Anda di halaman 1dari 36

LAB AUDITING

MODUL – 4

PEMERIKS AATAS SIKLUS PEROLEHAN


DAN PEMBAYARAN BEBAN DIBAYAR
DIMUKA DAN PERLENGKAPAN
KANTOR SERTA PEMBAYARAN
INVESTASI
PROSEDUR AUDIT AWAL

AUDIT BEBAN DIBAYAR DI MUKA &


AKTIVA TETAP

Biaya dibayar di muka, beban yang ditangguhkan dan aktiva tak berwujud adalah
aktiva yang umumnya bervariasi mulai dari beberapa bulan sampai beberapa tahun.
Contoh :

• Sewa dibayar di muka


• Biaya organisasi
• Paten
• Asuransi dibayar dimuka
• Merek,dll.
PROSEDUR AUDIT AWAL

A.Tujuan Pemeriksaan Akun-akun


tersebut
• Pada umumnya sama dengan perkiraan-
perkiraan aktiva lainnya. Perbedaan yang khas
antara akun ini dengan yang lain seperti piutang
dan persediaan adalah jumlahnya tidak material
dalam aktivitas pemeriksaan.
• Biasanya dengan menggunakan pendekatan
prosedur analitis sudah cukup bagi akun-akun ini.
PROSEDUR AUDIT AWAL

B.Pengendalian Intern

• Pengendalian terhadap perolehan & pencatatan


asuransi
• Pengendalian terhadap polis asuransi
• Pengendalian terhadap biaya asuransi`
PROSEDUR AUDIT AWAL

Add.1. Pengendalian terhadap perolehan & pencatatan asuransi

Merupakan siklus perolehan dan pembayaran, mencakup otorisasi yang memadai atas polis-
polis asuransi yang baru dan premi asuransi.

Add.2.Pengendalian terhadap polis asuransi

Pemeriksaan polis yang berlaku serta tanggal jatuh tempo merupakan pengendalian yang
penting untuk memastikan bahwa perusahaan telah diasuransikan dengan baik dan
memadai.

Add.3.Pengendalian terhadap biaya asuransi

Untuk mengantisipasi terjadi salah perhitungan dalam perolehan asuransi selama tahun
berjalan.
PROSEDUR AUDIT AWAL

C.Pengujian Audit

• Perlu diperhatikan adalah bahwa biaya asuransi


merupakan saldo dari awal asuransi dibayar di
muka, pembayaran premi sepanjang tahun dan
saldo akhir.
• Kertas kerja pemeriksaan meliputi : Polis yang
berlaku, nomor polis, jumlah pertanggungan
untuk masing-masing polis, jumlah premi, beban
suransi untuk tahun berjalan, dan saldo akhir.
PROSEDUR AUDIT AWAL

1.Polis-polis, jumlah yang dibayar di muka dan beban asuransi


dalam daftar dibayar dimuka adalah wajar

Saldo awal dan akhir yang tidak material, serta sedikit mutasi pada transaksi sepanjang tahun.
Jika hanya mempunyai waktu sedikit dan tidak ingin merinci transaksi, maka prosdur analitis
menjadi sangat penting. Berikut contoh prosedur analitis untuk akun ini :

• Membandingkan saldo asuransi dibayar di muka dan beban asuransi untuk tahun berjalan
dengan saldo tahun lalu.

• Menghitung rasio beban asuransi terhadap aktiva atau penjualan dan membandingkan
dengan tahun lalu.

• Menentukan kecukupan pertanggungan asuransi dengan mengkonfirmasi ke perusahaan


asuransi, karena mungkin auditor tidak ahli dalam masalah asuransi.
PROSEDUR AUDIT AWAL

2.Polis dalam asuransi dibayar di muka sah dan polis telah terdaftar
( Lengkap & Sah )

Dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan dokumen-dokumen


dan melakukan konfirmasi ke perusahaan asuransi, untuk
mengantisipasi kemungkinan adanya polis belum tercatat.

