkat Nasional, Peraturan Organisasi DEKOPIN,
keputusan MUSWIL/MUSWILLUB, dan peraturan-peraturan yang
berlaku di lingkungan DEKOPIN;
b. Ketua DEKOPIN Wilayah berhalangan tetap; atau
c. hal lain berdasarkan keputusan rapat Pimpinan Harian DEKOPIN.
Pasal 60
(1) Pimpinan DEKOPIN Wilayah berkewajiban menghadiri MUSWILLUB atas
permintaan anggota sebagaimana dimaksud Pasal 41 ayat (1) Anggaran
Dasar.
Pasal 61
Ketentuan mengenai pengambilan keputusan dan hak suara sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 50 dan 57 ART mutatis mutandis berlaku terhadap MUSWILLUB.
Bagian Kelima
MUSYAWARAH DAERAH ( MUSDA)
Pasal 62
(1) MUSDA dihadiri oleh:
a. peserta;
b. peninjau; dan
c. undangan.
(2) Peninjau MUSDA terdiri atas:
a. Badan Khusus/Lembaga Teknis Perangkat DEKOPIN di Daerah; dan
b. anggota Luar Biasa yang terdaftar di DEKOPIN Daerah.
(3) Undangan MUSDA terdiri atas:
a. perwakilan Institusi; dan
b. perorangan.
(4) Jumlah peserta, peninjau, dan undangan ditetapkan oleh Pimpinan Pleno
DEKOPINDA.
Pasal 63
(1) MUSDA diselenggarakan oleh Pimpinan DEKOPINDA dan wajib dihadiri oleh
Pimpinan DEKOPINWIL.
(2) Selain yang telah diatur dalam Pasal 45 Anggaran Dasar, MUSDA berwenang:
a. membahas dan mengesahkan program kerja dan anggaran belanja
DEKOPIN Daerah;
b. menetapkan pokok-pokok pikiran dan kebijakan organisasi DEKOPIN
Daerah untuk disampaikan kepada DEKOPIN Pusat, DEKOPIN Wilayah,
Pemerintah Kabupaten/ Kota dan instansi terkait di daerah.
(3) Kehadiran perwakilan Pimpinan DEKOPINWIL sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) mempunyai tugas dan wewenang:
a. melakukan pengawasan atas pelaksanaan MUSDA agar sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan peraturan
organisasi DEKOPIN;
b. sebagai pimpinan sidang MUSDA;
Keputusan RAPIMNAS DEKOPIN No. 09/RAPIMNAS-DEKOPIN/X/2021 Tanggal 23 Oktober 2021 20
c. menjadi saksi atas sahnya penyelenggaraan MUSDA;
d. sebagai penengah apabila terjadi permasalahan dalam pelaksanaan
MUSDA; dan
e. menyalurkan hak suara Pimpinan Pleno DEKOPIN Wilayah.
Pasal 64
(1) Hak suara dalam MUSDA sebagaimana diatur Pasal 47 Anggaran Dasar
dan P a s a l 6 h u r u f d d a n e A n g g a r a n R u m a h T a n g g a , dimiliki
oleh:
a. utusan Pimpinan Pleno D E K O P I N Wilayah; dan
b. koperasi anggota DEKOPIN yang terdaftar di DEKOPINDA.
(2) Setiap Koperasi anggota DEKOPIN yang terdaftar di DEKOPINDA memiliki
hak 1 (satu) suara, dengan kriteria:
a. organisasinya berjalan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Koperasi yang bersangkutan;
b. telah melaksanakan Rapat Anggota selama 2 (dua) tahun berturut-turut;
c. telah melunasi iuran anggota DEKOPIN paling lambat 1 (satu) bulan
sebelum penyelenggaraan MUSDA.
(3) Koperasi yang tidak memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud ayat (2) tidak
memiliki hak suara.
(4) Pimpinan Pleno DEKOPIN Wilayah memiliki hak suara 25 (dua puluh lima)
% dari total jumlah suara yang sah.
(5) Pimpinan DEKOPIN Daerah, Penasihat dan Majelis Pakar tidak memiliki hak
suara.
Pasal 65
Ketentuan mengenai pengambilan keputusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
50 ART mutatis mutandis berlaku terhadap MUSDA.
Bagian Keenam
MUSYAWARAH DAERAH LUAR BIASA ( MUSDALUB)
Pasal 66
(1) MUSDALUB diselenggarakan oleh Pimpinan DEKOPIN Daerah atau
penyelenggara yang khusus dibentuk untuk itu.
