Anda di halaman 1dari 10

PENYIAPAN BAHAN-BAHAN

UNTUK PERKERASAN
JALAN
PENDAHULUAN
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,termasuk bangunan
pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan
tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air,
kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.
Jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum. Jalan khusus adalah jalan yang
di bangun oleh instasi, badan usaha. Perseorangan, atau kelompok masyarakat untuk kepentingan
sendiri. Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan sebagai jalan
nasional yang penggunanya diwajibkan membayar tol. Jalan bebas hambatan adalah jalan umum untuk
lalu lintas menerus dengan pengendalian jalan masuk secara penuh dan tanpa adanya persimpangan
sebanding serta dilengkapai dengan pagar ruang milik jalan.
Pembangunan jalan adalah proses pembukaan ruangan lalu lintas yang mengatasi berbagai
rintangan geografi. Proses ini melibatkan pengalihan mukabumi, pembangunan jembatan dan
terowongan, bahkan juga pengalihan tumbuh-tumbuhan. (Ini mungkin melibatkan penebasan hutan).
Pelbagai jenis mesinpembangun jalan akan digunakan untuk proses ini. Dalam proses pembuatan jalan
itu sendiri disebut dengan perkerasan jalan.
JENIS-JENIS PERKERASAN JALAN

STRUKTUR PERKERASAN
• Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis
lapisan perkerasan yang tersusun dari bawah ke atas,sebagai
berikut :
• Lapisan tanah dasar (sub grade)
• Lapisan pondasi bawah (subbase course)
• Lapisan pondasi atas (base course)
• Lapisan permukaan / penutup (surface course)
Terdapat beberapa jenis / tipe perkerasan terdiri :

a. Flexible pavement (perkerasan lentur).


Yang dimaksud perkerasan lentur {flexible pavement) adalah perkerasan yang umumnya
menggunakan bahan campuran beraspal sebagai lapis permukaan serta bahan berbutir
sebagai lapisan di bawahnya. Ditinjau dari muka tanah asli, maka lapisan tanah dasar
dibedakan atas :
- Lapisan tanah dasar, tanah galian.
- Lapisan tanah dasar, tanah urugan.
- Lapisan tanah dasar, tanah asli.

b. Rigid pavement (perkerasan kaku).


Rigid Pavement atau Perkerasan Kaku adalah suatu susunan konstruksi perkerasan di mana
sebagai lapisan atas digunakan pelat beton yang terletak di atas pondasi atau di atas tanah
dasar pondasi atau langsung di atas tanah dasar (subgrade).
c. Composite pavement (gabungan rigid dan flexible pavement).
Perkerasan komposit merupakan gabungan konstruksi perkerasan kaku (rigid pavement) dan
lapisan perkerasan lentur (flexible pavement) di atasnya, dimana kedua jenis perkerasan ini
bekerja sama dalam memilkul beban lalu lintas. Untuk ini maka perlua ada persyaratan
ketebalan perkerasan aspal agar mempunyai kekakuan yang cukup serta dapat mencegah retak
refleksi dari perkerasan beton di bawahnya. Hal ini akan dibahas lebih lanjut di bagian lain.
Konstruksi ini umumnya mempunyai tingkat kenyamanan yang lebih baik bagi pengendara
dibandingkan dengan konstruksi perkerasan beton semen sebagai lapis permukaan tanpa aspal
KRITERIA LAPISAN
JALAN
Tanah Dasar (Sub Grade)
Tanah dasar ialah jalur tanah bagian dari jalan tanah yang terletak dibawah pengerasan jalan.
Kekuatan dan keawetan pengerasan jalan itu sangat tergantung pada sifat- sifat dan daya dukung
tanah dasar. Oleh karena itu, maka pada perencanaan pembuatan jalan baru harus diadakan
pemeriksaan tanah yang teliti ditempat- tempat yang akan dijadikan tanah dasar yang berfungsi
untuk mendukung pengerasan jalan. Jenis- jenis tanah:
1. Tanah Liat Koloidal (Colloid)
2. Tanah liat biasa (clay)
3. Tanah lumpur (silt)
4. Pasir halus (fine sand)
5. Pasir Kasar (Coarse sand)
6. Kerikil (gravel)
Agregat (Sub Base Course dan Base Course)
Agregat adalah material granular, misalnya pasir , kerikil, batu pecah dan kerak tungku besi,
yang dipakai secara bersama-sama dengan suatu media pengikat untuk membentuk suatu beton
semen hidraulik atau adukan (SK SNI T-15-1991-03). Fungsinya adalah sebagai material
pengisi dan biasanya menempati sekitar 75 % dari isi total beton, karena itu pengaruhnya besar
terhadap sifat dan daya tahan beton.
Ditinjau dari asal kejadiannya agregat/ batuan dapat dibedakan :
1) Batuan beku
2) Batuan sedimen
3) Batuan metamorf

