Muhammad Diga Kaswara Lubis - Fulltext
Muhammad Diga Kaswara Lubis - Fulltext
( PENELITIAN )
SKRIPSI
Diajukan sebagai bahan sidang dan sebagai salah satu syarat
Disusun Oleh :
14.811.0075
FAKULTAS TEKNIK
2018
On A.R road. The majority of the trading area has caused a lot of uncontrollable
pulls and seizures, so motorists who are attracted to road A, R.Hakim put On Street
Parking with parking patterns that are not in accordance with the provisions. This
study aims to calculate the road capacity that has an impact on the performance of
road segments on vehicles that are parked on street parking. As for the results
obtained, it shows that with a 45 ° parking position on the AR Hakim road causing
a reduction in the width of the traffic lane effective so that there is a decrease in
capacity. At the morning peak of the road (A) the average degree of saturation was
0.58 with the service level D at the peak of the day the average degree of saturation
was 0.48 with the level of service C at the peak of the afternoon the degree of
saturation averaged 0.45 with the level of service C. (Can be interpreted at the peak
of the morning the number of LHR and On Street Parking on the road (A) is
optimal). And the road (B) from the Halat intersection to the Bromo intersection,
At the peak of the morning the degree of saturation Average 0.39 with the service
level C at the peak of the day the degree of saturation averaged 0.56 with the level
of service D at peak afternoon average degree of saturation 0.62 with level of
service D. (Can be interpreted at the peak of the afternoon the number of LHR and
On Street Parking on the road (B) is the most optimal ).
ii
Gambar 2.2 Pola Parkir Diluar Badan Jalan ( Off Street Parking ) ........................ 18
xiii
ABSTARAK............................................................................................................ i
ABSTRACT ........................................................................................................... ii
vi
vii
viii
ix
xi
LAMPIRAN
xii
xvi
Tabel 2.4 Lebar jalan yang dibutuhkan untuk parkir dalam berbagai kedudukan
parkir ......................................................................................................................15
Tabel 2.5 Pola Biaya Parkir Progresif ....................................................................... 22
Tabel 2.7 Menentukan kapasitas dasar Manual Kapasitas Jalan Indonesia ( MKJI )
1997 ............................................................................................................................... 30
Tabel 2.8 Menentukan Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Lebar Jalur Lalu –
Lintas Manual Kapasitas Jalan Indonesia ( MKJI ) 1997 ........................................ 31
Tabel 2.11 Menentukan Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Ukuran Kota Manual
Kapasitas Jalan Indonesia ( MKJI ) 1997 .................................................................. 32
Tabel 2.12 Menentukan Ekivalen Mobil Penumpang Untuk Jalan Perkotaan Tak
Terbagi Manual Kapasitas Jalan Indonesia ( MKJI ) 1997. .................................... 33
xiv
xv
PENDAHULUAN
Salah satu permasalahan lalu lintas yang ada pada perkotaan saat ini adalah
penyebab kemacetan adalah perilaku pengemudi itu yang tidak disiplin dalam
mematuhi rambu – rambu lalu lintas, sehingga banyak permasalahan lalu lintas
yang terjadi.
Penataan posisi parkir pada badan jalan harus diatur sedemikian rupa sesuai
dengan aturan yang ada, sehingga diharapkan kinerja jalan dapat tercapai dengan
baik. Pada badan jalan tersebut penataan parkir tidak berjalan sesuai dengan aturan
yang ada.
Sehingga kinerja ruas jalan yang berada pada jalan A.R.Hakim menjadi
pada waktu – waktu tertentu seperti jam puncak, saat pagi hari dari pukul 06:00
WIB s/d pukul 08:00 WIB, siang hari pada pukul 12:00 WIB s/d pukul 14:00 WIB,
kawasan jalan A.R.Hakim yang berawal dari simpang jalan Bromo menuju simpang
jalan Halat ruas jalan pertama dan sebaliknya dari simpang jalan Halat Menuju
simpang jalan Bromo ruas jalan pertama yang berjarak ± 200 m , dengan tujuan
untuk merencanakan pola parkir yang sesuai pada area jalan tersebut dan durasi
parkir agar kinerja ruas jalan pada kawasan tersebut dapat berjalan dengan baik.
pengaruh parkir yang ada di ruas jalan A.R. Hakim dari simpang jalan Bromo
menuju simpang jalan Halat dan sebaliknya dari simpang jalan Halat menuju
simpang jalan Bromo yang berjarak ± 200 m terhadap kinerja ruas jalan. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk merencanakan pola parkir yang ideal pada ruas
jalan agar tidak terlalu mengganggu kinerja pada ruas jalan tersebut.
Permasalahan yang sering terjadi pada ruas jalan A.R. Hakim dari simpang
jalan Bromo sampai simpang jalan Halat dan sebaliknya dari simpang jalan Halat
menuju simpang jalan Bromo yang berjarak ± 200 m tersebut adalah kemacetan
• Perilaku pengemudi.
Karena luasnya cakupan yang dihadapi serta waktu yang tidak mencukupi,
maka penulis membatasi permasalahan yang akan di ambil, yaitu penulis akan
• Jalan A .R Hakim dari simpang jalan Bromo sampai jalan simpang Halat. ±
• Penelitian dilakukan di kedua sisi jalan, yaitu jalan A dan B karena di kedua
sisi jalan tersebut sama – sama terdapat parkir yang mengganggu kinerja ruas
jalan.
TINJAUAN PUSTAKA
Kendaraan tidak akan pernah mungkin bergerak terus menerus, akan ada
saatnya harus berhenti sementara atau berhenti lama ( parkir ), yaitu keadaan tidak
bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara [ PP No. 43 Th. 1993 ].
Fasilitas parkir harus tersedia di tempat tujuan seperti pusat – pusat perbelanjaan,
perkantoran, hiburan atau rekreasi, dan terpenting harus tersedia di rumah berupa
garasi. Apabila tidak tersedia, maka ruang jalan menjadi tempat parkir.
justru dapat dimanfaatkan sebagai peluang dan potensi atau salah satu alat pengola
berkurangnya lebar efektif jalan serta akan dengan sendiri menurunnya kapasitas
ruas jalan yang bersangkutan. Dan dampaknya akan terjadi penurunan kapasitas
jalan yang mengakibatkan kemacetan lalu lintas. Untuk itu harus adanya ketetapan
waktu parkir ( durasi parkir ), sudut parkir untuk tetap terjaganya kapasitas suatu
ruas jalan.
dan lama.
