Anda di halaman 1dari 12

RANGKUMAN MATERI PERSIAPAN USBN PJOK

KELAS XII

TAHUN 2019

1. SEPAK BOLA
Induk Organisasi : PSSI, FIFA
Teknik dasar
a. Menendang (kicking): mengumpan dan menembak ke arah gawang Dengan kaki bagian dalam,luar,punggung kaki, ujung kaki.
b. Menggiring (dribbling): mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan, menghambat permainan
Dengan kaki bagian dalam,luar,punggung kaki, ujung kaki, telapak kaki
c. Mengontrol/Menghentikan Bola (stoping) Dengan kaki bagian dalam,luar,punggung kaki, ujung kaki, telapak kaki, kepala, dada, paha.
d. Menyundul (heading): menerima umpan bola yang melayang dari atas
e. Merampas (tacling): mengambil/merampas bola dari lawan
f. Lemparan Kedalam (trow – in): Melempar kedalam ketika bola keluar lapangan
g. dan Menjaga Gawang (Goal Keeping): Mempertahankan gawang agar tidak kemasukan
Pola Permainan
Nama – nama posisi pemain :

a. Play maker : pemain yang bertugas mengatur serangan d. Goal Keeper : pemain yang bertugas menjaga gawang
b. Striker/penyerang : pemain yang bertugas menembak dan e. Wing/sayap : pemain yang bertugas menyerang dari sisi
mencetak gol samping kanan/kiri
c. Back/defender : pemain yang bertugas menjaga daerah f. gelandang : pemain yang bertugas menghubungkan bek dan
pertahanan. penyerang

 Pola penyerangan
Tujuan utama permainan sepak bola adalah memasukkan bola ke gawang lawan yang sebanyak-banyaknya.
Macam formasi : 4-3-3, 3-5-2, 4-2-4
 Pola bertahan
Pembentukan pola ini bertujuan untuk mengambil bola dan mempetahankan daerah, sehingga tidak diterobos oleh tim lawan dan
menghindari terjadinya gol. Pola man to man : setiap anggota menjaga satu pemain dari tim lawan. Baik ketika sedang membawa bola
atau tidak membawa bola. Pola pertahanan area atau zone marking adalah pola pertahanan yang dilakuan di areanya sendiri dengan cara
membentuk sebuah formasi.
Macam formasi : 4-4-2, 5-3-2
Peraturan pertandingan
waktu permainan : 2 x 45 menit istirahat 15 menit
Istilah :
a. Diving : Pemain yang sengaja menjatuhkan diri, seolah-olah dilanggar oleh pemain lawan pada kenyataannya hanya dirinya yang
jatuh.
b. Dribbling : Teknik menggiring bola.
c. Handsball : Pemain (selain kiper) menyentuh bola dengan tangan.
d. Home and away : Home artinya bermain di kandang sendiri dan away bermain dikandang lawan.
e. Offside : Artinya pemain penyerang berada pada posisi lebih dekat ke gawang lawan dari pada pemain bertahan lawan sebelum bola
diumpan oleh rekannya. baca juga: Sejarah Sepak Bola Indonesia
f. Assist : Umpan terhadap kawan yang mencetak gol
g. Tendangan Gawang : Tendangan yang dilakukan dari daerah gawang sebagai akibat keluarnya bola melewati garis gawang, dimana
sentuhan terakhir dilakukan oleh pemain penyerang.
h. Tendangan Pinalti / Penalty : Tendangan yang dilakukan dari titik pinalti di dalam daerah pinalti, dengan jarak 11 meter dari gawang.
Tendangan ini terjadi karena ada pemain yang di langgar dikotak pinalti.
i. Tendangan Sudut / Corner Kick : Tendangan dari daerah sudut lapangan karena bola melewati garis gawang setelah menyentuh
pemain bertahan.
j. Pressing : suatu cara yang dilakukan oleh pemain atau sebuah tim untuk menekan penguasaan bola dari lawan.
k. Free Kick : tendangan bebas.
l. Kickoff : Awal atau dimulainya sebuah pertandingan
m. Passing : Merupakan proses memberikan atau mengum-pan bola ke-pada teman se-tim.
2. BOLA VOLI
Pencipta permainan : William G Morgan Induk organisasi : PBVSI
Teknik dasar : Nama Posisi pemain :
a. Servis ( servis atas, servis bawah ) a. Smasher ( Sm ): penyerang
b. Passing ( passing atas, passing bawah ) b. Blocker : pemain bertahan dengan posisi dekat dengan net
c. Smash c. Tosser/Set upper ( Su ): pengumpan
d. Blocking d. Libero( L ): pemain bertahan menerima menahan serangan lawan
e. Universal ( U ) : pemain serba guna
Pola permainan
Penyerangan dalam permainan voli sangat tergantung kedudukan ( tempat ) pemain di lapangan, ketiga pemain yang berada di dekat net
adalah pemain depan yang biasa di sebut penyerang. sedangkan pemain lain adalah sederet pemain belakang dan biasa disebut pemain
bertahan.
Formasi
Sistem 4 Sm-2 Su (4 smasher– 2 set-upper)
Sistem 4 Sm-1 Su-1 U (4 smasher– 1 set upper– 1 universaler)
Sistem Penyerangan 5 Sm-1 Su (5 Smasher dan 1 set-upper)
Pola Pertahanan
Pola pertahanan mempunyai arti bahwa pemain bertahan dalam keadaan pasif menerima serangan, dengan harapan regu lawan membuat
kesalahan dari penyerangnya. Taktik bertahan harus mempunyai prinsip agar dengan pertahanan itu regunya dapat menyerang kembali regu
lawan. Dalam permainan bola voli pertahanan dan penyerangan harus dikembangkan secara selaras dan bersamaan.
Pertahanan mencakup dua aspek, yaitu menerima smash lawan dan melindungi atau mempertahankan dengan block. Jenis-jenis pertahanan
yang paling penting adalah menerima bola dengan kedua belah lengan posisi berdiri. Berikut ini bendungan (block) yang sering digunakan
dalam permainan bola voli.
a. Bendungan (Block) Satu Pemain
b. Bendungan (Block) Dua Pemain
c. Bendungan (Block) Tiga Pemain

