Anda di halaman 1dari 3

INTERVENSI

intervensi psikologis adalah suatu metode untuk mengubah perilaku, pikiran, dan perasaan individu.
Pada beberapa kasus, terapi dilakukan untuk a) menyelesaikan masalah; b) meningkatkan kapasitas
individu untuk mengatasi perilaku, pikiran, dan perasaan yang menyulitkan; c) menangani gangguan
psikologis yang dialami individu. Pada kasus lain lebih menekankan prevensi. Secara umum,
intervensi klinis berupaya untuk: Memahami kondisi klien, Mengubah kepribadian dan keberfungsian
individu, Mengubah pengaruh tindakan terhadap dirinya yang dapat menghasilkan dan memperburuk
masalahnya. Intervensi klinis terbagi 3: Kuratif,Preventif,Rehabilatatif.

Konseling: konseling merupakan proses yang melibatkan interaksi antara konselor dan klien di dalam
situasi yang privat, dengan tujuan menolong klien mengubah perilakunya sehingga tercapai
pemecahan masalah yang memuaskan.

Psikoterapi pada dasarnya adalah penanganan yang dilakukan dalam bentuk hubungan profesional
yang diberikan oleh terapis terlatih untuk menolong/memfasilitasi (perubahan) klien yang mengalami
distres.

Ada tiga elemen penting yang harus dimiliki si penolong, dalam hal ini terapis atau konselor:
Kepribadian penolongsikap,Ketrampilan menolong,Kondisi yang mendorong pertumbuhan.

Neuropsikologi

Neuropsikologi sebagai bagian psikologi terapan yang berhubungan dengan bagaimana perilaku
dipengaruhi oleh cedera dan disfungsi otak. Ruang Lingkup Neuropsychology, neuropsikologi
menyelidiki hubungan antara kerusakan pada bagian tertentu dari otak dan perubahan dalam
pemikiran, perasaan dan perilaku. Peran Neuropsikologi dalam Psikologi Klinis: Penilaian
(assessment) dan Diagnosa, Perlakuan (treatment),perawatan pasien, riset.

Psikologi Kesehatan

Psikologi kesehatan dapat didefinisikan sebagai proses psikologis yang berkaitan dengan kesehatan
dalam upaya memahami bagaimana kesehatan dapat dikembangkan dan dipelihara, dan bagaimana
penyakit dapat diobati dan dicegah. Psikologi kesehatan memiliki fokus: promosi kesehatan dan
perawatan kesehatan, pencegahan dan pengobatan penyakit, etiologi dan hubungannya dengan
kesehatan penyakit dan gangguan fungsi tubuh. bahwa psikologi Kesehatan bertujuan untuk
memahami, menjelaskan, mengembangkan dan menguji teori dengan cara: Mengevaluasi peran
perilaku dalam etiologi penyakit. (contohnya penyakit jantung berhubungan dengan perilaku
merokok, kaner terkait dengan perilaku diet, kecelakaan berkaitan dengan alkohol, dll), Memprediksi
perilaku tidak sehat, Mengevaluasi interaksi antara psikologi dan fisiologi, Memahami peran
psikologi dalam pengalaman sakit, Mengevaluasi peran psikologi dalam pengobatan penyakit.
Urgensi: Konteks biologis, psikologis, sosial, kesejahteraan

Psikologi Komunitas

psikologi komunitas adalah aplikasi prinsip-prinsip tingkah laku untuk mengerti dan memecahkan
bermacam problem dan situasi komunitas. Psikologi Komunitas menekankan pada pentingnya
pencegahan dan intervensi awal. Dalam perspektif Psikologi Komunitas, perilaku tidak dipandang
sebagai maladaptif. Individu dipandang mampu beradaptasi dengan cara-cara terbaik sesuai yang
mereka bisa untuk mengatasi kondisi yang penuh tekanan. Peran: Intervensi :Terapan keilmuan,
berupa terapi atau konseling.. Asesmen : Mengamati dan mengevaluasi masalah biologis, social,
psikologis klien, dll., Psikodiagnostika : Menggidentifikasi dan mengklasifikasikan. Evaluasi:
psikologi klinis ini memberi peran kepada komunitas tersebut untuk melakukan pembimbingan demi
mendapatkan solusi yang terbaik. Mengajar : Memberikan informasi dan pelatihan. Konsultasi :
Memberikan bimbingan untuk meningkatkan kualitas diri, kelompok, system organisasi, dll.
Administrasi : Pelatihan klinis yang terarah, keterlibatan dalam manajemen/kegiatan harian
organisasi. Penelitian : Mengkaji dan mengembangkan ilmu psikologi klinis.

