Anda di halaman 1dari 9

MODUL AJAR

PENGANTAR ILMU SEJARAH

I. INFORMASI UMUM :
A. Identitas Modul
Nama penyusun : Kasum, S.Pd.I
Institusi : SMKN 4 Kuningan
Tahun Penyusunan : 2021
Jenjang sekolah : SMK Kelas X
Alokasi waktu : 6 jp (3 x Pertemuan)
B. Kompetensi Awal
Peserta Didik telah memiliki pengetahuan awal tentang:
1. Pengertian sejarah
2. Kegunaan belajar sejarah
C. Profil Pelajar Pancasila
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila dan Budaya
Kerja yang diharapkan muncul pada peserta didik adalah:
1. Mandiri :
Peserta Didik memiliki prakarsa atas pengembangan dirinya yang
tercermin dalam kemampuan untuk bertanggung jawab, memiliki
rencana strategis, melakukan tindakan dan merefleksikan proses
dan hasil pengalamannya.
2. Bernalar Kritis :
Peserta didik mampu berpikir secara objektif, sistematik dan
saintifik dengan mempertimbangkan berbagai aspek berdasarkan
data dan fakta yang mendukung, sehingga dapat membuat
keputusan yang tepat dan berkontribusi memecahkan masalah
dalam kehidupan, serta terbuka dengan penemuan baru.
D. Sarana & Prasarana
Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan modul ini
antara lain:
1. Laptop/ PC / Handphone
2. Jaringan internet yang bagus
3. Alat tulis & buku
4. Akun Gmail (diutamakan akun belajar.id), pengumpulan tugas
melalui Google Classroom/ Learning Manajemen System (LMS)
SMKN 4 Kuningan, pengumpulan tugas melalui LMS SMKN 4
Kuningan
5. Lembar Kerja (LK),Lembar bimbingan/ Konsultasi
E. Target Peserta Didik
Terdapat 2 target Peserta Didik, yaitu:
1. Peserta didik dengan kesulitan belajar (hanya menonjol pada
salah satu gaya belajar saja)
2. Peserta didik dengan pencapaian tinggi
F. Model Pembelajaran
Blended Learning System. Model Pembelajaran yang digunakan adalah
Pembelajaran Jarak Jauh moda Daring, dengan metode Historical
Inquiry.
II. KOMPONEN INTI :
A. Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran, Peserta Didik mampu:
1. Menjelaskan konsep dasar ilmu sejarah melalui identifikasi
unsur-unsur Ilmu Pengetahuan
2. Mendiskripsikan konsep dasar ilmu sejarah untuk dipergunakan
sebagai pisau analisis dalam mengevaluasi sebuah peristiwa
sejarah
3. Mendiskripsikan manusia sebagai subjek dan objek sejarah
melalui identifikasi peran dan fungsi manusia dalam sejarah
4. Menjelaskan peristiwa sejarah dalam ruang lingkup lokal,
nasional, dan global, dengan contoh-contoh yang telah
diklasifikasikan (mengklasifikasikan contoh-contoh)
5. Mendiskripsikan peristiwa sejarah dalam dimensi masa lalu,
masa kini, dan masa depan, dengan mengemukakan peristiwa
kekinian yang merupakan refleksi masa lampau.
6. Menyimpulkan aspek diakronik, sinkronik, dan kronologik
melalui langkah mencermati dua atau tiga peristiwa sejarah
B. Pemahaman Bermakna
1. Masa lalu dapat digunakan untuk meramalkan kebaikan di masa
sekarang dan masa depan
2. Dengan belajar sejarah tidak mudah tertipu oleh fenomena sesaat
(berita/informasi hoaks).
C. Pertanyaan Pemantik
1. Apakah pandemi covid -19 ini akan bisa terulang dalam sejarah
umat manusia di masa akan datang?
2. Mungkinkah peristiwa bersejarah, seperti demo besar-besaran dan
massif seperti di Hongkong bisa terjadi di Indonesia?
D. Persiapan Pembelajaran
Sebelum pembelajaran dilakukan pengecekan :
1. Kesiapan mental dan fisik Peserta didik.
2. Kesiapan sarana dan prasarana.
3. Mempersiapkan alat tulis. Surel/URL yang akan dipergunakan
dalam moda Daring
4. Lembar konsultasi/ Jurnal untuk moda luringnya.
5. Instrumen asesmen diagnostik
E. Kegiatan Pembelajaran :
Pertemuan 1 :
Pendahuluan (15 menit) :
● Senyum, sapa, salam (3S).
● Berdoa
● Mengisi daftar hadir sesuai link yang dibagikan Google
Classroom.
● Kerjakan pretest pada link yang dibagikan melalui Google
Classroom.
● Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti (55 menit) :
● Peserta Didik menyimak Video yang berisi pemaparan tentang
Pengantar Ilmu Sejarah.
● Siswa membuat pertanyaan (satu/ siswa), pada kolom Forum.
● Dibuat topik diskusi berdasarkan pengelompokan pertanyaan
siswa tadi
● Jawab pertanyaan-pertanyaan temanmu. Secara online text
maupun dalam Paper text
● Cantumkan rujukan pendukung yang memperkuat jawaban
siswa
● Unggah jawaban pada Google Classroom
Penutup (20 menit) :
● Refleksi dan Reinforcement.
● Penjelasan ke pertemuan berikutnya
Pertemuan 2 :
Pendahuluan (15 menit) :
● Senyum, salam dan Sapa serta berdoa
● Presensi
● Motivasi dan apersepsi
Kegiatan Inti (60 menit) :
● Baca instruksi pada Google Classroom pada hal. penugasan
● Berikut instruksi tugas:
⮚ Pilih dan tunjukan alat RT di rumahmu yang sudah ada sejak
masa food producing yang eksis sampai sekarang
⮚ Berikan narasinya dalam video singkat lalu unggah di youtube
⮚ Cantumkan link nya di Google Classroom
Penutup (15 menit) :
● Refleksi
● Reinforcement
● Informasi KBM mendatang