• Mendesain pelataran parkir dan jalan masuk sedemikian rupa sehingga lalu
lintas jalan tidak diperburuk oleh kendaraan yang masuk dan keluar.
melengkapi, misalnya, fasilitas parkir mobil yang berdekatan dengan rute bus
mendorong parkir singkat dan mempersulit parkir lama dapat berfungsi untuk
district ( CBD ).
terutama di daerah perkotaan – sangat terbatas bergantung pada luas wilayah kota,
butuhkan di wilayah pusat kegiatan, maka sediaan lahan merupakan masalah yang
parkir. Kota – kota lama yang di bangun sebelim era kendaraan bermotor pasti
apalagi di pusat kegiatan kota. Di pusat – puast kegiatan di kota seperti Medan,
memperoleh ruang parkir yang memadai sehingga penggunaan lahan pinggir jalan
pemarkir ini patut diperhatikan oleh penyedia tempat parkir dalam merencanakan
dan merancang fasilitas parkir [ Tabel 2.1 ]. Selain itu, lokasi tempat parkir dengan
tempat yang di tuju harus berada dalam jarak yang dapat di jangkau dengan berjalan
kaki, karena kebutuhan tempat parkir adalah fungsi dari kegiatan [ Warpani, 1980;
160 ]; semakin terhimpun kegiatan di suatu tempat seperti halnya di pusat kegiatan
[ Warpani, 1990; 162 ]. Apabila kendaraan tersebut parkir di suatu ruas jalan, maka
lintas. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengendalian terhadap kendaraan yang
parkir di jalan dengan berbagai macam cara antara lain dengan pembatasan waktu
atau lama parkir ( Durasi Parkir ) dan penerapan denda yang lewat batas waktu,
larangan parkir di sejumlah ruas jalan, serta penerapan tarif serta denda yang tinggi.
sumber pendapatan kota yang sangat berarti. Adalah wajar pula apabila parkir
jalan yang bersangkutan. Dengan demikian, laju kendaraan lain terganggu dan
dirugikan. Oleh karena itu, perparkir wajib membayar kerugian tersebut, termasuk
pengguna permukaan jalan untuk parkir yang sedianya untuk laju kendaraan. Hasil
yang terbaik adalah mendorong orang memarkir kendaraannya di luar jalan. Oleh
taman ) parkir atau bangunan parkir. Untuk mengembalikan investasi itulah parkir
dikenai biaya. PP No. 43 Th. 1993 ps.50 membuka peluang untuk itu, yakni
penyelenggaraan fasilitas parkir untuk umum dapat memungut biaya parkir. Dalam
namun masih cukup menarik bagi penanam modal karena menjanjikan tingkat laba
yang layak. Tarif parkir di luar jalan harus lebih menarik dari pada tarif parkir di
kerja, dan ini mengandung pengertian bahwa sektor perparkiran dapat menyediakan
tujuan, yaitu :
kemana saja, hal ini harus dibarengi dengan upaya meningkatkan keandalan,
• Mengelola perlalulintasan;
parking ) serta di luar jalan ( off street parking ) harus memperhatikan penerapan
pribadi maupun umum serta juru parkir yang mengatur harus memperhatikan hal –
juru parkir yang membantu mengarahkan kita untuk dapat parkir di area
tersebut.
• Terdapat Pintu Masuk Otomatis maupun pintu yang di jaga oleh petugas
keamanan.
parkir untuk pengemudi agar tidak sulit lagi harus di pandu oleh petugas
parkir.
• Terdapat lampu – lampu atomatis yang menandakan terisi atau tidaknya petak
parkir tersebut.
• Pada pintu keluar petugas harus memeriksa karcis tanda parkir, mencatat
berapa waktu yang telah di pakai untuk memarkirkan kendaraan tersebut serta
• Lampu penerangan
berikut :
• Lampu penerangan
10
• Pos petugas
• Pintu otomatis.
masing untuk itu setiap tujuan harus mempunyai fasilitas sarana dan prasarana yang
parkir di jalan ( On Street Parking ) dan parkir di lahan parkir atau pusat – pusat
jalan yang bersangkutan, dan karena itu tidak bias di biarkan begitu saja. Di
dikenai tarif dan denda sangat tinggi sehingga pengemudi memakirkan kendaraan
seperlunya saja, sebelum dikenai denda karena melewati batas waktu, atau parkir
umum.
berpengaruh terhadap daya tampung ruas jalan yang bersangkutan. Hanya dengan
11
lebar ruas jalan tersebut berkurang 0,9 m . bila ada 120 kendaraan yang parkir, maka
praktis lebar jalan berkurang 3 m dan daya tampung jalan yang hilang adalah 675
Jadi dapat di perkirakan jalan A.R. Hakim jika kita masukkan berdasarkan
teori hasil penelitian di inggris diketahui bahwa parkir di jalan A.R. Hakim
berpengaruh terhadap daya tampung ruas jalan yang bersangkutan. Hanya dengan
3 kendaraan saja yang di parkirkan di sepanjang 1 km ruas jalan, maka secara teori
lebar ruas jalan tersebut berkurang 0,9 m . bila ada 120 kendaraan yang parkir, maka
praktis lebar jalan berkurang 3 m dan daya tampung jalan yang hilang adalah 675
SMP/jam.