Peraturan Permainan
Ukuran Lapangan : 18 x 9 m garis serang : 3 m Net putra : 2,43 m Net putri : 2,24 m
a. Jumlah pemain : 6 orang per tim
b. Masing-masing dari setiap tim akan diberikan hak untuk bermain bola maksimal tiga kali.
c. Seorang pemain bola voli dilarang atau tidak diperkenankan untuk memainkan bola di atas satu kali secara berturut-turut.
d. Ketika bola hasil servis pemain sudah sampai ke daerah lapangan lawan, maka pihak lawan akan menerima bola servis tersebut atau
juga bisa menahan bola hasil servis tersebut dengan melakukan passing.
e. Berbeda dengan bulutangkis, sistem perhitungan poin dari setiap pertandingan bola voli adalah 25 rally point. Jadi, jika suatu ketika kedua
tim mendapatkan poin seri 24-24, maka terjadi deuce. Karena itu akan diadakan pertandingan lagi dengan tambahan angka dua poin
berikutnya. Jika ada salah satu tim yang unggul terlebih dahulu dengan selisih dua poin maka tim tersebut menjadi pemenangnya.
Sebagai contoh misalnya, ada pertandingan voli antara tim A dan tim B, ketika melakukan pertandingan tim A dan tim B memiliki skor seri,
aitu 24-24. Pertandingan akan tetap dilanjutkan hingga ada selisih dua poin diantara keduanya. Jika tim A mendapatkan poin 26 dan tim B
tetap pada poin 24 maka tim A keluar sebagai pemenangnya.
3. BOLA BASKET
Pencipta permainan : James Naismith induk organisasi : PERBASI ( INDONESIA ), FIBA ( INTERNASIONAL )
Teknik dasar :
1. passing : chest pass, bounce pass, overhead pass, under pass
2. drible :
a. Dribble tinggi : Dilakukan untuk menggiring bola secara cepat memasuki pertahanan lawan dengan cara jalan cepat / lari, teknik ini
digunakan ketika pemain lawan cukup jauh dari pemegang bola.
b. Dribble Rendah : Teknik ini dilakukan untuk mempertahankan bola dari rebutan lawan main.
3. Pivot : gerakan memutar badan dengan menggunakan salah satu kaki sebagai poros putaran. Pivot dapat dilakukan sebelum melakukan
dribbling, passing ataupun shooting.
4. Shooting : Gerakan ini adalah menembakkan bola kearah keranjang lawan untuk mendapatkan poin.
5. Lay-up adalah usaha memasukkan bola ke ring atau keranjang basket dengan dua langkah dan meloncat agar dapat meraih poin. 
Peraturan permainan
a. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
b. Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola,
tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
c. Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang
menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasit lah yang akan melemparkannya ke dalam
lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu
tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan,  maka wasit
dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
d. Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan
bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidak nya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
e. Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
f. Pihak yang berhasil memasukkan bola ke ring terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenangnya.
g. Regu (tim). Setiap regu dalam permainan bola basket terdiri atas 10 orang pemain, yaitu 5 pemain inti dan 5 pemain pengganti
h. Pemain dan cadangan. Lima orang pemain setiap regu berada di dalam lapangan selama pertandingan dan dapat diadakan pergantian
pemain. Seorang pengganti dapat menjadi pemain apabila wasit mengisyaratkan untuk memasuki lapangan, dan sebaliknya.
i. Nilai.
Berikut ini adalah peraturan permainan dalam menentukan nilai :
1. Nilai 1 diberikan kepada regu yang memasukkan bola dari tembakan hukuman.
2. Nilai 2 diberikan untuk regu yang memasukkan bola bukan hukuman.( shooting, lay up )
3. Nilai 3 diberikan untuk regu yang memasukkan bola dari daerah tiga angka (three point field goal).
j. Bola lambung (jump ball). Jump ball adalah bola yang dilambungkan oleh wasit ke udara di antara dua pemain yang berlawanan. Jump
ball dapat dilakukan saat Permulaan permainan dan sesudah istirahat,Dua orang pemain yang berlawanan memegang bola secara
bersamaan.

4. BULUTANGKISInduk organisasi : PBSI ( Indonesia ) IBF ( internasional )


Teknik Dasar
1. Cara memegang raket
a. Teknik Forehand. Teknik yang pertama disebut forehand. Teknik forehand bisa dilakukan baik menggunakan tangan kanan maupun
tangan kiri. Pertama-tama, posisi kepala raket agak menyamping lalu pegang raket dengan cara seperti bersalaman. Posisi ibu jari dan
jari telunjung membentuk jarak seperti huruf V sementara jari-jari lainnya mengenggam kuat raket.
b. Teknik Backhand. Teknik yang kedua disebut backhand. Sama halnya dengan teknik forehand, teknik backhand juga bisa dilakukan
dengan tangan kanan atau kiri. Adapun caranya yaitu posisi kepala raket agak menyamping. Kemudian, posisi jari ketika memegang raket
terpisah sendiri dari keempat jemari lainnya.
c. American Grip. Pastikan tangan memegang bagian ujung raket atau handle-nya seperti ketika Anda memegang pukul/gebug kasur. Inilah
mengapa pegangan Amerika kerap juga disebut dengan istilah pegangan gebuk kasur.

2.Teknik memukul shuttlecock


a. Servis : Servis Forehand Pendek, Servis Forehand Tinggi, Servis Backhand.
b. Teknik Drive : sebuah pukulan yang cepat serta mendatar di mana pemakaiannya lebih banyak pada permainan ganda
c. Teknik Netting : mengarahkan raket sedekat mungkin ke area net, kok dipukul halus namun hasilnya dapat melintir tipis dan bisa sangat
dekat dengan net
d. Pukulan Dropshot : dilakukan dengan kok yang jatuh tak jauh dari net atau berada pada antara garis ganda pemain lawan dengan net,
pemainnya melakukan gerakan tipuan seperti seolah ingin melakukan teknik smash padahal bukan.
e. Pukulan Smash : pukulan harus dilakukan dengan tenaga penuh menukik tajam ke daerah lawan
f. Lob : memukul tinggi shuttlecock hingga jatuh ke lapangan bagian belakang
3.Gerakan Kaki (Footwork)
4. Peraturan permainan
a. Jumlah poin genap atau ganjil menentukan posisi “orang pertama” saat melakukan servis.
b. Saat pindah bola, servis pertama selalu dilakukan oleh pemain yang berada di sebelah kanan, bukan oleh “orang pertama”.
c. Sistem reli poin
Sistem perhitungan poin pada bulu tangkis telah mengalami banyak perubahan, mulai dari sistem klasik yaitu pindah bola 15 poin
sampai sistem terbaru, sistem reli 21 poin. Terhitung sejak Mei 2006 pada kejuaraan resmi seluruh partai tunggal maupun
ganda menggunakan sistem perhitungan 3 × 21 reli poin. Poin tertinggi dalam setiap set adalah 21 poin kecuali jika terjadi
perpanjangan (Deuce) yang dikarenakan terjadi persaingan yang sangat ketat antara kedua pemain sehingga harus diperpanjang
hingga selisih jarak 2 poin sesuai dengan ketetapan.  Misalnya saja kedua belah pihak dapat angka sama yaitu 20-20, maka selisih
poin harus 2. Misalkan Anda meraih angka 21 terlebih dahulu dan lawan Anda mendapat angka 20, maka Anda belum keluar
sebagai pemenang. Anda akan menjadi pemenang jika selisih angka Anda dan tim lawan adalah 2 , menjadi 22 – 20
5. Bentuk permainan bulutangkis :Partai tunggal putra, Partai tunggal putri, Partai ganda putra, Partai ganda putri, Partai ganda campuran
5. TENIS MEJA
Teknik dasar
a. Cara menggunakan atau memegang bet
Teknik Shakehand Grip (Seperti berjabat tangan), teknik penhold grip (seperti mencengkrampena) dan Teknik Seemiller Grip (teknik
percabangan dari handshake).

