Anda di halaman 1dari 39

K3 Pada Industri Informal “ Pabrik Tahu”

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang


Proses pembangunan di Indonesia memerlukan peran serta seluruh masyarakat,
baik pada bidang ekonomi, ataupun sosial politik. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia
tidak dapat dipisahkan dari berkembangnya berbagai sektor industri di Indonesia (Depkes
RI , 2003:2)
Sektor industri informal timbul akibat meluapnya angkatan kerja tetapi tidak
diimbangi oleh tersedianya lapangan kerja yang cukup. Jumlah angkatan kerja pada bulan
Februari 2010 mencapai 116 juta jiwa. dan jumlah angkatan kerja yang bekerja 107,41
juta jiwa. Pada Februari 2010 68,83 % angkatan kerja bekerja di sektor informal.
Klasifikasi pekerja informal adalah mereka yang berusaha sendiri, berusaha dibantu
buruh tidak tetap, pekerja bebas di pertanian, pekerja bebas di non pertanian, dan
pekerja tak dibayar (Nakertrans, 2010:1).
Ciri-ciri pekerja informal antara lain pola kegiatan sederhana, modal maupun
omzet kecil, biasanya memperkerjakan pekerja dari keluarga, kenalan, atau masyarakat
satu daerah, serta pada umumnya tidak tersentuh oleh peraturan pemerintah. Sehingga
kesehatan dan keselamatan kerja pada sektor informal belum mendapat perhatian besar
dari pemerintah, pemilik, maupun para pekerja. (Depkes RI, 2003:25).
Dalam Undang-undang nomer 13 tahun 2003 pasal 86 tentang ketenagakerjaan
disebutkan bahwa setiap pekerja atau buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas: keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan serta perlakuan
yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama. Untuk melindungi
keselamatan pekerja atau buruh guna mewujudkan produktifitas kerja yang optimal
diselenggarakan upaya kesehatan dan keselamatan kerja.
Kesehatan kerja bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup tenaga kerja melalui
berbagai upaya peningkatan kesehatan, pencegahan gangguan kesehatan atau penyakit
yang mungkin dialami oleh tenaga kerja akibat pekerjaan atau tempat kerja. Keselamatan
kerja merupakan ilmu dan penerapannya berkaitan dengan mesin, alat, bahan, dan proses
kerja guna menjamin keselamatan tenaga kerja dan seluruh aset produksi agar terhindar
dari kecelakaan kerja atau kerugian lainnya (A. M. Sugeng, dkk, 2003:8).

1.2  Ruang Lingkup


Ruang lingkup makalah ini adalah kesehatan dan keselamatan kerja pada sektor
Industri Informal “ Pabrik Pembuatan tahu”.
1.3 Permasalahan
Meluapnya angkatan kerja pada Industri Informal tetapi tidak diimbangi oleh
tersedianya lapangan kerja yang cukup. Jumlah angkatan kerja pada bulan Februari 2010
mencapai 116 juta jiwa. dan jumlah angkatan kerja yang bekerja 107,41 juta jiwa. Pada
Februari 2010 68,83 % angkatan kerja bekerja di sektor informal. Klasifikasi pekerja
informal adalah mereka yang berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak
tetap, pekerja bebas di pertanian, pekerja bebas di non pertanian, dan pekerja tak
dibayar (Nakertrans, 2010:1).
Hal Ini di ikuti oleh masih Kurangnya kesadaran akan kepentingan memakai APD
dan perhatian masyarakat ataupun pengusaha terhadap keselamatan para pekerja pada
Industri Informal, data hasil penelitian pada pabrik pembuat tahu di KSM Mandiri
Jomblang Kota Semarang pada tahun 2009 menunjukan sekitar dari 15 pekerja, pekerja
yang selalu memakai alat pelindung diri saat bekerja sebanyak 60%, pekerja yang kadang-
kadang memakai alat pelindung diri sebanyak 26,7%, dan pekerja yang tidak pernah
memakai alat pelindung diri sebanyak 13,3%. Jenis APD yang di gunakan adalah sepatu
boot sebanyak 80%, sarung tangan sebanyak 6,7%, dan pelindung telinga sebanyak 26,7%.
Sebanyak 80% pembuat tahu hanya memakai APD sepatu boot karena merasa nyaman dan
tidak takut terpeleset. Pembuat tahu tidak menggunakan APD sarung tangan, karena dalam
proses pembuatan tahu menggunakan air panas sehingga jika memakai sarung tangan akan
terasa lembab, dan sarung tangan muda sobek. Sedangkan pembuat tahu tidak
menggunakan APD telinga karena telinga merasa berdengung dan menganggu
kenyamanan.
BAB II
ANALISIS PEMBUATAN TAHU
Analisis
A.    Tinjauan Kegiatan Pembuatan Tahu yang terkait dengan healthy Safety
environment :
a.       Suhu yang digunakan untuk mengolah kedelai menjadi tahu (pembuatan kedelai menjadi
susu kedelai dan perebusan/pemasakan tahu) ± 400 ̊ C.
b.      Pembuangan limbah cair maupun limbah yang berasal selama pemprosesan pembuatan
tahu ke area pekerjaan yang mengakibatkan lantai menjadi licin.
c.       Pabrik tahu selama prosesnya menghasilkan suara kebisingan diatas 40 dB.
d.      Pekerja yang bekerja selama 10 jam non-stop.
e.       Pembakaran kayu bakar menghasilkan asap dan debu halus.
f.       Kurangnya kesadaran pekerja akan pentingnya pemakaian APD di tempat kerja
B.     Pemecahan Masalah :
a.       Suhu yang digunakan untuk mengolah kedelai menjadi tahu (pembuatan kedelai menjadi
susu kedelai dan perebusan/pemasakan tahu) ± 400 ̊ C.
- Pekerja menggunakan sarung tangan dan masker untuk mengurangi terjadinya kecelakaan
kerja / sterss kerja yang di akibatkan karena suhu ruangan yang tinggi
- Meningkatkan lagi kondisi saluram sirkulasi ruangan pengolahan kedelai.
b.      Lokasi pekerjaan yang licin
- Peningkatan limbah buangan hasil pengolahan kedelai.
- Pemakaian sepatu boot dengan alas karet dan bergerigi.
c.       Suara kebisingan diatas 40 dB
Kebisingan pada tingkat ini msh dalam batas wajar seperti yang terjadi pada rumah yang
gaduh. Kebisingan ini timbul dari mesin diesel penggiling kacang dan akan semakin
meningkat apabila terjadi pemadaman listri dari PLN, karena penambahan pemakaian
mesin diesel maka dari itu disarankan untuk menggunakan:
-  Earplug
-  Earmuff .
d.      Pekerja yang bekerja 10 Jam non-stop
Jenis Hazard yang seperti ini bisa ditangani dengan sistem admiistratif/ sistem pengaturan
jadwal kerja dari para pemilik usaha, untuk mengurangi tingkat kecelakaan kerja yang
terjadi akibat dari stress kerja yang di alami oleh pekerja.
e.       Pembakaran kayu bakar yang menghasilkan asap dan debu halus
- Pekerja mnggunakan masker dan pelindung mata untuk mengurangi dampak kesehatan pada
saluran pernafasan dan sistem penglihatan sebagai akibat dari asap hasil pembakaran kayu
dan debu halus yang ditimbulkannya.

f.       Kurangnya kesdaran pekerja terhadap pentingnya penggunaan APD


- Hal ni bisa ditangani dengan memberikan pendidikan tentang pentingnya penggunaan APD
di tempat kerja terhadap para pekerja.
g.      Penerapaan Budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Pabrik Tahu.
Budaya K3 yang ada di Indonesia adalah Budaya 5R. Budaya 5R adalah
cara/metode untuk mengukur /mengelola/mengorganisir tempat kerja menjadi tempat kerja
yang lebih baik secara berkelanjutan. Tujuan Budaya 5R adalah untuk meningkatkan
efisiensi dan kualitas tempat kerja.
5R : RèRingkas : Memilah dan memilih barang/bahan yang diperlukan atau tidak
diperlukan, barang yang sudah rusak/yang tidak, barang yang sering digunakan/yang tidak
dalam proses kegiatan pembuatan tahu.
RèRapi : Menata dan mengatur peralatan/ mesin tahu berdasarkan alur proses
pembuatan tahu, menata berdasarkan keseringan penggunaan peralatannya dan menata
peralatan/mesin pembuatan tahu supaya mudah ditemukan.
RèResik : Membersihkan tempat kerja sesudah kegiatan pembuatan tahu selesai,
menyediakan sarana dan prasarana kebersihan ditempat kerja, meminimalisir sumber
sumber sampah dan kotoran dan memperbaiki/memperbaharui tempat kerja yang usang
RèRawat : Mempertahankan 3 kondisi di atas dari waktu ke waktu
RèRajin : Mendisiplinkan diri untuk melakukan 4 hal diatas.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Sektor industri informal timbul akibat meluapnya angkatan kerja tetapi tidak
diimbangi oleh tersedianya lapangan kerja yang cukup. Sektor industry informal salah
satunya adalah “Pabrik Tahu” Walaupun pabrik tahu pola kegiatannya sederhana, modal
maupun omzet kecil, dan memperkerjakan pekerja dari keluarga, kenalan, atau masyarakat
satu daerah, serta pada umumnya tidak tersentuh oleh peraturan pemerintah tetapi
penerapan k3 di tempat kerja harus tetap dilakukan dari setiap tahap kegiatan pembuatan
tahu untuk meminimalisir kecelakaan kerja, untuk produktifitas kerja dan menjamin
sumber produksi.
Artikel Penerapan Sistem Manajemen K3 Di Dunia Industri

Contoh penerapan SMK3 di dunia Industri di perusahaan perusahaan CSI


Perusahaan-perusahaan CSI telah berkomitment penuh untuk meningkatkan kinerja keselamatan
kerja dalam perusahaan mereka dan telah mencapai peningkatan yang berarti.Semen adalah salah
satu substansi yang paling banyak digunakan di bumi, membuat semen merupakan proses enerji
dan intensif dalam sumber daya yang membawa akibat terhadap lingkungan lokal maupun global
serta akibat bagi keselamatan &kesehatan.

