Anda di halaman 1dari 8

Abstract

Factory machinery is an important part of facilitating the production process. One of the factors that
influence the smoothness of the production process is the machine. If engine maintenance is passed, the
existence of the company in producing its products will be disrupted / hampered Maintenance is needed
to facilitate the production process. Maintenance activities have a close relationship with reliability. If
the reliability of the production machine is low, it requires a lot of maintenance with high costs. To
avoid high maintenance costs so that production stability is maintained, it is necessary to have an engine
maintenance system or production equipment that involves all divisions ranging from workers to costs
incurred for each existing machine. PT. Hutahaean is one of the companies engaged in processing
cassava into tapioca flour. Production capacity of PT. Hutahaean which is high causes frequent
problems with high engine breakdown and maintenance and maintenance that are still not optimal.
Keywords: machine, maintenance, process, reliability

Abstrak
Mesin pabrik merupakan bagian penting untuk memperlancar proses produksi. Salah satu faktor yang
mempengaruhi kelancaran proses produksi adalah mesin. Jika perawatan mesin dilewatkan , maka
eksistensi perusahaan dalam memproduksi produknya akan terganggu/ terhambat Maintenance sangat
dibutuhkan untuk memperlancar proses produksi. Kegiatan maintenance memiliki hubungan yang erat
dengan reliability. Jika keandalan (reliability) mesin produksi rendah maka membutuhkan
pemeliharaaan (maintenance) yang banyak dengan biaya tinggi. Untuk menghindari biaya pemeliharaan
yang tinggi sehingga kestabilan produksi terjaga, maka diperlukan adanya sistem pemeliharan mesin
atau peralatan produksi yang melibatkan semua divisi mulai dari pekerja hingga biaya yang dikeluarkan
untuk setiap mesin yang ada. PT. Hutahaean merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang
pengolahan ubi kayu menjadi tepung tapioka. Kapasitas produksi PT. Hutahaean yang tinggi
menyebabkan sering terjadi permasalahan breakdown mesin yang tinggi dan perawatan serta
pemeliharaan yang masih belum optimal.
Kata kunci : mesin, maintenance, keandalan

CHAPTER I

Module 04 –Maintenance and Reliability Management Halaman | 1


INTRODUCTION

A. LATAR BELAKANG

Mesin pabrik merupakan bagian penting untuk memperlancar proses produksi. Salah satu faktor
yang mempengaruhi kelancaran proses produksi adalah mesin. Jika perawatan mesin dilewatkan , maka
eksistensi perusahaan dalam memproduksi produknya akan terganggu/ terhambat. Terdapat beberapa
faktor yang harus diperhatikan agar produk tetap bisa bersaing di pasaran adalah menjaga kualitas
produk dan yang terpenting adalah produk diproduksi dengan cepat sehingga bisa sampai di tangan
konsumen segera dengan kualitas hasil produksi yang baik. Maintenance berhubungan erat dengan
keandalan (reability). Keandalan (reability) merupakan probabilitas suatu system untuk melaksanakan
tugasnya pada kondisi dan selang waktu tertentu. Terdiri atas Improving Individual Component yang
bertujuan untuk mengukur ketahanan dalam sistem pada setiap bagian atau komponen dengan menaksi
tahan uji. Jika keandalan (reliability) mesin produksi rendah maka diperlukan banyak pemeliharaan
dengan biaya yang cukup tinggi. Maka dari itu, sebuah pabrik harus selalu menjaga proses produksinya
dengan mesin-mesin yang selalu siap untuk digunakan dan pemeliharaan terhadap mesin yang baik.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

Terdapat beberapa tujuan dari pembelajaran Desain dan Spesifikasi Produk yaitu antara lain:
 Mahasiwa memahami ide konsep dari kehandalan suatu mesin dalam proses produksi.
 Mahasiswa mampu memahami perencanaan aktivitas pemeliharaan atau perawatan fasilitas
produksi supaya tetap dalam keadaan yang baik.
 memahami ide konseptual keandalan dalam sistem produksi dan memahami perencanaan kegiatan
pemeliharaan untuk menjaga fasilitas produksi sistem dalam performa yang baik.

C. RUMUSAN MASALAH
 Amati fasilitas operasi proses unit!
 Jelaskan informasi tentang karakteristik fasilitas sehubungan dengan itu kecenderungan gagal !
 Jelaskan tentang kejadian (seberapa sering, dapat dipredeiksi, dll) dari kegagalan
fasilitas/kerusakan mesin dan bagaimana pengaruhnya terhadap keseluruhan produksi sistem.
 Jelaskan informasi tentang kegiatan pemeliharaan di pabrik!

