Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN TUGAS AKHIR

Judul:
PESAN MORAL CERITA MALIN KUNDANG

Oleh

Raden Ayu Ketut Sujati Maharani


No Absensi: 37
Kelas : XII 9

DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA


PROVINSI BALI
SMA NEGERI 1 BUSUNGBIU
2024

1
LEMBAR PENGESAHAN

Judul: Pesan Moral Cerita Malin Kundang

Nama Siswa : Raden Ayu Ketut Sujati Maharani


No. Absensi : 37
Kelas : XII 9

Keterangan :
Tugas akhir ini dibuat dan disahkan untuk memenuhi persyaratan mengikuti Sumatif
dan persayaratan kelulusan di SMA Negeri 1 Busungbiu

Busungbiu, 12 Pebruari 2024


Mengetahui Yang mengesahkan
Kepala SMA Negeri 1 Busungbiu

Drs I Putu Asiatina, M.Pd Ni Made Mariani, S.Pd


NIP. 19681028 199303 1 012 NIP/. 19660208 198902 2 002

2
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini sesuai dengan

yang diharapkan yang berjudul “Pesan Moral Cerita Malin Kundang “.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya tugas ini, bukanlah atas

kemampuan dan pengetahuan penulis semata, melainkan berkat adanya bantuan dan dorongan

dari berbagai pihak. Melalui kesempatan yang baik ini, penulis menyampaikan ucapan terima

kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Busungbiu yang telah memberikan ijin dan

arahan dalam membuat tugas di sekolah yang dipimpin.

2. Bapak/Ibu Guru dan staf Tata Usaha SMA Negeri 1 Busungbiu yang telah

memberikan sumbangan pikiran, moril membantu saran dan prasarana serta buku-

buku sumber, terutama kepada Bapak/Ibu guru pembimbing yang telah banyak

membantu menyelesaikan tugas ini.

3. Teman-teman siswa Kelas XII yang telah membantu dalam kegiatan ini dalam

rangka penulis melakukan pembuatan tugas akhir ini sesuai dengan yang

diharapkan.

Akhirnya penulis berharap semoga tugas ini dapat memberi kontribusi terhadap upaya

peningkatan kualitas pendidikan, khususnya pengembangan literasi di sekolah ini.

Busungbiu , 10 Pebruari 2024


Penulis

Raden Ayu Ketut Sujati Maharani

3
DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan ……………………………………………………………………. 2

Kata Pengantar ………………………………………………………………...……….. 3

DAFTAR ISI……………………………………………………………………............ 4

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 5

1.1 Latar Belakang ………..... ……………………………………………. 5

1.2 Rumusan Masalah ……….……………………………………............. 6

1.3 Tujuan Penulisan ..……………………...……………..…………...... 6

1.4 Manfaat Penulisan.................................................................................. 6

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………............... 7

2.1 Sinopisis Singkat Cerita Malin Kundang................................................. 7

2.2 Pesan Moral pada Cerita Malin Kundang ............................................... 8

BAB III PENUTUP......................................................................................................... 10