Penerapan sitem manajemen k3


Persyaratan umum Sistem Manajemen K3
Ruang lingkup yang tepat dari Sistem Manajemen K3 bervariasi tergantung pada perusahaan,
negara dan faktor lokal lainnya tetapi secara umum mensyaratkan :
     - Adanya suatu kebijakan K3
     - Struktur organisasi untuk menerapkam kebijakan di atas
     - Program implementasi
     - Metode untuk mengevaluasi keberhasilan penerapan dan adanya umpan balik
     - Rencana tindakan perbaikan untuk peningkatan secara berkesinambungan.
Dokumen ILO –OHS 2001 menentukan elemen-elemen ini secara detail. Tergantung pada tiap
Perusahaan untuk mengadaptasinya dalam tujuan K3 korporasi yang lebih
khusus.
Contoh Sistem Manajemen K3 yang digunakan di beberapa Perusahaan CSI
Sebagai contoh kebijakan K3 secara umum, terlampir yang dipergunakan oleh perusahaan CSI.
Kebijakan K3 secara berkelompok mensyaratkan semua Manajer setempat untuk :
     - Mematuhi semua peraturan K3
     - Menyediakan tempat kerja yang sehat dan aman bagi semua pekerja ( baik
       pekerja langsung maupun tidak langsung)
     - Secara terus menerus meningkatkan praktek K3 industri yang terbaik
Kebijakan K3 group juga mensyaratkan semua pekerja ( baik langsung maupun tidak
langsung) untuk :
     - bekerja dengan cara yang aman & sehat sebagaimana disyaratkan oleh hukum
       dan diperintahkan oleh Manajemen.
Contoh lain dari kebijakan K3 yang digunakan oleh perusahaan CSI :
Perusahaan menempatkan nilai tertinggi pada jaminan keselamatan & kesehatan bagi karyawan,
sub-kontraktor , pihak ketiga, dan pengunjung kami. Sekalipun kinerja kami dibandingkan dengan
Perusahaan yang terbaik dalam industri yang sama seperti misalnya industri pertambangan dan
industri berat memperlihatkan bahwa kami belum melaksanakan K3 sebaik yang telah mereka
terapkan, kami harus tetap meningkatkannya secara signifikan. Tujuan kami adalah untuk
mencapai nihil kecelakaan yang menyebabkan kematian atau cacat permanen dan untuk secara
substansial mengurangi kecelakaan yang menyebabkan kehilangan jam kerja (losttime injury).
Beberapa elemen sistem Manajemen K3 yang digunakan oleh perusahaan CSI lainnya
digambarkan sbb :
Kebijakan Kesehatan & Keselamatan :
Prinsip-prinsip Panduan :
Semua orang yang bekerja di lokasi mempunyai hak untuk mendapatkan lingkungan/kondisi kerja
yang aman dan sehat dan mempunyai kewajiban untuk memberikan kontribusi pada kondisi
tersebut dengan berperilaku yang bertanggung jawab. Kami melihat K3 sebagai nilai bisnis utama
yang diintregasikan pada seluruh kinerja bisnis. Setiap cidera atau kasus sakit akibat hubungan
kerja, dapat dihindari dengan sistem kerja , peralatan , substansi, training dan supervisi yang tepat.
Manajemen K3 yang efektif mencakup penilaian resiko dari desain lokasi sejak awal - tahap
konstruksi, komisioning dan perencanaan secara keseluruhan dari suatu organisasi dan
pemeliharaannya. Semua kegiatan operasinal kami harus secara
kontinyu meningkatkan kinerja K3.
Peran dan tanggung jawab utama
Setiap Manager di semua jenjang, menjamin kesehatan dan keselamatan untuk orang orang yang
ada di tempat kerja di bawah tanggung jawabnya. Manager harus menerapkan kebijakan dan sistem
dalam area kontrol dan pengaruhnya Group Executive/Vice President SDM dari Perusahaan
bertanggung jawab untuk mengkoordinasi dan mengevaluasi kembali secara keseluruhan kebijakan
K3,memberikan rekomendasikan mengenai hal tersebut kepada Komite Eksekutif.
Semua karyawan memiliki tanggung jawab untuk kesehatan & keselamatan mereka sendiri dan
teman lainnya yang berada dalam lingkup/terpengaruh oleh tindakan
mereka.
Proses dan Alat Utama pada tingkat Korporasi
Divisi memiliki suatu sistem Manajemen K3 untuk memastikan adanya peningkatan kinerja secara
berkesinambungan. Hal ini didasarkan pada kebijakan K3 yang merefleksikan kebijakan korporasi
dalam hal prinsip-prinsipnya, kerangka kerja, tanggung jawab, koordinasi dan pengawasan,
kewajiban ini juga mencakup Unit baru yang bergabung dengan Perusahaan. Sumber daya tertentu
seperti manusia, keuangan di dedikasikan dan di identifikasikan guna mencapai target.
Analisa Resiko
Proses manajemen dipastikan tersedia untuk menjamin resiko telah di identifikasikansecara baik,
terkontrol dalam organisasi, dll.
Audit & Inspeksi Keselamatan
Audit & Inspeksidilaporkan dan digunakan untuk tindakan korektif dan preventif, yang dikelola
dengan cara yang sama seperti yang dilakukan saat analisa suatu cidera. Inspeksi dan audit ini
dilakukan oleh Manajemen tingkat lini yang dilatih untuk tujuan tersebut, mencakup juga tingkat
Management Atas.
Instruksi, peraturan dan prosedur
Instruksi, peraturan dan prosedur dibuat sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara aman, tanpa
resiko pada kesehatan, dan sesuai dengan penilaian resiko, akan bersifat :
     - Tertulis      - Diketahui dan dimengerti oleh semua
     - Selalu disesuaikan / diperbaharui pihak yang terlibat
     - Sesuai dengan peraturan hokum/regulasi      - Ditindaklanjuti dan dihargai
     - Realistik
Pelatihan & Komunikasi
Pelatihan
Rencana dan program yang sesuai harus dibuat untuk menjamin semua personilmemiliki
kompetensi dalam bidang K3, ini mencakup tersedianya pelatihan dan perlunya pengalaman yang
sesuai.
Pelatihan Keselamatan meliputi :
    - Pelatihan perilaku selamat dan mengapa K3 merupakan hal yang penting
    - Pelatihan Manajemen K3
    - Pelatihan penilaian resiko
    - Pelatihan mengenai prosedur dan metode
    - Pelatihan penggunaan peralatan kerja
    - Pelatihan guna mendapatkan otorisasi dan lisensi
Ini menyangkut semua personil seperti :
    - karyawan baru dan karyawan tidak tetap
    - staff yang telah ada (penempatan kembali, promosi, transfer, mutasi)
    - Manajemen ( audit, investigasi, tindakan pencegahan, rapat untuk memfasilitasi, dll)
    - kontraktor sesuai keperluan
Semua pelatihan keselamatan terdata, khususnya pada file pribadi secara rutin harus dikaji ulang.
Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu faktor penting dari program keselamatan, harus mencakup informasi
mengenai program keselamatan khusus setiap lokasi, umpan balik dalam hal kinerja dan tindakan
yang diambil, mempelajari hal penting guna mencegah kecelakaan.
Pimpinan di seluruh dunia telah menyadari bahwa sistem keselamatan yang dikelola dengan baik
akan memberikan strategi operasional untuk meningkatkan manajemen secara keseluruhan. Pada
tahun-tahun terakhir organisasi-organisasi utama secara signifikan telah menemukan bahwa
aplikasi dan tehnik manajemen keselamatan bukan hanya mengurangi cidera dan penyakit namun
juga terjadi peningkatan yang dapat terukur dalam hal efisiensi, kualitas dan
produktifitas. Sebagaimana dijanjikan dalam Agenda tindakan, TF3 saat ini telah membuat draft
study kompilasi mengenai praktek-praktek yang baik/percontohan dalam bidang K3 di industri
semen. Dokumen ini menggariskan bagaimana Manajemen K3 dapat dan seharusnya dicapai tanpa
menjadi beban berlebihan, dokumen ini memberikan panduan praktis mengenai praktek yang baik
dari prosedur keselamatan dalam industri semen berdasarkan pengalaman yang ada dan berfokus
pada kejadian fatal yang dilaporkan serta hasil investigasi dari penyebab kecelakaan. Secara
bersamaan dokumen ini juga memberikan panduan kesehatan karyawan, berfokus pada masalah
kesehatan yang paling umum dan yang secara khusus berhubungan dengan penggunaan dari bahan
bakar pengganti (AFR). Banyak perusahaan yang tergabung dalam CSI telah
mengimplementasikan panduan ini; walaupun telah diketahui sebagai suatu kebutuhan, hal ini
penting untuk disebarluaskan pada industri dengan skala yang lebih luas dan stakeholders eksternal
PROSES KESELAMATAN KERJA PADA PABRIK MANUFACTURE

A. PENDAHULUAN

         Setiap perusahaan didirikan untuk mencapai tujuan tertentu yang akan


dicapai. Untuk mencapai tujuan tertentu perusahaan memerlukan adanya bantuan sumber
daya manusia atau yang lebih dikenal dengan karyawan. Keberhasilan perusahaan dilihat
dari kontribusi yang telah dilakukan oleh sumber dayaa manusia untuk perusahaan.
Sumber daya manusia yang telah memberikan banyak kontribusi terhadap kemajuan
perusahaan juga harus memdapatkan kesejahteraan yang layak dalam segi financial dan
keselamatan kerja di lingkungan tempat kerjanya. Kebutuhan karyawan dalam
melaksanakan pekerjaan perlu mendapat perlindungan dengan adanya lingkungan tempat
kerjanya yang aman, nyaman dan tentram karena akan menimbulkan keinginan untuk
bekerja dengan baik. Semakin tersedianya fasilitas keselamatan kerja, semakin sedikit
kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja.

Keselamatankerjaadalahmembuat kondisis kerja yang aman dengan dilengkapi


alat-alat pengaman, penerangan yang baik, menjaga lantai dan tangga dari air, minyak,
nyamuk, dan memelihara fasilitas air yang baik (Agus, 1989). Tujuan dari keselamatan
kerja adalah, (a) setiap pegawai dapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja, (b) agar
setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya, (c) agar semua hasil
produksi dijaga keamanannya, (d) agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan
gizi karyawan, (e) agar meningkat kegairahan, keserasian kerja, dan partisipassi kerja, dan
(g) agar pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja (Suma’mur,
1993).Keselamatan kerja memiliki sifat sebagai berikut :

a. Sasarannya adalah lingkungan kerja.

b. Bersifat teknik.

