Disusun oleh:
KELOMPOK 8
(XII IPA 3)
i
LEMBAR PENGESAHAN
Hari : …………………………………………………………………..
Tanggal : …………………………………………………………………..
Disetujui oleh:
Mengetahui,
ii
LEMBAR PENGUJIAN
Hari : …………………………………………………………………..
Tanggal : …………………………………………………………………..
Disetujui oleh:
Penguji 1, Penguji 2,
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt. Berkat rahmat dan
karunia-nya kami telah menyelesaikan karya tulis ilmiah ini yang berjudul
“Pengaruh Legenda Gunung Merapi terhadap Lingkungan di Sekitar
Merapi”.Shalawat dan salam senantiasa tecurahkan kepada Nabi Muhammad Saw.
keluarganya, para sahabatnya, dan kepada umatnya yang senantiasa taat sampai
akhir zaman. Kami menyadari bahwa selama penyusunan karya tulis ilmiah ini
kami banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, ucapan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada:
Semoga semua bantuan yang telah diberikan oleh berbagai pihak kepada
penulis senantiasa mendapatkan balasan pahala yang setimpal dari Allah SWT.
Penulis juga berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat khususnya
bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih memiliki banyak
sekali kekurangan, dan kesalahan. Oleh karena itu, kritik serta saran yang bersifat
membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan karya
tulis ilmiah yang akan datang.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
v
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia berada di dalam cincin api atau ring of fire, dimana dilintasi oleh
dua jalur pegunungan muda, yakni Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania.
Indonesia juga berada di jalur pertemuan dua lempeng yaitu lempeng Benua Asia
dan lempeng Benua Australia yang menyebabkan Indonesia memiliki banyak
gunung berapi.
Di Jawa Tengah terdapat salah satu gunung berapi yang sangat aktif dan
sudah banyak memakan korban jiwa. Gunung itu adalah Gunung Merapi. Gunung
tersebut seringkali menjadi topik pembicaraan banyak orang, bukan hanya karena
keindahan dan ancaman bencananya yang tinggi, melainkan juga karena banyaknya
legenda yang berkaitan dengan gunung tersebut.
Hal itulah yang menjadikan kami semua tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai hubungan adanya legenda di sekitar Gunung Merapi dengan
pengaruhnya terhadap kelestarian di lingkungan sekitarnya.
1
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk :
2
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Sistematik pembahasan
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Legenda
2.2 Definisi Gunung
2.3 Definisi Lingkungan
BAB III METODE PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Legenda Yang Ada Di Sekitar Gunung Merapi
4.2 Ritual Di Sekitar Gunung Merapi
4.3 Pengaruh Legenda Gunung Merapi Terhadap Kelestarian Alam Di
Sekitarnya
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3
BAB II
LANDASAN TEORITIS
4
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa gunung adalah permukaan
tanah yang terbentuk akibat dari tenaga 13 endogen maupun akibat kegiatan
vulkanik yang tingginya biasanya lebih dari 600 Mdpl atau sering disebut dengan
meter di atas permukaan laut.
5
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode ialah teknik atau cara pengumpulan data dalam sebuah penelitian.
Jenis-jenis metode penelitian yaitu :
1. Angket
6
Berupa penyebaran pertanyaan kepada beberapa responden yang mewakili
kemudian dijadikan sampel.
2. Wawancara
Berupa menghimpun data dengan bertanya kepada beberapa sumber yang
dianggap mengetahui tentang hal yang diteliti.
3. Observasi
Berupa survei ke lokasi untuk mengamati objek secara langsung.
Disni kelompok penulis menggunakan bentuk penelitian wawancara dan observasi,
karena penulis memberikan penelitian beberapa pertanyaan kepada narasumber dan
mengamati langsung objek yang akan diteliti.
Variable penelitian ialah alat yang digunakan untuk melakukan sebuah penelitian.
Variable penelitian dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Soal angket
2. Pertanyaan wawancara
3. Pokok – pokok yang diteliti
1. Apakah ada legenda disekitaran Gunung Merapi yang anda ketahui? Jika
ada, jelaskan tentang legenda tersebut!
2. Sebutkan letak serta jenis benda atau bangunan yang berkaitan dengan
legenda tersebut!
3. Tunjukan tanda – tanda keberadaan tersebut!
4. Bagaimana respon anda terhadap keberadaan legenda tersebut?
5. Apakah ada pengaruh positif dari adanya legenda tersebut?
6. Apakah ada pengaruh negatif dari adanya legenda tersebut?
7
7. Apakah ada ritual yang dilakukan untuk menghargai keberadaan legenda
tersebut?
8. Jelaskan proses ritual yang dilakukan dengan waktu dan tempat
pelaksanaannya!
9. Apakah ritual tersebut masih sering dilakukan?
10. Bagaimana pandangan dari pemerintah penduduk serta wisatawan terhadap
adanya ritual tersebut?
11. Apakah semua penduduk meyakini adanya legenda tersebut?
12. Apakah ada kejadian nyata yang terjadi karena ada orang yang tidak
percaya/tidak mengindahkan legenda tersebut?
13. Bagaimana keadan lingkungan sekitar Gunung Merapi sebelum adanya
wisatawan?
