Anda di halaman 1dari 24

ANGGARAN DASAR

DASPEN PGRI JAWA TENGAH

PEMBUKAAN

Dengan maksud untuk meningkatkan solidaritas


anggota dan dalam rangka turut aktif mendukung
tujuan PGRI, Yayasan Dana Setiakawan Guru
Jawa Tengah mendirikan unit kegiatan yang
bernama Daspen. Daspen mempunyai tujuan untuk
mewujudkan dan memupuk rasa solidaritas
anggota dalam bentuk penerimaan sumbangan dan
pembayaran santunan kepada anggota yang
pensiun atau meninggal dunia. Selain itu untuk
mendukung kegiatan sebagaimana tersebut di atas
Daspen dapat melakukan usaha serta menerima
sumbangan pihak lain yang tidak mengikat dan
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Bahwa sesuai dengan pokok pikiran di atas,
perlu disusun Anggaran Dasar Daspen PGRI Jawa
Tengah.

1
BAB I
NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
(1) Unit Kegiatan ini disebut Daspen PGRI Jawa
Tengah yang selanjutnya disebut Daspen.
(2) Daspen didirikan pada tanggal 18 Mei 2007
dan untuk waktu yang tidak ditentukan
(3) Daspen berkedudukan dan berkantor pusat di
Semarang

BAB II
AZAS DAN DASAR
Pasal 2
Azas dan Dasar Daspen adalah Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945

BAB III
TUJUAN
Pasal 3
Daspen bertujuan :

2
(1) Mewujudkan dan memupuk rasa solidaritas
anggota dalam bentuk penerimaan sumbangan
dan pembayaran Dana santunan kepada
anggota yang pensiun atau meninggal dunia.
(2) Mendukung tujuan dan tugas PGRI
sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 dan 7
Anggaran Dasar PGRI secara murni dan
konsekuen.

BAB IV
KEGIATAN
Pasal 4
Untuk mencapai maksud dan tujuan sebagaimana
dimaksud pasal 3, Daspen menjalankan kegiatan
sebagai berikut.
(1) Merekrut anggota
(2) Menentukan kategori anggota dalam tiga
kelompok, yaitu:
(a) Kategori I, berumur sampai dengan 30
(tiga puluh) tahun
(b) Kategori II, berumur di atas 30 (tiga
puluh) tahun sampai 40 (empat puluh)
tahun.

3
(c) Kategori III, berumur di atas 40 (empat
puluh) tahun.
(3) Menerima sumbangan setiap bulan dari setiap
anggota sesuai kuota dan kategori dengan
perincian sebagai berikut.
(a) Kategori I menyumbang Rp 15,00 kali
jumlah anggota penerima santunan bulan
tersebut;
(b) Kategori II menyumbang Rp 20,00 kali
jumlah anggota penerima santunan bulan
tersebut;
(c) Kategori III menyumbang Rp 25,00 kali
jumlah anggota penerima santunan bulan
tersebut;
(4) Membayarkan santunan kepada anggota yang
pensiun atau meninggal dunia

BAB V
HARTA KEKAYAAN
Pasal 5
(1) Kekayaan Daspen berupa sejumlah aset yang
terdiri atas sumbangan dan nonsumbangan.

4
(2) Biaya operasional sebesar 12,5 % (dua belas
setengah perseratus) dialokasikan dari dana
sumbangan.
(3) Biaya operasional sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) digunakan dengan rincian sebagai
berikut.
(a) Daspen = 2%
(b) PGRI Kab/Kota = 4%
(c) Cabang/Ranting PGRI = 6,5%
(4) Kekurangan biaya operasional Daspen dan
kebutuhan lain dapat diupayakan dari usaha.
(5) Kekayaan nonsumbangan diperoleh dari hasil
usaha.

BAB VI
KEANGGOTAAN
Pasal 6
(1) Setiap anggota PGRI dapat menjadi anggota
Daspen
(2) Persyaratan keanggotaan selengkapnya
ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga
Daspen

5
BAB VII
PELAKSANA DASPEN
Pasal 7
Daspen dipimpin dan dikelola oleh sekurang-
kurangnya dua orang.

Pasal 8
(1) Pelaksana Kegiatan diangkat oleh Pengurus
Yayasan Dana Setiakawan Guru Jawa Tengah
melalui Rapat Pengurus untuk jangka waktu 5
(lima) tahun dan dapat diangkat kembali
(2) Jabatan Pelaksana Daspen berakhir apabila:
(a) Meninggal dunia;
(b) Mengundurkan diri;
(c) Bersalah melakukan tindak pidana
berdasarkan putusan pengadilan dengan
hukuman sekurang-kurangnya dua tahun;
(d) melanggar AD/ART Daspen;
(e) Masa bakti berakhir.

6
BAB VIII
KEWAJIBAN DAN KEWENANGAN
PELAKSANA KEGIATAN
Pasal 9
(1) Pelaksana Daspen berkewajiban melaksanakan
semua ketentuan yang tersebut dalam
Anggaran Dasar ini.
(2) Pelaksana Daspen berwenang mengatur hal-hal
yang belum diatur dalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah tangga dengan persetujuan
pengurus yayasan.

Pasal 10
Ketua bersama-sama Sekretaris berwenang
mewakili Daspen PGRI Jawa Tengah setelah
mendapat persetujuan rapat anggota pengurus
yayasan, baik di dalam maupun di luar pengadilan
dan oleh karena itu berhak melakukan segala
tindakan hukum, baik yang mengenai pengurusan
maupun pemilikan.

7
BAB IX
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
DAN PEMBUBARAN
Pasal 11
Perubahan Anggaran Dasar dapat dilakukan
melalui keputusan rapat Yayasan Dana
Setiakawan Guru Jawa Tengah yang khusus
diadakan untuk itu.

Pasal 12
(1) Pembubaran Daspen dapat dilakukan melalui
rapat Yayasan Dana Setiakawan Guru Jawa
Tengah dengan memperhatikan pendapat dan
masukan Pengurus PGRI Provinsi dan Ketua
PGRI Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah
(2) Dengan tidak mengurangi ketentuan dalam ayat
pertama pasal ini, maka keputusan pembubaran
Daspen hanya dapat diambil jika anggota
Daspen mengalami penurunan secara
signifikan sehingga menurut keputusan rapat
yang dimaksud dalam pasal ini tidak cukup lagi
untuk mencapai maksud Daspen atau jika
maksud dan tujuan Daspen ini oleh rapat
dinyatakan lebih tepat dijalankan oleh badan
lain.
8
(3) Bila Daspen dibubarkan maka seluruh
kekayaan menjadi hak Yayasan Dana
Setiakawan Guru Jawa Tengah.

Pasal 13
Pengurus Yayasan Dana Setiakawan Guru Jawa
Tengah menetapkan anggaran rumah tangga untuk
mengatur segala sesuatu yang belum diatur dalam
Anggaran Dasar ini.

Semarang, 24 Oktober 2020

9
10
ANGGARAN RUMAH TANGGA
DASPEN PGRI JAWA TENGAH

BAB I
KEANGGOTAAN

Pasal 1
Setiap anggota PGRI berhak menjadi anggota
Daspen

Pasal 2
(1) Keanggotaan dapat diperoleh melalui Surat
Permohonan menjadi anggota, dengan
mengisi dan menandatangani formulir yang
disediakan oleh Daspen.
(2) Surat Permohonan ditujukan kepada
Pelaksana Daspen melalui Pengurus Ranting,
Pengurus Cabang, dan Pengurus PGRI
Kabupaten/Kota.
(3) Surat Permohonan dilampiri :
(a) Fotokopi Tanda Anggota PGRI
(b) Surat Pernyataan kesanggupan menaati
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga Daspen serta ketentuan lain yang
ditetapkan.
11
Pasal 3
Keanggotaan Daspen dinyatakan sah apabila
(1) Telah memperoleh Kartu Tanda Anggota
Daspen.
(2) Membayar sumbangan sesuai ketentuan yang
berlaku.

Pasal 4
(1) Permohonan menjadi anggota Daspen dapat
ditolak, apabila :
(a) Surat permohonan yang diajukan tidak
memenuhi syarat-syarat yang telah
ditetapkan oleh Daspen.
(b) Permohonan diajukan mendadak dan
semata-mata hanya dilandasi oleh keinginan
untuk memperoleh santunan Daspen.
(c) Permohonan diajukan sekurang-kurangnya
lima tahun sebelum Batas Usia Pensiun
(2) Penolakan permohonan menjadi anggota
Daspen hanya dapat dilakukan oleh Pelaksana
Daspen atas persetujuan Pengurus Yayasan.

12
(3) Penolakan menjadi anggota diberitahukan
secara tertulis kepada yang bersangkutan
melalui Pengurus Kabupaten/Kota, Pengurus
Cabang, dan Pengurus Ranting PGRI.