Module 04 –Maintenance and Reliability Management Halaman | 2


CHAPTER II
THEORITICAL BASICS

Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2001 : 700) dalam bukunya “Operations Management”
pemeliharaan adalah seluruh kegiatan yang didalamnya adalah untuk menjaga system peralatan agar
pekerjaan dapat seuai dengan pesanan. Terdapat tiga metode maintenance, yaitu:
1. Breakdown Maintenance
Perawatan kerusakan dapat diartikan sebagai kebijakan perawatan dengan mengoperasikan mesin
hingga rusak, kemudian diperbaiki/ diganti. Metode ini dikenal juga sebagai perawatan yang
didasarkan pada kerusakan (failure based maintenance).
2. Preventive Maintenance
Perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan- kerusakan yang tidak teduga.
Tujuannya diarahkan untuk memaksimalkan availability, dan meminimasikan ongkos peningkatan
reliability.
3. Total Productive Maintenance (TPM)
Perawatan yang dilakukan dengan menjalin kerjasama yang erat antara perawatan dan organisasi
produksi secara menyeluruh bertujuan untuk meningkatkan kualitas produksi, mengurangi waste,
mengurangi biaya produksi, meningkatkan kemampuan peralatan dan pengembangan dari
keseluruhan system perawatan pada perusahaan manufaktur.

Keandalan (reability) merupakan probabilitas suatu system untuk melaksanakan tugasnya pada
kondisi dan selang waktu tertentu. Terdiri atas Improving Individual Component yang bertujuan untuk
mengukur ketahanan dalam sistem pada setiap bagian atau komponen dengan menaksi tahan uji. Sebuah
sistem harus selalu dipelihara dan diaga reliabilitasnya agar mampu mencapai kinerja dan standar
kualitas yang diinginkan. Reliability adalah probabilitas bawa suatu mesin akan berfungsi dengan baik
pada waktu yang ditentukan. Berbentuk presentase (%).
Taktik untuk meningkatkan reliability:
1. Meningkatkan ketahanan kompomem-komponen individu
Kegagalan suatu sistem dapat disebabkan hanya dari kegagalan sebagian kecil komponen individu
saja. Karena itu, salah satu cara untuk menghindari masalah tersebut adalah dengan meningkatkan
ketahanan komponen-komponen individu yang ada di dalam sebuah sistem.
2. Menyediakan Redundancy
Untuk meningkatkan ketahanan suatu sistem diperlukan redundansi, yaitu “back-up” atas suatu
komponen dengan komponen lainnya. Redundansi diperlukan untuk memastikan jika salah satu
komponen rusak, sistem tetap dapat berfungsi dengan menggunakan komponen cadan

Module 04 –Maintenance and Reliability Management Halaman | 3


Institut Teknologi Del
Fakultas Teknologi Industri
Manajemen Rekayasa

CHAPTER III
DATA GATHERING AND FINDINGS
Pada praktikum ini, kami meneliti tentang mesin separator. Mesin separator merupakan mesin
yang memisahkan pati dengan pati dengan air dan ampas ubi yang masih terikut. Di Pabrik Tapioka
PT.Hutahaean ini terdapat dua unit mesin separator. Pada proses ini, tahap pertama yang dilakukan
adalah bubur pati yang berasal dari tangki penyimpanan akan disaring untuk menghindari terikutnya
partikel-partikel besar seperti kayu atau partkel besar lainnya. Kemudian pada tahap kedua dilakukan
penyaaringan lagi untuk menghindari terikutnya partikel-partikel kecil seperti pasir, dan lain-lain.
Selanjutnya, bubur pati yang sudah disaring tadi kemudian dialirkan melalui satu pipa yang
kemudian pipa tersebut terbagi menjadi dua dan masuk ke dalam kedua unit separator. Di dalam
separator, pati dipisahkan dengan air dan ampas ubi yang masih terikut. Larutan limbah yang sudah
terpisahkkan itu akan dialirkan melalui pipa ke Washing Section untuk digunakan lagi sebagai media
untuk membersihkan ubi. Sementara itu, pati yang dipisahkan keluar dari nozzle dibantu dengan
dorongan air bersih untuk melancarkan aliran pati yang keluar, mengurangi terjadinya penyumbatan
pada nozzle serta berfungsi pula untuk mendinginkan mesin sehingga mesin tidak terlalu panas. Maka
akan dihasilkan output berupa bubur tapioka dengan kadar air sebanyak 80%.

