12
*Dr Drs Agus Rokot, SPd.,M.Kes*
A. Pendahuluan
Zat di alam ini terdiri dari 3 bagian wujud yaitu padat, cair
dan gas; Gas yang merupakan satu wujud yang sifatnya
misteri, wujud padat dapat dilihat, dipegang dan diraba,
dirasakan, wujud cair dapat dipegang, diraba, dirasakan,
sedangkan khusus wujud gas tidak bisa dilihat, diraba,
dipegang, namun wujud ini dapat dirasakan, dapat dilihat
gejalahnya apabila mengalami perubahan temperatur yang
dapat menyebabkan angin yang mengakibatkan pohon
bergoyang rumput bergerak daun berjatuhan itulah sifat dan
wujud gas yang sifatnya misteri. Gas yang ada dialam ini
dapat diperlihatkan dalam sistem periodik unsur yaitu adanya
golongan gas seperti gas mulia yang terdiri dari unsur (He,
Ne,Ar,Kr,Xe,Rn) dan unsur gas lainnya dalam bentuk molekul
diatomik yaitu H2, N2,O2 dalam bentuk sengawa adalah CO2,
dan lainnya. Gas atau unsur senyawa dalam prosentase yang
diatmosfir yaitu: Nitrogen 78%, Oksigen 21%, Argon 0,9% dan
CO2 0,03%.
1
untuk menyediakannya. Arahan undang undang ini
memberikan jaminan bahwa hidup sehat itu penting dan
harus di selenggarakan dan diantisipasi apabila ada kondisi
yang dapat mengganggu kesehatan semisal masalah yang
bertalian dengan limbah baik rumah tangga, industri,
kendaraan bermotor, berbagai aktifitas manusia yang
menghasilkan limbah, serta aktifitas alam yang perlu
diantisipasi dan sebagai tugas dari setiap warga masyarakat
apabila ada aktifitas alam yang menggangu kesehatan, perlu
diantisipasi sebaik mungkin agar kita sehat sepanjang massa,
secara merata diseluruh daerah di Indonesia
1. Pengertian Lingkungan
2
Acuan pendapat diatas menyimpulkan bahwa lingkungan
merupakan semua factor yang dapat mempengaruhi
kehidupan manusia dari faktor fisik berupa keberadaan benda
itu sendiri yang sifatnya mati ( benda mati) Faktor biologi
yang didalamnya berbagai mahluk hidup ( manusia, hewan
dan tumbuhan) dan factor kimia yang dapat mendukung
reaksi membentuk suatu hubungan timbal balik yang
berlangsung dalam siklus ekologi.
2. Pengertian Pencemaran
3. Limbah Gas
3
menjajjikan, bahkan limabah oleh sekelompok orang juaga
sudah diaanggap hal yang tidak memberikan kenyamanan,
nilai estetis bahkan sudah dapat menggangu Kesehatan secara
umum. limbah gas secara global sangat berpengaruh yang
bertalian dengan udara sehat, apalagi sudah mencemari udara
yang dibutuhkan untuk pernapasan baik manusia maupun
hewan.
2. Gas di Litosfir
4
antara 45-55%, karbondioksida 46-50%, jika kombinasi kedua
gas tersebut bisa mencapai 99% dari semua gas (Arief 2016).
Gambaran gas yang dihasilkan tersebut dapat memicu berbagai
masalah penyakit yang ditimbulkan mulai dari tanah, mengalir
ke aliran air, bahkan sangat berpengaruh di udara pada proses
pernapasan semua mahluk hidup. Untuk mengurangi resiko
dari biogas yang ada di litosfir, maka Langkah pengolahan gas
ini perlu dilakukan sebagai bagian untuk mencukupi
persediaan gas yang diperlukan untuk mendukung dan
menopang kehidupan manusia sebagai sumber bahan bakar
5
penanganan masalah limbah gas hasil buangan agar tidak
membahayakan kehidupan hari ini besok untuk generasi
berikutnya. Jenis bahan pencemar yang sering dijumpai ialah
karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida (NO2), sulfur
dioksida (SO2), komponen organik terutama hidrokarbon, dan
suspensi partikel. Di samping itu jenis polutan lain yang cukup
berbahaya ialah ozon (O3) dan timbal (Pb) (Irianto 2015)
1. KarbonMonoksida (CO)
6
Sulfur oksida adalah salah satu penyumbang cemaran
udara yang sifatnya gas yang terpaut pada proses pembakaran.
Panas dan fasilitas pembangkit listrik yang menggunakan
minyak dan batubara, yang mengandung sulfur, atau adanya
pabrik asam sulfat, asam sulfat atau hasil reaksi kimia dialam
yang dirancang dan dibuat oleh manusia semuanya bermaksud
meningkatkan hayat hidup, namun kelalian manusialah yang
kadang tidak memonitor apa yang sudah dilakukan lewa
pembakaran yang dilakukan tanpak memikirkan resiko dengan
Langkah tanggung jawab sehingga memerlukan Langkah
hukum yang lebih pasti agar lingkungan tetap terjaga dan
terkendali. Upaya dalam pemeliharaan dan pemulihan
lingkungan dapat dicapai dengan cara penegakan hukum
lingkungan. Penegakan hukum lingkungan merupakan bagian
dari siklus pengaturan (regulatory chain) perencanaan kebijakan
(policy planning) tentang lingkungan. Penegakan hukum
lingkungan di Indonesia mencakup penataan dan penindakan
(compliance and enforcement) yang meliputi bidang hukum
administrasi negara, bidang hukum perdata dan bidang hukum
pidana(Aji 2021)
3. Nitrogen Oksida (NO2)
Nitrogen oksida merupakan bagian yang banyak di udara
yang dapat menggangu kehidupan manusia karena sifatnya
gas maka sasaran utama ada pada paru-paru manusia dan
hewan, sumber pencetusnya hidrogen oksida; adanya
kendaraan bermotor yang beraktifitas, panas fasilitas
pembangkit listrik yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan penerangan dan kebutuhan lainnya, asam nitrat
yang dihasilkan lewat pabrikan yang menghasilkan zat
tersebut, bahkan adanya berbagai reaksi pada zat sisa bahan
organik seperti makanan, bahan peledak yang digunakan
secara berlebihan bahkan dijual dengan harga yang dapat
dijangkau masyarakat, tanpak memikirkan efek reaksi karena
tidak mengetahui komponen kimia didalamnya jika berealsi
membentuk senyawa dan pengikatan secara kimia sepert apa.
Berdasarkan kecepatan emisi gas (NO) dapat diketahui bahwa
waktu tinggal rata- rata N02 di atmosfir kira-kira 3 hari,
7
sedangkan waktu tinggal NO rata-rata 4 hari. Dari waktu
tinggal ini dapat diketahui bahwa proses-proses alami,
termasuk reaksi fotokimia, mengakibatkan hilangnya NO
tersebut, Produk akhir dari pencemaran NOx dapat berupa
asam nitrat yang kemudian diendapkan sebagai garam garam
nitrat di dalam air hujan atau debu. (Khambali 2017)
4. Gas (CFC)
CFC merupakan suatu senyawa organik yang hanya
mengandung Carbon, Florin dan Clorin. Senyawa ini dapat
merusak/ merobek Ozon. Gas CFC yang membumbung tinggi
dapat mencapai stratosfer terdapat lapisan gas O 3. Lapisan O3
ini merupakan pelindung bumi dari pengaruh cahaya UV.
Kalau tidak ada lapisan O3, radiasi cahaya UV mencapai
permukaan bumi, menyebabkan kematian organisme,
tumbuhan menjadi kerdil, menimbulkan mutasi genetik,
menyebabkan kanker kulit atau kanker retina mata. Jika gas
CFC mencapai O3, akan terjadi reaksi antara CFC dan O3,
sehingga lapisan O3 tersebut “berlu- 38 bang” yang disebut
sebagai “lubang ozon.” Menurut pengamatan melalui pesawat
luar angkasa, lubang ozon di kutub selatan semakin lebar. Saat
ini luasnya telah melebihi tiga kali luas Benua Eropa. Karena
itu penggunaan AC harus dibatasi. (Sahabuddin 2015)
8
asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen.
(Sahabuddin 2015) Pencemaran dan penurunan kualitas
lingkungan berdampak pada kesehatan manusia. Hal tersebut
terlihat dari banyaknya penyakit yang timbul seperti iritasi
mata dan sistem perafasan akibat polusi udara (Sari 2017).
Berbagai dampak yang muncul dari hasil kondisi udara yang
tidak normal, ketika berada diaudara terutama yang bertalian
dengan bahan gas buangan yang sudah melebihi ambang batas
1. Pencemaran Limbah Gas
Limbah merupakan bahan yang sudah dianggap tidak
mempunyai nilai ekonomi dan secara umum sudah tidak bisa
dipakai dan digunakan, walaupun ada sekelompok orang
yang masih bisa diolah dan dipergunakan namun didalamnya
melalui kajian ekonomi sudah tidak memberikan hal yang
menjajjikan, bahkan limabah oleh sekelompok orang juaga
sudah diaanggap hal yang tidak memberikan kenyamanan,
nilai estetis bahkan sudah daapat menggangu Kesehatan
secara umum. limbah gas secara global sangat berpengaruh
yang bertalian dengan udara sehat, apalagi sudah mencemari
udara yang dibutuhkan untuk pernapasan baik manusia
maupun hewan.
9
tertahan difilternya. Contoh filter kain :Alat Pemisah Partikulat
Filter Bags doubel Gas Inflow. Dalam alat Pemisah Partikulat Filter
Bags doubel Gas Inflow
ini, aliran gas masuk lewat bagian bawah melewati dua saluran,
sedangkan partikel keluar lewat bagian bawah untuk partikel yang
relatif besar dan untuk partikel kecil ( Affandi 2020) Penanganan
limbah gas disamping factor: (1) Tehnis dengan tingkat keahlian
yang tinggi dengan melibatkan orang atau tetaga terampil terdidik
dan berkemampuan yang tinggi, karena mengandung resiko
tercemar pada diri sendiri dan lingkunga (2) Faktor lintas sektoral
antara Masyarakat dan pemerintah atau antar pihak yang kegiatan
usaha Industri mengandung resiko penyebab pencemaran limbah
gas (3) Dukungan pemerintah dari tingkat pusat sampai ketingkat
desa dan kelurahan bersama mengatasi limbah gas (3) Payung
hukum seperti Perpres/ kepres/ undang-undang yang dapat
mendukung pelaksanaan dengan pemberian penghargaan bagi
yang fokus melaksanakan, hukuman bagi yang melanggar dalam
kaitannya dengan penanganan limbah gas.
DAFTAR PUSTAKA
10
Khambali. (2017). Pencemaran Lingkungan. Surabaya: HAKLI
Provinsi Jawa Timur.
BIODATA PENULIS
11