ABSTRAK
Kerusakan mesin merupakan salah satu hal yang dapat menghambat jalannya proses
produksi. apabila pada proses produksi tersebut digunakan sistem berurutan, maka kerusakan salah
satu mesin pada stasiun kerja dapat mempengaruhi jalannya seluruh proses peoduksi. oleh karena
itu dibutuhkan suatu rencana perawatan yang tepat bagi setiap mesin sehingga mesin ini dapat
bekerja dengan baik. Perawatan prefentif ini dimaksudkan untuk menjaga keadaan peralatan
sebelum peralatan itu menjadi rusak . pada dasarnya yang dilakukan adalah perawatan yang
dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan yang tak terduga dan menentukan
keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan
dalam proses produksi . Dengan demikian semua fasilitas – fasilitas produksi yang mendapatkan
perawatan preventif akan terjamin kelancaran kerjanya dan selalu diusahakan dalam kondisi yang
siap digunakan untuk setiap proses produksi setiap saat. Hal ini memerlukan suatu rencana dan
jadwal perawatan yang sangat cermat dan rencana yang lebih tepat. Perencanaan perawatan yang
akan dilakukan dapat didasari oleh keandalan dari mesin tersebut, dimana keandalan ( realiability )
didefinisikan sebagai peluang atau probability suatu unit atau sistem berfungsi normal jika
digunakan menurut operasi tertentu untuk suatu periode waktu tertentu . Analisa Tugas Akhir pada
bagian Perawatan Mesin Produksi Glasstube Lampu 2U pada PT.Panca Aditya Sejahtera dengan
tujuan untuk membantu perencanaan produksi dan manajemen perawatan, dengan program
efisiensi perawatan dan metode Keandalan (realiability ) dalam perawatan supaya dapat
meningkatkan produktivitas produksi dan mengurangi biaya perawatan.
PENDAHULUAN
mati secara tiba – tiba. untuk itu tidak bisa dipungkiri perlunya suatu perencanaan
kegiatan perawatan bagi masing – masing mesin produksi untuk memaksimalkan
sumber daya yang ada, sehingga diperlukan analisis untuk menetukan waktu
kegiatan perawatan prefentif untuk memaksimalkan kondisi mesin sesuai
keandalanya.
Keandalan merupakan probabilitas bahwa sebuah unit akan memberikan
kemampuan yang memuaskan untuk suatu tujuan tertentu dalam periode waktu
tertentu. Penerapan keandalan bermanfaat untuk memprediksi kapan suatu
spearpart pada suatu mesin akan mengalami kerusakan, sehingga dapat
ditentukan kapan harus dilakukan perawatan prefentif atau pergantian spearpart.
Dengan diterapkan perawatan prefentif maka dapat menghindari kerusakan mesin
yang terjadi secara tiba-tiba. Dengan melihat kenyataan pentingnya kegiatan
perawatan, penelitian ini mencoba untuk mengemukakan analisis penentuan
waktu kegiatan perawatan preventif yang tepat bagi masing – masing mesin
produksi sesuai keandalannya. Studi kasus dilakukan pada PT.Panca Aditya
Sejahtera.
Rumusan Masalah
Perencanaan perawatan yang akan dilakukan dapat didasari oleh keandalan dari
mesin tersebut, dimana keandalan ( realiability ) didefinisikan sebagai peluang
atau probability suatu unit atau sistem berfungsi normal jika digunakan menurut
operasi tertentu untuk suatu periode waktu tertentu . Berdasar uraian diatas maka
timbul suatu pertanyaan “Apakah kegiatan yang dilakukan selama ini telah
memenuhi keandalan yang dibutuhkan dari mesin tersebut? “ dan “ apakah
perawatan yang dilakukan selama ini sudah optimal?
Batasan Masalah
Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini dapat memberikan alternatif dalam menentukan waktu
pelaksanaan kegiatan perawatan preventif yang tepat bagi mesin produksi
glasstube lampu 2U.
