BIDANG OPERASI
Level Kompetensi 2
PT INDONESIA POWER
2016
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga Tim Penyusun
dapat menyelesaikan materi ajar ini. Adapun isi dari materi ajar ini adalah
PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER yang merupakan salah satu
dari bagian besar peralatan yang ada di lingkungan PT Indonesia Power, yang
digunakan sebagai materi dalam pelaksanaan program percepatan kompetensi
untuk siswa dan pegawai OJT, dan bahkan untuk seluruh lapisan pekerja di
lingkungan PT Indonesia Power. Tujuan penyusunan ini dimaksudkan untuk
menghasilkan tenaga teknik ketenagalistrikan yang memiliki kompetensi dibidang
PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER sesuai dengan standarisasi
perusahaan dan pemenuhan kompetensi sertifikasi HAKIT.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihakyang telah berkontribusi dan
membantu hingga terselesaikannya penulisan modul ini.
Kritik dan saran sangat diharapkan guna perbaikan dan penyempurnaan bahan
ajarini di masa yang akan datang.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengatar ...............................................................................................ii
Daftar Isi ..................................................................................................... iii
Daftar Gambar ..............................................................................................v
Daftar Tabel.................................................................................................vi
Kurikulum dan silabus.................................................................................. vii
Rancangan Program Pembelajaran (RPP)..................................................... xiii
Rancangan Sesi Pembelajaran (RSP) .......................................................... xxv
Petunjuk Penggunaan Modul ....................................................................... xlii
iii
4.2. Troubleshooting peralatan........................................................................... IV-2
4.3. First Line Maintenance ................................................................................ IV-3
BAB V TEKNIK PELAPORAN
5.1. Metodologi Penyusunan Laporan................................................................... V-1
5.2. Jenis-jenis Laporan ...................................................................................... V-2
5.3. Parameter Operasi....................................................................................... V-2
5.4. Kelainan Operasi ......................................................................................... V-3
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
KURIKULUM AKSELERASI KOMPETENSI
BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG OPERASI
III. PRASYARAT:
1. Pegawai dilingkungan PT . Indonesia Power dan Anak
Perusahaan
vii
2. Sudah pernah mengikuti diklat pembidangan BIDANG
OPERASI
IV. KURIKULUM DAN SILABI :
A. TEORI
1. PERATURAN DAN PERUNDANGAN 1 JP
a. Peraturan dan Undang-undang Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
b. Keselamatan Kerja di area Generator Transformer
c. Keselamatan umum di area Generator Transformer
d. Keselamatan Instalasi di area Generator Transformer
e. Keselamatan lingkungan di area Generator Transformer
f. Alat Pelindung Diri
g. Rambu – Rambu K3
viii
c. Troubleshooting peralatan
5. TEKNIK PELAPORAN 1 JP
a. Pengisian Logsheet dan Logbook
b. Parameter penting
c. Pelaporan terhadap ketidaknormalan peralatan
B PRAKTEK
1. Pengoperasian Generator Transformer 8 JP
a. Deskripsi dan Prinsip Kerja di area Generator Transformer
b. Peralatan Utama dan Fungsi masing – masing peralatan Generator
Transformer
c. Bagian utama peralatan dan lokasi peralatan
d. Membaca Piping and Instrument Diagram (P&ID)
e. Flow Diagram / schematic diagram Generator Transformer
f. Single line diagram / power line diagram Generator Transformer
g. Persiapan pengoperasian Generator Transformer
h. Batasan pengoperasian Generator Transformer
i. Interlock dan permissive
j. Lock Out Tag Out
k. First Line Maintenance
l. Troubleshooting peralatan
ix
Kriteria Penilaian : Mampu menjelaskan:
x
c. Troubleshooting peralatan
xi
Strategi Pelaksanaan Praktik :
Referensi :
xii
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
A.TEORI
1. PERATURAN DAN PERUNDANGAN
Tujuan Tujuan
Pokok Bahasan Pembelajaran Sub Pokok Pembelajaran Waktu
Media Referensi
Umum Bahasan Khusus (menit)
xiii
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
xiv
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
xv
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
xvi
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