B. TUJUAN

Tujuan umum dari K3 adalah menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif. Tujuan
K3 dapat dirinci sebagai berikut (Rachman, 1990):

1. Agar tenaga kerja dan setiap orang berada di tempat kerja selalu dalam keadaan sehat
dan selamat.

2. Agar sumber-sumber produksi dapat berjalan secara lancer tanpa adanya hambatan.

C. KESELAMATAN KERJA PADA PABRIK MANUFACTURE

Bagi perusahaan manufaktur, kecelakaan kerja dapat menyebabkan kerugian secara


langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, perusahaan manufaktur harus
mengganti kerusakan yang ada dan juga memberikan biaya pengobatan serta perawatan.
Sementara secara tidak langsung, perusahaan manufaktur akan mengalami
ketidakproduktifan.
Mengapa? Karyawan yang mengalami kecelakaan kerja tentunya tidak dapat
berkontribusi pada perusahaan. Lebih jauh lagi, terkadang kecelakaan kerja mengakibatkan
lini produksi terhenti karena kerusakan alat, mesin, atau bahkan pabrik itu sendiri. Belum
lagi, perusahaan juga harus melakukan pelatihan-pelatihan bagi pengganti orang yang
mengalami kecelakaan kerja. Bagi industri manufaktur yang menerapkan spesialisasi, hal
ini makin terasa lagi. Karena satu proses terhenti, akan mengakibatkan proses lain tidak
bisa berjalan. Hal ini berarti makin banyak ketidak produktifan.Lalu bagaimana untuk
mengendalikan risiko kecelakaan & keselamatankerja? Penerapan Sistem Manajemen
Kesehatan & Kerselamatan Kerja (K3) adalah solusi yang tidak bisa ditawar lagi bagi
perusahaan manufaktur. Acuan yang telah terbukti efektif di dunia untuk Sistem
Manajemen K3 adalah OHSAS 18001.

OHSAS 18001:2007 adalah suatu standar internasional untuk Sistem Manajemen


Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Diterbitkan tahun 2007, menggantikan OHSAS
18001:1999, dan dimaksudkan untuk mengelola aspek kesehatan dan keselamatan kerja
(K3) daripada keamanan produk.OHSAS 18001 menyediakan kerangka bagi efektifitas
manajemen K3 termasuk kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan yang
diterapkan pada aktifitasaktifitas anda dan mengenali adanya bahaya-bahaya yang
timbul.Standar tersebut dapat diterapkan pada setiap organisasi yang berkemauan untuk
menghapuskan atau meminimalkan resiko bagi para karyawan dan pemegang kepentingan
lainnya yang berhubungan langsung dengan resiko K3 menyertai aktifitas-aktifitas yang
ada.

Banyak organisasi memiliki elemen-elemen yang dipersyaratkan oleh OHSAS


18001 tersedia di tempat penggunaan yang dapat saling melengkapi untuk membuat lebih
baik sistem manajemen terpadu sesuai dengan persyaratan standar ini.Organisasi yang
mengimplementasikan OHSAS 18001 memiliki struktur manajemen yang terorganisir
dengan wewenang dan tanggung-jawab yang tegas, sasaran perbaikan yang jelas, hasil
pencapaian yang dapat diukur dan pendekatan yang terstruktur untuk penilaian resiko.
Demikian pula, pengawasan terhadap kegagalan manajemen, pelaksanaan audit kinerja dan
melakukan tinjauan ulang kebijakan dan sasaran K3. Dalam hal ini
konsultan OHSAS 18001, menyadari bahwa OHSAS 18001 fokus pada permasalahan
”resiko”. Oleh karena itu,

proses implementasi OHSAS 18001 pada industri manufaktur harus menggunakan
pendekatan yang menitik beratan pada proses-proses industri manufaktur yang memiliki
risiko terjadinya keselamatan kerja. Berikut ini adalah sekilas langkah
penerapan OHSAS 18001 pada industri manufaktur.

Langkah awal implementasi OHSAS 18001 dimulai dengan intrepretasi


klausal pada proses kerja perusahaan. Pertanyaan yang harus dijawab oleh konsultan serta
perusahaan adalah proses-proses apa saja yang memiliki risiko? Apa saja risiko yang
mungkin terjadi? Bagaimana mengukur & mengklasifiksikannya? Bagaimana
mengendalikannya? Fasilitas apa saja yang dibutuhkan? Keahlian apa saja yang harus
dimiliki oleh SDMnya? Bagaimana bila terjadi bencana secara tiba-tiba? Apabila
pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dijawab secara tepat, kita akan mampu menyusun
sistem yang sesuai dengan karakteristik proses & risiko yang ada pada perusahaan.

Setelah intrepretasi standar, langkah selanjutnya adalah penyusunan sistem &


dokumen OHSAS 18001. Beberapa prosedur khas OHSAS yang harus dibuat antara lain
prosedur tanggap darurat, prosedur identifikasi bahaya & evaluasi, ataupun prosedur
pengendalian operasional. Sementara untuk prosedur sistem pada dasarnya, hampir sama
dengan ISO 9001.Setelah penyusunan sistem & dokumen, langkah selanjutnya adalah
mengimplementasikan sistem tersebut. Akan tetapi, yang harus diperhatikan
dalam implementasi OHSAS 18001 di industri manufaktur, ada beberapa perlengkapan K3
yang juga harus disiapkan seperti APD di proses produksi, penerimaan raw material,
maupun gudang, tabung pemadam kebakaran di beberapa tempat yang critical, serta alat-
alat komunikasi yang mengindikasikan risiko. Agar proses implementasi berjalan dengan
efektif, Konsultan OHSAS kami menyarankan perusahaan memiliki Tim K3 yang
berfungsi memantau pelaksanaan & kondisi K3 di perusahaan tersebut. Selain itu, dalam
proses implementasi, perusahaan juga perlu mengkomunikasikan aturan-aturan K3 tidak
hanya kepada karyawannya, tetapi juga kepada para supliernya.

Implementasi OHSAS tanpa dukungan komitmen penuh dari top manajemen tidak


akan berhasil. Dengan mengimplementasi sesuai saran konsultan OHSAS kami, serta
dukungan penuh dari top manajemen perusahaan, maka langkah terakhir sebelum
sertifikasi adalah menilai kesiapan serta efektivitas implementasi tersebut. Hal ini dapat
dilihat dengan pendekatan audit internal. Hasil audit dibahas dalam rapat tinjauan
manajemen guna dapat diambil langkah-langkah perbaikkan. Apabila seluruh proses telah
dijalankan, maka perusahaan dapat melanjutkan ke tahap sertifikasi oleh badan sertifikasi
independen untuk memperoleh sertifikat pengakuan implementasi OHSAS 18001. Dengan
telah diperolehnya sertifikasi OHSAS 18001, maka industri manufaktur tersebut baru
memasuki tahap awal (tahap taat azas/ compliance) pemenuhan manajemen K3.
Hasil implementasi tersebut perlu dilakukan evaluasi guna dapat senantiasa meningkatkan
perbaikan terhadap sistem manajemen K3 yang telah diterapkan perusahaan.

D. KESIMPULAN

Peranana K3 sangat penting untuk dunia industri, karena dengan adanya K3 yang
diterapkan di perusahaan khususnya perusahaan maufacture akan membantu dan
mempermudah para pekerja melakukan pekerjaannya. Dibantu dengan manajemen tentang
pentingnya penerapan K3 dan pelaksanaan dilapangan akan makin mempermudah proses
K3.

Pabrik manufacture yang saat ini mengalami perkembangan pesat mengharuskan


pabrik tersebut menerapkan K3. Manajemen yang sudah bagus, sistem audit yang selalu
dilaksanakan terus menerus pada manajemen K3 di pabrik, tentu berpengaruh pada
kenyaman dan keamanan pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya. Selain manajemen
K3 dan audit pada manajemen K3, ada faktor pendukung keberhasilan dari
diberlakukannya K3, yaitu APD (Alat Pelindung Diri) yang lengkap di lapangan. Jika
membahas mengenai pabrik manufacture, APD yang dibutuhkan untuk mendukung K3
adalah :

1.    Topi sebagai pelindung kepala


2.   Kaca Mata  sebagai pelindung mata dari partikel-partikel kecil yang membahayakan
mata.
3.    Masker sebagai pelindung pernafasan.
4.    Pakaian Pelindung untuk melindungi tubuh dari suhu panas.
5.    Sepatu pelindung untuk melindungi kaki.
6.  Sarung tangan untuk melindungi tangan dari suhu panas dan benda yang bisa
membahayakan.

Selain APD yang harus siap sedia, ada beberapa hal yang harus ada di lapangan, seperti :
1.   Rambu-rambu larangan akan bahaya yang mengintai (tegangan listik yang tinggi, rambu
pengingat untuk selalu menggunakan APD, rambu pengingat resiko yang akan dirasakan,
rambu pengingat bahaya, rambu tentang alat pekerja yang membahayakan).
2.   Ketersediaan alat P3K yang lengkap dan klinik di pabrik untuk mengantisipasi jika ada hal
berbahaya.
3.   Penyediaan mobil tanggap jika ada pekerja yang haus dilarikan kerumaha sakit dengan
segera.

Pekerja harus dilindungi dan dihindari dari kejadian yang bisa membahayakan mereka,
karena memang itu sudah kewajiban perusahaan untuk memberikan kenyamanan bekerja
pada pegawainya. Dengan adanya pelayanan yang baik, maka pegawai akan memberikan
pencapaian tertinggi mereka untuk perusahaan tempat mereka bekerja.
K3 DALAM PERUSAHAAN PUPUK

A.  PROSES PRODUKSI DIPERUSAHAAN


Produksi
Mengolah bahan-bahan mentah tertentu menjadi bahan- bahan pokok yang diperlukan
dalam pembuatan pupuk, terutama pupuk urea dan bahan kimia lainnya, serta mengolah
bahan pokok tersebut menjadi berbagai jenis pupuk dan hasil bahan kimia lainnya.
Proses Produksi
Bahan Baku
Bahan baku utama dalam proses produksi Urea adalah Gas Alam, Air, dan Udara.
Proses
Ketiga bahan baku tersebut diolah untuk menghasilkan Nitrogen (N2), Hidrogen(H2), dan
Karbondioksida (CO2). Pabrik pupuk ini terdiri dari unit Ammonia dan unit Urea.
Amonia diproduksi dalam pabrik Amonia dan merupakan hasil reaksi gas Nitrogen dan
Hidrogen.
Tahap selanjutnya Amonia dan Karbon dioksida diproses lebih lanjut di unit Urea untuk
memperoleh urea butiran dengan diameter 1 - 2 mm.
Pabrik Amonia Kujang 1A dirancang oleh Kellogg Overseas Corp. dari Amerika
Serikat sedangkan proses pembuatan Ureanya menggunakan teknologi Mitsui Toatsu Total
Recycle C-Improved dari Toyo Engineering Corporation Jepang.
Pabrik Amonia Kujang 1B dibangun oleh Toyo Engineering Corporation menggunakan
teknologi Reduced Energy Ammonia Process yang lisensinya dimiliki oleh Kellogg Brown
& Root, Inc. (KBR). Pembuatan Urea di pabrik Kujang 1B menggunakan proses ACES 21
dari Toyo Engineering Corporation Jepang.
Penyediaan Air Baku
Untuk memenuhi kebutuhan air pabrik Kujang 1A dan Kujang 1B telah dibangun stasiun
Pompa Air, yaitu di daerah Parungkadali Bendungan Curug dan di Cikao sebelah hilir
Jatiluhur dengan kapasitas 1600 m3/jam.
Penyediaan Gas Alam
Gas alam untuk proses produksi Urea di Kujang 1A dan Kujang 1B diperoleh dari
Pertamina dan BP ONWJ dengan jumlah kebutuhan kedua pabrik adalah sebesar 108
MMSCF/hari. Keduanya mengambil sumber gas alam dari lepas pantai laut Jawa.
Unit-unit Produksi

Unit Pembangkit Uap


Unit pembangkit uap di pabrik Kujang 1A terdiri dari satu unit Waste Heat Boiler dengan
kapasitas 97 ton/jam dan dua unit Package Boiler dengan kapasitas 100 ton/jam/unit.
Unit pembangkit uap di pabrik Kujang 1B terdiri dari satu unit Waste Heat Boiler dengan
kapasitas 30 ton/jam dan satu unit Package Boiler dengan kapasitas 100 ton/jam.

Unit Pembangkit Listrik


Baik Kujang 1A maupun Kujang 1B masing-masing memiliki unit pembangkit listrik
tersendiri. Unit pembangkit listrik di Kujang 1A terdiri dari satu unit Gas Turbin Generator
kapasitas 15 MW. Tiga unit Diesel Standby Generator kapasitas 750 KW/unit dan satu unit
Diesel Emergency Generator kapasitas 375 KW.
Unit pembangkit listrik Kujang 1B terdiri dari satu unit Gas Turbin Generator kapasitas 11
MW dan satu unit Diesel Emergency Generator dengan kapasitas 1300 KW.
Unit Penjernihan Air
Unit pengolahan air di Kujang 1A mengolah air baku menjadi air bersih untuk berbagai
keperluan antara lain Air Pendingin kapasitas 573 m3/jam; Air minum kapasitas 75
m3/jam; Air Bebas Mineral kapasitas 180 ton/jam; Air Bersih untuk Perusahaan Patungan
125 m3/jam.
Sedangkan unit pengolahan air di Kujang 1B memiliki kapasitas terpasang sebesar 650
m3/jam. Air yang sudah diolah kemudian dimanfaatkan atau diproses lebih lanjut antara
lain untuk Air Pendingin kapasitas 360 m3/jam; Air Bebas Mineral kapasitas 180 ton/jam.
Selain keperluan di atas, unit pengolah air juga memasok kebutuhan air hydran di area
Pupuk Kujang.

Unit Amonia
Unit Amonia Kujang 1A dan Kujang 1B menghasilkan Amonia dengan kapasitas
terpasang masing-masing sebesar 1000 MT/hari. Selain itu dihasilkan juga produk
samping berupa gas Karbondioksida yang digunakan untuk bahan baku pembuatan Urea.

Unit Urea
Amonia dan Karbondioksida yang diperoleh dari unit Amonia kemudian diproses di unit
Urea. Pabrik Urea Kujang 1A dan 1B memiliki kapasitas terpasang yang sama yaitu
masing-masing 1.725 MT/hari atau sebesar 570.000 MT/tahun sehingga kapasitas total
produksi Urea Pupuk Kujang sebesar 1.140.000 MT/tahun.

1.       Jam kerja karyawan


PT. Pupuk Kujang dibagi atas dua jenis, yaitu jam kerja shift dan jam kerja regular. Jam
kerja shift di berlakukan terhadap karyawan yang terlibat langsung dalam proses produksi
dan pengamanan pabrik, dengan tujuan untuk menjamin lancarnya kegiatan di pabrik
agar bias beroprasi selama 24 jam sehari. Sedangkan jam kerja regular berlaku untuk
seluruh karyawan selain karyawan yang terkena jam kerja shift.

2.       Hari kerja karyawan


untuk karyawan regular, adalah lima hari kerja dalam satu minggu. Jam kerja karyawan
regular untuk hari senin sampai kamis adalah muali dari pukul 07.00 – 16.00 WIB,
dengan waktu istirahat dari pukul 11.30 – 12.00 WIB. Untuk hari jum’at mulai pukul
07.00 – 16.30 WIB, dengan waktu istirahat 11.30 – 13.00 WIB. Hari sabtu merupakan
hari libur.
Sedangkan kerja karyawan shift sebagai berikut:
• Shift Pagi : 07.00 – 15.00 WIB
• Shift Sore : 15.00 – 23.00 WIB
• Shift Malam : 23.00 – 07.00 WIB
Karyawan yang termasuk dalam karyawan shift dibagi lagi dalam empat
kelompok, dengan pola pembagian waktu kerja adalah pergantian dari shift pagi, sore,
malam, dan hari libur. Jumlah shift ada empat grup : A, B, C dan D. Untuk setiap grup
kerja shift selama lima hari dan istirahat dua hari. Setiap harinya tiga grup masuk kerja
sedang satu grup libur. Pergantian shift ini dilakukan setiap dua hari sekali.

B.      STANDAR KERJA DALAM MELAKSANAKAN PEKERJAAN


Dalam rangka menjaga hubungan kerja antar personil dalam perusahaan, dan
hubungan dengan stakeholder yang sangat penting dalam pencapaian visi dan tujuan
perusahaan, PT Pupuk Kujang telah menyusun suatu standar kerja yang mencakup nilai-
nilai dalam melaksanakan pekerjaan (etika kerja) dan nilai-nilai dalam berbisnis/ berusaha
(etika bisnis).

Etika kerja dan etika bisnis ini disusun untuk digunakan sebagai acuan bagi seluruh
karyawan, Direksi, maupun Komisaris dalam melakukan seluruh aktivitas kerja dan
usahanya agar tercipta hubungan yang harmonis, saling menghargai, saling bertanggung
jawab dan memberikan kepercayaan yang tinggi diantara intern perusahaan maupun
dengan para stakeholder (pelanggan, pemasok, pemerintah, masyarakat sekitar, dll)
sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
Etika Kerja PT Pupuk Kujang adalah standar nilai atau norma yang digunakan seluruh
karyawan dan manajemen PT Pupuk Kujang dalam melaksanakan aktivitas
tugas/pekerjaan sehari-hari, termasuk didalamnya mengatur hubungan antara Karyawan,
Direksi dan Komisaris serta hubungan individu dengan stakeholder.
Etika Kerja PT Pupuk Kujang tersebut meliputi:
a. Nilai-nilai yang wajib dimiliki oleh setiap individu, yaitu: Kejujuran, Disiplin,
Kepedulian, Keberanian dan Tanggung jawab, Objektif, Loyalitas dan
bersungguhsungguh, Saling menghargai dan menghormati, Kooperatif, Adil, Customer
service (Fokus pada Pelanggan), Continuous Improvement (Perbaikan berkelanjutan/
secara terus menerus).
b. Kepatuhan hukum, yaitu bahwa setiap individu dalam Perusahaan (Karyawan, Direksi,
Komisaris) wajib untuk mematuhi peraturan dan perundangundangan yang berlaku, baik
peraturan internal perusahaan maupun peraturan eksternal perusahaan.
c. Hubungan antar karyawan "Perusahaan mewajibkan setiap individu dalam perusahaan
saling menjaga hubungan baik antar sesama dalam melaksanakan pekerjaan sehingga
tercipta harmonisasi dan sinergi yang mendukung pencapaian tujuan bersama (tujuan
perusahaan)".
d. Hubungan individu dengan stakeholder “Perusahaan menetapkan bahwa setiap individu
dalam perusahaan harus selalu mengutamakan kepuasan pelanggan dan melayani
stakeholder dengan baik, saling menghargai, menghormati, peduli dan menyadari betul
masing-masing hak dan kewajibannya”.
e. Kerahasiaan, transparansi dan pengelolaan informasi.
f. Menjaga sarana dan prasarana perusahaan. "Setiap individu dalam perusahaan wajib
untuk menjaga dan memelihara setiap sarana dan prasarana yang telah disediakan oleh
perusahaan".
g. Menjaga lingkungan kerja.
h. Pengembangan diri. "Setiap individu dalam perusahaan wajib mengembangkan diri
dengan meningkatkan akhlak, intelektualitas, pengetahuan, keahlian, keterampilan dan
senantiasa memperbaiki kesalahan (continuous improvement)"
Etika bisnis/usaha PT Pupuk Kujang adalah standar nilai atau norma yang dianut oleh
PT Pupuk Kujang sebagai acuan perusahaan baik manajemen maupun karyawannya
(dalam pengertian sebagai suatu entitas), untuk berhubungan dengan lingkungannya baik
internal maupun eksternal (stakeholder: pelanggan, pemasok, pemerintah, dll).
Etika bisnis/usaha PT Pupuk Kujang tersebut meliputi:
         Integritas bisnis
         Benturan kepentingan - Benturan kepentingan dalam aktivitas sampingan
         Kepatuhan hokum
         Anti korupsi
         Pemberian donasi
         Hubungan dengan karyawan
         Hubungan dengan pelanggan/ konsumen
         Hubungan dengan pemegang saham
         Hubungan dengan rekanan/ pemasok
         Hubungan dengan distributor
         Hubungan dengan lingkungan dan masyarakat sekitar
         Hubungan dengan pejabat Negara
         Keterlibatan dalam aktivitas politik
         Persaingan usaha yang sehat
Penerapan Kode Etik Perusahaan dikoordinasikan oleh Corporate Secretary yang juga
bertanggung jawab antara lain:
         Memastikan bahwa Kode Etik Perusahaan telah diterapkan dengan baik.
        Menerima pengaduan tentang pelanggaran kode etik perusahaan dan berupaya sebatas
kewenangannya
         menyelesaikan dengan pihak terkait dan berkoordinasi dengan pejabat yang berwenang.
         Memberikan saran etika bila diperlukan apabila terjadi pelanggaran kode etik
perusahaan.
         Melakukan pengawasan pelaksanaan Kode Etik Perusahaan dan melakukan
perbaikan/penyempurnaan Kode Etik Perusahaan jika diperlukan. Untuk menjamin
efektifitas dalam penerapan Kode Etik Perusahaan telah dilakukan:
o    Penandatanganan surat pernyataan oleh seluruh karyawan yang menyatakan bersedia untuk
mematuhi Kode Etik Perusahaan (Code of Ethics) dan Tata Cara Pengelolaan Perusahaan
(GCG Code) yang telah diberlakukan.
o    Sosialisasi dan pengukuran tingkat pemahaman Kode Etik Perusahaan terhadap seluruh
Karyawan secara bertahap.
 Penetapkan sanksi bagi setiap individu/ kelompok yang melakukan pelanggaran terhadap
kode etik perusahaan yang ketentuannya diatur dalam Buku Kode Etik Perusahan