b. Teknik Stance (Bersiap Siaga) : adalah teknik penempatan posisi badan, kaki dan tangan saat kondisi bertahan atau akan menyerang
lawan. (Teknik Side Stance : badan menyamping meja Teknik Square Stance : menghadap meja )
c. Teknik Footwork atau teknik gerakan kaki : teknik gerakan kaki untuk mendekati arah bola baik ketika posisi menyerang atau bertahan.
d. Teknik Stroke (Teknik Pukulan) :
a. Push : Jenis teknik biasanya dengan memukul bola dengan gerakan mendorong atau posisi bet terbuka. Pukulan ini biasanya
digunakan untuk mengembalikan pukulan-pukulan push itu sendiri dan pukulan chop dari lawan. Ada dua jenis pukulan push yaitu
forehand push dan backhand push.
b. Drive : Drive adalah teknik pukulan yang dilakukan dengan gerakan bet dari arah bawah serong ke atas lengan posisi bet dalam
keadaan tertutup.
c. Chop adalah teknik memukul bola dengan gerakan seperti menebang pohon dengan kapak. Chop di gunakan untuk mengembalikan
pukulan bola yang bermacam macam yang kadang sulit di tangkis Pukulan chop ada dua macam yaitu forehand push dan backhand
push
d. Blok : Pukulan blok adalah teknik memukul bola dengan gerakan menghentikan bola dalam sikap bet yang tertutup. Pukulan blok
biasanya di gunakan untuk mengembalikan bola-bola drive.
e. Spin : Dimana dalam memukul dimana bet biasanya posisinya dimiringkan sedikit
f. Lob : Teknik memukul bola lambung ke arah lawan yang dilakukan agar lawan sulit mengembalikan bola kea rah pertahanan.
g. Smash : Teknik pukulan bola yang dilakukan secara keras dan tajam untuk mematikan lawan.
PERATURAN PERMAINAN
a. Memukul bola dilakukan dari belakang garis akhir/ujung meja (bidang meja sendiri).
b. Bola harus terletak di atas telapak tangan yang terbuka (4 jari rapat dan ibu jari terbuka). Jadi bola itu tidak boleh dijepit atau dikepal.
c. Pada waktu akan memukul bola, bola itu harus dilambungkan dahulu baru dipukul.
d. Bola yang dipukul harus jatuh dulu pada bidang meja sendiri baru jatuh ke bidang meja lawan dengan melalui set/jala/jaring.
e. Bola yang dipukul pada waktu servis kemudian menyentuh net dan masuk pada bidang meja lawan harus diulang.
f. Servis untuk double harus dilakukan di sebelah kanan serta jatuhnya bola ke bidang meja lawan harus diagonal/silang.
g. Bola out/keluar tidak boleh ditahan atau dipegang.
h. Pada permainan double, kedua pemain mengembalikan bola berganti-ganti.
i. Setiap game dimenangkan oleh pemain atau pasangan yang telah terdahulu mencapai nilai 21 kecuali bila terjadi duece.
j. Bila kedua belah pihak mencapai nilai sama, misalnya 20 lawan 20 (duece) maka yang menang adalah yang terdahulu dapat
melebihi 2 angka.
k. Di dalam duece, perpindahan bola dilakukan setelah mencapai nilai ataupun tidak, tetapi bola harus pindah/berganti.
6. SOFTBALL
Teknik dasar
a. Teknik Melempar Bola
a. melempar lurus;
b. melempar samping
c. melempar bawah;
d. pitching sling shoot dan wind mill.
b. Teknik Menangkap Bola
a. Teknik menangkap bola lambung (catch fly ball).
b. Teknik menangkap bola lurus (catch strike ball).
c. Teknik menangkap bola gulir (catch ground ball)
c. Teknik Dasar Memukul Bola
a. pukulan swing : pukulan yang dilakukan dengan mengayunkan tongkat kedepan dengan keras sehingga bola jatuh di daerah yang
jauh ke belakang
b. Pukulan bunt : pukulan yang dilakukan tanpa ayunan
Bola yang sah untuk dipukul yaitu bila mengarah diantara lutut dan bahu.
7. ATLETIK
A. LOMPAT JAUH
Tahapan lompat jauh
a. TeknikAwalan
Awalan dalam lompat jauh sedikit berbeda dengan lompat tinggi. Awalan pada olahraga ini adalah dengan berlari secepat mungkin untuk
mendapatkan kecepatan yang tinggi sebelum melakukan gerakan menolak dengan jarak 30 – 40 m
b. Teknik Tolakan
Tolakan disini adalah berpindahnya kecepatan vertical yang didapat dari berlari tadi ke kecepatan horizontal. Hal ini dilakukan agar tubuh
dapat melayang di udara. Dalam melakukan tolakan pada lompat jauh, atlet akan menggunakan kakinya yang paling kuat untuk tumpuan
dan mengayunkan kaki depan serta mengangkat tangan ke atas. Jika atlet dapat mengkombinasikan antara kecepatan ketika berlari dan
tolakan ke atas yang baik maka atlet tersebut akan membawa tubuhnya ke atas dan dapat melayang di udara ke arah depan dengan
waktu yang relatif lama. Hal ini dilakukan agar mendapatkan hasil dan jarak lompatan yang memuaskan.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu kita perhatikan saat akan melakukan tolakan pada lompat jauh.
Pada saat melakukan tolakan, gunakan kaki Anda yang paling kuat. Anda bisa menggunakan kaki kanan atau kaki kiri. Untuk tumpuan
maka menggunakan kaki bagian tumit dahulu kemudian berakhir di ujung kaki.
Ketika akan bertumpu maka badan sedikit dicondongkan ke depan
Ketika Anda melakukan tumpuan maka sebaiknya ketika berada di papan tumpuan
Kaki yang Anda gunakan sebagai kaki ayun, bisa kaki kanan atau kaki kiri, diangkat ke depan hingga pinggul dengan posisi lutut Anda
menekuk.
c. Teknik Melayang (Sikap Badan di Udara)
Ada beberapa teknik gaya yang dapat dilakukan agar lompatan Anda dalam olahraga atletik ini maksimal, yaitu :
a. Melayang dengan sikap jongkok – Cara melakukan gerakan melayang dengan sikap jongkok adalah pada saat posisi menumpu
ayunkan kaki Anda tinggi sekali sesuai kemampuan Anda. Setelah itu susul dengan kaki tumpuan. Ketika berada pada posisi
melayang letakkan kaki Anda ke depan.
b. Melayang dengan sikap melenting – Dalam sikap yang satu ini, biarkan kaki ayun Anda tergantung lurus ketika dalam posisi
menumpu. Usahakan agar tubuh tetap tegak, disusul oleh kaki tumpuan dan tekuk lutut Anda sambil dorong pinggul ke arah
depan. Lalu rentangkan kedua lengan ke atas agar keseimbangan terjaga.
c. Melayang dengan sikap berjalan di atas udara – Ketika badan Anda melayang, maka ayunkan kaki belakang Anda dengan kuat
ke arah atas. Lalu lakukan gerakan seperti melangkah atau berjalan di udara. Anda dapat menggunakan kaki yang telah Anda
gunakan untuk menolak atau menumpu.
d. Teknik Pendaratan
a. Pada waktu tumit Anda belum menyentuh di pasir tempat pendaratan, kedua kaki Anda harus lurus atau dijulurkan ke arah
depan. Usahakan agar kedua kaki tidak saling menjauhi. Karena jika jarak Antara kedua kaki Anda semakin lebar, maka
jarak lompatan Anda juga semakin berkurang.
b. Agar pada waktu pendaratan Anda tidak jatuh duduk pada pantat maka sebaiknya setelah tumit Anda menyentuh tempat
