Anda di halaman 1dari 5

°p)m)rinÓ

;°k b upt )n°é)m®


Ë
n
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
Dÿ°h øns°Ð
)s)h t n/
DINAS KESEHATAN
hU
PÿTÿDÿPÿ°h usÐ
)sßsßs/1°p)kut t n/
UPTD PUSKESMAS I PEKUTATAN
h l mt /:°j l n°É
y °eHp)kut t n/-°pupuwn°Ð
)eLÿm)t $01
Alamat : Jalan Raya Pekutatan – Pupuan km.01 Telp 081238377731

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)


KEGIATAN SURVEILANS & PELACAKAN KASUS GIZI
BURUK

A. Pendahuluan

Pelaksanaan upaya pencegahan gizi buruk dibagi dalam tiga tahap meliputi rencana
jangka pendek untuk tanggap darurat dengan menerapkan prosedur tatalaksana
penanggulangan gizi buruk dengan melaksanakan sistem kewaspadaan dini secara intensif
melalui pelacakan kasus dan penemuan kasus baru kemudian ditangani di puskesmas dan di
rumah sakit. Kemudian tahap pencegahan terhadap peningkatan status dengan koordinasi
lintas program dan lintas sektor, memberikan bantuan pangan, memberikan makanan
pendamping ASI (MP-ASI). Sedangakn tahap ketiga pengobatan penyakit, penyediaan air
bersih, memberikan penyuluhan gizi dan kesehatan terutama peningkatan ASI eksklusif
sejak lahir sampai 6 bulan kemudian diberikan makanan pendamping ASI setelah usia 6
bulan dengan meneruskan pemberian ASI sampai usia dua tahun.

B. Latar Belakang
Untuk mencegah terjadinya KLB gizi buruk dan mengetahui penyebab terjadinya gizi
buruk diperlukan sistim surveilans gizi yang berkelanjutan, salah satu bentuk kegiatannya
melalui pelacakan kasus. Surat Edaran Menteri Kesehatan RI Nomor 1209/Menkes/X/1998
tanggal 19 Oktober 1998 menyatakan untuk memperlakukan kasus kurang gizi berat sebagai
kejadian Luar Biasa (KLB), sehingga setiap kasus gizi buruk harus dilaporkan 1x24
jam;ditangani sesuai dengan tatalaksana gizi buruk yang standar baik rawat inap atau rawat
jalan;melakukan penyelidikan epidemiologis atau pelacakan kasus gizi buruk. Berdasarkan
laporan perkembangan gizi buruk pada tiap tahunnya mengalami peningkatan.
Selanjutnya sesuai Edaran Menteri Kesehatan RI Nomor 347/Menkes/IV/2008
tanggal 10 April 2008, suatu wilayah dinyatakan KLB gizi buruk apabila di wilayah
kabupaten / kota :ada peningkatan jumlah balita dengan berat badan dibawah garis merah
(BGM) pada KMS sebanyak 50% atau jumlah balita gizi buruk meningkat 2 kali lipat pada 4
bulan sebelumnya; ada perubahan pola konsumsi makanan pokok yang biasa dikonsumsi
masyarakat baik jenis,jumlah maupun frekuensi makan. Semakin Aktif pelaksanaan
surveilans gizi, maka semakin banyak kasus gizi buruk ditemukan dan dirujuk serta
dilaporkan.
C. TUJUAN
-Untuk megetahui kasus gizi buruk yang ditemukan secara tepat dan akurat
-Untuk mengetahui penyebab kejadian kasus gizi buruk & faktor resiko
-Menentukan jenis penanganan secara cepat, tepat dan efisien

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


1. Pelacakan kasus gizi - Mengklarifikasi laporan balita kurus
buruk ke posyandu dan balita pendek
- Melakukan penyelidikan kasus balita kurus
dan balita pendek (menimbang BB,
mengukur TB, dan memeriksa
balita)
- Mencatat dan melaporkan balita kurus
dan balita pendek
- Membuat rencana tindak lanjut

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

N Kegiatan Pelaksana Lintas program Lintas sektor


Ket
o Pokok Program Gizi Terkait terkait
1 Surveilance - Menyusun 1. Bidan Desa 1. Kader Sumber
. dan rencana - Melaporakan - Melaporkan Pembiayaa n
pelacakan - Koordinasi balita kurus balita kurus BOK
balita kurus dengan LP/LS dan balita dan balita
dan balita - Mengklarifikasi pendek ke pendek kepada
pendek laporan balita Puskesmas bidan desa
kurus dan balita - Mendampingi
pendek petugas gizi
- Menyiapkan dalam
antropometri kit melaksanaka n
dan form hasil surveilans dan
surveillance pelacakan
- Melakukan
penyelidikan
kasus balita kurus
dan balita pendek
(menimbang BB,
mengukur TB,
dan memeriksa
balita)
- Membuat laporan
kegiatan dan
rencana tindak
lanjut

F. SASARAN
Sasaran : Balita gizi buruk BB/TB, BB/U dan TB/U dan dengan tanda klinis di 4 desa.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2022

Uraian Bulan
No
Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 Surveilance
dan
Pelacakan X X
balita kurus
dan balita
pendek
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan untuk melihat apakah kegiatan sudah terlaksana
sesuai jadwal yang telah direncanakan. Evaluasi ini dilakukan 2 bulan dalam setahun sesuai
dengan jadwal kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut.
Pelaporan dibuat dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dengan menggunakan format laporan yang telah ditetapkan. Pelaporan kegiatan
dilakukan ketika selesai melakukan kegiatan dan dilaporkan kepada penanggung jawab UKM,
Kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana setiap tanggal 5 bulan berikutnya.
Evaluasi kegiatan dilakukan setiap tiga bulan sekali sesuai dengan jadwal monitoring dan
evaluasi UPT Puskesmas I Pekutatan.

Mengetahui, Pekutatan, 1 Januari 2023


Kepala UPTD Puskesmas I Pekutatan Pelaksana Kegiatan,

dr. I Nyoman Agus Tripayana Putu Ratna Dewi, S.Tr.Gz


NIP. 19840826 200902 1 004 NIP. 199711032022032014
2022

KERANGKA ACUAN
SURVEILANS GIZI

UPTD PUSKESMAS 1 PEKUTATAN

Anda mungkin juga menyukai