Anda di halaman 1dari 26

Transformasi

Digital
Regia Desty R., M.Sc.
Bahasan
1. Transformasi Digital
a. Manusia
b. Bisnis
c. Teknologi
2. Disrupsi Digital di Era
Revolusi Industri
a. Sejarah Revolusi Industri
b. Dampak Era Disrupsi 4.0
Sejarah
Transformasi Digital
• Transformasi Digital adalah suatu proses pemanfaatan
teknologi digital untuk membawa perubahan secara
signifikan di berbagai aspek kehidupan sehingga
kebutuhan dapat segera terpenuhi dengan lebih cepat,
mudah, dan juga praktis.
• Meskipun teknologi komputer telah ada selama
beberapa dekade, konsep transformasi digital relatif
baru. Konsep ini hadir pada 1990-an dengan
diperkenalkannya internet mainstream
Sejarah
Transformasi Digital
• Transformasi digital telah menjadi fenomena universal yang melanda
berbagai sektor kehidupan. Gelombang besar transformasi ini turut
membawa dampak signifikan dan turut memimpin arah perkembangan.
• Apalagi di era 4.0 ini, revolusi digital turut menjamah ruang lingkup
industri hingga personal. Di sisi lain, fenomena digitalisasi turut dipandang
sebagai penyokong percepatan proses dalam industri yang pada akhirnya
berdampak pada laju ekonomi.
• Berangkat dari hal tersebut, akan ada banyak aspek kehidupan yang
terpengaruh, mulai dari kegiatan bermasyarakat, dunia usaha, bahkan
juga sistem pemerintahan.
Sejarah
Transformasi Digital
• Transformasi digital tidak akan terjadi dengan
sendirinya tanpa adanya aspek utama yang menjadi
penyebab mengapa hal tersebut terjadi. Aspek utama
Transformasi Digital:
1. Manusia
2. Teknologi
3. Bisnis
1. Manusia
• Manusia merupakan pondasi penting dan mendasar
atas terjadinya transformasi digital.
• Manusia menjadi aspek utama dalam digital
transformation, di mana ia turut andil dalam
keterampilan digital, budaya digital, bahkan sampai
struktur organisasi.
• Itulah mengapa SDM masa kini perlu dipersiapkan
sesuai dengan perubahan dan tantangan zaman.
Apalagi, ada banyak cara untuk melakukan
pengembangan, pelatihan, atau manajemen sumber
daya.
2. Teknologi

• Peran teknologi di sini lebih sebagai alat yang


nantinya digunakan manusia untuk menunjang
pemenuhan kebutuhan serta permintaan.
• Teknologi yang muncul seperti kecerdasan buatan
(AI), cloud computing dan Internet of Things (IoT)
mempercepat transformasi, sementara teknologi
dasar seperti manajemen data dan analitik diperlukan
untuk menganalisis sejumlah besar data yang
dihasilkan dari transformasi digital.
3. Bisnis
• Aspek terakhir yang tidak kalah penting adalah
mengenai bisnis yang juga harus ditransformasikan.
• Transformasi bisnis adalah suatu proses perubahan
sistem bisnis, baik sebagian maupun keseluruhan
dengan memanfaatkan teknologi yang ada agar
dapat meningkatkan kinerja, efektivitas, serta
efisiensi bisnis.
• Hal-hal penting dalam aspek bisnis ini dapat berupa
model bisnis, manajemen pelanggan, hingga proses
bisnis internal maupun eksternal.
Cara Kerga Transformasi Digital
• Digital Operation (Operasi Digital), adalah tentang
bagaimana bisnis & perusahaan Anda bergerak
sejalan dengan teknologi yang ada saat ini.
• Digital Experience (Pengalaman Digital), adalah
tentang bagaimana bisnis & perusahaan Anda
memberikan pengalaman luar biasa dalam
memenuhi kebutuhan pelanggan.
• Digital Innovation (Inovasi Digital), adalah tentang
bagaimana bisnis & perusahaan dapat
menghadirkan suatu inovasi yang tidak hanya solutif,
namun juga memberikan dampak yang begitu luas.
Pilar Transformasi Digital
1.Sumber Daya Manusia > Kombinasi antara manusia dengan teknis sangat diperlukan. Penerapan
transformasi teknologi dapat menjadi pendukung SDM atau manusia dalam proses adopsi teknologi,
dan bukannya menjadi faktor ancaman karena takut tersingkirkan.
2.Pengalaman Pelanggan > Transformasi digital bisa diarahkan untuk tujuan inovasi dan berorientasi
pada pengalaman pelanggan. Penerapannya bisa dilakukan setelah benar-benar memahami
teknologinya sendiri.
3.Perubahan > Upaya digital transformation akan membawa perubahan dalam sektor bisnis. Untuk
mengantisipasinya, Anda harus melakukan persiapan dan perencanaan.
4.Inovasi > Revolusi digital dengan inovasi merupakan hal yang berkaitan. Setelah gagasan inovasi
muncul, penerapannya akan terwujud dalam bentuk transformasi.
5.Kepemimpinan > Penerapan transformasi digital sangat bergantung pada kualitas kepemimpinan.
Seorang leader atau pemimpin yang baik harus visioner, serta punya budaya eksplorasi teknologi
yang tinggi.
6.Budaya > Inisiatif transformasi teknologi akan berkembang di antara para karyawan jika pilar-pilar
sebelumnya terimplementasi dengan baik. Antusiasme dan kebiasaan ini nantinya akan lahir sebagai
sebuah budaya baru.
Proses Transformasi Digital
1. Digitisasi (Digitization)
Digitization adalah suatu proses alih teknologi dari analog menjadi digital.
Digitisasi merujuk pada otomatisasi kerja, meminimalisir penggunaan kertas
dengan tujuan untuk efisiensi biaya.
Contohnya:
Dahulu ketika seseorang membuat suatu dokumen, dilakukan dengan tertulis
melalui kertas. Dengan digitisasi, dokumen tersebut dijadikan dokumen elektronik
seperti, pdf ataupun, doc yang ditulis menggunakan alat digital seperti PC &
smartphone.
Hal tersebut tentu berdampak yang ditandai dengan banyaknya peralihan dari
teknologi analog menjadi digital yang sangat membantu dalam mempercepat
suatu pekerjaan serta mempercepat penyampaian informasi yang terjadi.
Proses Transformasi Digital
2. Digitalisasi (Digitalization)
Transformasi Digital tidak akan bisa terjadi tanpa adanya Digitalisasi. Digitalisasi
(Digitalization) adalah proses memanfaatkan informasi ataupun produk digital
menjadi bermakna.
Penggunaan teknologi digital dan data-data yang telah didigitasi mengubah cara
berinteraksi suatu perusahaan dengan pelanggan. Dalam hal ini, peran IT sangatlah
penting dalam pembuatan suatu alat digital sehingga menghasilkan suatu strategi
baru untuk pelaksanaan bisnis secara digital.
Misalnya:
Dahulu proses pembelian suatu produk hanya bisa dilakukan secara langsung.
Dengan adanya digitalization, semuanya berubah menjadi digital sehingga
mempermudah ketika membeli suatu produk hanya dengan alat digital.
Proses Transformasi Digital
3. Transformasi Digital (Digital Transformation)
Digital Transformation lebih menekankan kepada orang-orang yang menjalani
hasil dari digitasi dan digitalisasi. Proses transformasi ini membutuhkan proses
bisnis konvensional dengan bisnis digital.

Salah satu pemicu terjadinya transformasi digital adalah semakin tingginya


permintaan pelanggan dalam hal kecepatan layanan, sehingga menghasilkan
aplikasi-aplikasi yang canggih.

Misalnya: memesan makanan, reservasi tempat, hingga membeli mobil baru pun
menggunakan digital.
Disrupsi Digital
di Era Revolusi
Industri
Revolusi Industri