Pasal 5
(1) Anggota yang pindah dari satu cabang ke
cabang PGRI lain, wajib memberitahukan
kepindahannya kepada Pengurus Cabang yang
lama dan baru dalam jangka waktu satu bulan
setelah pindah ke tempat baru. Kedua Pengurus
Cabang yang bersangkutan melaporkan kepada
Pengurus PGRI Kabupaten/Kota dan Pelaksana
Daspen dengan menggunakan format yang
telah ditentukan (F03).
(2) Anggota yang pindah ke instansi lain masih
dapat menjadi anggota apabila yang
bersangkutan memenuhi kewajiban sebagai
anggota.
(3) Anggota yang pindah ke luar Jawa Tengah
masih dapat menjadi anggota apabila yang
bersangkutan memenuhi kewajiban sebagai
anggota.

13
BAB II
KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA

Pasal 6
Setiap anggota Daspen berkewajiban :
(1) Menaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga serta peraturan-peraturan dan kebijakan
Daspen
(2) Membayar uang sumbangan tiap bulan kepada
Daspen melalui Pengurus Kabupaten/Kota di
wilayahnya, sesuai dengan katagori usia, yaitu :
(a) Kategori I berumur sampai dengan tiga
puluh tahun
(b) Kategori II berumur di atas tiga puluh tahun
sampai empat puluh tahun
(c) Kategori III berumur di atas empat puluh
tahun
(3) Perubahan kategori dilaksanakan setiap awal
tahun
(4) Jumlah sumbangan anggota perkategori dapat
berubah berdasarkan keputusan rapat Pengurus
Yayasan dan Ketua PGRI Kabupaten/Kota se-
Jawa Tengah.

14
Pasal 7
(1) Anggota berhak mendapatkan santunan
pensiun atau meninggal dunia setelah
memenuhi syarat-syarat administrasi.
(2) Besarnya santunan ditetapkan berdasarkan
keputusan Konferensi Kerja PGRI Provinsi
Jawa Tengah
(3) Anggota yang meninggal dunia, ahli warisnya
berhak mendapat santunan sesuai ketentuan.
(4) Anggota yang diberhentikan sebelum masa
pensiun, berhak mendapat santunan yang
besarnya sesuai ketentuan.

Pasal 8
(1) Yang dimaksud pelanggaran disiplin ialah :
(a) Pelanggaran terhadap Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, serta Peraturan
Daspen.
(b) Tidak membayar iuran selama 3 (tiga)
bulan berturut-turut dengan tidak ada alasan
yang dapat dibenarkan.
(2) Tindakan disiplin dapat dikenakan kepada
semua anggota yang dinyatakan telah
melanggar Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, serta Peraturan Daspen
15
(3) Tindakan disiplin berupa :
(a) Peringatan lisan
(b) Peringatan tertulis
(c) Pemberhentian sementara
(d) Pemberhentian sebagai anggota
(4) Pelanggaran disiplin atau penyimpangan yang
dilakukan oleh anggota dapat diselesaikan secara
kekeluargaan dan jika tidak tercapai kesepakatan
akan diselesaikan melalui jalur hukum yang
berlaku.

BAB III
ADMINISTRASI

Pasal 9
(1) Pelaksana Daspen wajib melaksanakan/
menyelenggarakan administrasi umum dengan
baik.
(2) Pelaksana Daspen dapat mengajukan kepada
yayasan pengangkatan pegawai/ /tenaga
administrasi.
(3) Hal-hal yang berkaitan dengan hak dan
kewajiban pegawai/karyawan diatur dengan
ketentuan tersendiri

16
BAB IV
DANA SANTUNAN

Pasal 10
(1) Dana Santunan dikeluarkan setiap bulan oleh
Pelaksana Daspen melalui Pengurus
Kabupaten/Kota dan selanjutnya diserahkan
kepada yang berhak menerima santunan.
(2) Pelaksana Daspen dapat meminta bantuan
Pengurus Kabupaten/Kota untuk menyerahkan
santunan kepada yang berhak menerima.

Pasal 11
(1) Jumlah dan nama anggota yang akan menerima
santunan setiap bulan ditetapkan oleh
Pelaksana Daspen
(2) Pelaksana Daspen dapat mempertimbangkan
besarnya jumlah penerima dana pensiun seperti
tersebut pada pasal 11 ayat 1 menurut situasi
perkembangan dana cadangan.
(3) Besarnya jumlah santunan setiap anggota setiap
bulan direalisasikan sesuai ketentuan yang
berlaku.

17
Pasal 12
(1) Dalam rangka memenuhi besarnya jumlah
anggota yang pensiun Pelaksana Daspen perlu
mengupayakan dana cadangan.
(2) Dana cadangan dihimpun dari sumbangan
anggota dan usaha lain yang sah.
(3) Penggunaan dana cadangan sesuai ketentuan
yang berlaku.