Berdasarkan Proses pengolahannya :


• Agregat alam
• Agregat yang melalui proses pengolahan
• Agregat buatan
Aspal (Surface Course)
Aspal didefinisikan sebagai material berwarna hitam atau coklat tua,pada temperature ruang
berbentuk padat sampai agak padat. Jika dipanaskan sampai suatu temperature tertentu aspal
dapat menjadi lunak atau cair sehingga dapat membungkus partikel agregat pada waktu
pembuatan aspal beton atau dapat masuk kedalam pori-pori yang ada pada penyemprotan atau
penyiraman pada kekerasan macadam ataupun peleburan. Jika temperature mulai turun, aspal
akan mengeras dan mengikat agregat pada rempatnya (sifat termoplastis).
Jenis Aspal :
Berdasarkan cara diperolehnya aspal dapat dibedakan atas :
1. Aspal alam,dapat dibedakan atas :
• Aspal gunung (rock asphalt),contoh aspal dari pulau beton
• Aspal danau (lake asphalt) contoh aspal dari Bermudez,Trinidad.
2. Aspal buatan :
• Aspal minyak merupakan hasil penyulingan minyak bumi
• Tar,merupakan hasil penyulingan batubara tidak umum digunakan untuk perkerasan
jalan kara lebih cepat mengeras,peka terhadap perubahan temperature dan beracun
PENYIAPAN DAN
PELAKSANAAN LAPISAN
PEKERJAAN JALAN
Terutama tentu kita akan mendapatkan gambar-gambar serta syarat-syarat dari
pekerjaan itu (spesifikasi) dan daerah yang akan diperkerjakan.

Langkah utama untuk memulai pekerjaan ialah :

Survey kembali,dalam hal ini untuk menentukan titik dasar/pedoman ketinggian dari
pekerjaan selanjutnya, setelah ditetapkan dassar ini,maka selanjutnya dapat diteruskan
membikin B.M (Benk Mark) dan titik lainya C (center line),dan lain-lain. Apabila telah
selesai/deketahui hal-hal yang diperlukan yang dilaksanakan surveyor/pengukuran baru
dapat dimulai pekerjaan selanjutnya.
• Pekerjaan Tanah (Earth work)
Dalam pekerjaan tanah pada umumnya kita menemui 2 macam:
Galian- (cut)
Kalau tanah dari galian akan dipergunakan untuk timbunan pertama- tama kita harus
bersihkan dari tumbuh- tumbuhan dan lapisan humusnya harus dibuang, tebal lapisan ini
umumnya setebal 10- 30 cm pekerjaan ini disebut juga Top Soil Stripping
Timbunan (fill)
Materialnya dapat dipakai dari hasil galian atau cut. Yang termasuk dalam rencana yang juga
disebut Common excavation atau material atau bahan galian yang didatangkan dari luuar
daerah pekerjaan disebut Borrow Excavation.
• Jenis tanah:
- Tanah- clay
- Tanah bercampur batu- rock clay
- Pasir + Batu (sirtu)- Granular material
- Batu – hasil dari pemecahan (memakai dynamit)-rock.
- Pasir – sand (Pasir dapat dipakai minimal 0,60 dibawah permukaan badan jalan)

Anda mungkin juga menyukai