Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Ma
rkisa atau passion fruit adalah buah yang berasal dari tanaman jenis passiflora edulis.
Buah markisa biasanya memiliki kulit yang kemerahan atau ungu tua dengan permuka
an yang keriput. Di dalamnya terdapat biji-biji kecil yang dikelilingi oleh lendir berwa
rna kuning atau oranye. Rasa buah markisa yaitu p
erpaduan antara manis dan asam, dengan aroma yang kuat dan khas. Buah ini sering d
igunakan dalam berbagai makanan dan minuman, seperti jus, sirup, dan lainnya. Selai
n rasa dan aroma yang menarik, markisa juga dikenal karena kandungan nutrisinya, te
rmasuk vitamin C, serat, dan antioksidan. Buah ini umumnya ditemukan di daerah tro
pis dan subtropis. Tanaman markisa merupakan tumbuhan semak dan bers
ifat merambat. Batang tanaman markisa berkayu tipis, bersulur, dan memiliki banyak
percabangan. Tanaman Markisa muda memiliki cabang tanaman berwarna hijau dan
saat tua berubah menjadi hijau kecoklatan. Tiap helai daun bercaping tiga dan bergeri
gi, serta berwarna hijau mengilap.
Ayah penulis seorang petani Tanaman Markisa, oleh karena itu
penulis tertarik mengambil judul “Budi Daya Tanaman Markisa” sebagai tugas akh
ir kelulusan sekolah di SMP Xaverius Muara Bungo.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis-jenis markisa?
2. Apa saja syarat tumbuh tanaman markisa?
3. Bagaimana teknik budi daya tanaman markisa?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui jenis-jenis markisa
2. Untuk mengetahui syarat tumbuh tanaman markisa
3. Untuk mengetahui teknik budi daya tanaman markisa

1
BAB II
ISI
1.1 Pengertian Tanaman Markisa
Tanaman Markisa bukanlah tanaman asli Indonesia, tetapi merupakan pendatang dari
luar negeri. Daerah asal tanaman markisa adalah dari Amerika Latin, yaitu Brazil dan sekitar
nya. Dari Brazil, tanaman markisa menyebar ke Australia dan Eropa. Markisa yang dikemba
ngkan di Indonesia sekarang ini berasal dari Australia, yang masuk ke Indonesia pada abad
ke-19, yang mula-mula dikembangkan di Jawa Barat, Sumatera Barat. Tanaman markisa ini
kemudian menyebar ke seluruh dunia, dan umumnya ditanam di daerah pegunungan atau da
erah yang berhawa sejuk.
Tanaman markisa berbatang kecil, panjang, dan bersifat merambat. Batang markisa m
ampu memegang apa saja yang ada didekatnya, seperti pagar, pohon, tembok dan lain-lain.
Tanaman tumbuh cepat, berdaun rimbun, hingga sering dijadikan peneduh halaman rumah a
tau pekarangan. Markisa dapat berkembang biak dengan cara generatif maupun vegetatif.
Secara generative dengan menggunakan biji, sedangkan secara vegetatif dengan
menggunakan stek cabang.
Penyemaian biji dapat dilakukan dengan dua cara yaitu disemai dalam persemaian
lalu dipindah ke polybag dan langsung disemai ke polybag. Tempat persemaian dapat
menggunakan campuran tanah dan pupuk kandang. Setelah bibit berdaun 4-5 helai (berumur
5-6 minggu) bibit dipindah kedalam polybag. Penyiraman dilakukan 2 hari sekali terutama
bila tidak turun hujan. Pemupukan dilakukan setiap 15 hari berupa larutan pupuk NPK .
Setelah 3-4 bulan, bibit dapat ditanamkan di kebun.
Produksi benih dengan cara stek dilakukan dengan memotong cabang yang telah
berumur minimal satu tahun, hingga menghasilkan potongan sepanjang 25 cm yang
memiliki 3-4 mata tunas. Stek disemaikan dengan posisi tegak sedalam 5 cm kedalam
polybag berisi media campuran tanah dan pupuk kandang. Bibit stek diberi sungkup plastic,
dan dibuka setelah bertunas dan berakar.
Berikut adalah gambar tanaman markisa di kebun saya:

