Anda di halaman 1dari 21

Penerapan SMK3(Sistim

Manajamen Keselamatan dan


Kesehatan Kerja) Di Indutri
Pertanian
Industri Pertanian
Oleh: Kelompok 3
TPM 2017

Anggota :
1. Jeremia Theodic Calebion Hutabarat
2. M. Asy’at Mustafidul Umam
3. Muhammad Fariz Naufal
4. Najib Fahmi Najmuddin Wm
5. Nanditya Baskara
6. Nugroho Putra Ariyanto
Pendahuluan

• Agroindustri (pengolahan hasil pertanian) merupakan bagian dari lima subsistem


agribisnis yang disepakati, yaitu subsistem penyediaan sarana produksi dan
peralatan. usaha tani, pengolahan hasil, pemasaran, sarana dan pembinaan.
Agroindustri dengan demikian mencakup Industri pengolahan Hasil Pertanian (IPHP),
Industri Peralatan Dan Mesin pertanian (IPMP) dan Industri JasaSektor Pertanian
(IJSP).
• Industri Pengolahan Hasil Pertanian (IPHP) dapat dibagi menjadi beberapa bagian
sebagai berikut :
• IPHP Tanaman Pangan, termasuk di dalamnya adalah bahan pangan kaya
karbohidrat, palawija dan tanaman hortikultura.
• IPHP Tanaman Perkebunan, meliputi tebu, kopi, teh, karet, kelapa, kelapa sawit,
tembakau, cengkeh, kakao, vanili, kayu manis dan lain-lain.
• IPHP Tanaman Hasil Hutan, mencakup produk kayu olahan dan non kayu seperti
damar, rotan, tengkawang dan hasil ikutan lainnya.
• IPHP Perikanan, meliputi pengolahan dan penyimpanan ikan dan hasil laut segar,
pengalengan dan pengolahan, serta hasil samping ikan dan laut.
• IPHP Peternakan, mencakup pengolahan daging segar, susu, kulit, dan hasil samping
lainnya.
Industri Peralatan dan Mesin Pertanian (IPMP) dibagi menjadi dua kegiatan sebagai
berikut :
• IPMP Budidaya Pertanian, yang mencakup alat dan mesin pengolahan lahan (cangkul,
bajak, traktor dan lain sebagainya).
• IPMP Pengolahan, yang meliputi alat dan mesin pengolahan berbagai komoditas
pertanian, misalnya mesin perontok gabah, mesin penggilingan padi, mesin
pengering dan lain sebagainya.
• Industri Jasa Sektor Pertanian (IJSP) dibagi menjadi tiga kegiatan sebagai berikut :
• IJSP Perdagangan, yang mencakup kegiatan pengangkutan, pengemasan serta
penyimpanan baik bahan baku maupun produk hasil industri pengolahan pertanian.
• IJSP Konsultasi, meliputi kegiatan perencanaan, pengelolaan, pengawasan mutu serta
evaluasi dan penilaian proyek.
• IJSP Komunikasi, menyangkut teknologi perangkat lunak yang melibatkan
penggunaan komputer serta alat komunikasi modern lainya.
Dengan pertanian sebagai pusatnya, agroindustri merupakan sebuah sektor ekonomi
yang meliputi semua perusahaan, agen dan institusi yang menyediakan segala
kebutuhan pertanian dan mengambil komoditas dari pertanian untuk diolah dan
didistribusikan kepada konsumen. Nilai strategis agroindustri terletak pada posisinya
sebagai jembatan yang menghubungkan antar sektor pertanian pada kegiatan hulu
dan sektor industri pada kegiatan hilir. Dengan pengembangan agroindustri secara
cepat dan baik dapat meningkatkan, jumlah tenaga kerja, pendapatan petani, volume
ekspor dan devisa, pangsa pasar domestik dan internasional, nilai tukar produk hasil
pertanian dan penyediaan bahan baku industri .
Profil Perusahaan