C.     POTENSI KECELAKAAN KERJA


Dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja yaitu dengan dicapainya Nihil
Kecelakaan sebanyak 8.199.972,1 jam kerja. Hal tersebut merupakan prestasi yang dicapai
perusahaan selama 3 tahun tanpa terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan hilangnya
hari kerja karyawan. PT Pupuk Kujang tetap berkomitmen agar seluruh karyawan dapat
meresapi budaya keselamatan kerja. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahun
2011untuk tetap menjamin pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja antara lain
sebagai berikut:
a. Melakukan pelatihan-pelatihan antara lain sosialisasi Prosedur Penanggulangan Keadaan
Darurat kepada karyawan, pelatihan fire fighting, breathing apparatus dan P3K untuk
karyawan, pelatihan Dasar-dasar K3, pengenalan SMK3 dan P2K3, serta pelatihan
Hiperkes. Selain itu diselenggarakan fire fighting untuk karyawan baru, pelatihan K3
untuk PHL, pelatihan Job Safety Analysis dan Job Safety Observation (JSA & JSO), serta
workshop HAZOPS.
b. Kegiatan-kegiatan dalam rangka Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang meliputi
razia kedisiplinan K3, razia kedisiplinan lalu lintas, hose drill contest dan
cerdas cermat K3.
c. Sosialisasi keadaan darurat dan pelatihan pemadaman kebakaran untuk ibu-ibu Periska
Kujang.
Beradasarkan UU No.1 tahun 1970 terdiri dari 11 bab dan 15 pasal, yang pada
intinya menetapkan bahwa setiap tenaga kerja berhak untuk mendapatkan perlindungan
atas keselamatan dalam melakukan pekerjaan, demi kesejahteraan hidup dan untuk
meningkatkan produksi serta produktivitas kerja nasional. Dan berdasarkan Keputusan
Direksi

PT. Pupuk Kujang, diambil langkah-langkah yang pada prinsipnya


melakukan pencegahan dan penanggulangan terjadinya bahaya kecelakaan.
Jenis-jenis bahaya yang bisa terjadi ditempat kerja seperti berikut:
         Bahaya kebocoran gas ataupun cairan dari zat kimia yang beracun dan mudah terbakar
         debu-debu disekitar tempat kerja yang dapat menggangu pernafasan
         aliran listrik tegangan tinggi.
         kebisingan yang melebihi ambang batas.
         mesin-mesin yang bekerja tanpa alat pengaman sehingga dapat menimbulkan bahaya
mekanis
         perlatan yang bekerja pada temperature dan tekanan yang tinggi sehingga dapat
mengakibatkan peledakan dan kebakaran.
         penerangan yang kurang, yang dapat mengakibatkan kecelakaan.
         House keeping yang kurang baik, menyebabkan tempat kerja yang kotor, tidak teratur
sehingga dapat menyebabkan kelelahan dan kejenuhan.

D.     SOLUSI YANG DITERAPKAN DALAM MENCEGAH KECELAKAAN KERJA


Salah satu cara untuk mencegah kecelakaan di tempat kerja adalah dengan
menetapkan dan menyusun prosedur pekerjaan dan melatih semua prosedur kerja yang
benar merupakan salah satu keuntungan dari menerapkan Job Safety Analysis (JSA) –
yang meliputi mempelajari dan membuat laporan setiap langkah pekerjaan, identifikasi
bahaya pekerjaan yang sudah ada atau potensi (baik kesehatan maupun keselamatan), dan
menentukan jalan terbaik untuk mengurangi dan mengeliminasi bahaya ini.
JSA digunakan untuk meninjau metode kerja dan menemukan bahaya yang :
         Mungkin diabaikan dalam layout pabrik atau bangunan dan dalam desain permesinan,
peralatan, perkakas, stasiun kerja dan proses.
         Memberikan perubahan dalam prosedur kerja atau personel.
         Mungkin dikembangkan setelah produksi dimulai.
Pengertian Job Safety Analysis
JSA merupakan identifikasi sistematik dari bahaya potensial di tempat kerja yang dapat
diidentifikasi, dianalisa dan direkam. Hal-hal yang dilakukan dalam penerapan JSA :
         Identifikasi bahaya yang berhubungan dengan setiap langkah dari pekerjaan yang
berpotensi untuk menyebabkan bahaya serius.
         Menentukan bagaimana untuk mengontrol bahaya.
         Membuat perkakas tertulis yang dapat digunakan untuk melatih staf lainnya.
         Bertemu dengan pelatih OSHA untuk mengembangkan prosedur dan aturan kerja yang
spesifik untuk setiap pekerjaan.
Keuntungan dari melaksanakan JSA adalah :
         Memberikan pelatihan individu dalam hal keselamatan dan prosedur kerja efisien.
         Membuat kontak keselamatan pekerja.
         Mempersiapkan observasi keselamatan yang terencana.
         Mempercayakan pekerjaan ke pekerja baru.
         Memberikan instruksi pre-job untuk pekerjaan luar biasa.
         Meninjau prosedur kerja setelah kecelakaan terjadi.
         Mempelajari pekerjaan untuk peningkatan yang memungkinkan dalam metode kerja.
         Mengidentifikasi usaha perlindungan ynag dibutuhkan di tempat kerja.
         Supervisor dapat belajar mengenai pekerjaan yang mereka pimpin.
         Partisipasi pekerja dalam hal keselamatan di tempat kerja.
         Mengurangi absent.
         Biaya kompensasi pekerja menjadi lebih rendah.
         Meningkatkan produktivitas.
         Adanya sikap positif terhadap keselamatan.
PELAKSANAAN K3 PERKANTORAN

Ada beberapa hal penting yang harus mendapatkan perhatian


sehubungan dengan pelaksanaan K3 perkantoran, yang pada dasarnya harus
memperhatikan 2 (dua) hal yaitu indoor dan outdoor,  yang kalau diurai
seperti dibawah ini :

·         Konstruksi gedung beserta perlengkapannya dan operasionalisasinya


terhadap bahaya kebakaran serta kode pelaksanaannya.

 ·   Jaringan elektrik dan komunikasi.


 ·   kualitas udara.
 ·   kualitas pencahayaan.
 ·   Kebisingan.
 ·   Display unit (tata ruang dan alat).
 ·   Hygiene dan sanitasi.
 ·   Psikososial.
 ·   Pemeliharaan.
 ·   Penggunaan Komputer.

PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI

Konstruksi gedung :

·         Disain arsitektur (aspek K3 diperhatikan mulai dari tahap perencanaan).


·   Seleksi material, misalnya tidak menggunakan bahan yang membahayakan
seperti asbes dll.
·         Seleksi dekorasi disesuaikan dengan asas tujuannya misalnya penggunaan
warna yang disesuaikan dengan kebutuhan.

·         Tanda khusus dengan pewarnaan kontras/kode khusus untuk objek


penting seperti perlengkapan alat pemadam kebakaran, tangga, pintu darurat
dll. (peta petunjuk pada setiap ruangan/unit kerja/tempat yang strategis
misalnya dekat lift dll, lampu darurat menuju exit door).

Kualitas Udara :

·         Kontrol terhadap temperatur ruang dengan memasang termometer


ruangan.Kontrol terhadap polusi Pemasangan "Exhaust Fan" (perlindungan
terhadap kelembaban udara). Pemasangan stiker, poster "dilarang merokok".
·         Sistim ventilasi dan pengaturan suhu udara dalam ruang (lokasi udara
masuk, ekstraksi udara, filtrasi, pembersihan dan pemeliharaan secara
berkala filter AC) minimal setahun sekali, kontrol mikrobiologi serta distribusi
udara untuk pencegahan penyakit "Legionairre Diseases ".
·         Kontrol terhadap linkungan (kontrol di dalam/diluar kantor).

·         Misalnya untuk indoor: penumpukan barang-barang bekas yang


menimbulkan debu, bau dll.

Outdoor: disain dan konstruksi tempat sampah yang memenuhi syarat kesehatan
dan keselamatan, dll.
·         Perencanaan jendela sehubungan dengan pergantian udara jika AC mati.
·         Pemasangan fan di dalam lift.

Kualitas Pencahayaan (penting mengenali jenis cahaya) :

·         Mengembangkan sistim pencahayaan yang sesuai dengan jenis pekerjaan


untuk membantu menyediakan lingkungan kerja yang sehat dan aman.
(secara berkala diukur dengan Luxs Meter)
·         Membantu penampilan visual melalui kesesuaian warna, dekorasi dll.
·   Menegembangkan lingkungan visual yang tepat untuk kerja dengan kombinasi
cahaya (agar tidak terlalu cepat terjadinya kelelahan mata).
·  Perencanaan jendela sehubungan dengan pencahayaan dalam
ruang. Penggunaan tirai untuk pengaturan cahaya dengan memperhatikan
warna yang digunakan.

·         Penggunaan lampu emergensi (emergency lamp) di setiap tangga.

Jaringan elektrik dan komunikasi (penting agar bahaya dapat


dikenali) :

 ·   Internal
 ·   Over voltage
 ·   Hubungan pendek
 ·   Induksi
 ·   Arus berlebih
 ·   Korosif kabel
 ·   Kebocoran instalasi
 ·   Campuran gas eksplosif
 ·   Eksternal
 ·   Faktor mekanik.
 ·   Faktor fisik dan kimia.
 ·   Angin dan pencahayaan (cuaca)
·     Binatang pengerat bisa menyebabkan kerusakan sehingga terjadi hubungan
pendek.
·      Manusia yang lengah terhadap risiko dan SOP.
·      Bencana alam atau buatan manusia.
·      Rekomendasi
·      Penggunaan central stabilizer untuk menghindari over/under voltage.
·    Penggunaan stop kontak yang sesuai dengan kebutuhan (tidak berlebihan) hal
ini untuk menghindari terjadinya hubungan pendek dan kelebihan beban.
·    Pengaturan tata letak jaringan instalasi listrik termasuk kabel yang sesuai
dengan syarat kesehatan dan keselamatan kerja.

·      Perlindungan terhadap kabel dengan menggunakan pipa pelindung.

Kontrol terhadap kebisingan :

·         Idealnya ruang rapat dilengkapi dengan dinding kedap suara.


·         Di depan pintu ruang rapat diberi tanda " harap tenang, ada rapat ".
·         Dinding isolator khusus untuk ruang genset.
·         Hak-hal lainnya sudah termasuk dalam perencanaan konstruksi gedung
dan tata ruang.
Display unit (tata ruang dan letak) :

·         Petunjuk disain interior supaya dapat bekerja fleksibel, fit, luas untuk
perubahan posisi, pemeliharaan dan adaptasi.
·         Konsep disain dan dan letak furniture (1 orang/2 m²).
·         Ratio ruang pekerja dan alat kerja mulai dari tahap perencanaan.
·         Perhatikan adanya bahaya radiasi, daerah gelombang elektromagnetik.
·         Ergonomik aspek antara manusia dengan lingkungan kerjanya.
·         Tempat untuk istirahat dan shalat.
·         Pantry dilengkapi dengan lemari dapur.
·         Ruang tempat penampungan arsip sementara.
·         Workshop station (bengkel kerja).

Hygiene dan Sanitasi :

·         Ruang kerja


·         Memelihara kebersihan ruang dan alat kerja serta alat penunjang kerja.
·         Secara periodik peralatan/penunjang kerja perlu di up grade.
·         Toilet/Kamar mandi
·         Disediakan tempat cuci tangan dan sabun cair.
·         Membuat petunjuk-petunjuk mengenai penggunaan closet duduk,
larangan berupa gambar dll.
·         Penyediaan bak sampah yang tertutup.
·         Lantai kamar mandi diusahakan tidak licin.
·         Kantin
·         Memperhatikan personal hygiene bagi pramusaji (penggunaan tutup
kepala, celemek, sarung tangan dll).
·         Penyediaan air mengalir dan sabun cair.
·         Lantai tetap terpelihara.
·         Penyediaan makanan yang sehat dan bergizi seimbang. Pengolahannya
tidak menggunakan minyak goreng secara berulang.
·         Penyediaan bak sampah yang tertutup.
·         Secara umum di setiap unit kerja dibuat poster yang berhubungan dengan
pemeliharaan kebersihan lingkungan kerja.
·         Psikososial
·         Petugas keamanan ditiap lantai.
·         Reporting system (komunikasi) ke satuan pengamanan.

Mencegah budaya kekerasan ditempat kerja yang disebabkan oleh :

 ·  Budaya nrimo.
 ·  Sistem pelaporan macet.
 ·  Ketakutan melaporkan.
 ·  Tidak tertarik/cuek dengan lingkungan sekitar.
·         Semua hal diatas dapat diatasi melalui pembinaan mental dan spiritual
secara berkala minimal sebulan sekali.
 ·  Penegakan disiplin ditempat kerja.
 ·  Olah raga di tempat kerja, sebelum memulai kerja.
 ·  Menggalakkan olah raga setiap jumat.
 ·  Pemeliharaan
·         Melakukan walk through survey tiap bulan/triwulan atau semester, dengan
memperhitungkan risiko berdasarkan faktor-faktor konsekuensi, pajanan dan
kemungkinan terjadinya.
·         Melakukan corrective action apabila ada hal-hal yang tidak sesuai dengan
ketentuan. Pelatihan tanggap darurat secara periodik bagi pegawai. Pelatihan
investigasi terhadap kemungkinan bahaya bom/kebakaran/demostrasi/
bencana alam serta Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) bagi satuan
pengaman.

Aspek K3 perkantoran (tentang penggunaan komputer). Pergunakan


komputer secara sehat, benar dan nyaman,

Hal-hal yang harus diperhatikan :

 ·  Memanfaatkan kesepuluh jari.


 ·  Istirahatkan mata dengan melihat kejauhan setiap 15-20 menit.
 ·  Istirahat 5-10 menit tiap satu jam kerja.
 ·  Lakukan peregangan.
 ·  Sudut lampu 45º.
 ·  Hindari cahaya yang menyilaukan, cahaya datang harus dari
belakang.
 ·  Sudut pandang 15º, jarak layar dengan mata 30 – 50 cm.
 ·  Kursi ergonomis (adjusted chair).
 ·  Jarak meja dengan paha 20 cm
 ·  Senam waktu istirahat.
 ·  Rekomendasi
·         Perlu membuat leaflet/poster yang berhubungan dengan penggunaan
komputer disetiap unit kerja.
·         Mengusulkan pada Pusat Promosi Kesehatan untuk membuat
poster/leaflet.

·         Penggunaan komputer yang bebas radiasi (Liquor Crystal Display).

HSE (Health, Safety, Environment,) atau di beberapa perusahaan juga


disebut EHS, HES, SHE, K3LL (Keselamatan & Kesehatan Kerja dan Lindung
Lingkungan) dan SSHE (Security, Safety, Health, Environment). Semua itu
adalah suatu Departemen atau bagian dari Struktur Organisasi Perusahaan
yang mempunyai fungsi pokok terhadap implementasi Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) mulai dari Perencanaan,
Pengorganisasian, Penerapan dan Pengawasan serta Pelaporannya.
Sementara, di Perusahaan yang mengeksploitasi Sumber Daya Alam ditambah
dengan peran terhadap Lingkungan (Lindungan Lingkungan).

Membicarakan HSE bukan sekedar mengetengahkan Issue seputar Hak


dan Kewajiban, tetapi juga berdasarkan Output, yaitu korelasinya terhadap
Produktivitas Keryawan. Belum lagi antisipasi kecelakaan kerja apabila terjadi
Kasus karena kesalahan prosedur ataupun kesalahan pekerja itu sendiri
(naas).

TUJUAN PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA :

Secara umum, kecelakaan selalu diartikan sebagai kejadian yang tidak


dapat diduga. Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kondisi yang tidak
membawa keselamatan kerja, atau perbuatan yang tidak selamat. Kecelakaan
kerja dapat didefinisikan sebagai setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat
yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Berdasarkan definisi kecelakaan kerja
maka lahirlah keselamatan dan kesehatan kerja yang mengatakan bahwa cara
menanggulangi kecelakaan kerja adalah dengan meniadakan unsur penyebab
kecelakaan dan atau mengadakan pengawasan yang ketat. (Silalahi, 1995)
Keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mencari dan
mengungkapkan kelemahan yang memungkinkan terjadinya kecelakaan.
Fungsi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mengungkapkan sebab-
akibat suatu kecelakaan dan meneliti apakah pengendalian secara cermat
dilakukan atau tidak.

Menurut Mangkunegara (2002, p.165) bahwa tujuan dari keselamatan


dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut:

a. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan


kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis.
b. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-
baiknya selektif mungkin.
c. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
d. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
gizi pegawai.
e. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi
kerja.
f. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh
lingkungan atau kondisi kerja.
g. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja
Penerapan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Di Perusahaan Minuman

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

 Penerapan Kesehatan dan keselamatan kerja di lokasi produksi

1. Keselamatan kerja di area produksi diantaranya sebagai berikut:

Menggunakan APD yang sesuai dengan resiko pekerjaan, diantaranya:

 Menggunakan safety shoes


 Menggunakan ear plug
 Menggunakan sarung tangan
 Menggunakan rompi nyala
 Menggunakan pengalas sepatu dan pengalas kepala untuk mencegah debu dari
sepatu danrambut yang masuk ke dalam minuman
 Menggunakan kacamata safety
 Menggunakan helm
 Menggunakan apron parasut
 Menggunakan masker

Memasang log out ketika bekerja dengan mesin untuk menghindari kekeliruan/kesalahan
Dilarang berbicara dengan ispektor
Dilarang menggunakan perhiasan (kalung, gelang, anting, dll)
Dilarang merokok di area produksi
Dilarang menggunakan telpon seluler saar mengoperasika mesin

Baca petunjuk pemeliharaan dan pembersihan aset dan peralatan


Bersihkan selalu lantai dari air pencucian agar tidak terpeleset
Bacalah petunjuk penanganan alat-alat jika terpapar
Jalan di area pejalan kaki agar tidak mengganggu
Hanya operator khusus untuk menangani suatu mesin
Mengunakan safety body harness bila bekerja pada ketinggian

1. Kebisingan

Area produksi termasuka area yang bising. Kebisiingan dapat erasal dari mesinfilter, dari
mesin washer, mesin conveyor, mesin mixer, panel listrik, dan lain-lain. Meskipun
kebisingan masih di bawah ambang batas (< 85 dBA) tetap diwajibkan menggunakan ear
plug

1. Penerangan dan oengaturan udara

Di area produksi harus disediakan penerangan yang baik. Dan blower untuk pengaturan
udara.

1. Alat yang menimbulkankecelakaan

 Panel listrik
 Mesin fiter
 Mesin conveyor
 Terhirup atau terkena gas kimia dari washer
 Tergores karena kena botol yang pecah

 
3.2   Penerapan K3 di waste water treatment plant

1. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan  dapat melakukan hal-hal sebagai
berikut:

 Menggunakan sarung tangan pelindung, masker, dan kacamata pelindung pada saat
menggunakan bahan kimia yang berbahaya
 Baca petunjuk penangan bahan kimia yang diberikan suplier mengingat bebrapa
bahan kimia bersifat korosif mudah terbaka, mudah meledak, dan beracun jika
dihirup
 Jangan makan/minum saat menagani bahan kimia
 Menyimpan bahan kimia di tempat yang sejuk
 Sisa jiringan yang tidak digunakan sebaiknya langsung dibuang
 Beri petunjukan/kode terhadap setiap item sehingga mudah dikenali
 Bersihkan lantai dari sisa-sisa bahan kimia
 Bca petunjuk pemeliharaan, perawatan dan perbaikan aset dan peralatan kerja

1. Kebisingan

Kebisingan di area ini dapat berasala dari bunyi motor listrik, pompa bertekan, rotor
penggerak, dan aerator. Meskipun kebisingannya masih dibawah ambang batas (,85 dBA)
diarea ini wajib menggunakan ear plug.

1. Penerangan dan pengatur udara

Di daerah WWTP ini harus dibuat penerangan yang sangat baik karena ini daerah terbuka,
shingga rawan kecelakaan kerja.

1. Alat-alat yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja

 Penel listrik
 Pengambilan sampel untuk pengecekan parameter limbah
 Mesin belt press

3.3   Penerapan K3 di area softener ( area pelunakan air)

1. Kesehatan dan keselamatan kerja di area softener

 Mengunakan alat pelindung diri (APD) yang diharuskan anatara lain :

–          Menggunakan ear plug/ear muff


–          Meggunakan sarung tanga safety
–          Safety shoes
–          Rampi nyala
–          Maske debu dan masker kombinasi
–          Kacamata safety
–          Meggunakan helm

 Menggunakan log out jika bekerja dengan mesin


 Menyimpan bahan kimia ditempat yang sejuk
 Membersihkan lantai dan tangki-tangki penampung dan tangki filter
 Baca petunjuk pemeliharaan, perawatan, dan pencucian aset dan peralatan kerja
 Dilarang merokok diaerea softener karean terdapat bahan kimia yang mudah
terbakar
 Dilarang makan di area softener
 Penangan kimia menggunakan sarung tangan, masker, dan kaca mata dan
dilakukan oleh operator
 Dilarang masuk ke area softener selain operator

1. Kebisingan

Kebisingan di are sofetener cukup besar tetapi masih dibawah ambang batas < 85 dBA.
Meskipun demikian bila memasuki ruangan softener tetap harus menggunakan ear plug
untuk mencegah gangguan pendengaran. Sumber kibisingan di area inin biasanya adalah
berasala dari pompa yang bertekanan yang memompa air dari tangki-tangki pengolahan.

1. Penerangan dan pengaturan suhu

Di daerah ini harus disediakan penerangan untuk siang dan malam hari. Pengaturan suhun
ya dapat dilakukan dengan menggunakan blower.
 

3.4    Penerapan K3 di lokasi RO ( reverse Osmosis)

1. Keselamatan kerja di area RO

 Mengunakan APD yang sesuai dengan resiko yang ditimbulkan dari pekerjaan itu
seperti ear plug/ear muff dll ; misalnya :

–          Ear plug/ear muff


–          sarung tangan kain
–          rompi nyala
–          safety shoes
–          kacamata safety
–          masker debu
–          safety body herness

 memasang log out jika berkerja dengan mesin seperti valve dan semacamnya untuk
menghindari kecelakaan/kesalahan dan kekeliruan
 mengetahui prosedur dan perawatan aset dan peralatan kerja dengan baik
 mengetahui fungsi dari tiap-tiap panel listrik
 membersihkan ruangan RO untuk menghindari kotoran dan debu

1. Kebisingan di area RO

Di area RO kebisingan sangat tinggi. Dan bahkan di atas > 85 dBA dan dapat mengganggu
pendengaran. Jika masuk di area wajibmenggunakan ear plug dan alat pelindung diri
lainnya untuk menghindari kecelakaaan kerja yang tidak dinginkan.

1. Penerangan dan pengaturan udara

Di area ini pengaturan udara harus baik misalnya dengan menggunakan ventilasi
secukupnya. Dan jika malam hari sebaiknya diterangi oleh sinar lampu secukupnya.

1. Alat yang berpotensi menimbulkan kecelakaan

 Automatik filter yang kebisingannya > 85 dBA


 Bunyi pompa
 Panel listrik
 Tangki penampung
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ( K3 ) DI BIDANG INDUSTRI
A. Definisi

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja adalah bagian dari sistem manjemen secara keseluruhan yang
meliputi struktur organisasi, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya
yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan
kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan
dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan efektif. 

B. Tujuan Dan Sasaran K3


Menciptakan suatu sistim keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan
unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka
mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja
yang aman, efisien, dan efektif.

Sebagai mana yang telah tercantum didalam Undang Undang No. 1 Tahun 1970

Tentang : Keselamatan Kerja

1. Setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam


melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta
produktivitas Nasional
2. Setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja perlu terjamin pula keselamatannya
3. Sahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan effisien
4. Bahwa berhubung dengan itu perlu diadakan segala daya-upaya untuk membina norma-
norma perlindungan kerja
5. Bahwa pembinaan norma-norma itu perlu diwujudkan dalam Undang-undang yang
memuat ketentuan-ketentuan umum tentang keselamatan kerja yang sesuai dengan
perkembangan masyarakat, industrialisasi, teknik dan teknologi.

D. Akibat yang ditimbulkan apabila mengindahkan K3

Kecelakaan kerja tidak terjadi begitu saja, kecelakaan terjadi karena tindakan yang salah atau
kondisi yang tidak aman. Kelalaian sebagai sebab kecelakaan merupakan nilai tersendiri dari
teknik keselamatan. Hal tersebut menunjukkan cara yang lebih baik selamat untuk
menghilangkan kondisi kelalaian dan memperbaiki kesadaran mengenai keselamatan setiap
karyawan pabrik. Dari hasil analisa kebanyakan kecelakaan biasanya terjadi karena mereka lalai
ataupun kondisi kerja yang kurang aman.

Di dalam menganalisa pekerjaan seorang pekerja, teknisi keselamatan dapat mengantisipasi


kemungkinan kesukaran dan ketergantungan di dalam bekerja. Sebagai contoh, jika analisanya
dapat berjalan dengan lancar untuk menjalankan roda gigi dan memakai tangannya tanpa
kesukaran, menunjukkan bahwa ia mampu mengoperasikan mesin dengan baik meskipun mesin
tadi dapat ditinggal-tinggal.

Dengan cara yang sama bahwa analisa metode suatu pekerjaan terhadap elemen-elemennya
untuk menganalisa gerak individu dan waktu masing-masing, atau dengan cara yang sama
menyelidiki analisa seperti aspek-aspek suatu tingkatan pekerjaan, tanggung jawab dan juga
pelatihan, analisa keselamatan juga melihat tugas dari seorang operator untuk menghindari
terjadinya kecelakaan.
Sebelum menyelesaikan suatu studi kasus, analisa keselamatan harus bisa menentukan, tujuan
setiap pekerjaan. Jika fakta-fakta tersebut ditentukan sebelumnya, seleksi dan penempatan,
kedua perusahaan dan pekerja mendapatkan keuntungan.

E. Penyelidikan Terhadap Kecelakaa

Walaupun analisa keselamatan kerja dan penyelidikan terhadap pabrik dapat mencegah
kecelakaan, beberapa kecelakaan masih akan terjadi sebagai bukti kekurangan dari manusia.
Ketika kecelakaan terjadi, melalui penyelidikan mungkin akan mendeteksi bahaya yang sering
terjadi dan sebagai koreksi pekerjaan dalam suatu pabrik, kegagalan penyelidikan dapat
mengakibatkan kecelakan yang fatal hingga menimbulkan kematian.

Tanpa alasan penyelidikan kecelakaan seharusnya direncanakan dengan menunjukkan bagian


pekerjaan ini yang salah dalam bekerja. Tujuan penyelidikan adalah memberikan fakta-fakta agar
kecelakaan tidak terulang kembali. Lebih baik memberi peringatan daripada setelah terjadinya
suatu kecelakaan,Dan kenyataan bahwa kecelakaan tidak terjadi selama beberapa kecelakaan
yang ada, tidak menjamin bahwa kecelakan itu tidak mungkin terjadi lagi.

F. Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Tujuan pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja adalah mencegah terjadinya kecelakaan.
Cara efektif untuk mencegah terjadinya kecelakaan, harus diambil tindakan yang tepat terhadap
tenaga kerja dan perlengkapan, agar tenaga kerja memiliki konsep keselamatan dan kesehatan
kerja demi mencegah terjadinya kecelakaan

G. Tujuan pelatihan

Agar tenaga kerja memiliki pengetahuan dan kemampuan mencegah kecelakaan kerja,
mengembangkan konsep dan kebiasaan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja,
memahami ancaman bahaya yang ada di tempat kerja dan menggunakan langkah pencegahan
kecelakaan kerja.
Lirik Vierra Rasa Ini | Lirik Lagu Rasa ini Viera
Ku tak percaya kau ada di sini
Menemaniku di saat dia pergi
Sungguh bahagia kau ada di sini
Menghapus semua sakit yang ku rasa

Mungkinkah kau merasakan


Semua yang ku pasrahkan
Kenanglah kasih..
Reff :
Ku suka dirinya, mungkin aku sayang
Namun apakah mungkin, kau menjadi milikku
Kau pernah menjadi, menjadi miliknya
Namun salahlah aku, bila ku pernah merasa ini
Mungkinkah kau merasakan
Semua yang ku pasrahkan
Kenanglah kasih..
Kembali ke Reff:

Bersamamu Memandang wajahmu


cerah
Membuatku tersenyum Kau akan selalu ada
senang (Kau akan selalu ada)
Indah dunia Menjaga memeluk
Tentu saja kita pernah diriku dengan cintamu
mengalami perbedaan Dengan cintamu
Kita lalui
Tapi aku merasa Back to Reff
Jatuh terlalu dalam
cintamu Saat bersamamu kasih
Ku tak akan berubah Ku merasa bahagia
Ku tak ingin kau pergi dalam pelukmu
s'lamanya

Reff :
Ku kan setia menjagamu
Bersama dirimu dirimu
Sampai nanti akan s'lalu
Bersama dirimu

Saat bersamamu kasih


Ku merasa bahagia
dalam pelukmu
Tapi aku merasa jatuh
terlalu dalam cintamu
Ku tak akan berubah
Ku tak ingin kau pergi
s'lamanya

Back to Reff

Seperti yang kau


katakan
KESANDUNG MASALALU masalalu
Wes lilakno aku kangmas,
wes cukup lalekno Mantep mlayu kesandung watu,
tresno iki ora bakal biso tak baleni kok yo tega ninggal aku
dadi siji koe pancen plea pleu
cukup mesem emot nesu
Aku kesandung masa lalu rumangsamu aku kuat
ceritane aku lan sliramu nahan luka paling berat
Ning karang anyar iki koe ati muntap pengen dupak
mblenjani janji bojomu tag gawe wafat

Opo ora eling mbiyen koe karo aku Kembalilah sayang ku ingin duduk
Ngukir tresno sak gedene gunung di pelaminan
lawu aku dan kamu menjadi kita
Separo raga iki mung kanggo jangan sampai ada orang ketiga
awakmu
Cerita iki bakal tag kenang neng Aku kesandung masa lalu
masalalu ceritane aku lan sliramu
Ning karang anyar iki koe
Alun- alun karang anyar seng dadi mblenjani janji
seksine tresno
nalikane tak ucapke sumpah janji Masa lalu kita begitu sangat indah
tekan mati, nya,
kita ucap janji suci sehidup semati,
siji sijine mung riko tapi maaf kan lah sayang ku akhiri
mboten enten seng liane cerita kita,
roso loro ati iki cukup tag rasakke kenanglah aku di hatimu
dewe selamanya jadi masa lalu

Ngenes batenku,loro ati ku Opo ora eling mbiyen koe karo aku
mesakno aku mesakno aku Ngukir tresno sak gedene gunung
lawu
Aku kesandung masa lalu Separo raga iki mung kanggo
ceritane aku lan sliramu awakmu
Ning karang anyar iki koe Cerita iki bakal tag kenang neng
mblenjani janji masalalu