2
Gambar 2.1 Gambar Tanaman Markisa
1.2 Jenis-Jenis Tanaman Markisa
Jenis-jenis markisa yang sudah dikenal oleh para ahli tani terdapat 4 jenis yang
dibudidayakan, yaitu:
1. Markisa ungu (Passiflora edulis)
Markisa ungu disebut juga siuh atau markisa asam. Markisa jenis ini banyak diusahakan
di Sulawesi Selatan dan Sumatra Utara dengan karakteristik batangnya halus, bersifat meramb
at, berbuah lebat, kulit buah agak tipis namun cukup kuat, buah berbentuk bulat agak lonjong
atau oval dan berasa asam.

Gambar 2.2 Gambar Markisa Ungu


2. Markisa Kuning (Passiflora flavicarva)
Markisa kuning disebut juga yellow passion fruit. Markisa jenis ini merupakan hasil
mutasi dari bentuk markisa ungu. Di Indonesia markisa jenis ini banyak dibudidayakan di
Sukabumi, Jawa Barat dengan karakteristik buah muda berwarna hijau buah tua berwarna
kuning berbintik putih, berukuran sebesar bola tenis, rasa buah perpaduan asam dan manis.

Gambar 2.3 Gambar Markisa Kuning

3
3. Markisa Konyal (Passiflora liqularis)
Markisa Konyal banyak ditanam di daerah Lembang, Jawa Barat dengan karakteristik
Buahnya berbentuk bulat berwarna jingga. Kulitnya licin dan jika ditekan akan retak. Bijinya
berwarna hitam dan dilindungi oleh selaput putih. Buah markisa konyal sangat berair dan
memiliki rasa sangat manis dan aromanya harum yang khas.

Gambar 2.4 Gambar Markisa Konyal


4. Markisa Erbis (Passiflora quadranularis)
Markisa ini disebut juga markisa jumbo. Ciri khas markisa jenis ini yaitu batang tanaman
berukuran besar, bunga berukuran besar dengan warna ungu bercampur merah, serta buah
yang berukuran besar dan berbentuk bulat. Kulit buah berwarna hijau kekuning-kuningan,
daging buah tebal, dan biji berbentuk gepeng.

Gambar 2.5 Gambar Markisa Erbis


1.3 Syarat Tumbuh Tanaman Markisa Sebaga
i tanaman yang dibudidayakan, tanaman markisa memerlukan kondisi lingkungan yang baik da
n cocok, agar mampu tumbuh subur dan dapat berproduksi secara maksimal. Faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi pertumbuhan markisa antara lain:
1. Tanah
Hampir semua jenis tanah pertanian dapat ditanami tanaman markisa asam. Tipe tanah
yang baik umumnya berada didataran tinggi antara 1000-2000 m diatas permukaan air laut.
Tanaman markisa menghendaki tanah yang subur, gembur, dan tidak mudah tergenang air jika
musim hujan.