3.Polis asuransi tersebut memang benar dimiliki ( kepemilikan )

Untuk mengantisipasi pihak yang menerima klaim bukan perusahaan


klien, jika aset tersebut ternyata digadaikan ke pihak lain.
PROSEDUR AUDIT AWAL

AUDIT AKTIVA TETAP

• Aktiva, bangunan pabrik, dan peralatan pabrik adalah


aktiva yang memiliki umur manfaat yang diharapkan
lebih dari satu tahun, digunakan dalam usaha, dan
perolehannya tidak dimaksudkan untuk dijual kembali.

• Dapat digolongkan sebagai berikut : tanah &


pengembangan, bangunan & sarana pelengkap, mesin
& peralatan, kendaraan bermotor, aktiva & mesin
dalam penyelesaian.
PROSEDUR AUDIT AWAL

A.Tujuan Audit

Untuk menentukan :
• Penambahan aktiva telah benar-benar dipasang, serta telah
dikapitalisasi sebagaimana mestinya.

• Biaya & penyusutan yang berhubungan dengan penghentian,


pelepasan, penghancuran aktiva telah dicatat dengan benar.

• Penyusutan telah dihitung dengan menggunakan metode yang lazim


& konsisten dengan tahun sebelumnya.
PROSEDUR AUDIT AWAL

Audit peralatan /aktiva dilakukan dengan cara yang berbeda


dari yang digunakan dalam memeriksa aktiva lancar. Hal ini
disebabkan karena 3 alasan, yaitu :

• Frekwensi transaksi rendah dalam suatu periode berjalan.


• Jumlahnya material
• Peralatan disimpan untuk beberapa tahun.

Sehingga penekanannya adalah melakukan pemeriksaan pada


tahun berjalan. Selain itu umur harta yang lebih dari 1 tahun
memerlukan perkiraan penyusutan dan akumulasi penyusutan
yang harus diverifikasi sebagai obyek pemeriksaan.
PROSEDUR AUDIT AWAL

Dalam audit peralatan pabrik , perlu dipisahkan pengujian-


pengujian ke dalam beberapa kategori, yaitu :

• Prosedur analitis
• Verifikasi transaksi perolehan dalam tahun berjalan
• Verifikasi transaksi penghentian dalam tahun berjalan
• Verifikasi saldo akhir perkiraan aktiva
• Verifikasi atas beban penyusutan
• Verifikasi saldo akhir perkiraan akumulasi penyusutan.
PROSEDUR AUDIT AWAL

Add.1. Penjelasan Prosedur Analitis

Sifat prosedur analitis tergantung pada sifat kegiatan usaha


klien ( type ratio & analisa trend untuk menganalisa).
Misalnya :
• Bandingkan hasil bagi antara beban penyusutan dan harga
perolehan perlatan pabrik dengan tahun sebelumnya. –
Kemungkinan kesalahan penghitungan penyusutan.

• Bandingkan beban reparasi dan perawatan , beban


perlengkapan, dan perkiraan beban serupa bail bulanandan
tahunan dengan tahun sebelumnya.--- Kemungkinan
kesalahan biaya yang seharusnya dikapitalisasi diperlakukan
sebagai beban.
PROSEDUR AUDIT AWAL

Add.2. Penjelasan Perolehan

• Pencatatan penambahan aktiva sangat penting, karena dampak


jangka panjang kepada laporan keuangan. Kesalahan
mengkapitalisasi aktiva akan mempengaruhi lap.neraca sampai
perusahaan mengeluarkan asset tersebut.
• Daftar penambahan didapat dari klien, dengan rincian : tanggal
perolehan, catatan barang baru atau bekas, metode
penyusutan,dll.
• Auditor harus memahami kebijakan kapitalisasi klien, apakah
sesuai dengan prinsip akuntansi dan konsisten dari tahun
sebelumnya.
PROSEDUR AUDIT AWAL

Add.3. Penjelasan penghentian

• Harus ada SOP intern perusahaan dalam penghentian suatu


peralatan atau aktiva, untuk mendapat kepastian bahwa asset
tersebut telah dikeluarkan dari catatan akuntansi dengan benar.

• Bila suatu aktiva dijual atau dihentikan penggunaan tetapi tidak


diganti dengan aktiva pengganti, dapat diverifikasi dengan
memeriksa faktur penjualan dan catatan pada buku tambahan.
PROSEDUR AUDIT AWAL

Add.4.Penjelasan Saldo aktiva

• Diperlukan suatu pencatatan tambahan untuk


aktiva yang mudah dipindah-pindahkan. Seperti :
note book, motor,dll.
• Dilakukan pemeriksaan phisik dan indentifikasi
nomor asset.
• Mencocokkan antara buku besar dengan catatan
tambahan pada aktiva tersebut
PROSEDUR AUDIT AWAL

Add.5.Penjelasan beban penyusutan

• Kebijakan penyusutan secara konsisten setiap


tahun
• Perhitungan klien telah akurat
• Taksiran nilai sisa
PROSEDUR AUDIT AWAL

Add.6. Penjelasan akm penyusutan

• Akm Penyusutan dalam buku tambahan


cocok dengan buku besar
• Akm.penyusutan telah dihitung dengan
benar.
PROSEDUR AUDIT AWAL

AUDIT SIKLUS
INVESTASI INSTRUMEN
KEUANGAN
PROSEDUR AUDIT AWAL

SIKLUS INVESTASI INSTRUMEN


KEUANGAN

• Siklus investasi instrumen keuangan adalah siklus


investasi yang berhubungan dengan transaksi
investasi pada instrumen keuangan.

• Dari beragam bentuk instrumen keuangan, yang


menjadi kajian utama dalam bab ini adalah
instrumen keuangan dalam bentuk obligasi dan
saham.
PROSEDUR AUDIT AWAL

INVESTASI INSTRUMEN KEUANGAN

Posisi investasi instrumen keuanga dalam


laporan posisi keuangan (neraca)

Aset Lancar
• Investasi Surat Berharga
(Obligasi/Saham) XXXXX

Investasi Jangka Panjang:


• Investasi Obligasi XXXXX
• Investasi Saham XXXXX
PROSEDUR AUDIT AWAL

TUJUAN AUDIT

• Menguji kewajaran asersi manajemen tentang investasi


instrumen keuangan.
• Kriteria kewajaran asersi adalah:
1. Sesuai dengan bukti pendukung, yang terdiri dari
bukti pembukuan dan bukti penguat.
2. Sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang
berlaku.
• Jika dua kriteria tersebut di atas tidak terpenuhi, maka
telah terjadi salah saji dalam laporan keuangan.
PROSEDUR AUDIT AWAL

TUJUAN INVESTASI

1. Memperoleh penghasilan dari investasi,


baik dalam bentuk bunga, dividen,
maupun penjualan kembali investasi.

2. Menguasai perusahaan lain untuk


tujuan strategi bisnis.
PROSEDUR AUDIT AWAL

TUJUAN INVESTASI

• Investasi pada instrumen keuangan


dilakukan karena adanya kelebihan kas.

• Instrumen keuangan bisa dalam bentuk


surat obligasi (debt security) atau dalam
bentuk saham (equity security).
PROSEDUR AUDIT AWAL

KLASIFIKASI INVESTASI

1. Investasi sementara, bisa bersifat trading maupun


available for sale.
– Bersifat trading jika dilakukan jual-beli mengikuti
fluktuasi harga sekuritas.
– Bersifat available for sale jika penjualan hanya
dilakukan pada saat perusahaan membutuhkan
kembali kas.
2. Investasi jangka panjang, yaitu investasi untuk tujuan
strategis jangka panjang.
PROSEDUR AUDIT AWAL

Transaksi Investasi

• Pembelian investasi
• Penerimaan pendapatan investasi:
dividen untuk saham dan bunga untuk
obligasi.
• Penjualan investasi
• Penilaian investasi pada akhir tahun
PROSEDUR AUDIT AWAL

AKUN YANG TERKAIT

1. Investasi Sekuritas Saham atau Obligasi, mencakup jenis:


– Jangka Pendek - Trading
– Jangka Pendek - Available for sale
– Jangka Panjang – Obligasi
– Jangka Panjang – Saham:
 Investasi Saham (metode kos)
 Investasi Saham (metode ekuitas)
 Investasi Saham (laporan konsolidasi)
2. Penyesuaian Harga Pasar
3. Laba/Rugi Investasi Belum Direalisasi.
PROSEDUR AUDIT AWAL

POTENSI SALAH SAJI

• Kesalahan klasifikasi transaksi.


• Kesalahan pengukuran kos investasi.
• Kesalahan penilaian investasi pada akhir tahun.
• Kesalahan pencatatan penjualan obligasi.
• Kesalahan pencatatan pendapatan atas
investasi, sesuai dengan klasifiksi investasi.
PROSEDUR AUDIT AWAL

POTENSI SALAH SAJI

• Investasi Jangka Pendek (Sementara):


– Kesalahan penentuan kos investasi
– Kesalahan perhitungan laba-rugi penjualan
investasi.
– Kesalahan penilaian akhir tahun
(perbandingan kos dengan nilai pasar).
– Kesalahan perlakuan akuntansi atas selisih
kos dengan harga pasar.
PROSEDUR AUDIT AWAL

POTENSI SALAH SAJI


• Investasi Jangka Panjang - Obligasi:
 Kesalahan penentuan kos investasi.
 Kesalahan pisah batas (cut-off) pengakuan pendapatan bunga.
 Kesalahan perhitungan dan pencatatan amortisasi premium
atau diskonto obligasi.
• Investasi Jangka Panjang – Saham
 Kesalahan penentuan kos investasi
 Kesalahan pengakuan laba perusahaan anak, pada saat
investasi dicatat dengan metode ekuitas.
 Kesalahan pencatatan pendapatan dividen, metode kos dan
metode ekuitas.
PROSEDUR AUDIT AWAL

PERENCANAAN AUDIT

• Perencanaan audit ditentukan oleh tingkat risiko


terjadinya kesalahan pelaporan.
• Faktor yang mempengaruhi risiko kesalahan adalah:
– Inherent risk (risiko bawaan), yaitu risiko kesalahan
selain faktor Sistem Pengendalian Internal.
– Control risk (risiko pengendalian), adalah risiko
kesalahan karena faktor Sistem Pengendalian Internal.
PROSEDUR AUDIT AWAL

PERENCANAAN AUDIT

• Risiko bawaan dan risiko pengendalian bisa


membawa dampak ke risiko kesalahan dari sisi
auditor, yaitu:
– Risiko deteksi, yaitu risiko auditor gagal
mendeteksi kesalahan material.
– Risiko analitis, yaitu risiko auditor melakukan
kesalahan dalam penerapan pengujian analitis.
– Risiko audit, yaitu risiko auditor melakukan
kesalahan dalam menyimpulkan hasil audit.
PROSEDUR AUDIT AWAL

PENGUKURAN RISIKO SALAH SAJI

Untuk mengukur tingkat risiko salah saji dalam laporan


keuangan, auditor harus melakukan:
1. Pemahaman industri, untuk memahami aktivitas investasi
instrumen keuangan pada industri yang sama.
2. Pemahaman bisnis, untuk memahami aktivitas investasi
instrumen keuangan pada perusahaan.
3. Pemahaman SPI, untuk memahami sistem pengendalian
aktivitas transaksi.
4. Pengujian SPI, untuk menguji kecukupan dan efektifitas
SPI yang dimiliki perusahaan.
PROSEDUR AUDIT AWAL

UNSUR-UNSUR SPI

Unsur-unsur SPI menurut framework COSO terdiri dari:


1. Lingkungan pengendalian, yaitu lingkungan yang
kondusif untuk penerapan SPI secara efisien dan
efektif.
2. Asesmen risiko, yaitu kesadaran dan kepedulian
manajemen terhadap setiap risiko pelaksanaan
transaksi.
3. Aktivitas pengendalian, yaitu tindakan kongkrit
manajemen dalam mencegah berbagai risiko
pelaksanaan transaksi.
PROSEDUR AUDIT AWAL

UNSUR-UNSUR SPI

4. Sistem informasi dan komunikasi, yaitu keberadaan


sistem informasi dan komunikasi untuk mendukung
efisiensi dan efektifitas pelaksanaan transaksi.
5. Monitoring, yaitu pemantauan terhadap kecukupan SPI
untuk mencegah potensi terjadinya kesalahan dan
kecurangan.
Unsur-unsur SPI tersebut dinyatakan dalam bentuk
dokumen serta prosedur pengendalian dan pengamanan
pelaksanaan kegiatan dalam perusahaan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai