Growth effectiveness of Tiger Barb seeds (Puntius tetrazona) through maintenance media
water levels approach
1) Program Studi Ilmu Perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan UPGRI Palembang
2) Program Studi Budi Daya Ikan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas PGRI Palembang
ABSTRAK
Ketinggian air berperan penting untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih
ikan Sumatera (Puntius tetrazona) hal ini dikarenakan semakin besar jarak yang ditempuh
untuk mengambil oksigen ke permukaan maka semakin besar energi yang terpakai sehingga
akan berpengaruh terhadap pertumbuhan benih ikan Sumatera (Puntius tetrazona). Dari
informasi di atas, perlu dilakukan penelitian tentang pertumbuhan dan kelangsungan hidup
benih ikan Sumatera (Puntius tetrazona) dengan ketinggian air yang berbeda. Penelitian ini
dilaksanakan selama 30 hari pada Bulan Juli-Agustus 2018 bertempat di Unit Balai Benih Ikan
Kota Palembang. Penelitian ini menggunakan Metode Eksperimen dengan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan 3 (tiga) taraf perlakuan, masing-masing perlakuan dilakukan 3 (tiga)
kali ulangan, yaitu P1 (Ketinggian Air 5cm), P2 (Ketinggian Air 10cm), dan P3 (Ketinggian
Air 15cm). Sampling dilakukan pada awal, pertengahan dan akhir penelitian. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa P2 (Ketinggian Air 10 cm) memberikan hasil terbaik yaitu pertambahan
berat sebesar 0,88 gram dan panjang sepanjang 3,39 cm serta dan kelangsungan Hidup sebesar
100%.
ABSTRACT
The water level plays an important role for the growth and survival of tigerbarb seeds
(Puntius tetrazona) because the greater the distance taken to take oxygen to the surface, the
greater the energy used so that it will affect the growth of tigerbarb seeds (Puntius tetrazona).
From the information above, it is necessary to do research on the growth and survival of
tigerbarb seeds (Puntius tetrazona) with different water levels. This research was carried out
for 30 days in July-August 2018 at the Unit of Fish Seed Center of the City of Palembang. This
study used the Experimental Method with Completely Randomized Design (CRD) with 3
(three) levels of treatment, each treatment was carried out 3 (three) replications, namely P1
(Water Level 5cm), P2 (Water Height 10cm), and P3 (15cm water level). Sampling was carried
out at the beginning, middle and end of the study. The results showed that P2 (10 cm water
level) gave the best results, namely weight gain of 0.88 grams and length of 3.39 cm and
survival rate of 100%.
e-ISSN 2620-4622 30
p-ISSN 1693-6442
Efektivitas pertumbuhan benih ikan sumatera (Puntius tetrazona) … Wahyu Noor Yuliansyah, et al.
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 16 (1). Juni 2021: 30-40
Sumatera (Puntius tetrazona) mempunyai semakin besar pula energi yang terpakai
bentuk dan warna yang sangat menarik sehingga akan berpengaruh terhadap
menyebabkan ikan Sumatera ini diminati pertumbuhan ikan.
penggemar ikan hias. Nilai estetis yang Pemeliharaan benih ikan Sumatera
dihasilkan tergantung pada jenis ikan, dengan ketinggian air tertentu masih
warna, ukuran dan bentuk tubuh ikan terbatas informasinya. Dari informasi di
(Nafsihi, 2016). atas, perlu dilakukan kembali penelitian
Ikan Sumatera (Puntius tetrazona) pembanding tentang ketinggian air pada
merupakan ikan dari genus puntius yang ikan Sumatera. Sementara itu belum
ditemukan di Pulau Sumatera dan diketahui secara jelas tentang ketinggian air
Kalimantan (Indonesia), Malaysia dan yang baik untuk pertumbuhan benih ikan
Kamboja. Ikan Sumatera (Puntius Sumatera. Mengingat perlu adanya sebuah
tetrazona) mempunyai bentuk dan warna informasi tentang ketinggian air yang baik
yang sangat menarik menyebabkan ikan untuk pertumbuhan ikan Sumatera tersebut.
Sumatera ini diminati penggemar ikan hias.
Ikan ini menduduki peringkat ke 10 dengan METODOLOGI
jumlah individu yang diimpor pada tahun Waktu dan tempat
2009 sebanyak 2,6 juta ekor (Makri, 2015). Penelitian ini dilaksanakan pada
Kebutuhan ikan Sumatera (Puntius bulan Juli – Agustus 2018, di Balai Benih
tetrazona) di pasar sangat besar karena Ikan Kota Palembang dan Uji Kualitas Air
banyaknya permintaan dari distributor ikan dilakukan di Laboratorium Kesehatan
hias maupun konsumen. Harga benih ikan Lingkungan dan Hama Penyakit
Sumatera (Puntius tetrazona) berkisar Rp Palembang.
350 – Rp 500 sedangkan harga induk ikan
sumatera (Puntius tetrazona) berkisar Rp Ikan Uji
10.000 – Rp 20.000 per ekor (Yuliansyah, Ikan uji yang digunakan dalam
2017). Padat tebar yang optimum dan penelitian ini adalah benih ikan Sumatera
efisien dari segi biaya untuk produksi benih (Puntius tetrazona) ukuran 2,5 – 3 cm
ikan Sumatera (Puntius tetrazona) sebanyak 540 ekor, dengan masing-masing
sebaiknya diterapkan teknologi aquarium berisi padat tebar yang berbeda
pemeliharaan yang intensif sehingga mengikuti ketinggian air, padat penebaran
mencapai target yang diinginkan. Teknik 5 ekor/l (Thabrani, 2015) dalam
yang tepat untuk memelihara ikan (Rafiansyah, 2017). Benih diperoleh dari
Sumatera dalam jumlah yang besar sudah Balai Penelitian dan Pengembangan
seharusnya dilakukan agar tingkat Budidaya Ikan Hias Depok hal ini
kematiannya dapat ditekan, dengan dikarenakan kualitas benih lebih terjamin.
melakukan manipulasi lingkungan yang
sesuai habitat aslinya (Sari et al, 2014). Wadah Biota Uji
Menurut Samaun, dkk., (2015), Alat yang digunakan berupa
pengaruh ketinggian air yang berbeda akuarium kaca berukuran 40 x 30 x 30 cm
terhadap pertumbuhan dan kelangsungan dengan perlakuan ketinggian air yaitu 5 cm,
hidup benih ikan lele sangkuriang dengan 10 cm dan 15 cm. Ukuran akuarium
panjang awal ± 5,0 cm menyatakan tersebut sesuai dalam penelitian (Sari et al,
ketinggian air yang tinggi menyebabkan 2014) yang menggunakan akuarium
jarak ke permukaan semakin besar berukuran 40 x 30 x30 cm dan berasal dari
sehingga mempengaruhi aktivitas ikan lele Balai Benih Ikan Gandus Palembang.
dalam mengambil oksigen langsung ke Persiapan pertama adalah sebelum
udara. Semakin besar jarak yang ditempuh digunakan aquarium dicuci bersih dan
untuk mengambil oksigen ke permukaan dikeringkan selama 1 (satu) hari tergantung
31
Efektivitas pertumbuhan benih ikan sumatera (Puntius tetrazona) … Wahyu Noor Yuliansyah, et al.
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 16 (1). Juni 2021: 30-40
32
Efektivitas pertumbuhan benih ikan sumatera (Puntius tetrazona) … Wahyu Noor Yuliansyah, et al.
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 16 (1). Juni 2021: 30-40
33
Efektivitas pertumbuhan benih ikan sumatera (Puntius tetrazona) … Wahyu Noor Yuliansyah, et al.
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 16 (1). Juni 2021: 30-40
Tabel 1. Hasil ANSIRA terhadap pertambahan berat rata-rata benih ikan sumatera
SK DB JK KT Fhit Ftabel
5%
Perlakuan 2 0,0017 0,0009 4,50 5,14
Galat 6 0,0011 0,0002
Total 8 0,003
Keterangan : Berpengaruh tidak nyata KK : 1,5899
Analisa sidik ragam menunjukkan tidak nyata maka tidak dilakukan uji lanjut.
bahwa pengaruh ketinggian air yang Perbedaan pertambahan berat ikan dapat
berbeda terhadap pertambahan berat ikan dilihat pada grafik pertumbuhan berat rata-
Sumatera (Puntius tetrazona) berpengaruh rata benih ikan sumatera (Gambar 1).
0,9 0,88
0,87
Pertumbuhan berat
0,85
0,85
(g)
0,8
P1 P2 P3
perlakuan
Berdasarkan pada gambar 1 di atas ini diperkuat oleh Jenitasari et al. (2012)
menunjukkan nilai pertambahan berat rata- menyatakan bahwa kecepatan
rata tertinggi terdapat pada perlakuan P2 pertumbuhan tergantung pada jumlah
(Ketinggian air 10 cm) sebesar 0,88 gram, makanan yang diberikan, ruang, suhu, dan
diikuti dengan perlakuan P1 (Ketinggian dalamnya suatu perairan.
air 5 cm) yaitu sebesar 0,87 gram, dan Sedangkan untuk perlakuan P1
perlakuan P3 (Ketinggian Air 15 cm) yang (Ketinggian air 5 cm) yang pertambahan
terendah yaitu sebesar 0,85 gram. Pada beratnya lebih rendah dari perlakuan P2
perlakuan P2 (Ketinggian air 10 cm) (Ketinggian air 10 cm) dan lebih tinggi dari
tingkat pertambahan berat tertinggi dari perlakuan P3 (Ketinggian air 15 cm) yaitu
perlakuan lain yaitu dengan berat 0,88 seberat 0,87 gram. Hal ini diduga
gram. Hal ini diduga pada perlakuan P2 rendahnya ketinggian air yang
selama masa pemeliharaan jumlah pakan mengakibatkan ruang gerak ikan terbatas
yang diberikan dapat direspon dengan baik dan pakan yang dikonsumsi tidak cukup
oleh benih ikan Sumatera (Puntius untuk mendapatkan pertumbuhan optimal.
tetrazona) dan tidak terdapat sisa-sisa Hal ini diperkuat oleh Hoar et al. (1979)
pakan pada media pemeliharaan serta dalam Extrada et al. (2013), menyatakan
adanya perbedaan ketinggian air dan bahwa hubungan timbal-balik antara setiap
perbedaan jumlah padat tebar. Menurut individu ikan dengan ikan lainnya
Meretsky et al. (2000) dalam Kusmini et al. dipengaruhi oleh jumlah, ruang, ukuran,
(2018) mengatakan bahwa perubahan dan spesies. Menurut Hickling (1971)
bobot ikan dapat dihasilkan dari perubahan dalam Hartini et al. (2013) menyatakan
pakan dan alokasi energi untuk tumbuh dan bahwa pertumbuhan juga dipengaruhi oleh
reproduksi, yang mengakibatkan berat ikan kepadatan ikan yang ditebar, dimana
berbeda walaupun panjangnya sama. Hal dengan padat tebar yang rendah,
34
Efektivitas pertumbuhan benih ikan sumatera (Puntius tetrazona) … Wahyu Noor Yuliansyah, et al.
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 16 (1). Juni 2021: 30-40
pertumbuhan ikan relatif lebih cepat dan (Ketinggian air 5 cm) dan P2 (Ketinggian
sebaliknya pada padat penebaran yang air 10 cm) yaitu dengan berat akhir 0,85
tinggi pertumbuhan ikan relatif lebih gram. Hal ini diduga banyaknya ikan yang
lambat. ditebar yang mengakibatkan persaingan
Pada perlakuan P3 (Ketinggian Air pakan yang tinggi sehingga mengakibatkan
15 cm) didapatkan hasil pertambahan berat perbedaan pertumbuhan ikan.
terendah dibandingkan perlakuan P1
1,40 1,21
1,20 1,19
1,15
1,00 0,80
0,80
Berat (gr)
0,80 0,63
0,61 0,78
0,60 p1
0,60
0,40 p2
0,20 p3
0,00
0 2 4
Minggu ke -
Tabel 2. Hasil ANSIRA Terhadap pertumbuhan panjang rata-rata benih ikan sumatera
SK DB JK KT Fhit Ftabel
5%
Perlakuan 2 0,0270 0,014 3,876 5,14
Galat 6 0,0209 0,003
Total 8 0,048
Keterangan: tn = Berpengaruh Tidak Nyata KK = 1,773549036
35
Efektivitas pertumbuhan benih ikan sumatera (Puntius tetrazona) … Wahyu Noor Yuliansyah, et al.
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 16 (1). Juni 2021: 30-40
Pertumbuhan
Panjang (cm) 3,4
36
Efektivitas pertumbuhan benih ikan sumatera (Puntius tetrazona) … Wahyu Noor Yuliansyah, et al.
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 16 (1). Juni 2021: 30-40
4,40 4,28
4,14
4,11
Panjang (cm)
3,90
3,35
3,40 3,34 P1
P2
3,23
2,90 P3
2,53
2,53 2,44
2,40
0 2 4
Minggu ke -
Gambar 4. Grafik Rata-rata Laju Pertumbuhan Panjang Benih Ikan Sumatera.
Berdasarkan gambar 4 dapat dilihat bahwa tertinggi didapat pada perlakuan P2 sebesar
panjang rata-rata pada awal penelitian 4,28 cm diikuti perlakuan P1 sebesar 4,14
perlakuan P1 sebesar 2,53 cm cm, sedangkan nilai yang terendah didapat
menunjukkan angka yang sama dengan P2 pada perlakuan P3 sebesar 4,11 cm.
sebesar 2,53 cm dan lebih tinggi dari P3
sebesar 2,44 cm. Selanjutnya pada minggu Kelangsungan Hidup
ke 2 nilai laju pertumbuhan panjang pada Hasil pengamatan terhadap
perlakuan P2 sebesar 3,35 cm dan kelangsungan hidup benih ikan Sumatera
perlakuan P1 sebesar 3,34 cm mengalami (Puntius tetrazona) memperoleh analisa
peningkatan yang tidak berbeda jauh. Pada keragaman yang disajikan pada tabel 4.
minggu ke 4 nilai laju pertumbuhan
Analisa sidik ragam menunjukkan tidak nyata maka tidak dilakukan uji lanjut.
bahwa pengaruh ketinggian air yang Perbedaan kelangsungan hidup ikan dapat
berbeda terhadap kelangsungan hidup ikan dilihat pada grafik kelangsungan hidup
sumatera (Puntius tetrazona) berpengaruh benih ikan sumatera (Gambar 5).
100
Kelangsungan Hidup (%)
100
98 96,67
94,81
96
94
92
90
P1 P2 P3
PERLAKUAN
37
Efektivitas pertumbuhan benih ikan sumatera (Puntius tetrazona) … Wahyu Noor Yuliansyah, et al.
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 16 (1). Juni 2021: 30-40
Dari gambar 5 dapat dilihat adalah bahwa ikan pada stadia larva
perlakuan P1 (Ketinggian air 5cm) yang memiliki sifat planktonis sehingga dalam
kelangsungan hidupnya masih kurang dari usaha pencarian makannya akan lebih
P2 (Ketinggian air 10cm) dan lebih tinggi efektif pada ruang dan ketinggian air yang
dari P3 (Ketinggian air 15cm) yaitu lebih kecil dibandingkan yang besar.
96,67%. Hal ini diduga pada perlakuan P1 Penentuan padat tebar yang tepat
(Ketinggian air 5cm) memiliki ruang gerak merupakan salah satu variabel yang sangat
yang terbatas dan ketinggian air yang penting dalam bidang budidaya karena
terbatas sehingga menyebabkan pergerakan akan berpengaruh secara langsung terhadap
ikan menjadi berkurang. Sedangkan untuk sintasan, pertumbuhan, tingkah laku,
Perlakuan P3 (Ketinggian air 15cm) yang kesehatan, dan kualitas air (Rowland et al.,
kelangsungan hidupnya terendah yaitu 2006).
sebesar 94,81%. Hal ini diduga efektifitas
dalam mencari pakan pada ruang gerak dan Kualitas Air
ketinggian air pada P2 yang lebih besar Pengamatan kualitas air yang
dibanding P1. Hal ini diperkuat oleh Odum dilakukan selama penelitian meliputi pH,
(1993) dalam Priyadi (2013) yang suhu, oksigen terlarut (DO), dan Amonia
menyatakan hubungan antara ruang gerak (NH3) disajikan pada Tabel 5.
dan ketinggian air pada pemeliharaan larva
38
Efektivitas pertumbuhan benih ikan sumatera (Puntius tetrazona) … Wahyu Noor Yuliansyah, et al.
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 16 (1). Juni 2021: 30-40
39
Efektivitas pertumbuhan benih ikan sumatera (Puntius tetrazona) … Wahyu Noor Yuliansyah, et al.
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 16 (1). Juni 2021: 30-40
Rafiansyah, 2017. Produksi Ikan Puntius Sari. 2014. Pengaruh ketinggian air dalam
denisonii Ukuran 1 Inchi Pada pemeliharaan larva ikan hias botia
Padat Tebar Berbeda Dengan (Chromobotia macracanthus,
Pergantian Air 50%. Skripsi. IPB Bleeker). Jurnal : Acta Aquatica.1:1
University. Bogor. hal 24-30.
Ramadhan, R., dan Yusanti, I.A. 2020. Thabrani CN. 2015. Produksi Ikan Sumatra
Studi Parameter Studi Kadar Nitrat Puntius tetrazona Pada Padat
Dan Fosfat Perairan Rawa Banjiran Tebar 5, 10, 15, 20 Ekor/Liter
Desa Sedang Kecamatan Suak Tapeh Dalam Sistem Resirkulasi.
Kabupaten Banyuasin. Jurnal Ilmu- [Skripsi].Bogor (ID): Institut
ilmu Perikanan dan Budidaya Pertanian Bogor.
Perairan. Vol 15(1) : 37-41. DOI:
http://dx.doi.org/10.31851/jipbp.v15 Wihardi. Y., Yusanti, I.A., dan Haris,
i1.4407. R.B.K. 2014. Feminisasi pada Ikan
Mas (Cyprinus carpio) dengan
Rowland, S.J., Mifsuda, C. Nixon,M, & Perendaman Ekstrak Daun-Tangkai
Boyd,P. 2006. Effect of Stocking Buah Terung Cepoka (Solanum
density on the performance of the torvum) pada Lama Waktu
Australia Freshwater Silver Perch Perendaman Berbeda. Jurnal Ilmu-
(Bidyanus Bidyanus) in cages. ilmu Perikanan dan Budidaya
Aquaculture, 253:301-308. Perairan. 9(1) : 23 – 28.
40