Anda di halaman 1dari 16

MENYUSUN TEKS LAPORAN DAN DESKRIPSI

Tri Winiasih, M.Hum.

BALAI BAHASA PROVINSI JAWA TIMUR


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN BAHASA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2014
Menyusun Teks Laporan dan Deskripsi

Tri Winiasih, M.Hum.


wiiwiin@yahoo.com

1. Pendahuluan

Tujuan Pendidikan nasional sebagaimana telah dirumuskan dalam Undang-

Undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung jawab. Undang-undang tersebut berharap

pendidikan dapat membuat peserta didk menjadi kompeten dalam bidangnya. Sejalan

dengan arahan undang-undang tersebut, telah ditetapkan visi pendidikan tahun 2025

yaitu menciptakan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif. Cerdas yang dimaksud

adalah cerdas komprehensif, yaitu cerdas spiritual dan cerdas sosial/emosional dalam

ranah sikap, cerdas intelektual dalam ranah pengetahuan, serta cerdas kinestetis dalam

ranah keterampilan. Dengan demikian Kurikulum 2013 dirancang dengan tujuan

untuk mempersiapkan insan Indonesia supaya memiliki kemampuan hidup sebagai

pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta

mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan

peradaban dunia.

Kurikulum 2013 menyadari peran penting bahasa sebagai wahana untuk

menyebarkan pengetahuan. Oleh karena itu, Kurikulum 2013 menjadikan bahasa

Indonesia sebagai penghela mata pelajaran lain dan karenanya harus berada di depan

semua mata pelajaran lain. Apabila peserta didik tidak menguasai mata pelajaran

tertentu harus dipastikan bahwa yang tidak dikuasainya adalah substansi mata

pelajaran tersebut, bukan karena kelemahan penguasaan bahasa pengantar yang

1
dipergunakan. Sejalan dengan peran tersebut, pembelajaran bahasa Indonesia dalam

Kurikulum 2013 disusun dengan berbasis teks, baik lisan maupun tulis.

Teks sebagai satuan bahasa yang mengandung makna, pikiran, dan gagasan

yang lengkap secara kontekstual, tidak selalu berwujud bahasa tulis. Teks dapat

berwujud bahasa lisan, misalnya teks Pancasila yang dibacakan saat upacara. Teks

dapat berwujud perpaduan antara teks lisan dengan tulis atau dengan

gambar/animasi/film. Teks memiliki dua unsur utama, yaitu konteks situasi dan

konteks budaya. Konteks situasi berkenaan dengan penggunaan bahasa yang di

dalamnya terdapat register yang melatarbelakangi lahirnya teks, yaitu adanya sesuatu

(pesan, pikiran, gagasan, ide) yang hendak disampaikan (field); sasaran atau partisipan

yang dituju oleh pesan, pikiran, gagasan, atau ide itu (tenor); dan format bahasa yang

digunakan untuk menyampaikan atau mengemas pesan, pikiran, gagasan, atau ide itu

(mode). Terkait dengan format bahasa tersebut, teks dapat diungkapkan ke dalam

berbagai jenis, misalnya deskripsi, laporan, prosedur, eksplanasi, eskposisi, diskusi,

naratif, cerita petualangan, anekdot, dan sebagainya. Konteks lainnya adalah konteks

budaya, yaitu budaya masyarakat tutur bahasa yang menjadi tempat jenis-jenis teks

tersebut diproduksi. Konteks situasi merupakan konteks yang terdekat yang menyertai

penciptaan teks, sedangkan konteks sosial atau konteks budaya lebih bersifat

institusional dan global (Wiratno, 2013).

Setiap teks terdapat struktur tersendiri yang satu sama lain berbeda. Perbedaan

struktur teks misalnya dapat dilihat pada teks deskripsi dan teks prosedur yang

memiliki struktur yang berbeda, meskipun kedua teks tersebut termasuk ke dalam

kategori teks faktual. Apabila teks deskripsi memiliki ciri tidak terstruktur dan tidak

bersifat generalisasi, teks prosedur justru bersifat terstruktur dan dapat digeneralisasi.

Struktur teks deskripsi terdiri atas pernyataan umum ^ bagian/aspek yang

2
dideskripsikan (tanda ^ berarti “diikuti oleh”), sedangkan struktur teks prosedur terdiri

atas tujuan ^ langkah-langkah.