(2) MUSDALUB atas permintaan anggota sebagaimana dimaksud pada Pasal 49
ayat (1) Anggaran Dasar, harus sesuai ketentuan substansi usulan Koperasi
anggota DEKOPIN di tingkat Daerah berdasarkan hasil keputusan rapat
Pengurus dan Pengawas yang diselenggarakan khusus untuk itu dengan
menyebutkan secara tegas alasan usulan tersebut.
(3) MUSDALUB selain atas permintaan anggota DEKOPIN yang terdaftar di
Daerah dan DEKOPINDA sebagaimana diatur Pasal 49 ayat (1), dapat juga
diselenggarakan atas permintaan Pimpinan DEKOPINWIL apabila:
BAB XI
RAPAT-RAPAT
Bagian Kesatu
RAPAT-RAPAT TINGKAT NASIOANAL
Paragraf Kesatu
RAPAT PIMPINAN NASIONAL (RAPIMNAS)
Pasal 68
(1) Selain yang telah diatur dalam Pasal 52 ayat (1) Anggaran Dasar,
RAPIMNAS berwenang menetapkan:
a. Anggaran Rumah Tangga dan perubahan-perubahannya;
b. penggantian antar waktu Anggota Pengawas atas usul Rapat Pengawas;
c. logo/lambang DEKOPIN dan perubahannya;
d. hal-hal lain yang dianggap perlu yang kedudukannya setingkat di bawah
MUNAS.
(2) RAPIMNAS diselenggarakan oleh Pimpinan Paripurna DEKOPIN.
(3) RAPIMNAS dihadiri:
a. Pimpinan Paripurna DEKOPIN;
b. Pengawas;
c. Penasihat;
d. Majelis Pakar;
e. Induk Koperasi/ Koperasi Sekunder Tingkat Nasional;
f. Pimpinan DEKOPIN Wilayah;
g. Pimpinan DEKOPIN Daerah;
h. Sekretaris Jenderal, Deputi, dan Direktur;
i. Badan Khusus/Lembaga Teknis DEKOPIN; dan
j. pihak-pihak lain atas undangan Pimpinan Paripurna DEKOPIN.
Pasal 69
(1) Selain yang telah diatur dalam Pasal 53 ayat (1) Anggaran Dasar,
RAKERNAS berwenang:
a. melakukan evaluasi pelaksanaan program kerja tahun berjalan;
b. menetapkan program kerja dan rancangan pendapatan serta belanja
tahun berikutnya berdasarkan Renstra DEKOPIN;
c. memberikan masukan dan rekomendasi bagi pengembangan DEKOPIN
khususnya dan gerakan koperasi pada umumnya untuk dilaksanakan oleh
Pimpinan Paripurna DEKOPIN; dan
d. menetapkan keputusan-keputusan lain yang kedudukannya setingkat di
bawah RAPIMNAS.
(2) RAKERNAS diselenggarakan oleh Pimpinan Paripurna DEKOPIN.
(3) RAKERNAS dihadiri oleh:
a. Pimpinan Paripurna DEKOPIN;
b. Pengawas:
c. Penasihat;
d. Majelis Pakar;
e. Induk Koperasi/Koperasi Sekunder Tingkat Nasional;
f. Pimpinan DEKOPIN Wilayah;
g. Sekretaris Jenderal, Deputi, dan Direktur;
h. Badan Khusus/Lembaga Teknis DEKOPIN; dan
i. pihak-pihak lain atas undangan Pimpinan Paripurna DEKOPIN.
Paragraf Ketiga
RAPAT PIMPINAN PARIPURNA (RPP)
Pasal 70
(1) Selain yang telah diatur dalam Pasal 54 ayat (1) Anggaran Dasar, Rapat
Pimpinan Paripurna DEKOPIN berwenang:
a. menetapkan peraturan dan kebijakan operasional dalam rangka
pelaksanaan ketentuan yang ada;
b. menetapkan pelaksanaan MUNAS atau MUNASLUB;
c. menerima atau menolak anggota/anggota luar biasa DEKOPIN di
tingkat nasional;
d. menjatuhkan sanksi kepada anggota/anggota luar biasa di tingkat
nasional yang melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, keputusan MUNAS/MUNASLUB, Keputusan
Paragraf Keempat
RAPAT PIMPINAN HARIAN
Pasal 71
(1) Selain yang telah diatur dalam Pasal 55 ayat (1) Anggaran Dasar, Rapat
Pimpinan Harian berwenang:
a. memberi kuasa kepada orang/badan lain untuk dan atas
DEKOPIN melakukan tindakan hukum;
b. menetapkan dan mengesahkan Pimpinan DEKOPINWIL hasil MUSWIL/
MUSWILLUB;
c. membekukan Pimpinan DEKOPINWIL yang melanggar Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tangga, keputusan MUNAS/MUNASLUB,
Keputusan Rapat Tingkat Nasional, dan Peraturan Organisasi
DEKOPIN;
d. menyetujui atau menolak usul Pimpinan DEKOPINWIL untuk
membekukan Pimpinan DEKOPINDA yang melanggar Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, keputusan MUNAS/MUNASLUB,
Keputusan Rapat Tingkat Nasional, dan Peraturan Organisasi
DEKOPIN;
e. menonaktifkan atau memberhentikan personil Pimpinan DEKOPINWIL
atas usul Rapat Pleno Pimpinan DEKOPINWIL;
Pasal 72
(1) Waktu dan tempat rapat-rapat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68, 69,
70, dan 71 Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan oleh Pimpinan Harian.
(2) Ketua Umum dan salah seorang yang ditunjuk dari peserta rapat sebagaimana
dimaksud ayat (1) di atas bertindak sebagai Ketua dan Sekretaris Rapat.
Paragraf Kelima
RAPAT PENGAWAS
Pasal 73
(1) Selain yang telah diatur dalam Pasal 56 ayat (1) Anggaran Dasar, Rapat
Pengawas berwenang:
a. mengusulkan pemberhentian Anggota Pengawas untuk disampaikan
kepada Pimpinan Paripurna;
b. mengusulkan Pergantian A ntar Waktu Anggota Pengawas untuk
disampaikan dan diputuskan serta dilantik dalam RAPIMNAS; dan
c. memutuskan hal-hal lain yang dianggap perlu.
(2) Waktu dan tempat rapat Pengawas ditetapkan oleh Pengawas.
(3) Ketua, Sekretaris dan Anggota Pengawas memiliki hak suara yang sama.
Paragraf Keenam
RAPAT MAJELIS PAKAR
Pasal 74
(1) Selain yang telah diatur dalam Pasal 57 ayat (1) Anggaran Dasar, Rapat
Majelis Pakar dapat diselenggarakan untuk mengkaji strategi, kebijakan dan
masukan tentang hal-hal tertentu kepada Pimpinan DEKOPIN.
(2) Waktu dan tempat rapat Majelis Pakar ditetapkan oleh Majelis Pakar.
Keputusan RAPIMNAS DEKOPIN No. 09/RAPIMNAS-DEKOPIN/X/2021 Tanggal 23 Oktober 2021 25
(3) Dalam mengkaji bidang-bidang keahlian sebagaimana Ayat (1) Majelis Pakar
dapat membentuk kelompok kerja.
Paragraf Ketujuh
RAPAT KOORDINASI PIMPINAN DEKOPIN
Pasal 75
(1) Selain yang telah diatur dalam Pasal 58 ayat (1) Anggaran Dasar, Rapat
Koordinasi Pimpinan DEKOPIN dapat diselenggarakan untuk membahas
masalah-masalah dan perkembangan tentang hal-hal tertentu yang sedang
terjadi yang dapat mempengaruhi gerakan koperasi baik langsung maupun
tidak langsung.
(2) Rapat Koordinasi Pimpinan DEKOPIN dihadiri oleh:
a. Pimpinan Paripurna DEKOPIN;
b. Pengawas;
c. Penasihat;
d. Majelis Pakar;
e. Sekretaris Jenderal, Deputi, dan Direktur;
f. Badan Khusus/Lembaga Teknis DEKOPIN; dan
g. Pihak-pihak lain atas undangan Pimpinan Paripurna DEKOPIN.
(3) Rapat Koordinasi Pimpinan DEKOPIN diselenggarakan oleh Pimpinan
Paripurna DEKOPIN.
(4) Waktu dan tempat rapat Koordinasi Pimpinan DEKOPIN ditetapkan oleh
Pimpinan Harian DEKOPIN.
Pasal 76
Biaya penyelenggaraan rapat-rapat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 sampai
dengan Pasal 75 dianggarkan dalam anggaran pendapatan dan belanja DEKOPIN.
Bagian Kedua
RAPAT - RAPAT TINGKAT WILAYAH
Paragraf Kesatu
RAPAT KERJA WILAYAH (RAKERWIL)
Pasal 77
(1) RAKERWIL berwenang:
a. Melakukan evaluasi pelaksanaan program kerja DEKOPINWIL tahun
berjalan.
b. Menetapkan program kerja dan rancangan pendapatan serta belanja
DEKOPINWIL tahun berikutnya berdasarkan Renstra DEKOPIN.