4
2. Iklim
Jenis Markisa asam cocok dibudidayakan di dataran tinggi tropis, dengan curah hujan
antara 2000 mm - 3000 mm per tahun, suhu tidak terlalu panas dan cukup mendapat penyinaran
matahari. Faktor ini juga sangat mempengaruhi tanaman markisa.
3. Curah Hujan
Tanaman markisa lebih senang terhadap kondisi lingkungan yang lembab. Curah hujan
berkisar antara 2000-3000 mm per tahun, dan merata sepanjang tahun. Walaupun demikian
apabila kondisinya terlalu basah, tanaman mudah terserang penyakit. Ada juga jenis markisa
yang tahan di daerah yang agak kering, seperti markisa ungu.
4. Suhu Udara
Sebenarnya tanaman markisa lebih baik dikembangkan pada daerah yang suhunya antara
15-30°C. Ini berarti tanaman markisa lebih dapat menyesuaikan dengan kondisi lingkungan yang
panas sampai sejuk. Tetapi jenis markisa ungu lebih cocok pada suhu dingin dan jenis konyal
lebih senang pada suhu lebih panas.
5. Sinar Matahari
Tanaman markisa sebenarnya lebih cocok pada tempat yang terbuka yang dapat menerima
sinar matahari penuh. Tanaman ini tidak cocok terhadap kondisi yang teduh. Sudah tentu pada
kondisi teduh, buah tidak sebanyak pada kondisi terbuka. Suhu matahari yang terlalu terik juga
dapat menyebabkan daun/buah kering.
1.4 Teknik Budi Daya Tanaman Markisa
1. Pemilihan Lahan
Dalam pemilihan lahan untuk tanaman markisa perlu diingat bahwa kondisi tanahnya
harus banyak mengandung humus. Tanaman markisa tidak tahan terhadap genangan air, yang
berarti tanahnya harus tidak mempunyai lapisan cadas yang keras dibawah lapisan bunga tanah.
Ketinggian tempat dan curah hujan perlu mendapat perhatian pertama sewaktu mencari lahan
untuk markisa.

Gambar 2.6 Gambar Pemilihan Lahan Tanaman Markisa

5
2. Pengolahan Lahan
Setelah lahan dipilih, maka segera dimulai membuka lahan. Membuka lahan, yakni
membersihkan lahan dari semak belukar atau pohon- pohon yang tidak berguna yang ada
dikebun itu. Bagi lahan yang tidak ada semaknya, tinggal mengadakan pengolahan lahan, yakni
menyangkul sampai siap tanam. Pengolahan lahan sebaiknya dilakukan pada musim
kemarau/akhir musim hujan.

Gambar 2.7 Gambar Pengolahan Lahan Tanaman Markisa

3. Pembuatan Lubang Tanam


Setelah pengolahan lahan selesai, langkah yang penting ialah membuat lubang tanam.
Sebelum mambuat lubang tentukan titik-titik bibit dengan bantuan tali lurus. Jarak antara barisan
ajir dan jarak ajir dalam barisan tersebut disesuaikan dengan jarak tanamannya. Pada umumnya
jarak tanam untuk markisa di dataran tinggi ialah 4 x 5 m atau 2 x 5 m. Biasanya Lubang tanam
digali sedalam 30 cm.

Gambar 2.8 Gambar Lubang Tanam Markisa

4. Cara Bertanam
Bibit markisa, baik yang berasal dari biji maupun dari stek siap ditanam setelah berdaun
4-6 helai, tingginya antara 20-40 cm. Pada waktu tanam, dasar polibag dibuka kemudian ditanam
dalam lubang kecil yang telah dibuat. Tanah ditutup kembali, dan ditekan kearah akarnya sampai
rapat. Dengan cara ini bibit akan cepat tumbuh dan tidak ada rongga disekitar akarnya. Adanya
rongga akan digunakan untuk bersarang semut merah. Kondisi seperti ini dapat membahayakan
kehidupan tanaman markisa.

6
Gambar 2.9 Gambar Bibit Markisa
5. Pembuatan Rambatan
Ada dua cara perambatan markisa yang dianjurkan,yakni:
1. Model pagar
Model ini menggunakan tiang besi yang ditanam dekat barisan tanaman markisa.
Tinggi tiang 2,5 m dengan jarak 4 m. Antara tiang dibentangkan kawat-kawat mendatar dengan
jarak 0,5 m. Markisa ditanam 50 cm keluar dari pagar rambatan. Hal ini dimaksudkan agar
batang tanaman terkena sinar matahari langsung sehingga sekitar batang tidak lembab dan
terhindar dari penyakit. Jarak tanam dengan perambatan mode pagar biasanya sekitar 3 m.

Gambar 2.10 Gambar Rambatan Model Pagar

2. Model para-para
Model ini menggunakan tiang yang tingginya sekitar 2 m. Setelah itu kawat
dibentangkan mendatar diatas para-para. Tinggi para-para umumnya sekitar 2 m. Lebar para-
para sekitar 150 cm dan panjangnya disesuaikan dengan keadaan lahan, jarak tanam dengan
perambatan model para, biasanya sekitar 5 m.

