Anda di halaman 1dari 7

Half-Space Sebagai Ruang Strategis Dalam Sepak Bola

(Bagian 1)
 Ryan Tank dalam Taktik
Sepak bola modern menuntut kesempurnaan bermain dengan level yang ekstrem.
Kesempurnaan ekstrem yang dimaksud di sini, beberapa di antaranya, adalah
efisiensi waktu (kecepatan mengambil keputusan dan bertindak), penjagaan area
(fase-fase terkait permainan bertahan), dan penguasaan bola. Tuntutannya jelas,
melakukan aksi (baik proaktif maupun reaktif) dalam rentang waktu paling singkat,
namun mampu menjaga konektivitas dengan kualitas penguasaan bola yang
berkualitas. Pada gilirannya, pemahaman akan pemanfaatan ruang (space) dengan
menciptakan struktur posisional yang tepat menjadi sangat penting. Sebuah hal yang
tampak sederhana, namun mampu memberikan dukungan luar biasa dalam proses
penciptaan permainan.

Tulisan ini (ada empat bagian) mengajak anda untuk melihat pemanfaatan half-
space baik dalam membangun serangan, membuka ruang, maupun kaitan
positifnya terhadap permainan bertahan, menyerang, dan transisi keduanya.
Sebuah ruang yang pada era sepak bola modern sudah sedemikian penting,
namun jarang diangkat ke dalam sebuah tulisan. Sebuah ruang strategis dalam
proses penciptaan permainan yang berorientasi pada kemenangan.

Ruang dalam sepak bola

Dalam pengelompokan ruang, secara mendasar, sepak bola mengenal tiga ruang
(horizontal) strategis besar, yaitu dua ruang sayap (flank) dan satu ruang tengah
(center). Tadinya, center mendapatkan luasan terbesar mengingat lebih banyak
pemain yang diplot untuk bermain di area tersebut. Anda bisa sebutkan mulai dari
pola dasar 2-3-5, 4-2-4, sampai 4-4-2, kehadiran pemain di tengah secara alami
lebih banyak ketimbang jumlah pemain di flank. Dalam pola 2-3-5, ada 6-8 pemain
tengah, pada pola 4-2-4 dan 4-4-2, ada 6 pemain yang berada di center, sementara
sisanya bergerak di flank.
(1) Flank-center-flank.

Seiring berkembangnya taktik, utilisasi ruang menjadi semakin penting serta


menjadi bagian strategis yang selalu dipelajari dan berevolusi. Utilisasi ruang bisa
bermakna meminimalkan luasan area kerja bagi seorang pemain untuk
mendapatkan hasil kerja maksimal. Ketika anda memberikan ruang kerja yang besar
bagi seorang pemain, kemudian anda akumulasikan seluruhnya (10 orang, tidak
termasuk kiper), penguasaan area tim anda menjadi sangat luas.

BACA JUGA: Half-Space Sebagai Ruang Strategis Dalam Sepak Bola (Bagian 2)
Tetapi dalam konteks spesifik, luas di sini pada gilirannya hanya akan menjadi
terlalu luas, yang berarti kerja menjadi kurang maksimal. Berdasarkan pemahaman
inilah, salah satunya, ruang strategis di lapangan sepak bola berkembang dan
mengalami penyesuaian. Ruang yang tadinya terdiri dari dua flank dan satu center,
menjadi dua flank, satu center, dan dua half-space.

Half-space sendiri merupakan area (statis) yang terletak di antara flank dan center.

(2) 5 ruang horizontal


sepak bola.

Sebelum berbicara lebih jauh soal arti strategis half-space terhadap taktik, mari kita
lihat ukuran lapangan sepak bola. Rata-rata ukuran lapangan sepak bola adalah 105
x 68 m2. Bila mengacu pada pengelompokan ruang berdasarkan tiga ruang
horizontal (flank-center-flank), didapatkan, center memiliki lebar 40,39 m
(mengacu pada lebar kotak penalti) dan 13,8 m untuk masing-masing ruang flank.

Atau, bila anda membagi ketiganya sama rata, lebar masing-masing ruang menjadi
22,66 m. Sederhananya, di center anda memiliki kewajiban menguasai area
horizontal selebar minimal 22,66 m dan maksimal 40,39 m. Untuk pemain yang
berada di flank, ia memiliki kewajiban menguasai ruang minimal sebesar 13,8 m dan
maksimal 22,66 m.

Bila center merupakan ruang dengan ukuran terbesar (karena bawaan alami formasi
yang menempatkan pemain lebih banyak di center), angka 40,39 meter bisa menjadi
beban yang berdampak negatif terhadap taktik. Kenapa? Sama seperti olahraga
catur, center merupakan ruang krusial yang menjadikannya sebagai ruang kontrol
merupakan hal yang sudah disepakati. Menguasai center berarti mendekatkan anda
pada penguasaan permainan. Dengan begitu pentingnya penguasaan center dalam
taktik sepak bola, memaksimalkan kerja pemain di ruang tersebut menjadi poin
penting. Dikarenakan poin utamanya adalah gawang dan gol, dalam situasi
spesifik, center menjadi jembatan paling strategis menuju ke poin utama tersebut.

BACA JUGA: Monchengladbach (3-1) Dortmund: Pressing Dortmund Terlalu Mudah


Dilewati

Bila lebar 40,39 m dianggap sebuah lebar “maksimal”, lebar 40,39 m bisa menjadi
ruang yang (terlalu) besar. Kita ambil contoh formasi dasar 4-4-2 dengan dua
pemain di center. Dalam bentuk ini, bisa dikatakan satu pemain wajib melindungi
ruang selebar 20,195 m. Keharusan mempertahankan ruang selebar 20, 195 m, bagi
seorang pemain, atau 40,39 m, bagi keduanya, menjadi makin merepotkan ketika
mereka juga dihadapkan dengan keharusan menguasai ruang vertikal. Lantas
seberapa besar ruang vertikal ini? Perhatikan pembagian zona bermain di bawah.
(3) 18 zona sepak bola
ala Louis van Gaal.

Zona 1 sampai 9 merupakan zona di pertahanan sendiri, sementara zona 10 sampai


18 merupakan zona di area pertahanan lawan. Bila sebuah lapangan sepak bola
memiliki panjang 105 m bisa didapatkan rata-rata panjang vertikal masing-masing
zona, adalah 17,5 m (sedikit pengecualian bisa diberikan pada zona 2 dan 17
mengingat lebar kotak penalti sekitar 16,5 m). Artinya, di center, seperti yang
dibahas sebelumnya, gelandang tengah dalam pola dasar 4-4-2 harus mampu
melindungi ruang bermain seluas 40,39 x 17,5 m.

Hal yang berbeda terjadi pada lapangan di mana half-space hadir sebagai bagian
dari evolusi taktik. Dengan half-space, jumlah ruang horizontal menjadi 5 (bukan 3).
Sehingga lebar rata-rata masing-masing ruang menjadi 13,6 m
(termasuk center sebagai area krusial). Lebar ruang menjadi mengecil dan (dapat)
berpengaruh positf terhadap hasil kerja pemain, bila dimanfaatkan secara tepat.
Mengecilnya ruang yang harus dilindungi memberikan beban kerja lebih kecil bagi
pemain. Salah satu pengaruh positifnya akan terasa pada permainan bertahan.

Anda mungkin juga menyukai