Lebih jauh lagi, teks deskripsi dan teks prosedur tersebut berbeda dengan teks

cerita/naratif. Kedua jenis teks yang pertama tergolong ke dalam kategori teks faktual,

sedangkan teks cerita/naratif tergolong ke dalam kategori teks sastra atau fiksi.

Berbeda dengan struktur teks deskripsi atau prosedur, struktur teks cerita/naratif

adalah abstrak ^ orientasi^ komplikasi^ evaluasi^ resolusi^ koda. Demikian pula, teks

laporan, teks eksplanasi, teks eskposisi, teks diskusi, dan teks-teks jenis lain

mempunyai struktur teks yang berbeda-beda (Wiratno, 2013).

Dalam struktur teks tercermin struktur berpikir, sehingga di setiap penguasaan

jenis teks tertentu, siswa akan memiliki kemampuan berpikir sesuai dengan struktur

teks yang dikuasainya. Dengan demikian, makin banyak jenis teks yang dikuasai

siswa, makin banyak pula struktur berpikir yang dapat digunakannya dalam

kehidupan sosial dan akademiknya nanti. Hanya dengan cara itu, siswa kemudian

dapat mengonstruksi ilmu pengetahuannya melalui kemampuan mengobservasi,

mempertanyakan, mengasosiasikan, menganalisis, dan menyajikan hasil analisis

secara memadai (Prawacana, Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik, 2013).

Genre sebagai jenis teks, dapat digolongkan menjadi genre faktual dan genre

fiksi atau rekaan. Genre faktual adalah jenis teks yang dibuat berdasarkan kejadian,

peristiwa, atau keadaan nyata yang berada di sekitar lingkungan hidup. Genre fiksi

adalah jenis teks yang dibuat berdasarkan imajinasi, bukan pada kenyataan yang

sesungguhnya. Genre faktual meliputi: laporan, deskripsi, prosedur, rekon (recount),

eksplanasi, eksposisi, dan diskusi. Di pihak lain, genre fiksi mencakup: rekon,

anekdot, naratif, dan eksemplum. Fungsi sosial setiap genrelah yang menyebabkan

3
urutan aktivitas masing-masing genre berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.

Berikut ini akan dibahas tentang jenis teks faktual, yaitu teks laporan dan deskripsi.

2. Teks Laporan

Teks laporan mempunyai fungsi sosial untuk membuat klasifikasi mengenai sesuatu.

Dengan klasifikasi, hal yang dilaporkan itu dapat digolongkan ke dalam kelas atau subkelas

tertentu. Struktur teks yang digunakan adalah pernyataan umum^ anggota/aspek yang

dilaporkan (Wiratno, 2013). Ditambahkan oleh Santosa (2011) bahwa teks laporan digunakan

untuk menggeneralisasikan sesuatu itu secara umum. Teks laporan dapat dilihat pada contoh

berikut.

Harimau

Pernyataan Harimau (Panthera tigris) digolongkan ke dalam mamalia,


Umum atau yaitu binatang yang menyusui. “Kucing besar” itu adalah
Klasifikasi hewan pemangsa dan pemakan daging.

Anggota/Aspek Harimau dapat mencapai tinggi 1,5 meter, panjang 3,3


yang meter, dan berat 300 kilogram. Bulunya berwarna putih
Dilaporkan dan cokelat keemas-emasan dengan belang atau loreng
berwarna hitam. Gigi taringnya kuat dan tajam untuk
mengoyak daging. Kakinya berjumlah empat dengan cakar
yang kuat untuk menerkam mangsanya.

Harimau mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan


baru. Harimau dapat hidup di hutan, padang rumput, dan
daerah payau atau hutan bakau. Di Indonesia harimau
dapat ditemukan di hutan dan hutan bakau di Pulau
Sumatera dan Jawa.

Harimau termasuk hewan penyendiri, tetapi mempunyai


wilayah yang amat luas untuk berburu mangsa.
Wilayahnya dapat mencapai kawasan perdesaan. Populasi
harimau cenderung menurun karena sering diburu
manusia. Oleh karena itu, harimau saat ini termasuk
binatang yang dilindungi pemerintah agar tidak punah.