Pertemuan 3 :
Pendahuluan (10 menit) :
● Senyum, salam dan Sapa serta berdoa
● Presensi
● Motivasi dan apersepsi serta orientasi
Kegiatan Inti (70 menit) :
● Konsultasi dan bimbingan individual ( Luring) : 30 menit
● Asesmen Formatif ( Tes Tulis ) : 40 menit
Penutup (15 menit) :
● Refleksi
● Reinforcement
● Informasi KBM mendatang

F. Asesmen
1. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Dengan instrumen menggunakan Google Form :

Berilah skor 1 bila jawabanmu “YA” dan 0 bila “TIDAK” pada


kotak di belakangnya !

No Pernyataan skor
1. Saya lebih suka banyak ilustrasi (gambar-gambar) saat belajar
2. Saya lebih mudah memahami pelajaran dengan bantak ilustrasi gambar
3. Saya sangat menyukai obyek yang warna warni
4. Saya sering mengantuk dan susah focus kalau guru menerangkan atau berbicara
5. Saya lebih mudah mengingat materi tayangan film dari pada penjelasan guru
6. Saya lebih mudah mengingat dari penjelasan atau pemapaparan guru
7. Saya lebih mudah hafal apabila diucapkan berulangkali
8. Saya lebih nyaman melafalkan dengan keras saat belajar
9. Saya merasa asik kalau mendengarkan orang yang sedang berbicara
10. Saya lebih suka mendengarkan rekaman daripada membaca buku teks
11. Bongkar pasang peralatan adalah kegemaranku
12. Saya lebih menyukai pembelajaran yang banyak melibatkan gerak badan
13. Saya kurang suka diam lama dikit
14. Saya lebih suka banyak gerak mesti saat belajar
15. Saya lebih mudah belajar melalui praktik daripada mendengarkan

