Anda di halaman 1dari 5

Half-Space Sebagai Ruang

Strategis Dalam Sepak Bola


(Bagian 4)

Posted byolehRyan Tank10 September 2015

Pembahasan sebelumnya yang menyoal proses gol pertama Borussia


Dortmund serta kemunculan indented-winger memperlihatkan kehadiran
aspek diagonal umpan. Umpan Mats Hummels kepada Shinji Kagawa atau
dengan umpan yang dilakukan oleh indented-winger dari half-space ke tengah
kotak penalti, memiliki kandungan yang sama. Diagonal. Bagaimana
strategisnya aspek diagonal umpan, mari lihat penjelasan di bawah.
Dengan menggunakan gawang dan gol sebagai orientasi utama, sebuah tim
dituntut membawa bola sedekat mungkin dengan gawang untuk melakukan
eksekusi demi mendapatkan kemungkinan gol yang lebih besar. Kesadaran ini
membawa sebuah tim ke sebuah kesadaran lain akan pentingnya danger
zone (DZ) yang notabene “makin dangerous” bila eksekusi dilakukan dalam
posisi yang lebih dekat dengan gawang. Sebagai pengantar menjelaskan konsep
DZ-nya Michael Caley dengan aspek umpan diagonal dari half-space ke mulut
gawang, anda bisa lihat diagram di bawah.

(18) Diagram umpan dan pergerakan target dari tiga area horizontal

Kajian dilakukan dengan menggunakan konsep DZ yang menyatakan area di


depan gawang selebar kotak penalti dengan panjang seukuran sisi vertikal
kotak penalti sebagai acuan. Nilai DZ (bisa) makin tinggi bila tembakan
dilakukan dari area selebar gawang yang berada tepat di mulut gawang. Area
DZ di mulut gawang inilah yang jadi area tujuan umpan maupun ke mana area
terakhir si target bergerak.
(19) Tabel perbandingan umpan dari tiga area horizontal

Keuntungan umpan dari center, adalah lintasan umpan melewati jarak


terpendek, sehingga, secara teori, akurasinya paling tinggi. Dari sisi tim
bertahan, mengantisipasi umpan vertikal jenis ini juga dapat merepotkan,
karena si pemain, dalam kondisi spesifik harus memutar tubuhnya untuk ikut
mengejar bola. Di situasi lain, dalam posisi yang lebih menguntungkan bek
cukup berlari mundur tanpa harus memutar tubuh terlebih dahulu. Dari sisi tim
penyerang, posisi tubuh penerima umpan membelakangi gawang lawan, yang
mana dengan kondisi ini jangkauan pandangannya terbatas. Ini mempersulit si
target, terutama untuk striker yang kurang memiliki kecakapan bermain
dengan “punggung menghadap gawang”, seperti Theo Walcott, umpan seperti
ini lebih mudah mengekspos kelemahannya.

Ketika umpan dilakukan dari flank, beberapa kesulitan langsung


teridentifikasi. Lintasan umpan melewati jarak terjauh dibandingkan dua area
umpan lainnya. Hal ini menyebabkan lawan punya banyak waktu
mengantisipasi, apalagi bila dilakukan dengan cara melambungkan bola.
Keuntungannya, adalah posisi penerima umpan bisa langsung menghadap
gawang lawan. Tetapi keuntungan terakhir menjadi kurang berarti,
dikarenakan faktor akurasi umpan dan waktu (lamanya umpan sampai ke
target).

Melalui half-space, keuntungan-keuntungan yang didapatkan


dari flank dan center bisa dikombinasikan. Dalam banyak kondisi, umpan
dari half-space secara otomatis menempatkan penerima umpan dalam posisi
menghadap gawang lawan (Walcott bisa mengambil banyak keuntungan kali
ini). Bila si penerima memulai gerakan juga dari half-space yang satu lagi,
umpan dari half-space juga tetap memberikan keuntungan strategis, karena si
penerima umpan berada dalam sudut yang ideal (terhadap gawang lawan)
dalam menerima bola. Aspek diagonal yang dimaksudkan sejak awal tetap
didapatkan.

Area dari mana umpan dilakukan menciptakan arah umpan yang berbeda dan
berpengaruh pada peralihan lini dan zona. Bila dinilai dari sisi peralihan lini
dan zona permainan, aspek diagonal umpan yang dilakukan dari half-
space tetap memberikan multi keuntungan yang merupakan perpaduan
keuntungan yang bisa didapatkan dari umpan-umpan yang dilakukan
dari flank dan center. Simak kutipan berikut dari Rene Maric, salah satu analis
di Spielverlagerung.de.

“In a series of square passes from one side of the field to the other, the ball will
pass through various valuable areas, but when it comes out the other side it will
have the same theoretical starting point.” – Rene Maric.

Hal ini benar adanya. Salah satu tujuan membentuk formasi dengan kompaksi
yang baik adalah mencegah lawan melakukan progresi. Mencegah dalam hal ini
bisa berarti memaksa lawan melakukan umpan balik atau melepaskan
umpan square (lateral/horizontal). Keuntungan bagi tim bertahan dalam
menghadapi umpan square/horizontal, adalah walaupun umpan horizontal
tetap mampu menjangkaui area taktik lainnya, tetapi ketika itu terjadi
sebenarnya tim penyerang tetap berada dalam titik awal yang sama (dengan
kata lain tanpa progres berarti).

Bagaimana dengan umpan vertikal? Umpan vertikal memiliki daya rusak lebih
besar ketimbang umpas square/horizontal (ingat tentang “kehilangan ruang
horizontal” di bagian awal tulisan?). Tetapi di sisi lain, pada dasarnya, umpan
vertikal tidak memaksa formasi bertahan untuk banyak mengubah bentuk.
Dengan kata lain, secara teori, tim bertahan berada pada bentuk yang sama,
dengan kompaksi horizontal yang terjaga.

Di sinilah umpan diagonal menggabungkan dua keuntungan yang bisa


didapatkan dari umpan vertikal dan horizontal. Umpan diagonal menciptakan
perpindahan zona, seperti yang dikatakan Rene, “ …gains space as well as shifts
play,..” sekaligus membuka permainan antarlini, karena umpan diagonal juga
memuat daya efek yang didapatkan dari umpan vertikal. Dua keuntungan dari
sebuah aksi yang dimungkinkan oleh aspek diagonal yang secara alami akan
selalu muncul dalam setiap eksekusi umpan yang dilakukan dari half-space.
Perpindahan ruang lateral merupakan bawaan pergerakan atau umpan
horizontal, sementara perpindahan lini merupakan bawaan pergerakan atau
umpan vertikal. Dengan umpan diagonal, tim menyerang mendapatkan
perpindahan ruang lateral sekaligus perpindahan lini yang berpotensi
menciptakan kekacauan sistem pertahanan lawan.

Walaupun umpan diagonal dari half-space memiliki lintasan yang (sedikit)


lebih panjang ketimbang umpan dari center, tetapi, di sisi lain, aspek diagonal
umpan dari half-space (tentang perpindahan zona dan lini sekaligus)
memberikan keuntungan besar. Keuntungan yang bisa diperoleh dari aspek
diagonal umpan ini tidak bisa didapatkan tim penyerang ketika umpan
dilakukan dari center, karena, secara teori, posisi umpan berasal dan letak
gawang membuat arah umpan berbentuk vertikal.

Anda mungkin juga menyukai