Harimau menjadi pusat perhatian dalam dunia sastra, seni,


dan olahraga. Harimau sering dijadikan tokoh dalam cerita
rakyat, objek untuk foto atau gambar, dan maskot dalam
olahraga.

4
(Dari: Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik, 2013: 18)

Dari teks laporan di atas dapat dilihat bahwa urutan anggota yang

dilaporkan/deskripsi tidak mempunyai urutan aktivitas tertentu. Bisa saja lingkungan

hidup harimau tidak ditulis pada paragraf ke-3, tetapi ditulis dalam paragraf kedua

atau keempat atau ciri fisik harimau tidak ditulis dalam paragraf kedua, tetapi dalam

paragraf ketiga atau keempat. Hal ini menunjukkan bahwa teks laporan bersifat tidak

terrstruktur.

Secara umum, pargraf pertama dalam struktur teks laporan berisi tentang

klasifikasi umum yang dapat berupa pernyataan umum mengenai objek yang

dilaporkan. Paragraf kedua dan seterusnya berupa anggota/aspek yang dilaporkan

yang dapat berupa deskripsi bagian mengenai objek yang dilaporkan dan deskripsi

manfaat mengenai objek yang dilaporkan. Contoh teks laporan yang menggunakan

deskripsi manfaat sebagai berikut. Teks tersebut berupa teks laporan hasil observasi.

Cinta Lingkungan

Pernyataan Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di


Umum atau sekitar manusia dan berhubungan timbal balik. Lingkungan
Klasifikasi hidup ini mencakupi benda hidup dan benda mati. Benda
hidup perlu makanan dan berkembang biak seperti
manusia, binatang, dan tumbuhan. Benda mati antara lain
tanah, air, api, batu, dan udara. Jika terpelihara dengan
baik, lingkungan hidup itu dapat menciptakan masyarakat
yang sehat, aman, tenteram, lahir dan batin.

Anggota/Aspek Indonesia merupakan paru-paru dunia kedua. Indonesia


yang memiliki hutan lebat yang memberikan banyak oksigen. Di
Dilaporkan negara ini terdapat tumbuh-tumbuhan dan hewan yang
(Deskripsi khas, seperti matoa, kayu cendana, burung cendrawasih,
Bagian) orang utan, dan komodo.

(Deskripsi Ekosistem di Indonesia yang masih terjaga, salah satunya,


Bagian) adalah kawasan Gunung Kidul. Di daerah itu sungai di
bawah tanah airnya melimpah. Di gua dan sekitar sungai
masih dihuni segerombolan kelelawar dan fitoplankton.
Fitoplankton itu menjadi makanan ikan sehingga ikan

5
berkembang biak dengan baik. Hewan-hewan melata atau
reptil, seperti ular, kadal, dan tokek masih berkeliaran.
Burung-burung kecil berkicau, musang berlari-larian, ayam
berkokok, dan berbagai serangga hidup saling pengaruh.

(Deskripsi Alam yang indah ini harus dicintai, dijaga, dan dilestarikan.
manfaat) Kecintaan pada alam itu harus selalu kita tumbuhkan
kepada seluruh warga Indonesia. Selain itu, rasa cinta itu
juga harus terus ditanamkan agar alam Indonesia tetap
menjadi paru- paru dunia yang bermanfaat bagi kehidupan
seluruh makhluk yang hidup dari masa ke masa.

(Dari: Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan, 2013:5)

Dari teks laporan tersebut dapat dilihat bahwa kalimat-kalimat yang digunakan

dalam deskripsi bagian dan manfaat digunakan untuk menggeneralisasikan secara

umum yang hal ini berbeda dengan teks deskripsi yang lebih bersifat khusus atau

unik.

3. Teks Deskripsi

Fungsi sosial teks deskripsi adalah untuk menguraikan sesuatu secara

individual menurut ciri-ciri fisiknya. Untuk itu, struktur teks yang digunakan untuk

mengorganisasikannya adalah pernyataan benda yang dideskripsi^ bagian yang

dideskripsikan (Wiratno, 2013). Santosa (2011:77) menyatakan teks deskripsi bersifat

unik, tidak digunakan untuk menggeneralisasikan dengan benda sejenis yang lain.

Berikut adalah contoh teks deskripsi.

Harimau di Kebun Binatang A

Pernyataan Harimau yang ada di Kebun Binatang A berbeda dengan


Benda yang harimau pada umumnya. Harimau yang diberi nama
Dideskripsikan “Gagah” itu tidak tampak gagah.