pendaratan codongkan badan ke arah depan dengan posisi kedua lutut ditekuk.
c. Setelah melakukan lompatan di atas pasir maka jangan kembali ke tempat Anda melakukan gerakan tumpuan dengan
menginjak daerah pendaratan.
Peraturan
a. Semua lompatan harus diukur dari tempat bekas pendaratan di bak lompat ke balok tumpuan. Cara pengukuran harus tegak lurus
dengan garis tumpuan atau perpanjangannya. Pengukuran dilakukan dari sisi bekas pendaratan yang terdekat dengan balok
tumpuan lalu ditarik lurus ke sisi balok tumpuan yang dekat dengan bak lompat jauh tersebut.
b. Pengukuran lompatan diambil dari balok ujung balok tumpu yang terdekat dengan bak pasir, sampai pada tanda awal pendaratan.
Diskualifikasi
Seorang pelompat dinyatakan gagal (Diskualifikasi) apabila melakukan hal-hal berikut.
a. Menumpu dengan 2 kaki
b. Mendarat luar bak lompat
c. Menyentuh tanah di belakang garis batas tumpuan dengan bagian tubuh manapun, baik sewaktu membuat ancang-ancang lompat
maupun sewaktu lari kencang tanpa membuat tolakan.
d. Menolak dari luar ujung balok tumpuan, baik sebelum maupun sesudah garis perpanjangan garis tumpuan.
e. Pada waktu mendarat, pelompat menyentuh tanah di luar zona pendaratan atau bak lompat sebelum melakukan pendaratan yang
benar pada bak pendaratan.
f. Sesudah melompat dengan sempurna, pelompat berjalan balik melalui bak lompat. (Kembali ke arah awalan, setelah melompat)
g. Mendarat dengan melakukan suatu gerakan salto.
B. JALAN CEPAT
adalah gerak berjalan maju dengan melangkah kaki tanpa adanya hubungan terputus dengan tanah. Dalam melakukan jalan cepat setiap
kali melangkah, kaki depan harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Saat melangkah satu kaki harus berada di
tanah, maka kaki tersebut harus lurus/ lutut tidak bengkok dan tumpuan kaki dalam keadaan posisi tegak lurus. Jalan cepat menggunakan start
berdiri. Jarak yang diperlombakan ialah untuk wanita: 5 km dan 10 km, dan untuk pria: 10 km dan 20 km.
Perbedaan antara lari dengan jalan yaitu : lari ada saat melayangnya dan jalan : ada salah satu kaki yang menapak pada bidang tanah.
C. LARI ESTAFET
Pengertian Lari Estafet
 Lari estafet atau sering disebut lari sambung adalah salah salah satu nomor lari jarak pendekyang dilaksanakan secara beregu, tiap regu
terdiri dari empat pelari yaitu pelari pertama, pelarikedua, pelari ketiga dan pelari keempat. Kekhususan dari lari estafet adalah adanya
pemindahan tongkat estafet dari pelari pertama kepada pelari kedua dan seterusnya. Perpindahan atau pergantian tongkat estafet dari pelari
sebelumnya ke pelari berikutnya dilakukan sambil terus berlari dan perpindahan tersebut harus dilaksanakan di daerah khusus pergantian
tongkat (weselzone). Apabila pergantian tongkat di luar wesel zone maka pelari dan anggota timnya dinyatakandiskwalifikasi. Nomor lari
estafet yang dilombakan adalah nomor 4x100 meter, dan 4x400 meter . Panjang daerah pergantian tongkat estafet adalah 20 meter, lebar 1,2
meter dan bagi pelari estafet 4 x 100 meter ditambah 10 meter pra-zona . Pra-zona adalah suatu daerah dimana pelari yang akan berangkat
dapat mempercepat larinya, tetapi disini tidak terjadi penggantian tongkat. Start yang digunakan untuk pelari ke 1 yaitu start jongkok, pelari ke
2, 3, dan 4 menggunakan start melayang.
Teknik Pergantian/penerimaan Tongkat Estafet
 Teknik pergantian tongkat estafet dari pelari pertama kepada pelari kedua dan seterusnyadibedakan menjadi 2 macam yaitu:
a. Teknik pergantian tongkat cara visual adalah pergantian tongkat dengan cara penerima melihatkepada pemberi tongkat atau dengan kata
lain pelari yang akan menerima tongkat menolehkepada si pemberi tongkat sambil menjulurkan tangannya, hal ini dilakukan sambil
berlari.Teknik pergantian tongkat cara visual ini biasanya digunakan untuk nomor lari jarak 4x400meter.
b. Teknik pergantian tongkat cara non visual adalah pergantian tongkat estafet dengan cara penerima tanpa melihat kepada pemberi
tongkat. Jadi sambil terus berlari sipenerima hanyamenjulurkan tangan ke belakang untuk mengambil tongkat dari pelari sebelumnya.
Teknik pergantian tongkat non visual biasa digunakan untuk nomor lari estafet jarak 4x100 meter.
Teknik Penempatan Pelari Estafet
a. Pelari pertama adalah pelari dengan kemampuan start yang baik, karena start merupakanawal kesuksesan dalam lomba lari. Starter yang
baik akan melakukan start dengan cepat, benar dan tepat waktu.
b. Pelari kedua adalah pelari dengan kemampuan lari di tikungan yanga baik, karena pelariini akan berlari pada lintasan yang menikung dan
tidak semua pelari dapat berlari cepat pada lintasan yang menikung.
c. Pelari ketiga adalah pelari dengan kemampuan berlari pada lintasan lurus yang baik.
d. Pelari keempat adalah pelari dengan kemampuan berlari pada lintasan tikungan dankemampuan melakukan finish dengan cepat dan
benar
Teknik Pemberian Tongkat
a. Dari Bawah Jika pemberi memberikan tongkat dengan tangan kanan maka penerima menggunakan tangan kiri. Saat akan memberi
tongkat, ayunkan tongkat dari belakang ke depan melalui bawah. Sementara tangan penerima telah siap di belakang dengan telapak
tangan menghadap bawah. Ibu jari terbuka lebar, sementara jari-jari yang lainnya dirapatkan. Tangan penerima berada di bawah
pinggang.
b. Dari atas Jika pemberi memberikan tongkat dengan tangan kiri maka penerima juga menggunakan tangan kanan. Saat akan memberi
tongkat, ayunkan tongkat dari depan melalui atas.
C. TOLAK PELURU
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik dalam nomor lempar. Atlet tolak peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh
mungkin. Peluru ini merupakan peralatan utama dalam olahraga ini. Bentuknya bulat seperti bola dan terbuat dari besi. Keberhasilan untuk
melakukan tolak peluru di topang dari teknik yang benar, mulai dari awalan sampai peluru lepas dari tangan. Power atau daya ledak hal yang
dominan untuk bisa melakukan tolakan dengan hasil yang jauh yang terdapat pada otot lengan. Untuk mendapatkan power otot lengan yang
baik seharusnya dengan melakukan latihan push up.
Berat peluru disesuaikan dengan penggunanya, antara lain:
Untuk senior putra = 7,257 kg Untuk junior putra = 5 kg
Untuk senior putri = 4 kg Untuk junior putri = 3 kg
a. Cara Memegang Peluru
c. Cara Menolakkan Peluru

