Anda di halaman 1dari 7

Manfaat IOT

- efisiensi tagihan yang membengka menjadi turun 20-30%


- produktivitas menjadi meningkat
- meningkatkan keamanan
- kontrol dan maintenance service lebih cepat dan akurat
Kontrol akses
- Kartu RFID
- Sidik jari
- Kode PIN
- e-KTP
- wajah
- Handphone Radius
- sensor suhu

Di bawah ini akan kami jelaskan cara kerja IoT secara lebih rinci
berdasarkan komponen-komponen penyusunnya.

1. Sensor dan/atau Aktuator


Di urutan pertama, ada perangkat pengindraan berupa sensor
dan/atau aktuator. Sensor adalah instrumen yang digunakan untuk
mengambil data. Jenis, bentuk, dan ukuran sensor dapat bervariasi.
Biasanya perangkat sensor cukup kecil dan kompatibel untuk
ditempatkan ke dalam kesatuan perangkat yang dibangun.

Sebagai contohnya, ada sensor cahaya yang akan mengambil data


berupa intensitas cahaya, ada sensor jarak yang akan mengambil data
berupa jarak sensor dari objek yang ingin diukur dalam satuan yang
ditetapkan, ada sensor gerak yang dapat mendeteksi objek yang
melintas di depannya, ada sensor suhu yang berfungsi mengambil
data temperatur, baik itu ruangan, makhluk hidup, maupun air, dan
masih banyak lagi.

Sementara itu, aktuator merujuk pada instrumen yang akan memberi


reaksi terhadap data yang sebelumnya telah diambil oleh sensor.
Contohnya, ketika sensor suhu mendeteksi temperatur ruangan di
atas batas yang telah ditetapkan, aktuator dapat mengeluarkan reaksi
berupa penyiraman air.

Maka dari itu, aktuator ini biasanya berupa mesin yang dapat
bergerak, seperti pompa, solenoid valve, switch, dan sebagainya. Nah,
untuk menghubungkan sensor dan aktuator, kita butuh yang
namanya microcontroller.

2. Microcontroller (MCU)
Perangkat sensor dan aktuator yang Anda miliki tidak dapat bekerja
sendiri. Anda perlu menghubungkannya dengan microcontroller dan
mengatur cara kerjanya melalui pemrograman. Terdapat beberapa
jenis microcontroller yang kerap digunakan dalam IoT. Beberapa yang
paling populer di antaranya ada Arduino dan NodeMCU.

Kode program yang dimasukkan ke dalam microcontroller berfungsi


untuk mengaktifkan kerja perangkat. Mulai dari pendefinisian pin
yang dipakai sebagai input, power, dan ground, hingga
mengatur threshold dan respons dari aktuator.

3. Konektivitas
Konektivitas merupakan inti dari Internet of Things. Dengan
perangkat-perangkat dan aturan pemrograman yang ada, Anda bisa
saja menciptakan sistem seupa IoT. Namun, itu tidak dapat benar-
benar disebut IoT tanpa adanya konektivitas. Pasalnya, elemen inilah
yang akan menentukan bagaimana komponen lain saling terhubung,
seperti dalam kasus sensor dan aktuator tadi.

Pilihan koneksi yang umum digunakan dalam dunia IoT antara lain
melalui Wi-Fi, LAN, WAN, satelit, dan jaringan seluler. Anda dapat
menyesuaikannya dengan kondisi sistem yang Anda miliki. Ini terkait
dengan jarak, bandwidth, obstacle/noise, konsumsi daya, dan
sebagainya.
Selain itu, Anda juga perlu menyesuaikan koneksi dengan
jenis microcontroller yang Anda gunakan. Pasalnya, tidak
semua microcontroller mendukung penggunaan Wi-Fi, sehingga jika
tetap ingin menggunakannya Anda perlu perangkat tambahan yang
disebut adaptor.