Paragraf Kedua
RAPAT PIMPINAN PLENO DEKOPIN WILAYAH
Pasal 78
(1) Rapat Pimpinan DEKOPIN Wilayah dalam Pasal 59 ayat (1) huruf b Anggaran
Dasar, terdiri dari Rapat Pimpin Pleno DEKOPIN Wilayah dan Rapat Pimpinan
Harian DEKOPIN Wilayah.
(2) Sebagaimana diatur dalam Pasal 15 ayat (1), (2), (3), Pasal 16 ayat (2) dan
Pasal 59 ayat (3) huruf a Anggaran Dasar, Rapat Pimpinan Pleno DEKOPIN
Wilayah berwenang:
a. menerima atau menolak anggota/anggota luar biasa DEKOPIN di
tingkat wilayah;
b. menjatuhkan sanksi kepada anggota/anggota luar biasa di tingkat wilayah
yang melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, keputusan MUNAS/MUNASLUB, Keputusan Rapat
Tingkat Nasional, Peraturan Organisasi DEKOPIN, Keputusan
MUSWIL dan peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan
DEKOPINWIL;
c. mengusulkan salah seorang anggota Pimpinan Harian sebagai
Pejabat Sementara Ketua apabila Ketua berhalangan tetap,
sampai diselenggarakannya MUSWIL atau MUSWILLUB kepada
Pimpinan DEKOPIN;
d. Mengusulkan pergantian anggota Pimpinan Harian yang berhenti
sebelum berakhir masa jabatannya, dari anggota Pimpinan Pleno
yang lain kepada Pimpinan DEKOPIN;
e. mengusulkan pergantian anggota Pimpinan Wilayah yang berhenti
sebelum berakhir masa jabatannya kepada Pimpinan DEKOPIN;
Keputusan RAPIMNAS DEKOPIN No. 09/RAPIMNAS-DEKOPIN/X/2021 Tanggal 23 Oktober 2021 27
f. mengusulkan pembekuan Pimpinan DEKOPINDA yang melanggar
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, keputusan
MUNAS/MUNASLUB, Keputusan Rapat Tingkat Nasional, dan
Peraturan Organisasi DEKOPIN kepada Pimpinan DEKOPIN;
g. mengusulkan pemberhentian personil Pimpinan DEKOPINDA kepada
Pimpinan DEKOPIN;
h. mengevaluasi pelaksanaan program kerja tiga bulanan; dan
i. menetapkan hal-hal lain yang dianggap perlu yang kedudukannya
setingkat di bawah RAKERWIL.
(3) Rapat Pimpinan Pleno DEKOPINWIL dilaksanakan sekurang-kurangnya 3
(tiga) bulan sekali.
(4) Rapat Pimpinan Pleno DEKOPINWIL diselenggarakan oleh Pimpinan Pleno
DEKOPINWIL.
(5) Rapat Pimpinan Pleno DEKOPINWIL dihadiri oleh:
a. Pimpinan Pleno DEKOPINWIL;
b. Sekretaris DEKOPINWIL;
c. Badan Khusus/Lembaga Teknis DEKOPIN tingkat Wilayah; dan
d. Pihak-pihak lain atas undangan Pimpinan Pleno DEKOPINWIL.
Paragraf Ketiga
RAPAT PIMPINAN HARIAN DEKOPIN WILAYAH
Pasal 79
(1) Sebagaimana diatur dalam Pasal 59 ayat (3) huruf a Anggaran Dasar, Rapat
Pimpinan Harian DEKOPINWIL berwenang:
a. mengevaluasi pelaksanaan program kerja bulanan;
b. menetapkan program kerja bulan berikutnya berdasarkan program kerja
tahunan DEKOPINWIL;
c. membahas masalah dan perkembangan perkoperasian di provinsi yang
terjadi pada bulan sebelumnya; dan
d. menetapkan hal-hal lain yang dianggap perlu yang kedudukannya
setingkat di bawah Rapat Pimpinan Pleno DEKOPINWIL.
(2) Rapat Pimpinan Harian DEKOPINWIL dilaksanakan sekurang-kurangnya 1
(satu) bulan sekali.
(3) Rapat Pimpinan Harian DEKOPINWIL dilaksanakan oleh Pimpinan Harian
DEKOPINWIL.
(4) Rapat Pimpinan Harian DEKOPINWIL dihadiri oleh:
a. Pimpinan Harian DEKOPINWIL;
b. Sekretaris DEKOPINWIL; dan
c. Badan Khusus/Lembaga Teknis DEKOPIN di Wilayah apabila diperlukan.
Pasal 80
(1) RAKORWIL diselenggarakan oleh Pimpinan DEKOPINWIL.
(2) RAKORWIL dihadiri oleh:
a. Pimpinan DEKOPINWIL;
b. Penasihat DEKOPINWIL;
c. Majelis Pakar DEKOPINWIL;
d. Pimpinan DEKOPINDA;
e. utusan koperasi anggota DEKOPIN di tingkat wilayah;
f. Sekretaris DEKOPINWIL;
g. Badan Khusus/Lembaga Teknis DEKOPINWIL; dan
h. pihak-pihak lain atas undangan Pimpinan DEKOPINWIL.
Pasal 81
(1) Waktu dan tempat rapat-rapat tingkat wilayah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 77, 78, 79, dan 80 Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan oleh
Pimpinan Harian DEKOPINWIL.
(2) Ketua dan salah seorang yang ditunjuk dari peserta rapat sebagaimana
dimaksud ayat (1) di atas bertindak sebagai Ketua dan Sekretaris Rapat.
Paragraf Kelima
RAPAT MAJELIS PAKAR DEKOPIN WILAYAH
Pasal 82
(1) Selain yang telah diatur dalam Pasal 59 ayat (5) huruf a Anggaran Dasar,
Rapat Majelis Pakar DEKOPIN Wilayah dapat diselenggarakan untuk mengkaji
strategi, kebijakan dan masukan tentang hal-hal tertentu kepada Pimpinan
DEKOPIN Wilayah.
(2) Waktu dan tempat rapat Majelis Pakar DEKOPINWIL ditetapkan oleh Majelis
Pakar DEKOPINWIL.
Pasal 83
Biaya penyelenggaraan rapat-rapat di tingkat wilayah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 77 sampai dengan Pasal 82 dianggarkan dalam anggaran pendapatan dan
belanja DEKOPIN Wilayah.
Paragraf Kesatu
RAPAT KERJA DAERAH (RAKERDA) DEKOPIN DAERAH
Pasal 84
(1) RAKERDA berwenang:
a. melakukan evaluasi pelaksanaan program kerja DEKOPINDA tahun
berjalan;
b. menetapkan program kerja dan rancangan pendapatan serta belanja
DEKOPINDA tahun berikutnya berdasarkan Renstra DEKOPIN;
c. memberikan masukan dan rekomendasi bagi pengembangan
DEKOPINDA khususnya dan gerakan koperasi di tingkat daerah pada
umumnya untuk dilaksanakan oleh Pimpinan DEKOPINDA; dan
d. menetapkan keputusan-keputusan lain yang kedudukannya setingkat di
bawah MUSDA.
(2) RAKERDA diselenggarakan oleh Pimpinan DEKOPINDA.
(3) RAKERDA dihadiri oleh:
a. Perwakilan Pimpinan DEKOPINWIL;
b. Pimpinan DEKOPINDA;
c. Majelis Pakar DEKOPINDA;
d. utusan koperasi anggota DEKOPIN di tingkat daerah;
e. Sekretaris DEKOPINDA;
f. Badan Khusus/Lembaga Teknis DEKOPINDA; dan
g. pihak-pihak lain atas undangan Pimpinan DEKOPINDA.
Paragraf Kedua
RAPAT PIMPINAN PLENO DEKOPIN DAERAH
Pasal 85
(1) Rapat Pimpinan Daerah dalam Pasal 60 ayat (1) huruf b Anggaran Dasar
terdiri dari Rapat Pimpinan Pleno DEKOPINDA dan Rapat Pimpinan Harian
DEKOPINDA.
(2) Sebagaimana diatur dalam Pasal 18 ayat (1), (2), (3), Pasal 19 ayat (2) dan
Pasal 60 ayat (3) huruf a AD, Rapat Pimpinan Pleno DEKOPINDA berwenang:
a. Menerima atau menolak anggota/anggota luar biasa DEKOPIN di
tingkat daerah.
b. Menjatuhkan sanksi kepada anggota/anggota luar biasa di tingkat daerah
yang melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, keputusan MUNAS/MUNASLUB, Keputusan Rapat
Tingkat Nasional, Peraturan Organisasi DEKOPIN, Keputusan
Paragraf Ketiga
RAPAT PIMPINAN HARIAN DEKOPIN DAERAH
Pasal 86
(1) Sebagaimana diatur dalam Pasal 60 ayat (3) huruf a Anggaran Dasar, Rapat
Pimpinan Harian DEKOPINDA berwenang:
a. Mengevaluasi pelaksanaan program kerja bulanan.
b. Menetapkan program kerja bulan berikutnya berdasarkan program kerja
tahunan DEKOPINDA.
c. Membahas masalah dan perkembangan perkoperasian di kabupaten/
kota yang terjadi pada bulan sebelumnya.
d. Menetapkan hal-hal lain yang dianggap perlu yang kedudukannya
setingkat di bawah Rapat Pimpinan Pleno DEKOPINDA.