Bagian-Bagian Badannya kurus, matanya tidak tajam, dan keadaannya


yang lemas seakan-akan empat kakinya tidak sanggup
Dideskripsikan menopang tubuhnya untuk berdiri tegak. Rupanya Gagah

6
tidak terawat. Binatang pemangsa itu tampak kurang
makan. Kecuali itu, Gagah tidak tampak buas. Ia juga tidak
memperhatikan bahwa di sekitar kandangnya terdapat
banyak pengunjung yang melihatnya. Gagah tampak lesu
dan malas bergerak. Gagah hanya diam meskipun situasi
di sekitarnya hiruk-pikuk.

Kandangnya pun tidak nyaman untuk Gagah. Lantainya


kotor, dindingnya kusam, atapnya bocor, dan pintunya
yang terbuat dari besi itu juga tidak kukuh.

(Dari: Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik, 2013: 171)

Dari teks deskripsi tersebut dapat dilihat bahwa kalimat-kalimat yang

digunakan bersifat unik atau khusus untuk mendeskripsikan harimau yang berada di

kebun binatang A, bukan harimau secara umum. Dengan demikian deskripsinya tidak

digunakan untuk menggeneralisasikan, tetapi untuk menunjukkan kekhasan suatu

objek.

Secara umum, paragraf pertama dalam struktur teks deskripsi berisi tentang

pernyataan benda yang dideskripsikan yang dapat berupa identifikasi dan

klasifikasi/definisi mengenai mengenai objek yang dideskripsikan. Paragraf kedua dan

seterusnya berupa bagian-bagian yang dideskripsikan yang dapat berupa deskripsi

ciri-ciri unik tentang objek yang akan dideskripsikan. Berikut adalah contoh teks

deskripsi yang menggunakan identifikasi dan klasifikasi/definisi pada struktur

pernyataan benda yang dideskripsikan. Teks itu merupakan teks tanggapan deskriptif.

Tari Saman

Pernyataan Tari Saman tercatat di UNESCO pada Daftar Representatif


Benda yang Budaya Takbenda Warisan Manusia. Penetapan itu
Dideskripsikan dilaksanakan pada Sidang ke-6 Komite Antar- Pemerintah
(Identifikasi) untuk Pelindungan Warisan Budaya Takbenda UNESCO di
Bali, pada 24 November 2011. Pada awalnya Tari Saman
Klasifikasi/de- merupakan salah satu media untuk menyampaikan pesan
finisi (dakwah). Tari Saman mengandung pendidikan
keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan,
dan kebersamaan.

7
Penari Saman berjumlah ganjil. Mereka menyanyikan syair
Bagian-Bagian lagu berbahasa Gayo bercampur dengan bahasa Arab
yang saat menari. Nyanyian dalam Tari Saman dibagi dalam
Dideskripsikan lima macam. Regnum adalah nyanyian berupa suara
(Deskripsi auman. Dering adalah suara auman yang dilakukan oleh
Bagian) semua penari. Redet adalah lagu singkat dengan suara
pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian
tengah tari. Syek adalah lagu yang dinyanyikan oleh
seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking,
biasanya sebagai tanda perubahan gerak. Saur yaitu lagu
yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah
dinyanyikan oleh penari solo. Selain nyanyian, gerakan
penari Saman diiringi alat musik berupa gendang, suara
teriakan penari, tepuk tangan penari, tepuk dada penari,
dan tepuk paha penari. Gerak dalam tari itu disebut
guncang, kirep, lingang, dan surang-saring (semua gerak
ini adalah bahasa Gayo).

Kostum atau busana khusus Tari Saman terbagi tiga


(Deskripsi bagian. Pada kepala dipakai bulung teleng dan sunting
Bagian) kepies. Bulung teleng disebut juga tengkuluk, yaitu kain
berdasar hitam berbentuk empat persegi panjang. Sunting
kepies atau tajuk bunga digunakan di bagian kanan
kepala. Pada badan dipakai baju pokok, celana, dan kain
sarung. Baju pokok disebut juga baju kerawang yaitu baju
bertangan pendek berwarna hitam disulam benang putih,
hijau, dan merah. Pada tangan dipakai topeng gelang dan
sapu tangan. Penggunaan warna pada kostum penari
sangat penting menurut tradisi karena warna mengandung
nilai-nilai yang menunjukkan identitas, kekompakan,
kebijakan, keperkasaan, keberanian, dan keharmonisan
para pemakainya.

