Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persayaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Sosial Islam (S.Sos. I)
Disusun Oleh:
Husni Mubaroq
101052022638
Skripsi
Oleh :
HUSNI MUBAROQ
NIM: 101052022638
Di Bawah Bimbingan :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
Penulis
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta pada tanggal 24 Juni 2008. Skripsi ini telah
diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial
Islam (S. Sos. I) pada Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam.
Sidang Munaqasyah
Anggota
Penguji I Penguji II
Pembimbing
Husni Mubaroq
Tiada kata yang pantas penulis ucapkan selain memanjatkan untaian puji
dan syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang
kekuatan serta ketabahan hati dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta
salam tidak lupa penulis haturkan kepada Revolesioner Besar junjungan Nabi
Muhammad Saw, yang senantiasa membawa cahaya dan rahmat bagi seru
sekalian alam.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari banyak sekali kesulitan dan
hambatan yang dihadapi, serta saat ini juga masih jauh dari kesempurnaan dan hal
ini tidak terlepas dari sifat manusia sebagai makhluk yang disebut oleh Nabi “al-
Selanjutnya penulis ingin mengucapkan ribuan terima kasih tiada tara dan
kasih kepada mantan Sekretaris Jurusan BPI, Ibu Dra. Musfirah Nurlaily.
4. Ibu Dra. Hj. Asriati Jamil, M. Hum. sebagai Dosen Pembimbing skripsi,
penulis.
Wardah, Faridah, yang berada jauh di Bali yang penulis cintai yang tiada
materil, sehingga menjadikan penulis mampu meraih cita, cipta, dan cinta-
Nya
Muhammad Hafidz, dan yang lainnya, yang tak bisa penulis sebut semua.
9. Teman-teman seperjuangan, Duplax, Ndut, Jawa, Lutfi, Asep, Risdy,
David, Bode, Mawan, Aplox, Joel, Ra’uf, dan lainnya yang tidak bisa
10. Terima kasih pula untuk adik-adik kelas angkatan 2003 sampai dengan
skripsi ini.
Allah SWT membalas amal, dan budi baik semuanya, dan semoga skripsi
ini dapat membawa manfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada
umumnya. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................... v
PEDOMAN TRANSLITERASI .......................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................. 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah........................... 9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................... 9
D. Tinjauan Pustaka ......................................................... 10
E. Metodologi Penelitian ................................................. 11
F. Sistematika Penulisan .................................................. 13
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................. 74
B. Saran ............................................................................ 75
DAFTAR PUSTAKA
PEDOMAN TRANSLITERASI
ب b ط th
ت t ظ zh
ث ts ع ‘
ج j غ gh
ح ħ ف f
خ kh ق q
د d ك k
ذ dz ل l
ر r م m
ز z ن n
س s و w
ش sy ﻩ h
ص sh ي y
BAB I PENDAHULUAN
G. Latar Belakang Masalah ..............................................
H. Pembatasan dan Perumusan Masalah...........................
I. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................
J. Metodologi Penelitian ..................................................
K. Sistematika Penulisan ..................................................
BAB V PENUTUP
C. Kesimpulan ..................................................................
D. Saran.............................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia yang hidup pada sebuah jaman yang serba canggih ini dengan
yang tidak pasti baik dalam bidang hukum, politik, budaya, moral, norma,
nilai dan etika kehidupan yang semua itu berakselerasi dengan cepat. Semakin
cepat perubahan itu, maka semakin maju pula masyarakat dan tuntutan hidup
mengejar prestise. Dari sinilah manusia akan memikirkan diri sendiri atau
(egois). Sikap ini selanjutnya akan berakibat pada timbulnya persaingan hidup
dan pada gilirannya orang kehilangan pegangan hidup, hanyut terbawa arus
globalisasi.
bisa dikatakan mempunyai jati diri. Karena itulah orang sering tidak mampu
ketegangan atau stres pada dirinya yang pada akhirnya harus menghadapi
berbagai penderitaan, dan jiwa mereka dipenuhi rasa gelisah dan khawatir.
Menurut Ahmad Najid Burhani, secara alamiah manusia merindukan
kehidupan yang tenang dan sehat, baik jasmani maupun rohani. Kesehatan
Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad pun bukan hanya
seluruh umat manusia. Semua umat Islam tahu bahwa Islam mampu
menjawab segenap persoalan yang terjadi pada umat manusia di muka bumi
hikmah tersebut, maka itu lebih baik, karena akan memotifasinya untuk
kecuali pasti ada manfaat bagi hamba yang mentaatinya. Demikian pula
sebaliknya, Allah tidak melarang sesuatu kecuali pasti ada muhlarat untuk
merupakan sebuah perbuatan yang melanggar aturan atau syari’at yang telah
ditentukan oleh Allah, tentunya bagi umat Islam mempunyai makna yang luas.
1
Ahmad Najib Burhani,, Manusia Modem Mendamba Allah Renungan Tasawuf Positif,
(Jakarta: Hikmah, 2002), hal. 175
Dari awal mulanya penciptaan manusia yaitu Nabi Adam kata tersebut
buah Khuldi. Akhirnya Nabi Adam dikeluarkan dari surga atas kemaksiatan
yang ia perbuat. Iblis terusir dari rahmat Allah Swt karena maksiat. Dan
satu kata. Itu tiada lain adalah ‘maksiat.’ Tiada yang beruntung seseorang
meninggalkannya.
kemaksiatan telah meraja-lela dimuka bumi ini. Melakukan suatu dosa atau
ayat: 41, bahwa kerusakan yang timbul di muka bumi ini adalah disebabkan
⌧ ☺
⌧
Artinya : ”Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan
Karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka
sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan
yang benar).2 (Ar-Ruum: 41)
Adapun Hati terbagi menjadi dua bagian, yaitu hati yang merupakan
penuh dengan ketaatan kepada Allah, maka perilaku seseorang akan penuh
dengan kebaikan. Sebaliknya, bila hati penuh dengan syahwat dan hawa nafsu,
maka yang akan muncul dalam perilaku adalah keburukan dan kemaksiatan.
konflik batin4. Hati nurani adalah salah satu aspek terdalam dalam jiwa
Sekalipun hati nurani ini cenderung menunjukkan apa yang benar dan apa
2
Yayasan Penterjemah Al-Qur’an/Penafsir Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya.
Jakarta: Lembaga Percetakan Al-Qur’an. Raja Fahd. 1971.