Pengaruh parkir di jalan terhadap kapasitas jalan dapat dilihat pada tebal;
sangat menggangu kelancaran arus lalu lintas karena kapasitas efektif jaringan jalan
dalam mengelola lalu lintas perkotaan [ Warpani, 1990; 159 ], untuk mencegah atau
12
Dimensi ruang parkir ( luas dan tinggi ruang ) yang dibutuhkan bergantung
pada dimensi kendaraan yang akan di parkir ( lebar, panjang, tinggi ). Ruang yang
di butuhkan untuk tempat parkir satu kendaraan disebut petak parkir atau satuan
ruang parkir ( SRP ). Sudut parkir, SRP, serta kebutuhan ruang untuk olah gerak
faktor ini menjadi acuan dalam menentukan luas lahan yang di butuhkan untuk
Dan hasil penelitian yang dilakukan oleh DPMTJ bekerja sama dengan LAPI-
ITB menghasilkan temuan pengaruh parkir dengan sudut parkir tertentu terhadap
kapasitas jalan. Meskipun tidak dilakukan atas semua bentuk sudut atau posisi
Sudut parkir berapa pun yang digunakan di jalan akan tetap mempengaruhi
kinerja jalan serta kapasitas jalan yang cuam tetapi dengan sudut parkir yang
13
Luas permukaan jalan yang tersita untuk perparkiran ditentukan oleh dua hal,
yaitu: lebar SRP ( Petak Parkir ) dan sudut parkir. Sudut parkir yag umum
digunakan 0° , 30° , 45° , 60° , dan 90°. Lebar SRP akan memudahkan olah gerak
kendaraan keluar – masuk petak parkir dan memberi kenyamanan naik – turunnya
kendaraan, namun menyita cukup banyak luas permukaan jalan. Penentuan sudut
parkir bergantung pada lebar jalur jalan yang tersedia yang pada akhirya
menentukan banyaknya SRP sepanjang ruas jalan tertentu, ( Tabel 2.3 ). Angka –
angka pada tabel ini dapat dijadikan modul rancangan perparkiran dijalan,
pelataran, atau di taman parkir ( Gambar 2.1 ). Lebar SRP akan mempengaruhi
dan dengan demikian juga memerlukan fasilitas parkir lebih banyak, sedangkan
dapat dilihat di kawasan pusat kota sangat terbatas ruang parkir. Oleh karena itu
harus dilakukannya pemanfaatan ruang parkir yang ada dikawasan pusat kota
14
demi memperoleh manfaat yang optimal dari sistem perparkiran tersebut. dan dapat
dilihat lebar jalan yang di butuhkan untuk parkir dalam berbagai kedudukan parkir
Tabel 2.4 Lebar jalan yang dibutuhkan untuk parkir dalam berbagai
kedudukan parkir;
Lebar petak Kedudukan Lebar jalan Lebar jalan Panjang sisi Banyak
parkir kendaraan yang yang jalan per nya
M terhadap digunakan dibutuhkan kendaraan kendara
sisi jalan untuk untuk M an yang
S° parkir parkir dan dapat
M gerak diparkir
M per 100
M
panjang
jalan
2,14 0 2,14 5,19 6,71 14,8
2,44 30 5,00 7,90 5,19 19,1
45 5,61 9,27 3,45 26,9
60 5,98 11,77 2,81 31,2
90 5,49 14,03 2,44 41,0
30 5,00 7,93 5,19 -
45 5,70 9,00 3,66 25,6
2,59 60 6,04 11,52 2,99 31,2
90 5,49 13,11 2,60 37,7
2,75 30 - - - -
45 5,83 9,18 3,88 24,2
60 6,10 11,28 3,17 29,5
90 5,49 12,50 2,75 36,4
Sumber : De Chiara, 1969; 138\
Karakteristik kendaraan : * lebar 1,98 m, * panjang 5,48 m, * jarak sumbu ruda 3,20 m, * radius
putar 7,08 m
15
Perparkiran yang ideal adalah parkir di luar jalan berupa fasilitas pelataran (
taman ) parkir atau bangunan ( gedung ) parkir. Di pusat kegiatan kota yang sulit
memperoleh lahan yang cukup luas, fasilitas yang sesuai adalah gedung parkir yang
dapat di bangun bertingkat sesuai dengan kebutuhan. Taman parkir maupun gedung
dapat di harapkan tidak terlalu lama dan bias menjadi lahan usaha.
melalui badan usaha milik pemerintah, atau badan hokum Indonesia, atau warga
negara Indonesia [ PP No, 43 Th. 1993 ps.48 ]. Dalam hal ini orientasi badan usaha
pemerintah daerah dapat menarik pajak dari usaha ini sebagai bagian dari PAD.
Ada beberapa jenis tipe atau pola parkir yaitu dengan tipe atau pola 0° , 30° ,
45° , 60° , 90° . Dan yang di terapkan di perkotaan salah satunya dengan pola
paralel khusunya di jalan A.R. Hakim. Dan pola paralel bisa di realisasikan di
daerah kawasan datar, tanjakan dan menurun seperti pada gambar 2.1
Tipe ( Pola ) A :
Tipe ( Pola ) B :
16
Sumber : Warpani, S
Pada ruas – ruas jalan tertentu di pusat kegiatan kota perlu diterapkan
kebijakan ‘bebas parkir’, artinya pada ruas – ruas jalan tersebut dilarang
memarkirkan kendaraan, sedangkan pada ruas – ruas jalan lain yang tidak terlalu
mengganggu sirkulasi lalu lintas dapat diterapkan kebijakan ‘parkir bebas’, dalam
17
semata – mayta didasarkan atas kepentingan kelancaran lalu lintas tetapi juga perlu
sebagai contoh, apabila di sepanjang ruas jalan tersebut ada took – took dana tau
pusat jajan, maka kebijakan bebas parkir tidak tepat. Lebih bijaksana membiarkan
lalu lintas berjalan kurang lancar dari pada toko - toko dan pusat jajan sepi
pengunjung.
lalu lintas di kawasan ini dapat dikatakan ‘terbatas’. Laju kendaraan memang tetap
untuk keselamatan. Jadi, bisa saja diterapkan parkir bebas, bahkan geratis.
mungkin memiliki garasi karena tipe perkarangannya kecil, sehingga ruas jalan juga
Ada beberapa jenis tipe atau pola parkir yang dikhususkan di dalam pusat
perbelanjaan dan perkantoran yaitu pola 0° , 30° , 45° , 60° , 90° . Dan yang di
18
Lembaga pemerintah atau swasta untuk keperluan khusus atau kepentingan sendiri,
parkir kantor tertentu, pelataran parkir sebuah took atau rumah makan, pelataran
lalu lintas, namun parkir kendaraan adalah akhir dari satu proses penggalan
perjalanan sehingga parkir tidak dapat dihindarkan. Yang perlu dilakukan adalah
mengelola perparkiran dengan sisitem yang baik agar dampak negatif yang
Banyak kota menerapkan kebijakan jalan bebas parkir, namun tidak mungkin
diterapkan pada semua jalan, bahkan pada banyak jalan di pusat kegiatan kota tidak
kebijakan daerah bebas parkir dana tau pembatasan waktu parkir. Pada daerah
bebas parkir, sepanjang ruas jalan tertentu diterapkan larangan parkir. Dengan
kebijakan bebas parkir kapasitas lebar jalan dapat digunakan dengan optimal bagi
19
kendaraannya. Di setiap jalan yang tidak terdapat rambu – rambu larangan atau
marka atau tanda – tanda lainnya, para pengguna jalan dapat memarkirkan
‘zebra cross’. Dalam etika berlalu lintas yang berlaku di seluruh dunia, para
dan harus berhenti pada saat mengetahui ada pejalan yang akan menyebrang.
• Jembatan. Parkir harus pada jarak paling dekar 50 m dari mulut jembatan.