Paragraf Keempat
RAPAT KOORDINASI PIMPINAN DAERAH (RAKORDA) DEKOPIN DAERAH
Pasal 87
(1) RAKORDA diselenggarakan oleh Pimpinan DEKOPINDA.
(2) RAKORDA dihadiri oleh:
a. Pimpinan Pleno DEKOPINDA;
b. Penasihat DEKOPINDA;
c. Majelis Pakar DEKOPINDA;
d. Utusan koperasi anggota DEKOPIN di tingkat daerah;
e. Sekretaris DEKOPINDA;
f. Badan Khusus/Lembaga Teknis DEKOPINDA; dan
g. pihak-pihak lain atas undangan Pimpinan DEKOPIDA.
Pasal 88
(1) Waktu dan tempat rapat-rapat tingkat Daerah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 84, 85, 86, dan 87 Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan oleh
Pimpinan Harian DEKOPINDA.
(2) Ketua dan salah seorang yang ditunjuk dari peserta rapat sebagaimana dimaksud
ayat (1) di atas bertindak sebagai Ketua dan Sekretaris Rapat.
Paragraf Kelima
RAPAT MAJELIS PAKAR DEKOPIN DAERAH
Pasal 89
(1) Selain yang telah diatur dalam Pasal 60 ayat (5) huruf a AD, Rapat Majelis Pakar
Daerah dapat diselenggarakan untuk mengkaji strategi, kebijakan dan
masukan tentang hal-hal tertentu kepada Pimpinan DEKOPINDA.
(2) Waktu dan tempat rapat Majelis Pakar DEKOPINDA ditetapkan oleh
Majelis Pakar DEKOPINDA.
BAB XII
SUMBER PENERIMAAN DAN ASSET DEKOPIN
Pasal 91
(1) Setiap anggota DEKOPIN wajib membayar iuran wajib bulanan yang
besarnya ditetapkan sebagai berikut:
a. Koperasi Sekunder yang keanggotaannya meliputi seluruh wilayah
Republik Indonesia atau lebih dari 1 (satu) Provinsi/Daerah Istimewa
sebesar Rp. 500.000 kepada DEKOPIN;
b. Koperasi sekunder yang keanggotaannya meliputi 1 (satu)
Provinsi/Daerah Istimewa atau lebih dari 1 (satu) Kabupaten/Kota
sebesar Rp. 400.000 kepada DEKOPINWIL;
c. Koperasi primer yang keanggotaannya meliputi 1 (satu) Provinsi/Daerah
Istimewa atau lebih sebesar Rp. 400.000 kepada DEKOPINWIL;
d. Koperasi primer yang keanggotaannya meliputi lebih dari 1 (satu)
Kabupaten/ Kota sebesar Rp. 200.000 kepada DEKOPINDA;
e. Koperasi sekunder yang keanggotaannya meliputi 1 (satu) Kabupaten/
Kota sebesar Rp. 100.000 kepada DEKOPINDA; dan
f. Koperasi primer yang keanggotaannya meliputi 1 (satu) Kabupaten/
Kota sebesar Rp. 50.000 kepada DEKOPINDA.
(2) Ketentuan sebagaimana disebutkan ayat (1) dapat disesuaikan oleh
Pimpinan Paripurna DEKOPIN, sesuai kebutuhan.
(3) Penerimaan DEKOPINWIL dan DEKOPINDA yang berasal dari iuran anggota
diatur sebagai berikut:
a. 25% dana iuran anggota yang diterima DEKOPINDA disetor ke
DEKOPINWIL; dan
b. 25% dana iuran anggota yang diterima DEKOPINWIL disetor ke
DEKOPIN.
(4) Sumbangan kepada DEKOPIN/DEKOPINWIL/DEKOPINDA yang berasal dari
anggaran belanja tiap koperasi berdasarkan kesepakatan dengan koperasi
yang bersangkutan.
(5) Sumbangan dari anggota untuk membiayai kegiatan-kegiatan tertentu
DEKOPIN/DEKOPINWIL/DEKOPINDA besarnya ditetapkan setiap kali akan
diselenggarakan kegiatan.