BAB V
RAPAT-RAPAT

Pasal 13
(1) Pelaksana Daspen menyelenggarakan rapat
sekurang-kurangnya 3 bulan sekali.
(2) Rapat Daspen dapat dilaksanakan bersama-
sama rapat-rapat Yayasan.
(3) Pelaksana Daspen melaporkan perkembangan
Daspen, khususnya dalam bidang keuangan setiap
enam bulan sekali kepada Yayasan, dan yayasan
setiap tahun sekali kepada PGRI Provinsi Jawa
Tengah, satu bulan sebelum Konferensi Kerja
PGRI Jateng.

18
(4) Pelaksana Daspen membuat laporan
pertanggungjawaban masa baktinya kepada
Yayasan, dan yayasan kepada Pengurus PGRI
Provinsi Jawa Tengah satu bulan sebelum
Konferensi PGRI Provinsi Jateng.

BAB VI
KERJASAMA

Pasal 14
Pelaksana Daspen dapat mengadakan kerja sama
dengan pihak lain dengan prinsip saling
menguntungkan.

BAB VII
STRUKTUR ORGANISASI

Pasal 15
Ketua Pengurus PGRI Kab/Kota se-Jawa Tengah
secara ex-officio sebagai penanggungjawab
kegiatan operasional di daerah masing-masing
dan bertanggungjawab kepada Yayasan.

19
BAB VIII
USAHA DAN KEGIATAN

Pasal 16
Untuk mendukung maksud dan tujuan Yayasan
Setiakawan, Daspen menjalankan usaha dan
kegiatan di bidang kemanusiaan

Pasal 17
Usaha dan kegiatan di bidang kemanusiaan
meliputi:
(1) Usaha menghimpun sumbangan dari
penyumbang tetap, sumbangan atau bantuan
lain yang tidak mengikat, dan usaha lain yang
tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar
Yayasan Dana Setiakawan dan atau peraturan
perundangan yang berlaku.
(2) Pembayaran dana Setiakawan kepada
penyumbang tetap, karena pensiun, berhenti
bekerja atau meninggal.

20
(3) Usaha-usaha lain yang sah dan tidak
bertentangan dengan maksud dan tujuan
yayasan

BAB IX
PELAKSANA KEGIATAN

Pasal 18
Pelaksana kegiatan sekurang-kurangnya dua orang
terdiri dari:
a) Seorang ketua,
b) Seorang sekretaris.

Pasal 19
(1) Pelaksana kegiatan diangkat oleh pengurus
berdasarkan keputusan rapat pengurus untuk
jangka waktu 5 (lima) tahun dan selanjutnya
dapat diangkat kembali untuk periode
berikutnya.
(2) Pelaksana kegiatan bertugas maksimal 2
(dua) periode berturut-turut.
(3) Yang dapat diangkat sebagai pelaksana
kegiatan adalah orang perseorangan yang
memenuhi syarat sebagai berikut:
(a) Memiliki integritas
21
(b) Memiliki loyalitas terhadap lembaga
(c) Memiliki dedikasi yang tinggi
(d) Mampu melakukan pengelolaan
administrasi dan keuangan
(e) Mampu melakukan perbuatan hukum dan
tidak pernah dipidana karena melakukan
tindakan yang merugikan Yayasan
Setiakawan, merugikan masyarakat atau
negara berdasarkan keputusan pengadilan
yang berkekuatan hukum tetap.
(4) Pelaksana kegiatan bertanggung jawab
kepada pengurus
(5) Pelaksana kegiatan menerima gaji, upah, atau
honorarium yang jumlahnya ditetentukan
berdasarkan keputusan rapat pengurus.

Pasal 20
Jabatan pelaksana kegiatan berakhir apabila:
(1) Meninggal dunia
(2) Mengundurkan diri,
(3) Dinyatakan bersalah melakukan tindak
pidana berdasakan putusan pengadilan yang
diancam dengan hukuman penjara paling
sedikit 5 (lima) tahun,

22
(4) Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat
Pengurus atas Persetujuan pembina
(5) Masa tugas berakhir

Pasal 21
Tugas dan Wewenang Pelaksana Kegiatan
(1) Pelaksana kegiatan bertanggung jawab penuh
atas kegiatan Daspen PGRI Jawa Tengah
(2) Pelaksana kegiatan wajib menyediakan draft
program kerja dan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Yayasan untuk
pengurus guna mendapatkan pengesahan
pembina

Pasal 22
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Daspen tidak boleh bertentangan dengan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

23
BAB X
PENUTUP

Pasal 17
(1) Hal-hal lain yang belum diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur oleh
Pelaksana Daspen sesuai ketentuan yang
berlaku.
(2) Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak
tanggal ditetapkan.

Semarang, 24 Oktober 2020

24

Anda mungkin juga menyukai