• Di muka pintu keluar masuk perkarangan. Parkir seperti ini jelas merampas
• Pada tempat yang dapat menutupi rambu - rambu atau alat pemberi isyarat
20
dapat melakukan pelanggaran lalu lintas yang bias dikenai sanksi padahal
• berdekatan dengan keran pemadam kebakaran atau sumber air sejenis. Parkir
• Jalan sempit. Parkir pada jalan sempit bias berakibatkan mematikan arus lalu
lain yang akan melintas. Jalan tergolong sempit apabila lebar badan jalan
bukan untuk tempat parkir. Di samping itu, jembatan dan terowongan pada
gerbang sekolah atau rumah sakit atau gedumg pertemuan, alas an utama
• Lajur priroritas. Dalam perlalulintasan ada yang disebut lajur siput yaitu
rendah ( truk dan bus ) agar dapat tetap merayap tanpa hambatan. Di
sepanjang lajur ini dilarang memarkirkan kendaraan karena hal ini akan
21
apalagi pada tanjakan tajam. Pengemudi baru akan melihat kondisi lalu lintas
yang parkir pada puncak tanjakan pasti menambah gangguan pandang bagi
pengemudi.
Pada tempat – tempat tertentu ( tempat parkir dan badan jalan ) dapat
diterapkan kebijakan pembatasan waktu parkir, agar SRP yang tersedia dapat
untuk parkir di tempat tersebut. ruang jalan yang tersita untuk fasilitas parkir dapat
memarkirkan kendaraanya di luar jalan ( misalnya pada Gedung parkir ). Cara yang
dengan parkir di gedung parkir. Misalnya di terapkan pola tarif parkir progresif
1 Jam Pertama X X
Parkir diluar jalan dapat berupa taman/pelataran parkir, atau Gedung parkir
22
serta layanan angkutan umum, terutama angkutan umum massal yang dapat di
andalkan, telah mampu mengiringi orang untuk lebih baik menggunakan angkutan
• Oleh petugas parkir atau polisi lalu lintas. Patrol harus dilakukan secara
berkala atau ruas jalan bebas parkir dan parkir terbatas. Dengan demikian,
lamanya waktu parkir dapat di pantau, dan pemberlakuan sanksi atau tarif
progresif dapat dijalankan. Selain itu, kesalahan parkir yang dapat dikenai
sanksi atau doperingati antara lain; parkir di tempat terlarang, parkir ganda,
parkir keliru tempat, misalnya parkir di tempat yang khusus bagi penderita
• Dengan meteran parkir. Meteran di pasang di SRP. Alat ini belum lazim
maka pemarkir harus membayar jauh lebih mahal atau dikenai denda.
Misalnya menggunakan pola seperti tabel 2.5 atau satu jam pertama
23
parkir sesuai dengan baku kebutuhan ( tabel 2.6 ), terutama pada bangunan di pusat
kewajiban menyediakan ruang parkir dalam bentuk gedung atau taman dengan
kapasitas yang sesuai dengan volume kegiatan yang dirancang, bukan hanya asal
kendaraan yang parkir di pinggir jalan dan akibatnya adalah kemacetan lalu lintas.
Untuk menentukan SRP yang harus disediakan oleh suatu tempat kegiatan umum,
perlu ditetapkan bakuan sediaan SRP sebagai pedoman dalam penerbitan surat izin
Perhubungan RI telah menerbitkan buku hasil kajian yang dapat dijadikan bakuan
24
A) Pusat Perdagangan
Luas Areal ( x 100 m2 ) 10 20 50 100 500 1.000 1.500 2000
Kebutuhan ( SRP ) 59 67 88 125 415 777 1.140 1.502
B) Pusat Perkantoran
Jumlah Karyawan 1.000 1.250 1.500 1.750 2000 2.500 3000 4000 5.000
Kebutuhab Administrasi 235 236 237 238 239 240 242 246 249
( SRP ) Pelayanan Umum 288 289 290 291 291 293 295 298 302
C) Pusat Swalayan
Luas Areal ( x 100 m2 ) 50 75 100 150 200 300 400 500 1000
Kebutuhan ( SRP ) 225 250 270 310 350 440 520 600 1.060
D) Pasar
Luas Areal ( x 100 m2 ) 40 50 75 100 200 300 400 500 1000
Kebutuhan ( SRP ) 160 185 240 300 520 750 970 1.200 2.300
E) Sekolah/ Perguruan Tinggi
Jumlah Mahasisiwa ( x 1000 ) 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kebutuhan ( SRP ) 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240
F) Tempat Rekreasi
Luas Areal ( x 100 m2 ) 50 100 150 200 400 800 1.600 3.200 6.400
Kebutuhan ( SRP ) 103 109 115 122 146 196 295 494 892
H) Rumah Sakit
Jumlah Tempat Tidur 50 75 100 150 200 300 400 500 1000
Kebutuhan ( SRP ) 97 100 104 111 118 132 146 160 230
I) Bioskop
Jumlah Tempat Duduk 300 400 500 600 700 800 900 1000
Kebutuhan ( SRP ) 198 202 206 210 214 218 222 227
J) Gelanggang Olahraga
Jumlah Tempat Penonton 1.000 4.000 5.000 6.000 7.000 8.000 9.000 10.000 15.000
Kebutuhan ( SRP ) 230 235 290 340 390 440 490 540 790
25
Darat 1998 ) :
• Mengurangi kecelakaan,
yang padat.
untuk mengurangi ruang parkir di pusat kota, titik keseimbangan baru akan tercapai,
yang menyebabkan tingginya biaya untuk melakukan perjalanan karena tarif parkir
yang lebih tinggi, probabilitas melakukan perjalanan dengan mobil ke puasat kota
Pengelolaan parkir yang bagus telah di coba di banyak kota dengan hasil yang
menakjubkan. Sebagian hasil – hasil ini ialah naiknya tingkat tumpangan mobil;
penurunan perjalanan orang; waktu tempuh yang lebih cepat; naiknya penggunaan
angkutan umum; dan yang paling penting, menurunya kemacetan lalu lintas. Telah
26
mungkin dapat diringankan. Penarif parkir dapat juga dianggap sebagai tarif
Bebas parkir merupakan bagian dari cara hidup bangsa amerika. Dikatakan
bahwa 3 dari 4 mobil yang dikendarai ke tempat kerja di parkir bebas dalam ruang
yang disediakan oleh majikan. Jika pada angka – angka ini, di tambahkan parkir
bebas lainnya yang tersedia di jalan dan pelataran parkir, 93% dari semua komuter
memperoleh parkir bebas. Jika parkir bebas akan dikurangi sebesar 25%, komuter
yang saat ini mengendarai mobil sendirian ke tempat kerja akan secara serius
Kawasan perkotaan yang jumlah penduduknya berkisar dari 10.000 hingga 1 juta,
• Persentase total ruang yang tersedia ditepian jalan berkurang dari 43%
menjadi 14%.