b. Cara Meletakkan Peluru


d. Akhiran

8. PENCAK SILAT
Pencak silat atau silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia.
Gerak dasar pencak silat merupakan suatu gerak yang terencana, terarah, dan terkoordinasi serta terkendali, yang memiliki 4 aspek sebagai
suatu kesatuan, yakni meliputi aspek mental spiritual, aspek beladiri dan aspek olahraga serta aspek seni budaya.
Peraturan pertandingan :
Ketentuan penilaian dalam peraturan pertandingan pencak silat adalah sebagai berikut:
a. Nilai 1 (satu)
 Serangan tangan yang maasuk pada sasaran
 Elakan/tangkisan yang berhasil yang berlangsung disusul oleh serangan yang masuk pada sasaran, atau teknik jatuhan yang berhasil
b. Nilai 2 (dua) Serangan kaki yang masuk pada sasaran
c. Nilai 3 (tiga) Menjatuhkan lawan
Teknik dasar pencak silat
Kuda – kuda :
a. Teknik Kuda Kuda Belakang d. Teknik Kuda Kuda Silang Depan
b. Teknik Kuda Kuda Depan e. Teknik Kuda Kuda Silang
c. Teknik Kuda Kuda Samping f. Teknik Kuda Kuda Tengah

Sikap pasang
a. Teknik Pasang Satu c. Teknik Pasang Tiga
b. Teknik Pasang Dua d. Teknik Pasang Empat
Selain itu bisa di kategorikan menjadi sikap pasang terbuka dan tertutup.

Teknik Pukulan

a. Teknik Pukulan Lurus c. Teknik Pukulan Melingkar


b. Teknik Pukulan Bandul d. Teknik Pukulan Tegak

Teknik Tendangan

Teknik tangkisan

a. Teknik Tangkisan Luar c. Teknik Tangkisan Dalam


b. Teknik Tangkisan Atas d. Teknik Tangkisan Bawah

Teknik Hindaran/elakan
9. KARATE
1. Kihon

Kihon (基本:きほん, Kihon?) secara harfiah berarti dasar atau fondasi. Praktisi Karate harus menguasai Kihon dengan baik sebelum
mempelajari Kata dan Kumite.

Pelatihan Kihon dimulai dari mempelajari pukulan dan tendangan (sabuk putih) dan bantingan (sabuk coklat). Pada tahap dan atau Sabuk
Hitam, siswa dianggap sudah menguasai seluruh kihon dengan baik. 

2. Kata

Kata (型:かた) secara harfiah berarti bentuk atau pola. Kata dalam karate tidak hanya merupakan latihan fisik atau aerobik biasa. Tapi juga
mengandung pelajaran tentang prinsip bertarung. Gerakan-gerakan Kata juga banyak mengandung falsafah-falsafah hidup. Setiap Kata
memiliki ritme gerakan dan pernapasan yang berbeda.

Dalam Kata ada yang dinamakan Bunkai. Bunkai adalah aplikasi yang dapat digunakan dari gerakan-gerakan dasar Kata.

Setiap aliran memiliki perbedaan gerak dan nama yang berbeda untuk tiap Kata. Sebagai contoh Kata Tekki di aliran Shotokan dikenal dengan
nama Naihanchi di aliran Shito Ryu. Sebagai akibatnya Bunkai (aplikasi kata) tiap aliran juga berbeda. 
3. Kumite

Kumite (組手:くみて) secara harfiah berarti "pertemuan tangan". Kumite dilakukan oleh murid-murid tingkat lanjut (sabuk biru atau lebih).
Tetapi sekarang, ada dojo yang mengajarkan kumite pada murid tingkat pemula (sabuk kuning). Sebelum melakukan kumite bebas ( jiyu
Kumite) praktisi mempelajari kumite yang diatur (go hon kumite) atau (yakusoku kumite). Untuk kumite aliran olahraga, lebih dikenal
dengan Kumite Shiai atau Kumite Pertandingan. Untuk aliran Shotokan di Jepang, kumite hanya dilakukan oleh siswa yang sudah mencapai
tingkat dan (sabuk hitam). Praktisi diharuskan untuk dapat menjaga pukulannya supaya tidak mencederai kawan bertanding.
Untuk aliran "kontak langsung" seperti Kyokushin, praktisi Karate sudah dibiasakan untuk melakukan kumite sejak sabuk biru strip. Praktisi
Kyokushin diperkenankan untuk melancarkan tendangan dan pukulan sekuat tenaganya ke arah lawan bertanding.
Untuk aliran kombinasi seperti Wado-ryu, yang tekniknya terdiri atas kombinasi Karate dan Jujutsu, maka Kumite dibagi menjadi dua macam,
yaitu Kumite untuk persiapan Shiai, yang dilatih hanya teknik-teknik yang diperbolehkan dalam pertandingan, dan Goshinjutsu Kumite atau
Kumite untuk beladiri, semua teknik dipergunakan, termasuk jurus-jurus Jujutsu seperti bantingan, kuncian, dan menyerang titik vital. 
4. Dachi
Dachi  atau kuda-kuda adalah salah satu teknik bagi pemula yang memegang peran penting. Kuda-kuda perlu dikuasai dengan sempurna
karena kuda-kuda adalah tumpuan dari seluruh gerakan yang ada. Berikut ini adalah teknik kuda-kuda yang ada dalam karate:
 Hachiji-dachi, kuda-kuda dasar yaitu kaki dibuka selebar bahu
 Ko-kutsu-dachi atau kuda-kuda berat belakang
 Zen-kutsu-dachi atau kuda-kuda berat depan
 Sanshin-dachi atau kuda-kuda berat tengah
 Heisoku-dachi  yaitu kuda-kuda berat tengah dengan kaki dirapatkan
 Hangetsu-dachi atau kuda-kuda berat tengah
 Sochi-dachi  atau kuda-kuda berat tengah
 Neko-ashi-dachi atau kuda-kuda berat belakang
5. Zuki 

Zuki artinya pukulan, terdapat beberapa teknik pukulan dalam karatedo yang perlu yaitu:
 oi-zuki-chudan atau pukulan mengarah ke ulu hati
 oi-zuki-jodan atau pukulan mengarah ke kepala
 gyaku-zuki  yaitu pukulan mengarah ke perut namun kaki tak melangkah
 kisame-zuki yaitu pukulan mengarah ke kepala namun kaki tak melangkah
 morete-zuki yaitu pukulan dan dorongan
 ura-zuki  yaitu pukulan dalam bentuk seperti soto-ude-uke
 morete-hisame-zuki  yaitu pukulan dengan menggunakan kedua tangan
 yama-zuki yaitu pukulan ganda menggunakan kedua tangan
 tate-zuki  yaitu pukulan dengan bentuk seperti uchi-ude-uke, dsb.
6. Geri
Geri adalah teknik tendangan dalam Karate, teknik ini digunakan untuk menyerang lawan. Beberapa teknik tendangan dalam teknik dasar
tendangan karate meliputi:
 usiro-geri  atau tendangan belakang
 yoko-geri-keange yaitu tendangan menggunakan kaki bagian samping
 yoko-geri-kekome yaitu tendangan menggunakan kaki bagian samping atau disodok
 mawashi-geri yaitu tendangan menggunakan kaki bagian atas
 mae-geri  atau tendangan yang mengarah ke perut maupun kepala dengan arah ke depan
10. SENAM LANTAI
Senam lantai dapat dilakukan oleh pria maupun wanita dan banyak menggunakan gerakan-gerakan seperti mengguling, melompat, menolak
dengan tangan atau kaki, bertumpu pada tangan atau kaki, bahkan memasukkan elemen-elemen balet di dalamnya.. Sebelum mulai latihan,
pastikan Anda berada dalam kondisi fisik yang prima karena banyak gerakan dalam senam lantai yang menuntut kekuatan tangan dan kaki
sekaligus koordinasi otot-otot tubuh dan persendian.
A . Guling Depan (Forward Roll)
Guling depan atau kadang-kadang disebut roll depan, dapat dilakukan dengan 2 posisi awal, yaitu berdiri atau jongkok. Untuk roll depan
dengan awalan berdiri, langkah-langkah yang benar adalah sebagai berikut :

B. Guling Belakang (Backward Roll)


C. Lompat harimau

D. Kayang E. Handstand

11. SENAM IRAMA


Senam Irama atau biasa juga di sebut senam Ritmikini adalah senam yang memadukan antara irama musik dengan gerakan langkah kaki,
ayunan lengan , kombinasi gerak langkah , kombinasi ayunan lengan.
1. Macam-macam Senam Irama ~ Aliran Senam Irama 

 Dalam Perkembangan nya dalam Senam Irama terdapat beberapa aliran diantaranya adalah :
 Senam Irama Yang berasal Dari Sandriwara
 Senam Irama yang berasal dari Seni Tari 
 Senam Irama yang berasal dari Seni Musik
2. Macam-macam Senam Irama dan Macam-macam Langkah Senam Irama ~ Kategori Senam Irama

Dalam melakukan senam irama ini seorang atlet di latih dan dikembangkan berdasarkan Kategori senam yang di pertandingkan, kategori-
kategori senam Irama atau senam Ritmik tersebut adalah sebagai berikut :

 Senam Ritmik / Senam Irama tanpa Alat


 Senam Ritmik / Senam Irama Menggunakan alat (gada, Simpai, Tali, Bola atau selendang)

3. Macam-macam Senam Irama ~ Macam-macam Senam Irama Secara UmumSenam Pembentukan

1. Senam Ritmik 3. Senam Artistik


2. Senam Aerobik 4. Senam Sibuyung

12. KEBUGARAN JASMANI


Kebugaran jasmani adalah kemampuan dan daya tahan fisik atau tubuh seseorang dalam melakukan berbagai aktifitas kehidupan sehari-hari,
tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Istilah kebugaran jasmani memiliki pengertian yang tidak berbeda dari aspek fisik dalam total fitness
atau yang dikenal sebagai physical fitness.