Tujuan Tujuan
Pokok Sub Pokok
Pembelajar Pembelajar Media Waktu
Bahasan Bahasan Referensi
an Umum an Khusus (menit)
xvii
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
xviii
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
xix
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
B. PRAKTEK Pembersi
xx
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
xxi
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
xxii
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
xxiii
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
xxiv
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
A. TEORI
Pokok Bahasan Peraturan dan Perundangan K2
Pertemuan ke 1
Waktu Pertemuan (Menit/Jam 150 menit / 3.5 JP
Pertemuan )
Tujuan Pembelajaran Umum Memahami peraturan perundangan mengenai
Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
xxv
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
xxvi
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
xxvii
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
xxviii
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
A. TEORI
Pokok Bahasan DASAR TEORI & PRINSIP KERJA
Pertemuan ke 1
PERALATAN GENERATOR TRANSFORMER
Waktu Pertemuan (Menit /Jam
Pertemuan) 360 menit / 8 JP
xxix
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
xxx
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
xxxi
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
xxxii
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
A. TEORI
Tahap Kegiatan :
xxxiii
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
K3 didalam bertanya
gedung
Penjelasan
agenda sesi
pelajaran
Pelaksanaan
pre test
Menjelaska
kriteria
penilaian
Isi Materi 60’ Menjelaskan Inclass Presentasi Papan Bahan ajar,
pelatihan
Persiapan room tulis video
pengoperasian Mencatat LCD animasi
Generator dan
Transformer menyimak
bertanya
xxxiv
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
xxxv
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
xxxvi
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
B. PRAKTEK
Pertemuan ke 1
xxxvii
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
Tahap Kegiatan :
Pelaksanaan pre
test
Menjelaskan
kriteria
penilaian pelatihan
Isi Materi 60 Menerangkan bagian Inclass & Presentasi Papan Bahan Ajar
dan komponen utama Outclass tulis
peralatan Generator room Praktek LCD Evaluasi
Transformer Mencatat Lapangan Simulator pelatihan :
dan Alat Pre test
menyimak Praktek Komunika
bertanya simulasi si
xxxviii
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
xxxix
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
xl
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
A. TEORI
Tahap Kegiatan :
Tahap Waktu Kegiatan
penyajian (menit) Kegiatan Pengajar Peserta Metode Media Referensi
Penjelasan agenda
sesi pelajaran
Pelaksanaan pre
test
Menjelaskan
kriteria xl
penilaian pelatihan
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
xli
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
Agar para peserta dapat berhasil dengan baik dalam menguasai materi
ini, maka para peserta wajib mengikuti petunjuk umum sebagai berikut :
xlii
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
xliii
GENERATOR TRANSFORMER
LEVEL 2
(OPERASI - TURBIN)
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
BAB I
PERATURAN DAN PERUNDANGAN K2
I-1
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
I-2
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
I-3
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
I-4
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
I-5
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
I-6
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
Prinsip penggunaan APAR yaitu tidak boleh melawan angina. Berikut table
prinsip penggunaan APAR :
I-7
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
I-8
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
I-9
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
I-10
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
I-11
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
I-12
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
I-13
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
BAB II
DASAR TEORI DAN PRINSIP KERJA GENERATOR TRANSFORMER
II-1
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
II-2
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
II-3
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
E1 N1
atau =
N2 N2
Bila kumparan sekunder dalam keadaan terbuka, tegangan terminal V 2 sama
dengan GGL induksi E2 . Arus primer mengalir sangat kecil karenanya GGL induksi
E1 sama dengan tegangan terminal V1, tetapi arahnya berlawanan.