Opo ora eling mbiyen koe karo aku Opo ora eling mbiyen koe karo aku
Ngukir tresno sak gedene gunung Ngukir tresno sak gedene gunung
lawu lawu
Separo raga iki mung kanggo Separo raga iki mung kanggo
awakmu awakmu
Cerita iki bakal tak kenang neng Cerita iki bakal tag kenang neng
masalalu nompo loro rasa tresno
tak ikhlas ke insya allah lilo
Yen pancen dalane aku kudu piye

Lirik Lagu Budhila - Janji Hati (Ost. Film Janji Hati)

Ku ingin hatimu
Yang tulus ada di setiap detikku
Jadikan hidupku berwarna
Dengan cintamu kasihmu
Hati yang tulus selalu
Janji hati, hidup mati kita kan bersama

Kau kan selalu ada


Di setiap hembusan nafasku ini
Akan ku jaga, akan ku bawa

Sampai mati

Kau kan selalu ada


Hingga jantung ku tidak berdetak lagi
Akan ku jaga, akan ku bawa
Sampai mati

Kaukan selalu ada


Di setiap hembusan nafasku ini
Akan ku jaga, akan ku bawa
Sampai mati

Kau kan selalu ada


Hingga jantung ku tidak berdetak lagi
Akan ku jaga, akan ku bawa
Sampai mati
KUN ANTA La nahtajul ma-la,
Kai nazdada jama-la,
Liujarihim, qoldat tu zohiru Jauharna huna,
ma fihim Fi qalbi talala,
Pabadautu shakhson a-khar, La la,
kai atafa-khar, Nurdhin nasi bima-la,
Wa zonan tu ana, anni bizalika Nardhohu la na ha-la,
huztu ghina, Za-ka jamaluna,
Fawajad tu anni kha-sir, Yasmu yataa’la
fatilka mazohir, Oh Wo Oh (6x)
  Kun anta tazdada jamala
La la, Oh Wo Oh (6x)
La nahtajul ma-la,  
Kai nazdada jama-la, Saakunu ana, man ardho ana,
Jauharna huna, lan asa’ la liri dhohum,
Fi qalbi talala, Waakunu ana, ma ahwa ana,
La la, ma-li wama liridhohum,
Nurdhin nasi bima-la, Saakunu ana, man ardho ana,
Nardhohu la na ha-la, lan asa’ la liri dhohum,
Za-ka jamaluna, Waakunu ana, ma ahwa ana,
Yasmu yataa’la lan ardho ana biridhohum
Oh Wo Oh (6x),  
Kun anta tazdada jamala La la,
Oh Wo Oh (6x), La nahtajul ma-la,
Kun anta tazdada jamala…. Kai nazdada jama-la,
lalala… Jauharna huna,
  Fi qalbi talala,
Attaqabbalhum, anna-su lastu La la,
qalliduhum, Nurdhin nasi bima-la,
Illa bima yurdhi-ni, kai urdhi- Nardhohu la na ha-la,
ni, Za-ka jamaluna,
Sa akunu ana, mithli tamaman Yasmu yataa’la
hazana, Oh Wo Oh (6x),
Fakona a’ti takfini, za-ka yaqi- Kun anta tazdada jamala
ni, Oh Wo Oh (6x)
  Kun anta tazdada jamala
La la,
Lirik Lagu Benci
haruskah aku mencintanya bila hanya berikan
duka
sepertinya aku bahagia. satu sisi aku menangis
aku pernah sangat berharga semua mata
memujaku
sampai kau datang dalam hidupku, segalanya
berubah
kau mengambil hatiku, jadikannya kelabu
kau menghancurkan semua impian yang
tersimpan sejak dulu
kau racuni cintaku hingga menjadi benci
tak lelah aku setia, tersiksa sendiri
betapa inginku berlari dan terlepas dari dirimu
tapi semakin aku mencoba, aku ingin kembali
kau mengambil hatiku, jadikannya kelabu
kau menghancurkan semua impian yang
tersimpan sejak dulu
kau racuni cintaku hingga menjadi benci
tak lelah aku setia, tersiksa sendiri
kau mengambil hatiku, jadikannya kelabu
kau menghancurkan segala impian
FALL IN LOVE-PRILLY Kuragu tuk menyatakannya
LATUCONSINA I fall in love, with you..
saya jatuh cinta kepadamu
Baru kali ini
Kurasakan ada yang beda Dan aku pun tak bisa lagi
Tadinya tak pernah Menahan rasa ini di dada
Menatap yang lebih lama Haruskah ku katakan padanya
Ku jatuh cinta..
Awalnya biasa
Semakin hari semakin berbeda Can you see the secret of my eyes
Getarannya tak lagi sama dapat kah engkau melihat sesuatu
yang tersembunyi di mataku
Can you see the secret of my eyes Can you feel what i feel here inside
dapat kah engkau melihat sesuatu dapat kah kamu merasakan yang
yang tersembunyi di mataku ku rasakan di dalam hatiku
Can you feel what i feel here inside I fall in love, with you..
dapat kah kamu merasakan yang saya jatuh cinta kepadamu
ku rasakan di dalam hatiku Haruskah kukatakan cinta
I fall in love, with you.. Kuragu tuk menyatakannya
saya jatuh cinta kepadamu I fall in love, I fall in love
Haruskah kukatakan cinta saya jatuh cinta
Kuragu tuk menyatakannya
I fall in love, with you.. I fall in love.. with you..
saya jatuh cinta kepadamu saya jatuh cinta kepadamu

Dan waktu pun melambat


Saat aku tak ada didekatnya
Persahabatan ini mulai berubah

Can you see the secret of my eyes


dapat kah engkau melihat sesuatu
yang tersembunyi di mataku
Can you feel what i feel here inside
dapat kah kamu merasakan yang
ku rasakan di dalam hatiku
I fall in love, with you..
saya jatuh cinta kepadamu
Haruskah kukatakan cinta
Lirik Lagu Elang – bermain
Dewa Dengan perasaan…

Aku ingin terbang Aku adalah mimpi-


tinggi mimpi…
Seperti elang Tiada arti…
Melewati siang malam Aku ingin terbang
Menghembus awan tinggi…
Seperti elang…
Ini tangan ku untuk
kau genggam
Ini tubuh ku untuk kau
peluk
Ini bibir ku untuk kau
cium
Tapi tak bisa kau
miliki
Aku
Tak usah kau terus
tangisi
Kepergian ku…
Air mata tak kan
memanggilku
Untuk kembali
Aku adalah mimpi –
mimpi
Sedang melintasi
Sang perawan yang
"Tak Ada Logika"
Bukan nya aku tak tahu
Kau sudah ada yang punya
Atau bisikan cinta
Ku tahu engkau berdusta

Namun ku tak mau mengerti


Selama kau masih bersamaku
Karna ku suka,ku butuh cinta yang pernah hilang
dariku

Cinta ini kadang kadang tak ada logika


Berisi smua hasrat dalam hati
Ku hanya ingin dapat memiliki
Dirimu hanya untuk sesaat

Bukan nya aku tak tahu


Kau sudah ada yang punya
Karna kau telah bisikkan cintamu padaku
Ku tahu engkau berdusta

Cinta ini kadang kadang tak ada logika


Berisi smua hasrat dalam hati
Ku hanya ingin dapat memiliki
Dirimu hanya untuk sesaat
Lirik Lagu Anoman Obong - pating domblong…
Waljinah Omah gedhe.. podo dadi areng
(diobong, diobong)
Ceritane wayang jawi.. Dosomuko.. nangis gereng-
Ing projo ngalengko dirojo.. gereng…
Rahwono rojo arane..
Gawe geger.. nyolong shinto.. Iyo wae yaeya, iyo wae yae..
Anoman cancut tumandhang.. Iyo wae yaeya, iyo wae yae..
Ngalengko wis dadi awu..
Kobong gedhe.. jeroning Bong kobong kobong kobong
projo.. kobong kobong kobong
Bong kobong kobong kobong
Bong kobong kobong kobong kobong kobong kobong
kobong kobong kobong
Bong kobong kobong kobong Anoman.. si kethek putih
kobong kobong kobong Mlebu tama.. shinto dijak
Bong kobong kobong kobong mulih
kobong kobong kobong Konangan.. indrajit lan patih
Bong kobong kobong kobong Ning anoman.. ora wedi getih
kobong kobong kobong
Eh.. lhadalah, ngalengko
diobong (diobong, diobong)
Togog bilung wa a o.. podho
Ceritane.. wayang Ramayana pating domblong…
Ing negoro.. ngalengko dirojo Omah gedhe.. podo dadi areng
Ratu buto.. rahwono rojo (diobong, diobong)
Gawe geger.. nyolong dewi Dosomuko.. nangis gereng-
shinto.. gereng…
Anoman.. si kethek putih Iyo wae yaeya, iyo wae yae..
Mlebu tama.. shinto dijak Iyo wae yaeya, iyo wae yae..
mulih Iyo wae yaeya, iyo wae yae..
Konangan.. indrajit lan patih Iyo wae yaeya, iyo wae yae..
Ning anoman.. ora wedi getih
Bong kobong kobong kobong
Eh.. lhadalah, ngalengko kobong kobong kobong
diobong (diobong, diobong) Bong kobong kobong kobong
Togog bilung wa a o.. podho kobong kobong kobong
Bong kobong kobong kobong tum hi ho..
kobong kobong kobong tum hi ho..
Bong kobong kobong kobong
kobong kobong kobong tere liye hi jiya main.
khudko jo yun de diya hai.
TUMHIHO tere wafa ne mujhko
sambhala;
hum tere bin ab reh nahi
saare ghamon ko dil se
sakte,
nikala.
tere bina kya wajood mera?
tere saath mera hai naseeb
hum tere bin ab reh nahi
juda,
sakte,
tujhe paake addhura na
tere bina kya wajood mera?
raha.
tujh se juda agar ho
mmm..
jaayenge,
toh khud se hi ho jaayenge kyun ki tum hi ho
juda. ab tum hi ho,
zindagi ab tum hi ho.
kyun ki tum hi ho
chain bhi,
ab tum hi ho,
mera dard bhi.
zindagi ab tum hi ho.
meri aashiqui ab tum hi ho.
chain bhi,
mera dard bhi. kyun ki tum hi ho
meri aashiqui ab tum hi ho. ab tum hi ho,
zindagi ab tum hi ho.
tera mera rishta hai kaisa?
chain bhi,
ek pal door gawara nahi.
mera dard bhi.
tere liye har roz hain jeete;
meri aashiqui ab tum hi ho.
tujhko diya mera waqt
sabhi.
koi lamha mera na ho tere
bina,
har saans pe naam tera.
kyun ki tum hi ho
ab tum hi ho,
zindagi ab tum hi ho.
chain bhi,
mera dard bhi.
meri aashiqui ab tum hi ho.

Anda mungkin juga menyukai