Psikologi klinis makro

bagian dari Psikologi yang unit analisis kerja berupa sistem makro di luar perorangan, keluarga, dan
kelompok. Bukan hanya dilihat dalam skala interval namun perlu diperhatikan dalam penggunaan
skala rasio. Dalam terapan makro, psikologi klinis perlu menggunakan pendekatan kualitatif.
Penggunaan Focus Group Discussion (FGD) merupakan salah satu cara mengumpulkan data awal
sebelum tindakan dilakukan. Pengamatan dan wawancara orang-orang penting di suatu komunitas
juga menjadi metode andalan bila kita menerapkan psikologi klinis makro. Peran: misalnya,
psikodrama dapat diterapkan pada organisasi.

Psikologi Forensik

Psikologi forensik merupakan suatu layanan yang berlandaskan sistem hukum yang mengkaji
fenomena hukum dalam konteks psikologi serta memberi kesempatan bagi psikolog untuk
mengembangkan keilmuan psikologi dalam ranah hukum. Eksplorasi psikologi forensik
dikelompokkan menjadi: Psychology of criminal conduct (psikologi perbuatan kriminal), psychology
of criminal behavior (psikologi perilaku kriminal), criminal psychology (psikologi kriminal), semua
berhubungan dengan psychological study of crime (kajian psikologis tentang kriminalitas/ kejahatan),
Forensic clinical psychology (psikologi klinis forensik), correctional psychology (psikologi
koreksional), assesment dan penanganan atau rehabilitasi perilaku yang tidak diinginkan secara social,
Mempelajari tentang metode atau teknik yang digunakan oleh badan kepolisian, antara lain police
psychology (psikologi polisi), behavioral science (ilmu perilaku), dan investigative psychology
(psikologi penyelidikan), Bidang psychology and law (psikologi dan hukum) terutama difokuskan
pada proses persidangan hukum dan sikap serta keyakinan partisipannya. Tugas psikolog forensik:
Pada Pelaku kejahatan: Interogasi, bertujuan agar pelaku mengakui kesalahannya, Criminal
profiling, melakukan asesmen untuk memberikan gambaran tentang kondisi mental pelaku. Pada
Korban: Psikolog forensik dapat membantu polisi dalam melakukan penggalian informasi. Psikolog
forensik dapat melakukan otopsi psikologi. Pada Saksi: membantu agar pernyataan saksi tidak bias.
Restukturisasi kognitif: Program psikologi diharapkan lebih diarahkan pada pendekatan berbasis
perspektif kognitif.

Psikologi Positif

studi ilmiah tentang fungsi manusia yang positif dan berkembang pada beberapa tingkat yang
mencakup biologi, personal, relasional, kelembagaan, budaya, dan dimensi global hidup. Berfungsi
untuk meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan, terlepas dari ada atau tidaknya kondisi kesehatan
mental yang terlibat. Psikologi positif, berorientasi pada masa kini dan masa depan. Ini berfokus pada
kekuatan, kemampuan, bakat, hubungan, emosi positif, pengalaman positif, dan motivasi intrinsik
seseorang. psikologi klinis dan psikologi positif, Kedua bidang tersebut menargetkan kesejahteraan
dan kesejahteraan manusia. Dalam psikologi klinis lebih menekankan pada prevensi masalah-masalah
kesehatan mental dan promosi keberadaan kesehatan mental positif dalam diri seseorang atau
masyarakat. Dalam perspektif psikologi positif, penekanan psikologi klinis tidak lagi pada usaha-
usaha perlakuan (intervensi) setelah terjadinya masalah-masalah kesehatan mental. Pada masa
sekarang penekanan dalam psikologi klinis lebih menekankan pada prevensi masalah-masalah
kesehatan mental dan promosi keberadaan kesehatan mental positif dalam diri seseorang atau
masyarakat. Dengan adanya penekanan pada prevensi dan promosi kesehatan mental positif ini berarti
psikologi perlu mengembangkan kondisi-kondisi lingkungan dan mengembangkan karakter
kepribadian positif yang membantu orang terhindar dari masalah-masalah kesehatan mental. Psikologi
positif yang berperan untuk melihat bagaimana cara individu memanfaatkan kekuatan yang dimilki
oleh setiap individu untuk mengejar tugas-tugas menantang yang akan membawa individu kepada
pengalaman yang kemudian akan membawa kepada kehidupan yang penuh makna, yaitu
kebahagiaan yang sejati.

Anda mungkin juga menyukai