Anda di halaman 1dari 25

AUDIT PEROLEHAN

& PEMBAYARAN

Mata Kuliah : Auditing II


Pertemuan ke : 7

Program Studi Akuntansi


Dr. Ratnaningrum S.E., M.Si
STIE Studi Ekonomi Modern
A. JENIS AKUN LAIN DALAM SIKLUS AKUISISI DAN
PEMBAYARAN
• Suatu tinjauan mengenai pengujian pengendalian dan pengujian substantif
atas transaksi khusus untuk siklus akuisisi dan pembayaran serta yang
umumnya digunakan dalam prosedur analitis dan pengujian atas rincian
saldo utang usaha. Masalah yang berkaitan dengan beberapa akun kunci
lainnya dalam siklus ini akan dibahas, terutama audit atas :

• - Properti, pabrik, dan peralatan

• - Beban dibayar dimuka

• - Kewajiban lainnya

• - Laba dan akun beban


Pertemuan 7- Audit Perolehan & Pembayaran Dr Ratnaningrum S.E., M.Si
AUDIT ATAS PROPERTI, PABRIK, DAN
PERALATAN

• Properti, pabrik, dan peralatan adalah aktiva yang memiliki umur yang
diharapkan lebih dari satu tahun, digunakan dalam bisnis, dan tidak
diperoleh untuk dijual kembali. Tujuan penggunaa aktiva itu sendiri
sebagai bagian dari operasi bisnis klien dan umur diharapkannya lebih dari
satu tahun merupakan karakteristik yang signifikan yang membedakan
aktiva tersebut dengan persediaan, beban dibayar dimuka, dan investasi.

Pertemuan 7- Audit Perolehan & Pembayaran Dr Ratnaningrum S.E., M.Si


Pertemuan 7- Audit Perolehan & Pembayaran Dr Ratnaningrum S.E., M.Si
Klasifikasi akun Properti, Bangunan, Pabrik,
dan Peralatan

Pertemuan 7- Audit Perolehan & Pembayaran Dr Ratnaningrum S.E., M.Si


Metodologi Perancangan Pengujian Terinci atas
Saldo Siklus Perolehan & Pembayaran Lain

Pertemuan 7- Audit Perolehan & Pembayaran Dr Ratnaningrum S.E., M.Si


C. TINJAUAN ATAS AKUN YANG BERKAITAN DENGAN PERALATAN

Catatan akuntansi yang utama untuk peralatan manufaktur serta akun properti, pabrik,dan
peralatan lain umumnya berupa file induk aktiva tetap. File induk ini meliputi catatan yang
terinci atas setiap bagian peralatan dan jenis properti lainnya yang dimiliki. Auditor
membedakan cara memverifikasi peralatan manufaktur dengan akun aktiva lancar karena
tiga alasan:
• Biasanya akusisi peralatan manufaktur jarang dilakukan pada periode berjalan, terutama
peralatan berat yang digunakan dalam proses manufaktur;
• Jumlah setiap akuisisi sering kali material.
• Peralatan mungkin tetap disimpan dan dicatat dalam catatan akuntansi selama
beberapatahun.
Pertemuan 7- Audit Perolehan & Pembayaran Dr Ratnaningrum S.E., M.Si
Dalam audit atas peralatan manufaktur dan akun-akun yang terkait, auditor harus
memisahkan pengujian ke dalam kategori berikut:
- Melaksanakan prosedur analitis
• Bandingkan beban penyusutan dibagi biaya peralatan manufaktur kotor dengan
tahun sebelumnya.
• Bandingkan akumulasi penyusutan dibagi biaya peralatan manufaktur kotor
dengan tahun sebelumnya.
• Bandingkan beban perbaikan dan pemeliharaan, beban perlengkapan, beban
peralatan kecil tahunan dengan tahun sebelumnya.
• Bandingkan biaya peralatan manufaktur kotor
- Memverifikasi akuisisi tahun berjalan
Perusahaan harus mencatat penambahan pembelian asset tahun berjalan dengan
benar karena asset tetap memiliki dampak jangka panjang pada laporan
keuangan. Kesalahan dalam mencatat akuisisi dengan jumlah yang tidak benar
akan berdampak pada neraca hingga perusahaan menghentikan menggunakan
asset tersebut.
Pertemuan 7- Audit Perolehan & Pembayaran Dr Ratnaningrum S.E., M.Si
- Memverifikasi pelepasan atau pembuangan tahun berjalan
Karena kelalaian untuk mencatat pelepasan peralatan yang tidak lagi
digunakan dalam bisnis dapat secara signifikan mempengaruhi laporan
keuangan, pencarian atas pelepasan yang tidak tercatat merupakan hal yang
penting. Prosedur berikut seringkali digunakan untuk memverifikasi
pelepasan:
• Mereview apakah asset yang baru diakuisisi menggantikan asset yang ada.
• Menganalisa keuntungan dan kerugian akibat pelepasan aset dan pendapat
rupa-rupa dari adanya penerimaan akibat pelepasan aset.
• Mereview modifikasi pabrik dan perubahan lini produk, pajak-pajak property,
atau penutupan asuransi atas adanya penghapusan peralatan.
• Tanya jawab dengan manajemen dan pelaksana produksi mengenai
kemungkinan pelepasan aset.

Pertemuan 7- Audit Perolehan & Pembayaran Dr Ratnaningrum S.E., M.Si


- Memverifikasi saldo akhir akun aktiva
Dua dari tujuan-tujuan auditor sewaktu mengaudit peralatan manufaktur meliputi
penentuan bahwa:
• Semua peralatan yang dimiliki ada secara fisik pada tanggal neraca (eksistensi).
• Semua peralatan yang dimiliki telah dicatat (Kelengkapan).
Pertimbangan utama dalam memverifikasi pengungkapan yang terkait dengan asset
tetap adalah kemungkinan adanya rintangan hukum. Auditor dapat menggunakan
beberapa metode untuk menentukan apakah peralatan terbebani, termasuk:
– Membaca syarat-syarat dalam perjanjian pinjaman dan kredit.
– Mengirimkan permintaan konfirmasi pinjaman kepada bank dan industry pemberi
pinjaman lainnya.
– Melakukan diskusi dengan klien atau mengirimkan surat ke penasihat
hukum.

Pertemuan 7- Audit Perolehan & Pembayaran Dr Ratnaningrum S.E., M.Si


- Memverifikasi beban penyusutan
Beban depresiasi adalah satu dari sedikit akun beban yang tidak diverifikasi sebagai
bagian dari pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi. Dalam
menentukan hal tersebut, auditor harus mempertimbangkan empat hal, yaitu:
• Umur ekonomis untuk akuisisi masa sekarang.
• Metode depresiasi
• Estimasi nilai sisa
• Kebijakan mendepresiasi asset selama tahun akuisisi dan disposisi (penghentian).
- Memverifikasi Saldo Akhir Akumulasi Penyusutan
Dua tujuan yang biasanya ditekankan dalam audit atas saldo akumulasi penyusutan
adalah:
• Akumulasi penyusutan yang dinyatakan pada file induk property sama dengan buku
besar umum. Tujuan ini dapat dipenuhi dengan menguji footing akumulasi
penyusutan dalam file induk property dan menelusuri totalnya ke buku besar umum.
• Akumulasi penyusutan dalam file induk sudah akurat.
Pertemuan 7- Audit Perolehan & Pembayaran Dr Ratnaningrum S.E., M.Si
Pertemuan 7- Audit Perolehan & Pembayaran Dr Ratnaningrum S.E., M.Si
D. AUDIT BEBAN DIBAYAR DI MUKA
Beban dibayar di muka, beban yang ditangguhkan, dan aktiva berwujud adalah aktiva yang umurnya
bervariasi dari bebrapa bulan hingga beberapa tahun. Hal tersebut termasuk:
• - Sewa dibayar dimuka
• - Biaya organisasi
• - Pajak dibayar di muka
• - Paten
• - Asuransi dibayar dimuka
• - Merek dagang
• - Beban yang ditangguhkan
• - Hak cipta
contoh audit atas asuransi dibayar di muka akan digunakan sebagai representative akun kelompok ini karena:
• Asuransi dibayar di muka ditemukan pada sebagian besar audit – hampir semua perusahaan memiliki
beberapa jenis asuransi.
• Masalah yang umumnya dihadapi dalam audit asuransi dibayar di muka merupakan hal yang umum bagi kelas
akun ini.
• Tanggung jawab auditor untuk review cakupan asuransi merupakan pertimbangan tambahan yang tidak
ditemukan pada akun lainnya dalam kategori ini.

Pertemuan 7- Audit Perolehan & Pembayaran Dr Ratnaningrum S.E., M.Si


1. Tinjauan terhadap Asuransi Dibayar Di muka

• Karena sumber debet dalam akun asset adalah jurnal akuisisi, pembayaran
premi asuransi sebagian telah diuji dengan menggunakan pengujian
pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi akuisisi serta
pengeluaran kas.

2. Pengendalian Internal

• Pengendalian Internal untuk asuransi dibayar di muka dan beban asuransi dapat
dengan mudah dibagi ke dalam tiga kategori: Pengendalian terhadap akuisisi
dan pencatatan asuransi, pengendalian terhadap register akuntansi, dan
pengendalian terhadap penghapusan beban asuransi.

Pertemuan 7- Audit Perolehan & Pembayaran Dr Ratnaningrum S.E., M.Si


3. Pengujian Audit
Dalam audit atas asuransi dibayar di muka, auditor memperoleh skedul dari klien yang
mencantumkan setiap polis yang berlaku:
• Informasi tentang polis, termasuk nomor polis, jumlah cakupan, dan premi tahunan.
• Saldo awal asuransi dibayar di muka.
• Pembayaran premi polis.
• Jumlah yang dikenakan ke beban asuransi.
• Saldo akhir asuransi dibayar di muka.
4. Polis Asuransi dalam Skedul Asuransi Dibayar di Muka Memang ada dan Polis
yang ada telah Dicantumkan (Eksistensi dan Kelengkapan).
• Pengujian atas eksistensi dan pengabaian polis asuransi yang berlaku dapat dilakukan
pada skedul asuransi dibayar di mukaklien dengan salah satu dari dua cara berikut:
1. Memeriksa sampel faktur asuransi dan polis yang berlaku untuk dibandingkan dengan
skedul.
2. Memperoleh konfirmasi informasi asuransi dari agen asuransi perusahaan.
Pertemuan 7- Audit Perolehan & Pembayaran Dr Ratnaningrum S.E., M.Si
5. Klien Memiliki Hak atas Semua Polis Asuransi dalam skedul Asuransi Dibayar DiMuka (Hak).
• Biasanya, penerima yang disebutkan dalam polis adalah klien, tetapi apabila ada hipotik
atau hak gadai lainnya, klaim asuransi mungkin dapat dibayarkan kepadakreditor.
6. Jumlah Dibayar di Muka pada Skedul Sudah Tepat dan Totalnya Sudah
Dijumlahkan dengan Benar Serta Sama dengan Buku Besar Umum (Keakuratan
dan Detail Tie-In/ Hubungan yang Rinci ).
Rincian Saldo Akun Sesuai dengan Jumlah pada File Induk yang Berkaitan, Sesuai dengan Total Akun, dan Sesuai dengan Total Buku Besar.
• Pengujian audit untuk memverifikasi keakuratan asuransi dibayar di muka melibatkan
verifikasi jumlah premi asuransi, lama periode polis, dan alokasi premi ke asuransi yang
belum jatuh tempo.
7. Beban Asuransi yang Berhubungkan dengan Asuransi Dibayar di Muka telah
Diklasifikasikan dengan Benar (Klasifikasi).
• Contoh: asuransi kebakaran atas suatu bangunan mungkin memerlukan alokasi ke beberapa
akun, termasuk overhead.
8. Transaksi Asuransi Telah Dicatat pada Periode yang Benar (Pisah Batas).
• Jika auditor mengecek pisah batas akuisisi asuransi, mereka melakukannya sebagai bagaian
dari pengujian
Pertemuan 7- Auditpisah batas
Perolehan utang usaha.
& Pembayaran Dr Ratnaningrum S.E., M.Si
E. AUDIT KEWAJIBAN AKRUAL
Kategori utama akun yang ketiga dalam siklus akuisisi dan pembayaran
adalah kewajiban akrual, yang merupakan estimasi kewajiban yang belum
dibayar atas jasa dan manfaat yang telah diterima sebelum tanggal neraca.
Kewajiban serupa lainnya termasuk:
• Gaji akrual; Pajak gaji akrual; Bonus pejabat akrual; Komisi akrual; Fee
profesional akrual; Sewa akrual; Bunga akrual
Verifikasi beban akrual bervariasi tergantung pada sifat akrual dan situasi yang
dihadapi klien. Bagi sebagian besar audit, akrual hanya memerlukan waktu
audit yang sedikit. Dalam contoh lainnya, akun-akun tertentu, seperti pajak
penghasilan akrual, biaya garansi, dan biaya pensiun, sering kali bersifat
material dan memerlukan upaya audit yang cukup banyak

Pertemuan 7- Audit Perolehan & Pembayaran Dr Ratnaningrum S.E., M.Si


Mengaudit Pajak Properti Akrual

Dua yang paling penting adalah:

• 1. Properti yang ada pada skedul akrual sudah tepat untuk mengakrualkan
pajak.Kelalaian untuk mencantumkan properti dimana pajak harus diakrualkan
akan menyatakan terlalu rendah kewajiban pajak properti (kelengkapan).
Sebagai contoh salah saji yang material dapat terjadi jika pajak properti belum
dibayarkan hingga tanggal neraca dan tidak dimasukkan sebagai pajak properti
akrual.

• 2. Pajak properti akrual telah dicatat secara akurat. Auditor memperhatikan


perlakuan yang konsisten terhadap akrual dari tahun ke tahun (keakuratan).

Pertemuan 7- Audit Perolehan & Pembayaran Dr Ratnaningrum S.E., M.Si


Pertemuan 7- Audit Perolehan & Pembayaran Dr Ratnaningrum S.E., M.Si
F. AUDIT AKUN LABA DAN BEBAN
Dua konsep berikut dalam audit atas akun laba dan beban akan diperlukan ketika
mempertimbangkan tujuan laporan laba rugi:
• Penandingan laba dan beban periodik diperlukan untuk menentukan hasil operasi
yang tepat.
• Aplikasi prinsip-prinsip akuntansi yang konsisten selama periode yang
berbedadiperlukan untuk komparabilitas.
Pendekatan untuk Mengaudit Akun Laba dan Beban
Audit atas akun laba dan beban berkaitan langsung dengan neraca bukan
merupakan bagian terpisah dari proses audit. Salah saji akun laporan laba rugi
hampir selalu mempengaruhi akun neraca, dan sebaliknya. Bagian audit yang
secara langsung mempengaruhi akun-akun tersebut adalah:
• Prosedur analitis
• Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
• Pengujian atas rincian saldo
Pertemuan 7- Audit Perolehan & Pembayaran Dr Ratnaningrum S.E., M.Si
• Prosedur Analitis

Prosedur Analistis harus dianggap sebagai bagian dari pengujian atas


kewajaran penyajian baik akun neraca maupun laba rugi. Tabel tersebut
menunjukan beberapa prosedur analitis dan salah saji yang mungkin terungkap
dalam audit atas akun laba dan beban.

• Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi

Baik pengujian pengendalian maupun pengujian substantif atas transaksi


memiliki dampak yang secara simultan memverifikasi akun neraca dan laporan
laba rugi.

Pertemuan 7- Audit Perolehan & Pembayaran Dr Ratnaningrum S.E., M.Si


Pertemuan 7- Audit Perolehan & Pembayaran Dr Ratnaningrum S.E., M.Si
Pengujian batas Rincian Saldo -Analisis Beban
Auditor harus menganalisis jumlah yang tercantum dalam akun laporan laba rugi
terntentu walaupun pengujian yang telah disinggung sebelumnya sudah dilakukan.
Analisis Akun Beban (expense account analysis) melibatkan pemeriksaan auditor
terhadap pendokumentasian yang mendasari setiap transaksi dan jumlah yang
terdiri dari rincian total akun beban
Umumnya auditor membatasi analisis beban pada akun-akun tersebut dengan
kemungkinan adanya salah saji uji material yang tinggi. Sebagai contoh, auditor
sering kali menganalisis:
• Akun beban reparasi dan pemeliharaan untuk menentukan apakah mereka telah
salah mencantumkan transaksi property,pabrik, dan peralatan.
• Beban sewa dan lease guna menentukan kebutuhan untuk mengkapitalisasi lease.
• Beban hukum untuk menentukan apakah ada kewajiban kontijen yang potensial,
perselisihan, tindakan illegal, atau masalah hukum lainnya yang dapat
mempengaruhi laporan keuangan.
Pertemuan 7- Audit Perolehan & Pembayaran Dr Ratnaningrum S.E., M.Si
Pengujian atas Rincian Saldo Akun-Alokasi
• Beberapa akun beban berasal dari alokasi (allocation) data akuntansi dan bukan
dari transaksi diskret Discreteness adalah pemisahan transaksi darisemua yang lain .
Beban semacam itu termasuk penyusutan, depresi, dan amortisasi hak cipta serta
biaya catalog. Alokasi overhead manufaktur antara persediaan dan harga pokok
penjualan merupakan contoh jenis alokasi lainnya yang mempengaruhi beban.
• Jenis alokasi lainnya yang secara langsung mempengaruhi laporan keuangan akan
muncul karena umur asset yang lebih singkat belum jatuh tempo pada tanggal
neraca.
• Dalam mengaudit alokasi pengeluaran seperti asuransi dibayar di muka dan
overhead manufaktur, dua pertimbangan yang paling penting adalah mengacu pada
standar akuntansi dan konsistensi dengan periode sebelumnya. Dua prosedur audit
yang paling penting untuk mengaudit alokasi adalah pengujian atas kelayakan secara
keseluruhan dengan menggunakan prosedur analitis dan penghitungan ulang hasil
klien.

Pertemuan 7- Audit Perolehan & Pembayaran Dr Ratnaningrum S.E., M.Si


Terima Kasih

https://pmb. stekom.ac.id/pmb/index/1515
WA : 0-813-8777-5758

Anda mungkin juga menyukai