Anda di halaman 1dari 4

NASKAH SENDRATASIK

‘SEMBESAT SEMBESIT’

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK: 3

KELAS : X.6

1.Dinda Sarazety (KETUA) 8. Fadhila r


2.Melisa ocha Amelia 9.Naila rahmadhina
3.Keisha zalfa.k 10.Fauzan zaki
4.Naysila athma .n 11.Qisti eldriani
5.Naura alfa hidayah 12.Carissa liolya sitorus
6.Alhafiz tara.p 13.Maripaturullah
7.Gutha arigoh

Dinas Pendidikan Sumatera Selatan


SMA N 2 LAHAT Tahun Pelajaran 2023/2024
SEMBESAT SEBESIT

A. SINOPSIS
Cerita rakyat “Sembesat Sembesit” ini berasal dari Sastra Lisan Basemah. Cerita
inimenceritakan tentang kisah dua saudara yang tinggal di suatu kerajaan,
bernama Sembesatdan Sembesit, mereka merupakan putra dari raja setempat,
akan tetapi ibu kandung mereka yaitu istri dari raja sudah meninggal dunia,
sehingga ayah mereka pun menikah kembali,sampai pada akhirnya raja memiliki
permaisuri baru dan sekligus sebagai ibu tiri dari
Sembesat dan Sembesit. Pada suatu ketika, bersamaan dengan kepergian raja
keluar kerajaan,tiba-tiba permaisuri memarahi Sembesat dan Sembesit atas
suatu kesalahan yang telah mereka perbuat. Sampai pada akhirnya permaisuri
meminta kepada raja agar raja dapat mengusir anak-anaknya tersebut, akan
tetapi raja tidak begitu saja langsung menuruti
permintaan dari permaisuri, raja pun akhirnya meminta persetujuan dari para
penasihat kerajaan, namun para penasihat kerajaan tidak berani memutuskan,
mereka mengaggap bahwa raja adalah seorang yang bijaksana. Sampai pada
suatu ketika, akhirnya raja memutuskan untuk membuang kedua putranya
tersebut ke sungai.Sembesat dan sembesit akhirnya hanyut terbawa oleh aliran
sungai, akan tetapi tibatiba mereka terlempar di sebuah hutan, lalu Sembesat
bertemu dengan dua ekor burung. Sembesat melemparkan batu ke arah burung
tersebut. Satu burung terjatuh, dan burung
lainnya bersumpah, “siapa yang makan kepala burung temannya itu, maka dia
akan menjadi raja, dan siapa yang memakan seluruh bagian tubuhnya maka dia
akan sengasara terlebih dahulu baru bahagia.” Mendengar kata-kata itu,
Sembesat menyuruh adiknya untuk makan
kepalanya, agar adiknya bisa menjadi raja. Tetapi sang adik memilih untuk
makan bagian tubuhnya ketimbang harus makan kepala, karena bagian tubuh
banyak dagingnya sedangkan menurut adiknya bagian kepala tidak ada daging.
Dengan lahapnya, tanpa memikirkan sang kakak, Sembesit memakan bagian
tubuh burung, sedangkan Sembesat memakan bagian
kepalanya.
Akhir cerita, ketika mereka sedang makan, Sembesat ditangkap oleh burung
garuda kemudian dikirimnya ke hutan ke rumah pondok seorang nenek tua.
Sembesat dibesarkan dan tumbuh menjadi pria yang tampan dan baik hati.
Alhasil, Sembesat menikah dengan seorang putri dan dinobatkan menjadi raja.
Sedangkan, Sembesit keluar masuk hutan bermaksud untuk mencari kakaknya,
dia menjadi seorang pencuri tebu. Ketika Sembesit bertemu dengan kakaknya
itu, akhirnya sembesit diangkat menjadi wakil raja dan mereka hidup bahagia.

B. PENGENALAN TOKOH DAN KOMENTAR


No NAMA TOKOH KARAKTER
1. Permaisuri (Ibu Tiri) pemarah dan jahat hati
2. Sembesat Seorang kakak yang baik hati
3. Sembesit Seorang adik yang serakah
4. Raja bijaksana tetapi kurang berlaku adil
5. Sang Putri baik hati dan bijaksana
6. Pelayan Penolong
7. Nenek Tua penyayang dan baik hati.

C.ALUR CERITA
Sembesat Sembesit menceritakan tentang dua orang pangeran yang dibuang ayahnya
karena aduan sang ibu tiri. Keduanya harus menderita sebelum akhirnya dipertemukan
kembali dan hidup bahagia. Cerita yang mengusung tema perjuangan hidup ini dikemas
dengan menggunakan alur maju.

D. ISI NASKAH
Latar belakang kerajaan

Ibu tiri: Raja, jika kamu sayang kepadaku maka buanglah kedua putramu.
Namun, jika kamu tidak sayang kepadaku maka buanglah aku dan putrimu.
Raja: Wahai permaisuriku, mengapa harus begitu?
Ibu tiri: Sudah, turuti saja jika kau sayang kepadaku.
‘```````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````’
Latar belakang Sungai
pangeran tersebut di temukan oleh seorang nenek nenek Raja: Maaf anakku
aku harus membuang kalian karna aku mencintai ibu tiri kalian.
( Raja pun menghanyutkan sembesat dan sembesit di sungai, lalu kedua.)
Nenek: Hei cu, mengapa kalian seperti ini?
Sembesat: Kami di buang oleh ayah kami nek.

Nenek: Mengapa bisa?

Sembesit: Kami ini sebenarnya adalah seorang pangeran nek! Tetapi kami di
buang oleh ayah kami karna istri dan anak perempuannya!
Sembesat:Tidak boleh begitu sembesit! Tidak baik membicarakan orang tua
begitu!
Nenek: Ya sudah kalian sekarang tinggal bersama nenek saja, tapi kalian tidak
bisa hidup seperti di istana.
Sembesat: Baik nek terimakasih akan bantuannya.

Latar belakang: Hutan


Sembesit dan sembesat sedang berjalan jalan di tengah hutan lalu sembesit
melihat ada dua ekor burung.
Sembesit: Hei, Lihat ada burung di sana sepertinya enak jika kita jadikan
santapan.
Sembesat: Jangan sembesit!
Sembesit: ( tidak mendengarkannya dan tetap membunuh burung)
Burung: Barang siapa yang memakan kepalaku ia akan menjadi raja, namun
yang memakan badanku akan sengsara.
Sembesat dan sembesit pun pulang dan sembesat memasak burung tersebut.
Lalu menghidangkannya kepada sembesat.

Sembesat: adik, makanlah kepala burungnya agar kamu menjadi raja


Sembesit: Tidak usah bohong kamu sembesat! Bilang saja kamu mau memakan
daging burung yang banyak kan!

Anda mungkin juga menyukai