1 2
BIMBINGAN TEKNIS TERINTEGRASI B. DASAR HUKUM
PPIH KLOTER 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 8 Tahun 2019 tentang
EMBARKASI JAKARTA PONDOK GEDE Penyelenggaraan Ibadah;
TAHUN 1445 H/ 2024 M 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2012
tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2008
tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji;
A. PENDAHULUAN 3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2022 tentang Koordinasi
Dalam Undang-undang Nomor 8 tahun 2019 yang menjadi Penyelenggaraan Ibadah Haji:
pijakan policy nasional penyelenggaraan haji dinyatakan bahwa 4. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2021 tentang
penyelenggaraan ibadah haji bertujuan untuk memberikan pembinaan, Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler;
pelayanan dan perlindungan yang sebaik-baiknya melalui sistem dan 5. Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah
manajemen penyelenggaraan ibadah haji yang baik dan berjalan Nomor 114 Tahun 2024 Tentang Pedoman Bimbingan Teknis
dengan aman, tertib, lancar dan nyaman sesuai tuntunan agama, serta Petugas Penyelenggara Ibadah Haji;
jamaah haji dapat melaksanakan ibadah secara mandiri sehingga 6. Surat Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nomor B-
diperoleh haji mabrur. 05087/Dt.II.I.2/HJ.02/02/2024 tanggal 5 Februari 2024 tentang
Dengan bekal kompetensi (profesionalisme) dan pemahaman Rencana Bimbingan Teknis Petugas Kloter dan Petugas Haji Daerah
yang memadai tentang kebijakan penyelenggaraan ibadah haji, pada Tahun 1445H/2024M.
akhirnya para petugas kloter akan mampu memberikan proses
pelayanan prima dalam bentuk pembinaan pelayanan dan C. TUJUAN KEGIATAN
perlindungan yang sebaik-baiknya kepada para jamaah haji yang 1. Meningkatkan kualitas petugas haji sesuai sasaran mutu
merupakan inti dari penyelenggaraan ibadah haji. penyelenggaraan ibadah haji;
Profesionalisme para PPIH Kloter tentu tidak akan terwujud 2. Meningkatkan wawasan para petugas haji;
secara optimal tanpa dukungan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan 3. Menyamakan persepsi layanan sesuai jenis tugasnya masing-
kerjasama seluruh elemen yang terkait dengan penyelenggaraan masing;
ibadah haji di Indonesia. 4. Mengasah intuisi berpikir pada setiap diskusi kasus dan trampil
Semoga melalui Bimbingan Teknis ini ini, amanat Undang- mensimulasikan teknis layanan di lapangan (gladi posko);
Undang Nomor 8 Tahun 2019 dapat terwujud, utamanya dalam 5. Memahami Standar Operasional Prosedur (SOP) petugas kloter.
memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan pada para
jamaah haji.
3 4
D. TEMA H. MATERI & JADWAL (terlampir)
“Bimbingan Teknis Terintegrasi Calon PPIH Kloter Menyiapkan
I. NARA SUMBER
Petugas Haji Kloter Yang Berintegritas, Profesional Dan Ramah
1. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian
Lansia” Agama RI
2. Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI.
3. Kepala KKP Kelas I Soekarno Hatta
E. SASARAN
4. Direktur Bina Haji Kementerian Agama RI.
1. Para petugas haji menguasai bahan ajar (modul-modul) dan
5. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta
memiliki pengetahuan yang cukup seputar permasalahan haji dan
6. Kepala Subdirektorat Bina Petugas Haji
solusinya;
7. Kepala Subdirektorat Sistem Informasi Haji
2. Mengerti, handal, amanah dan berakhlaqul karimah dalam
8. Ketua Kelompok Kerja Biro Dikmental dan Spiritual Prov. DKI
melaksanakan beban tugasnya masing-masing;
Jakarta
3. Setelah bimbingan teknis ini diharapkan para petugas memiliki
9. Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah
rasa tanggung jawab, kebersamaan dan disiplin dalam organisasi
10. Centre for Ageing Studies Universitas Indonesia (CAS UI)
kloter;
11. Ns. Susilowati, S.Kep, SKM, MARS
4. Ketika bertugas, dapat melaporkannya dalam pencatatan dan
12. H. Achmad Nidjam
pelaporan.
13. Drs. H. A Kartono
14. Para Praktisi pada bidangnya
15. MOT Kemenag dan Kemenkes
F. WAKTU DAN TEMPAT
16. Fasilitator Kemenag dan Kemenkes
Bimbingan Teknis Terintegrasi PPIH Kloter Tahun 1445 H/ 2024 M
Embarkasi Jakarta Pondok Gede dilaksanakan selama 10 hari; dimulai
J. BIAYA
pada hari Selasa, 19 Februari 2024 sampai dengan Kamis, 28 Februari
Bimbingan Teknis Terintegrasi PPIH Kloter Tahun 1445 H/ 2024 M
2024 di UPT Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pondok Gede.
Embarkasi Jakarta Pondok Gede dibiayai dari Dana DIPA Kanwil
Kemenag Prov. DKI Jakarta, Kemenkes RI dan Pemda Provinsi DKI
G. METODE PEMBELAJARAN
Jakarta.