• Revolusi industri 4.0 merupakan


perkembangan teknologi yang brgitu pesat,
dimana dapat mempengaruhi segala aspek
kehidupan manusia baik secara fisik maupun
biologisnya. Perkembangan teknologi saat ini
tidak semerta-merta tanpa melalui tahapan
yang panjang dan rumit, mulai dari revolusi
industri 1.0 hingga 4.0 saat ini.
Revolusi Industri 1.0
• Pada revolusi industri pertama terjadi perubahan secara besar-besaran di bidang
pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi dan teknologi. Jika pada masa itu
masih banyak pekerjaan yang mengandalkan tenaga manusia dan hewan meskipun
memiliki banyak kendala yang cukup besar akibat keterbatasan ketersedian tenaga-tenaga
yang dihasilkan.
• Namun, setelah adanya revolusi industri 1.0 semuanya berubah ketika ditemukannya
sebuah alat penenun benang mekanik pada tahun 1784 oleh James Watt. Hal ini
menyebabkan tenaga manusia maupun tenaga hewan tidak lagi dibutuhkan yang
mengakibatkan banyaknya pengangguran meski jumlah produksinya meningkat. Penemuan
mesin uap ini meningkat penghasilan perkapita negara menjadi enam kali lipat.
• Perubahan pada moda transportasi, seperti transportasi laut yang menggunakan tenaga
angin meski angin tidak dapat diandalkan sepenuhnya. Maka dengan penemuan mesin uap
James Watt, kapal dapat berjalan 24 jam dengan mengandalkan mesin uap.
Revolusi Industri 2.0
• Revolusi industri 2.0 terjadi di awal abad ke-19 sampai abad ke-20 ditandai dengan
munculnya listrik yang membuat hasil produksi jauh lebih murah daripada sebelumnya.
Akan tetapi, kendala lain yang ditemukan pada masa tersebut, menyangkut masalah dalam
proses produksi, yaitu pada bagian proses transportasi.
• Guna mempermudah proses produksi di dalam pabrik yang biasanya cukup luas,
dibutuhkan alat transportasi yang dapat mengangkut barang berat, seperti mobil sangat
dibutuhkan. Sebelum masa revolusi industri 2.0 proses pengerjaan perakitan mobil hanya
dilakukan di tempat yang sama.
• Di tahun 1913 terciptanya sebuah Lini Produksi yang menggunakan ban berjalan. Penemuan
tersebut mengakibatkan produksi mobil yang sebelumnya dirakit oleh banyak orang kini
dapat diproduksi secara masal. Hal itu disebabkan, proses produksi diubah total dengan
memberikan latihan kepada pekerja agar dapat bekerja menekuni satu bidang dan
terorganisir sesuai dengan spesialisasinya, bekerja mengurus satu bagian saja.
Revolusi Industri 3.0
• Penemuan pada revolusi 3.0 berupa mesin penggerak, yang dapat berpikir secara
otomatis seperti komputer dan robot.
• Pada masa revolusi ini, terciptanya teknologi komputer menjadi pertanda cikal
bakal kemudahan pekerjaan. Jika revolusi sebelumnya masih dikendalikan oleh
manusia, maka pada revolusi industri 3.0 sudah menggunakan sistem otomatisasi
yang dikontrol oleh komputer.
• Di samping itu, sistem komunikasi juga telah berubah menjadi teknologi digital
sehingga penyebaran akses informasi semakin cepat. Hal inilah yang membuat
revolusi 3.0 memiliki sebutan, yaitu revolusi digital.
• Berbagai penemuan seperti semikonduktor, disusul transistor, dan integrated chip
membuat ukuran komputer semakin kecil, kebutuhan konsumsi daya listrik
semakin sedikit.
Revolusi Industri 4.0
• Jaman revolusi industri 4.0 adalah tren di dunia industri yang menggabungkan
teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber. Era revolusi industri 4.0 telah
menjadi topik perbincangan semua kalangan. Mulai dari pemerintah, masyarakat,
bahkan perusahaan pun berusaha mengerahkan berbagai macam strategi untuk
menghadapinya
• Perubahan pada industri 4.0 telah mengembangkan teknologi berkelanjutan
seperti internet, komputerisasi, microchip, internet of things (IoT), deep learning,
kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), machine learning.
• Hal yang pertama kali dirasakan dalam revolusi industri 4.0 adalah internet.
Semua komputer tersambung ke sebuah jaringan raksasa. Fisik komputer makin
kecil dan berubah menjadi sebesar genggaman tangan manusia. Kemampuan
software semakin meningkat sehingga dapat merevolusi setiap proses mulai dari
produksi hingga distribusi.
Dampak Revolusi Industri
• Revolusi industri 4.0 merupakan perkembangan teknologi yang brgitu pesat,
dimana dapat mempengaruhi segala aspek kehidupan manusia baik secara fisik
maupun biologisnya.
• Revolusi Industri 4.0 dengan segala bentuk kemudahan yang ditawarkan bagi
aktivitas manusia juga tidak luput dari dampak negative bagi manusia itu sendiri.
Dampak dari revolusi industri 4.0 berupa disrupsi hampir pada seluruh bidang,
dimana dampak disrupsi ini harus segera ditanggapi agar tidak tergerus pada
kemajuan teknologi.
• Disrupsi sendiri berarti adalah perubahan yang fundamental, sehingga dampak
yang diberikan juga sangat luas
Dampak Revolusi Industri
• Bagi Negara dengan jumlah penduduk yang sangat tinggi, revolusi industri 4.0
merupakan sebuah peluang namun juga tantangan yang besar dimana manusia
tidak hanya bersaing dengan manusia lainnya namun juga pada mesin-mesin dan
robot-robot yang memiliki tingkat efisiensi yang jauh lebih tinggi.
• Bonus demografi di Indonesia diprediksi akan terjadi pada 2020- 2035 dimana
jumlah usia produktif akan mencapai grafik tertinggi yaitu sebesar 64% dari total
jumlah penduduk Indonesia (Badan Pusat Statistik). Sebagian besar penduduk
Indonesia akan didominasi oleh kaum milenial sehingga hal ini menjadi tantangan
bagi Indonesia untuk dapat memenuhi kebutuhan lapangan pekerjaan bagi 64%
penduduk usia produktif.
Dampak Revolusi Industri
• Menurut Chaerul Tanjung (2018) menggunakan sumber data World Economic
Forum, setidaknya ada 5 juta pekerjaan akan hilang dalam rentan waktu 5 tahun
pada akhir 2020 yang disebabkan oleh adanya otomasi. Jenis pekerjaan yang
paling banyak hilang diantaranya perkantoran dan administrasi, manufaktur dan
produksi, konstruksi dan tambang, dan lain sebagainya. Sementara jenis
pekerjaan baru yang akan muncul diantaranya bisnis dan finansial, manajemen,
computer dan matematika, arsitektur dan teknik. Jumlah pekerjaan yang
berkurang tidak diimbangi dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk
setiap tahunnya. Sementara itu, banyak juga pekerjaan yang justru diambil alih
oleh mesin.
Anafarma??
• industri farmasi merupakan industri padat modal yang tidak saja
membutuhkan investasi besar pada mesin, tapi juga kualifikasi ruangan
serta persyaratan infrakstruktur.
• karakteristik industri farmasi berkaitan erat dengan regulasi-regulasi
pemerintah, seperti tentang Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB),
penggunaan bahan, pengolahan, infrastruktur hingga sistem
komputerisasinya.
• Proses-proses bisnis ini membutuhkan adopsi teknologi, tidak saja di
bagian produksi, tapi juga mencakup rantai pasokannya. Dan pemilihan
teknologinya dipengaruhi oleh produk yang dipasarkan dan yang paling
berkontribusi terhadap pertumbuhan
Teknologi Digital di Industri Farmasi
• digitalisasi teknologi bisa membantu tim operasional seperti melakukan pengecekan status produksi,
kendala yang sedang dihadapi, titik kemacetan atau bottle neck, yang semuanya bisa
divisualisasi. Laboratory Management System (LIMS) yang menjadi semacam teknologi mandatori bagi
industri farmasi
• dari sisi pengadaan. Ketika kita menerima terlalu banyak pesanan, maka butuh sistem reminder agar
tidak terlewat, sistem monitoring untuk melihat apakah barangnya sudah datang atau belum, sudah
ditempatkan atau belum, juga apakah sudah terdistribusi atau masih di pabrik,
• Business Supply Chain (BISCHAIN) untuk memonitor rantai pasok dan ketersediaan produk. Dari sisi
manufacturing, Phapros sudah mengembangkan E-CPB, yakni Pencatatan Pengelolaan Bets secara
Elektronik yang bisa mengurangi konsumsi kertas dan dipasang di dalam mobile device. Sehingga,
aktivitas pencatatan bets yang merupakan hal mandatori bagi industri farmasi bisa dilakukan secara real-
time dan kewajiban terhadap regulator juga terpenuhi
• Dari Warehouse, teknologi barcode dapat diimplementasikan, sehingga bisa dengan cepat mengetahui
kapan barang datang dan disimpan. Untuk terus meningkatkan kualitas dan meminimalisir barang retur.
Teknologi Digital di Laboratorium

• Manajeman laboratorium berbasis digital (stok opname, peminjaman alat/bahan,


penggunaan laboratorium)
• Virtual Laboratory/Teknik digital berbasis mobile virtual reality. Siswa dapat
mengakses laboratorium secara virtual dari mana saja
• Pengolahan data analisis secara digital
Terimakasih
Banyak!.Karena
Sudah
Menyimak.

Anda mungkin juga menyukai