53
http://univ45sby.ac.id/ejournal/index.php/industri/index ISSN 1412 – 2146 (Cetak)
Vol. 25 No.1, Hal. 52- 75 (2022) ISSN 2721 – 5431 (Online)
TINJAUAN PUSTAKA
Proses Produksi
PT. Panca Aditya Sejahtera bergerak dalam proses produksi lampu, dari material
glasstube sebagai bahan baku menjadi lampu 2U. Terdapat delapan proses mesin
produksi yaitu :
Proses penekukan kaca hasil yang telah dipotong dari mesin potong kaca menjadi
U.
54
http://univ45sby.ac.id/ejournal/index.php/industri/index ISSN 1412 – 2146 (Cetak)
Vol. 25 No.1, Hal. 52- 75 (2022) ISSN 2721 – 5431 (Online)
C. Mesin Couting
D. Mesin Oven
Proses pengovenan untuk memperkuat warna putih pada glasstube, dan supaya
tidak terjadi kerontokan coating pada proses berikutnya.
55
http://univ45sby.ac.id/ejournal/index.php/industri/index ISSN 1412 – 2146 (Cetak)
Vol. 25 No.1, Hal. 52- 75 (2022) ISSN 2721 – 5431 (Online)
F. Mesin Las 2U
G. Mesin Vacum
Proses penyedotan udara yang yang ada pada glasstube, kemudian pengisian
argon.
56
http://univ45sby.ac.id/ejournal/index.php/industri/index ISSN 1412 – 2146 (Cetak)
Vol. 25 No.1, Hal. 52- 75 (2022) ISSN 2721 – 5431 (Online)
Pada dasarnya terdapat dua prinsip utama dalam sistem perawatan yaitu :
1. Menekan ( memperpendek ) periode kerusakan ( break down period )
sampai batas minimum dengan mempertimbangkan aspek ekonomis .
2. Menghindari kerusakan ( break down ) tidak terencana , kerusakan tiba –
tiba .
Dalam sistem perawatan terdapat dua kegiatan pokok yang berkaitan dengan
tindakan perawatan, yaitu :
57
http://univ45sby.ac.id/ejournal/index.php/industri/index ISSN 1412 – 2146 (Cetak)
Vol. 25 No.1, Hal. 52- 75 (2022) ISSN 2721 – 5431 (Online)
58
http://univ45sby.ac.id/ejournal/index.php/industri/index ISSN 1412 – 2146 (Cetak)
Vol. 25 No.1, Hal. 52- 75 (2022) ISSN 2721 – 5431 (Online)
Tujuan Perawatan
Secara umum perawatan m,empunyai tujuan – tujuan yang menurut A.S Corder
adalah untuk :
1. Memungkinkan tercapainya mutu produksi dan kepuasan pelanggan melalui
penyesuaian , pelayanan dan pengoperasian peralatan secara tepat .
2. Memaksimalkan umur kegunaan dari sistem .
3. Menjaga agar sistem aman dan mencegah berkembangnya gangguan
keamanan
4. Meminimalkan biaya produksi total yang secara langsung dapat
dihubungkan dengan service dan perbaikan
5. Memaksimalkan produksi dari sumber – sumber sistem yang ada .
6. Meminimalkan frekuensi dan kuatnya gangguan terhadap proses operasi.
7. Menyiapkan personel , fasilitas dan metodenya .
8. Agar mampu mengerjakan tugas –tugas perawatan .
Keandalan dalam pengertian yang luas dapat dikatakan sebagai ukuran prestasi.