1. Ceramah dengan media audio visual
2. Diskusi modul-modul
K. PESERTA
3. Bermain peran / simulasi
1. Peserta Bimbingan Teknis Terintegrasi adalah Calon PPIH Kloter
4. Pengalaman terstruktur
Tahun 1445 H/ 2024 M yang telah lulus seleksi tes kompetensi
5. Tenaga fasilitator / instruktur.
pada instansinya masing-masing.
2. Peserta pelatihan seluruhnya berasal dari:
✓ 3 (Tiga) Daerah: Provinsi Lampung, Banten dan DKI Jakarta.
6
5
✓ 3 (tiga) instansi: Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan 1. Pagi hari : 10.00 – 10.15 WIB
dan Pemda Provinsi DKI Jakarta. 2. Siang hari : 15.00 – 15.30 WIB
✓ *) jadwal dapat disesuaikan keadaan
3. Jenis tugas peserta yaitu:
O. KEPANITIAAN
a. Ketua Kloter
Panitia Bimbingan Teknis Terintegrasi PPIH Kloter Tahun 1445 H/
b. Pembimbing Ibadah Kloter
2024 M Embarkasi Jakarta Pondok Gede terdiri dari pejabat dan
c. Kesehatan Kloter
pegawai di lingkungan Kemenag, Kemenkes dan Pemda Provinsi DKI
d. Petugas Haji Daerah (PHD).
Jakarta.
4. Hak dan Kewajiban Peserta:
✓ Hak Peserta, setiap peserta berhak:
P. MASTER OF TRAINING (MOT) & FASILITATOR
- Mendapatkan Akomodasi dan Konsumsi selama pelatihan
MOT & Fasilitator pembekalan berasal dari unsur Kemenag dan
sesuai dengan ketentuan yg berlaku.
Kemenkes.
✓ Kewajiban peserta, setiap peserta wajib:
- Mematuhi tata tertib dan peraturan yang dikeluarkan
Q. PENUTUP
panitia.
- Mengembangkan pemikiran-pemikiran yang konstruktif
Buku Panduan ini merupakan acuan bagi para peserta dan panitia
untuk kepentingan kolektif.
sejak persiapan dan pelaksanaan pembekalan. Diperbanyak dalam
rangka kelancaran pelaksanaan pembekalan dan memperoleh hasil
L. EVALUASI HASIL UJIAN
sesuai dengan yang diharapkan.
1. Setiap peserta akan mengikuti Pree Tes dan Post Tes sebagai tolak
Beberapa hal yang belum diatur dalam buku panduan ini akan diatur
ukur keberhasilan pribadi peserta.
kemudian.
2. Peserta diharuskan membuat resume pembelajaran pada setiap
Jakarta, Februari 2024
materi kegiatan.
Panitia Pelaksana
M. TATA TERTIB (terlampir)
N. WAKTU MAKAN
1. Setiap calon petugas haji yang telah dinyatakan lulus seleksi dan C. KODE SIKAP PERILAKU
tes diwajibkan mengikuti Bimbingan Teknis, karena Bimbingan
Teknis tersebut merupakan tes akhir penyiapan petugas haji tahun 1. Kode Sikap Perilaku merupakan pedoman perilaku yang meliputi
1445 H / 2024 M; kewajiban dan larangan bagi Peserta selama mengikuti Bimtek.
2. Peserta wajib mengikuti seluruh kegiatan pelatihan sesuai waktu / 2. Rincian Kode Sikap Perilaku bagi Peserta dimaksud antara lain:
jadual yang telah ditetapkan; a. Hadir tepat waktu mengikuti kegiatan pembelajaran tidak kurang
3. Peserta harus berada di ruang kelas 10 menit sebelum acara / dari 90% (sembilan puluh persen) dari jumlah total sesi
kegiatan dimulai, dengan terlebih dahulu mengisi daftar hadir / pembelajaran;
absensi (scant wajah/barcode) yang telah disediakan oleh Panitia; b. Menghormati narasumber, fasilitator, panitia, dan sesama
peserta lainnya;
c. Menyelesaikan semua tugas sesuai dengan penugasan yang dalam huruf C angka 2 poin h sampai dengan point j diberhentikan
diberikan; status kepesertaannya dalam Bimtek.
d. Berpakaian sopan dan sesuai dengan ketentuan selama
mengikuti Bimtek; E. LAIN – LAIN
e. Berperilaku peduli dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan
di lingkungan Bimtek; Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini, akan diatur kemudian.
f. Tidak merokok selama pembelajaran berlangsung;
g. Peserta dilarang melakukan kegiatan politik praktis selama
Bimtek;
h. Tidak membawa senjata selama Bimtek;
i. Tidak melakukan pelanggaran norma hukum, moral dan Susila
selama mengikuti Bimtek; dan
j. Tidak membawa dan mengonsumsi minuman keras, narkoba,
dan zat-zat adiktif terlarang lainnya selama Bimtek. Jakarta, Februari 2024
Panitia Pelaksana
D. SANKSI PESERTA