E1 V1 N1
Jadi : = =
E2 V2 N2
Arus primer yang sangat kecil disebut sebagai arus memagnetisasi karena adanya
fluks di inti.
Efisiensi trafo pada saat berbeban mendekati 100%, sehingga untuk
memudahkan dalam perhitungan efisiensi trafo dianggap 100%. Proses
transformasi tegangan pada trafo sesunguhnya mengalami kerugian, yaitu : rugi
tembaga, rugi histerisis dan rugi arus pusar (Eddy current). Efisiensi trafo
sesungguhnya sekitar 96 -98% untuk trafo kapasitas besar. Karena efisiensi
trafo dianggap 100%, maka daya pada sisi primer sama dengan daya pada sisi
sekunder.
P primer = P skunder.
V1 . I1 . Cos 1 = V2 . I2 Cos 2
Pada beban penuh faktor daya primer hampir sama dengan faktor daya
sekunder, dan dalam perhitungan faktor daya tersebut dianggap sama, sehingga:
V1 . I1 = V2 . I2
V1 / V2 = I2 / .I1
II-4
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
II-5
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
II-6
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
II-7
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
4. Minyak Trafo
Sebagian besar kumparan-kumparan dan inti trafo tenaga direndam dalam
minyak trafo, terutama trafo-trafo tenaga yang berkapasitas besar, karena
minyak trafo mempunyai sifat sebagai isolasi kumparan di dalam trafo supaya
tidak terjadi loncatan bunga api listrik (hubungan pendek) akibat tegangan tinggi
dan media pemindah mengambil panas yang ditimbulkan sewaktu trafo berbeban
lalu melepaskannya, sehingga minyak trafo tersebut berfungsi sebagai media
pendingin dan isolasi. Isolasi kertas Trafo berfungsi sebagai isolasi, pemberi
jarak, dan memiliki kemampuan mekanis.
5. Tangki Konservator
Pada umumnya bagian-bagian dari trafo yang terendam minyak trafo
berada (ditempatkan) dalam tangki. Untuk menampung pemuaian minyak trafo,
tangki dilengkapi dengan konservator. Saat terjadi kenaikan suhu operasi pada
transformator, minyak isolasi akan memuai sehingga volumenya bertambah.
Sebaliknya saat terjadi penurunan suhu operasi, maka minyak akan menyusut
dan volume minyak akan turun. Konservator digunakan untuk menampung
minyak pada saat transformator mengalami kenaikan suhu.
Konservator
II-8
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
II-9
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
II-10
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
tegangan jaringan / primer yang berubah-ubah. Tap changer yang hanya bisa
beroperasi untuk memindahkan tap transformator dalam keadaan transformator
tidak berbeban disebut “Off Load Tap Changer” dan hanya dapat dioperasikan
manual. Tap changer yang dapat beroperasi untuk memindahkan tap
transformator, dalam keadaan transformator berbeban disebut “On Load Tap
Changer” dan dapat dioperasikan secara manual atau otomatis. Untuk
memenuhi kualitas tegangan pelayanan sesuai kebutuhan konsumen (PLN
Distribusi), tegangan keluaran (sekunder) transformator harus dapat dirubah
sesuai keinginan. Untuk memenuhi hal tersebut, maka pada salah satu atau pada
kedua sisi belitan transformator dibuat tap (penyadap) untuk merubah
perbandingan transformasi (rasio) trafo.
Ada dua cara kerja tap changer:
1. Mengubah tap dalam keadaan trafo tanpa beban.
2. Mengubah tap dalam keadaan trafo berbeban (On Load Tap Changer /
OLTC)
Transformator yang terpasang di Pembangkit listrik PPDE (Program
Percepatan Diversifikasi Energi) pada umumnya menggunakan tap changer yang
dapat dioperasikan dalam keadaan trafo berbeban dan dipasang disisi primer.
OLTC terdiri dari :
1. Selector Switch, merupakan rangkaian mekanis yang terdiri dari terminal
terminal untuk menentukan posisi tap atau ratio belitan primer.