PT Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) mulai mengembangkan industri perkebunan di


Indonesia sejak lebih dari 30 tahun yang lalu. Berawal dari perkebunan ubi kayu,
kemudian mengembangkan tanaman karet, hingga pada tahun 1984, dimulailah
budidaya tanaman kelapa sawit di Provinsi Riau. Kini, Perseroan terus berkembang
dan saat ini menjadi salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit dengan tata
kelola terbaik dengan luas areal kelola mencapai 297.011 hektar yang tersebar di
Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
Dalam mengelola perkebunan kelapa sawit, sejak awal berdirinya, Perseroan telah
membangun kerjasama dengan masyarakat dalam bentuk kemitraan inti-plasma dan
IGA (Income Generating Activity) atau kegiatan peningkatan ekonomi masyarakat
baik melalui budidaya sawit maupun non sawit.Sampai dengan tahun 2016,
Perseroan telah bekerjasama dengan 51.709 petani kelapa sawit yang bergabung
dalam 2.396 kelompok tani.Kerjasama ini memastikan bahwa kehadiran perkebunan
kelapa sawit yang dikelola Perseroan juga memberikan manfaat yang besar bagi
masyarakat sekitar.
Kantor pusat jakarta

Jalan puloayang raya blok OR-1

Kawasan Industri pulogadung


Jakarta 13930, indonesia
Telp : (021) 461 6555
Fax : (021) 461 6685

E-mail : investor@astra-agro.co.id
Homepage : www.astra-agro.co.id
Visi dan Misi Perusahaan

· Visi

Menjadi perusahaan agribisnis yang paling produktif dan paling inovatif di dunia.

· Misi

Menjadi panutan dan berkontribusi pa.da pembangunan dan kesejahteraan bangsa.


Kebijakan K3 di perusahaan

Perseroan berupaya meminimalkan terjadinya tindakan yang tidak aman dan


meminimalkan kondisi yang tidak aman dalam rangka mencegah terjadinya
kecelakaan kerja. Inspeksi rutin dan perbaikan berkelanjutan dilakukan untuk
mempertahankan dan meningkatkan keselamatan kerja. Selain itu Perusahaan
berupaya agar ketentuan K3 dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua pihak dengan
melakukan upaya sebagai berikut:
a. Perusahaan melengkapi sarana dan prasarana keselamatan kerja sesuai dengan hasil
identifikasi bahaya dan penilaian risiko. Sarana prasarana keselamatan kerja tersebut
diantaranya:
• Alat Pelindung Diri untuk setiap personil yang disesuaikan dengan risiko di area
kerjanya. Karyawan memperoleh alat pelindung diri yang sesuai dengan risiko dan
bahaya di lingkungan kerja.
• Rambu-rambu peringatan bahaya dipasang di area strategis sesuai risiko yang
ditimbulkan dengan mengacu pada identifikasi bahaya.
• Alat Penanggulangan Darurat seperti pompa hidran, alat pemadam kebakaran, mobil
pemadam kebakaran dan mobil ambulans.
b. Perusahaan menyelenggarakan pelatihan untuk meningkatkan kesadaran para
karyawan akan kesehatan dan keselamatan kerja:
• Perusahaan secara teratur melakukan sosialisasi keselamatan kerja di seluruh
departemen sesuai bahaya dan risiko yang ada. Sosialisasi dilakukan dengan media
video keselamatan danapel keselamatan setiap apel pagi.
• Perusahaan juga melakukan in class training Keselamatan Kerja serta refreshment
training di setiap departemen.