Klasifikasi diagnostik :
1 - 5 : lbh banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut tipe Visual
6 - 10: lbh banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut tipe Audial
11-15: lbh banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut tipe
Kinestetik

2. Asesmen Formatif
1) Banyak pengertian tentang Sejarah, sebanyak ahli yang
mendefinisikan. Namun begitu, ada benang merah (persamaan
substansi) dari berbagai pendapat ahli tersebut. Sebagaimana
ilmu-ilmu lainnya, tentunya Sejarah juga memenuhi unsur-unsur
sebuah ilmu (Pengetahuan).
Nah, Jelaskan pengertian sejarah menurut pendapatmu
berdasarkan unsur-unsur “Ilmu Pengetahuan” !
Perhatikan soal di atas. KKO : Menjelaskan. Tapi coba cermati,
soal ini HOTs atau LOTs.
Selanjutnya analisis, dan terapkan pada soal-soal di bawah ini :
2) Berikan pendapatmu tentang peristiwa Reformasi, mengapa bisa
terjadi
3) Jelaskan kedudukan manusia dalam sejarah
4) Jelaskan contoh peristiwa sejarah nasional yang didorong oleh
terjadinya peristiwa sejarah di dunia atau di negara lain
5) Mengapa peristiwa sejarah bisa berulang ? Beri contohnya
6) Tunjukan peralatan di RT kalian yang merupakan peninggalan
sejarah masa food producing yang masih eksis sampai sekarang

Rubrik Penilaian Tugas:


1) Ketepatan waktu mengumpulkan tugas (40%)
2) Kesesuaian karya dg materi (40%)
3) Estetika/keindahan dan bahasa (20%)

G. Pengayaan & Remedial


1. Pengayaan
Diberikan kepada siswa yang sudah mencapai 70% CP tapi belum 100%
Mempelajari 30 % materi yang belum mencapai CP (bentuknya apa)
Rekaman pembelajaran dan kuis (Instrumennya apa / mana)

2. Remedial
Peserta didik agar mempelajari ulang materi melalui rekaman pembelajaran
dan mengisi kuis (berupa remedial teaching dan atau test)
Peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dan belum mencapai 70% CP
(sasarannya siapa)
Rekaman pembelajaran dan kuis (Instrumennya apa / mana)

H. Refleksi Peserta Didik & Guru


Masa lalu (Sejarah) ibarat Kaca Spion pada kendaraan. Dia sangat
diperlukan. Bukan karena kita ingin melihat ke belakang terus.
Melainkan demi keselamatan kita dalam melaju ke (masa) depan. Jadi
untuk melaju ke depan perlu setiap saat menengok situasi kebelakang,
agar kita tidak melanggar dan terlanggar dari arah belakang.
Dan Peristiwa dengan sifatnya yang diakronik dan sinkronik, membuat
sejarah bisa berulang, dan peristiwa sejarah di tempat lain bisa saja
terjadi di tempat kita.

III. LAMPIRAN :
A. Lembar Kerja Peserta Didik
Centang (v) pada salah satu kolom yang sesuai dengan sikapmu (S =
Setuju dan T = Tidak Setuju

No. Kegiatan S T Alasan


1 Masa lampau tidak perlu kita ingat lagi
karena telah berlalu dan tidak punya
keterkaitan dengan kehidupan kita di masa
kini dan masa depan.
2 Mencari hubungan kausalitas atas
sebab-akibat dari suatu peristiwa perlu kita
lakukan untuk mengetahui lebih dalam
tentang peristiwa tersebut.

3 Periodisasi dalam sejarah tidak


diperlukan karena pada hakikatnya,
dalam kenyataan sejarah yang
sesungguhnya, tidak ada pembabakan
waktu.
4 Sejarah menuntut kejujuran dari penulis
kisah sejarah agar tercapai kisah sejarah
yang mendekati objektif.