2. Diverter switch, merupakan rangkaian mekanis yang dirancang untuk
melakukan kontak atau melepaskan kontak dengan kecepatan yang
tinggi.
3. Transisi resistor, merupakan tahanan sementara yang akan dilewati arus
primer pada saat perubahan tap.
II-11
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
Untuk mengisolasi dari bodi trafo (tanah) dan meredam panas pada saat
proses perpindahan tap, maka OLTC direndam di dalam minyak isolasi yang
biasanya terpisah dengan minyak isolasi utama trafo (ada beberapa trafo yang
compartemennya menjadi satu dengan main tank).
Karena pada proses perpindahan hubungan tap di dalam minyak terjadi
fenomena elektris, mekanis, kimia dan panas, maka minyak isolasi OLTC
kualitasnya akan cepat menurun. tergantung dari jumlah kerjanya dan adanya
kelainan di dalam OLTC. Pengaturan tegangan baik disisi sekunder maupun
primer dilakukan dengan cara memilih ratio tegangan trafo. Untuk memilih ratio
tegangan yang dikehendaki dilakukan dengan cara mengurangi atau menambah
jumlah kumparan, melalui bantuan tap selektor dan diverter switch.
II-12
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
Bila suhu minyak tinggi, minyak akan memuai dan mendesak udara di atas
permukaan minyak keluar dari tangki, sebaliknya apabila suhu minyak turun,
minyak menyusut maka udara luar akan masuk ke dalam tangki. Kedua proses di
atas disebut pernapasan transformator. Akibat pernapasan transformator
tersebut maka permukaan minyak akan selalu bersinggungan dengan udara luar.
Udara luar yang lembab akan menurunkan nilai tegangan tembus minyak
transformator, maka untuk mencegah hal tersebut, pada ujung pipa penghubung
udara luar dilengkapi dengan alat pernapasan, berupa tabung berisi kristal zat
hygroskopis (silica gel).
II-13
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
II-14
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
- H2, C2H2 dan CH4 menunjukkan adanya busur api sehingga isolasi phenol
terurai, misalnya terjadi gangguan pada sadapan.
- H2, C2H4 dan C2H2 menunjukkan adanya pemanasan pada sambungan
inti.
- H2, C2H, CO2 dan C3H4 menunjukkan adanya pemanasan setempat pada
lilitan inti.
Rele Bucholz
II-15
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
Alat ini berupa membrane yang dibuat dari kaca, plastik, tembaga atau
katup berpegas, berfungsi sebagai pengaman tangki transformator terhadap
kenaikan tekanan gas yang timbul di dalam tangki (yang akan pecah pada
tekanan tertentu) dan kekuatannya lebih rendah dari kekuatan tangki
transformator.
3. Rele Tekanan Lebih (Sudden Pressure Relay)
Rele ini berfungsi hampir sama seperti rele Bucholz, yakni pengaman
terhadap gangguan di dalam transformator. Bedanya rele ini hanya bekerja oleh
kenaikan tekanan gas yang tiba-tiba dan langsung menjatuhkan PMT . Rele
sudden pressure ini didesain sebagai titik terlemah saat tekanan didalam trafo
muncul akibat gangguan. Dengan menyediakan titik terlemah maka tekanan akan
tersalurkan melalui sudden pressure dan tidak akan merusak bagian lainnya pada
main tank.
II-16
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
I1 I I1 I2
2
1 2 1 2
B B B B
R I =I - R I =I + I
R 1 R 1 2
I2= 0 0
II-17
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
R S T
OCR
CT
OCR GFR
CT
OCR
CT
3. Rele Thermal
Untuk mengetahui suhu operasi dan indikasi ketidaknormalan suhu operasi
pada transformator digunakan rele thermal. Rele thermal ini terdiri dari sensor
suhu berupa thermocouple, pipa kapiler dan meter penunjukan.