(6) Bantuan dari pemerintah pusat yang bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara dan pemerintah daerah yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah;
(7) Penerimaan dana bantuan dari dalam maupun dari luar negeri yang sifatnya
tidak mengikat dan/atau tidak bertentangan dengan ketentuan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga DEKOPIN dan peraturan yang berlaku;
Keputusan RAPIMNAS DEKOPIN No. 09/RAPIMNAS-DEKOPIN/X/2021 Tanggal 23 Oktober 2021 33
(8) Dana pendidikan sebagaimana Pasal 62 ayat (1) huruf b Anggaran Dasar
diatur sebagai berikut:
a. 25% dari dana pendidikan Koperasi Sekunder yang keanggotaannya
meliputi seluruh wilayah Republik Indonesia atau lebih dari 1 (satu)
Provinsi/Daerah Istimewa disetor kepada DEKOPIN;
b. 25% dari dana pendidikan Koperasi sekunder yang keanggotaannya
meliputi 1 (satu) Provinsi/Daerah Istimewa atau lebih dari 1 (satu)
Kabupaten/Kota disetor kepada DEKOPINWIL;
c. 25% dari dana Pendidikan Koperasi primer yang keanggotaannya
meliputi 1 (satu) Provinsi/Daerah Istimewa atau lebih disetor kepada
DEKOPINWIL;
d. 25% dari dana pendidikan yang diterima DEKOPINWIL disetor kepada
DEKOPIN;
e. 25% dari dana pendidikan dari Koperasi primer yang keanggotaannya
meliputi lebih dari 1 (satu) Kabupaten/Kota disetor kepada DEKOPINDA.
25% dari dana pendidikan dari Koperasi primer dan sekunder yang
keanggotaannya meliputi lebih dari 1 (satu) Kabupaten/Kota disetor
kepada DEKOPINDA; dan
f. 25% dari dana pendidikan yang diterima DEKOPINDA disetor kepada
DEKOPINWIL.
(9) Semua penerimaan, pengeluaran dan penyimpanan dana-dana DEKOPIN,
DEKOPINWIL, dan DEKOPINDA dicatat dan dibukukan secara teratur
menggunakan sistem akuntansi yang berlaku.
Pasal 92
(1) Seluruh kekayaan berupa barang bergerak dan tidak bergerak DEKOPINWIL,
DEKOPINDA, Badan Khusus dan Lembaga Teknis secara hukum adalah
kekayaan DEKOPIN.
(2) Seluruh kekayaan sebagaimana ayat (1) dicatat dalam buku daftar inventaris
dan dilaporkan pada MUNAS DEKOPIN.
Pasal 93
Untuk menjaga akuntabilitas keuangan dan kekayaan DEKOPIN secara berkala
diperiksa oleh Pimpinan DEKOPIN dan/atau pihak lain yang ditunjuk atas
permintaan Pimpinan DEKOPIN.
BAB XIII
SUSUNAN KEPUTUSAN DEKOPIN
Pasal 94
(1) Susunan peraturan organisasi DEKOPIN secara berurutan, adalah:
a. Anggaran Dasar;
b. Anggaran Rumah Tangga;
c. Keputusan Musyawarah Nasional;
d. Keputusan Rapat Pimpinan Nasional;
Keputusan RAPIMNAS DEKOPIN No. 09/RAPIMNAS-DEKOPIN/X/2021 Tanggal 23 Oktober 2021 34
e. Keputusan Rapat Pimpinan Paripurna;
f. Keputusan Rapat Pimpinan Harian;
g. Keputusan Musyawarah Wilayah;
h. Keputusan Rapat Pimpinan Pleno DEKOPINWIL;
i. Keputusan Rapat Pimpinan Harian DEKOPINWIL;
j. Keputusan Musyawarah Daerah;
k. Keputusan Rapat Pimpinan Pleno DEKOPINDA; dan
l. Keputusan Rapat Pimpinan Harian DEKOPINDA.
(2) Dalam hal terdapat kebijaksanaan dan keputusan-keputusan organisasi yang
saling bertentangan, maka berlaku keputusan yang urutannya lebih tinggi.
(3) Selain ketentuan pada ayat (1), maka keputusan-keputusan lainnya hanya
mengikat ke dalam.
Pasal 95
(1) Keputusan-keputusan Pimpinan DEKOPINWIL, DEKOPINDA dan Badan
Khusus/Lembaga Teknis DEKOPIN hanya mengikat ke dalam organisasinya.
(2) Keputusan-keputusan DEKOPINWIL, DEKOPINDA dan Badan Khusus/
Lembaga Teknis DEKOPIN yang mengikat pihak ketiga dapat dilakukan untuk
dan atas nama atau atas persetujuan Pimpinan Harian DEKOPIN.
(3) Pengaturan lebih lanjut ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2) diatur dalam Pedoman Organisasi.
BAB XIV
SANKSI ORGANISASI
Pasal 96
(1) Keanggotaan DEKOPIN yang berakhir karena diberhentikan oleh Pimpinan
DEKOPIN melalui Rapat Pimpinan Paripurna atau Rapat Pleno Pimpinan
Wilayah/Daerah atas nama Pimpinan DEKOPIN sebagaimana dimaksud Pasal
8 huruf c Anggaran Rumah Tangga ini, harus dengan bukti-bukti yang cukup
bahwa anggota yang bersangkutan merugikan kepentingan DEKOPIN atau
gerakan koperasi Indonesia.
(2) Setiap anggota yang diberhentikan sebelumnya diadakan:
a. teguran atau peringatan;
b. penghentian pelayanan organisasi; dan terakhir
c. Pemberhentian sementara anggota.
(3) Anggota yang terkena ketentuan ayat (2) huruf c berhak melakukan
pembelaan diri dengan naik banding kepada MUNAS DEKOPIN.
(4) MUNAS DEKOPIN dapat memutuskan memperkuat keputusan Pimpinan
Paripurna DEKOPIN sebagaimana ayat (2) huruf c dengan memberhentikan
keanggotaan secara tetap, atau memulihkan keanggotaan.
(5) Keputusan MUNAS DEKOPIN sebagaimana ayat (4) mengikat pihak-pihak yang
bersangkutan.
Keputusan RAPIMNAS DEKOPIN No. 09/RAPIMNAS-DEKOPIN/X/2021 Tanggal 23 Oktober 2021 35
(6) Anggota DEKOPIN yang tidak membayar kewajibannya sebagaimana
Anggaran Rumah Tangga pasal 91 ayat (1), tidak mendapatkan hak suara.
Pasal 97
(1) Terhadap anggota Pimpinan Paripurna DEKOPIN, Pengawas DEKOPIN,
Pimpinan DEKOPINWIL, dan Pimpinan Badan dan Lembaga DEKOPIN yang
melanggar dan/atau tidak mematuhi Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah
Tangga, melanggar peraturan dan ketentuan organisasi, atau bertindak
merugikan atau mencemarkan nama baik DEKOPIN, atau gerakan koperasi
pada umumnya, Rapat Pimpinan Paripurna dapat menjatuhkan sanksi sebagai
berikut:
a. Keputusan pemberhentian sementara berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga)
bulan; atau
b. Keputusan pemberhentian secara tetap.
(2) Terhadap anggota Pimpinan DEKOPINDA yang melanggar dan/atau tidak
mematuhi Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga, melanggar
peraturan dan ketentuan organisasi atau bertindak merugikan atau
mencemarkan nama baik DEKOPIN atau gerakan koperasi pada umumnya,
Pimpinan DEKOPINWIL atas persetujuan Pimpinan DEKOPIN dapat
menjatuhkan sanksi sebagai berikut:
a. keputusan pemberhentian sementara berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga)
bulan; atau
b. keputusan pemberhentian secara tetap.
(3) Apabila pemberhentian sementara tersebut ayat (1) huruf a dan ayat (2) huruf
a setelah jangka waktu 3 (tiga) bulan tidak disusuli dengan keputusan
pemberhentian tetap, maka pemberhentian sementara tersebut batal dengan
sendirinya.
(4) Surat keputusan pemberhentian sementara atau tetap disampaikan kepada
yang bersangkutan dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak
tanggal surat keputusan.
(5) Keputusan pemberhentian secara tetap wajib dilaporkan kepada Musyawarah
Nasional (MUNAS) DEKOPIN.
Pasal 98
Sanksi organisasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 96 dan pasal 97 Anggaran
Rumah Tangga ini tidak menutup kemungkinan adanya penuntutan oleh DEKOPIN
sesuai dengan hukum yang berlaku.
BAB XV
ATURAN PERALIHAN
Pasal 99
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga diatur lebih lanjut
dalam peraturan organisasi atau peraturan khusus oleh Pimpinan Paripurna
BAB XVI
PENUTUP
Pasal 100
Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar DEKOPIN yang
telah disahkan oleh MUNASSUS DEKOPIN 2019 di Makassar dan ditetapkan dalam
Rapat Pimpinan Nasional Dewan Koperasi Indonesia Tahun 2021, tanggal 23
Oktober 2021.
PIMPINAN
RAPAT PIMPINAN NASIONAL
DEWAN KOPERASI INDONESIA
TAHUN 2021
Ketua, Sekretaris,