5 Penyusunan cerita atau kisah


sejarah dapat dilakukan kapan saja
dan oleh siapa saja.
B. Bahan Bacaan Guru & Peserta Didik

KONSEP DASAR SEJARAH

Secara singkat, Prof. Kuntowijoyo menuliskan bahwa sejarah


adalah “rekonstruksi masa lalu”. Kemudian Dr. Ari Sapto, menjelaskan
bahwa sejarah adalah studi keilmuan tentang peristiwa masa lalu manusia
pada tempat tertentu yang tidak berulang dan bukti- buktinya dapat
ditemukan. Setelah mempelajari konsep dasar sejarah, Saudara boleh
untuk mencoba membuat definisi sejarah sendiri.
“Historia vitae Magistra”, diucapkan oleh Herodotus, Bapak Sejarah
Dunia. Artinya adalah sejarah adalah guru kehidupan. Mari pelajari

perlahan dan resapi maknanya.


Setiap manusia memiliki sejarah. Manusia yang hidup berkelompok
membentuk masyarakat, dan bahkan menjadi bangsa dan negara.
Perjalanan sejarah suatu bangsa diawali sejak zaman sebelum mengenal
tulisan hingga zaman sekarang (kontemporer). Tidak ada manusia yang
bisa menghentikan waktu, maka tidak ada yang terlepas dari sejarahnya.
Perjalanan bangsa Indonesia sejak praaksara hingga masa sekarang atau
disebut periode kontemporer disebut sebagai “Sejarah Indonesia”.

Rajutan setiap peristiwa sejarah Indonesia memiliki makna yang


penting bagi keberlangsungan “hidup” bangsa Indonesia di masa
sekarang. Selain itu pelajaran dari masa lalu dijadikan bekal untuk
memastikan keberlangsungan dan kemajuan Indonesia di masa depan.
Kehilangan ingatan pengalaman kolektif atas apa yang terjadi di masa lalu
dapat membahayakan proses pewarisan budaya. Namun ironisnya
sekarang banyak anggota masyarakat yang mengidap anesthesia sejarah
(lupa dan tercabut dari sejarahnya).

Manusia, Ruang, dan Waktu


Sejarah adalah ilmu tentang manusia. Manusia adalah makhluk
sejarah (zoon historicon). Manusia sebagai subjek dan objek dalam
sejarah. Sebagai subjek, manusia lah yang menuliskan sejarah. Sebagai
objeknya, sejarah akan terfokus pada manusia dalam
perjalanan waktu. Tidak ada manusia yang dapat melarikan diri dari
sejarahnya. Perhatikan skema di samping!

Sejarah mengkaji aktivitas manusia di


segala bidang dalam perspektif waktu. Kajian
tentang manusia tidak dimonopoli sendiri oleh
sejarah. Seringkali terjadi kesalahpahaman
yang masif di kalangan masyarakat awam
bahwa semua yang menyangkut manusia di
masa lalu adalah sejarah. Kajian tentang
sisa-sisa manusia yang membatu (fosil)
merupakan tugas dari Antropologi Ragawi.
Kajian tentang benda-benda hasil karya
manusia di masa lalu merupakan bidang kajian
arkeologi.

Manusia melakukan aktivitas, terikat pada ruang tertentu. Jika


diibaratkan seperti drama, ruang adalah panggung, dimana lakon
bermain. Peristiwa sejarah berhubungan erat dengan ruang atau wilayah.
Faktor geografis juga menentukan jalannya peristiwa sejarah.
Waktu merupakan alur sejarah yang terdiri atas masa lalu,
masa kini, dan masa depan. Tidak ada yang bisa “lari” dari waktu, tidak
bisa dihentikan dan terus berjalan. Waktu menjadi bahasan yang “pokok”
dalam sejarah. Perjalanan suatu peristiwa dari masa lalu ke masa kini dan
akan menuju masa depan akan melahirkan konsep keberlanjutan dan
perkembangan.

Berpikir Diakronik dan Sinkronik

Berpikir Kronologis dan Periodisasi


Aktivitas manusia yang telah dilakukan di masa lalu beragam. Perlu
untuk dibagi ke dalam periode-periode tertentu agar mudah dipahami.
Periodisasi merupakan pembagian zaman, bagian yang khas dari sejarah.
Periodisasi Sejarah Indonesia yang menggambarkan perjalanan sejarah
yang dilalui bangsa Indonesia dari masa praaksara/prasejarah hingga
masa kini (kontemporer).

Menurut buku Sejarah Nasional Indonesia (terdapat enam jilid) dibagi


menjadi:

Perubahan dan Keberlanjutan

Sudah dibahas di awal bahwa sejarah adalah ilmu tentang waktu.


Apa yang dibahas tentang waktu? Bahasan nya adalah (a)
perkembangan, (b) keberlanjutan/kesinambungan, (c) pengulangan, dan
(d) perubahan. Pembahasan kali ini akan memfokuskan pada konsep
perubahan dan keberlanjutan.
Kegunaan Sejarah

Sejarah dipelajari, dan memiliki kegunaan. Beberapa kegunaan sejarah


adalah sebagai berikut:

a. Kegunaan Edukatif
Sejarah memberikan nilai-nilai pendidikan bagi seseorang yang
mempelajarinya. Seperti ungkapan “historia vitae magistra” yang
dapat diartikan sejarah adalah guru kehidupan. Peristiwa masa
lampau yang dipelajari harus diambil nilai kearifannya untuk masa
kini. Menurut Prof. Hariyono, tidak berlebihan bila dikatakan bahwa
“sejarah dapat membuat manusia bijak”.
b. Kegunaan Inspiratif
Belajar sejarah berguna dalam rangka memberikan inspirasi
kepada orang yang mempelajari untuk dijadikan sarana pemecahan
masalah masa kini. Karya sejarah berisi pengalaman kolektif
manusia yang dapat memberi inspirasi yang berupa ide, semangat,
motivasi perjuangan,serta kegagalan dan keberhasilan yang dialami
pendahulu.
c. Kegunaan Instruktif
Sejarah dapat digunakan sebagai bahan pengajaran serta
pengembangan berbagai bidang, khususnya bidang IPTEK.
Penemuan berbagai teknologi dalam berbagai aspek, komunikasi,
transportasi, navigasi, militer, kesehatan, dan bidangnya lainnya di
masa lalu dapat dijadikan acuan yang berguna untuk
pengembangannya di masa kini dan masa depan.
d. Kegunaan Rekreatif
Setelah membaca karya sejarah yang didalamnya menceritakan
peristiwa dan berbagai tokoh, pembaca dapat merasakan
“berekreasi” atau menelusuri masa silam. Pikiran dan perasaan
akan digiring untuk bernostalgia ke dunia lampau dengan seluruh
proses dan ritmenya kompleks.

C. Glosarium
Diakronis : membahas peristiwa dalam waktu yang panjang dengan
lingkup ruang yang sempit
Sinkronis : membahas peristiwa dalam lingkup yang luas,terpengaruh ilmu
sosial lain
Kronologis : pengetahuan tentang urutan waktu dari sejumlah peristiwa
Heuristik : kegiatan penelitian sejarah untuk mencari dan mengumpulkan
sumber sejarah.
Ruang : tempat segala yang ada
Sumber sejarah : sesuatu yang memberitahu kita tentang sejarah atau
peristiwa di masa lampau
Waktu : lamanya (saat yang tertentu)

D. Daftar Pustaka
Kuntowijoyo. 2013. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Latief, Juraid Abdul. 2001. Manusia dan Sejarah. Makassar: Tadulako
University Press & Hasanuddin University Press.
Sapto, Ari. 2012. Memahami Sejarah sebagai Ilmu. Malang: FIS
Universitas Negeri Malang.

Anda mungkin juga menyukai