3
M. Shalih al-Munjid, Terapi Mengatasi Kecemasan, Robbani Press, Jakarta. Cet ke-II,
h.1-3
4
Kartono, Kartini, Hygiene Mental dan Kesehatan Mental, (Bandung: Mandar Maju,
1989) hal. 4
sengketa batin, sehingga seakan-akan sulit menentukan mana yang benar dan
Hatilah yang menunjukkan watak dan siapa diri kita sebenarnya. Hati atau
kalbulah yang membuat manusia mampu berprestasi, bila hati bening dan
diri kepada Allah swt.7 Allah telah menciptakan hati sebagai tempat Dia
menemui Tuhan, dan pada tingkat tertentu, melihat Tuhan atau berjumpa
tetapi tidak disadari oleh pemiliknya. Bahkan bisa membuat hati beku dan
cepatnya agar bisa melanjutkan aktivitas lain. Ada kalanya sholat serasa indah
dan penuh makna, tetapi kebanyakan lainnya begitu cepat tanpa meninggalkan
5
Hanna Djumhana Bastaman, Integrasi Psikologi dengan Islam, (Yogkayarta: Yayasan Insan
Kamil-Pustaka Pelajar Offset, 2001). h. 147
6
Herwono dan M. Deden Ridwan, Aa Gym dan Fenomena Daarut Tauhid: Memperbaiki
Diri Lewat Manajemen Qalbu, (Bandung: Hikmah-Mizan, 2002) h. 226-227
7
http://www.semaian.net/agritech/index.php?option=com=view&id=24&Itemid=157 7
Juli 2008
sampai-sampai tidak merasakan indahnya kedamaian tatkala sholat dan
ketenangan setelahnya.
serasa penuh stress dan tidak tenang bahkan penuh angan-angan yang
berlebihan, maka detik itu hatinya mulai sakit, dan setiap penyakit harus
diobati agar kembali sembuh. Adapun untuk mengobati hati kita haruslah
bersabar.
Untuk mengobati Hati, kita harus telaten dan sabar, karena ini akan
sangat berat dan susah, karena cobaan-cobaan yang muncul dari diri kita
masing-masing. Adapun makanan yang bergizi untuk Hati adalah Iman dan
mencari kedamaian dan ketenangan Jiwa dengan jalan yang Allah telah
mereka sendiri, sehingga semua serasa semrawut dan tidak bisa konsentrasi
8
http://ikider.de/index.php?option=com_content&task=view&id=35&Itemid=30 7 Juli
2008
dalam ujian yang akan dihadapi, ini karena pikiran dipenuhi kesibukan-
menyebabkan benturan itu meluap setiap kali mengalami masalah. Pada jenis
penyakit hati ini, selalu saja tak ada yang ingin disalahkan. Jarang yang ingin
berpengaruh pada kesihatan fizikal.10 Contoh penyakit hati adalah dengki, iri
hati, dan dendam kepada orang lain. Dendam adalah rasa marah yang
Adapun akibat dari iri hati ialah kehilangan perasaan tenteram. Orang yang iri
hati tidak dapat menikmati kehidupan yang normal kerana hatinya tidak
melakukan berbagai hal untuk memuaskan rasa iri hatinya. Bila ia gagal, ia
Tanda-tanda tersebut banyak sekali, yang paling nyata di antaranya ialah sikap
9
http://www.mahoni30.org/index.php?Itemid=36&id=34&option=com 7 Juli 2008
10
Ibid, www. semaian.com
bermalas-malasan dalam mengerjakan berbagai macam ketaatan, merasa berat
berbuat kebajikan, sangat terikat pada syahwat hawa nafsu, sangat cenderung
Menurut Ibnu Qoyyim, dosa dan maksiat karena hati yang sakit
dirinya dari Allah. Hal itu berakibat pada hilangnya berkah, rasa malu, dan
kenikmatan yang seharusnya diterima oleh hamba serta berujung pada syirik,
cinta dunia, laknat, dan kehancuran12 Dari sinilah maka penyakit hati lebih
mengganggu dan lebih berbahaya, lebih parah dan lebih buruk dari penyakit-
penyakit tubuh ditinjau dari berbagai segi dan arah yang paling merugikan dan
membuat keresahan dalam hati, setiap orang melakukan hal-hal yang berbau
dosa secara tidak langsung hatinya merasakan keresahan dan kegelisahan yang
hati? Bagaimana dan atas jalan apa maksiat itu mempengaruhi hati? Dari itu
11
As-Sayyid Al-Allamah Abdullah Hadad,, Menuju Kesempurnaan Hidup,(Bandung:
Mizan, 1992), hal. 88-89
12
Ibnu Qoyyim, Penawar Hati Yang Sakit. (Jakarta: Gema Insani, 2003), hal. 23
”Pengaruh Maksiat Terhadap Penyakit Hati Menurut Ibn Al-Qayyim Al
Jauziyyah”.
Perumusan masalah:
Qayyim?
Adapun manfaat yang di harapkan oleh penulis dari penelitian ini adalah:
c. Dapat dijadikan data atau bahan analisis bagi yang berminat melakukan
D. Tinjauan Pustaka
Berdasarkan penelitian di Perpustakaan Fakultas Dakwah, penelitian
yang peneliti kaji adalah masalah pengaruh maksiat terhadap penyakit hati,
tanpa disadari sering terlihat oleh mata kepala kita sendiri. Oleh karena itu di
bawah ini ada beberapa kajian skripsi yang ditulis oleh peneliti lain:
Penyusun skripsi tersebut pada intinya menyatakan penyakit hati bagi setiap
tetapi mengakibatkan manusia semakin jauh dari Allah SWT. Dalam skripsi
nafsu al-ammarah dan nafsu al-lawwamah, kedua akibat dari nafsu tersebut
terapi yang diberikan oleh Ibnul Qayyim, yaitu dengan terapi Al-Qur’an,
muhasabah, penguatan diri untuk berlindung dari sentan, dan terapi melalui
ibadah qalbu (hati) yang merupakan ajaran yang telah dibawa oleh Rasulullah
tersebut dijelaskan bebrapa penyakit hati dan terapinya. Adapun terapi yang
diberikan oleh Ibnu Taimiyyah tidak jauh berbeda dengan Ibnul Qayyim, yaitu
dengan Al-Qur’an dan ritual keagamaan seperti: shalat, puasa, zakat, dan Haji.
Dari kedua skripsi di atas, penulis tidak menemukan adanya pengaruh
Maka dari itu penulis tertarik untuk mengangkat judul skripsi ini.
E. Metode Penelitian
kecemasan.
dan inti yang terdapat di balik yang bersifat lahiriah. Dalam penelitian
13
Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003). h.
42-43
ini penulis menggunakan pendekatan filsafat dengan landasan bahwa
yang dapat dijelaskan melalui ilmu jiwa agama. Ilmu jiwa agama
kedalam jiwa.
14
Mengenai fitrah dijelaskan dalam al-Qur’an: disadari atau tidak manusia membutuhkan
penciptaan (39: 8, 49). Suara fitrah manusia muncul atau terdengar dan menjerit memanggil Robb-
Nya manakala manusia dihadapkan malapetaka (31: 32; 17 : 77-69)
15
Ibid, Metodologi Studi Islam, 2003. h. 50
1.3. Teknik Pengumpulan Data
berupa buku, majalah, artikel dan karangan lain tentang maksiat, dan
F. Sistematika Penulisan
Bab I : Adalah bab Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang Masalah,
Penulisan.
Bab II : Adalah bab Landasan Teori yang terdiri dari Pengertian Maksiat,
Penyakit Hati.
Bab III : Adalah bab Biografi Ibn Al-Qayyim yang terdiri dari Biografi Ibn
16
Prasetya Irawan, , Logika dan prosedur penelitian, Jakarta: STIA-LAN Press 1999.
hal. 65
Bab IV : Adalah bab Analisis yang terdiri dari Analisa Tentang Maksiat dan
LANDASAN TEORITIS
1. Pengertian Maksiat
kubang dosa, dan terlempar dari rahmat Tuhan karena satu kata tersebut.
Di dalam ajaran Islam, kata ini dipakai untuk menyebut perbuatan durhaka
atau dosa seseorang yang tidak mau mengikuti perintah Allah SWT dan
itu berkaitan dengan hak-hak Allah SWT ataupun yang berkaitan dengan
17
Kamus Bahasa Arab-Indonesia. (Jakarta: 1998)
18
Ensiklopedi Islam, Jakarta: Ihtiar Baru Van Hove, 2002. hal. 133
Adam As telah dikeluarkan dari surga atas kemaksiatan yang ia
perbuat. Iblis terusir dari rahmat Allah Swt karena maksiat. Dan sungguh
kata. Itu tiada lain adalah ‘maksiat.’ Tiada yang beruntung dalam
meninggalkannya.
dan tata krama, dan kesopanan antara lain wanita tuna susila, laki-laki
perbuatan durhaka atau dosa yang tidak mau mengikuti perintah Allah
ketentraman umum dan hak masyarakat dan ada pula yang sifatnya
‘ndablek, dan gak bisa diatur. Tidak mau tunduk dengan aturan Allah &
Maksudnya adalah suatu perbuatan yang tidak mengikuti apa yang telah
digariskan Allah Swt. Lawan dari maksiat adalah taat. Salah satu kesan
penting dari keimanan kepada Allah Swt adalah taat kepada segala
sendiri maupun bersama orang lain, dalam situasi senang maupun susah,
begitulah seterusnya.
selalu berada dalam ketaatan dan tidak boleh melakukan hal-hal yang
penilaian dosa dari Allah Swt dan dosa akan menimbulkan akibat yang
membawa empat akibat, tidak hanya di dunia ini tapi juga di akhirat nanti.
Empat akibat itu sangat penting kita fahami dan kita renungi agar dosa dan
a. Menggelisahkan Hati.
jalan Allah. Sebagai manusia, kehidupan ini dapat dijalani dengan baik
dunia, tentu saja kehidupan ini tidak mampu dijalani dengan baik.
Hal ini kerana dosa memang dapat menggelisahkan hati pelakunya dan
berikutnya
penyakit dan sebagainya. Hal itu jangan kita anggap sebagai peristiwa
22
http://www.paksi.net/modules/sentuhan_jiwa/article.php?storyid=66 7 Juli 2008
itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka diantara mereka ada yang
Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan diantara mereka ada
yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan diantara mereka ada
yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan diantara mereka ada yang
(Q.S. 29:40)
mau kembali ke jalan Allah yang benar. Allah Swt berfirman, "Telah
tindakan yang ganas, antara satu dengan lainnya, sesuatu yang semula
tidak kita duga sama sekali. Hal ini kerana orang yang berbuat dosa
berbuat salah. Maka orang yang dianggap telah berbuat salah dan dosa
mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu
6:65)
dari yang lain. Juga merasakan diri seolah-olah lebih laju dalam
tenang saja menghadapi situasi itu. Bahkan dari raut wajahnya nampak
dosa yang besar di hari kiamat, mereka kekal di dalam keadaan itu.
Dan amat buruklah dosa itu sebagai beban bagi mereka di hari kiamat,
(yaitu) di hari (yang waktu itu) ditiup sangkakala dan Kami akan
Hal itu dapat itu terjadi, pada sebuah negeri yang dapat dikatakan
kepada Allah Swt dan mati dalam kemaksiatan tidak akan dapat masuk
surga, kecuali yang tidak mau. Sahabat bertanya, “Siapa yang tidak
dan penyakit fisik. Membedakan penyakit fisik dengan penyakit jiwa lebih
dengan baik. Tubuh kita disebut berpenyakit apabila ada bagian tubuh kita
yang tidak menjalankan fungsinya dengan benar. Telinga anda disebut sakit
Penyakit hati ialah rasa sakit yang menimpa hati, seperti rasa sakit
Orang yang hatinya sakit akan tergambar kepadanya hal-hal berbau subhat.
berbahaya.
atau juga dapat dimaknai syahwat atau keinginan untuk berbuat zina.
jawabannya.”23
mangkir dari janji.24 Menurut Amin Syukur, penyakit hati terdiri dari :
pemikiran Hamka dan Mujtaba Musawi, yang terdiri dari: Pertama : Marah
(ghadlab) berarti menyimpan ‘api’ dalam jiwanya. Orang yang suka marah-
marah sama saja dengan berakrab ria dengan iblis/syetan yang memang
terbuat dari api. Jika dituruti sifat ini membuat seseorang tidak dapat
atau mengambil air wudlu. ‘Memerangi’ sifat pemarah adalah dengan sabar
23
Syekh Ibn Taimiyah. Jangan Biarkan Penyakit hati Bersem,i PT. Serambi Ilmu
Semesta. (Jakarta, 2006). Hal :18-19
24
Hamka, Tafsir al Azhar, (Jakarta : Panji Mas, 1983) h. 154
25
Amin Syukur, Insan Kamil: Paket Pelatihan Seni Menata Hati. (Semarang. Lembkota.
2004). hlm. 5-11
26
Musawi, Mujtaba, Psikologi Islam, Membangun Kembali Generasi Muda. Terj.Youth
and Moral. (Bandung : Pustaka Hidayah, 1990) hal. 5-7
dan pemaaf (QS. Ali Imran : 134). Jika seseorang mampu mengendalikan
proporsional.27
dalam proporsinya yang benar. Dalam proporsi itu marah merupakan suatu
manusiawi. Sudah menjadi hal yang wajar apabila manusia bersifat lupa.
27
Ibid, Amin Syukur. hal. 14
28
Ibid, Musawi. hal. 114
Oleh karena itu apabila suatu perbuatan memicu kemarahan orang
kutip oleh Musawi : Apabila menjadi jelas kepada kita bahwa kita patut
dihukum atau disesali, maka tidaklah lebih baik bila kita mengakui
kesalahan kita?.
Tidakkah teguran yang kita arahkan kepada diri kita sendiri lebih
pantas dan lebih ringan dipikul ketimbang yang dilontarkan oleh orang lain.
tercela. Dengan cara ini kita dapat menjamin bahwa kita akan mendapat
dan terhormat bila ia mengakui kesalahannya. Bila mana kita yakin bahwa
kebenaran berada di pihak kita wajib bagi kita untuk menyediakan suasana
yang sesuai untuk meraih orang lain di sisi kita. Sebaliknya apabila kita
demi kepentingan diri sendiri. Sifat itu mengarah kepada kerakusan, tega
merampas hak orang lain karena segala sesuatu ingin dikuasainya. Egoisme
29
Ibid, Musawi. hal. 115
dari sifat ini, seperti korupsi, penganiayaan, penindasan, tak punya
manusia selaku mahkluk sosial yang bahkan, Islam mengajarkan agar orang
lebih mengutamakan orang lain (QS. Ali Imran/3:92). Maka egoisme harus
orang lain, dan punya kepedulian agar tidak menjadi manusia yang akan
dilemparkan ke neraka jahannam (QS. Al- A’raf / 7:179). Sifat egois yang
lain senang dan justru senang jika mengetahui orang lain susah. Orang yang
dengki menginginkan agar kenikmatan orang lain hilang, jika bisa dapat
berpindah kepada dirinya. Biasanya sifat ini disertai dengan upaya mencari-
hati seseorang buta (ingat kisah Qabil dan Habil).Allah membenci sifat
dengki ini, maka Dia memerintahkan kita untuk mohon perlindungan pada-
Nya darinya (QS. Al-Falaq / 113:5). Sifat dengki dapat diobati dengan
Syukur kepada Allah dan kepada orang lain. Sifat dengki bisa
kesuksesan orang lain, ingin menirunya tapi tanpa mengganggu orang lain.
menghancurkan dirinya sendiri dengan merasa sedih atas apa yang tidak
berpendapat bahwa jiwa manusia itu seperti sebuah kota ditengah gurun
menderita sakit kepala tetapi orang yang terjangkiti dengki tak pernah
lain dan mempengaruhinya. Orang yang mampu mengontrol hati orang lain
30
Ibid, Hamka. hal. 154
dengan kecakapan dan budi mulia dapat menikmati dukungan dari
:1998, 87).31
Orang yang baik ibarat cahaya dalam masyarakat yang bersinar dan
saling menolong.
menekan jiwa.
lain. Menurut Carl. G. Jung, dengki adalah penyebab kekikiran kita karena
31
Ibid, Musawi. hal. 89
Keempat : Sombong (takabur), yakni merasa diri lebih baik dari
pada orang lain, misalnya merasa lebih terhormat, lebih pantas, lebih pintar,
dan memandang rendah terhadap orang lain tanpa ada rasa bersalah, dan tak
jarang tega mendhalimi/aniaya orang lain. Dahulu kala iblis menghina Nabi
Tumbuhkan sikap rendah hati (tawadlu’) ini dan sikap kerendahan hati
sombong bisa diambil spiritnya, yakni punya rasa percaya diri dan menjadi
musuh terbesar bagi umat manusia adalah kesombongan dan percaya diri
Dalam al-Qur’an ada legitimasi menarik dari sifat sombong ini pada
kisah nasehat Luqman Hakim kepada anaknya dalam ayat ; “Dan janganlah
32
Ibid, Amin Syukur. Hal. 17
33
Ibid, Musawi. hal. 98
diri”,(QS. 31 : 18), bahkan Imam Ali, sebagaimana dikutip oleh Musawi,
Nya, Ia pasti telah megijinkannya bagi para nabi dan wali-Nya yang
Kelima : Kikir (bakhil) adalah seseorang yang tak ingin apa yang
dimiliki terlepas darinya, disengaja ataupun tidak. Biasanya sifat ini berkait
serta QS. Ali Imran (3):92. Sifat ini harus diobati dengan menumbuhkan
kesadaran bahwa roda kehidupan berputar, jika sekarang sedang ‘di atas’
Apalagi pada hakikatnya segala sesuatu yang kita punya adalah titipan
Allah, kita hanyalah ‘si tukang parkir’ yang harus menjaganya. Maka
lewat ajaran ZIS atau yang lainnya), si tukang parkir harus rela
mudanya untuk hal-hal yang tidak berguna. Sifat ini tidak disukai Allah
bahkan dinyatakan akan menjadi orang yang merugi. Sifat ini perlu
34
Ibid, Musawi. hal. 101
35
Amin Syukur, Zuhud di Abad Modern, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000). hal. 37
tapi kenyatan tak dapat menguasainya, punya harta tapi tak dapat
mengendalikan sepenuhnya.
seseorang untuk rakus, tidak mau mensyukuri apa yang sudah ada, hatinya
tak pernah puas sehingga selalu merasa kurang. Jika menuruti sifat ini
bersyukur sekalipun baru sedikit yang dimiliki; orang harus bersabar dan
tetap baik sekali pun pasangan hidupnya tidak seperti yang diinginkan,
Oleh karena itu hawa nafsu harus dikendalikan agar tidak menjerumuskan
dilakukan orang lain harus diintai dan perlu dicurigai, sebab apapun yan
36
Amin Syukur, Menggugat Tasawuf : Tanggungjawab Sosial Tawasuf Abad XXI,
(Yogyakarta: 2002.) hal. 56
ada dan terjadi dihadapannya selalu salah, yang benar dan baik hanyalah
dirinya.
mempercayai orang lain penting dan akan membawa kebaikan, bagi diri
orang yang mempercayai hati menjadi tenang, sedang bagi yang dipercaya
akan merasa diuwongke. Sisi baik dari buruk sangka (yang disucikan)
32). Sifat ini dilarang dan dilaknat oleh Allah (QS. Ali Imran / 3:61).
Lawan bohong adalah jujur. Dalam hal ini ada kisah menarik, seorang yang
tergoda akan melakukan dosa lagi, selalu ingat pesan Nabi tadi, kemudian
tak jadi berbuat. Jadi jujur membimbing seseorang pada kebaikan. Sisi
taqiyyah pada saat darurat jika diperlukan, misalnya demi keselamatan jiwa
penyakit hati tidak akan bisa mencintai orang lain dengan benar. Dia tidak
mampu mencintai keluarganya dengan ikhlas. Orang seperti itu agak sulit
untuk mencintai Nabi, apalagi mencintai Tuhan yang lebih abstrak. Karena
ia tidak bisa mencintai dengan tulus, dia juga tidak akan mendapat
kecintaan yang tulus dari orang lain. Sekiranya ada yang mencintainya
memiliki hati dan mata yang keras. Pengidap penyakit hati mempunyai
mata yang sukar terharu dan hati yang sulit tersentuh. Keempat, kehilangan
mengganggu dirinya sama sekali. Sebuah doa dari Nabi saw berbunyi: "Ya
Allah, jadikanlah aku orang yang apabila berbuat baik aku berbahagia dan
Di antara taubat yang tidak diterima Allah ialah taubat orang yang
tidak pernah merasa perlu untuk bertaubat karena tak merasa berbuat dosa.
saat ia mengulanginya untuk kedua kali, rasa bersalah itu akan berkurang.
diselamatkan dari berbagai jenis penyakit hati: "Ya Allah aku berlindung
kepadamu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyuk, nafsu
yang tidak kenyang, mata yang tidak menangis, dan doa yang tidak
diangkat." Doa yang berasal dari hadis Nabi saw ini, menunjukkan tanda-
lebih terfokus pada kiat-kiat sufiyah (Ali : 2002, 69). Memang patut
disayangkan apabila hati yang potensial tersebut harus terhalang dan hilang
oleh surat al Hajj (22:46). Buta hati jauh lebih berbahaya ketimbang buta
mata, karena orang yang buta hatinya dapat merusak siapa saja dan apa saja
37
Ibid, Jangan Biarkan Penyakit Hati Bersemi.
beruntungnya orang yang sepenuhnya sadar akan pentingnya
sebagai berikut:
badan (mata, lisan, telinga, perut, tangan, kaki dan kemaluan) dari
38
Ali, A. Mukti, Agama-agama di Dunia, (Yogyakarta : IAIN Sunan Kalijaga
Press,1998) hal. 47
39
Ibid, Amin Syukur, 2004. hal. 4-5
c) Zuhd al-dunya, artinya adalah menentang keinginan atau
manuju cinta ilahi. Maka yang perlu dilakukan zahid (orang yang
zuhd) adalah menghilangkan rasa cinta dunia dari dalam hatinya, tapi
Sikap zuhud dalam hal ini berarti melihat dunia hanya sebagai sarana
hidup, tetapi hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan. Tujuan hidup
ialah Tuhan dan ridhaNya. Seorang zahid bukan pribadi yang lemah
tidak merasa takut berpisah dengan dunia, kendati akan habis segala
musibah dan tidak berputus asa. Manusia adalah hamba Allah, bukan
hasilnya.
garis besar ada 3 kandungan syari’at Islam yakni ibadah, aqidah dan
pekerti) Nabi.
takabur (sombong).
Dalam posisi yang seperti ini, Yunasril Ali menyebut sebagai insan
kamil yang dia sebut juga sebagai manusia citra Ilahi yang memiliki ciri
hidup di dunia yang tidak mendunia yang ia jelaskan dalam konsep zuhud
dan tidak pasrah yang ia jelaskan dalam konsep aktualisasi makna sabar.
tataran ini Insan kamil merupakan kualitas moral yang hidup dan dinamis,
dalam tema-tema keutamaan moral. Alam ini baginya adalah wahana ujian.
terjadi dalam komunikasi dan interaksi antara manusia dan keadaan di luar
manusia dengan tiga talenta utama yaitu kesadaran, kemampuan iradah dan
daya cipta. Sedangkan menurut saya manusia yang telah melalaui jenjang
demikian dan telah mencapai puncak perolehan tasawuf yaitu akan selalu
40
Ibid, Amin Syukur, 2004. hal. 24
41
Amin Syukur, Intelektualisme Tasawuf. (Surabaya, Bina Ilmu. 2002). hal. 46-47
Menurut Abi bakar Ibnu Muhammad, ada lima obat penyakit hati
waktu sahur, dan bergaul dengan orang-orang yang saleh.42 Sebagian ulama
sebab dengan sering membaca Qur’an maka hati akan menjadi jinak,
lembut dan dipenuhi oleh kasih sayang. Mengosongkan perut juga termasuk
obat pelipur hati. Dengan cara ini hati menjadi lapang dan gembira. Badan
juga merupakan obat hati, karena shalat malam dapat menangkal tipu
kesenangan dan mengobati hati, sebab waktu sahur adalah waktu yang tepat
adalah salah satu cara yang dapat menghibur hati dan megobati jiwa.
Bergaul dengan mereka adalah salah satu sikap hidup untuk mendapatkan
42
Muhammad, Sayyid Abi Bakar Ibnu, Kifayatui Atqiya wa Manhq/ul Ashifa, terj.
Djamaludin Bumi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002). hal. 137
43
Ibid, Muhammad. hal. 141
BAB III
BIOGRAFI
ibn Ayyub ibn Sa'ad ibn Hariz ibn Makki Zainudin az-Zur'I ad-Damasyqi,
yang lebih terkenal dengan julukan Ibnu Qayyim al Jauziyyah. Sebab ayahnya
daerah Damaskus.44
telah memberikan otak yang brilian kepada Ibnu Qayyim, daya hafal yang
sangat kuat, jiwa yang jernih, batin yang bersih dan pengetahuan yang sangat
kuat.45 Hal itu bisa dibuktikan dengan melihat ketekunan beliau dalam
madrasah al Jauziyyah. Dia adalah seorang tokoh yag shalih, tidak suka
44
Ibnu Qayyim Al Jauziyyah, 13 Pengaruh Maksiat, Jakarta, Pustaka Azzam 2001, Cet.
I.h. 14.
45
Ibid. h. 14
Akhirnya jenazah beliau rahimahullahu ta'aala dikebumikan di komplek
1. Syarafuddin Abdullah. Lahir pada tahun 723 H. Anak ini sangat cerdas
bid'ah pada malam nishfus sya'ban. Beliau wafat pada tahun 756 H,
Syamsuddin.47
belajar ilmu pengetahuan dari ayahnya sendiri dan juga dari Madrasah
sebagai seorang ulama yang ahli nahwu (ilmu tata Bahasa Arab). Dia
tersebut diberi nama Irsyaadus Saalik Ilaa Hilli Alfiah Ibnu Malik. Dia
mulia, dan memiliki sifat kasih sayang terhadap sesama. Beliau tidak pernah
46
Ibnu Katsir, al Bidayah wan Nihaayah, (XIV/95).
47
Ibid. (XIV/202).
48
Ibnu Hajar, Ad Durarul Kaaminah, (I/60).
merasa hasud kepada seseorang, menyakiti ataupun menggunjingkannya.
Bahkan beliau juga tidak memiliki rasa iri kepada seorang pun. Intinya,
mayoritas perilaku beliau adalah baik dan selalu mencerminkan etika luhur."
49
Saalikiin.50
Ada hikayat tentang aktifitas ibadah dan kezuhudan Ibnu Qayyim yang
sampai kepada kita. Cerita itu berasal dari muridnya yang bernama Ibnu Rajab
mengerjakan ibadah dan tahajjud. Jika sudah mengerjakan shalat, maka sangat
lama. Beliau sangat khusu' ketika berdzikir dan selalu rindu untuk
(memohon ampun) dan butuh kepada Allah Ta'aala. Beliau juga selalu merasa
ibadah haji berulang kali dan sempat tinggal di kota Mekah al Mukarramah.
Para penduduk kota Mekah mengenal beliau sebagai orang yang rajin
49
Ibnu Katsir, op.cit. (XIV/234-235).
50
Ibnu Qayyim, Madaarijus Saalikiin, (II/337).
51
Ibnu Rajab. Dzail Thabaqat Hanaabillah (II/448).
beribadah dan sering melakukan thawaf dengan jumlah yang cukup membuat
orang terkagum-kagum.
Ibnu Katsir berkata:52 "Aku tidak menjumpai orang di zaman ini yang
sujudnya."
matahari bersinar terang sembari berkata: "ini adalah waktu pagiku. Jika aku
tidak duduk untuk berdzikir pada waktu itu, maka kekuatanku akan hilang."
Beliau juga pernah berkata: "Kepemimpinan dalam agama hanya bisa diraih
dengan bersabar dan fakir." Pada kesempatan lain beliau berkata : "orang yang
berjalan menuju Allah harus memiliki keinginan kuat yang akan memudahkan
dan meringankan langkahnya. Namun dia juga harus memiliki ilmu yang akan
diawali berbagai macam kejadian besar. Pengaruh berbagai peristiwa besar itu
Bahkan efeknya masih terus terasa pasca masa Ibnu Qayyim dalam kurun
waktu yang cukup lama. Ternyata efek tersebut sampai mempengaruhi kondisi
52
Ibnu Katsir, op.cit. (XIV/235).
53
Ibnu Hajar, op.cit. (IV/21-22).
diumumkannya kekhilafahan Shuriyah di Mesir dan para penguasa yang saling
bertikai. Masih banyak lagi beberapa fitnah yang menyebabkan efek negatif
kaum kristiani di satu pihak dan munculnya fanatisme agama di pihak lain
muslimin. Masing-masing individu merasa benar dan terlalu percaya diri. Oleh
karena itu para ulama kaum muslimin merasa bahwa amanat yang diemban
Karena pada waktu itu ulama memiliki peran kunci dalam mengatur
dalam menolak bahaya ekspansi dari pihak luar dan mempertahankan tanah air
mereka. di antara kiat yang dilakukan oleh para ulama untuk megatasi
berbagai masalah dengan memberikan nasehat kepada amir, khalifah dan para
sultan. Dari sebagian hasil penafsiran pendapat mereka itulah akhirnya Ibnu
dan bangsa mongol yang selalu saja ingin menyerang kebudayaan Arab
eksistensi kesatuan budaya umat Islam. namun dari pergolakan itulah malah
muslim. Telah banyak karya ilmiyah yang bernuansa ensiklopedik dari hasil
jerih payah generasi baru. Hal ini terwakili dalam pusat-pusat khazanah
terdapat di masjid Jami' al Azhar dan Jami' Ibnu Thulun di Mesir. Begitu juga
Ibnu Qayyim sangat rajin dan tekun menimba ilmu pengetahuan. Sejak
kecil beliau sudah belajar dari para ulama bermadzhab hanbali dan berapa
ulama lain dari berbagai macam latar belakang disiplin ilmu. Kebeliaan beliau
di dalam menuntut ilmu ini bisa dilihat dari beberapa syaikh beliau seperti as
Syihab al 'Abir Ibnu Ni'mah yang wafat pada tahun 697 H. dan Abul Fath al
Ba'labakki yang wafat pada tahun 709 H. padahal Ibnu Qayyim sendiri
dilahirkan pada tahun 691 H. dengan demikian, setidaknya sejak usia enam
keilmuan Islam.
G. Ilmu-ilmu Yang dikuasai
kecerdasan otak yang sangat luar biasa. Sedangkan kesempatan kedua adalah
beliau diuntungkan oleh keadaan atau masa. Sebab pada waktu itu Ibnu
daerah Syam. Pada waktu itu banyak bermunculan ulama, para hafidz dan
karya-karya ilmiah mereka. Oleh karena itu beliau bisa menimba dari mereka
mulai dari ilmu tauhid yang disebut juga dengan ilmu kalam, tafsir, hadits,
fikih, fara’id (ilmu pembagian harta waris), ushul fikih, linguistik, nahwu,
Islam. Dari sinilah bisa diketahui kekayaan ilmu pengetahuan yang terekam
dalam dirinya yang tampak dalam karya-karya yang beliau tulis. Namun
Shadriyyah dan beberapa istansi pendidikan lainnya. Selain itu beliau juga
tentang beliau.
Ad Dzahabi berkata di dalam al Mukhtashar: “Beliau sangat
untuk mempelajari dan mendalami ilmu fikih, ilmu nahwu. Ada banyak kajian
ilmiah yang telah ditulis oleh Ibnu Qayyim al Jauziyyah. Hal ini telah ditulis
dengan baik oleh Dr. Thaha Sulaiman Hamudah dengan judul Ibnu Qayyim al
langit ini seorang yang sangat luas ilmu pengetahuannya dengan sejumlah
menyibukkan diri untuk menuntut ilmu dan sangat menguasai macam disiplin
karyanya.”
54
Ibnu Rajab, Dzail Thabaqaatil Hanaabilah, (II/448).
55
Ibid. h.593
56
Ibnu Katsir, op.cit. (XIV/202).
57
Ibnu Hajar, op.cit. (III/400).
terkenal di dunia Islam. Beliau sangat memahami ajaran-ajaran madzhab
salaf.”58
bidang fara’idl. Sedangkan ilmu fikih, beliau belajar kepada Ibnu Taimiyyah
rahimahullahu ta’aala. Belajar ilmu tata bahasa Arab kepada Abu Fath
Ba’labakki, Abu Bakar ibn Abdud Daim, Isa al Muth’im, dan Ibnus Syirazi.
Dalam bidang ushul beliau belajar kepada as Shaifi al Hindi, Fatimah ibnatu
Banyak para pelajar yang menimba ilmu dari beliau. Di antara mereka
adalah putra beliau sendiri yang bernama Burhanuddin Ibrahim dan Syaraf
Abadi pemilik kitab Al Qaamus dan al Muqri Jadd pengarang kitab Nafhut
Thayyib.60
disebabkan tradisi taklid kepada para imam madzhab. Oleh karena itulah
beliau menyerukan kepada umat agar segera kembali kepada ajaran madzhab
salaf, mau beristinbath hukum dari nash-nash al Qur’an dan hadits Rasulullah
saw. secara langsung, memerangi endemi gerakan sufi, filsafat dan bid’ah
mendapat perhatian besar dari beliau. Tidak heran umat Islam di daerahnya
terbagi menjadi dua, yakni yang pro dan yang kontra terhadap sikap beliau.
akhirnya Ibnu Qayyim mendapatkan sanksi seperti yang telah diterima oleh
sama dengan gurunya itu hanya berdua saja dalam satu tempat di dalam
pada tanggal 13 Rajab 751 H.61 Sejak saat itu bintang Ibnu Qayyim padam
61
Ibnu Katsir, op.cit. (IV/202).
Bahkan tidak ada seorang pun baik yang hidup sebelumnya atau pun yang
hidup sesudah beliau yang bisa melebihi keseriusan beliau dalam mengarang.
beliau. Jenazah Ibnu Qayyim dishalati setelah shalat dzuhur sehari berikutnya
alim dalam ilmu agama di masanya. Beliau telah menulis banyak sekali karya
ilmiah dengan jumlah yang sangat banyak. Di antara disiplin ilmu yang beliau
karang adalah tata bahasa Arab, ilmu kalam dan tasawwuf, fikih dan ushul
fikih sebagaimana beliau juga menulis dalam bidang sejarah dan sirah.
Para ulama berbeda pendapat tentang jumlah karya yang telah beliau
tulis. Ibnu hajar menyebutkan bahwa karya yang beliau tulis berjumlah tiga
62
Bakr ibn Abdullah Abu Zaid. op.cit. h.198-199
belas kitab.63 As-Sakahwi mengatakan bahwa karya beliau berjumlah lima
belas kitab.
Syaukani mengatakan bahwa jumlah kitab beliau adalah enam belas.66 Ad-
Dawudi menyebutkan bahwa jumlah karya beliau adalah empat puluh empat.
enam.68 Sedangkan buah pena beliau yang cukup terkenal akan kami daftar
sebagai berikut: 69
1. Al ijtihaad
(telah tercetak)
63
Ibnu hajar. (IV/23).
64
Shadiq Hasan Khan alQunuji. at-Taajul Mukallal, h. 419
65
Haji Khalifah. Al Kasyfud Dzunuh. Urutan abjad
66
al Allamah as Syaukani al Yamani. op.cit. (II/145)
67
Ismail Basya al Baghdadi. Al Hadiyyatul 'Arifiin. (III/158-159).
68
Ibnu Qayyim. Muqaddimah Ighaatsatul Lahaafan. (1357 H) Cet ke-1.
69
Ibnu Qayyim Al Jauziyyah, 13 Pengaruh Maksiat, h. 26-32
6. Ushuulut Tafsiri.
8. I'laamul Muwaqqi'iin 'an Rabbil "Aalamiin atau yang disebut juga dengan
(telah tercetak)
Makkiyyah.
14. Al Iijaaz.
15. Al Iimaan bil Qur'an yang dikenal juga dengan nama at-Tibyaan fi
Aqsaamil Qur'an.
(telah tercetak).
24. Tarjiih Dzauqil Qiraa'ah Was Shalaah 'alaa Dzauqis Simaa' Wal
Ashwaathil Fanniyyah.
29. Tafsiirul Mu'awwidzatain yang sering dikenal juga dengan nama ar-
30. Tafsiirul Qayyim Lil Imam Ibnil Qayyim yang dikumpulkan dari beberapa
34. Jalaaul Afhaam Fi Tafdhiilus Shalaati Was Salaam 'alaa Khairil Anaam
(telah tercetak).
35. Al Jawaabul Kaafi Fi Liman Sa'ala 'anid Dawaa'is Syaafi yang dikenal
Syaithaan.
39. Al Haawii.
40. Hurmatus Simaa' yang dikenal juga dengan judul as Simaa'us Syaithaani.
41. Humu Ighmaami Hilaali Ramadhaan yang dikenal juga dengan sebutan
42. Hukmu Taarikhis Shalaah yang disebut juga dengan nama Kitaabys
50. Ar-Risaalatul Qubriyyah fir Raddi 'Alaa Munkirii 'Adzaabil Qabr Minaz
(sudah tercetak).
56. Ar-Ruuh Wan Nafs yang disebut juga dengan judul Ma'rifatur Ruuh Wan
Nafs.
57. Zaadul Musaafiriin ilaa Manaazilis Su'adaa' fi Hadyi Khaatimil Anbiyaa'
Wal Mursaliin.
58. Zaadul Ma'aad fi Hadyi Khairil 'Ibaad yang disebut juga dengan al
65. Syahrul Kalimit Thayyib yang disebut juga dengan sebutan Al Kalimit
66. Syifaa'ul 'Aliil fi Masaa'ilil Qadhaa' Wal Qadar wal Hikmah Wat Ta'liil
yang dikenal juga dngan nama al Qadaa' wal Qadar (sudah tercetak).
67. As Shabru Was Sakan yang disebut juga dengan sebutan as Shabru Was
Syukr.
70. At Thaa'uun.
77. 'Aqdu Muhkamil Ahyaa' Bainal Kalimit Thayyib wal 'Amalis Shaalihil
78. Al Fataawaa.
Qaumihii.
Dan masih banyak lagi yang lainnya, Wallahu a'lam, mungkin kitab-
kitab beliau jauh lebih banyak dari daftar nama kitab yang telah disebutkan di
atas. Paling tidak kitab-kitab yang telah disebutkan di atas bisa dipertanggung
adalah mereka yang selalu taat pada segala perintah Allah swt dan sunnah
kepada 2 hal tersebut. Perbuatan ingkar itulah yang disebut dengan maksiat
berjudul “13 Pengaruh Maksiat”70 yaitu orang yang memiliki faham atau sudut
pandang ketika ia melakukan maksiat, dari sudut pandang yang paling buruk
sampai sudut pandang yang halus dan baik. Sudut pandang tersebut antara
bukanlah atas dasar kemauan sendiri, namun ada sesuatu yang menggerakkan
semua keinginannya, jadi jika terjadi sesuatu, maka hal itu sama sekali bukan
70
Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, 13 Pengaruh Maksiat, (Jakarta, Pustaka Azzam 2001) Cet.
I. h. 41
dari dalam dirinya, hal itu terjadi diluar kemampuannya. Mereka berpendapat
bahwa semua aktivitas yang mereka lakukan berdasarkan atas takdir semata.71
orang berkeyakinan bahwa segala tindakan kriminal dan dosa adalah hasil dari
memiliki keyakinan seperti itu. Dia (setan) tidak akan bersusah payah
Dan setan juga tidak akan gelisah apabila mereka tidak berbuat
maksiat. Setan berbuat seperti itu sebenarnya memiliki dua tujuan utama:73
prinsipnya sudah sangat tepat, dan meyakinkan bahwa segala sesuatu itu
yang bisa menjaga dirinya dari bencana, dan dirinya sendirilah yang bisa
71
Ibid, 13 Pengaruh Maksiat. h. 55-57
72
Ibid, 13 Pengaruh Maksiat. h. 58
73
Ibid, 13 Pengaruh Maksiat. h. 59-60
menganggap bahwa bid’ah yang dikerjakan orang-orang Qadariyyah
dianggap sesuatu yang baik, maka dia akan lebih senang mengerjakan
Nya tetapi tetap berbuat dosa, dia sama dengan orang-orang yang
membangkang.74
“Pandangan itu adalah panah beracun dari panah panah iblis. Maka
kemudian lintasan itu akan melahirkan pikiran, dan pikiran itulah yang
kemudian keinginan itu menjadi kuat, dan berubah menjadi niat yang
kenyataan, dan itu pasti akan terjadi selama tidak ada yang
akhirnya berubah manjadi tekad yang bulat. Maka barang siapa yang
Orang yang paling jelek cita citanya dan paling hina adalah orang yang
merasa puas dengan angan angan kosongnya. Dia pegang angan angan
itu untuk dirinya dan dia pun merasa bangga dengan senang
dengannya. Padahal demi Allah, angan angan itu adalah modal orang
merupakan makanan pokok bagi jiwa yang kosong, yang bisa merasa
palsu.
keluarnya kata kata atau ucapan dari lidahnya, yang tidak bermanfaat
dan tidak bernilai. Misalnya dengan tidak berbicara kecuali dalam hal
apakah ada kata kata yang lebih menguntungkan lagi dari kata kata
Kalau anda ingin mengetahui apa yang ada dalam hati seseorang, maka
apa yang ada dalam hati seseorang, dia suka ataupun tidak suka.Yahya
bin Mu’adz berkata : hati itu bagaikan panci yang sedang menggodok
apa yang ada di dalamnya, dan lidah itu bagaikan gayungnya, maka
sedang menciduk untukmu apa yang ada di dalam hatinya, manis atau
bagaimana “rasa” hatinya, yaitu apa yang dia katakan dari lidahnya,
artinya, sebagaimana anda bisa mengetahui rasa apa yang ada dalam
panci itu dengan cara mencicipi dengan lidah, maka begitu pula anda
bisa mengetahui apa yang ada dalam hati seseorang dari lidahnya, anda
sebagaimana anda juga mencicipi apa yang ada di dalam panci itu
dari setiap perbuatan mubah (yang boleh dikerjakan dan boleh juga
Hati nurani adalah salah satu aspek terdalam dalam jiwa manusia yang
hasrat, sikap dan tindakan seseorang, terutama dirinya sendiri. Sekalipun hati
nurani ini cenderung menunjukkan apa yang benar dan apa yang salah, tetapi
ternyata tidak jarang mengalami keragu-raguan dan sengketa batin, sehingga
seakan-akan sulit menentukan mana yang benar dan mana yang salah.76
Hatilah yang menunjukkan watak dan siapa diri kita sebenarnya. Hati atau
“kalbu’lah yang membuat manusia mampu berprestasi, bila hati bening dan
Hati menjadi esensi dari perilaku dan kehidupan manusia, jika hatinya
baik maka perilaku seseorang akan baik, tetapi bila hati buruk maka akan
Sesungguhnya apa yang Dia kehendaki akan terjadi dab yang tidak Dia kehendaki
juga tidak akan pernah terwujud. Tidak ada sesuatu walau sekecil apapun yang
kekuasan-Nya. Dan sesungguhnya tidak ada hati seorang hamba pun kecuali
berada di antara pengawasan Allah Ta’ala. Apabila Allah hendak meluruskan hati
seorang hamba sebenarnya berada dalam genggaman Allah. Dia-lah Dzat Yang
berpaling dari al-Qur’an, orang yang lalai kepada Allah dan orang-orang tukang
76
Bastaman, Hanna Djumhana, Integrasi Psikologi dengan Islam, (Menuju Psikologi
Islami), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997). h. 147
77
Hermowo dan M. Deden Ridwan, Aa Gym dan Fenomena Daarut Tauhid:
Memperbaiki Diri Lewat Manajemen Qalbu, (Bandung: Hikmah-Mizan, 2002). h. 226-227
berbuat maksiat, hatinya berada dalam neraka Jahim yang sesungguhnya.
Sedangkan hati orang-orang yang baik berada di dalam surga an Na’im sebelum
yang berperan penting dalam hal ini adalah hati. Hati merupakan pangkal dari
segala perbuatan yang kita lakukan, dia juga merupakan esensi dari semua
tindakan yang telah, sedang, dan akan kita lakukan. Dalam hal ini hati
kerusakan yang menimpa hati, dengan merusak gambaran dan kehendak hati.
Akibatnya orang yang terjangkit penyakit hati akan membenci kebenaran yang
hal ini dapat diperoleh dengan jalan mengingat Allah (dzikir) dan membaca al-
Qur’an.80 Hal yang sama dinyatakan oleh Syaikh Hakim Mu’inuddin Chisty,
bahwa untuk menyembuhkan penyakit, baik fisik ataupun psikis salah satunya
78
Op. Cit, 13 Pengaruh Maksiat, h. 105
79
Ibnu Taimiyyah, Terapi Penyakit Hati. (Jakarta: Gema Insani Press. 1998). h. 78
80
Sulaiman al-Kumayi, Cahaya Hati Penentram Jiwa, (Pesan-pesan Spiritual Ibnu-
Atha’illah), (Semarang: Pustaka Nuun, 2005), h. 208
81
Syaikh Hakim Mu’inudin Chisty, Penyembuhan Cara Sufi, terj. Burhan Wira Subrata,
(Jakarta: Lentera, 1999), h.151
Keburukan dan kemaksiatan ini bisa datang karena hati seseorang
dalam keadaan lengah dari dzikir kepada Allah. Ibnul Qoyyim al-Jauziyah
berkata, “Apabila hati seseorang itu lengah dari dzikir kepada Allah, maka
setan dengan serta merta akan masuk ke dalam hati seseorang dan
yang lengah ini, bahkan lebih cepat daripada masuknya angin ke dalam sebuah
ruangan.”82
Penyakit Hati
Menurut Ibn Al-Qayyim, dosa dan maksiat karena hati yang sakit
dirinya dari Allah. Hal itu berakibat pada hilangnya berkah, rasa malu, dan
kenikmatan yang seharusnya diterima oleh hamba serta berujung pada syirik,
cinta dunia, laknat, dan kehancuran.83 Dari sinilah maka penyakit hati lebih
mengganggu dan lebih berbahaya, lebih parah dan lebih buruk dari penyakit-
penyakit tubuh ditinjau dari berbagai segi dan arah yang paling merugikan dan
dari Allah.
82
Ahmad bin Yusuf al-Duraiwisy, al-Istiqamah Arkaanuhu wa al-Wasailu al-Mu’inah la
Tathbiqihi, terj. Istiqamah oleh Abu Umar Basyir (Jakarta: Darul Haq, 2001) hal. 254
83
Ibn Al-Qoyyim, , Penawar Hati Yang Sakit. (Jakarta: Gema Insani, 2003) h.23
Maksiat membahayakan manusia di dunia dan di akhirat. Tidak ada
maksiat yang dapat langsung dirasakan oleh setiap diri manusia, seperti yang
maksiat.”
84
Muhammad bin Abdul Wahab, Kitab Tauhid, Terjemahan M.Yusu Harun, MA
(Islam.house.com, 2007). h. 71
85
Ibid, http://www.pk-sejahtera.org/v2/main.php?op=isi&id=211 7 Juli 2008
2. Maksiat menghalangi rezeki
meninggalkan maksiat.
dari orang baik yang ada di lingkungannya. Setiap kali perasaan terasing
akan menjadi kuat, ia akan menjauhkan diri dari lingkungan dan dari
kebaikan ada cahaya pada wajah, sinar pada hati, kelapangan pada
rejeki, kekuatan pada badan, dan kecintaan dari hati banyak orang
dan terputusnya jalan kebaikan yang lain. Sedangkan ketaatan lebih baik
melakukan maksiat ialah karena hilangnya berkah. Ini yang benar dan
banyak tandanya. Bisa berupa rezeki yang bertambah banyak dan umur
karena sesuatu sebab. Rezeki dan ajal, bahagia dan sengsara, kesehatan
Allah. Kelompok lain berpendapat bahwa pengaruh dari maksiat itu ada
orang mati.
“Amalkan aku juga.” Kalau ia mengerjakan amal yang kedua tadi, amal
karakter yang kuat. Bila sedikit saja melalaikan ketaatan kepada Allah,
orang yang berakhlak baik akan merasa terhimpit. Bumi yang teramat
kembali berbuat maksiat, Oleh karena itu, banyak orang fasik berbuat
maksiat lagi tanpa merasa puas dan ingin selalu mengulanginya karena
dari hatinya.
manfaat melainkan mudharat, baik bagi diri sendiri maupun orang lain,
ulang kali, yang akan membuat kehancuran pada diri sendiri dan orang
lain.
Jauziyyah, Ibn Al-Qoyyim, Penawar Hati Yang Sakit. (Jakarta: Gema Insani,
2003)
Kumayi, Sulaiman al- Cahaya Hati Penentram Jiwa, (Pesan-pesan Spiritual Ibnu-
Atha’illah), (Semarang: Pustaka Nuun, 2005)
Muhammad, Sayyid Abi Bakar Ibnu, Kifayatui Atqiya wa Manhq/ul Ashifa, terj.
Djamaludin Bumi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002).
Nata, Abudin Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003)
Syaikh Hakim Mu’inudin Chisty, Penyembuhan Cara Sufi, terj. Burhan Wira
Subrata, (Jakarta: Lentera, 1999)
Syekh Ibn Taimiyah. Jangan Biarkan Penyakit hati Bersem,i PT. Serambi Ilmu
Semesta. (Jakarta, 2006).
Syukur, Amin Insan Kamil: Paket Pelatihan Seni Menata Hati. (Semarang.
Lembkota. 2004).
Taimiyyah, Ibnu. Terapi Penyakit Hati. (Jakarta: Gema Insani Press. 1998).
Wahab, Muhammad bin Abdul Kitab Tauhid, Terjemahan M.Yusuf Harun, MA
(Islam.house.com, 2007).
http://ikider.de/index.php?option=com_content&task=view&id=35&Itemid=30 7
Juli 2008
http://www.semaian.net/agritech/index.php?option=com=view&id=24&Itemid=1
57 7 Juli 2008