• Pelatihan sertifikasi keselamatan kerja.


c. Untuk meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan keselamatan kerja, Perusahaan
melakukan inspeksi dan razia K3
secara rutin untuk mengurangi unsafe condition dan unsafe action. Inspeksi bertujuan
mendorong terjadinya perbaikan dan menghilangkan kondisi berbahaya di lingkungan
perusahaan, sedangkan razia bertujuan memperbaiki perilaku melalui pemberian
sanksi kepada karyawan yang melanggar peraturan keselamatan kerja.
Struktur organisasi
Daftar perencanaan aktivitas K3

Perusahaan berupaya meningkatkan kesehatan karyawan dengan

mempromosikan kebiasaan kerja yang baik dan memelihara atau meningkatkan


kualitas kesehatan di lingkungan kerja. Perusahaan menerapkan berbagai kebijakan
untuk mencegah timbulnya penyakit akibat bekerja sekaligus berupaya agar
karyawan dan keluarganya senantiasa sehat. Karyawan yang mengalami gangguan
kesehatan atau sakit mendapatkan pengobatan atau perawatan di rumah sakit
dengan biaya sepenuhnya ditanggung oleh Perusahaan.
Kegiatan promotif dan preventif yang dilaksanakan oleh Perusahaan dirancang sesuai
dengan hasil pemeriksaan kesehatan terhadap karyawan yang dilakukan secara periodik
untuk memantau kesehatan karyawan.
Program promotif dan preventif yang dilaksanakan
pada tahun 2015 adalah sebagai berikut:
• Penyuluhan kesehatan
Penyuluhan kesehatan di lokasi kerja dilaksanakan berdasarkan hasil identifikasi
kesehatan kerja, data kunjungan karyawan di Poliklinik dan hasil pemeriksaan
kesehatan.
• Program Kesehatan Ibu dan Anak, hal ini penting mengingat populasinya yang relatif
besar serta kondisi ibu dan anak yang rentan dengan penyakit.
Isu utama aktivitas K3 di Perusahaan

Perseroan melaksanakan program inspeksi K3 secara rutin untuk mencegah

Terjadinya kecelakaan kerja. Inspeksi K3 ini dilakukan di setiap bagian dan lokasi

kerja. Hasil inspeksi ini divisualisasikan dengan status unsafe faktor sistem bendera

emas, hijau, biru, merah& hitam sesuai dengan kinerja K3 yang ada di

masing-masing bagian. Kinerja K3 terbaik ditandai dengan bendera warna emas

sedangkan kinerja K3 yang belum memenuhi standar diberikan warna Hitam. Pada

tahun 2009 secara Keseluruhan program inspeksi K3 ini dapat menurunkan angka

kecelakaan 13 % dibandingkan tahun sebelumnya. Selama tahun 2009 telah terjadi

64 kecelakaan, menurun dari tahun sebelumnya sebanyak 74 kasus. Kasus

kecelakaan fatal pada tahun 2009 sebanyak 4 kasus, sedang pada tahun 2008

tercatat sebanyak 7 kasus.


Pelatihan & peningkatan kesadaran terhadap aspek K3 Upaya yang dilakukan untuk

mewujudkan K3 yang baik adalah dengan melibatkan seluruh karyawan untuk ikut

serta peduli dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerjanya masing -

masing dengan prinsip 3M (Mulai dari diri sendiri, Mulai dari yang kecil, Mulai dari

sekarang). Untuk mewujudkan kepedulian di seluruh karyawan maka dilakukan upaya

- upaya yaitu :

• Sosialisasi Program K3 di setiap departemen melalui Briefing pagi,

• Melakukan kampanye K3 dengan pemasangan poster dan rambu - rambu K3 di area -

area yang berpotensi timbulnya kecelakaan kerja,

• Memberikan pelatihan/training K3 kepada seluruh karyawan sesuai kebutuhan.


Laporan dokumentasi aktivitas K3

• Suasana apel pagi di perkebunan, para karyawan menerima pengarahan mengenai


target pekerjaan dan keselamatan kerja
• Briefing pencegahan kebakaran pada lahan menggunakan apar dan penggunaan APD
• Pengelolaan limbah Perseroan menerapkan prinsip produksi bersih dan dikenal
dengan istilah 6 R(Reduce, Reuse, Recycle, Recovery, Retrieve to energy)

Anda mungkin juga menyukai