Kebugaran jasmani memiliki unsur-unsur, yaitu sebagai berikut :

1. Kecepatan (Speed)
kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan suatu gerak dalam periode waktu yang singkat. Pengertian kecepatan secara umum yaitu
adalah waktu yang dibutuhkan seseorang dalam melakukan gerakan yang berbeda dan berkesinambungan. Untuk melatih kecepatan,
beberapa latihan yang dapat dilakukan, yaitu : Lari cepat jarak 40-60 meter, Lari naik turun tangga atau bukit, Lari multistage

2. Kekuatan (Strength)
Kekuatan adalah kondisi tubuh dalam menggunakan otot untuk memaksimalkan tenaga ketika melakukan suatu aktifitas fisik.  Adapun latihan
yang dapat dilakukan untuk melatih kekuatan tubuh, antara lain : Angkat beban : melatih kekuatan otot lengan, Push up : melatih kekuatan otot
lengan, Sit up : melatih kekuatan otot perut, Back up : melatih kekuatan otot perut, Squat jump : melatih kekuatan tungkai dan otot perut

3. Daya Tahan (Endurance)
Daya tahan merupakan kemampuan seseorang menggerakkan seluruh tubuhnya dalam waktu yang cukup lama dan tempo yang berbeda
(antara sedang dan cepat) secara efektif dan efisien serta tanpa merasakan sakit dan lelah yang berarti. Untuk melatih daya tahan tubuh
hanya perlu melakukan olahraga ringan seperti lari dan jogging secara konsisten minimal selama 30 menit setiap hari.

4. Kelenturan (Flexibility)
Yang dimaksud dengan kelenturan atau flexibility adalah keleluaasaan pergerakan otot-otot tubuh khususnya otot persendian. Untuk melatih
kelenturan atau fleksibilitas tubuh dapat melakukan senam( kayang, cium lutut dl ) yoga dan renang.

5. Kelincahan (Agility)
Kelincahan merupakan kemampuan tubuh dalam menyesuaikan gerakan dari satu posisi ke posisi lain seperti dari depan ke belakang atau
dari kiri ke kanan. Terdapat beberapa cabang olahraga yang membutuhkan kelincahan seperti bulu tangkis  (badminton)  dan sepak bola.Untuk
melatih kelincahan tubuh dapat melakukan beberapa jenis latihan fisik yakni lari menaiki-menuruni anak tangga dan lari dengan arah zig zag.

6. Keseimbangan (Balance)
Yang dimaksud dengan keseimbangan adalah kemampuan tubuh dalam mengendalikan organ tubuh serta saraf otot agar gerakan tubuh
dapat dikendalikan dengan baik. Untuk melatih keseimbangan tubuh dapat melakukan berjalan di atas balok kayu, sikap lilin, serta berdiri
dengan menjadikan tangan sebagai tumpuan.

7. Ketepatan (Accuracy)
Pengertian dari ketepatan atau accuracy adalah kemampuan tubuh dalam mengendalikan gerakan terhadap sasaran yang ingin dituju.
Memanah, bowling, billiard dan latihan menembak merupakan beberapa contoh cabang olahraga yang membutuhkan dan mengandalkan
ketepatan. Salah satu latihan yang dapat dilakukan untuk melatih ketepatan yaitu memasukkan bola pada keranjang, melempar salah satu
botol yang disusun secara baris sejajar.

8. Daya Otot (Muscular Power) / Daya Ledak (Explosive Power)

Daya otot merujuk pada daya ledak otot atau dikenal dengan istilah explosive power. Maksudnya adalah kemampuan seseorang dalam
memaksimalkan kekuatan dalam waktu sesingkat-singkatnya.Latihan yang dapat dilakukan untuk melatih daya otot atau  explosive power, yaitu
Vertical jump : melatih daya ledak otot tungkai, Front jump : melatih daya ledak otot betis dan tungkai, Side jump : melatih daya ledak otot,
tungkai dan paha

9. Koordinasi (Coordination)
Yang dimaksud dengan koordinasi adalah kemampuan tubuh dalam menyatukan berbagai gerakan tubuh yang tak sama kedalam satu
gerakan yang efektif. Adapun latihan yang dapat dilakukan untuk melatih unsur koordinasi ini adalah dengan latihan memantulkan bola ke
dinding kemudian ditangkap kembali. Latihan memantul dan menangkap kembali ini dilakukan dengan tangan yang berbeda atau berlawanan
antara tangan yang memantulkan dengan tangan yang menangkap kembali.

Tes kebugaran jasmani “ Harvard Test “ : salah satu jenis tes stress jantung untuk mendeteksi atau mendiagnosa penyakit kardiovaskuler. Tes
ini juga baik digunakan dalam penilaian kebugaran, dan kemampuan untuk pulih dari kerja berat. Semakin cepat jantung berdaptasi (kembali
normal), semakin baik kebugaran tubuh 

Cara Menghitung Indeks Kesanggupan Dari Hasil Harvard Step Test

Hitung indeks kesanggupan dengan cara berikut ;


Cara lambat :
Indeks Kesanggupan = ( Lama naik turun ( Detik ) x 100 ) / 2 x ( N1+N2+N3 )
Nilai normal  :
< 55 : kurang
55-64 : sedang
65-79 : cukup
80-89 : baik
> 89: sangat baik
Cara Cepat :
Indeks Kesanggupan = ( Lama naik turun ( Detik ) x 100 ) / 5,5 x N1
Untuk Tabel Kumulatif penilaiannya bisa anda lihat melalui tabel / gambar dibawah ini;

Keterangan :
Nilai normal :
< 50 : kurang
50-80 : sedang
>80 : baik
Dari keterangan di atas bisa di perjelas bahwa ketika anda melakukan uji coba atau tes dengan menerapkan rumus diatas akan mencapai nilai
denyut nadi yang menjadi patokan hasil dari harvard step test, sebagai contoh jika anda melakukan harvard step tes selama 1 menit dan
denyut nadi selama satu menit adalah 70 maka bisa dikatakan tingkat kebugaran jantung paru anda adalah sedang.