4. Server dan Pengolahan Data


Data-data dari sensor dan aktuator akan masuk ke dalam server. Di
sini Anda bebas memilih server lokal atau cloud. Adapun proses
pengolahan data yang terjadi memerlukan sebuah metode. Anda bisa
misalnya menggunakan REST API, WebSocket, dll.

5. User Interface
Terakhir dan yang tak kalah penting, sebuah sistem IoT harus
memiliki User Interface (UI) guna menghubungkannya dengan
manusia sebagai pengguna. UI yang dipakai bisa berupa
halaman website sederhana sampai aplikasi mobile yang sangat
kompleks. Untuk sinkronisasi, pada perangkat IoT sendiri kerap
dipasang perangkat LCD yang menampilkan data-data sensor dan
waktu.

Internet of Things telah banyak digunakan dalam berbagai bidang


industri, mulai dari rumah tangga sampai kesehatan. Pada
penerapannya, IoT juga dapat dipadukan dengan Artificial
Intelligence (AI) dan Machine to Machine (M2M). Sebut saja smart
home, alat penyiram tanaman otomatis, jam tangan kesehatan, dan
lain sebagainya.

Tapi tahukah Anda, manfaat IoT juga dapat diterapkan untuk


keperluan marketing. Di bawah ini akan kami sebutkan contoh
Internet of Things.

1. Real-Time Personalization
Perangkat IoT dapat mengumpulkan data tentang perilaku
pelanggan secara real-time. Data ini dapat digunakan untuk
mempersonalisasi pesan dan penawaran pemasaran.

Contoh penggunaan IoT: Anda dapat mengirimkan push


notification ke smartphone pelanggan saat mereka masuk ke toko.
Sistem ini bisa melibatkan sensor pengenalan wajah yang
dihubungkan dengan database pelanggan. Catatannya, sistem ini
hanya dapat diberlakukan untuk pelanggan yang sudah tercatat
di database Anda. Pemberitahuan tersebut dapat menyertakan kupon
diskon untuk produk yang telah dilihat pelanggan secara offline.

2. Analitik Prediktif
Salah satu kemampuan IoT adalah untuk mengumpulkan data
perilaku pelanggan dari waktu ke waktu. Data ini dapat digunakan
untuk mengembangkan model prediktif untuk memprediksi perilaku
pelanggan di masa mendatang.

Contoh: Sistem pengidentifikasi pelanggan yang kemungkinan besar


akan melakukan churn. Dengan begitu, Anda dapat menargetkan
pelanggan ini dengan pesan marketing yang dirancang untuk
mencegah mereka pergi. Ini bisa dilakukan dengan membaca
aktivitas mereka di produk digital atau website Anda.

3. Targeted Ads
IoT memiliki kemampuan untuk mengumpulkan data lokasi
pelanggan yang dapat Anda gunakan untuk menargetkan iklan
dengan lebih tajam secara otomatis.

Contoh: Anda dapat menampilkan iklan kipas angin kepada


pelanggan yang berada di lokasi dataran rendah atau perkotaan yang
panas. Sistem ini menghubungkan data lokasi dengan pesan promosi
yang secara otomatis dapat dikirimkan kepada audiens dengan data
terdaftar dalam database.

4. Deteksi Penipuan
Perangkat IoT dapat mengumpulkan data interaksi pelanggan
dengan situs web atau aplikasi. Data ini dapat digunakan untuk
mendeteksi aktivitas penipuan.

Contoh: Sistem untuk mengidentifikasi pelanggan yang mencoba


membuat banyak akun untuk memanfaatkan promosi. Dengan ini,
keluarannya dapat berupa pemblokiran atau penanganan lanjutan di
dunia nyata berdasarkan regulasi yang ada.

5. Customer Support
Teknologi IoT dapat mengumpulkan data tentang masalah
pelanggan. Anda bisa memandaatkan sistem terpadu antara IoT dan
embeded system untuk menciptakan automasi dukungan pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai