Di bawah ini akan kami jelaskan cara kerja IoT secara lebih rinci
berdasarkan komponen-komponen penyusunnya.
Maka dari itu, aktuator ini biasanya berupa mesin yang dapat
bergerak, seperti pompa, solenoid valve, switch, dan sebagainya. Nah,
untuk menghubungkan sensor dan aktuator, kita butuh yang
namanya microcontroller.
2. Microcontroller (MCU)
Perangkat sensor dan aktuator yang Anda miliki tidak dapat bekerja
sendiri. Anda perlu menghubungkannya dengan microcontroller dan
mengatur cara kerjanya melalui pemrograman. Terdapat beberapa
jenis microcontroller yang kerap digunakan dalam IoT. Beberapa yang
paling populer di antaranya ada Arduino dan NodeMCU.
3. Konektivitas
Konektivitas merupakan inti dari Internet of Things. Dengan
perangkat-perangkat dan aturan pemrograman yang ada, Anda bisa
saja menciptakan sistem seupa IoT. Namun, itu tidak dapat benar-
benar disebut IoT tanpa adanya konektivitas. Pasalnya, elemen inilah
yang akan menentukan bagaimana komponen lain saling terhubung,
seperti dalam kasus sensor dan aktuator tadi.
Pilihan koneksi yang umum digunakan dalam dunia IoT antara lain
melalui Wi-Fi, LAN, WAN, satelit, dan jaringan seluler. Anda dapat
menyesuaikannya dengan kondisi sistem yang Anda miliki. Ini terkait
dengan jarak, bandwidth, obstacle/noise, konsumsi daya, dan
sebagainya.
Selain itu, Anda juga perlu menyesuaikan koneksi dengan
jenis microcontroller yang Anda gunakan. Pasalnya, tidak
semua microcontroller mendukung penggunaan Wi-Fi, sehingga jika
tetap ingin menggunakannya Anda perlu perangkat tambahan yang
disebut adaptor.
5. User Interface
Terakhir dan yang tak kalah penting, sebuah sistem IoT harus
memiliki User Interface (UI) guna menghubungkannya dengan
manusia sebagai pengguna. UI yang dipakai bisa berupa
halaman website sederhana sampai aplikasi mobile yang sangat
kompleks. Untuk sinkronisasi, pada perangkat IoT sendiri kerap
dipasang perangkat LCD yang menampilkan data-data sensor dan
waktu.
1. Real-Time Personalization
Perangkat IoT dapat mengumpulkan data tentang perilaku
pelanggan secara real-time. Data ini dapat digunakan untuk
mempersonalisasi pesan dan penawaran pemasaran.
2. Analitik Prediktif
Salah satu kemampuan IoT adalah untuk mengumpulkan data
perilaku pelanggan dari waktu ke waktu. Data ini dapat digunakan
untuk mengembangkan model prediktif untuk memprediksi perilaku
pelanggan di masa mendatang.
3. Targeted Ads
IoT memiliki kemampuan untuk mengumpulkan data lokasi
pelanggan yang dapat Anda gunakan untuk menargetkan iklan
dengan lebih tajam secara otomatis.
4. Deteksi Penipuan
Perangkat IoT dapat mengumpulkan data interaksi pelanggan
dengan situs web atau aplikasi. Data ini dapat digunakan untuk
mendeteksi aktivitas penipuan.
5. Customer Support
Teknologi IoT dapat mengumpulkan data tentang masalah
pelanggan. Anda bisa memandaatkan sistem terpadu antara IoT dan
embeded system untuk menciptakan automasi dukungan pelanggan.