14. Bagaimana keadan lingkungan Gunung Merapi sesudah adanya wisatawan?
8
BAB IV
PEMBAHASAN
9
Beberapa cerita mistis yang dipercayai oleh masyarakat diantaranya yaitu:
Bagi para pendaki hal-hal mistis yang terjadi di pasar bubrah udah
tidak asing lagi. Meraka sering mendengar suara tawar menawar bagaikan
transaki jual beli didunia manusia. Selain itu adapula suara-suara riuh
seperti suara alunan gamelan Jawa, suara bisikan dan suara ricuh lainnya.
Konon katanya pasar ini dapat terlihat jelas setiap malam jumat.
10
oleh para mahluk halus penguasa merapi. Seperti seorang pendaki asal
Depok berinisial KR yang hilang di dekat Pasar Bubrah.
11
2. Eyang Sapu Jagad
3. Eyang Megantara
5. Eyang Antaboga
Tokoh kelima adalah Eyang Antaboga. Makhluk dari bangsa jin ini
mendapat tugas cukup berat karena harus selalu menjaga keseimbangan
gunung agar tidak tenggelam kedalam bumi.
6. Kyai Petruk
Tokoh keenam adalah Kyai Petruk. Pemuka jin ini bertugas memberi
wangsit mengenai waktu meletusnya merapi, termasuk juga member
kiyat-kiyat tertentu kepada penduduk agar terhindar dari ancaman bahaya
lahar panas Merapi. Di pundak inilah keselamatan penduduk tergantung.
12
Tokoh ketujuh adalah Kyai Sapu Angin. Tokoh ketujuh ini
merupakan pemimpin roh halus yang khusus mengatur arah angin.
9. Kartadimejo
Tokoh kesembilan ini bertugas sebagai komandan pasukan makhluk
halus sekaligus menjaga ternak serta satwa gunung, termasuk memberi
kepastian kepada penduduk tentang kapan tepatnya Gunung Merapi
meletus. Jin terakhir ini kerap mendatangi penduduk sehingga namanya
cukup terkenal dikalangan penduduk Merapi.
13
serta Gunung Gajah Mungkur yang dianggap sebagai binatang tunggangan
dan penarik kereta oleh rakyat keraton Merapi.
14
Lokasi labuhan di Gunung merapi ini dilakukan di bagian Kendhit atau
lereng tengah Gunung Merapi disisi Selatan. Para abdi dalam menempatkan
benda-benda labuhan di dalam peti yang sebelumnya peti tersebut telah diganti oleh
juru kunci dari peti lama bekas upacara tahun lalu menjadi peti baru. Kemudian juru
kunci tersebut menyerahkan benda benda labuhan kepada para danyang sambil
diberi kalimat atau doa doa pengantar.
1. Sinjang Limar
2. Sinjang Cangkring
3. Sinjang Bangun Tulak
4. Sinjang Gadhung
5. Destar (Kain penutup kepala)
6. Peningset Udaraga (Ikat pinggang)
7. Peningset Jingga
8. Kambil Watangan
9. Kampung Poleng
10. Ses Wangen (Rokok)
11. Sela (Kemenyan), Ratus dan Koyoh
12. Yatra (Uang) Tindih Rp. 8,33
15
4.3 Pengaruh Legenda Gunung Merapi Terhadap Kelestarian Alam Di
Sekitarnya
16
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Alam sekitar gunung merapi menjadi sangat lestari karena tidak ada yang
berani merusak alam sekitarnya, yang mana termasuk pelanggaran terhadap
pantangan – pantangan dalam legenda yang mereka percayai. Mereka takut para
penunggu merapi akan marah jika mereka merusak alamnya.
5.2 Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
Suryaman, Maman, Suherli, dan Istiqomah. 2018. Bahasa Indonesia. Jakarta :
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Iyan Wibowo, Muti’ah Armini. 2005. Gunung Merapi : antara legenda, mitos, dan
penanggulangan bencana.Yogyakarta : Mitragama Widya.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia. Jakarta: Kemdikbud. Diakses pada tanggal 18 Januari 2021
melalui https//:badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/produk/1998
Kusmana, Suherli. 2011. Merancang Karya Tulis Ilmiah.Bandung: Rosdakarya.
Sumber Internet :
https://images.app.goo.gl/NVDqyYsYM8j6c4GF8
https://images.app.goo.gl/pVPRadQ6yBLrJcTm8
https://images.app.goo.gl/o1KJSi3AFtu6f5aB6
https://fungsi.co.id/pengertian-legenda https://pendidikan.co.id
https://adalah.co.id/legenda/ https://kbbi.web.id/legenda https://kamusbesar.com/
https://metodepenelitian.wordpress.com/
https://www.dosenpendidikan.com/https://www.pendidikan.co.id/
https://www.gramedia.com/literasi/ https://www.merdeka.com/jabar/
18
LAMPIRAN FOTO
Situasi diruangan bawah Bunker Kaliadem Pemandangan dari sekitar Gunung Merapi
1
Foto bersama guru pebimbing
2
Peneliti sedang melakukan bimbingan
Peneliti sedang melakukan wawancara kepada pedagang yang ada disekitar kaliadem
3
Peneliti sedang melakukan bimbingan
4
5