• Persentase ruang dalam pelataran parkir berkisar antara 55% dan 64%.
• Bagian ruang luar – jalan yang disediakan pda fasilitas umum naik dan bagian
HRB, 1971 ).
Arus lalu lintas tidak terlepas dari kendaraan, si pengemudi dan jalan yang
27
hambatan samping yang bervariasi, untuk itu perlu parameter yang dapat
menunjukkan kondisi ruas jalan atau yang akan di pakai untuk desain anataralain :
Arus lalu lintas atau volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang
melewati suatu ruas jalan dengan satuan smp/jam. Data yang diambil perjam dan
seriap satujam di bagi per lima belas menit agar data yang diambil lebih akurat.
2.12.2 Kecepatan
parapedagang kaki lima, penataan parkir, maupun yang lainnya yang dapat
Akumulasi parkir adalah jumlah kendaraan yang diparkir di suatu areal parkir
Akumulasi = Ei – Ex + X
28
Durasi parkir adalah waktu yang digunakan kendaraan untuk parkir dalam
dimana:
Volume parkir = Ei + X
dimana :
Dimana :
29
MKJI ) 1997
( smp/jam )
30
Tabel 2.8 Menentukan Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Lebar Jalur Lalu –
Pemisah Arah SP % 50 - 50 55 - 45 60 - 40 65 - 35 70 - 30
-%
Dua –
Lajur 1,00 0,97 0,94 0,91 0,88
FCSP 2/2
Empat –
lajur 4/2 1,00 0,985 0,97 0,955 0,94
Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia ( MKJI ) 1997
31
32
Tabel 2.12 Menentukan Ekivalen Mobil Penumpang Untuk Jalan Perkotaan Tak
Terbagi Dan Satu Arah Manual Kapasitas Jalan Indonesia ( MKJI ) 1997.
33
34
Kecepatan sesaat adalah kecepatan kendaraan baik itu kendaraan ringan yang
mencakup kendaraan seperti mobil penumpang, mikro bis, pick up, mobil pribadi,
dan mikro truk ( LV ), kendaraan berat yang mencakup kendaraan seperti bus, truk
2 as, truk 3 as, dan truk kombinasi ( HV ), dan kendaraan bermotor dengan 2 atau
3 roda seperti motor dan becak yang sifatnya berupa sementara ( sesaat ).
Derajat kejenuhan adalah berlebihnya volume lalu lintas harian rata – rata (
LHR ) terhadap kapasitas jalan yang di simbolkan dengan Qtot ( arus lalu lintas
total dalam satuan smp/jam ) dari derajat kejenuhan akan mengetahui tingkat
DS = Qtot / C
Dimana :
DS = Derajat Kejenuhan
C = Kapasitas ( smp/jam )
menjalankan fungsinya dan atas dasar itu, pendekatan tingkat pelayanan jalan
merupakan suatu ukuran kualitatif yang menggunakan kondisi operasi lalu – lintas
pada suatu potongan jalan. Dengan kata lain tingkat pelayanan jalan adalah ukuran
kota yang menyatakan kualitas pelayanan yang disediakan oleh suatu jalan dalam
35
36
37
C • Arus stabil
• Kecepatan lalu lintas ≥ 75
km/jam
• Volume lalu lintas tidak
melebihi 75 % dari kapasitas (
yaitu 1500 smp/jam/lajur )
38
F • Arus tertahan
• Macet
• Lalu lintas pada kondisi
terhambat
39
A • Arus bebas
• Kecepatan perjalanan rata –
rata ≥ 80 km/jam
• V/C ratio ≤ 0,6
• Load factor pada simpang = 0
• Arus stabil
B • Kecepatan perjalanan rata –
rata turun s/d ≥ 40 km/jam
• V/C ratio ≤ 0,7
• Load factor ≤ 0,1
C • Arus stabil
• Kecepatan perjalanan rata –
rata turun s/d ≥ 30 km/jam
• V/C ratio ≤ 0,8
• Load factor ≤ 0,3
D • Mendekati arus tidak stabil
• Kecepatan perjalanan rata –
rata turun s/d ≥ 25 km/jam
• V/C ratio ≤ 0,9
• Load factor ≤ 0,7
E •Arus tidak stabil, terhambat,
dengan tundaan yang tidak
dapat di tolerir
• Kecepatan perjalanan rata –
rata sekitar 25 km/jam
• Volume pada kapasitas
• Load factor pada persimpangan
≤1
40
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi penelitian adalah berada di daerah kawasan jalan A.R Hakim yang
dikarenakan di daerah kawasan tersebut banyak terjadi bangkitan dan tarikan yang
disebabkan oleh pasar tradisional, rumah sakit, serta ruko – ruko para penjual
Lokasi Survei
41
42
jalan, lebar jalur, lebar lajur dan median. Kemudian kondisi lingkungan atau
perkantoran. Setelah itu dihitung lalu lintas harian rata – rata, akumulasi
parkir, durasi parkir, volume parkir. yang dimana harus mensurvei langsung
menit. Dengan memisahkan kendaraan LV, HV, dan MC. Adapun bagan alir
• Data Sekuder adalah data yang didapatkan dari instansi yang terkait
43
Menetapkan Permasalahan
Di Kawasan Penelitian
Menetapkan Tujuan
Penelitian
Persiapan Penelitian
Pengumpulan Data
- Akumulasi Parkir
- Durasi Parkir
- Volume Kendaraan Parkir
- LHR
- Sudut Parkir
- Kecepatan Sesaat
Selesai
44
• Pencacahan volume kendaraan yang parkir di bahu jalan sesuai dengan jadwal
penelitian.
geometriknya.
45
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang tertera di atas, maka dapat
1. Penataan posisi parkir pada badan jalan yang sesuai 0° lurus sejajar.
2. Perparkiran yang terjadi pada ruas jalan A.R.Hakim dari simpang jalan Bromo
menuju simpang jalan Halat ( A ) pada hari biasa yaitu hari selasa dan rabu serta
hari libur yaitu hari sabtu menunjukkan parkir di badan jalan ( On Street Parking )
dan LHR maksimal pada jam 07:00 Wib s/d 08:00 Wib. Dengan posisi parkir 45°
jalur lalu lintas efektif sehingga terjadi penurunan kapasitas selasa pagi 0.27
menjadi 0.55, rabu pagi 0.32 menjadi 0.64, sabtu pagi 0.28 menjadi 0.56. Dapat
diartikan terjadi kenaikkan jumlah LHR dan On Street Parking pada jam sibuk di
jalan ( A ) Khususnya pada waktu pagi. Dan jalan ( B ) dari simpang jalan Halat
Parking ) da LHR maksimal padan jam 17:00 Wib s/d 18:00 Wib, dengan posisi
parkir 0° dua lapis sehingga menyebabkan lebat jalur efektif berkurang dan
menyebabkan kapasitas selasa sore konstan 0.61 tetap menjadi 0.61, Rabu 0.62
tetap menjadi 0.62 dan sabtu 0.64 tetap menjadi 0.64. Artinya LHR dan On Street
Parking terjadi konstan pada jam sibuk di jalan ( B ) Khususnya pada waktu sore.
3. Terlihat bahwa jumlah LHR pada jam – jam sibuk meningkat dan laju
137
Dari kesimpulan yang di peroleh, maka terdapat beberapa saran anatara lain :
1. Harus ada sebelumnya rambu – rambu lalu lintas yang di titik mana yang
2. Sangat Perlu membuat satuan ruang parkir pada daerah A.R. Hakim agar
3. Durasi Parkir perlu di terapkan di Jalan A.R. Hakim agar tidak menggangu
138
139
Akumulasi
Jumlah Kendaraan
Masuk Keluar Parkir
Waktu Yang Sudah Ada
(LV,HV) (LV,HV) Kendaraan
(LV,HV)
(LV,HV)
06:00-06:15 0 0 3 3
06:15-06:30 0 0 3 3
06:30-06:45 2 1 3 4
06:45-07:00 0 2 4 2
07:00-07:15 0 0 2 2
07:15-07:30 1 0 2 3
07:30-07:45 3 0 3 6
07:45-08:00 2 1 6 7
2 Jam ( Total ) 8 Kend 4 Kend 6 Kend 7 Kend
12:00-12:15 6 4 7 9
12:15-12:30 5 1 9 13
12:30-12:45 2 5 13 9
12:45-13:00 4 3 9 10
13:00-13:15 8 12 10 16
13:15-13:30 2 1 16 17
13:30-13:45 3 2 17 18
13:45-14:00 6 4 18 20
2 Jam ( Total ) 36 Kend 22 Kend 18 Kend 20 Kend
17:00-17:15 1 2 14 13
17:15-17:30 5 2 13 16
17:30-17:45 2 2 16 16
17:45-18:00 3 3 16 16
18:00-18:15 8 3 16 21
18:15-18:30 1 6 21 16
18:30-18:45 0 8 16 8
18:45-19:00 0 1 8 7
2 Jam ( Total ) 20 Kend 27 Kend 21 Kend 21 Kend
Sumber : Hasil Data Dari Lapangan
8 07:56 07:50 6’
6 13:24 13:15 9’
06:00-06:15 0 3 3
06:15-06:30 0 3 3
06:30-06:45 2 3 5
06:45-07:00 0 4 4
07:00-07:15 0 2 2
07:15-07:30 1 2 3
07:30-07:45 3 3 6
07:45-08:00 2 6 8
2 Jam 8 Kend 6 Kend 8 Kend
12:00-12:15 6 7 13
12:15-12:30 5 9 14
12:30-12:45 2 13 15
12:45-13:00 4 9 14
13:00-13:15 8 10 18
13:15-13:30 2 16 18
13:30-13:45 3 17 20
13:45-14:00 6 18 24
2 Jam 36 Kend 18 Kend 24 Kend
17:00-17:15 1 14 15
17:15-17:30 5 13 18
17:30-17:45 2 16 18
17:45-18:00 3 16 19
18:00-18:15 8 16 24
18:15-18:30 1 21 22
18:30-18:45 0 16 16
18:45-19:00 0 8 8
2 Jam 20 Kend 21 Kend 24 Kend
Sumber : Hasil Data Dari Lapangan
06:00-06:15 3 3 6
06:15-06:30 2 5 7
06:30-06:45 2 7 9
06:45-07:00 5 8 13
07:00-07:15 6 12 18
07:15-07:30 4 14 18
07:30-07:45 2 13 15
07:45-08:00 1 9 10
2 Jam Volume Parkir 18 Kend
12:00-12:15 1 9 10
12:15-12:30 3 6 9
12:30-12:45 1 9 10
12:45-13:00 2 9 11
13:00-13:15 0 11 11
13:15-13:30 1 10 11
13:30-13:45 0 9 9
13:45-14:00 1 7 8
2 Jam Volume Parkir 11 Kend
17:00-17:15 0 4 4
17:15-17:30 0 3 3
17:30-17:45 1 2 3
17:45-18:00 0 3 3
18:00-18:15 1 3 4
18:15-18:30 0 4 4
18:30-18:45 0 4 4
18:45-19:00 0 3 3
2 Jam Volume Parkir 4 Kend
Sumber : Hasil Data Dari Lapangan
06:00-06:15 0 4 4
06:15-06:30 0 4 4
06:30-06:45 0 4 4
06:45-07:00 1 4 5
07:00-07:15 1 5 6
07:15-07:30 0 6 6
07:30-07:45 1 5 6
07:45-08:00 0 6 6
2 Jam 3 Kend 6 Kend 6 Kend
12:00-12:15 4 6 10
12:15-12:30 2 10 12
12:30-12:45 2 11 13
12:45-13:00 3 11 14
13:00-13:15 1 10 11
13:15-13:30 0 11 11
13:30-13:45 0 11 11
13:45-14:00 2 8 10
2 Jam 36 Kend 11 Kend 14 Kend
17:00-17:15 4 10 14
17:15-17:30 2 14 16
17:30-17:45 1 16 17
17:45-18:00 1 15 16
18:00-18:15 0 13 13
18:15-18:30 1 8 9
18:30-18:45 0 6 6
18:45-19:00 0 5 5
2 Jam 9 Kend 16 Kend 16 Kend
Sumber : Hasil Data Dari Lapangan
06:00-06:15 0 2 2
06:15-06:30 0 2 2
06:30-06:45 0 2 2
06:45-07:00 0 2 2
07:00-07:15 0 2 2
07:15-07:30 2 2 4
07:30-07:45 1 4 5
07:45-08:00 0 5 5
2 Jam 3 Kend 5 Kend 5 Kend
12:00-12:15 4 8 12
12:15-12:30 1 12 13
12:30-12:45 3 11 14
12:45-13:00 2 13 15
13:00-13:15 0 14 14
13:15-13:30 1 13 14
13:30-13:45 0 12 12
13:45-14:00 0 9 9
2 Jam 11 Kend 14 Kend 15 Kend
17:00-17:15 3 11 14
17:15-17:30 4 14 18
17:30-17:45 2 15 17
17:45-18:00 1 16 17
18:00-18:15 0 12 12
18:15-18:30 1 9 10
18:30-18:45 0 6 6
18:45-19:00 0 4 4
2 Jam 11 Kend 16 Kend 18 Kend
Sumber : Hasil Data Dari Lapangan
( HV ) ( MC )
WAKTU ( LV )
( Kend/Jam ) ( Kend/Jam )
( Kend/Jam )
06:00-06:15 92 1 189
06:15-06:30 98 1 248
06:30-06:45 113 0 354
06:45-07:00 118 1 398
421 3 1189
1 Jam ( Kend/Jam ) ( Kend / Jam ) ( Kend/Jam )
07:00-07:15 101 0 439
07:15-07:30 104 2 510
07:30-07:45 95 1 509
07:45-08:00 95 0 636
395 3 2094
1 Jam ( Kend/Jam ) ( Kend / Jam ) ( Kend/Jam )
12:00-12:15 130 2 350
12:15-12:30 124 7 280
12:30-12:45 100 7 390
12:45-13:00 114 0 270
468 16 1290
1 Jam ( Kend/Jam ) ( Kend/ Jam ) ( Kend/ Jam )
13:00-13:15 90 2 270
13:15-13:30 110 1 110
13:30-13:45 105 1 220
13:45-14:00 102 5 140
407 9 740
1 Jam ( Kend/Jam ) ( Kend/Jam ) ( Kend/Jam )
17:00-17:15 90 1 400
17:15-17:30 100 0 450
17:30-17:45 70 0 250
17:45-18:00 74 0 250
334 1 1350
1Jam ( Kend/Jam ) ( Kend/Jam ) ( Kend/Jam )
18:00-18:15 65 0 200
18:15-18:30 70 1 210
18:30-18:45 80 0 243
18:45-19:00 75 0 323
289 1 976
1 Jam ( Kend/Jam ) ( Kend/Jam ) ( Kend/Jam )
Sumber : Hasil Data Dari Lapangan
( HV ) ( MC )
WAKTU ( LV )
( Kend/Jam ) ( Kend/Jam )
( Kend/Jam )
06:00-06:15 114 1 212
06:15-06:30 123 1 224
06:30-06:45 132 0 234
06:45-07:00 125 1 324
494 3 889
1 Jam ( Kend/Jam ) ( Kend / Jam ) ( Kend / Jam )
07:00-07:15 113 0 154
07:15-07:30 96 1 112
07:30-07:45 92 1 109
07:45-08:00 95 0 136
396 2 511
1 Jam ( Kend/Jam ) ( Kend / Jam ) ( Kend/Jam )
12:00-12:15 140 1 578
12:15-12:30 133 3 504
12:30-12:45 135 7 422
12:45-13:00 107 8 528
515 19 2032
1 Jam ( Kend/Jam ) ( Kend/Jam ) ( Kend/Jam )
13:00-13:15 120 6 529
13:15-13:30 126 5 289
13:30-13:45 123 7 346
13:45-14:00 165 7 526
534 25 1690
1 Jam ( Kend/Jam) ( Kend/Jam ) ( Kend/Jam )
17:00-17:15 143 8 419
17:15-17:30 151 6 378
17:30-17:45 147 3 429
17:45-18:00 145 1 397
586 18 1623
1Jam ( Kend/Jam ) ( Kend/Jam ) (Kend/Jam )
18:00-18:15 139 1 316
18:15-18:30 127 3 234
18:30-18:45 122 2 132
18:45-19:00 108 1 121
496 7 803
1 Jam ( Kend/ Jam ) ( Kend/ Jam ) ( Kend/Jam )
Sumber : Hasil Data Dari Lapangan
( HV ) ( MC )
WAKTU ( LV )
( Kend/Jam ) ( Kend/Jam )
( Kend/Jam )
06:00-06:15 89 0 154
06:15-06:30 92 1 279
06:30-06:45 121 1 297
06:45-07:00 143 2 378
445 4 1108
1 Jam ( Kend/Jam ) ( Kend / Jam ) ( Kend/Jam )
07:00-07:15 152 1 467
07:15-07:30 147 2 443
07:30-07:45 132 1 520
07:45-08:00 122 0 583
553 4 2013
1 Jam ( Kend/Jam ) ( Kend / Jam ) ( Kend/Jam )
12:00-12:15 121 3 298
12:15-12:30 129 8 364
12:30-12:45 119 3 385
12:45-13:00 112 1 276
481 15 1323
1 Jam ( Kend/Jam ) ( Kend/ Jam ) ( Kend/ Jam )
13:00-13:15 98 3 257
13:15-13:30 119 2 232
13:30-13:45 107 1 218
13:45-14:00 114 4 198
407 10 905
1 Jam ( Kend/Jam ) ( Kend/Jam ) ( Kend/Jam )
17:00-17:15 98 1 412
17:15-17:30 118 1 487
17:30-17:45 98 0 311
17:45-18:00 85 0 289
399 2 1499
1Jam ( Kend/Jam ) ( Kend/Jam ) ( Kend/Jam )
18:00-18:15 74 1 226
18:15-18:30 75 1 214
18:30-18:45 80 0 273
18:45-19:00 71 0 336
300 2 1049
1 Jam ( Kend/Jam ) ( Kend/Jam ) ( Kend/Jam )
Sumber : Hasil Data Dari Lapangan
( HV ) ( MC )
WAKTU ( LV )
( Kend/Jam ) ( Kend/Jam )
( Kend/Jam )
06:00-06:15 97 0 189
06:15-06:30 117 0 214
06:30-06:45 121 0 212
06:45-07:00 143 1 233
478 1 848
1 Jam ( Kend/Jam ) ( Kend / Jam ) ( Kend / Jam )
07:00-07:15 151 1 275
07:15-07:30 136 2 287
07:30-07:45 105 0 215
07:45-08:00 97 1 221
489 4 998
1 Jam ( Kend/Jam ) ( Kend / Jam ) ( Kend/Jam )
12:00-12:15 123 1 318
12:15-12:30 142 1 424
12:30-12:45 139 3 397
12:45-13:00 112 2 418
516 7 1557
1 Jam ( Kend/Jam ) ( Kend/Jam ) ( Kend/Jam )
13:00-13:15 127 3 509
13:15-13:30 123 0 489
13:30-13:45 113 1 454
13:45-14:00 118 2 385
481 5 1810
1 Jam ( Kend/Jam) ( Kend/Jam ) ( Kend/Jam )
17:00-17:15 154 4 513
17:15-17:30 142 1 476
17:30-17:45 148 0 434
17:45-18:00 125 1 387
569 6 1810
1Jam ( Kend/Jam ) ( Kend/Jam ) (Kend/Jam )
18:00-18:15 126 2 412
18:15-18:30 118 0 432
18:30-18:45 120 1 265
18:45-19:00 104 0 187
468 3 1296
1 Jam ( Kend/ Jam ) ( Kend/ Jam ) ( Kend/Jam )
Sumber : Hasil Data Dari Lapangan
( HV ) ( MC )
WAKTU ( LV )
( Kend/Jam ) ( Kend/Jam )
( Kend/Jam )
06:00-06:15 86 0 187
06:15-06:30 90 1 212
06:30-06:45 95 0 285
06:45-07:00 108 1 312
379 2 996
1 Jam ( Kend/Jam ) ( Kend / Jam ) ( Kend/Jam )
07:00-07:15 132 3 423
07:15-07:30 128 2 435
07:30-07:45 130 0 415
07:45-08:00 113 2 398
503 7 1671
1 Jam ( Kend/Jam ) ( Kend / Jam ) ( Kend/Jam )
12:00-12:15 118 4 345
12:15-12:30 115 3 323
12:30-12:45 109 5 314
12:45-13:00 98 1 289
440 13 1271
1 Jam ( Kend/Jam ) ( Kend/ Jam ) ( Kend/ Jam )
13:00-13:15 103 5 268
13:15-13:30 94 2 242
13:30-13:45 101 2 212
13:45-14:00 111 3 197
409 12 915
1 Jam ( Kend/Jam ) ( Kend/Jam ) ( Kend/Jam )
17:00-17:15 124 2 345
17:15-17:30 122 1 325
17:30-17:45 131 2 334
17:45-18:00 129 0 289
506 5 1293
1Jam ( Kend/Jam ) ( Kend/Jam ) ( Kend/Jam )
18:00-18:15 80 2 254
18:15-18:30 77 1 243
18:30-18:45 83 1 233
18:45-19:00 77 0 244
317 4 974
1 Jam ( Kend/Jam ) ( Kend/Jam ) ( Kend/Jam )
Sumber : Hasil Data Dari Lapangan
( HV ) ( MC )
WAKTU ( LV )
( Kend/Jam ) ( Kend/Jam )
( Kend/Jam )
06:00-06:15 83 0 183
06:15-06:30 91 0 212
06:30-06:45 103 1 243
06:45-07:00 117 1 254
394 2 638
1 Jam ( Kend/Jam ) ( Kend / Jam ) ( Kend / Jam )
07:00-07:15 127 2 273
07:15-07:30 119 3 267
07:30-07:45 113 1 232
07:45-08:00 106 1 225
465 7 997
1 Jam ( Kend/Jam ) ( Kend / Jam ) ( Kend/Jam )
12:00-12:15 113 3 302
12:15-12:30 123 2 413
12:30-12:45 121 1 402
12:45-13:00 118 1 389
475 7 1509
1 Jam ( Kend/Jam ) ( Kend/Jam ) ( Kend/Jam )
13:00-13:15 116 3 376
13:15-13:30 109 1 369
13:30-13:45 110 1 377
13:45-14:00 102 1 356
437 6 1478
1 Jam ( Kend/Jam) ( Kend/Jam ) ( Kend/Jam )
17:00-17:15 143 2 534
17:15-17:30 147 1 512
17:30-17:45 139 1 496
17:45-18:00 132 0 476
561 4 2018
1Jam ( Kend/Jam ) ( Kend/Jam ) (Kend/Jam )
18:00-18:15 121 1 454
18:15-18:30 117 1 431
18:30-18:45 119 0 389
18:45-19:00 101 0 321
458 2 1595
1 Jam ( Kend/ Jam ) ( Kend/ Jam ) ( Kend/Jam )
Sumber : Hasil Data Dari Lapangan
( Pengukuran trotoar )
( Pengukuran median )
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik, Serta
salam bagi Rasul Allah SWT Muhammad SAW sebagai suri tauladan buat kita
Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian penulis yang berada pada ruas
jalan A.R.Hakim dari persimpangan jalan Bromo sampai persimpangan jalan Halat
memperoleh gelar sarjana teknik khusunya Teknik Sipil Jenjang Strata ( S-1 ) sesuai
Penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa bimbingan, nasehat serta
1. Bapak Prof. Dr. Dadan Ramdan, M. Eng, M.Sc, selaku Rektor Universitas
Medan Area.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Armansyah Ginting, M. Eng, selaku Dekan Fakultas
iii
Medan Area.
4. Ibu Ir. Nuril Mahda Rangkuti, MT selaku Pembimbing I dan dosen Penasehat
Akademi saya yang senantiasa membimbing saya dengan ikhlas dan sabar
Teknik Sipil.
5. Bapak Ir. Marwan Lubis, MT selaku Pembimbing II serta tokoh dosen yang
menjadi inspirasi saya yang senantiasa membimbing saya dengan ikhlas dan
6. Seluruh dosen jurusan Teknik Sipil dan pegawai Fakultas Teknik Universitas
Medan Area.
7. Seluruh teman – teman saya yang telah membantu saya dalam mengambil
8. Ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya serta doa yang selalu saya
panjatkan kepada Ayah saya Burhanuddin Lubis ( Alm ) dan Ibu saya Elia
do’a yang tiada henti serta kepada Abang kandung saya Nanda Hafiz Pratama
Lubis serta Kakak saya Sartika Sari Rambe dan Adik – Adik saya Edo Rizki
Pradana Lubis, Riki Pramulia Lubis yang selalu memberi masukkan serta doa
kepada saya.
dan kekurangan, baik dari segi materi, penyajian maupun pemilihan kata-kata. Oleh
iv
memberikan masukan, baik berupa koreksi maupun kritikan yang pada gilirannya
Terlepas dari kelemahan dan kekurangan yang ada, semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih dan
semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Taufiq dan Hidayah-Nya kepada kita
semua agar kita dapat menjadi insan yang berguna bagi Agama, Bangsa, Negara
dan berguna juga bagi orang lain serta diri kita sendiri. Aamiin ......