Gambar 2.11 Gambar Rambatan Bentuk Para-Para

7
6. Perawatan rutin
1. Penyiraman
Pastikan tanah tetap lembab, tetapi hindari genangan air berlebihan, karena dapat
merusak akar. Penyiraman dilakukan 2 hari sekali, terutama saat musim kering.
2. Pemupukan
Berikan pupuk organik atau pupuk kandang setiap bulan untuk memberi yang cukup
kepada tanaman. Diperlukan juga pupuk yang mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium agar
membantu pertumbuhan tanaman markisa yang sehat.
3. Pemangkasan
Pohon markisa perlu dipangkas secara teratur untuk mengendalikan pertumbuhan dan
mendorong cabang baru. Yang perlu dipangkas adalah cabang yang rusak atau mati.
4. Pencegahan Hama
Untuk mencegah hama dan penyakit pada tanaman markisa, gunakan pestisida tanaman,
jaga kualitas tanah, dan gunakan perangkap serangga atau hama.

Gambar 2.12 Gambar Pupuk Markisa


7. Pemanenan Buah
Tanaman markisa termasuk buah yang berbunga sepanjang tahun. Panen raya
berlangsung 3 kali dalam setahun, yaitu bulan Oktober-Desember, Februari-April dan Juni-
Agustus. Produksi buah antara 30.000-60.000 buah per hektar per tahun tergantung kondisi
tanamannya. Dalam satu pohon panennya tidak dapat bersamaan karena matang buah tidak
serentak. Setelah buah dipanen, dikumpulkan untuk diolah menjadi sirup atau minuman.

Gambar 2.13 Gambar Pemanenan Markisa

8
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat saya simpulkan bahwa tanaman markisa memiliki berbagai
macam jenis, namun umumnya di Indonesia hanya ada dua jenis markisa saja, yaitu markisa
ungu yang tumbuh di dataran tinggi dan markisa kuning yang tumbuh di dataran rendah.
Budi daya tanaman markisa harus memperhatikan beberapa faktor yaitu tanah,
iklim, curah hujan, suhu udara dan sinar matahari. Dalam budi daya tanaman markisa juga perlu
untuk memperhatikan beberapa teknik yaitu pemilihan lahan, pengolahan lahan, pembuatan
lubang tanam, cara bertanam, pembuatan rambatan, dan saat pemanenan buah.
Rasa buah markisa membuat kesegaran dalam tubuh serta banyak manfaatnya
untuk kesehatan tubuh. Ia pun mampu meningkatkan aliran darah, khususnya ke otak dan sistem
saraf, serta mengurangi stres dan peradangan pada tubuh.

1.2 Saran
Dalam penanaman markisa tentu ada teknik budi daya yang perlu diperhatikan agar
tanaman markisa dapat tumbuh subur dan memperoleh hasil yang maksimal. Untuk
menghasilkan buah markisa yang unggul maka diperlukan ketelatenan dalam merawat dan
memeliharanya serta memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan setiap harinya

9
DAFTAR PUSTAKA

https://ppid.pertanian.go.id/doc/1/Budidaya/Budidaya%20Maju%20Markisa.pdf
( Di akses pada hari Selasa,5 September 2023)
https://www.greeners.co/flora-fauna/markisa-buah-dengan-sari-melimpah/
( Diakses pada hari Sabtu, 23 September 2023)
https://b-pikiran.cekkembali.com/markisa/
( Diakses pada hari Jumat, 6 Oktober 2023)

10
PROFIL PENULIS

Vinsensius Paska Herlambang lahir di Muara Bungo pada tanggal 3


April 2009. Memulai jenjang Pendidikan di SD Xaverius Muara
Bungo dari tahun 2015-2021. Penulis saat ini sedang menempuh
pendidikan di SMP Xaverius Muara Bungo. Penulis suka bermain
bola, bermain game dan menonton sepakbola. Motto hidup Penulis
”Jadilah cahaya di dalam kegelapan.”

11

Anda mungkin juga menyukai