3.1 Kesimpulan.............................................................................................. 10

3.2 Saran-saran............................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 11

4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cerita Malin Kundang berasal dari Sumatera Barat. Sejak duduk di bangku sekolah,
kita akan dikenalkan dengan berbagai dongeng nusantara salah satunya Malin Kundang.
Tentunya ini sangat baik untuk perkembangan pendidikan karena di dalamnya selain
mengenalkan budaya, ada juga pesan moral yang tersirat untuk bisa dilakukan ataupun
dihindari dalam kehidupan.
Masyarakat Minangkabau adalah salah satu suku bangsa di Indonesia yang memiliki
beragam legenda. Legenda Batu Malin Kundang di Pantai Air Manis yang juga menceritakan
tentang seorang anak yang durhaka pada ibunya. Menurut Edward legenda adalah cerita yang
mempunyai ciri-ciri mirip dengan mitos, yaitu dianggap benar-benar terjadi tetapi tidak
dianggap suci. Berlainan dengan mitos, legenda ditokohi oleh manusia biasa walaupun ada
kalanya sifat-sifat luar biasa, atau sering juga dibantu oleh makhluk-makhluk ghaib. Tempat
terjadinya legenda adalah di dunia seperti yang dikenal sekarang (Edward, 1990: 98). Legenda
Malin Kundang berkaitan dengan sebuah batu yang menyerupai kapal dan relief manusia yang
terdampar di Pantai Air Manis. Sebagaimana juga legenda lainnya, Legenda Malin Kundang
memiliki unsur-unsur yang dapat menjelaskan keberadaan batu tersebut.
Legenda Malin Kundang tidak hanya sebuah cerita, namun Legenda Malin Kundang
juga memiliki pesan-pesan yang ingin disampaikan. Malin Kundang adalah seorang anak
durhaka yang menceritakan tentang seorang ibu tua bernama Mande Rubayah dengan anak
laki-lakinya yang bernama Malin Kundang, mereka saling menyayangi satu sama lain, karena
ayah Malin pergi melaut dan tidak pernah kembali lagi. Dari Legenda Malin Kundang ini
terdapat pesan-pesan yang harus di ingat, bahwa kita sebagai anak tidak boleh durhaka dan
melawan orang tua, karena orang tua terutama ibu adalah seseorang yang harus kita hormati,
selain itu doa seorang ibu juga pasti akan dikabulkan oleh Tuhan.
Legenda Malin Kundang adalah daya tarik wisata Air Manis. Selain itu keadaan
topografi berupa teluk yang pada bagian daratannya terdiri atas bukit yang terjal, juga menjadi
faktor keindahan pantai tersebut. Pantai Air Manis juga memiliki ombak yang tidak terlalu
besar, dan juga ketika pasang sedang surut kita bisa berjalan kaki dari Pantai Air Manis ke
Pulau Pisang. Pantai ini sangat populer di kalangan masyarakat dari dalam dan luar Kota
Padang. Pantai ini selalu ramai dikunjungi setiap liburan dan juga hari biasa. Namun,
keindahan alam bukan satu-satunya yang menjadi daya tarik wisata Pantai Air Manis. Legenda
Malin Kundang termasuk salah satu daya tarik. Dalam penamaan, objek wisata Pantai Air
5
Manis berasal dari nama daerah itu sendiri yaitu Aie Manih. Pemberian nama Aie Manih ini
awal mulanya dimulai dari penemuan sebuah sumur oleh masyarakat setempat yang
menyerupai sebuah telaga, air telaga itupun terasa manis saat diminum oleh penduduk
setempat. Masyarakat menemukannya ketika sedang mencari kayu api ke hutan. Karena
kebiasaan dari masyarakat setempat menyebut Aie Manih, mereka sepakat untuk menamakan
daerah tersebut dengan nama Aie Manih, sekaligus dengan nama objek wisata pantainya
(Putra,2017). Seiring dengan perkembangan zaman modern dan teknologi komunikasi yang
tinggi, cenderung melahirkan asumsi bahwa fungsi legenda dan sastra tradisional umumnya
surut. Akan tetapi, fenomena Legenda Malin Kundang dengan keberadaan Pantai Air Manis
sebagai objek wisata yang terus ramai dikunjungi, merupakan hal yang menarik untuk diteliti.
Penelitian ini untuk menguji apakah sebuah legenda masih menjalankan fungsi atau tidak pada
saat sekarang ini.

1.2 Rumusan Masalah


Beradasrkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam
tugas akhir ini adala:
a. Bagaimana ringkasan singkat cerita Malin Kundang?
b. Apa pesan moral dari cerita Malin Kundang?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dalam laporan ini adalah:
a. Untuk memahami makna yang tersirat dari cerita Malin Kundang.
b. Untuk memahami pesan moral yang disampaikan pada cerita Malin Kundang.
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang diperoleh dalam penulisan dari permasalahan yang akan dibahas
dalam cerita ini adalah:
a. Memperoleh wawasan pengetahuan akan cerita legenda yang memiliki makna yang
tersirat dalam cerita tersebut, dalam hal ini tentang cerita Malin Kundang.
b. Memberikan gambaran untuk menjadi lebih bagi diri kita terhadap pesan-pesan yang
disampaikan dari isi cerita legenda Malin Kundang ini.
c. Menumbuh kembangkan minat diri kita untuk membaca dan terus menggali makna
yang terkandung dalam sebuah cerita legenda.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sinopisis Singkat Cerita Malin Kundang