Atau dengan kata lain “ suatu tingkat penilaian keberhasilan dari suatu objek
yang seperti peralatan , mesin produksi , kendaraan , komputer , dan lain – lain “
. Konsep keandalan sebenarnya muncul akibat perkembangan teknologi modern
,pada awalnya ilmuwan mendapat pengalaman berharga pada saat perang dunia
kedua berlangsung . Dimana pada masa perang tersebut metode keandalan
digunakan untuk perawatan mesin khususnya peralatan perang yang dipakai
Sedangkan menurut Vincent Gaspersz , Keandalan didefinisikan sebagai peluang
(Probability). suatu unit atau sistem berfungsi normal jika digunakan menurut
kondisi operasi tertentu untuk periode waktu tertentu . ( Vincent Gaspers , 97 ,
Hal ; 517 ). Reliability juga merupakan probabilitas suatu alat melakukan
fungsinya dengan cukup memadai pada periode waktu yang diharapkan dibawah
kondisi operasi yang telah ditentukan .
f (t ) dt
0
59
http://univ45sby.ac.id/ejournal/index.php/industri/index ISSN 1412 – 2146 (Cetak)
Vol. 25 No.1, Hal. 52- 75 (2022) ISSN 2721 – 5431 (Online)
Totalwaktu operasi
MTBM =
FrekuensiP emeliharaa n
1 (xMTBM )
fpt =
MTBM
Dimana :
= laju kerusakan
fpt = laju perawatan preventif
MTBF
Ai =
MTBFMct
Dimana :
MTBF = Mean Time Between Failure
Mct = Mean Time Corective Maintenance Time
MTBM
Aa =
MTBM M
Dimana :
MTBM = Mean Time Between Maintenance
3) Operasional Availability ( Ao )
Probabilitas suatu sistem atau peralatan dalam keadaan sebenarnya
(actual) akan beroperasi secara memuaskan .
Operasional availability dinyatakan dalam :
MTBM
Ao =
MTBM MDT
Dimana :
MDT = Mean Maintenance Dwon Time
61
http://univ45sby.ac.id/ejournal/index.php/industri/index ISSN 1412 – 2146 (Cetak)
Vol. 25 No.1, Hal. 52- 75 (2022) ISSN 2721 – 5431 (Online)
METODOLOGI PENELITIAN
MULAI
UBAH
KESIMPULAN
SELESAI
Pengumpulan Data
Data Jumlah Jam Kerja Mesin
Jumlah mesin glasstube di PT. Panca Aditya Sejahtera adalah 40 yang
menghasilkan 6.500. 000 yard / tahun.
Data waktu jumlah jam kerja efektif mesin glasstube selama bulan januari 2018 –
juni 2018 sebagai berikut.
Jumlah 3174,75
63
http://univ45sby.ac.id/ejournal/index.php/industri/index ISSN 1412 – 2146 (Cetak)
Vol. 25 No.1, Hal. 52- 75 (2022) ISSN 2721 – 5431 (Online)
A 177,45 66 10,99
B 46,25 38 6,3
C 12,25 28 4,66
235,95
=
132
= 1,7875 jam
Perawatan 0,25
144 24
Mingguan
64
http://univ45sby.ac.id/ejournal/index.php/industri/index ISSN 1412 – 2146 (Cetak)
Vol. 25 No.1, Hal. 52- 75 (2022) ISSN 2721 – 5431 (Online)
144
= = 6 jam
24
1
MTBF =
1
MTBF = 50 jam
0,02
2 . MTBF untuk jenis kerusakan B
1
MTBF = 100 jam
0,011
3 . MTBF untuk jenis kerusakan C
1
MTBF = 125 jam
0,008
F ( t ) = 1 – e- t
F (t = 8 ) = 1- e – 0,02 x 8
65
http://univ45sby.ac.id/ejournal/index.php/industri/index ISSN 1412 – 2146 (Cetak)
Vol. 25 No.1, Hal. 52- 75 (2022) ISSN 2721 – 5431 (Online)
= 1- 0, 852
= 0,148 = 14,8 %
F (t = 8) = 1- e – 0,011 x 8
= 1- 0,915
= 0,085 = 8,5 %
F (t = 8 ) = 1- e – -0,008 x 8
= 1- 0,938
= 0,062 = 6,2 %
Glasstube adalah : R (t ) = e - t
untuk t = 8
R (t) = e - t
- 0,02 x 8
= 2,71828
= 0,852 = 85,2 %
untuk t = 8
R (t) = e - t
66
http://univ45sby.ac.id/ejournal/index.php/industri/index ISSN 1412 – 2146 (Cetak)
Vol. 25 No.1, Hal. 52- 75 (2022) ISSN 2721 – 5431 (Online)
- 0,011x 8
= 2,71828
= 0,915 = 91,5 %
untuk t = 8
R (t) = e - t
- 0,008 x 8
= 2,71828
= 0,938 = 93,8 %
Mesin Glasstube.
adalah
Jenis Kerusakan A B C
67
http://univ45sby.ac.id/ejournal/index.php/industri/index ISSN 1412 – 2146 (Cetak)
Vol. 25 No.1, Hal. 52- 75 (2022) ISSN 2721 – 5431 (Online)
3174,75
MTBM = 35,27 jam
24 66
3174,75
MTBM = 51,2 jam
24 38
3174 ,75
MTBM = = 61,05 jam
24 28
1 ( MTBMx )
fpt
MTBM
1 (35,27 x0,02)
fpt 0,0085 perawatan / jam
35,27
1 (51,2 x0,011)
fpt 0,008 perawatan / jam
51,2
1 (61,05 0,008)
fpt 0,0083 perawatan / jam
61,05
68
http://univ45sby.ac.id/ejournal/index.php/industri/index ISSN 1412 – 2146 (Cetak)
Vol. 25 No.1, Hal. 52- 75 (2022) ISSN 2721 – 5431 (Online)
177 ,45
Mct = 2,68 Jam
66
46,25
Mct = 1,21 Jam
38
12,25
Mct = 0,43 Jam
28
(xMct ) ( fptxMpt)
M=
fpt
(xMct ) ( fptxMpt)
M =
fpt
0,1
= 3,5 jam
0,0285
(xMct ) ( fptxMpt)
M =
fpt
0,0631
= 3,26 jam
0,0193
(xMct ) ( fptxMpt)
M =
fpt
69
http://univ45sby.ac.id/ejournal/index.php/industri/index ISSN 1412 – 2146 (Cetak)
Vol. 25 No.1, Hal. 52- 75 (2022) ISSN 2721 – 5431 (Online)
0,052
= 3,19 jam
0,0163
MDT = M + ( LDT + ADT )
LDT = logistik dwon time
ADT = Administratif dwont time
= 3,72 Jam
3,3 6,55
Rata –rata LDT+ ADT = 0,1
38 24
70
http://univ45sby.ac.id/ejournal/index.php/industri/index ISSN 1412 – 2146 (Cetak)
Vol. 25 No.1, Hal. 52- 75 (2022) ISSN 2721 – 5431 (Online)
= 3,26 + 0,1
= 3,36 jam
MDT = M + ( LDT + ADT cm) + ( LDT + ADT pm )
= 3,19 + 0,09
= 3,28 jam
MTBM
Ao =
MTBM MDT
35,27
Ao = 0,908 90,8%
35,27 3,62
51,2
Ao = 0.938 93,8%
51,2 3,36
71
http://univ45sby.ac.id/ejournal/index.php/industri/index ISSN 1412 – 2146 (Cetak)
Vol. 25 No.1, Hal. 52- 75 (2022) ISSN 2721 – 5431 (Online)
61,05
Ao = 0,949 94,9%
61,05 3,28
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
[1] Heizer, Jay, Render, & Barry. (2010). Manajemen Opera si (Vol. 2). (9,
Ed.) Salemba Empat: Pearson.
[2] Helen, D., & Tampubolon, M. P. (2014). Manajemen Operasi dan Rantai
Pemasok (1 ed.). Mitra Wacana Media: Mitra Wacana Media.
[3] Schroeder, G, R., Stein, G., Meyer, S., Rungthusanatham, & M.Johnny.
(2011). Management maintenance Concepts And Case. Mc Graw Hill.
75