Penyaringan Tahap
Penyaringan Tahap Kedua
Pertama (Penyaringan Partikel
(Penyaringan Partikel Kecil)
Besar)

Unit Separator Output berupa bubur tapioka dengan kadar air 80%

Komponen utama yang terdapat dalam separator adalah nozzle dan piringan. Dalam setiap unit
separator terdapat 12 nozzle dan sekitar 100 piringan di dalamnya. Pada separator unit I terdiri dari 3
pieces nozzle berukuran 2,0 mm dan 9 pieces nozzle berukuran 2,2 mm. Pada separator II terdiri dari 12
pieces nozzle berukuran 2,2 mm.

Kelompok 7-Desain dan Spesifikasi Produk 4


Institut Teknologi Del
Fakultas Teknologi Industri
Manajemen Rekayasa

Kejadian kegagalan fasilitas yang paling sering terjadi adalah tersumbatnya nozzle yang ada di
dalam separator, biasanya ditandai dengan mengecilnya debit bubur tapioka yang keluar dari pipa
keluaran (output). Umumnya, yang menyebabkan nozzle tersumbat adalah pasir, kayu kecil yang tidak
tersaring dengan baik serta bisa juga disebabkan oleh pati yang menggumpal.
Kejadian kegagalan fasilitas yang lainnya adalah listrik padam. Sebenarnya, pabrik ini memiliki
genset sebagai alat bantu apabila terjadi pemadaman listrik. Namun akibat terjadinya kerusakan pada
genset, maka jika terjadi pemadaman listrik, seluruh proses yang ada di dalam pabrik harus dihentikan.
Penanganan yang dilakukan apabila terjadi penyumbatan pada nozzle adalah melakukan
pembersihan pada nozzle dengan membongkar mesin dan membersihkan nozzle nya tanpa harus
menggantinya. Maksimal waktu yang dibutuhkan untuk membersihkan nozzle adalah sebesar 20 menit.
Biasanya, akibat terjadinya penyumbatan tersebut, proses pemisahan tidak terjadi dengan baik, sehingga
air limbah yang dikeluarkan masih mengandung pati. Untuk menangani itu, dilakukan sirkulasi terhadap
air limbah tersebut dengan menutup aliran pipa ke arah washing, sementara debit air dari tangki
penyimpanan ke separator diperkecil. Hal tersebut dilakukan karena saat satu unit rusak, maka proses
difokuskan hanya pada mesin kedua. Maka dari itu, kegagalan fasilitas pada separator tidak
mempengaruhi hasil produksi, karena walaupun terjadi kegagalan tersebut, prose tetap saja berjalan.
Pemeliharaan mesin dilakukan dengan cara membersihkan mesin dan area sekitar mesin setiap
pagi, penggantian oli, serta pembersihan piringan yang terdapat dalam separator. Penggantian oli
dilakukan sekali dua minggu menggunakan Oli SAE 5W-40 yang memiliki tingkat kekentalan 40.
Mengapa harus menggunakan oli ini? Kode SAE menunjukkan kemampuan suatu oli dalam menjaga
stabilitas kekentalan terhadap pengaruh suhu mesin dan lingkungan baik itu dingin atau panas. Semakin
kecil angka SAE artinya oli semakin cair sehingga kemungkinan oli untuk membeku atau mengeras
pada suhu rendah semakin kecil. Di daerah pabrik, umumnya memiliki suhu yang panas kemudian
didukung juga oleh iklim Negara Indonesia yang merupakan iklim tropis. Sehingga dibutukan oli yang
benar-benar kental. Maka, digunakanlah Oli SAE 5W-40.
Sementara untuk pencucian piringan yang ada di dalam separator sendiri dilakukan sekali
sebulan. Biasanya dilakukan pembongkaran mesin, kemudian pencucian piringan dilakukan dengan
chemical pretreatment yaitu dengan menggunakan soda api.

Analisis Realibility
1. Ketahanan Komponen
Rs= R1 x R2 x R3 x R4 x R5 x R6 x R7 x R8 x R9
Keterangan : Rs = Realibility sistem R5 = Reliability ekstraktor
R1 = Reliability loading ram R6 = Reliability separator = 0.5
R2 = Realibility washing R7 = Reliability peeler
R3 = Realibility cutting R8 = Realibility drier
R4 = Realibility rasper R9 = Realibility sifter
Kelompok 7-Desain dan Spesifikasi Produk 5
Institut Teknologi Del
Fakultas Teknologi Industri
Manajemen Rekayasa

Ketahanan kompenen dapat menjadi tolah ukur pada realibility tapi tidak secara keseluruhan
bergantung pada ketahanan komponen karena masih ada redundansi yang sangan mempengaruhi
reliability, untuk menghitung realibility biasanya dipakai product failure (FR(%)) atau FR(N) dan
MTBF (mean time between failures)

