Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
S1 EKONOMI
Ringkasan Materi
Pengertian Lingkungan:
Bagi sastrawan menuliskan perkara lingkungan bukanlah pilihan, melainkan keniscayaan. Menuliskan
lingkungan adalah semacam otomatisasi.
Struktur paling umum yaitu tiga babak drama:
Menjual Trenggiling
Aku (8) yang, setelah kematian ibunya dan kepergian sang ayah, tinggal dengan Ujang, adiknya yang
memiliki trenggiling peliharaan di tengah hutan sawit dan pipa minyak bumi sebuah perusahaan,
sangat ingin mengisi perut mereka yang dua hari belum makan, dengan mengadang truk-truk
Perusahaan. yang selalu mengabaikannya.
Sampan Zulaiha
Zulaiha (15), gadis berkaki cacat yang sangat dibenci sang ayah yang menganggap hanya anak laki-
laki yang bisa membantunya melaut, begitu terobsesi untuk melaut, meskipun itu artinya sang ayah
malah makin membencinya.
Deklarasi Praha (Unesco, 2003) mencanangkan pentingnya literasi informasi (information literacy),
yaitu kemampuan untuk mencari, memahami, mengevaluasi secara kritis, dan mengelola informasi
menjadi pengetahuan yang bermanfaat untuk pengembangan kehidupan pribadi dan sosialnya
Deklarasi Alexandria pada tahun 2005 (sebagaimana dirilis dalam www.unesco.org) literasi informasi
adalah kemampuan untuk menyadari kebutuhan informasi dan saat informasi diperlukan,
mengidentifikasi dan menemukan lokasi informasi yang diperlukan, mengevaluasi informasi secara
kritis, mengorganisasikan dan mengintegrasikan informasi ke dalam pengetahuan yang sudah ada,
memanfaatkan serta mengomunikasi-kannya secara efektif, legal, dan etis.
Literasi Bahasa: Keterampilan berbahasa dan menggunakan struktur bahasa dan kosakata.
Literasi Media: Kemampuan untuk memahami secara kritis pesan media, seperti berita, iklan, dan
konten media lainnya.
Literasi Digital: Kemampuan untuk menggunakan perangkat digital, seperti internet, media sosial,
aplikasi, dan lain-lain.
Literasi Budaya: Kemampuan berinteraksi secara efektif dalam masyarakat multikultural.
Literasi Sastra: Kemampuan individu untuk memahami, menganalisis, dan mengapresiasi karya
sastra, baik dari struktur maupun maknamya.
Literasi Visual: Kemampuan untuk memahami dan menggunakan media-media visual untuk
mendukung komunikasi efektif.
Literasi Lingkungan: Kemampuan memahami dan menggunakan Bahasa secara kritis isu-isu
lingkungan, keberlanjutan, dan dampak perilaku manusia pada lingkungan alam.
Pandangan Interaksional
bahasa berfungsi dalam kegiatan interaksi atau hubungan antarmanusia. Tidak saja memberikan
informasi, tetapi bahasa berfungsi untuk mengungkapkan pengalaman- pengalaman para pelibatnya.
Contoh: ungkapan cinta seorang kekasih baik lisan maupun melalui tulisan, ucapan-ucapan terima
kasih kepada orang lain. Singkatnya, bahasa digunakan untuk memelihara hubungan-hubungan
sosial antar pelibatnya.
Implikatur (implicature)
Implikatur ialah apa yang mungkin diartikan, disarankan, atau dimaksudkan oleh penutur tetapi
berbeda dengan yang sebenarnya diucapkan. Maksud ujaran dapat dimengerti setelah penutur dan
petutur terjadi kesepahaman. Oleh sebab itu Grice membedakan implikatur konvensional dan
implikatur percakapan.
1. Tindak lokusi adalah tindak bahasa jika kita menyampaikan suatu makna tertentu.
2. Tindak ilokusi adalah tindak bahasa dalam mengatakan sesuatu atau tindakan bahasa yang membuat si
pembicara bertindak, berlaku, sebagai akibat atau karena yang dikatakan.
3. Tindak perlokusi adalah tindakan dengan mengatakan sesuatu atau tindakan si pembicara
menimbulkan efek atau pengaruh pada si pendengar, entah aktif maupun
1. Verdictives
(tindakan bahasa dengan adanya suatu keputusan, seperti wasit, juri) Misalnya: memerintah (rule),
membebaskan (acquit), menghukum (convict).
2. Exercitives
(tindakan bahasa yang merupakan akibat adanya kekuasaan, hak, atau pengaruh. Misalnya: menasehati
(advising), memerintahkan (ordering), menamai (name), mengarahkan (direct).
3. Commisives
(tindakan bahasa dengan adanya perjanjian atau perbuatan. Misalnya: berjanji (promise), bersumpah bers
(swear), menyetujui (agree), melawan (oppose), mengumumkan (declare for).
4. Behabitives
(tindakan bahasa dengan sikap (attitude) dan tingkah laku sosial (social behaviour).
5. Expositive
Tindakan bahasa yang sulit didefinisikan karena tindakan bahasa ini menyederhanakan ucapan maupun
kata-kata agar selaras dengan suatu argumentasi atau percakapan.
Pertanyaan
Bagaimana pentingnya pendidikan karakter dalam membangun bangsa yang kuat dan bagaimana
pemerintah dan masyarakat dapat bertindak untuk meningkatkan budaya membaca dan tingkat
literasi?
Tanggapan
Selain itu, lingkungan hidup juga menjadi isu yang sangat kritis dalam konteks saat ini. Dengan
perubahan iklim yang semakin nyata dan dampak negatif yang ditimbulkannya, penting bagi masyarakat
untuk memiliki pemahaman yang baik tentang lingkungan dan pentingnya menjaga kelestariannya.
Dalam hal ini, sastra dapat berperan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan lingkungan yang
penting, mengajak masyarakat untuk peduli terhadap alam, dan menginspirasi tindakan nyata untuk
menjaga keberlanjutan lingkungan.
Kedua topik ini juga memiliki urgensi yang kuat dalam konteks pendidikan. Dalam dunia yang semakin
kompleks dan global, literasi menjadi keterampilan yang sangat diperlukan. Literasi sastra dan literasi
lingkungan dapat membantu mengembangkan pemikiran kritis, imajinasi, dan empati pada siswa.
Mereka dapat belajar tentang berbagai isu sosial, lingkungan, dan budaya melalui membaca dan
memahami karya sastra yang relevan. Selain itu, pemahaman tentang lingkungan hidup juga penting bagi
generasi mendatang agar mereka dapat menjadi agen perubahan yang bertanggung jawab dalam menjaga
kelestarian alam.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk bekerja sama dalam meningkatkan
literasi sastra dan literasi lingkungan. Pemerintah dapat mengimplementasikan kebijakan yang
mendukung pendidikan karakter dan literasi di sekolah-sekolah, serta memfasilitasi akses yang lebih baik
ke bahan bacaan dan perpustakaan. Selain itu, masyarakat juga dapat berperan aktif dengan mendukung
dan mengedukasi anak-anak dan generasi muda dalam membaca, serta mengorganisir acara dan kegiatan
yang mempromosikan literasi.
Dengan meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang literasi sastra dan lingkungan hidup, kita
dapat membangun masyarakat yang lebih sadar, beretika, dan peduli terhadap dunia di sekitar mereka.
Hal ini akan berkontribusi pada pembangunan bangsa yang kuat, berkelanjutan, dan bertanggung jawab
terhadap lingkungan.
2. Relevansi Materi
Menurut saya seminar ini sangat relevan dengan pengembangan masyarakat menuju yang lebih baik.
Pemahaman tentang berbagai jenis literasi, seperti literasi awal, literasi dasar, literasi perpustakaan, literasi
media, literasi teknologi, dan literasi visual, juga penting. Namun, penting untuk memberikan prioritas
pada multiliterasi dan meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang literasi dan lingkungan untuk
membangun masyarakat yang sadar, etis, dan peduli yang berkontribusi pada pembangunan negara yang
kuat, berkelanjutan, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
3. Efektifitas Pelaksanaan
Sangat efektif dapat dilihat dari banyaknya mahasiswa yang ikut dalam seminar tersebut dan aktifnya
peserta dalam sesi tanya jawab apalagi seminar ini mendatangkan pemateri pemateri yang luar biasa dan
para peserta banyak mendapat ilmu-ilmu dari beliau. Sedikit kurang efektif dalam pelaksanaannya karena
keterlambatan waktu dimulai seminar tersebut.
4. Penggunaan Bahasa
Penggunaan bahasa dalam seminar tersebut menggunakan kata-kata yang mudah dipahami. Ppt dan
penjelasan para materi singkat dan padat membuat mahasiswa mudah mengikuti seminar tersebut dengan
baik. Bahasa yang digunakan juga menghindari penggunaan kata-kata yang rumit yang mungkin sulit
dipahami oleh mahasiswa.