13. RENANG
Teknik dan gaya renang
1. Renang Gaya bebas
Gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Streamline dalam renang adalah suatu posisi dimana tubuh
kita saat renangberada dalam posisi yang sejajar dengan permukaan air.Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke depan
dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang
gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi
miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan.
Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya bebas merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju lebih cepat di air.
2. Renang Gaya dada
Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam
waktu yang lama. Gaya dada atau gaya katak (gaya kodok) adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, namun
berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap.
Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti
gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga disebut gaya
katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.
3. Renang Gaya punggung
Sewaktu berenang gaya punggung, orang berenang dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air. Posisi wajah berada di atas air
sehingga orang mudah mengambil napas. Namun perenang hanya dapat melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan. Dalam gaya punggung,
gerakan lengan dan kaki serupa dengan gaya bebas, namun dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah tangan secara
bergantian digerakkan menuju pinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air sehingga mudah mengambil atau
membuang napas dengan mulut atau hidung.perenang gaya punggung melakukan start dari dalam kolam. Perenang menghadap ke dinding
kolam dengan kedua belah tangan memegang besi pegangan. Kedua lutut ditekuk di antara kedua belah lengan, sementara kedua belah
telapak kaki bertumpu di dinding kolam.
4. Renang Gaya kupu-kupu
Gaya kupu-kupu atau gaya dolfin adalah salah satu gaya berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan
secara bersamaan ditekan ke bawah dan digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan. Sementara kedua belah kaki secara
bersamaan menendang ke bawah dan ke atas seperti gerakan sirip ekor ikan atau lumba-lumba. Udara dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan
hidung sebelum kepala muncul dari air, dan udara dihirup lewat mulut ketika kepala berada di luar air.
Nomor yang dipertandingkan :
Berdasarkan peraturan pertandingan PRSI yang berpedoman kepada FINA ( Federation Internationale de Natation Amateur )
Gaya Bebas : Putra : 100m,200m,400m,1500m Putri: 100m,200m, 400m,800m
Gaya Dada :Putra dan putri 100m dan 200m
Gaya kupu-kupu 100m dan 100m dan 200m
Gaya punggung 100m dan 200m
Gaya ganti perorangan Putra dan Putri (200m dan 400m)
urutannya :
1.gaya kupu-kupu
2.gaya punggung
3.gaya dada
4.gaya bebas

14. Seksual Transmitted Deseases (STD)/Infeksi Menular Seksual (PMS)


Suatu gangguan/ penyakit-penyakit yang ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak atau hubungan seksual. Pertama sekali
penyakit ini sering disebut ‘Penyakit Kelamin’ atau Veneral Disease, tetapi sekarang sebutan yang paling tepat adalah Penyakit Hubungan
Seksual/ Seksually Transmitted Disease atau secara umum disebut Penyakit Menular Seksual (PMS).
Beberapa Penyakit Menular Seksual yang sering ditemukan di Indonesia antara lain:
1. Disebabkan oleh Bakteri : Gonorrhoe, Sifilis, Urethritis, Vaginosis Bakterial
2. Disebabkan Virus : AIDS, Herpes Genitalis, Hepatitis B, Kondiloma Akuminata
3. Disebabkan oleh Jamur : Kandidiasis Vaginosis
4. Disebabkan oleh Parasit : Scabies, Pedikulosis Pubis
Pencegahan PMS
Prinsip utama dari pengendalian Penyakit Menular Seksual secara prinsip ada dua, yaitu:
a. Memutuskan rantai penularan infeksi PMS
b. Mencegah berkembangnya PMS serta komplikasi-komplikasinya.
Gejala awal yang menjadi pertanda PMS, diantaranya :
1. benjolan atau lecet di sekitar alat kelamin
2. gatal atau sakit di sekitar alat kelamin
3. bengkak atau merah di sekitar alat kelamin
4. rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil
5. buang air kecil lebih sering dari biasanya
6. demam, lemah, kulit menguning dan rasa nyeri sekujur tubuh
7. kehilangan berat badan, diare dan keringat malam hari
8. keluar cairan dari alat vital yang tidak biasa, berbau dan gatal
9. pada wanita keluar darah di luar masa menstruasi dll
Pencegahan yang bisa dilakukan antara lain :
a. Tidak melakukan hubungan seks, tidak berganti-ganti pasangan
b. Menghindari transfusi darah dengan donor yang tidak jelas asal-usulnya
c. Kebiasaan menggunakan alat kedokteran maupun non medis yang steril
Komplikasi dari PMS (termasuk AIDS) antara lain :
1. Kemandulan baik pria atau wanita
2. Kanker leher rahim pada wanita
3. Kehamilan di luar rahim
4. Infeksi yang menyebar
5. Bayi lahir dengan kelahiran yang tidak seharusnya, seperti lahir sebelum cukup umur, berat badan lahir rendah, atau terinfeksi PMS

15. NARKOBA
Peraturan Perundangan : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkoba
a. BAB X TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 60, 61, 62, 63
b. BAB IX TENTANG PENGOBATAN DAN REHABILITASI
Bagian kesatu ( Pengobatan ) : pasal 53 ayat 1, 2, 3
Bagian kedua ( Rehabilitasi ) : pasal 54, 55, 56, 57, 58, 59
c. BAB XI TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
Bagian kesatu ( Kedudukan dan tempat kedudukan )/pembentukan BNN ( Badan Narkotika Nasional ) : pasal 60 sd 70
d. BAB XIII PERAN SERTA MASYARAKAT (berperan serta membantu pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran
gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika) : pasal 105 sd 108
e. BAB VI PEREDARAN Bagian Kesatu Umum (Peredaran Narkotika meliputi setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan penyaluran atau
penyerahan Narkotika, baik dalam rangka perdagangan, bukan perdagangan maupun pemindahtanganan, untuk kepentingan pelayanan
kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ) : pasal 35 sd 44
f. BAB XII PENYIDIKAN, PENUNTUTAN, DAN PEMERIKSAAN DI SIDANG PENGADILAN : pasal 73 sd 103

Anda mungkin juga menyukai