𝑁𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑜𝑓 𝑓𝑎𝑖𝑙𝑢𝑟𝑒𝑠
FR(%) = 𝑁𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑜𝑓 𝑢𝑛𝑖𝑡𝑠 𝑡𝑒𝑠𝑡𝑒𝑑
𝑥 100%
𝑁𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑜𝑓 𝑓𝑎𝑖𝑙𝑢𝑟𝑒𝑠
FR(N) = 𝑁𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑜𝑓 𝑢𝑛𝑖𝑡−ℎ𝑜𝑢𝑟𝑠 𝑜𝑓 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑡𝑖𝑚𝑒
𝑥 100%
1
MTBF =
𝐹𝑅 (𝑁)

Namun, dalam hal ini, karena kelompok hanya meninjau satu mesin saja, maka tidak dapat
dilihat Reliability Sistemnya.

Analisis Redundansi
Biasanya menggunakan rumus:
R= a + (b x c)
Keterangan: a = probabilitas komponen pertama berfungsi
b = probabilitas komponen cadangan berfungsi
c = probabilitas dibutuhkannya komponen cadangan
Berikut hasil perhitungan redundansi pada mesin separator
Rseparator = 0.5 + (0.5 * 0.84) = 0.92

Kelompok 7-Desain dan Spesifikasi Produk 6


Institut Teknologi Del
Fakultas Teknologi Industri
Manajemen Rekayasa

CHAPTER IV
RESULT AND DISCUSSION.
A. Maintenenace
Kegagalan yang sering terjadi pada mesin separator adalah penyumbatan nozzle. Penanganan yang
dilakukan apabila terjadi penyumbatan pada nozzle adalah melakukan pembersihan pada nozzle dengan
membongkar mesin dan membersihkan nozzle nya tanpa harus menggantinya. Maksimal waktu yang
dibutuhkan untuk membersihkan nozzle adalah sebesar 20 menit.

Pemeliharaan mesin yang sering dilakukan adalah dengan cara membersihkan mesin dan area
sekitar mesin setiap pagi, penggantian oli, serta pembersihan piringan yang terdapat dalam separator.
Penggantian oli dilakukan sekali dua minggu menggunakan Oli SAE 5W-40 yang memiliki tingkat
kekentalan 40. Pemeliharaan berikutnya adalah dengan melakukan pencucian piringan yang ada di
dalam separator sendiri dilakukan sekali sebulan. Biasanya dilakukan pembongkaran mesin, kemudian
pencucian piringan dilakukan dengan chemical pretreatment yaitu dengan menggunakan soda api.

B. Realibility

Ketahanan komponen

Dari rumus yang sudah tertera di data penemuan maka akan didapat data sebagai berikut:

1. Keandalan separator (R6) = 0.5


2. Persentase kegagalan dari jumlah pengujian produk yang dilakukan (FR(%)) = 33,3 %
3. Jumlah kegagalan selama periode waktu tertentu (FR(N)) = 45 % / tahun
4. Waktu yang diharapkan antara waktu perbaikan dan waktu kegagalan selanjutnya dari suatu
komponen, mesin, proses, atau produk (MTBF) = 0.022 tahun.
5. Redundansi separator adalah sebesar 0.92

Kelompok 7-Desain dan Spesifikasi Produk 7


Institut Teknologi Del
Fakultas Teknologi Industri
Manajemen Rekayasa

CHAPTER V
CONCLUSION AND RECCOMENDATION

A. CONCLUSION
Setelah selesai melaksanakan praktikum module IV (empat) yang berjudul “maintenance and
realibility management”, maka hal yang perlu dibahas adalah mesin separator yang tidak pernah diganti
sama sekali oleh pihak pabrik PT.Hutahaean, sejak berdiri pada tahun 2010 atau kurang lebih 6 tahun
lalu, sementara mesin lainnya sudah mulai diganti. Namun demikian, proses maintenance sudah bisa
dibilang baik. Jadi, walaupun usia dari mesin tersebut sudah termasuk tua, mesin tetap dapat bekerja
dengan baik. Maka dari itu, dapat kita ketahui bahwa, maintenance atau perawatan terhadap mesin dapat
mempengaruhi proses berjalannya mesin. Semakin baik perawatan yang diberikan terhadap mesin,
semakin lancar proses yang dikerjakan mesin dan semakin tinggi pula tingkat ketahanan mesin.

B. RECCOMENDATION
Hal terpenting untuk diketahui untuk mempelajari maintenance atau perawatan mesin adalah,
hal-hal apa saja yang sering menjadi kendala dalam proses produksi oleh mesin tersebut dan tindakan-
tindakan apa saja yang perlu dilakukan untuk menangani kendala tersebut.

Kelompok 7-Desain dan Spesifikasi Produk 8

Anda mungkin juga menyukai