(Dari: Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan, 2013:34--35)

Dari teks tersebut dapat dilihat bahwa kalimat-kalimat yang digunakan untuk

mendeskripsikan keunikan tari saman tidak untuk menggeneralisasikan tarian secara

umum. Deskripsi bagiannya juga bebas sesuai dengan keinginan penulis. Dengan

demikian teks deskripsi ini bersifat tidak terstruktur.

4. Simpulan

8
Berdasarkan pembahasan tentang teks laporan dan deskripsi dapat

disimpulkan sebagai berikut.

a. Teks laporan dan deskripsi sama-sama merupakan genre faktual

b. Teks laporan dan deskripsi urutan deskripsinya sama-sama tidak terstruktur,

artinya deskripsi bagiannya tidak mumpunyai urutan aktivitas tertentu. Boleh

diawali dan diakhiri dengan deskripsi bagian yang disukai.

c. Teks laporan berfungsi untuk menggeneralisaskan, tetapi teks deskripsi tidak

untuk menggeneralisasikan.

d. Teks laporan bersifat umum, tetapi teks deskripsi bersifat unik atau khusus.

Daftar Pustaka

9
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Bahasa Indonesia Wahana
Pengetahuan: Buku Guru. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Ekspresi Diri dan Akademik:


Buku Guru. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Santosa, Riyadi. 2013. “Pembelajaran Teks Integratif Terpadu”. Makalah


pada Sosialisasi Bahasa Indonesia dalam Implementasi Kurikulum 2013.
Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Santosa, Riyadi. 2011. Logika Wacana: Analisis Hubungan Konjungtif


dengan Pendekatan Linguistik Sistemik Fungsional. Solo: LPP UNS dan
UNS Press.

Wiratno, Tri. 2013. “Pembelajaran Bahasa Berbasis Teks dan Jenis-Jenis


Teks”. Makalah pada Sosialisasi Bahasa Indonesia dalam Implementasi
Kurikulum 2013. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa.

LAMPIRAN:

10
GAJAH

Gajah merupakan hewan darat terbesar di dunia. Spesies gajah Asia dan gajah
Afrika mulai terpecah kira-kira dua juta tahun dahulu. Pernyebaran gajah di Asia
sangat banyak. Gajah termasuk dalam kategori hewan Herbivora. Sebagai anggota
dari kelas mamalia, gajah berkembangbiak dengan cara melahirkan. Gajah hidup di
dalam urutan sosial yang terstruktur. Meskipun berbadan besar, gajah memiliki
banyak keunikan.
Sepanjang 55 juta tahun terdapat 500 spesies gajah yang dikenal dan hanya
dua spesies yang masih ada yaitu Gajah Asia elephas maximus dan
Gajah Afrika loxodonta africana. Gajah Asia berbeda dengan gajah Afrika.. Gajah
Asia memiliki telinga lebih kecil sedikit daripada gajah Afrika, mempunyai dahi yang
rata, dan dua bonggol di kepalanya merupakan puncak tertinggi gajah, dibandingkan
dengan gajah Afrika yang mempunyai hanya satu bonggol di atas kepala. Selain itu,
ujung belalai gajah Asia hanya mempunyai 1 bibir, sementara gajah Afrika
mempunyai 2 bibir di ujung belalai. Kedua jenis kelamin gajah Afrika mempunyai
gading sementara hanya gajah Asia jantan yang mempunyai gading yang jelas terlihat.
Pernyebaran gajah di Asia meliputi India, Asia Tenggara termasuk Indonesia
bagian barat dan Sabah (Malaysia Timur). Sedangkan gajah di Afrika pernyebarannya
meliputi sebagian besar daratan Afrika yang berupa padang rumput. Di Indonesia,
gajah terdapat di Sumatera (Gajah Sumatera) dan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan
Timur (Gajah Borneo).
Gajah termasuk dalam kategori hewan Herbivora Ia menghabiskan 16 jam
sehari untuk mengumpulkan makanan. Makanannya terdiri atas sedikitnya 50%
rumput, ditambah dengan dedaunan, ranting, akar, dan sedikit buah, benih dan bunga.
Karena gajah hanya mencerna 40% dari yang dimakannya, mereka harus
mengonsumsi makanan dalam jumlah besar. Gajah dewasa dapat mengonsumsi 300
hingga 600 pon (140-270 kg) makanan per hari. Enam puluh persen dari makanan
tersebut tertinggal dalam perut gajah dan tidak dicerna.
Sebagai anggota dari kelas mamalia, gajah berkembangbiak dengan cara
melahirkan dari masa kehamilan kurang lebih 22 bulan. Pada saat lahir, bayi gajah
memiliki berat sekitar 120kg dengan tinggi 90cm, dan bayi gajah adalah salah satu
bayi mammalia terbesar di dunia.
Sebagai anggota dari kelas mamalia, gajah berkembangbiak dengan cara
melahirkan dari masa kehamilan kurang lebih 22 bulan. Pada saat lahir, bayi gajah
memiliki berat sekitar 120kg dengan tinggi 90cm, dan bayi gajah adalah salah satu
bayi mammalia terbesar di dunia.
Meskipun berbadan besar, gajah adalah hewan perenang yang handal. Mereka
dapat berenang selama 6 jam dan menempuh jarak hingga 50 km.
Gading gajah yang besar merupakan sepasang gigi seri pada bagian depan rahang
atas, yang terus tumbuh selama gajah hidup meskipun tidak tumbuh terlalu panjang.
Tengkorak gajah yang besar dan kuat, berisi otak yang sangat cerdas. Oleh karena itu,
gajah mempunyai ingatan yang sangat baik dan jarang melupakan perintah - perintah
yang telah diajarkan. Seekor gajah mampu mengingat 25 perintah atau aba-aba dan
mampu membuat alat untuk digunakan sendiri, sebagai contoh, gajah akan
mematahkan tonggak kayu untuk menggaruk punggungnya (Andre Christianto, dalam
https://plus.google.com/114590518423892510774/posts).

