Anda di halaman 1dari 8

by: Nyoo Steven

Teori Bilangan

● Pada dasarnya semua bilangan yang ada di dunia ini adalah bilangan riil dan
bilangan imajiner. Di dalam bilangan real sendiri ada bilangan rasional dan
irasional. Bilangan bulat adalah bagian dari bilangan rasional. Teori bilangan
yang dipakai disini umumnya akan membahas tentang bilangan bulat. Di dalam
bilangan bulat sendiri ada bilangan cacah dan negatif. Dan di dalam bilangan
cacah terdapat bilangan asli dan nol. Pada dasarnya semua bilangan yang ada
di dunia ini adalah bilangan riil dan bilangan imajiner. Di dalam bilangan real
sendiri ada bilangan rasional dan irasional. Bilangan bulat adalah bagian dari
bilangan rasional. Teori bilangan yang dipakai disini umumnya akan membahas
tentang bilangan bulat. Di dalam bilangan bulat sendiri ada bilangan cacah dan
negatif. Dan di dalam bilangan cacah terdapat bilangan asli dan nol

● Bilangan bulat ={ …, -2, -1, 0, 1, 2, …}


Bilangan Negatif = { …, -3, -2, -1}
Bilangan Cacah = {0, 1, 2, 3, …}
Bilangan Asli ={1, 2, 3, 4, ….}

● Misalkan a adalah suatu bilangan yang membagi bilangan b, maka kita bisa
katakan bahwa a adalah faktor dari b
Contoh :
Faktor dari 14 adalah 1, 2, 7, dan 14

● Bilangan prima adalah bilangan asli yang hanya memiliki 2 buah faktor, yaitu 1
dan dirinya sendiri.
Contoh bilangan prima adalah 2, 5, 97, 43, dll

● Bilangan komposit adalah bilangan asli selain bilangan prima.


Contoh bilangan komposit adalah 4, 20, 91, 189, dll

● Semua bilangan asli dapat kita tulis menjadi hasil kali dari faktor prima
penyusunnya.
Sebagai contoh :
6=2𝑥3
84 = 22 𝑥 3 𝑥 7
300 = 22 𝑥 3 𝑥 52
● Banyak Faktor
Salah satu kegunaan dari faktorisasi prima adalah untuk mencari banyak
faktor. Misalkan x dapat dinyatakan menjadi 𝑝1 𝑎1 × 𝑝2 𝑎2 × 𝑝3 𝑎3 ×. . .×
𝑝𝑛 𝑎𝑛 dimana 𝑝1 , 𝑝2 , 𝑝3 , . . . , 𝑝𝑛 adalah bilangan prima dan 𝑎1 , 𝑎2 , 𝑎3 , . . . , 𝑎𝑛 >
0. Maka banyak faktor dari x adalah (𝑎1 + 1)(𝑎2 + 1)(𝑎3 + 1). . . (𝑎𝑛 + 1)
Contoh:
12 = 22 × 3
Maka, banyak faktor dari 12 adalah (2 + 1)(1 + 1) = 6

● Jumlah Faktor

Kegunaan lain dari faktorisasi prima adalah untuk mencari jumlah faktor.
Misalkan x dapat dinyatakan menjadi 𝑝1 𝑎1 × 𝑝2 𝑎2 × 𝑝3 𝑎3 ×. . .× 𝑝𝑛 𝑎𝑛 dimana
𝑝1 , 𝑝2 , 𝑝3 , . . . , 𝑝𝑛 adalah bilangan prima dan 𝑎1 , 𝑎2 , 𝑎3 , . . . , 𝑎𝑛 > 0. Maka
jumlah faktor dari x adalah
(1 + 𝑝1 + 𝑝1 2 + 𝑝1 3 +. . . +𝑝1 𝑎1 )(1 + 𝑝2 + 𝑝2 2 + 𝑝2 3 +. . . +𝑝2 𝑎2 ). . . (1 + 𝑝𝑛 + 𝑝𝑛 2
+ 𝑝𝑛 3 +. . . +𝑝𝑛 𝑎𝑛 )
Contoh :
12 = 22 × 3
Jumlah faktor dari 12 adalah (1 + 2 + 22 )(1 + 3) = 28
Sesuai karena jumlah dari 1 + 2 + 3 + 4 + 6 + 12 = 28

● Modulo
Secara definisi 𝑟 ≡ 𝑎 𝑚𝑜𝑑 𝑏dapat diartikan 𝑎 = 𝑏𝑞 + 𝑟 dengan 𝑞 ≥ 0
𝑎 ≡ 𝑏 (𝑚𝑜𝑑 𝑚), jika 𝑚habis membagi 𝑎 − 𝑏
𝑎dan 𝑏ini saling kongruen

Jika 𝑎 ≡ 𝑏 𝑚𝑜𝑑 𝑚 dan 𝑐 adalah sembarang bilangan bulat, maka:


● (𝑎 + 𝑐 ) ≡ (𝑏 + 𝑐) 𝑚𝑜𝑑 𝑚
● (𝑎 − 𝑐 ) ≡ (𝑏 − 𝑐) 𝑚𝑜𝑑 𝑚
● 𝑎𝑐 ≡ 𝑏 𝑐 𝑚𝑜𝑑 𝑚
● 𝑎𝑐 ≡ 𝑏𝑐 𝑚𝑜𝑑 𝑚

● Fermat Little Theorem


Misalkan terdapat sebuah bilangan bulat 𝑎 dan bilangan prima 𝑝, jika 𝑎 ≠
0 𝑚𝑜𝑑 𝑝, maka berlaku𝑎(𝑝−1) ≡ 1 𝑚𝑜𝑑 𝑝.
● Euler’s Theorem
(𝜑(𝑛))
Jika 𝑎 dan 𝑛 relatif prima, maka berlaku 𝑎 ≡ 1 𝑚𝑜𝑑 𝑛.
Dimana φ(n) menyatakan banyaknya bilangan yang kurang dari n dan relatif
prima terhadap n.
1 1 1 1
𝜑(𝑛) = 𝑛(1 − )(1 − )(1 − ) … (1 − )
𝑝1 𝑝2 𝑝3 𝑝𝑘

Dengan 𝑝1 , 𝑝2 , 𝑝3 , . . . , 𝑝𝑛 adalah faktor prima dari n.

● Wilson Theorem
Jika 𝑝 adalah bilangan bilangan prima, maka berlaku (𝑝 − 1)! ≡
−1 𝑚𝑜𝑑 𝑝

● Extended Euclidean (Bachet-Bezout)


Misalkan diberikan bilangan bulat a dan b, maka akan terdapat bilangan bulat
𝑥 dan 𝑦 sehingga 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑓𝑝𝑏(𝑎, 𝑏). Untuk mencari nilai 𝑥 dan 𝑦, kita
dapat menggunakan algoritma extended Euclidean.
Contoh:
● Tentukan salah satu nilai X dan Y sehingga: 5𝑋 + 28𝑌 = 1
Jawaban:
Sebelumnya, kita harus mengecek terlebih dahulu apakah 𝑓𝑝𝑏(5, 28)|1
Karena benar, maka persamaan ini akan memiliki nilai 𝑋 dan 𝑌.
Algoritma extended Euclidean akan berjalan seperti ini:
● 28 = 5 × 5 + 3
● 5= 1×3+2
● 3= 1×2+1
Kemudian kita lakukan pindah ruas mulai dari persamaan terakhir
hingga ke paling atas
3 = 1 × 2 + 1 → 1 = 3 − 1 × 2 … (1)
5 = 1 × 3 + 2 → 2 = 5 − 1 × 3 … (2)
Ganti nilai 2 ke persamaan (1), maka:
1 = 3 − 1 × (5 − 1 × 3) = 2 × 3 − 1 × 5 … (3)
28 = 5 × 5 + 3 → 3 = 28 − 5 × 5 … (4)
Ganti nilai 3 pada persamaan (4) ke persamaan (3), maka:
1 = 2 × (28 − 5 × 5) − 1 × 5 = 2 × 28 − 11 × 5
Dari sini kita bisa mendapatkan bahwa salah satu nilai X dan Y yang
memenuhi adalah 𝑋 = −11 𝑑𝑎𝑛 𝑌 = 2.
Binary Search
● Apabila kumpulan data sudah dalam keadaan terurut, pencarian data dengan
menggunakan pencarian sekuensial akan memakan waktu yang lama jika
jumlah data dalam kumpulan data tersebut sangat banyak. Untuk mengatasi
hal tersebut terdapat algoritma yang dirancang agar pencarian lebih efisien
yaitu pencarian biner (Binary Search) .

● Contoh soal:

● Untuk ulang tahun pak Dengklek, ibu Dengklek membuat kue yang
dibubuhi dengan 8 macam zat pelezat. Ternyata, setelah dibakar,
kuenya berwarna hijau. Walaupun demikian, para tamu mengatakan
bahwa kue itu sangat enak. Bu Dengklek ingin membuat kue itu lagi,
namun tak ingin warnanya hijau, dengan mengkombinasikan zat
pelezat yang akan dicampurkan. Setelah melakukan konsultasi ke bu
Ganesh, ternyata hanya salah satu zat pelezat yang menyebabkan
warna kuenya hijau. Berapa kali usaha minimal terburuk pemilihan
kombinasi yang harus dicoba bu Dengklek hingga bisa diketahui zat
yang menyebabkan kuenya berwarna hijau.

● Pak Dengklek sedang bermain Tebak Angka bersama Pak Ganesh.


Terdapat 100 bilangan bulat. Pak Dengklek memilih sebuah bilangan di
antara 1 sampai 100, lalu Pak Ganesh berusaha menebak bilangan
yang dipilih Pak Dengklek. Setiap putarannya, Pak Ganesh dapat
menyebutkan sebuah bilangan, dan Pak Dengklek dapat memberikan
umpan balik "Kurang Dari", "Sama Dengan", dan "Lebih Dari" sesuai
dengan bilangan yang dipilih. Permainan berhenti apabila Pak Ganesh
berhasil menebak bilangan yang dipilih Pak Dengklek, yaitu saat Pak
Dengklek memberikan umpan balik "Sama Dengan". Paling sedikit
berapa kali Pak Ganesh menyebut angka tebakan sehingga dijamin
bahwa Pak Ganesh dapat menebak bilangan yang dipilih Pak
Dengklek dengan benar untuk setiap kasus?

● Diberikan persamaan 2𝑦 3 − 3𝑦 2 + 7𝑦 − 4 = 10814. Jika 𝑦 adalah


bilangan bulat positif dan memiliki rentang 1 ≤ 𝑦 ≤ 40 . Nilai 𝑦
adalah…..

● Longest Increasing Subsequence

LIS atau Longest Increasing Subsequence sering ditemukan di soal-soal OSK


maupun OSP. Anda disuruh menentukan subsequence terpanjang yang
terdapat pada data tersebut. Contoh terdapat data-data 1,5,3,2,8 maka LIS
tersebut adalah 3.
LIS sendiri dapat dilakukan dengan dengan kompleksitas O(𝑁 2 ) tetapi
dengan menggunakan teknik Binary Search dapat kita reduce menjadi
O(𝑁𝑙𝑜𝑔𝑁).
Step by step LIS:
● Misalkan terdapat array/data beranggota n yaitu 𝑎1 , 𝑎2 , 𝑎3 , . . . , 𝑎𝑛 .
● Iterasi dari array terkiri hingga terkanan
● Misalkan 𝑛𝑜𝑤 adalah LIS saat ini dan siapkan array 𝑖𝑑𝑥[𝑖] dimana
𝑖𝑑𝑥[𝑖] menyimpan nilai array/data LIS pada urutan ke-i .
● Jelas 𝑖𝑑𝑥[𝑖 − 1] < 𝑖𝑑𝑥[𝑖].
● Nilai 𝑖𝑑𝑥[0] memiliki nilai −∞dan 𝑛𝑜𝑤 di awal adalah 0.
● Untuk setiap data diberlakukan:

1. Karena 𝑎1 adalah array terkiri, jelas nilai 𝑖𝑑𝑥[1] adalah 𝑎1 atau


panjang LIS saat ini adalah 1.

2. Jika 𝑎𝑖 > 𝑖𝑑𝑥[𝑛𝑜𝑤], maka panjang LIS akan bertambah satu


menjadi 𝑛𝑜𝑤 + 1dan nilai 𝑖𝑑𝑥[𝑛𝑜𝑤 + 1] = 𝑎𝑖 .

3. Jika nilai 𝑎𝑖 berada diantara array/data LIS, maka kita akan


menemukan x sehingga 𝑖𝑑𝑥[𝑥] > 𝑎𝑖 dan nilai 𝑖𝑑𝑥[𝑖] terkecil
(𝑙𝑜𝑤𝑒𝑟_𝑏𝑜𝑢𝑛𝑑). Lalu, replace 𝑖𝑑𝑥[𝑥] dengan 𝑎𝑖 .

● Jawaban LIS adalah 𝑛𝑜𝑤.

● Pak Dengklek memiliki sebuah sekuens S = {2, 7, 5, 3, 8, 4, 10, 1, 6, 9}.


Subsekuens dari sebuah sekuens S bisa didapatkan dengan menghilangkan
beberapa elemen dari S namun dengan tetap mempertahankan urutannya.
Sebagai Contoh: {2, 7, 13, 17} adalah subsekuens dari S, sedangkan {14, 2,
20} bukanlah subsekuens dari S karena urutannya berubah (2 muncul lebih
dahulu dari 14 di S). Pak Dengklek ingin mencari sebuah subsekuens menaik
dari S. Sebuah subsekuens dikatakan menaik jika dan hanya jika elemen-
elemen yang ada di dalam subsekuens tersebut tersusun secara menaik.
Sebagai Contoh: {2, 7, 20}. Berapa banyaknya elemen dari subsekuens
menaik terpanjang yang bisa dibentuk dari sekuens S?
Himpunan

● Dalam matematika, himpunan adalah sekumpulan objek-objek yang


didefinisikan dengan jelas sebagai satu kesatuan.
Contoh :
•Himpunan semua bilangan asli kurang dari 6 adalah {1, 2, 3, 4, 5}
•Himpunan semua bilangan genap lebih dari 2 dan kurang dari 100 adalah
{4, 6, 8, 10, … , 98}

● Himpunan Kosong
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai anggota.
Biasanya ditulis Ø = {}

● Himpunan Bagian
Himpunan bagian adalah suatu himpunan yang merupakan bagian dari
himpunan lain.
Contoh :
𝐴 = {1, 2}
𝐵 = {1, 2, 6}
Maka kita bisa sebut bahwa himpunan 𝐴 adalah himpunan bagian dari 𝐵.
Biasanya disimbolkan dengan ⊂. Dalam kasus di atas, maka 𝐴 ⊂ 𝐵
Banyak himpunan bagian dengan n anggota adalah 2𝑛 .

● Gabungan
Dua himpunan atau lebih yang digabungkan bersama-sama. Operasi
gabungan 𝐴 ∪ 𝐵 setara dengan A atau B, dan anggota himpunannya adalah
semua anggota yang termasuk himpunan A ataupun B.
𝐴 ∪ 𝐵 = {𝑥 | 𝑥 ∈ 𝐴 ∪ 𝑥 ∈ 𝐵}

● Irisan
Operasi irisan 𝐴 ∩ 𝐵 setara dengan A dan B. Irisan merupakan himpunan
baru yang anggotanya terdiri dari anggota yang dimiliki bersama antara dua
atau lebih himpunan yang terhubung. Jika 𝐴 ∩ 𝐵 = ∅, maka A dan B dapat
dikatakan disjoint (terpisah).
𝐴 ∩ 𝐵 = {𝑥 | 𝑥 ∈ 𝐴 ∩ 𝑥 ∈ 𝐵}
● Komplemen
Operasi pelengkap 𝐴𝑐 setara dengan bukan 𝐴 atau𝐴′ . Operasi komplemen
merupakan operasi yang anggotanya terdiri dari anggota di luar himpunan
tersebut.

● Contoh Soal:

1. Banyaknya himpunan bagian dari {1,2,...,15} sehingga tidak ada dua


anggota yang berurutan? (Suatu himpunan dikatakan berurutan jika
terdapat setidaknya 2 anggota berurutan. Misalnya {2,6,7,10} memiliki
2 anggota berurutan yaitu {6,7})

2. Terdapat sebuah himpunan yang berisi angka 1 hingga 30. Nesy


memilih y bilangan sembarang sehingga dapat dipastikan terdapat
perkalian 2 bilangan yang jika dikalikan merupakan bilangan kuadrat.
Nilai y minimum adalah……

3. Terdapat himpunan C = {1,2,3, ..., 25}. Banyaknya himpunan bagian


yang memiliki 2 anggota yang jika dikalikan menghasilkan kuadrat
sempurna adalah ....

● Prinsip Inklusi & Eksklusi untuk 2 himpunan:


| 𝐴 ∪ 𝐵 | = |𝐴| + |𝐵| − |𝐴 ∩ 𝐵|
● Prinsip Inklusi & Eksklusi untuk 3 himpunan:
|𝐴 ∪ 𝐵 ∪ 𝐶|
= |𝐴| + |𝐵| + |𝐶| − |𝐴 ∩ 𝐵| − |𝐴 ∩ 𝐶| − |𝐵 ∩ 𝐶| + |𝐴
∩ 𝐵 ∩ 𝐶|
● Prinsip Inklusi & Eksklusi ini berlaku juga untuk n himpunan

● Contoh Soal :

1. Suatu kelas terdiri atas 100 siswa. Diketahui terdapat 54 anak suka
makan mie, 45 anak suka makan rendang, 70 anak suka makan ayam
goreng, dan 8 anak tidak suka ketiga-tiganya. Jika terdapat 10 anak
yang suka makan ketiga-tiganya, Banyaknya siswa yang suka lebih
dari 1 jenis makanan adalah….

2. Banyaknya bilangan dari 1 sampai N yang merupakan kelipatan 2 atau


3 atau 5 ada sebanyak 362. Nilai N yang dimaksud adalah………

3. Banyaknya bilangan bulat positif dari 1 sampai 10000 yang kelipatan 2


atau 3 atau 5, tetapi tidak merupakan kelipatan 4 adalah….
● Derangement
Derangement adalah sebuah permutasi n buah objek sehingga tiap masing-
masing objek tidak menempati posisi aslinya.
Misal terdapat sebuah himpunan 𝐴 = {1, 2, 3}
Derangement dari himpunan 𝐴 tersebut adalah {2, 3, 1}, {3, 1, 2}.

● Contoh Soal:

1. Pak Dengklek mempunyai N buah kartu yang telah diberi nomor 1, 2,


3,..., N. Pada awalnya, Pak Dengklek menyusun kartu-kartu tersebut
secara ascending (menaik). Selanjutnya, Pak Dengklek ingin
menyusun kartu-kartu tersebut dengan aturan tidak boleh ada satu
kartu pun yang berada pada posisi yang sama dengan posisi awalnya.
Jika N=7, berapa banyak susunan yang sesuai dengan aturan di atas
yang dapat dibentuk oleh Pak Dengklek?

2. Terdapat enam anak, A, B, C, D, E dan F, akan saling bertukar kado.


Tidak ada yang menerima kadonya sendiri, dan kado dari A diberikan
kepada B. Banyaknya cara membagikan kado dengan cara demikian
adalah ..

3. Terdapat 7 sahabat yang berasal dari berbagai macam daerah.


Mereka masing masing membawa makanan asal daerahnya. Mereka
setuju untuk menukarkan makanan yang dibawanya dengan salah satu
teman lainnya (Tidak ada yang makan makanannya sendiri).
Banyaknya kemungkinan masing masing makanan sehingga
memenuhi syarat di atas adalah…. (Contoh : A makan makanan B, B
makan makanan A, C makan makanan D, D makan makanan C, E
makan makanan F, F makan makanan G, G makan makanan E.)

Anda mungkin juga menyukai