Sebuah pesisir Pantai Air Manis (saat ini: kota Padang), hiduplah satu keluarga yang
miskin, antara ayah, ibu dan anak. Tuntutan ekonomi yang makin terpuruk memunculkan niat
bagi sang Ayah untuk mengadu nasib ke rantau orang. Setelah sekian lama, sang Ayah tidak
pulang. Malin Kundang dan ibunya hidup dalam kesusahan. Beranjak dewasa, Malin Kundang
pun mengikuti jejak ayahnya untuk merantau. Malin merasa kasihan dengan ibunya yang sudah
bekerja keras menghidupinya. Kemudian Malin meminta izin untuk merantau mencari
pekerjaan di kota besar.
“Bu, saya ingin pergi ke kota. Saya ingin kerja untuk bisa bantu ibu di sini,” pinta Malin.
“Jangan tinggalkan ibu sendiri, nak. Ibu hanya punya kamu di sini,” kata sang ibu menolak.
“Izinkan saya pergi, bu. Saya kasihan melihat ibu terus bekerja sampai sekarang,” kata Malin.
“Baiklah nak, tapi ingat jangan lupakan ibu dan desa ini ketika kamu sukses di sana,” ujar sang
ibu berlinang air mata.
Keesokan harinya Malin pergi ke kota dengan menggunakan sebuah kapal. Tak
disangka, kapal yang ditumpangi oleh Malin Kundang diserang oleh bajak laut. Awak kapal
meninggal tersisa Malin Kundang yang berlindung di salah satu ruangan. Kapal itupun
akhirnya berlabuh di salah satu pesisir pantai.
Di tempat yang baru ini, Malin Kundang bekerja dengan giat dan Malin berusaha keras
selama merantau hingga akhirnya ia berhasil menjadi seorang yang sukses dan kaya raya
Setelahnya, dia pun mempersunting gadis pujaan hati. Sejak itu dia dikenal sebagai raja dan
saudagar kaya nan baik hati. Kabar tentang kesuksesan Malin terdengar hingga ke telinga
ibunya. Sang ibu pun selalu menanti kedatangan Malin setiap hari, walaupun Malin tidak
kunjung datang.
Beberapa lama menikah, sang istri mengajak Malin mengunjungi suatu tempat, dan
ternyata tempat tersebut adalah kampung halaman si Malin, yang di sana berada rumah dan ibu
kandungnya.
Hingga suatu hari, Malin datang bersama dengan istri dan anak buahnya. Mendengar
kabar tersebut, ibu Malins angat bahagia. Ia bergegas menyambut kedatangan putra
kesayangannya.

7
“Apa itu kamu Malin, anak ku? Ini ibu mu, kamu ingat," tanya sang Ibu. "Malin Kundang,
anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirim kabar?" katanya sambil memeluk
Malin Kundang.
Istri Malin terkejut melihat ada ibu tua yang memeluk suaminya. Ia pun berkata:
"Jadi wanita tua, bau, dekil ini adalah ibu kamu, Malin," ucap perempuan cantik tersebut.
Malin merasa malu dengan kondisi ibunya, ia pun melepaskan pelukan sang ibu dan
mendorongnya hingga terjatuh. Malin juga mengucapkan kata-kata yang membuat ibunya sakit
hati.
“Saya tidak kenal kamu wanita tua miskin” kata Malin. "Dasar wanita tua tak tahu diri,
Sembarangan saja mengaku sebagai ibuku," lanjut Malin membentak.
Mendengar ucapan Malin, sang ibu merasa marah sekaligus sedih. Ia tidak menyangka
kalau anaknya berubah. Kejadian tersebut membuat ibu Malin mengutuknya.
"Oh Tuhan ku yang kuasa, jika dia adalah benar anakku, Saya mohon berikan azab padanya
dan rubah lah dia jadi batu," doa sang ibu murka.
Tak lama setelah itu, angin dan petir bergemuruh menghancurkan kapal Malin. Tak
hanya itu, tubuh Malin kaku hingga akhirnya menjadi batu Malin Kundang yang menyatu
dengan karang.

2.2 Pesan Moral pada Cerita Malin Kundang


Ringkasan cerita Malin Kundang yang melegenda ternyata memiliki pesan moral
tersendiri. Dari kisah tersebut, kita bisa memahami bahwa kasih sayang seorang ibu tidak ada
duanya. Ia rela hidup seorang diri, demi mengikhlaskan anaknya untuk mengejar mimpi di kota
orang. Selain itu, cerita rakyat Malin Kundang juga mengajarkan kepada kita agar
senantiasanya mengingat orang tua yang telah membesarkan kita. Tak hanya itu, kita juga harus
berbakti kepada orang tua karena berkat doa dan dukungan dari orang tua, kita bisa meraih
kesuksesan.
Adapun pesan moral yang disampaikan dari cerita Malin Kundang, antara lain:
1. Jangan menyakiti hati orang tua
Orangtua khususnya ibu adalah wanita yang melahirkan dan membesarkan kita
sepenuh hati, tanpa mengharapkan pamrih dan balas jasa sedikit pun. Dia
melakukannya dengan penuh keikhlasan setiap detiknya. Bila kita menyakiti hati
mereka, maka apapun bisa terjadi, karena murka seorang ibu adalah murkanya
Tuhan. Untuk itu, tetap sayangi dan hormati dia seumur hidupmu, dalam hidup dan
matinya.
8
2. Jangan lupa diri karena harta
Gila terhadap harta dan jabatan bisa melupakan segalanya, dan kenyataan ini telah
berlaku sejak dahulu kala. Apalagi jika segala yang kita punya hari ini membuat kita
lupa dan tidak menganggap ibu kandung sendiri, yang setiap hari mendoakan hal-
hal baik untuk kita dalam menjalani kehidupan.
3. Jangan berbohong
Berbohong hanya menyelamatkan sementara, tapi menjatuhkan dan mencelakakan
selama-lamanya. Untuk itu, teruslah berkata jujur dalam hal apapun, meski harus
berakhir pahit dan mendapatkan apa yang tidak dikehendaki selepasnya.
4. Berbaktilah pada orang tua
Doa orang tua senantiasa dikabulkan oleh Tuhan. Oleh karena itu, selagi masih hidup
berbaktilah pada orang tua. Jagalah sikap dan lisan agar tidak menyakiti hati mereka.
Seringlah menjenguk atau menelepon menanyakan kabar.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari cerita legenda Malin Kundang adalah:
a. Malin kundang adalah seorang anak laki-laki yang pekerja keras dan rajin yang
memiliki sebuah mimpi untuk membantu ibunya suatu hari. Tetapi, ia lupa dengan
mimpi dan janjinya untuk membuat ibunya bahagia. Kekayaannya membuatnya
mengacuhkan ibunya, bahkan malu mengakui ibunya di depan istrinya. Ibunya
sangat sedih dan marah, dan kemudian mengutuknya menjadi sebuah batu.
b. Pesan moral yang disampaikan dari cerita Malin Kundang, antara lain:
- Jangan menyakiti hati orang tua
- Jangan lupa diri karena harta
- Jangan berbohong
- Berbaktilah pada orang tua

3.2 Saran-saran
Adapun saran-saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan tugas akhir ini adalah
sebagai berikut.

1. Kepada rekan siswa diharapkan agar senang membaca atau meningkatkan literasi
membaca dengan baik untuk meningkatkan pemahaman hasil bacaan yang dibaca
dan untuk menambah wawasan sehingga kita lebih dewasa dalam bertingkah laku.

2. Diharapkan kepada guru pembina agar tidak henti-hentinya membimbing siswanya


agar nantinya memahami apa yang dilakukan itu dalam menambah literasi
membaca sangat bermanfaat bagi siswa.

3. Kepada pembaca /siswa yang berminat, diharapkan untuk terus berlatih dan
membiasakan senang membaca, dan memahami isi bacaan yang dibaca sehingga
dapat memperoleh manfaat menambah pengetahuan dan akan mengarah pada hasil
belajar dan kreativitas belajar siswa yang lebih optimal.

10
DAFTAR PUSTAKA

Kak Adam, Cerita Legenda Malin Kundang. Anak Hebat Indonesia (AHI)
Ikranegara, Tira. 2008. Cerita Rakyat Malin Kundang. Surabaya : Serba Jaya.
https://kabar24.bisnis.com/read/20230607/79/1663192/ringkasan-cerita-malin-kundang-dan-
pesan-moralnya-yang-bermakna
https://kumparan.com/berita-update/sinopsis-singkat-dan-pesan-moral-cerita-malin-kundang-
1vxRC4PI0bR

11

Anda mungkin juga menyukai