OLEH KELOMPOK 9:
1.SALSABILA
2.ANDHIKA PRATAMA
3.PUTRI ZAHIRA
KELAS: X2
MAPEL: SEJARAH
1. Candi Singasari
Candi Singasari ditemukan oleh Nicolaus Engelhard pada tahun 1803. Candi
berbentuk bujur sangkar ini diketahui menyimpan sebagian abu Kertanegara. Selain
itu, di Candi Singasari juga ditemukan arca Prajnaparamita. Penduduk lokal sering
menyebutnya sebagai patung Ken Dedes.
2. Candi Jawi
Candi Jawi yang punya nama asli Jajawa diprediksi dibangun sekitar abad ke-13.
Candi ini terletak di kaki Gunung Welirang, Desa Candi Wates, Kecamatan Prigen,
Pasuruan, Jawa Timur. Dalam Kitab Negarakertagama, disebutkan bahwa Candi
Jawi didirikan atas perintah Kertanegara sebagai tempat ibadah bagi umat
Siwa-Budha. Candi ini juga dijadikan sebagai tempat penyimpanan abu
Kertanegara.
3. Candi Kidal
Dalam buku Candi Indonesia: Seri Jawa oleh Edi Sedyawati, Candi Kidal terletak di
lembah Gunung Bromo. Di dalam candi terdapat sebuah ruangan yang dahulu
ditemukan arca Siwa Mahadewa.
4. Candi Jago
Candi Jago terletak di Dusun Jago, Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang,
Kabupaten Malang, Jawa Timur. Menurut kitab Negarakertagama dan Pararaton,
nama Candi Jago sebenarnya berasal dari kata 'Jajaghu'.Candi ini didirikan pada
abad ke-13 oleh Kertanegara. tujuan dibangunnya Candi Jago adalah sebagai
bentuk penghormatan kepada ayahnya, Sri Jaya Wisnuwardhana alias Ranggawuni.
5. Prasasti Gondang
Prasasti Gondang ditemukan di sebuah sawah di Dusun Rejoso, Desa/Kecamatan
Gondang, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur pada tahun 2020 lalu.Pada prasasti
tersebut bertuliskan angka tahun 1197 saka atau 1275 Masehi. Berdasarkan angka
tahunnya, prasasti ini dibuat pada masa kekuasaan Raja Kertanegara dari Kerajaan
Singasari.
6. Prasasti Singasari
Prasasti Singasari ditemukan di sebelah utara Candi Singasari pada tahun 1904.
Prasasti ini diukir di batu dengan tulisan aksara Jawa Kuno.Prasasti ini ditulis untuk
mengenang pembangunan candi pemakaman yang dipimpin oleh Gajah Mada.
Maka dari itu, Prasasti ini juga sering disebut Prasasti Gajah Mada.
7. Arca Amoghapasa
Dalam buku Selintas Prasasti dari Melayu Kuno oleh Budi Setiawan, arca
Amoghapasa yang sekaligus merupakan prasasti ini ditulis dengan huruf Jawa Kuno
dan bahasa campuran antara Sansekerta dan Melayu Kuno.