4. Rele Restricted Earth Fault (REF)
Relai gangguan tanah terbatas atau Restricted Earth Fault (REF) untuk
mengamankan transformator bila ada gangguan satu satu fasa ke tanah di dekat
titik netral transformator yang tidak dirasakan oleh rele differensial.
Berfungsi juga untuk mengamankan transformator bila ada hubung singkat
antara bagian yang bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan pada
transformator.
II-18
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
87N 87N
5. Sistem pentanahan
Berdasarkan fungsinya sistem pentanahan ada 2 jenis yaitu :
a. Pentanahan Peralatan
Tujuan Pentanahan Peralatan untuk meratakan potensial pada semua
bagian-bagian peralatan yang pada kondisi normal tidak dialiri arus dengan
demikian tidak terjadi perbedaan potensial yang besar (tegangan kejut) sehingga
tidak membahayakan manusia bila menyentuh peralatan tersebut. Caranya yaitu
dengan menghubungkan bagian peralatan tersebut ke tanah dengan
menggunakan logam seperti baja, besi atau tembaga.)
b. Pentanahan Sistem Tenaga Listrik
6. Neutral Grounding Resistance (NGR)
NGR adalah sebuah tahanan yang dipasang serial dengan neutral sekunder
pada transformator sebelum terhubung ke ground/tanah.
Adapun tujuan dari pentanahan netral sistem ini adalah :
Membatasi arus gangguan satu phasa-tanah
Membatasi tegangan pada phasa yang tidak terganggu (sehat)
Membantu pemadaman busur api.
Ada beberapa macam jenis pentanahan titik netral trafo :
II-19
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
II-20
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
BAB III
PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
III-1
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
III-2
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
BAB IV
FLM, LOTO DAN TROUBLESHOOTING
4.1. LOTO
Merupakan singkatan dari Log Out Tag Out . LOG OUT adalah proses
pengisolasian suatu peralatan dari mekanisme energi pada dua sisi diantara
peralatan tersebut agar tidak dioperasikan. TAG OUT adalah pemberian tanda
peringatan pada peralatan yang diisolasi, kartu kuning menandakan peralatan
hanya boleh dioperasikan untuk keadaan darurat sedangkan kartu tag-out
warna merah menunjukkan bahwa peralatan tidak boleh dioperasikan.
Prosedur pelaksanaan LOTO antara lain sebagai berikut:
1. Teknisi bagian pemeliharaan harus mengajukan permohonan ijin
untuk LOTO dengan mengisi formulir tagging peralatan dan formulir
peralatan yang diisolasi dan diketahui oleh supervisor
2. Apabila formulir tagging peralatan telah disetujui maka operator
akan segera melakukan LOTO sesuai permintaan dengan melakukan rack
out breaker close ataupun open valve dan pemberian kartu tagging pada
peralatan.
3. Bagian pemeliharaan dapat melaksanakan perbaikan apabila sudah
dilakukan LOTO dan boleh bekerja oleh bagian operasi.
4. Bagian pemeliharaan harus melaporkan penyelesaian pekerjaannya
kepada supervisor jika perbaikan telah selesai dengan mengisi release
tagging.
5. Apabila penyelesaian pekerjaan telah disetukui maka operator dapat
segera melepeas LOTO dengan melakukan rack in dan pengambilan
kartu tagging
IV-1
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
IV-2
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
IV-3
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
IV-4
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
BAB V
TEKNIK PELAPORAN
V-1
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
V-2
UNIT JASA PEMBANGKITAN LABUAN
KODE : KTL.IP.OP.1.233.0.2016
PELATIHAN
JUDUL : PENGOPERASIAN GENERATOR TRANSFORMER
PELATIHAN
REVISI KE : 00
• Kebersihan GT
• Kondisi pompa minyak GT
• Kondisi Fan dan Radiator GT
• Counter Arrester
V-3
BIODATA PENULIS