11
Tanah

Tanah dalam bahasa Yunani disebut pedon adalah bagian kerak bumi yang
tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah sangat vital peranannya bagi semua
kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan
menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang
berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernapas dan
tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian
besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak. Tanah dapat
diklasifikasikan berdasarkan bentuk dan ciri dari tanah tersebut. Jenis-jenis tanah
dapat di klasifikasikan sebagai berikut.
Tanah humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan
batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat.
Tanah pasir merupakan tanah yang terbentuk dari batuan beku serta batuan
sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil. Tanah pasir bertekstur kasar,
dicirikan adanya ruang pori besar diantara butir-butirnya. Kondisi ini menyebabkan
tanah menjadi berstruktur lepas dan gembur. Tanah pasir memiliki kemampuan
mengikat air yang sangat rendah sehingga sangat tidak cocok digunakan sebagai
media tanam.
Tanah aluvial atau tanah endapan adalah tanah yang dibentuk dari lumpur
sungai yang mengendap di dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan
cocok untuk lahan pertanian.
Tanah podzolit adalah tanah subur yang umumnya berada di pegunungan
dengan curah hujan yang tinggi dan bersuhu rendah / dingin.
Tanah vulkanik atau tanah gunung berapi adalah tanah yang terbentuk dari
lapukan materi letusan gunung berapi yang subur mengandung zat hara yang tinggi.
Jenis tanah vulkanik dapat dijumpai di sekitar lereng gunung berapi.
Tanah laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan unsur
hara, namun unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh air hujan yang tinggi.
Contoh daerah yang mengandung tanah laterit adalah Kalimantan Barat dan
Lampung.
Tanah mediteran atau tanah kapur adalah tanah sifatnya tidak subur yang
terbentuk dari pelapukan batuan yang kapur. Contoh daerah yang mengandung tanah
mediteran adalah Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Tanah organosol atau tanah gambut adalah jenis tanah yang kurang subur
untuk bercocok tanam yang merupakan hasil bentukan pelapukan tumbuhan rawa.
Contohnya seperti rawa di Kalimantan, Papua dan Sumatera (Rizka Husna, dalam
http://rizkahusna.blogspot.com/2013/11/teks-laporan-observasi-tanah.html).

12
13
14
15

Anda mungkin juga menyukai